Abstrak
Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk menjelaskan proses pengembangan media dan kelayakan media
melalui uji validitas, uji kepraktisan, dan uji keefektifan. Jenis penelitian ini ialah penelitian pengembangan
yang menggunakan model pengembangan ADDIE dengan 5 tahapan yaitu tahap analisis, tahap perancangan,
tahap pengembangan, tahap implementasi, dan tahap evaluasi. Pada penelitian ini dilakukan uji coba skala besar
dengan subjek penelitian sebanyak 53 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran video
animasi dinyatakan sangat valid dengan rata-rata validasi materi sebesar 88,75% dan rata–rata validasi media
sebesar 97%. Kepraktisan media pembelajaran video animasi diperoleh melalui hasil angket guru dengan jumlah
rata-rata sebesar 95% dan hasil angket siswa dengan jumlah rata-rata sebesar 93,7%. Dari hasil tersebut, maka
video animasi sangat praktis digunakan dalam proses pembelajaran. Keefektifan media pembelajaran video
animasi dilakukan melalui analisis data dari perolehan tes siswa menggunakan perhitungan rumus uji t dengan
perolehan 25,47 > ttabel 2,00856 pada taraf signifikasi 5% dan sistem SPSS uji paired t-test memperoleh hasil
nilai signifikan 0,00 < 0,05. Dari hasil tersebut diketahui bahwa terjadi peningkatan hasil tes siswa setelah
menggunakan media video animasi. Dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran video animasi untuk
keterampilan menyimak teks eksplanasi layak digunakan dalam proses pembelajaran.
Kata kunci: pengembangan, media video animasi, keterampilan menyimak teks eksplanasi.
Abstract
The research was conducted with the aim of explaining the media development process and media feasibility
through validity testing, practicality testing, and effectiveness testing. This type of research is development
research that uses the ADDIE development model with 5 stages, namely the analysis stage, the design stage, the
development stage, the implementation stage, and the evaluation stage. In this study, a large-scale trial was
conducted with 53 students as research subjects. The results showed that the animated video learning media was
declared very valid with an average material validation of 88.75% and an average of 97% of media validation.
The practicality of animated video learning media is obtained through the results of teacher questionnaires with
an average number of 95% and student questionnaire results with an average number of 93.7%. From these
results, animated videos are very practical to use in the learning process. The effectiveness of the animated
video learning media is carried out through data analysis from the student's test acquisition using the calculation
of the t-test formula with the acquisition of 25.47 > 2.00856 at the 5% significance level and the SPSS system
paired t-test test obtains a significant value of 0.00 < 0 ,05. From these results it is known that there is an
increase in student test results after using animated video media. It can be concluded that the animated video
learning media for listening to explanatory text skills is appropriate for use in the learning process.
Keywords: development, animation video media, listening skill of explanation text.
1763
JPGSD. Volume 10 Nomor 08 Tahun 2022, 1763 - 1776
1764
Pengembangan Media Video Animasi Untuk Keterampilan Menyimak
yang digunakan masih sebatas buku teks siswa teks eksplanasi untuk keterampilan menyimak
(tematik). Hal ini perlu dilakukan perbaikan dengan siswa kelas V sekolah dasar.
mengembangkan media pembelajaran agar siswa Dengan menggunakan model
tidak cepat bosan khususnya untuk meningkatkan pengembangan ADDIE maka terdapat lima langkah
minat baca siswa dan keterampilan menyimak yang harus dilakukan, meliputi tahap analisis, tahap
siswa. Salah satu pengembangan media yang perancangan, tahap pengembangan, tahap
praktis dan efisien dalam proses pembelajaran yaitu implementasi/penerapan, dan tahap evaluasi. Tahap
pengembangan media video animasi. analisis (analysis), pada tahap analisis terdapat 3
Berdasarkan latar belakang yang telah tahapan yang dilakukan meliputi analisis
diuraikan, pengembangan media video animasi kurikulum, analisis karakteristik siswa, dan analisis
dapat membantu aktivitas belajar mengajar untuk kebutuhan siswa. Setelah melakukan analisis, tahap
keterampilan menyimak pada siswa kelas V berikutnya yaitu tahap perancangan (design), tahap
sekolah dasar, khususnya dalam materi teks ini meliputi perancangan media video animasi,
penjelasan (eksplanasi). Oleh sebab itu, akan lembar validasi materi dan media, perangkat
dilakukan penelitian dengan judul “Pengembangan pembelajaran, lembar validasi, serta lembar angket
Media Video Animasi Untuk Keterampilan guru dan siswa. Tahapan ketiga ialah tahap
Menyimak Teks Eksplanasi Siswa Kelas V Sekolah pengembangan (development), pada tahapan ini
Dasar”. Pengembangan media video animasi dilakukan pembuatan rancangan pembelajaran dan
disesuaikan dengan materi pembelajaran pada lembar penilaian siswa. Diperlukan juga untuk
Tema 6 Subtema 1 kelas V Sekolah Dasar. pembuatan lembar validasi untuk ahli materi, ahli
Pengembangan media video animasi dilakuakan media, serta angket respon guru dan siswa.
