Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum 

Respirasi Pada Makhluk Hidup

A.  Tujuan Penelitian


1. Membuktikan bahwa respirasi memerlukan udara (oksigen)
2. Membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbondioksida

B.  Dasar Teori 


Salah satu ciri makhluk hidup adalah bernapas/melakukan respirasi. Bernapas berarti
memasukkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Oksigen diangkut oleh
darah ke sel-sel tubuh. Di dalam sel terjadi proses pembakaran bahan-bahan makanan
oleh oksigen dan menghasilkan karbondioksida. 
Ketika melakukan respirasi/pernapasan, makhluk hidup mengambil oksigen dari
lingkungannya dan mengeluarkan karbondioksida serta uap air ke dalam
lingkungannya. Oksigen di dalam tubuh makhluk hidup digunakan untuk proses
pembakaran (oksidasi), dari proses ini akan dihasilkan energi yang akan digunakan
untuk aktivitas hidup.

C.  Alat dan Bahan


Untuk respirasi memerlukan oksigen
a. Botol ukuran kecil 3 buah.
Baca Juga
 Percobaan Makanan
 Percobaan Makanan 4 Sehat 5 Sempurna
 Percobaan Pengelompokan Bahan Makanan
b. Sedotan air kemasan gelas (aqua gelas) 3 buah.
c. Plastisin secukupnya.
d. Kapur sirih secukupnya.
e. Kapas secukupnya.
f.  Jangkrik 1 ekor.
g. Kecambah secukupnya
h. Pipet tetes 1 buah.
i. Air yang diberi pewarna merah secukupnya.

Untuk respirasi menghasilkan karbondioksida


a. Kapur sirih secukupnya
b. Air secukupnya
c. Botol selai 3 buah
d. Plastisin secukupnya
e. Sedotan limun 6 buah
f. Spidol 1

D.  Cara Kerja


1. Respirasi memerlukan oksigen
 Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
 Memasukkan sedikit kapur sirih ke dalam dasar botol, selanjutnya
memasukkan kapas secukupnya.
 Masukkan kedelai yang sedang berkecambah kedalam botol yang telah diberi
kapur sirih dan kapas pada langkah (2). Kemudian berilah label A pada botol
tersebut.
 Memasukkan jangkrik ke dalam botol yang telah diberi kapas pada langkah
(2).Kemudian berilah label B pada botol tersebut.
 Melapisi bagian dekat pangkal sedotan air kemasan dengan segumpal
plastisin, kira-kira dapat menyumbat mulut botol, selanjutnya masukkan
pangkal sedotan air kemasan yang dilapisi gumpalan plastisin tersebut hingga
plastisin menutup mulut botol, sedotan air kemasan menghubungkan udara
luar dengan udara di dalam botol.
 Merapikan plastisin pada mulut botol hingga mulut botol tertutup dengan
rapat dan rapi.
 Memberi label C pada respirometer buatan tanpa menggunakan makhluk
hidup (sebagai kontrol).
 Menetesi ujung sedotan air kemasan gelas pada setiap respirometer dengan air
yang diberi pewarna merah.
 Mengamati tetesan air berwarna pada setiap respirometer dengan selang
waktu 5 menit selama 5 kali pengamatan.
 Menuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja (Tabel 3.1).
Gambar 3.1. Rangkaian percobaan respirasi memerlukan oksigen

2. Respirasi menghasilkan karbondioksida


 Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
 Membuat air kapur jenuh. Larutkan kapur sirih kedalam lebih kurang 250 ml
hingga jenuh.

