Anda di halaman 1dari 8

Nama:Fahrul Ramadhan Afnil

Kelas:XI IIS 1
Mapel:Tugas BIOLOGI
Guru:Retna seri dewi

Jum'at,27 Maret 2020

"​SISTEM REPRODUKSI​"

1.Sistem Reproduksi Pria


A.Organ Reproduksi Pria
Struktur dan fisiologi alat reproduksi pada pria berbeda dengan alat reproduksi pada wanita.
Bagian –bagian yang penting dalam alat reproduksi pria terdiri dari testis, epididimis, vas
deferens, dan penis. Adapun penjelasannya masing – masing yaitu sebagai berikut

1.Testis
Testis (ganda) atau testes (tunggal) merupakan suatu kelenjar reproduksi pada pria yang
memiliki fungsi untuk menghasilkan spermatozoa dan hormon kelamin pria.

Testis pada pria dewasa normal pada umumnya memiliki panjang sekitar 4 – 5,5 cm. Organ
ini juga dikenal sebagai buah pelir atau buah zakar.

Testis ini memiliki jumlah sepasang dan tersimpan di dalam suatu kantung pelindung yang
dinamakan dengan skrotum. Testes kiri seringkali menggantung lebih bawah dari pada
testes yang kanan.

Skrotum memiliki fungsi untuk mengatur testis agar optimum untuk kehidupan sperma.
Sperma membutuhkan suhu yang lebih rendah dari suhu tubuh. Hal ini dimaksudkan
sebagai perkembangannya.

Oleh sebab itu testis terletak di luar tubuh dan dilindungi oleh skrotum. Pada saat suhu
udara panas, skrotum mengembang agar testis menjauh dari tubuh, sehingga dapat
membuat suhu testis menjadi turun.

Demikian juga sebaliknya, jika udara dingin, skrotum akan mengecil sehingga testis akan
mendekat ke arah tubuh sehingga menyebabkan suhunya meningkat.

2. Penis
Penis terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:

Akar atau basis. Bagian ini menempel pada dinding perut bagian bawah.
Batang penis
Kepala penis. Bagian ini ditutupi oleh lapisan kulit, yang akan dihilangkan saat menjalani
sunat.
Pada ujung kepala penis, terdapat lubang kecil yang merupakan bukaan dari saluran kemih.
Bagian ini nantinya akan menjadi tempat keluar dari semen dan urine. Pada penis juga
terdapat ujung-ujung saraf yang sensitif terhadap rangsangan.

3. Skrotum
Skrotum merupakan bagian yang terlihat berbentuk seperti kantung. Letaknya berada di
belakang penis, dan merupakan tempat dari testikel, yang biasa disebut dengan testis.

Pada skrotum juga terdapat banyak saraf dan pembuluh darah. Organ ini pun berperan
untuk mengatur suhu testis. Agar testis dapat memproduksi sperma dengan baik, maka
organ tersebut harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah, dibandingkan suhu tubuh.

4. Testis
Organ berbentuk oval dengan ukuran sebesar biji zaitun ini terletak di dalam skrotum. Pada
umumnya, setiap pria masing-masing memiliki dua testis. Testis berfungsi untuk
menghasilkan testosteron, yang merupakan hormon seks pada pria. Selain itu, organ ini
juga berfungsi untuk memproduksi sperma.

5. Epididimis
Epididimis merupakan saluran panjang, yang terletak di belakang testis. Organ ini berfungsi
untuk membawa dan menyimpan sel sperma yang telah diproduksi di testis.

Selain itu, organ ini juga berfungsi untuk mematangkan sperma yang dibentuk oleh testis.
Setelah matang, sperma baru dapat melakukan tugasnya dalam membuahi sel telur.

Organ reproduksi laki-laki bagian internal


Organ reproduksi laki-laki bagian internal juga disebut sebagai organ aksesori. Ada enam
organ yang masuk ke dalam kelompok ini, yaitu:

6. Vas deferens
Organ ini merupakan saluran panjang dan tebal, mulai dari epididimis hingga ke rongga
panggul. Organ ini terletak di belakang kandung kemih. Vas deferens berfungsi mengantar
sperma matang ke uretra, sebagai persiapan ejakulasi.

7. Vesikula seminalis
Vesikula seminalis merupakan organ berbentuk kantung yang menempel pada vas
deferens, di dekat bagian dasar kandung kemih. Organ ini berguna dalam memproduksi
cairan, sebagai pemberi energi sperma untuk bergerak.
8. Saluran ejakulasi
Saluran ini terbentuk dari gabungan vas deferens dan vesikula seminalis.

9. Saluran kemih
Organ ini disebut juga sebagai uretra, dan berfungsi untuk membawa urine dari kandung
kemih ke luar tubuh.

