Kelas:XI IIS 1
Mapel:Tugas BIOLOGI
Guru:Retna seri dewi
"SISTEM REPRODUKSI"
1.Testis
Testis (ganda) atau testes (tunggal) merupakan suatu kelenjar reproduksi pada pria yang
memiliki fungsi untuk menghasilkan spermatozoa dan hormon kelamin pria.
Testis pada pria dewasa normal pada umumnya memiliki panjang sekitar 4 – 5,5 cm. Organ
ini juga dikenal sebagai buah pelir atau buah zakar.
Testis ini memiliki jumlah sepasang dan tersimpan di dalam suatu kantung pelindung yang
dinamakan dengan skrotum. Testes kiri seringkali menggantung lebih bawah dari pada
testes yang kanan.
Skrotum memiliki fungsi untuk mengatur testis agar optimum untuk kehidupan sperma.
Sperma membutuhkan suhu yang lebih rendah dari suhu tubuh. Hal ini dimaksudkan
sebagai perkembangannya.
Oleh sebab itu testis terletak di luar tubuh dan dilindungi oleh skrotum. Pada saat suhu
udara panas, skrotum mengembang agar testis menjauh dari tubuh, sehingga dapat
membuat suhu testis menjadi turun.
Demikian juga sebaliknya, jika udara dingin, skrotum akan mengecil sehingga testis akan
mendekat ke arah tubuh sehingga menyebabkan suhunya meningkat.
2. Penis
Penis terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:
Akar atau basis. Bagian ini menempel pada dinding perut bagian bawah.
Batang penis
Kepala penis. Bagian ini ditutupi oleh lapisan kulit, yang akan dihilangkan saat menjalani
sunat.
Pada ujung kepala penis, terdapat lubang kecil yang merupakan bukaan dari saluran kemih.
Bagian ini nantinya akan menjadi tempat keluar dari semen dan urine. Pada penis juga
terdapat ujung-ujung saraf yang sensitif terhadap rangsangan.
3. Skrotum
Skrotum merupakan bagian yang terlihat berbentuk seperti kantung. Letaknya berada di
belakang penis, dan merupakan tempat dari testikel, yang biasa disebut dengan testis.
Pada skrotum juga terdapat banyak saraf dan pembuluh darah. Organ ini pun berperan
untuk mengatur suhu testis. Agar testis dapat memproduksi sperma dengan baik, maka
organ tersebut harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah, dibandingkan suhu tubuh.
4. Testis
Organ berbentuk oval dengan ukuran sebesar biji zaitun ini terletak di dalam skrotum. Pada
umumnya, setiap pria masing-masing memiliki dua testis. Testis berfungsi untuk
menghasilkan testosteron, yang merupakan hormon seks pada pria. Selain itu, organ ini
juga berfungsi untuk memproduksi sperma.
5. Epididimis
Epididimis merupakan saluran panjang, yang terletak di belakang testis. Organ ini berfungsi
untuk membawa dan menyimpan sel sperma yang telah diproduksi di testis.
Selain itu, organ ini juga berfungsi untuk mematangkan sperma yang dibentuk oleh testis.
Setelah matang, sperma baru dapat melakukan tugasnya dalam membuahi sel telur.
6. Vas deferens
Organ ini merupakan saluran panjang dan tebal, mulai dari epididimis hingga ke rongga
panggul. Organ ini terletak di belakang kandung kemih. Vas deferens berfungsi mengantar
sperma matang ke uretra, sebagai persiapan ejakulasi.
7. Vesikula seminalis
Vesikula seminalis merupakan organ berbentuk kantung yang menempel pada vas
deferens, di dekat bagian dasar kandung kemih. Organ ini berguna dalam memproduksi
cairan, sebagai pemberi energi sperma untuk bergerak.
8. Saluran ejakulasi
Saluran ini terbentuk dari gabungan vas deferens dan vesikula seminalis.
9. Saluran kemih
Organ ini disebut juga sebagai uretra, dan berfungsi untuk membawa urine dari kandung
kemih ke luar tubuh.
1. Hormon testiskular
a. Testosteron, memiliki beberapa fungsi, yaitu:
-Pada saat janin, untuk diferensiasi saluran kelamin internal dan genitalia luar, serta
menstimulasi penurunan testis ke dalam skrotum.
-Ketika mencapai usia pubertas, testosteron berfungsi untuk pertumbuhan, perkembangan,
dan pemeliharaan ciri-ciri seks sekunder, seperti perkemangan organ genitalia;
pendistribusian rambut sebagai ciri khas laki-laki; pembesaran laring; penebalan pita suara
yang menghasilkan suara rendah; meningkatkan ketebalan dan tekstur kulit sehingga kulit
menjadi lebih gelap dan kasar; meningkatkan aktivitas kelenjar keringat dan sebasea yang
terkadang memicu jerawat; serta meningkatkan massa otot dan tulang, laju metabolisme,
jumlah sel darah merah, dan kapasitas pengikatan oksigen
b. Androstenedion, sebagai perkusor untuk hormon estrogen pada laki-laki.
c. Dihidrotestosteron (DHT), untuk pertumbuhan prenatal dan diferensiasi genitalia laki-laki.
d. Inhibin dan protein pengikat androgen, dihasilkan oleh sel-sel Sertoli dan berfungsi untuk
merespons sekresi FSH.
2. Hormon hipofisis
a. FSH (follicle stimulating hormone), memiliki reseptor pada sel tubulus seminiferus yang
beroeran dalam spermatogenesis.
b. LH (luteinizing hormone) atau ICSH (interstitial cell stimulating hormone), memiliki
reseptor pada sel-sel interstisial yang berfungsi merangsang sel-sel interstisial di dalam
testis untuk berkembang dan menyekresikan testosteron.
