Anda di halaman 1dari 12

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis PowerPoint

Interaktif Pada Mata Pelajaran Matematika Perkalian dan


Pembagian Kelas II Sekolah Dasar.

Oleh:
Putri Nurul Hamidah
STKIP PGRI Sidoarjo
Email : nurulp170219@gmail.com

Abstrak
Pengkajian yang saya lakukan bermaksud untuk meningkatkan media
pembelajaran PowerPoint interaktif yang tepat dan efektif untuk materi perkalian
dan pembagian kelas II SD. Pengkajian saya merupakan pengkajian dan
pengembangan Media Ajar. Subjek pengkajian ini adalah siswa kelas II SD dan
mahasiswa PGSD A 2019 STKIP PGRI Sidoarjo. Hasil data ini menggunakan uji
Anova. Hasilnya, skor rata-rata hasil verifikasi media adalah 4,84, skor rata-rata
hasil observasi aktivitas belajar adalah 4,81, dan skor rata-rata respon angket
siswa adalah 4,84. Dari sini dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
PowerPoint interaktif materi perkalian dan pembagian pada mata pembelalajaran
matematika yang efektif.

Kata Kunci: Media Pembelajaran, Powerpoint Interaktif, Materi perkalian dan


pembagian.
PENDAHULUAN
Menurut penjelasan (Rahmah,2013) Matematika adalah Ratunya Ilmu
Pengetahuan. Dengan kata lain, matematika dibutuhkan dalam ilmu-ilmu lain.
Apalagi matematika adalah ilmu yang abstrak. Berdasarkan penjelasan dari
(Sutawidjaja dan Dahlan, 2014) Dalam pendidikan, guru harus kreatif dan
menggunakan berbagai alat dan metode untuk membantu siswa memahami
materi.
Dalam memberikan konsep matematika pada siswa sekolah dasar terutama
kelas 2 harus dapat dipahami dan diterima oleh siswa dengan baik. Karena tanpa
bentuk konsep, siswa sulit memahami konsep matematika. Hal ini dikatakan
demikian karena matematika merupakan pendidikan yang abstrak. Sehingga, perlu
adanya fasilitator yang memodelkan konsep matematika abstrak dengan objek
fisik dan operasional agar siswa dapat dengan mudah mempelajari matematika.
Fasilitator dapat menyiarkan pesan rancangan pembelajaran matematika
kepada siswa menggunakan simulasi. Seperti yang dijelaskan Mulyani, Sumantri
(2000: 125) menulis: Menurut Bringgs (1970), semua alat penunjang
pembelabelajaran adalah suatu alat yang dapat membantu menyampaikan pesan
dan mendorong siswa untuk terus belajar.
Media tergolong dari beberapa macam. Seperti yang dijelaskan oleh
(Heinich,2000) Ada 6 (Enam) Jenis utama media, yaitu media text, audio, video,
manipulasi, dan orang. Teks adalah Sifat alfanumerik yang dapat ditampilkan
dalam berbagai bentuk. Audio adalah sebuah objek mediator yg bisa didengar.
Visual adalah objek mediator yg bisa dilihat. Video adalah media visual yang
bergerak atau animasi. Manipulatif adalah media 3D yang bisa dipegang &
dimanipulasi anak didik. Orang yg dikatakan menjadi media merupakan orang yg
menyimpan informasi ( Hamdani, 2010 ).
Salah satu jenis media yang meliputi aspek Text, Audio, dan Video
merupakan media PPT (powerpoint) Interaktif. Berdasrkan Penjelasan dari Wet
tahun 2006, PowerPoint adalah wizard-driven yg secara konsepnya gampang
digunakan. Powerpoint bisa mendukung pengajar menyajikan materi yg bisa
mencakup gambar, suara, bahkan menciptakan animasi. Microsoft Powerpoint
Interaktif menggabungkan aneka macam jenis media ke pada suatu paket
presentasi yg menarik menggunakan memanfaatkan tombol sajian yg terdapat
dalam microsoft powerpint, yg akan menarik perhatian & menaikkan motivasi
siswa.
Karakteristik yg masih ada dalam media pembelajaran interaktif terletak
dalam anak didik, pada samping menyimak materi yg dijelaskan anak didik pula
secara nir eksklusif diajak buat berinteraksi selama aktivitas pembelajaran. Minat
belajar anak didik tercipta menurut bisnis-bisnis yg dilakukan pengajar pada
membicarakan materi pembelajaran (Ahdar, 2018).
PowerPoint juga memiliki keunggulan dalam kreasinya. Ada berbagai
kreasi dan bentuk yang gampang diubah. PowerPoint dirancang untuk
memungkinkan siswa berinteraksi menggunakan fitur hyperlink (Wet, 2006). Hal
tersebut sejalan dengan pandangan Matheson et al (2002) bahwa hyperlink
membuat presentasi menjadi interaktif dengan PowerPoint. Dia menambahkan
bahwa PowerPoint dapat dirancang menggunakan tombol tindakan dan hyperlink
untuk memungkinkan siswa memilih dan mempelajari slide dan materi tertentu
( Wet, 2006 ).
Salah satu media ajar Matematika yang perlu alat penunjang adalah Media
Ajar perkalian dan pembagian kelas II SD. Kecuali jika Anda menggunakan
media pembelajaran interaktif, siswa kesulitan mempelajari perkalian dan
pembagian, terutama pada masa pandemi seperti ini dimana sebagian besar
pembelajaran dilakukan secara online. Berdasarkan Penjelasan dari Wikibooks,
Perkalian adalah teknik aritmatika dasar yang melibatkan mengalikan angka
dengan pengalinya. Pembagian telah menjadi metode aritmatika dasar yang
membagi angka secara merata menjadi angka yang lebih kecil sesuai dengan
koefisien
PowerPoint dapat digunakan untuk membantu siswa belajar perkalian dan
pembagian secara interaktif. Presentasi PowerPoint memudahkan siswa untuk
merangkul konsep abstrak perkalian dan pembagian. Keuntungan dari media
PowerPoint adalah Anda dapat membuat animasi yang halus, kecuali mudah
dibuat oleh guru. Oleh karena itu, Alat Bantu ini adalah salah suatu media animasi
yang sangat baik dan mudah digunakan dan menciptakan animasi yang sangat
baik. Berlandaskan dari pendahuluan yang telah dibuat maka dilakukan
pengkajian yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis
PowerPoint Interaktif Pada Mata Pelajaran Matematika Perkalian dan Pembagian
Kelas II Sekolah Dasar.”