10. Kelenjar prostat


Kelenjar prostat terletak pada bagian bawah kandung kemih, di depan rektum atau anus.
Kelenjar ini berfungsi menambahkan cairan yang membantu sperma, saat terjadi ejakulasi,
dan membantu menjaga sperma tetap sehat.

11. Kelenjar bulbourethral


Disebut juga sebagai kelenjar cowper, organ ini berfungsi untuk memproduksi cairan yang
melicinkan saluran kemih. Selain itu, organ ini juga membantu menetralisir keasaman di
saluran kemih, yang terbentuk akibat sisa urine.

B.Hormon Kelamin Pria

1. Hormon testiskular
a. Testosteron, memiliki beberapa fungsi, yaitu:
-Pada saat janin, untuk diferensiasi saluran kelamin internal dan genitalia luar, serta
menstimulasi penurunan testis ke dalam skrotum.
-Ketika mencapai usia pubertas, testosteron berfungsi untuk pertumbuhan, perkembangan,
dan pemeliharaan ciri-ciri seks sekunder, seperti perkemangan organ genitalia;
pendistribusian rambut sebagai ciri khas laki-laki; pembesaran laring; penebalan pita suara
yang menghasilkan suara rendah; meningkatkan ketebalan dan tekstur kulit sehingga kulit
menjadi lebih gelap dan kasar; meningkatkan aktivitas kelenjar keringat dan sebasea yang
terkadang memicu jerawat; serta meningkatkan massa otot dan tulang, laju metabolisme,
jumlah sel darah merah, dan kapasitas pengikatan oksigen
b. Androstenedion, sebagai perkusor untuk hormon estrogen pada laki-laki.
c. Dihidrotestosteron (DHT), untuk pertumbuhan prenatal dan diferensiasi genitalia laki-laki.
d. Inhibin dan protein pengikat androgen, dihasilkan oleh sel-sel Sertoli dan berfungsi untuk
merespons sekresi FSH.
2. Hormon hipofisis
a. FSH (follicle stimulating hormone), memiliki reseptor pada sel tubulus seminiferus yang
beroeran dalam spermatogenesis.
b. LH (luteinizing hormone) atau ICSH (interstitial cell stimulating hormone), memiliki
reseptor pada sel-sel interstisial yang berfungsi merangsang sel-sel interstisial di dalam
testis untuk berkembang dan menyekresikan testosteron.
3. Hormon hipotalamus, yaitu GnRH (gonadotropin releasing hormone), berfungsi
merangsang kelenjar hipofisis mengeluarkan LH dan FSH, serta mengatur mekanisme
umpan balik negatif dalam sintesis dan sekresi testosteron. Jika kadar testosteron menurun,
produksi GnRH meningkat. GnRH selanjutnya menstimulasi sekresi FSH dan LH. FSH
menstimulasi spermatogenesis, sedangkan LH menstimulasi produksi testosteron.
Perkembangan pubertas dipicu oleh peningkatan sekresi GnRH.

C.Gametogenesis/Spermatogenesis
pada Laki-Laki

Spermatogenesis adalah proses gametogenesis pada pria dengan cara pembelahan


meiosis dan mitosis. Spermatogenesis pada sperma biasa terjadi di tubulus
semeniferus/testis. Sedangkan tempat menyimpan sperma sementara, terletak di epididimis.

Spermatogonium
Spermatogonium merupakan tahap pertama pada spermatogenesis yang dihasilkan oleh
testis. Spermatogoium terbentuk dari 46 kromosom dan 2N kromatid.

Spermatosit primer/mitosis
Spermatosit primer merupakan mitosis dari spermatogonium. Pada tahap ini tidak terjadi
pembelahan. Spermatosit primer terbentuk dari 46 kromosom dan 4N kromatid.

Spermatosit /meiosis
Spermatosit sekunder merupakan meiosis dari spermatosit primer. Pada tahap ini terjadi
pembelahan secara meiosis. Spermatosit sekunder terbentuk dari 23 kromosom dan 2N
kromatid.

Spermati/spermiogenesis
Spermatid merupakan meiosis dari spermatosit sekunder. Pada tahap ini terjadi pembelahan
secara meiosis yang kedua. Spermatid terbentuk dari 23 kromosom dan 1N kromatid.

Spermiasi
Sperma merupakan diferensiasi atau pematangan dari spermatid. Pada tahap ini terjadi
diferensiasi. Sperma terbentuk dari 23 kromosom dan 1N kromatid dan merupakan tahap
sperma yang telah matang dan siap dikeluarkan.