Gambar 3.2. Membuat larutan kapur sirih


 Biarkan air kapur mengendap hingga diperoleh air yang jernih.
 Sedotlah air kapur jernih dengan selang plastik kecil.
 Tuanglah air kapur jenuh pada botol (A), (B), (C) dengan ukuran yang sama.
 Pasanglah perangkat percobaan yaitu sedotan, plastisin seperti gambar.
Gambar 3.3. Rangkaian perangkat percobaan Respirasi
 Hisaplah udara dari botol (A) melalui sedotan limun, gunakan untuk bernapas.
Selanjutnya hembuskan napas anda ke botol (B) melalui sedotan limun.
 Lakukan langkah tersebut berkali-kali hingga air kapur di botol (B) menjadi
keruh.
 Amati kedudukan air berwarna dalam pipa dari sedotan aqua gelas pada setiap
respirometer.
 Tuangkan hansil pengamatan pada tabel pengamatan.
E.  Hasil Pengamatan
Pernapasan memerlukan oksigen

Tabel 3.1. Hasil pengamatan Respirasi membutuhkan oksigen

Pernapasan mengeluarkan karbondioksida

Gambar 3.4 Percobaan Respirasi menghasilkan Karbondioksida


Tabel 3.2. Hasil pengamatan Respirasi menghasilkan Karbondioksida

F.   Pembahasan
Respirasi memerlukan oksigen
 Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna
pada respirometer A (yang diisi kecambah) berjalan dari 0 cm menjadi 0,1 cm
untuk 5 menit pertama, berjalan kembali menjadi 0,2 cm untuk 5 menit kedua,
berjalan lagi menjadi 0,3cm setelah 5 menit ketiga, sedangkan untuk 5 menit
keempat dan kelima respirometer menunjukkan angka yang sama yaitu 0,5
cm.
 Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna
pada respirometer B (yang diisi jangkrik) berjalan dari 0 cm menjadi 0,4 cm
untuk 5 menit pertama, berjalan kembali menjadi 0,7cm untuk 5 menit kedua,
berjalan lagi menjadi 0,9 cm setelah 5 menit ketiga, sedangkan untuk 5 menit
keempat 1 cm dan 5 menit  kelima respirometer menunjukkan angka 1,05 cm.
 Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna
pada respirometer C (tanpa diisi makhluk hidup) tidak berjalan dan
menunjukkan angka yang sama yaitu 0 ml baik pada waktu 5 menit pertama,
kedua, ketiga, keempat maupun kelima.
 Berdasarkan hasil pengamatan pada Tabel 3.1 dapat kita amati bahwa cairan
berwarna pada respirometer yang diisi makhluk hidup dapat
berjalan/berpindah tempat hal ini menunjukkan adanya pergeseran/pergerakan
udara (oksigen) di dalam respirometer, sedangkan cairan berwarna pada
respirometer tanpa makhluk hidup tidak berjalan hal ini menunjukkan tidak
adanya pergerakan udara (oksigen) di dalam respirometer.

Respirasi mengeluarkan Karbondioksida


Dari percobaan diatas, kami telah membuat alat pernapasan sederhana yang bertujuan
untuk membuktikan bahwa sistem pernapasan manusia menghasilkan gas
karbondioksida. Berdasarkan percobaan yang telahdilakukan, proses pernapasan
manusia menghasilkan karbondioksida. Hal ini dibuktikan oleh larutan kapur yang
telah di uji yaitu air kapur yang jernih menjadi lebihkeruh setelah ditiup dengan
selang atau sedotan.

Pada proses pernapasan, oksigen yang dihirup pada saat menarik napas akanberdifusi
masuk ke darah dalam kapiler darah yang menyelubungi alveolus. Selanjutnya,
sebagian besar oksigen diikat oleh hemoglobin untuk diangkut ke sel-sel jaringan
tubuh. Hemoglobin yang terdapat dalam butir darah merah atau eritrosit ini tersusun
oleh senyawa hemin atau hematin yang mengandung unsur besi dan globin yang
berupa protein. 

