Oleh:
Putri Nurul Hamidah
STKIP PGRI Sidoarjo
Email : nurulp170219@gmail.com
Abstrak
Pengkajian yang saya lakukan bermaksud untuk meningkatkan media
pembelajaran PowerPoint interaktif yang tepat dan efektif untuk materi perkalian
dan pembagian kelas II SD. Pengkajian saya merupakan pengkajian dan
pengembangan Media Ajar. Subjek pengkajian ini adalah siswa kelas II SD dan
mahasiswa PGSD A 2019 STKIP PGRI Sidoarjo. Hasil data ini menggunakan uji
Anova. Hasilnya, skor rata-rata hasil verifikasi media adalah 4,84, skor rata-rata
hasil observasi aktivitas belajar adalah 4,81, dan skor rata-rata respon angket
siswa adalah 4,84. Dari sini dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
PowerPoint interaktif materi perkalian dan pembagian pada mata pembelalajaran
matematika yang efektif.
METODE
Pengembangan media pembelajaran mengikuti model pengembangan 4.D
oleh Thiagarajan et al (1974). Model empat dimensi merupakan salah satu teknik
pengkajian dan teknik pengembangan media. Model ini digunakan untuk
meningkatkan sebuah perangkat pembelajaran yang di gunakan. Model 4.D adalah
S. Dibuat oleh Thiagarajan, DorothyS. Semmel dan Melvyn I. Semmel pada
tahun 1974.
Seperti namanya, model 4.D terdiri dari Empat Langkahan utama yakni
Define, Design, Develop, dan Disseminate.
Langkah Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model 4.D
2. Design (Perancangan)
Langkah desain atau rancangan mencakup persiapan tes, pemilihan media,
pemilihan format, dan desain awal. Fase persiapan tes menjembatani fase definisi
dan fase desain. Pada fase ini, tujuan pembelajaran ditransformasikan ke dalam
langkah-langkah kegiatan agar sesuai dengan rancangan pelaksanaan
pembelajaran. Pada Langkah pemilihan media, peneliti memutuskan media
PowerPoint. Media ini dibuat interaktif agar siswa dapat berinteraksi langsung
dengan media tersebut.
Pada Langkah pemilihan format, peneliti mengidentifikasi media yang
dirancang dalam format yang mirip dengan kegiatan siswa untuk menemukan
konsep, tetapi dengan animasi. Selama fase desain awal, peneliti mulai
merancang media yang mereka kembangkan. Drat tersebut dibuat sedemikian
rupa untuk mendapatkan media yang berkualitas. Hasil perancangan menjadi
dasar pembuatan media interaktif berbasis PowerPoint.
Media yang dirancang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Rerata 4,84
Tabel 1 memberikan keterangan bahwa media tersebut telah dinyatakan
valid karena nilai validasi dari skor tertinggi 5 poin yang didapatkan adalah 4,84.
Namun, validator memang memberikan komentar dan saran yang akan
digunakan sebagai refleksi perbaikan. Dalam pengkajian ini, percobaan kecil
menentukan keefektifan media. Media yang ini paling gampang digunakan dan
membantu siswa memahami konsep perkalian dan pembagian. Penilaian
kegunaan media didasarkan pada observasi aktivitas pembelajaran dan survei
siswa.
Pengantar
Guru mengomunikasikan tujuan pembelajaran 5
Penutup
Guru melakukan kegiatan reflektif. 4,5
Siswa membuat kesimpulan dari pembelajaran hari ini. 4,5
Rerata 4,81
Hasil Survei Siswa, menunjukkan bahwa skor telah mencapai 4,81. Artinya
jawaban siswa adalah positif. Dari pantauan kegiatan dan hasil survei siswa dapat
dikatakan media ini praktis..
Presentasi materi
Alat pembelajaran matematika menurut saya mudah digunakan 4,8
PEMBAHASAN
Berdasarkan review dan hasil tes kecil, kami menemukan bahwa perangkat
pembelajaran interaktif berbasis PowerPoint efektif dan praktis. Validitas media
dilandaskan pada hasil verifikasi oleh para ahli dan praktisi. Validasi kedua
validator memperoleh hasil rerata 4,84, sesuai dengan kriteria valid.
Pengujian kecil terhadap media PowerPoint yang dikembangkan
menunjukkan bahwa media tersebut praktis. Hasil rata-rata observasi kegiatan
pembelajaran sebesar 4,81 poin, dan respon positif siswa didapatkan rerata 4,81
poin.
Media pembelajaran interaktif berbasis powerpoint ini dirancang sesuai
dengan selera siswa Kelas II Sekolah Dasar yang masih menyukai animasi, serta
dilengkapi dengan gambar dan penjelasan yang menarik. Konsep tidak disajikan
secara langsung, tetapi melalui pertanyaan untuk menemukan hasil perkalian dan
pembagian. Kegiatan ini mencerminkan bahwa siswa sedang membangun konsep
mereka sendiri. Siswa terlibat secara aktif dalam keberhasilan pembelajaran. Hal
ini didukung oleh pengkajian yang dijelaskan oleh Jordan dan Papp (2014) bahwa
PowerPoint dirancang untuk memungkinkan siswa berinteraksi secara aktif
dengan media yang dapat meningkatkan pembelajaran mereka.
Media yang dibuat ini juga menyertakan animasi saat menentukan hasil
perkalian dan pembagian. Animasi yang disajikan juga menyertai pertanyaan
untuk menginformasikan siswa serta melibatkan mereka dalam refleksi. Hal
tersebut sesuai dengan hasil Davies et al (2016) bahwa animasi dalam
PowerPoint dapat membuat siswa tetap fokus dan terlibat. Keuntungan dari
perangkat pembelajaran yang umum dikembangkan adalah siswa dapat secara
aktif terlibat dalam penemuan konsep dan dapat memasukkan animasi perkalian
dan pembagian yang menarik.
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Ahdar, A. (2018). Pengembangan Media Pembelajaran Powerpoint Padu Musik
Terhadap Antusiasme Siswa Dalam Pembelajaran Ilmu Sosial. Jurnal
Dinamika Pengkajian Media Komunikasi Sosial
Hamdani. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia
Heinich, R., Molenda, M., Russel D.J., Smaldino, S.E., (2000). Instructional
Media and Technologies for Learning. USA: Courier Kendallville, I
Matheson V.A., Abt-Perkins, D., Snedden, D. (2002). Making PowerPoint
interactive with hyperlinks. Poster session presented at the annual American
Economic Association Convention, Atlanta, G
Mulyani Sumantri. 2000. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers
Rahmah, N. (2013). Hakikat pendidikan matematika. Al-Khwarizmi: Jurnal
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 1(2), 1-10.
Sutawidjaja, A., & Dahlan, J. A. (2014). Pembelajaran matematika. Jakarta: UT
Thiagarajan, S., Semmel, D. S & Semmel, M. I. 1974. Instructional Development
for Training Teachers of Expectional Children. Minneapolis, Minnesota:
Leadership Training Institute/Special Education, University of Minnesota.
Wet, C.F. (2006). Beyond Presentations: Using PowerPoint as an Effective
Instructional Tool. Gifted Child Today, 29(4) 29-39