Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL PENELITIAN

“Penggunaan Media Pembelajaran di SD Inpres Sawangan”

DISUSUN OLEH:

Nama: Kezia I. Soetikno


NIM: 19105075

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS NEGERI MANADO
FAKULTAS IMU PENDIDIKAN
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2021
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................


KATA PENGANTAR ..............................................................................................................
DAFTAR ISI .............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................................................


B. Identifikasi Masalah ...........................................................................................................
C. Rumusan Masalah ..............................................................................................................
D. Tujuan Penelitian ................................................................................................................
E. Manfaat Penelitian ..............................................................................................................

BAB II KAJIAN TEORI

Deskripsi Teoritis....................................................................................................................
1. Pengertian Media Pembelajaran..........................................................................................
2. Penggunaan Media Pembelajaran dalam Proses Pembelajaran..........................................
a. Media Audio..............................................................................................................
b. Media Visual...............................................................................................................
c. Media Audio-Visual...................................................................................................
d. Media Multimedia......................................................................................................

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian......................................................................................................
B. Waktu dan Tempat Penelitian..........................................................................................
C. Subjek Penelitian.............................................................................................................

D. Teknik Pengumpulan Data..............................................................................................


E. Pengembangan Alat Pengumpulan Data........................................................................

F. Teknik Analisis Data.....................................................................................................

G. Teknik Keabsahan Data................................................................................................

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan....................................................................................................................
B. Saran .............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa.atas segala anugerah yang dilimpahkan-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian kualitatif ini.
“Penggunaan Media Pembelajaran di SD Inpres Sawangan”.Penelitian ini mengkaji dan
mendeskripsikan penggunaan media pembelajaran di SD Inpres Sawangan . Sebagaimana
dituntut bahwa guru harus memiliki sumber daya untuk mengolah dan menggunakan media
pembelajaran dalam proses pembelajaran sehingga proses belajar dapat efektif dan efisien
sehingga mutu proses dan output pendidikan itu dapat meningkat.
Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada Dr. Roeth A.O. Najoan M.Pd selaku dosen
pembimbing mata kuliah Metodologi Penelitian dan Bapak Fentje J. Lala S.Pd selaku kepala
SD Inpres Sawangan, dan juga Keluarga besar SD Inpres Sawangan.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih banyak kekurangan. Oleh karena
itu, penulis sangat mengharapkan kirtik dan saran yang membangun. Akhir
kata penulis berharap proposal ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Sonder, 26 Juni 2021

Kezia Indreati Soetikno


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh pendidikannya, dan majunya pendidikan ditentukan
oleh manusianya. Oleh karena itu, pendidikan butuh pembelajaran yang efektif dan
efesien. Dalam format rencana pembelajaran, ada disebutkan di sana tentang media
pembelajaran yang digunakan. Jadi, sudah seharusnya seorang guru menyiapkan media
pembelajaran guna menunjang kinerja guru dalam mengajar dan membantu siswa untuk lebih
memahami pelajaran.
Menurut Gagne’ dan Briggs (1975) secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran
meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang
terdiri antara lain buku, tape recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide
(gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer.
Heinich, dan kawan-kawan (1982) mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang
mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi, televisi, film, foto, radio, rekaman
audion, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media
komunikasi. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan
instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media
pembelajaran. Jadi, media pembelajaran merupakan alat atau bahan yang dapat digunakan
guru untuk mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa dengan tujuan agar siswa lebih
memahami materi pelajaran yang diberikan. Sebagaimana yang kita tahu, secara garis besar
jenis-jenis media pembelajaran ada 4 jenis yaitu; Media Audio, Media Visual, Media Audio-
visual dan Media Multimedia.
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai
peranan penting dalam proses pembelajaran. Penggunaan media seharusnya merupakan
bagian yang harus mendapat perhatian guru sebagai fasilitator dalam setiap kegiatan
pembelajaran. Oleh karena itu tiap-tiap pendidik perlu mempelajari bagaimana menetapkan
media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam
proses belajar mengajar. Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan
dengan berbagai alasan, diantaranya: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar
bagi guru sebagai pendidik, kesulitan untuk mencari model dan jenis media yang tepat,
ketiadaan biaya yang sebagian dikeluhkan, dan lain-lain. Sesuai dengan pengalaman ketika
saya akan melaksanakan ujian, saya sangat membutuhkan busur untuk memenuhi kebutuhan
saya dalam mengajar. Hanya saja, belum terdapat busur di sana. Hal ini perlu mendapat
perhatian, karena media merupakan alat yang dapat membantu proses terjadinya kegiatan
belajar dan mengajar. Untuk itu, saya lebih menetapkan titik fokus pada penggunaan media
pembelajaran di SD Inpres Sawangan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka identifikasi masalahnya adalah Kurang terpenuhinya
media sebagai kebutuhan untuk mengajar.