METODE
Pengembangan media pembelajaran mengikuti model pengembangan 4.D
oleh Thiagarajan et al (1974). Model empat dimensi merupakan salah satu teknik
pengkajian dan teknik pengembangan media. Model ini digunakan untuk
meningkatkan sebuah perangkat pembelajaran yang di gunakan. Model 4.D adalah
S. Dibuat oleh Thiagarajan, DorothyS. Semmel dan Melvyn I. Semmel pada
tahun 1974.
Seperti namanya, model 4.D terdiri dari Empat Langkahan utama yakni
Define, Design, Develop, dan Disseminate.
Langkah Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model 4.D

Sumber : (Thiagarajan dkk (1974))

1. Langkah Define (Pendefinisian)


Langkah utama dalam model 4.D ialah pendefinisian meliputi identifikasi
masalah yang muncul dalam pembelajaran.
2. Langkah Design (Perancangan)
Perancangan meliputi penyusunan media sesuai dengan kondisi pada hasil
Langkahan pendefinisian.
3. Langkah Develop (Pengembangan)
Langkah pengembangan meliputi validasi ahli dan praktisi, serta
percobaan dalam skala kecil.
4. Langkah Disseminate (Penyebarluasan)
Validasi ahli dilakukan oleh dosen sedangkan validasi praktisi dilakukan
oleh mahasiswa S1 pendidikan guru sekolah dasar.

