Anda di halaman 1dari 6

Laporan Praktikum Uji Kandungan

Keringat

Tugas Biologi

XI MIPA 1

Disusun Oleh :
Kelompok 6

Anggota :
Aziz Nashsor Efendi
Doni Hidayatullah Prasetyo
Refika Juanda
Suci Frian Nabila
Syarifatun Nisa

Tahun Pelajaran : 2018 / 2019


Laporan Praktikum Uji Kandungan
Keringat

Disusun Oleh :
Kelompok 6

Anggota :
Aziz Nashsor Efendi
Doni Hidayatullah Prasetyo
Refika Juanda
Suci Frian Nabila
Syarifatun Nisa

Pembimbing :
Minda Sintia,S.Pd
Daftar Isi

I. Halaman Judul.......................................................................................... i
II. Daftar Isi................................................................................................... iii
III. Daftar Pustaka........................................................................................... 3
Praktikum Uji Kandungan Keringat

A.Tujuan Praktikum
Untuk megetahui zat sisa yang dikeluarkan pada kulit.

B. Dasar Teori
Ada tiga hingga empat juta kelenjar keringat, atau kelenjar sudorifera.
Sel-sel dari kelenjar ini melepaskan keringat atau perspirasi, ke folikel rambut
atau ke permukaan kulit melalui pori-pori. Kelenjar keringat dibagi menjadi dua
jenis utama, ekrin dan apokrin, berdasarkan struktur mereka, lokasi, dan jenis
sekresi. Kelenjar ekrin tersebar di seluruh bagian kulit pada sebagian besar
wilayah tubuh.
Kelenjar yang diproduksi oleh kelenjar keringat ekrin (sekitar 600mL per
hari) terdiri dari air, ion (kebanyakan Na+ dan Cl-), urea, asam urat, ammonia,
asam amino, glukosa, dan asam laktat. Selama termoregulasi keringat, keringat
yang terbentuk pertama kali pada dahi dan kulit kepala dan kemudian meluas ke
seluruh tubuh, terakhir di telapak tangan dan telapak kaki.
Keringat yang diproduksi oleh kelenjar keringat ekrin juga memiliki
sedikit peran dalam menghilangkan limbah seperti urea, asam urat, dan
ammonia dari tubuh. Kelenjar keringat ekrin juga melepaskan keringat dalam
menanggapi stres emosional seperti rasa takut atau malu. Keringat emosional
pertama terjadi pada telapak tangan, telapak kaki, dan ketiak dan kemudian
menyebar ke area lain dari tubuh. Kelenjar keringat apokrin juga aktif selama
keringat emosional.
Kelenjar keringat apokrin ditemukan pada kulit ketiak (ketiak), pangkal
paha, areola (daerah berpigmen di sekitar putting) dari payudara, dan daerah
wajah yang perjenggot pada laki-laki dewasa. Kelenjar ini dulu diduga
melepaskan sekresinya dalam apokrin dengan cara menjepit sebagian sel.
Bagian yang keluar dari kelenjar keringat ini terletak sebagian besar di lapisan
subkutan, dan saluran ekskretoris terbuka ke folikel rambut.
Dibandingkan dengan keringat ekrin, keringat apokrin sedikit kental dan
berwarna kekuningan. Keringat apokrin mengandung komponen yang sama
seperti keringat ekrin ditambah lipid dan protein. Keringat yang disekresikan
dari kelenjar apokrin tidak berbau. Namun, ketika keringat apokrin berinteraksi
dengan bakteri pada permukaan kulit, bakteri memetabolisme komponennya,
menyebabkan keringat apokrin memiliki bau yang sering disebut bau badan.

C.Alat dan Bahan


Alat : Stopwatch, gelas kimia, pengaduk, penggaris dan gunting
Bahan : Kertas kobalt, aquades dan garam

D.Langkah kerja
1. Sediakan kertas kobalt klorida kering!
2. Letakkanlah satu lembar kertas kobalt pada punggung tangan dan satu
lembar lagi pada telapak tangan, kemudian kencangkan dengan isolasi!
3. Amatilah yang terjadi dan catatlah waktunya hingga terjadi perubahan
warna!
4. Berlarilah di tempat selama 5 menit, lalu tempelkan dengan cepat kertas
kobalt seperti langkah nomor 1.
5. Amatilah dan catat waktu hingga terjadi perubahan warna!
6. Buat hasil pengamatan pada tabel!

E. Hasil

No Kondisi Warna Bau Rasa Dipanaskan di


bawah sinar
1. Kertas kobalt klorida Merah Hambar Hambar Biru
ditempelkan pada tubuh muda
sebelum aktivitas berlari
2. Kertas kobalt klorida Merah Amis Asin Biru
ditempelkan pada tubuh muda
setelah aktivitas berlari

F. Pembahasan
Kertas kobalt yang berwarna biru akan berubah menjadi warna merah
muda setelah bercampur dengan uap air (keringat), bau berubah dari hambar
menjadi amis karena bercampur dengan keringat dan rasa berubah dari hambar
menjadi asin karena bercampur dengan keringat.
Peneliti meletakkan kertas kobalt di dua tempat yakni di telapak tangan
dan punggung tangan. Kertas kobalt yang diletakkan di telapak tangan lebih
lama berubah menjadi merah muda sempurna daripada di punggung tangan. Hal
tersebut di karenakan selama termoregulasi keringat pertama kali meluas ke
seluruh tubuh dan terakhir di telapak tangan.
Hal itu juga menandakan bahwa peneliti sedang termoregulasi keringat
biasa. Ini menandakan bahwa peneliti dalam kondisi normal, tidak sedang emosi
ataupun cemas.

G. Kesimpulan
Jika bereaksi dengan uap air, kertas kobalt yang berwarna biru akan
berubah warna menjadi merah muda. Dan kertas kobalt akan berwarna biru
kembali setelah dipanaskan.
Daftar Pustaka

Sintia, Minda. 2018. Modul Biologi Berbasis Inkuiri Terbimbing.


Padang

Sumber dari internet


https://hudawaudchemistry.wordpress.com/category/kimia/

Anda mungkin juga menyukai