3. Hormon hipotalamus, yaitu GnRH (gonadotropin releasing hormone), berfungsi
merangsang kelenjar hipofisis mengeluarkan LH dan FSH, serta mengatur mekanisme
umpan balik negatif dalam sintesis dan sekresi testosteron. Jika kadar testosteron menurun,
produksi GnRH meningkat. GnRH selanjutnya menstimulasi sekresi FSH dan LH. FSH
menstimulasi spermatogenesis, sedangkan LH menstimulasi produksi testosteron.
Perkembangan pubertas dipicu oleh peningkatan sekresi GnRH.
C.Gametogenesis/Spermatogenesis
pada Laki-Laki
Spermatogonium
Spermatogonium merupakan tahap pertama pada spermatogenesis yang dihasilkan oleh
testis. Spermatogoium terbentuk dari 46 kromosom dan 2N kromatid.
Spermatosit primer/mitosis
Spermatosit primer merupakan mitosis dari spermatogonium. Pada tahap ini tidak terjadi
pembelahan. Spermatosit primer terbentuk dari 46 kromosom dan 4N kromatid.
Spermatosit /meiosis
Spermatosit sekunder merupakan meiosis dari spermatosit primer. Pada tahap ini terjadi
pembelahan secara meiosis. Spermatosit sekunder terbentuk dari 23 kromosom dan 2N
kromatid.
Spermati/spermiogenesis
Spermatid merupakan meiosis dari spermatosit sekunder. Pada tahap ini terjadi pembelahan
secara meiosis yang kedua. Spermatid terbentuk dari 23 kromosom dan 1N kromatid.
Spermiasi
Sperma merupakan diferensiasi atau pematangan dari spermatid. Pada tahap ini terjadi
diferensiasi. Sperma terbentuk dari 23 kromosom dan 1N kromatid dan merupakan tahap
sperma yang telah matang dan siap dikeluarkan.
(proses spermatogene)
2.Sistem Reproduksi Wanita
Organ reproduksi wanita bagian luar berkelompok di daerah bernama vulva, yang letaknya
di luar vagina. Organ-organ tersebut termasuk:
1.Labia
Labia adalah organ reproduksi wanita bagian luar yang terdiri dari dua pasang lipatan kulit di
kedua sisi bukaan vagina, bernama labia mayora dan labia minora. Labia mayora (bibir
kemaluan besar) berada di bagian luar dan akan ditutupi dengan rambut kemaluan .
2.Mons pubis
Tonjolan lemak di atas labia yang ditutupi dengan rambut setelah memasuki masa pubertas.
Bagian ini mengeluarkan zat feromon yang diduga berperan dalam proses terjadinya
ketertarikan seksual.
3.Lubang vagina
Ini merupakan pintu masuk ke vagina.
4.Lubang uretra
Lubang uretra adalah tempat keluarnya urine dari kandung kemih.
5.Klitoris
Klitoris merupakan tonjolan kecil di bagian atas labia minora, yang sangat sensitif dan
merupakan sumber utama kenikmatan seksual wanita.
Kelenjar Bartholin atau kelenjar vestibular
Kelenjar ini terletak di kedua sisi bukaan vagina, dan berfungsi menghasilkan lendir kental
untuk melumasi vagina ketika berhubungan seksual.
Organ Reproduksi Wanita Bagian Dalam
Organ reproduksi wanita yang ada di dalam tubuh, terletak dalam rongga panggul (pelvis).
Organ-organ tersebut termasuk:
6.Vagina
Organ ini terletak antara bagian bawah rahim dan tubuh bagian luar. Vagina merupakan
lorong atau jalan keluar untuk melahirkan, serta tempat masuknya penis selama
berhubungan seksual.
Serviks atau leher rahim
7 Leher rahim adalah pintu masuk antara vagina dan rahim, yang berupa lorong sempit.
Dinding serviks bersifat fleksibel, sehingga dapat meregang dan membuka jalan lahir saat
persalinan.
8.Rahim atau uterus
Merupakan organ berbentuk seperti buah pir yang menjadi rumah bagi janin yang sedang
berkembang.
9 Ovarium (indung telur)
Organ ini merupakan kelenjar kecil berbentuk oval yang terletak di kedua sisi rahim.
Ovarium berfungsi untuk menghasilkan sel telur dan memproduksi hormon seks utama,
yakni estrogen dan progesteron, yang dilepaskan ke dalam aliran darah.
10 Saluran telur atau tuba fallopi
Tuba fallopi adalah saluran sempit yang melekat pada bagian atas rahim mengarah ke
ovarium. Saluran ini merupakan jalan bagi telur dari ovarium ke rahim, serta tempat
terjadinya pembuahan telur oleh sperma.
1. Prenatal/Oogenesis pralahir
Oosit primer mengalami pertumbuhan di meiosis-I. Pada tahap ini, sel-sel folikel atau yang
dikenal sebagai sel granulos berkembang biak membentuk epitel berbentuk kuboid
bertingkat. Sel-sel ini memproduksi glikoprotein untuk membentuk zona pellucida di sekitar
oosit primer.
Sel anak lainnya disebut sebagai oosit sekunder, kemudian kedua sel tersebut masuk ke
dalam tahap meiosis-II. Badan kutub bereplikasi untuk membentuk dua badan kutub,
sedangkan oosit sekunder ditangkap pada tahap metafase meiosis-II.
(proses oogenesis)