Hasil pernapasan yang dikeluarkan adalah berupa CO2. Sebenarnya reaksi


pernapasan berupa pengolahan O2 menjadi energi dan penglepasan CO2 tersebut
dilakukan di dalam sel dan terjadi pada bagian yang disebut mitokondria. Udara hasil
pernapasan selain CO2 adalah H2O (uap air). Oleh karena itulah, apabila kita
mengembuskan napas di kaca akan terbentuk titik-titik air.Pertukaran gas antara
oksigen dengan karbondioksida dari atmosfer, yang menyediakan kandungan gas
oksigen sebanyak 21% dari seluruh gas yang ada. 

Oksigen masuk kedalam tubuh melalui perantaraan alat pernapasan yang berada di
luar. Pada manusia, alveolus yangterdapat di paru-paru berfungsi sebagai permukaan
untuk tempat pertukaran gas. Pada udara pernapasan ada udara yang masuk dan ada
udara yang dikeluarkan. Susunan atau komposisi udara yang masuk dan udara yang
dikeluarkan dalam pernapasan berbeda-beda. 

Perbedaan komposisikandungan gas dalam udara terdiri atas nitrogen 79,01 %,


oksigen 20,95 %, karbondioksida 0,04 % dan sisanya adalah gas- gas lain. Sedangkan
komposisi gas yang keluar dari udara yang dipernapaskan terdiri dari nitrogen 79,6
%, oksigen 18,6 %, dan karbondioksida 4,0 %. Manusia membutuhkan suply oksigen
secara terus-menerus untuk proses respirasi sel, dan membuang kelebihan
karbondioksida sebagai limbah beracun produk dari proses tersebut.

G.    Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap makhluk hidup
pasti melakukan respirasi/pernapasan dan ketika melakukan respirasi, makhluk hidup
memerlukan udara (oksigen). Kesimpulan dari hasil percobaan ini adalah dapat
dibuktikan bahwa setelah kita menghirup oksigen akan dihembuskan karbon
dioksida, hal ini ditunjukkan pada perubahan air kapur yang awalnya jernih kemudian
berubah menjadi keruh setelah berikatan dengan karbondioksida. Warna kapur yang
keruh itulah yang menjadi bukti nyata hasil dari endapan reaksi air kapur dengan
karbondioksida.

H.  Jawaban Pertanyaan


1. Guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen adalah untuk
mengikat   sehingga   yang dikeluarkan jangkrik setelah melakukan
respirasi/pernapasan bereaksi dengan kapur sirih.
2. Tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer (A) bergerak dan (B) tidak
bergerak. Hal ini disebabkan karena respirometer (A) diisi dengan makhluk
hidup (jangkrik) sedangkan kita semua mengetahui bahwa setiap makhluk
hidup melakukan respirasi. Pada saat melakukan respirasi makhluk hidup
memerlukan udara (oksigen). Dengan demikian, tetesan pewarna (eosin) pada
respirometer (A) bergerak disebabkan karena adanya pergerakan/pergeseran
udara (oksigen) di dalam respirometer. Tetesan pewarna (eosin) pada alat
respirometer (B) tidak bergerak karena tidak ada makhluk hidup di dalam
respirometer sehingga tidak terjadi respirasi di dalamnya akibatnya udara di
dalam respirometer (B) tidak bergerak dan tetesan pewarna (eosin) pada
respirometer (B) pun tidak ikut bergerak.
3. Air kapur yang paling keruh didapatkan dpada botol (B), karena pada udara
hasil pernapasan dari hisapan udara di botol (A) banyak mengandung CO2.
Karena terdapat endapan garam pada air kapur. Ketika air kapur (Ca(OH)2)
direaksikan dengan CO2 yang dihasilkan oleh ekspirasi pernapasan kita akan
menghasiulkan garam (CaCO3) dan air (H2O). Garam inilah yang
menyebabkan air kapur menjadi keruh.
Referensi: Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati
Mandiri.

Semoga postingan Laporan Praktikum Respirasi Pada Makhluk Hidup (Praktikum


IPA di SD) ini bisa memberi manfaat. Amiin YRA.

Penulis: Vivi Ratnawati (S1 PGSD UT-POKJAR Jombang)


Editor: Admin

Anda mungkin juga menyukai