C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain:
a) Bagaimanakah penggunaan media pembelajaran jenis media audio?
b) Bagaimanakah penggunaan media pembelajaran jenis media visual?
c) Bagaimanakah penggunaan media pembelajaran jenis media audio-visual?
d) Bagaimanakah penggunaan media pembelajaran jenis media multimedia?

D. Tujuan Penelitian
Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan:
a) Penggunaan media pembelajaran jenis media audio.
b) Penggunaan media pembelajaran jenis media visual.
c) Penggunaan media pembelajaran jenis media audio-visual.
d) Penggunaan media pembelajaran jenis media multimedia.

E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk Guru
Penelitian ini mengkaji dan mendeskripsi cara kerja guru dalam menggunakan media
pembelajaran dalam proses pembelajaran. Manfaat penelitian ini untuk guru adalah agar
guru mampu menggunakan media pembelajaran sesuai dengan fungsi media tersebut, agar
terciptanya pembelajaran yang efektif dan efisien. Dengan penelitian ini juga besar
harapan saya agar guru tidak banyak membuang waktu yang lama untuk berceramah.
2. Untuk Siswa
Manfaat bagi siswa, penelitian ini agar siswa mampu memahami tiap materi yang diajar
dan lebih memahami lagi ketika dijelaskan dengan bantuan media pembelajaran. Selai itu
manfaat lain agar siswa termotivasi dengan media yang ada.
3. Untuk Mahasiswa atau peneliti
Sebagai calon guru, peneliti bisa mengklasifikasi dan membedakan penggunaan media
pembelajara sesuai dengan jenis media tersebut. Peneliti lebih banyak lagi mengetahui
dan menambah wawasan tentang kehidupan seorang guru ketika dihadapkan dengan
paradigma-paradgima pendidikan yang baru. Agar ketika menjadi seorang guru,
bisa menggunakanmedia pembelajaran dalam proses pembelajaran.
BAB II
KAJIAN TEORI

Deskprisi Teoritis

1. Pengertian Media Pembelajaran


Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti “tengah”,
“perantara”, atau “pengantar”. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar
pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Menurut Gagne’ dan Briggs (1975) secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran
meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang
terdiri antara lain buku, tape recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide
(gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer.
Heinich, dan kawan-kawan (1982) mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang
mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi, televisi, film, foto, radio, rekaman
audion, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media
komunikasi. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan
instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media
pembelajaran.
Jadi, media pembelajaran merupakan alat atau bahan yang dapat digunakan guru untuk
mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa dengan tujuan agar siswa lebih memahami
materi pelajaran yang diberikan.
Media pembelajaran mencakup semua sumber yang diperlukan untuk melakukan komunikasi
dalam pembelajaran, sehingga bentuknya bisa berupa perangkat keras (hardware) seperti
komputer, televisi, projektor,dan perangkat lunak (software) yang digunakan pada perangkat
keras itu.