HASIL PENGKAJIAN DAN PEMBAHASAN


1. Define (Pendefinisian)
Langkah definisi mencakup analisis pendahuluan, analisis peserta didik,
analisis konseptual, analisis tugas, dan penetapan tujuan pembelajaran. Pada
Langkahan pertama dilaksanakannya analisis masalah pembelajaran. Siswa
sebenarnya lebih suka belajar perkalian dan pembagian menggunakan media fisik.
Namun ketika masyarakat belajar online di masa pandemi, sehingga dapat
disimpulkan bahwa mereka membutuhkan media pembelajaran yang efektif. Pada
Langkah analisis siswa, diidentifikasi karakteristik siswa yaitu kemampuan
akademik siswa. Para peneliti telah menyimpulkan bahwa siswa memiliki
kemampuan akademik yang berbeda-beda.
Langkah Analisis Konseptual, mengidentifikasi konsep-konsep untuk
dipertimbangkan. Pada Langkah ini, peneliti menetapkan konsep perkalian dan
pembagian untuk penggunaan media. Langkah analisis tugas mengidentifikasi
sifat fisik tugas siswa. Melalui analisis tugas, diharapkan media yang
dikembangkan tidak bersaing dengan materi lain yang biasa digunakan siswa.
Pada Langkah penetapan tujuan pembelajaran, tujuan pembelajaran
dikembangkan berdasarkan hasil tugas dan analisis konsep.

2. Design (Perancangan)
Langkah desain atau rancangan mencakup persiapan tes, pemilihan media,
pemilihan format, dan desain awal. Fase persiapan tes menjembatani fase definisi
dan fase desain. Pada fase ini, tujuan pembelajaran ditransformasikan ke dalam
langkah-langkah kegiatan agar sesuai dengan rancangan pelaksanaan
pembelajaran. Pada Langkah pemilihan media, peneliti memutuskan media
PowerPoint. Media ini dibuat interaktif agar siswa dapat berinteraksi langsung
dengan media tersebut.
Pada Langkah pemilihan format, peneliti mengidentifikasi media yang
dirancang dalam format yang mirip dengan kegiatan siswa untuk menemukan
konsep, tetapi dengan animasi. Selama fase desain awal, peneliti mulai
merancang media yang mereka kembangkan. Drat tersebut dibuat sedemikian
rupa untuk mendapatkan media yang berkualitas. Hasil perancangan menjadi
dasar pembuatan media interaktif berbasis PowerPoint.
Media yang dirancang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 1. Tampilan Utama

Gambar 2. Tujuan Belajar


Gambar 3. Materi Perkalian

Gambar 4. Materi Perkalian

Gambar 5. Materi Pembagian


Gambar 6. Materi Pembagian

Gambar 7.Soal Perkalian

Gambar 8. Soal Pembagian


Gambar 9. Penutup
3. Develop (Pengembangan)
Langkahan selanjutnya dibuat untuk mengubah media berdasarkan hasil
evaluasi. Langkah pengembangan mencakup tinjauan ahli dan uji coba kecil.
Dalam pengkajian ini uji validitas bermaksud untuk mengetahui validitas media
yang dibuat dan saran perbaikan media.
4. Disseminate (Penyebarluasan)
Mulai sekarang, penilaian ahli akan disebut validitas. Validitas dilakukan oleh
peneliti dan mahasiswa S1 pendidikan guru sekolah dasar.
Hasilnya ditunjukkan pada Tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Hasil Validitas Media
Rerata
Hal yang dinilai

Isi Media Ajar


Alat pembelajaran interaktif PowerPoint membantu siswa belajar 4,5
matematika.
Media pembelajaran dapat membantu siswa mengembangkan 4,8
pemahaman matematisnya.
Kegiatan yang disediakan memungkinkan terjadinya interaksi positif 4,8
antara siswa dengan fasilitas pembelajaran.
Kegiatan yang terlibat dalam penggunaan perangkat pembelajaran 4,7
konsisten dengan tujuan pembelajaran.
Media pembelajaran tidak menimbulkan ambiguitas. 4

