Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM 3

RESPIRASI PADA MAKHLUK HIDUP

NAMA : NUR ROMADHON


NIM : 857071063

UPBJJ 21 / JAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021

A. KEGIATAN PRAKTIKUM 3:
RESPIRASI PADA MAKHLUK HIDUP

B. TUJUAN
1) Membuktikan bahwa respirasi memerlukan udara (oksigen)
2) Membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbondioksida

C. ALAT DAN BAHAN


1) Untuk membuktikan respirasi perlu udara (oksigen)
a) Botol ukuran kecil 3 buah.
b) Sedotan air kemasan gelas (aqua gelas) 3 buah.
c) Plastisin secukupnya.
d) Kapur sirih secukupnya.
e) Kapas secukupnya.
f) Jangkrik 1 ekor.
g) Kecambah secukupnya
2) Untuk membuktikan respirasi menghasilkan karbondioksida
a) Kapur sirih secukupnya
b) Air secukupnya
c) Botol selai 3 buah
d) Plastisin secukupnya
e) Sedotan limun 6 buah
f) Spidol 1

D. LANDASAN TEORI
Salah satu ciri makhluk hidup adalah bernapas/melakukan respirasi. Bernapas berarti
memasukkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Oksigen diangkut oleh
darah ke sel-sel tubuh. Di dalam sel terjadi proses pembakaran bahan-bahan makanan
oleh oksigen dan menghasilkan karbondioksida. Ketika melakukan
respirasi/pernapasan, makhluk hidup mengambil oksigen dari lingkungannya dan
mengeluarkan karbondioksida serta uap air ke dalam lingkungannya. Oksigen di
dalam tubuh makhluk hidup digunakan untuk proses pembakaran (oksidasi), dari
proses ini akan dihasilkan energi yang akan digunakan untuk aktivitas hidup.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Respirasi memerlukan Udara (oksigen)
a) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b) Memasukkan sedikit kapur sirih ke dalam dasar botol, selanjutnya
memasukkan kapas secukupnya.
c) Masukkan kedelai yang sedang berkecambah kedalam botol yang telah diberi
kapur sirih dan kapas pada langkah (2). Kemudian berilah label A pada botol
tersebut.
d) Memasukkan jangkrik ke dalam botol yang telah diberi kapas pada langkah
(2). Kemudian berilah label B pada botol tersebut.
e) Melapisi bagian dekat pangkal sedotan air kemasan dengan segumpal
plastisin, kira-kira dapat menyumbat mulut botol, selanjutnya masukkan
pangkal sedotan air kemasan yang dilapisi gumpalan plastisin tersebut hingga
plastisin menutup mulut botol, sedotan air kemasan menghubungkan udara
luar dengan udara di dalam botol.
f) Merapikan plastisin pada mulut botol hingga mulut botol tertutup dengan
rapat dan rapi.
g) Memberi label C pada respirometer buatan tanpa menggunakan makhluk
hidup (sebagai kontrol).
h) Menetesi ujung sedotan air kemasan gelas pada setiap respirometer dengan air
yang diberi pewarna merah.
i) Mengamati tetesan air berwarna pada setiap respirometer dengan selang
waktu 5 menit selama 5 kali pengamatan.
j) Menuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja (Tabel 3.1).
k) Gambar 3.1. Rangkaian percobaan respirasi memerlukan oksigen

Gambar 3.1. Rangkaian percobaan respirasi memerlukan oksigen


2) Respirasi menghasilkan karbondioksida
a) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b) Membuat air kapur jenuh. Larutkan kapur sirih kedalam lebih kurang 250 ml
hingga jenuh.

Gambar 3.2. Membuat larutan kapur sirih


c) Biarkan air kapur mengendap hingga diperoleh air yang jernih.
d) Sedotlah air kapur jernih dengan selang plastik kecil.
e) Tuanglah air kapur jenuh pada botol (A), (B), (C) dengan ukuran yang sama.
f) Pasanglah perangkat percobaan yaitu sedotan, plastisin seperti gambar.

Gambar 3.3. Rangkaian perangkat percobaan Respirasi


g) Hisaplah udara dari botol (A) melalui sedotan limun, gunakan untuk
bernapas. Selanjutnya hembuskan napas anda ke botol (B) melalui sedotan
limun.
h) Lakukan langkah tersebut berkali-kali hingga air kapur di botol (B) menjadi
keruh.
i) Amati kedudukan air berwarna dalam pipa dari sedotan aqua gelas pada
setiap respirometer.
j) Tuangkan hansil pengamatan pada tabel pengamatan.