2. Penggunaan Media Pembelajaran dalam Proses Pembelajaran


Penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran sangat-sangat membantu siswa
dalam memperluas cakrawala sajian materi pembelajaran yang diberikan. Peserta didik akan
memperoleh pengalaman beragam selama proses pembelajaran yang sangat berguna bagi
peserta didik dalam menghadapi berbagai tugas dan tanggung jawab berbagai macam, baik
dalam pendidikan, di keluarga dan di masyarakat.
Penggunaan media pembelajaran, menyajikan sesuatu yang sulit diadakan di ruangan kelas,
dikunjungi atau dilihat, baik karena ukurannya yang terlalu besar seperti sistem tatasurya,
terlalu kecil seperti virus.
Seperti yang telah dijelaskan di bagian latar belakang, bahwa secara garis besar media
pembelajaran terdiri dari 4 jenis yaitu :
a. Media Audio
Media audio yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio,
cassette recorder, piringan audio, dan lain-lain. Media ini tidak cocok untuk orang tuli atau
mempunyai kelainan pendengaran.
b. Media Visual
Media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media visual ini ada
yang menampilkan gambar diam seperti gambar strip (film rangkai), slides (film bingkai),
foto, gambar, atau lukisan, cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau
simbol yang bergerak seperti film bisu, film kartun.
c. Media Audio-Visual
Media audio-visual yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media
ini mempunyai kemampuan yang lebih baik karena meliputi kedua jenis media yang pertama
dan kedua. Media ini dibagi lagi ke dalam audio-visual diam, yaitu media yang menampilkan
suara dan gambar diam seperti film bingkai suara (sound slides), film rangkai suara, cetak
suara, dan audio-visual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar
yang bergerak seperti film suara dan video casette.
Pembagian lain dari media ini adalah audio-visual murni, yaitu baik unsur suara maupun
unsur gambar berasal dari satu sumber seperti film, video casette, dan audio-visual tidak
murni, yaitu yang unsur suara dan unsur gambarnya berasal dari sumber yang berbeda,
misalnya film bingkai suara yang unsur gambarnya bersumber dari slides projector dan unsur
suaranya berasal dari tape recorder. Contoh lainnya adalah film strip suara dan cetak suara.
d. Media Multimedia
Media multimedia merupakan penggunaan media yang lebih kompleks dan merupakan media
yang tersusun atas proses integrasi dari media audio, visual, maupun audio-visual yang
penggunaannya lebih cenderung menggunakan teknologi yang sudah maju seperti televisi,
komputer, dan bahkan internet.
Informasi yang disajikan melalui multimedia ini berbentuk dokumen yang hidup, dapat
dilihat pada layar monitor atau ketika diproyeksikan ke layar lebar melalui overhead projector
dan dapat didengar suaranya, dilihat gerakannya (video atau animasi). Multimedia bertujuan
untuk menyajikan informasi dalam bentuk yang menyenangkan, menarik, mudah dimengerti,
dan jelas. Informasiakan mudah dimengerti karena sebanyak mungkin indra, terutama telinga
dan mata digunakan untuk menyerap informasi itu.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis
penelitiannya adalah penelitian fenomenologis. Istilah fenomenologi secara etimologis
berasal dari kata fenomena dan logos. Fenomena berasal dari kata kerja Yunani “Phainesthai”
yang berarti menampak, dan terbentuk dari akar kata fantasi, fantom, dan fosforyang artinya
sinar atau cahaya. Dari kata itu terbentuk kata kerja, tampak, terlihat karena bercahaya.
Dalam bahasa kita berarti cahaya. Secara harfiah fenomena diartikan sebagai gejala atau
sesuatu yang menmpakkan. Pendekatan fenomenologi merupkan salah satu rumpun yang
berada dalam rumpun penelitian kualitatif. Fenomenologi diambil dari kata fenomena yang
berarti sesuatu yang kita alami dengan panca indra kita dan terbuka bagi penelitian ilmiah dan
rasional.
Peneliti menggunakan metode ini karena peneliti ingin mempelajari penggunaanmedia
pembelajaran di SD Inpres Sawangn, dengan alasan belum adanya pemenuhan media
pembelajaran. Oeh karenanya, dengan mengemukakan pentingnya penggunaan media
pembelajaran akan memberi masukan kepada sekolah untuk lebih melengkapi media
pembelajaran di kelas seperti penggaris, busur, dan lain-lain.

B. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini akan dimulai pada tanggal 20 Juni 2021 di SD Inpres Sawangan

C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa SD Inpres Sawangan Sesuai dengan
penjelasan awal, bahwa guru harus memiliki kreatifitas untuk menyampaikan materi
pembelajaran dengan bantuan media pembelajaran yang relevan. Alasan subjek penelitian
yang pertama adalah guru karena, dalam peraturan menteri pendidikan nasional nomor 16
tahun 2007 tanggal 04 mei 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru
dijelaskan bahwa salah satu standar kompetensi guru SD/MI yaitu menggunakan media
pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik dan lima mata pelajaran SD/MI untuk
mencapai tujuan pembelajaran secara utuh. Peran guru di sini sangatlah penting, bagaimana
cara seorang guru menjelaskan materi ajar dengan bantuan media pembelajaran sehingga
mampu memanfaatkan media itu dengan efektif dan efesien yang dapat membuat siswa
memahami materi yang diajarkan.
Alasan memilih siswa sebagai subjek penelitian yang kedua di sini adalah, karena siswa
merupakan setiap orangyang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang
menjalankan kegiatan pendidikan.
Selain kedua subjek pokok di atas, penelti juga melihat data-data sekunder atau pendukung
yaitu media pembelajaran yang ada di SD Inpres Sawangan. Apakah media-media
pembelajaran yang ada sudah mendukung akan keberhasilan pendidikan sekolah.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data kualitatif menurut Lincoln dan Guba (1985) menggunakan wawancara,
observasi, dan dokumen (catatan atau arsip).
1. Observasi Berperan Serta
Pengumpulan data dengan menggunakan observasi berperanserta ditunjukkan untuk
mengungkapkan makna suatu kejadian dari setting tertentu, yang merupakan perhatian
esensial dalam penelitian kualitatif.
Pengamat (observer) dalam berlangsungnya observasi dapat berperan sebagai pengamat yang
hanya semata-mata mengamati dengan tidak ikut berpartisipasi dalam kegiatan subyek.
Spradley (1972: 39-42) menjelaskan tiga unsur utama dalam situasi sosial yang perlu dikaji,
yaitu:
a. Tempat atau kondisi fisik (lokasi-lokasi), misalnya sekolah atau suatu lokasi
dengan sebuah sekolah.
b. Aktor yang terlibat dalam situasi sosial bersangkutan, misalnya guru-guru,
mahasiswa-mahasiswa, petugas administrasi dan sebagainya.
c. Aktivitas yang terjadi dalam situasi sosial tersebut.
2. Wawancara
Wawancara terhadap informan sebagai sumber data dan informasi dilakukan dengan tujuan
penggalian informasi tentang fokus penelitian. Menurut Bogdan dan Biklen (1982)
wawancara ialah percakapan yang bertujuan, biasanya antara dua orang (tetapi kadang-
kadang lebih) yang diarahkan oleh salah seorang dengan maksud memperoleh keterangan.
Selain menggunakan teknik observasi berperan serta dalam penelitian kualitatif, teknik
wawancara dapat digunakan untuk mengumpulkan data. Wawancara merupakan sebuah
percakapan antara dua orang atau lebih dimana pertanyaan diajukan oleh seseorang yang
berperan sebagai pewawancara.
3. Dokumentasi
a. Dokumen Pribadi
Dokumen pibadi merupakan narasi pribadi yang menceritakan perbuatan dan pengalaman
serta keyakinan sendiri. Dokumen semacam ini, dapat dikelompokkan yaitu: catatan harian,
log, surat menyurat, autobiografi, dan lain-lain.
b. Dokumen resmi
Dokumen resmi misalnya memo, catatan sidang, korespondensi, dokumen kebijakan,
proposal, tata tertib, arsip, dan seterusnya.
c. Foto
Foto yang digunakan dalam dalam penelitian kualitatif dapat foto dibuat sendiri atau orang
lain. Foto dibuat orang lain, biasanya dalam bentuk album pribadi atau instansi yang
disimpan sebagai arsip mengenai suatu kegiatan. Foto dapat memberikan gambara umum
tentang setting dan posisi orang dalam suatu setting yang dapat memberikan informasi faktual
serta dapat digunakan bersama informasi lainnya.