sesuai dengan observasi dan temuan yang telah Selanjutnya, pembuatan produk berupa video
dilakukan sebelumnya, dengan hal ini maka materi animasi yang berisi ilustrasi fenomena dari teks
dan isi media disesuaikan dengan kondisi eksplanasi. Untuk menguji kelayakan media video
lingkungan belajar siswa. Dengan memperkenalkan animasi dilakukan validasi oleh ahli materi dan ahli
media video animasi kepada siswa yang belum media. Tahapan selanjutnya yaitu, tahap
pernah diaplikasikan oleh guru dalam proses implementasi (implementation) dilakukannya uji
pembelajaran diharapkan minat belajar siswa coba produk yang telah divalidasi dan direvisi oleh
meningkat dan antusias dalam proses pembelajaran ahli materi dan ahli media. erhadap media video
yang berlangsung. animasi yang dikembangkan.Tahapan terakhir yaitu
Penelitan ini bertujuan untuk menjelaskan tahap evaluasi (evaluation), tahap evaluasi pada
proses pengembangan media video animasi untuk model pengembangan ADDIE dilakukan dengan
keterampilan menyimak teks eksplanasi siswa kelas menganalisis produk yang telah
V sekolah dasar. Tujuan selanjutnya dilakukannya diimplementasikan.
penelitian ini untuk mengetahui kelayakan media Uji coba pengembangan media video
video animasi melalui uji validasi, uji kepraktisan, animasi untuk keterampilan menyimak teks
dan uji keefektifan. eksplanasi dilakukan dengan membandingkan
keterampilan menyimak siswa sebelum dan
METODE sesudah menggunakan media pembelajaran video
Penelitian ini menggunakan jenis animasi. Menurut Sugiono (2012: 414) berikut
penelitian Research dan Development (R&D) atau penjelasan terkait dengan model eksperimen
diebut juga dengan penelitian dan pengembangan before-after:
dengan menggunakan model pengembangan
ADDIE. Model penelitian ini mengembangkan
produk tertentu dengan melakukan uji materi dan
media agar produk yang dikembangkan dapat
digunakan dalam permbelajaran dan divalidasi oleh
ahli. Uji produk yang perlu dilakukan pada
penelitian pengembangan yaitu uji kevalidan,
kepraktisan, dan keefektifannya. Produk yang Data uji coba dikumpulkan dengan cara
dikembangkan dalam penilitian ini yaitu video pre-test dan post-test untuk mengetahui
animasi ilustrasi fenomena yang disajikan dengan
perbandingan keefektifan belajar siswa sebelum
1765
JPGSD. Volume 10 Nomor 08 Tahun 2022, 1763 - 1776
1766
Pengembangan Media Video Animasi Untuk Keterampilan Menyimak
t-test (t-hitung)
1767
JPGSD. Volume 10 Nomor 08 Tahun 2022, 1763 - 1776
1768
Pengembangam Media Video Animasi Untuk Keterampilan Menyimak
validasi media ini bertujuan untuk uji kevalidan menggabungkan animasi, penggunaan aplikasi ini
yang dilakukan oleh ahli materi dan ahli media. juga berfungsi untuk menambahkan teks eksplanasi
Sehingga media video animasi dapat digunakan pada sisi bawah video, teks-teks pendukung lainnya
untuk uji coba lapangan setelah media video seperti pada bagian pembuka video yang memuat
animasi dinyatakan valid dan layak. Aspek KD dan pada akhir video yang memuat beberapa
penilaian dalam lembar validasi media memuat 14 soal sebagai penguat pemahaman siswa dari
poin yang meliputi aspek tampilan media, aspek isi tayangan video animasi. Aplikasi Adobe Premiere
media, dan aspek penggunaan media. Pada lembar ini membantu untuk memasukkan audio penjelas
validasi materi memuat 11 poin meliputi aspek teks eksplanasi. Setelah video animasi selesai
kesesuaian materi dengan kurikulum 2013, KD, dikembangkan, kemudian video animasi diupload
materi pembelajaran, dan indikator. Pada lembar pada platform youtube yang dapat diakses kapan
validasi materi juga memuat aspek bahasa yang saja dan dimana saja saat diperlukan.