(proses spermatogene)
2.Sistem Reproduksi Wanita

A.Organ Reproduksi Wanita

Organ reproduksi wanita bagian luar berkelompok di daerah bernama vulva, yang letaknya
di luar vagina. Organ-organ tersebut termasuk:

1.Labia
Labia adalah organ reproduksi wanita bagian luar yang terdiri dari dua pasang lipatan kulit di
kedua sisi bukaan vagina, bernama labia mayora dan labia minora. Labia mayora (bibir
kemaluan besar) berada di bagian luar dan akan ditutupi dengan rambut kemaluan .
2.Mons pubis
Tonjolan lemak di atas labia yang ditutupi dengan rambut setelah memasuki masa pubertas.
Bagian ini mengeluarkan zat feromon yang diduga berperan dalam proses terjadinya
ketertarikan seksual.
3.Lubang vagina
Ini merupakan pintu masuk ke vagina.
4.Lubang uretra
Lubang uretra adalah tempat keluarnya urine dari kandung kemih.
5.Klitoris
Klitoris merupakan tonjolan kecil di bagian atas labia minora, yang sangat sensitif dan
merupakan sumber utama kenikmatan seksual wanita.
Kelenjar Bartholin atau kelenjar vestibular
Kelenjar ini terletak di kedua sisi bukaan vagina, dan berfungsi menghasilkan lendir kental
untuk melumasi vagina ketika berhubungan seksual.
Organ Reproduksi Wanita Bagian Dalam

Organ reproduksi wanita yang ada di dalam tubuh, terletak dalam rongga panggul (pelvis).
Organ-organ tersebut termasuk:

6.Vagina
Organ ini terletak antara bagian bawah rahim dan tubuh bagian luar. Vagina merupakan
lorong atau jalan keluar untuk melahirkan, serta tempat masuknya penis selama
berhubungan seksual.
Serviks atau leher rahim
7 Leher rahim adalah pintu masuk antara vagina dan rahim, yang berupa lorong sempit.
Dinding serviks bersifat fleksibel, sehingga dapat meregang dan membuka jalan lahir saat
persalinan.
8.Rahim atau uterus
Merupakan organ berbentuk seperti buah pir yang menjadi rumah bagi janin yang sedang
berkembang.
9 Ovarium (indung telur)
Organ ini merupakan kelenjar kecil berbentuk oval yang terletak di kedua sisi rahim.
Ovarium berfungsi untuk menghasilkan sel telur dan memproduksi hormon seks utama,
yakni estrogen dan progesteron, yang dilepaskan ke dalam aliran darah.
10 Saluran telur atau tuba fallopi
Tuba fallopi adalah saluran sempit yang melekat pada bagian atas rahim mengarah ke
ovarium. Saluran ini merupakan jalan bagi telur dari ovarium ke rahim, serta tempat
terjadinya pembuahan telur oleh sperma.