E. Pengembangan Alat Pengumpulan Data

1. Menyusun Kisi- Kisi

N Rumusan Masalah Variabel Indikator Rumusan Pertanyaan


o
1. Bagaimanakahpengg Bentukpenggun 1. Pengguna 1. Bagaimana pen
unaanmedia aanmedia anoleh guru ggunaan media audio
pembelajaran jenis pembelajaran oleh guru?
2. Pemaha
media audio? jenis audio
man siswa 2. Bagaimana
pemahamansiswa
melalui
mediapembelajaran
jenis mediaaudio?
2. Bagaimanakahpengg Bentukpenggun 1. Penggun 1. Bagaimana pen
unaanmedia aanmedia aan oleh guru ggunaan media visual
pembelajaran jenis pembelajaran oleh guru?
2. Pemaha
media visual? jenis visual
man siswa 2. Bagaimana
pemahamansiswa
melalui
mediapembelajaran
jenis mediavisual?
3. Bagaimanakahpengg Bentukpenggun 1. Penggun 1. Bagaimana
unaanmedia aanmedia aan oleh guru pemanfaatan media
pembelajaran jenis pembelajaran audio-visual oleh
2.
media audio-visual? jenis audio- guru?
visual Pemahaman
2. Bagaimana
siswa
pemahamansiswa
melalui
mediapembelajaran
jenis mediaaudio-
visual?
4. Bagaimanakahpengg Bentukpenggun 1. Penggun 1. Bagaimana pen
unaanmedia aanmedia aan oleh guru ggunaanmedia
pembelajaran jenis pembelajaran multimedia oleh
2. Pemaha
media multimedia? jenis guru?
man siswa
multimedia
2. Bagaimana
pemahaman siswa
melalui
mediapembelajaran
jenis media
multimedia

2. Merumuskan pertanyaan penelitian


Pertanyaan-pertanyaan adalah salah satu cara untuk mendapatkan data dari narasumber.
Pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada narasumber seputar :
a. Bagaimana penggunaan media audio oleh guru?
b. Bagaimana penggunaan siswa melalui media pembelajaran jenis media audio?
c. Bagaimana penggunaan media visual oleh guru?
d. Bagaimana penggunaan siswa melalui media pembelajaran jenis media visual?
e. Bagaimana penggunaan media audio-visual oleh guru?
f. Bagaimana penggunaan siswa melalui media pembelajaran jenis media audio-
visual?
g. Bagaimana penggunaan media multimedia oleh guru?
h. Bagaimana penggunaan siswa melalui media pembelajaran jenis media multimedia?