F. HASIL PENGAMATAN
1) Pernapasan memerlukan oksigen
Tabel 3.1.
Hasil pengamatan Respirasi membutuhkan oksigen
Keadaan air berwarna pada Respirometer, 5 menit
No Respirometer
pertama kedua ketiga Keempat kelima
1 A 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5
2 B 0,4 0,7 0,9 1 1,05
3 C 0 0 0 0 0

2) Pernapasan mengeluarkan karbondioksida


Tabel 3.2.
Hasil Pengamatan Respirasi Menghasilkan Karbondioksida
Botol percobaan Kondisi mula-mula Kondisi akhir percobaan
A Jernih Jernih
B Jernih Keruh
C Jernih Keruh

Gambar 3.4 Percobaan Respirasi menghasilkan Karbondioksida

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN DAN JAWABAN


1) Apa guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen?
Jawab: Guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen adalah untuk
mengikat sehingga yang dikeluarkan jangkrik setelah melakukan respirasi/pernapasan
bereaksi dengan kapur sirih.
2) Apa yang terjadi pada pergerakan tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer (A),
(B), dan (C)? Mengapa hal ini terjadi? Jelaskan!
Jawab: Tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer (A) bergerak dan (B) tidak
bergerak. Hal ini disebabkan karena respirometer (A) diisi dengan makhluk hidup
(jangkrik) sedangkan kita semua mengetahui bahwa setiap makhluk hidup melakukan
respirasi. Pada saat melakukan respirasi makhluk hidup memerlukan udara (oksigen).
Dengan demikian, tetesan pewarna (eosin) pada respirometer (A) bergerak disebabkan
karena adanya pergerakan/pergeseran udara (oksigen) di dalam respirometer. Tetesan
pewarna (eosin) pada alat respirometer (B) tidak bergerak karena tidak ada makhluk
hidup di dalam respirometer sehingga tidak terjadi respirasi di dalamnya akibatnya udara
di dalam respirometer (B) tidak bergerak dan tetesan pewarna (eosin) pada respirometer
(B) pun tidak ikut bergerak.
3) Pada akhir percobaan respirasi menghasilkan karbondioksida, air kapur pada botol
manakah yang paling keruh? Mengapa demikian?
Jawab: Air kapur yang paling keruh didapatkan dpada botol (B), karena pada udara hasil
pernapasan dari hisapan udara di botol (A) banyak mengandung CO 2. Karena terdapat
endapan garam pada air kapur. Ketika air kapur (Ca(OH) 2) direaksikan dengan CO2 yang
dihasilkan oleh ekspirasi pernapasan kita akan menghasiulkan garam (CaCO 3) dan air
(H2O). Garam inilah yang menyebabkan air kapur menjadi keruh.