Gambar dan Animasi


Media ajar disertai dengan gambar dan animasi yang sesuai dengan 4,9
materi atau konsep yang dibahas
Gambar dan animasi yang digunakan untuk mengilustrasikan materi 4,9
pembelajaran
Gambar dan animasi yang ditampilkan cocok untuk siswa sekolah 5
dasar.
Gambar dan animasi yang disajikan sesuai dengan siswa SD 5

Manfaat Media Ajar


Ini dapat membantu siswa mencapai tujuan belajar mereka. 4,9

Anda dapat menggunakannya untuk mendukung studi matematika 5


Anda di sekolah dan online.
Dapat membuat siswa lebih aktif 5
Bentuk dan Tampilan
Menampilkan materi pembelajaran yang menarik 5
Bahasa dan simbol yang mudah dipahami 4,9

Bahasa yang digunakan komunikatif 4,9


Warna tampilan, jenis font, dan ukuran font yang digunakan terbaca 5
dengan jelas.
Warna yang digunakan, jenis font, dan ukuran font menarik bagi siswa. 5

Rerata 4,84
Tabel 1 memberikan keterangan bahwa media tersebut telah dinyatakan
valid karena nilai validasi dari skor tertinggi 5 poin yang didapatkan adalah 4,84.
Namun, validator memang memberikan komentar dan saran yang akan
digunakan sebagai refleksi perbaikan. Dalam pengkajian ini, percobaan kecil
menentukan keefektifan media. Media yang ini paling gampang digunakan dan
membantu siswa memahami konsep perkalian dan pembagian. Penilaian
kegunaan media didasarkan pada observasi aktivitas pembelajaran dan survei
siswa.

Tabel 2. Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran


Rerata
Hal yang dinilai

Pengantar
Guru mengomunikasikan tujuan pembelajaran 5

Siswa sangat antusias mengikuti kegiatan pembelajaran. 4,9


Kegiatan Belajar
Guru menyiapkan bahan untuk digunakan 4,9

Guru sedang menjelaskan cara menggunakan media ajar 4,9

Siswa terlibat dalam penggunaan perangkat pembelajaran. 4,9

Siswa dengan penuh semangat menggunakan perangkat pembelajaran 4,8


Media dapat membantu siswa belajar 4,9

Penutup
Guru melakukan kegiatan reflektif. 4,5
Siswa membuat kesimpulan dari pembelajaran hari ini. 4,5

Rerata 4,81

Data hasil observasi aktivitas pembelajaran menunjukkan bahwa nilainya telah


mencapai 4,81. Sehingga bisa disimpulkan, bahwa media tersebut gampang
digunakan oleh guru. Hasil survei siswa ditunjukkan pada Tabel 3.

Hasil Survei Siswa, menunjukkan bahwa skor telah mencapai 4,81. Artinya
jawaban siswa adalah positif. Dari pantauan kegiatan dan hasil survei siswa dapat
dikatakan media ini praktis..

Tabel 3. Hasil Survei Siswa


Rerata
Hal yang dinilai

Presentasi materi
Alat pembelajaran matematika menurut saya mudah digunakan 4,8

Alat Pembelajaran Matematika membantu untuk memahami konsep 5


matematika
Saya menyukai alat pembelajaran ini karena membuat belajar 4,7
matematika menjadi menyenangkan dan membuat saya ingin
memahami matematika lebih dalam
Alat pembelajaran ini membuat saya lebih aktif 4,8
Bahasa dan Bentuk
Petunjuknya mudah dimengerti.
4,7
Menampilkan materi pembelajaran yang menarik 4,9
Warna tampilan, jenis font, dan ukuran font yang digunakan terbaca
4,8
dengan jelas.
Rerata 4,81