3. Uji alat pengumpulan data


a. Melalui pertimbangan pakar
b. Melalui Uji Coba
c. Teknik Analisis Data
F. Teknik Analisis Data
Marshall dan Rossman mengajukan teknik analisa data kualitatif untuk proses analisis data
dalam penelitian ini. Dalam menganalisa penelitian kualitatif terdapat beberapa tahapan-
tahapan yang perlu dilakukan (Marshall dan Rossman dalam Kabalmay, 2002), diantaranya :
1. Mengorganisasikan Data
Peneliti mendapatkan data langsung dari subjek melalui wawancara mendalam (indepth
inteviwer), dimana data tersebut direkam dengan tape recoeder dibantu alat tulis lainya.
Kemudian dibuatkan transkipnya dengan mengubah hasil wawancara dari bentuk rekaman
menjadi bentuk tertulis secara verbatim. Data yang telah didapat dibaca berulang-ulang agar
penulis mengerti benar data atau hasil yang telah di dapatkan.
2. Pengelompokan berdasarkan Kategori, Tema dan pola jawaban
Pada tahap ini dibutuhkan pengertiaan yang mendalam terhadap data, perhatiaan yang penuh
dan keterbukaan terhadap hal-hal yang muncul di luar apa yang ingin digali. Berdasarkan
kerangka teori dan pedoman wawancara, peneliti menyusun sebuah kerangka awal analisis
sebagai acuan dan pedoman dalam mekukan coding. Dengan pedoman ini, peneliti kemudian
kembali membaca transkip wawancara dan melakukan coding, melakukan pemilihan data
yang relevan dengan pokok pembicaraan. Data yang relevan diberi kode dan penjelasan
singkat, kemudian dikelompokan atau dikategorikan berdasarkan kerangka analisis yang telah
dibuat.
Pada penelitian ini, analisis dilakukan terhadap sebuah kasus yang diteliti. Peneliti
menganalisis hasil wawancara berdasarkan pemahaman terhadap hal-hal diungkapkan oleh
responden. Data yang telah dikelompokan tersebut oleh peneliti dicoba untuk dipahami
secara utuh dan ditemukan tema-tema penting serta kata kuncinya. Sehingga peneliti dapat
menangkap penagalaman, permasalahan, dan dinamika yang terjadi pada subjek.
3. Menguji Asumsi atau Permasalahan yang ada terhadap Data
Setelah kategori pola data tergambar dengan jelas, peneliti menguji data tersebut terhadap
asumsi yang dikembangkan dalam penelitian ini. Pada tahap ini kategori yang telah didapat
melalui analisis ditinjau kemabali berdasarkan landasan teori yang telah dijabarkan dalam
bab II, sehingga dapat dicocokan apakah ada kesamaan antara landasan teoritis dengan hasil
yang dicapai. Walaupun penelitian ini tidak memiliki hipotesis tertentu, namun dari landasan
teori dapat dibuat asumsi-asumsi mengenai hubungan antara konsep-konsep dan faktor-faktor
yang ada.
4. Mencari Alternatif Penjelasan bagi Data
Setelah kaitan antara kategori dan pola data dengan asumsi terwujud, peneliti masuk ke
dalam tahap penejelasan. Dan berdasarkan kesimpulan yang telah didapat dari kaitanya
tersebut, penulis merasa perlu mencari suatau alternatif penjelasan lain tetnag kesimpulan
yang telah didapat. Sebab dalam penelitian kualitatif memang selalu ada alternatif penjelasan
yang lain. Dari hasil analisis, ada kemungkinan terdpat hal-hal yang menyimpang dari asumsi
atau tidak terfikir sebelumnya. Pada tahap ini akan dijelaskan dengan alternatif lain melalui
referensi atau teori-teori lain. Alternatif ini akan sangat berguna pada bagian pembahasan,
kesimpulan dan saran.
5. Menulis Hasil Penelitian
Penulisan data subjek yang telah berhasil dikumpulkan merupakan suatu hal yang membantu
penulis unntuk memeriksa kembali apakah kesimpulan yang dibuat telah selesai. Dalam
penelitian ini, penulisan yang dipakaiadalah presentase data yang didapat yaitu, penulisan
data-data hasil penelitian berdasarkan wawancara mendalam dan observasi dengan subjek
dan significant other. Proses dimulai dari data-data yang diperoleh dari subjek dan significant
other, dibaca berulang kali sehinggga penulis mengerti benar permasalahanya, kemudian
dianalisis, sehingga didapat gambaran mengenai penghayatan pengalaman dari subjek.
Selanjutnya dilakukan interprestasi secara keseluruhan, dimana di dalamnya mencangkup
keseluruhan kesimpulan dari hasil penelitian.