H. PEMBAHASAN
1) Respirasi memerlukan oksigen
a) Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada
respirometer A (yang diisi kecambah) berjalan dari 0 cm menjadi 0,1 cm untuk 5
menit pertama, berjalan kembali menjadi 0,2 cm untuk 5 menit kedua, berjalan lagi
menjadi 0,3cm setelah 5 menit ketiga, sedangkan untuk 5 menit keempat dan kelima
respirometer menunjukkan angka yang sama yaitu 0,5 cm.
b) Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada
respirometer B (yang diisi jangkrik) berjalan dari 0 cm menjadi 0,4 cm untuk 5
menit pertama, berjalan kembali menjadi 0,7cm untuk 5 menit kedua, berjalan lagi
menjadi 0,9 cm setelah 5 menit ketiga, sedangkan untuk 5 menit keempat 1 cm dan 5
menit kelima respirometer menunjukkan angka 1,05 cm.
c) Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada
respirometer C (tanpa diisi makhluk hidup) tidak berjalan dan menunjukkan angka
yang sama yaitu 0 ml baik pada waktu 5 menit pertama, kedua, ketiga, keempat
maupun kelima.
d) Berdasarkan hasil pengamatan pada Tabel 3.1 dapat kita amati bahwa cairan
berwarna pada respirometer yang diisi makhluk hidup dapat berjalan/berpindah
tempat hal ini menunjukkan adanya pergeseran/pergerakan udara (oksigen) di dalam
respirometer, sedangkan cairan berwarna pada respirometer tanpa makhluk hidup
tidak berjalan hal ini menunjukkan tidak adanya pergerakan udara (oksigen) di
dalam respirometer.
2) Respirasi menghasilkan karbondioksida
Dari percobaan diatas, kami telah membuat alat pernapasan sederhana yang bertujuan
untuk membuktikan bahwa sistem pernapasan manusia menghasilkan gas
karbondioksida. Berdasarkan percobaan yang telahdilakukan, proses pernapasan manusia
menghasilkan karbondioksida. Hal ini dibuktikan oleh larutan kapur yang telah di uji
yaitu air kapur yang jernih menjadi lebihkeruh setelah ditiup dengan selang atau sedotan.
Pada proses pernapasan, oksigen yang dihirup pada saat menarik napas akanberdifusi
masuk ke darah dalam kapiler darah yang menyelubungi alveolus. Selanjutnya, sebagian
besar oksigen diikat oleh hemoglobin untuk diangkut ke sel-sel jaringan tubuh.
Hemoglobin yang terdapat dalam butir darah merah atau eritrosit ini tersusun oleh
senyawa hemin atau hematin yang mengandung unsur besi dan globin yang berupa
protein.
Hasil pernapasan yang dikeluarkan adalah berupa CO2. Sebenarnya reaksi pernapasan
berupa pengolahan O2 menjadi energi dan penglepasan CO2 tersebut dilakukan di dalam
sel dan terjadi pada bagian yang disebut mitokondria. Udara hasil pernapasan selain CO2
adalah H2O (uap air). Oleh karena itulah, apabila kita mengembuskan napas di kaca akan
terbentuk titik-titik air.Pertukaran gas antara oksigen dengan karbondioksida dari
atmosfer, yang menyediakan kandungan gas oksigen sebanyak 21% dari seluruh gas
yang ada.
Oksigen masuk kedalam tubuh melalui perantaraan alat pernapasan yang berada di luar.
Pada manusia, alveolus yangterdapat di paru-paru berfungsi sebagai permukaan untuk
tempat pertukaran gas. Pada udara pernapasan ada udara yang masuk dan ada udara yang
dikeluarkan. Susunan atau komposisi udara yang masuk dan udara yang dikeluarkan
dalam pernapasan berbeda-beda.
Perbedaan komposisikandungan gas dalam udara terdiri atas nitrogen 79,01 %, oksigen
20,95 %, karbondioksida 0,04 % dan sisanya adalah gas- gas lain. Sedangkan komposisi
gas yang keluar dari udara yang dipernapaskan terdiri dari nitrogen 79,6 %, oksigen 18,6
%, dan karbondioksida 4,0 %. Manusia membutuhkan suply oksigen secara terus-
menerus untuk proses respirasi sel, dan membuang kelebihan karbondioksida sebagai
limbah beracun produk dari proses tersebut.

I. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap makhluk hidup pasti
melakukan respirasi/pernapasan dan ketika melakukan respirasi, makhluk hidup memerlukan
udara (oksigen). Kesimpulan dari hasil percobaan ini adalah dapat dibuktikan bahwa setelah
kita menghirup oksigen akan dihembuskan karbon dioksida, hal ini ditunjukkan pada
perubahan air kapur yang awalnya jernih kemudian berubah menjadi keruh setelah berikatan
dengan karbondioksida. Warna kapur yang keruh itulah yang menjadi bukti nyata hasil dari
endapan reaksi air kapur dengan karbondioksida.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
https://www.youtube.com/watch?v=RCc-LQLVd60
https://www.youtube.com/watch?v=uOxS8DCRdgE
https://www.youtube.com/watch?v=EglQjZOlSwI
https://www.ilmiahku.com/2019/04/Laporan-Praktikum-Respirasi-Pada-Makhluk-Hidup-
Praktikum-IPA-di-SD.html
K. KESULITAN YANG DIALAMI SARAN DAN MASUKAN
Dalam percobaan atau pengamatan diatas, saya mengalami kesulitan dalam mengambil
gambar hewan atau tumbuhan yang berada di lingkungan sekitar dikarenakan saya beberapa
hari tidak bisa keluar rumah (sedang dalam keadaan sakit) dan juga harus pergi ke sekolah
untuk tugas piket. Selain itu saya juga mengalami kesulitan dalam mencari referensi buku
yang tepat untuk membahas landasan teori, namun di masa pandemi ini kemampuan
mengakses informasi dari internet sangat dibutuhkan. Kebijakan Tutor sangat membantu saya
untuk mendapatkan informasi dari memanfaatkan media internet. Saran saya adalah dalam
pembelajaran praktik seecara online seperti ini sebaiknya Tutor juga dapat memberikan
format lembar kerja yang berupa formulir kosong (file MS word) sehingga mahasiswa bisa
lebih memaksimalkan waktu dalam membuat laporan kegiatan dalam bentuk ketikan. Artinya
format yang ada pada modul tidak perlu diketik oleh masing-masing mahasiswa (mahasiswa
tinggal mengisi pertanyaan atau poin-poin yang harus ada dalam pembahasan).

L. FOTO DAN VIDEO PRAKTIKUM

Anda mungkin juga menyukai