PEMBAHASAN
Berdasarkan review dan hasil tes kecil, kami menemukan bahwa perangkat
pembelajaran interaktif berbasis PowerPoint efektif dan praktis. Validitas media
dilandaskan pada hasil verifikasi oleh para ahli dan praktisi. Validasi kedua
validator memperoleh hasil rerata 4,84, sesuai dengan kriteria valid.
Pengujian kecil terhadap media PowerPoint yang dikembangkan
menunjukkan bahwa media tersebut praktis. Hasil rata-rata observasi kegiatan
pembelajaran sebesar 4,81 poin, dan respon positif siswa didapatkan rerata 4,81
poin.
Media pembelajaran interaktif berbasis powerpoint ini dirancang sesuai
dengan selera siswa Kelas II Sekolah Dasar yang masih menyukai animasi, serta
dilengkapi dengan gambar dan penjelasan yang menarik. Konsep tidak disajikan
secara langsung, tetapi melalui pertanyaan untuk menemukan hasil perkalian dan
pembagian. Kegiatan ini mencerminkan bahwa siswa sedang membangun konsep
mereka sendiri. Siswa terlibat secara aktif dalam keberhasilan pembelajaran. Hal
ini didukung oleh pengkajian yang dijelaskan oleh Jordan dan Papp (2014) bahwa
PowerPoint dirancang untuk memungkinkan siswa berinteraksi secara aktif
dengan media yang dapat meningkatkan pembelajaran mereka.
Media yang dibuat ini juga menyertakan animasi saat menentukan hasil
perkalian dan pembagian. Animasi yang disajikan juga menyertai pertanyaan
untuk menginformasikan siswa serta melibatkan mereka dalam refleksi. Hal
tersebut sesuai dengan hasil Davies et al (2016) bahwa animasi dalam
PowerPoint dapat membuat siswa tetap fokus dan terlibat. Keuntungan dari
perangkat pembelajaran yang umum dikembangkan adalah siswa dapat secara
aktif terlibat dalam penemuan konsep dan dapat memasukkan animasi perkalian
dan pembagian yang menarik.
PENUTUP

Kesimpulan dan saran:

Alat pembelajaran interaktif yang dikembangkan berdasarkan PowerPoint


efektif dan gampang dipakai. Media tersebut cocok dipakai pada kegiatan
pembelajaran, gampang dipakai guru, dan membantu siswa memahami
konseptual.
Media PowerPoint Interaktif terbatas pada materi perkalian dan pembagian,
terutama untuk siswa kelas dua. Dengan demikian, peneliti bisa mengembangkan
perangkat pembelajaran interaktif berbasis PowerPoint pada materi lain dalam
matematika.

DAFTAR PUSTAKA
Ahdar, A. (2018). Pengembangan Media Pembelajaran Powerpoint Padu Musik
Terhadap Antusiasme Siswa Dalam Pembelajaran Ilmu Sosial. Jurnal
Dinamika Pengkajian Media Komunikasi Sosial
Hamdani. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia
Heinich, R., Molenda, M., Russel D.J., Smaldino, S.E., (2000). Instructional
Media and Technologies for Learning. USA: Courier Kendallville, I
Matheson V.A., Abt-Perkins, D., Snedden, D. (2002). Making PowerPoint
interactive with hyperlinks. Poster session presented at the annual American
Economic Association Convention, Atlanta, G
Mulyani Sumantri. 2000. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers
Rahmah, N. (2013). Hakikat pendidikan matematika. Al-Khwarizmi: Jurnal
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 1(2), 1-10.
Sutawidjaja, A., & Dahlan, J. A. (2014). Pembelajaran matematika. Jakarta: UT
Thiagarajan, S., Semmel, D. S & Semmel, M. I. 1974. Instructional Development
for Training Teachers of Expectional Children. Minneapolis, Minnesota:
Leadership Training Institute/Special Education, University of Minnesota.
Wet, C.F. (2006). Beyond Presentations: Using PowerPoint as an Effective
Instructional Tool. Gifted Child Today, 29(4) 29-39

Anda mungkin juga menyukai