G. Teknik Keabsahan Data


Studi kasus ini menggunakan penelitian pendekatan kualitataif. Yin (2003) mengajukan
emmpat kriteria keabsahan dan keajegan yang diperlukan dalam suatu penelitian pendekatan
kualitatif. Empat hal tersebut adalah Sebagai berikut :
1. Keabsahan Konstruk (Construct validity)
Keabsahan bentuk batasan berkaitan dengan suatu kepastiaan bahwa yang berukur benar-
benar merupakan variabel yang ingin di ukur. Keabsahan ini juga dapat dicapai dengan
proses pengumpulan data yang tepat. Salah satu caranya adalah dengan proses triangulasi,
yaitu tehnik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data
itu untuk keperluan pengecekan atau Sebagai pembanding terhadap data itu. Menurut Patton
(Sulistiany,1999) ada 4 macam triangulasi Sebagai teknik pemeriksaan untuk mencapai
keabsahan, yaitu :
a. Triangulasi data
Mengguanakan berbagai sumber data seperti dokumen, arsip, hasil wawancara, hasil
observasi atau juga dengan mewawancarai lebih dari satu subjek yang dianggap memeiliki
sudut pandang yang berbeda.
b. Triangulasi Pengamat
Adanya pengamat di luar peneliti yang turut memeriksa hasil pengumpulan data. Dalam
penelitian ini, dosen pembimbing studi kasus bertindak Sebagai pengamat (expert judgement)
yang memberikan masukan terhadap hasil pengumpulan data.
c. Triangulasi Teori
Penggunaan berbagai teori yang berlaianan untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan
sudah memasuki syarat. Pada penelitian ini, berbagai teori telah dijelaskan pada bab II untuk
dipergunakan dan menguji terkumpulnya data tersebut.
d. Triangulasi metode
Penggunaan berbagai metode untuk meneliti suatu hal, seperti metode wawancara dan
metode observasi. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan metode wawancara yang
ditunjang dengan metode observasi pada saat wawancra dilakukan.
2. Keabsahan Internal (Internal validity)
Keabsahan internal merupakan konsep yang mengacu pada seberapa jauh kesimpulan hasil
penelitian menggambarkan keadaan yang sesungguhnya. Keabsahan ini dapat dicapai melalui
proses analisis dan interpretasi yang tepat. Aktivitas dalam melakukan penelitian kualitatif
akan selalu berubah dan tentunya akan mempengaruhi hasil dari penelitian tersebut.
Walaupun telah dilakukan uji keabsahan internal, tetap ada kemungkinan munculnya
kesimpulan lain yang berbeda.
3. Keabsahan Eksternal (Eksternal validity)
Keabsahan ekternal mengacu pada seberapa jauh hasil penelitian dapat digeneralisasikan
pada kasus lain. Walaupun dalam penelitian kualitatif memeiliki sifat tidak ada kesimpulan
yang pasti, penelitiaan kualitatif tetapi dapat dikatakan memiliki keabsahan ekternal terhadap
kasus-kasus lain selama kasus tersebut memiliki konteks yang sama.
4. Keajegan (Reabilitas)
Keajegan merupakan konsep yang mengacu pada seberapa jauh penelitian berikutnya akan
mencapai hasil yang sama apabila mengulang penelitian yang sama, sekali lagi. Dalam
penelitian ini, keajegan mengacu pada kemungkinan peneliti selanjutnya memeperoleh hasil
yang sama apabila penelitian dilakukan sekali lagi dengan subjek yang sama. Hal ini
menujukan bahwa konsep keajegan penelitian kualitatif selain menekankan pada desain
penelitian, juga pada cara pengumpulan data dan pengolahan data.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran sangat-sangat membantu siswa


dalam memperluas cakrawala sajian materi pembelajaran yang diberikan. Peserta didik akan
memperoleh pengalaman beragam selama proses pembelajaran yang sangat berguna bagi
peserta didik dalam menghadapi berbagai tugas dan tanggung jawab berbagai macam, baik
dalam pendidikan, di keluarga dan di masyarakat.
Penggunaan media pembelajaran, menyajikan sesuatu yang sulit diadakan di ruangan kelas,
dikunjungi atau dilihat, baik karena ukurannya yang terlalu besar seperti sistem tatasurya,
terlalu kecil seperti virus.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti menyampaikan saran sebagai berikut:


Guru menggunakan media pembelajaran sesuai dengan fungsi media,agar terciptanya
pembelajaran yang efektif dan efisien. Dengan penelitian ini juga besar harapan saya agar
guru tidak banyak membuang waktu yang lama untuk berceramah.
DAFTAR PUSTAKA

Amini. 2015. Profesi Keguruan. Medan: Perdana Publishing.


Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta:
Rineka Cipta.
Gagu, Robertus T. 2013. Pemanfaatan Media Pembelajaran Di Sekolah
Dasar (Penelitian Deskriptif Kualitatif Di Sd Negeri 71 Kota Bengkulu). Bengkulu:
Universitas Bengkulu.
Mulyana, Deddy. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Salim dan Syahrum. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Ciptapustaka
Media.

Anda mungkin juga menyukai