B.Hormon Kelamin Wanita


1.Progesteron
Hormon progesteron berpengaruh terhadap siklus menstruasi dan ovulasi. Saat wanita
mengalami ovulasi atau sedang berada di masa subur, hormon progesteron akan membantu
mempersiapkan lapisan dalam rahim yang disebut endometrium untuk menerima sel telur
yang telah dibuahi oleh sperma.
Selama kehamilan, kadar hormon progesteron dalam tubuh tetap tinggi. Hal ini mencegah
tubuh menghasilkan sel telur baru dan mempersiapkan tubuh untuk memproduksi ASI. Bila
tidak terjadi pembuahan, kadar hormon progesteron dalam tubuh akan turun dan memicu
menstruasi.
2.Estrogen
Sebagian besar hormon estrogen diproduksi di ovarium atau indung telur. Selain itu, hormon
ini juga diproduksi oleh kelenjar adrenal dan plasenta, tetapi hanya dalam jumlah yang
sedikit.
Hormon estrogen berfungsi untuk membantu perkembangan dan perubahan tubuh saat
pubertas, termasuk perkembangan fungsi organ seksual, dan memastikan proses ovulasi
dalam siklus menstruasi bulanan.
Hormon ini juga berperan dalam proses keluarnya ASI setelah persalinan, mengatur mood
atau suasana hati, dan proses penuaan.
Penurunan produksi estrogen dapat menimbulkan berbagai gangguan, seperti menstruasi
yang tidak teratur, vagina kering, suasana hati tidak menentu, menopause, dan osteoporosis
pada wanita lanjut usia.
3.Testosteron
Kadar hormon testosteron yang terdapat pada tubuh wanita memang tidak sebanyak pada
pria, namun hormon ini tetap memiliki fungsi yang penting bagi kesehatan wanita. Hormon
testosteron berperan dalam mengatur libido atau gairah seksual dan menjaga kesehatan
vagina, payudara, dan kesuburan.
4.Luteinizing hormone (LH)
LH pada wanita bertugas untuk membantu tubuh mengatur siklus menstruasi dan ovulasi.
Oleh karena itu, hormon ini juga berperan dalam masa pubertas. Hormon ini diproduksi oleh
kelenjar hipofisis di otak.
Umumnya, kadar hormon LH pada wanita akan meningkat saat menstruasi dan setelah
menopause. Kadar LH yang terlalu tinggi pada tubuh wanita dapat mengakibatkan masalah
reproduksi.
5.Follicle-stimulating hormone (FSH)
Sama halnya dengan hormon LH, hormon FSH juga diproduksi di kelenjar hipofisis dan
berperan penting dalam sistem reproduksi. Hormon ini membantu mengendalikan siklus
menstruasi dan produksi sel telur di ovarium.
Kadar hormon FSH yang rendah menandakan bahwa wanita tidak mengalami ovulasi,
adanya gangguan pada kelenjar hipofisis, atau bisa juga menandakan kehamilan.
Sebaliknya, hormon FSH yang tinggi dapat menandakan wanita memasuki masa
menopause, adanya tumor di kelenjar hipofisis, atau gejala dari sindrom Turner.
Oksitosin
6.Hormon oksitosin yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis di otak ini umumnya akan
meningkat selama kehamilan, khususnya ketika menjelang persalinan.
Ketika kadar hormon meningkat, rahim akan terangsang untuk berkontraksi dan
mempersiapkan proses persalinan. Setelah melahirkan, oksitosin akan merangsang kelenjar
payudara untuk menghasilkan ASI.
7.Laktogen plasenta (HPL/human placental lactogen), disekresikan oleh plasenta, serta
berfungsi merangsang pertumbuhan kelenjar mamae untuk persiapan laktasi dan
menyediakan energi pada ibu hamil.
8.Tirotropin korionik, disekresikan oleh plasenta, berfungsi meningkatkan laju metabolisme
pada ibu hamil.
9.Relaksin, disekresikan oleh korpus luteum kehamilan pada ovarium dan plasenta,
berfungsi untuk merelaksasi serviks dan fibrokartilago pada simfisis pubis sehingga
memudahkan kelahiran.
10.Prolaktin, dihasilkan oleh hipofisis, berfungsi merangsang pertumbuhan duktus dan
alveolus pada kelenjar mamae saat kehamilan dan produksi air susu selama menyusui.
11.Oksitosin, dihasilkan oleh hipotalamus dan disimpan di hipofisis posterior. Oksitosin
berfungsi merangsang kontraksi otot polos uterus selama proses kelahiran dan merangsang
kelenjar mamae untuk pengeluaran air susu.
12.CRH (corticotropin releasing hormone), dihasilkan oleh plasenta, berfungsi memacu
produksi estrogen plasenta dan perubahan paru-paru janin untuk menghirup udara.
13.Prostaglandin, dihasilkan oleh uterus, berfungsi memengaruhi robeknya folikel saat
ovulasi dan merangsang kontraksi uterus saat kelahiran.

C.Gametogenesis Pada Wanita/Oogenesis


Oogenesis diawali dengan sel germinal yang disebut juga oogonium. Sel ini mengalami
mitosis untuk menambah jumlahnya. Proses oogenesis terjadi dalam 3 proses, yaitu:

1. Prenatal/Oogenesis pralahir
Oosit primer mengalami pertumbuhan di meiosis-I. Pada tahap ini, sel-sel folikel atau yang
dikenal sebagai sel granulos berkembang biak membentuk epitel berbentuk kuboid
bertingkat. Sel-sel ini memproduksi glikoprotein untuk membentuk zona pellucida di sekitar
oosit primer.

2. Tahap Antral/Oogenesis Pascalahir


Folikel sekunder adalah ruangan berisi cairan antara sel-sel granulose yang bergabung
membentuk cairan sentral yang disebut antrum. Dalam tiap siklus menstruasi bulanan,
folikel sekunder ini berkembang di bawah hormon perangsang dan hormon luteinisasi.

3. Tahap Pra-Ovulasi/Oogenesis PascaPubertas


Tahap pra-ovulasi adalah tahap dimana proses meiosis I terpenuhi dan dipengaruhi oleh
hormon LH. Dalam tahap ini, dua sel haploid yang berukuran beda terbentuk di dalam
folikel. Salah satu sel anak yang menerima sitoplasma lebih sedikit membentuk badan
kutub.

Sel anak lainnya disebut sebagai oosit sekunder, kemudian kedua sel tersebut masuk ke
dalam tahap meiosis-II. Badan kutub bereplikasi untuk membentuk dua badan kutub,
sedangkan oosit sekunder ditangkap pada tahap metafase meiosis-II.

(proses oogenesis)

Anda mungkin juga menyukai