digunakan dalam media video animasi. Tabel 7. Tampilan Media Video
Tahapan ketiga dalam tahap perancangn Animasi
yaitu merancang erangkat pembelajaran dan Tampilan Keterangan
evaluasi hasil belajar. Perancangan perangkat Tampilan awal media
pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013. Mata video animasi
pelajaran yang dimuat dalam perangkat menunjukkan tema dan
pembelajaran hanya mata pelajaran Bahasa subtema dari materi
Indonesia saja, hal ini berkaitan dengan fokus yang dibahas.
penelitian yaitu keterampilan menyimak teks
eksplanasi. Pada rancangan perangkat
pembelajaran ini juga memuat lembar evaluasi.
Tampilan media video
Lembar evaluasi dibuat dalam bentuk pretest dan
animasi pada cuplikan
posttest yang diberikan kepada siswa.
video pengantar awal
Tahap terakhir dalam perancangan yaitu
sebelum penyajian teks
merancang angket siswa dan guru. Rancangan
eksplanasi.
angket bertujuan untuk mengetahui kualitas produk
Tampilan media video
media video animasi dari sudut pandang pengguna
animasi pada cuplikan
yaitu guru dan siswa. Lembar angket siswa dan
video isi teks
guru masing-masing mencakup 10 poin meliputi
eksplanasi.
aspek tampilan media, aspek isi media, aspek
kepraktisan, dan aspek ketertarikan. Tampilan media video
Tahap pengembangan (development) animasi pada cuplikan
pada tahap ini dilakukan 2 kegiatan yaitu video pertanyaan
mengembangkan media video animasi dan umpan balik teks
melakukan uji validitas. Mengembangkan media eskplanasi.
video animasi, pada kegiatan ini dilakukan Tampilan media video
pengembangan video animasi yang sudah animasi pada bagian
dirancang sebelumnya. Untuk menentukan akhir.
animasi-animasi yang digunakan mencari gambar-
gambar pada Google Chrome dan Pintterest.
gambar-gambar yang sudah ditentukan tersebut Kegiatan selanjutnya yaitu melakukan uji validasi.
kemudian dimodifikasi menggunakan aplikasi Kegiatan validasi dilakukan dengan tujuan untuk
Corel Draw. Selanjutnya, setelah gambar yang menilai kelayakan media video animasi yang telah
akan digunakan sudah siap, seluruh gambar yang dikembangkan. Uji kevalidan tampilan dan desain
akan dianimasikan diedit terlebih dahulu pada dilakukan oleh ahli media, dengan validator Ulhaq
aplikasi After Effect. Seluruh gambar yang telah Zuhdi, S.Pd., M.Pd. Uji kevalidan materi dan
dianimasikan kemudian digabungkan sesuai dengan bahasa dilakukan oleh ahli materi, dengan validator
urutan peristiwa pada teks eksplanasi. Dra. Asri Susetyo Rukmi, M.Pd.
Penggabungan seluruh animasi dilakukan Tahap penerapan (implementation),
menggunakan aplikasi Adobe Premiere. Selain penelitian pengembangan media video animasi
dilakukan uji coba selama 2 hari yaitu pada tanggal
1769
JPGSD. Volume 10 Nomor 08 Tahun 2022, 1763 - 1776
30 Mei 2022 sampai dengan 31 Mei 2022. Uji coba dari para ahli dan pengguna. Selain itu, evaluasi
produk dilakukan di SDN Babat Jerawat II/498 dilakukan setelah melakukan uji coba. Setelah
Surabaya menggunakan uji coba skala kecil dan melakukan uji coba, memperoleh data untuk diolah
skala besar. Uji coba skala kecil dilakukan dengan menggunakan instrument penilaian yang sesuai
melibatkan 10 siswa secara acak. Sedangkan, uji dengan keterampilan menyimak teks eksplanasi.
coba skala besar melibatkan 2 rombel kelas yaitu Setelah melakukan tahapan
V-A dengan jumlah siswa sebanyak 25 siswa, dan pengembangan media pembelajaran video animasi
V-B sebanyak 28 siswa. Dengan total keseluruhan berdasarkan model ADDIE, selanjutnya dilakukan
siswa sebanyak 53 siswa. Hal ini dilakukan karena uji kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan pada
pada sekolah tersbut telah menerapkan media video animasi yang telah dikembangkan. Uji
pembelajaran tatap muka 100%. Seluruh siswa kevalidan media video animasi dilakukan oleh Dra.
diberikan treatment yang sama dengan diberikan Asri Susetyo Rukmi, M.Pd selaku dosen validasi
pretest dan posttest. Pada hari pertama tanggal 30 materi dari jurusan PGSD. Validasi materi
Mei 2022 siswa diberikan pretest dengan waktu dilakukan pada tanggal 21 Mei 2022.
pengerjaan pada masing-masing kelas selama 90 Tabel 9. Hasil Validasi Ahli Materi
menit sudah termasuk dengan pembahasan soal. Aspek Jumlah Persentase Kategori
Pada hari kedua tanggal 31 Mei 2022 siswa Skor
diberikan posttest dengan waktu pengerjaan pada Materi 35 87,5% Sangat
masing-masing kelas selama 90 menit sudah Valid
Bahasa 18 90% Sangat
termasuk pembahasan soal. Setelah dilakukan uji
Valid
coba media, guru dan siswa diberikan lembar Hasil validasi materi pada aspek materi
angket yang bertujuan untuk mengetahui
kepraktisan media animasi yang dikembangkan. memperoleh skor 35 dari 40 dengan perhitungan
Tabel 8. Penerapan Media persentase 87,5%. Berdasarkan persentase tersebut,
No. Gambar Keterangan dapat disimpulkan bahwa dari aspek materi
1. Mengenalkan
dinyatakan sangat valid. Sedangkan, pada aspek
media video
animasi bahasa diperoleh skor 18 dari 20 dengan
kepada siswa. perhitungan persentase 90%. Berdasarkan
persentase tersebut, dapat disimpulkan bahwa dari
2. Siswa
aspek bahasa dinyatakan sangat valid.
menyimak
teks eksplanasi Dari kedua aspek validasi materi jumlah
yang disajikan rata-rata skor yang didapatkan yaitu 88,75% yang
dalam media dapat disimpulkan bahwa materi pada media
video animasi. pembelajaran video animasi sangat valid dan layak
3. Siswa digunakan. Dosen ahli memberikan saran bahwa
mengerjakan materi pada media video animasi diuraikan sesuai
soal posttest dengan IPK, hal ini juga perlu diuraikan pada
pada lembar perangkat pembelajaran. Saran selanjutnya yaitu
jawaban memberikan contoh teks eksplanasi secara tertulis
posttest. pada media video animasi. Atas saran dari dosen
ahli, maka media video animasi dilakukan
perbaikan dengan memberikan uraian materi sesuai
dengan IPK baik pada video animasi maupun
perangkat pembelajaran. Perbaikan pada video
animasi lainnya yaitu menambahkan teks pada
video animasi yang digunakan. Setelah melakukan
Tahap evaluasi (evaluation), tahap perbaikan, media pembelajaran video animasi
evaluasi merupakan tahapan terakhir pada model disetujui dan dinyatakan layak untuk digunakan
pengembangan ADDIE. Pada tahap evaluasi ini pada kegiatan uji coba lapangan.
terdapat 2 kegiatan yaitu berupa revisi dan saran
1770
Pengembangan Media Video Animasi Untuk Keterampilan Menyimak
1771
JPGSD. Volume 10 Nomor 08 Tahun 2022, 1763 - 1776
1772
Pengembangan Media Video Animasi Untuk Keterampilan Menyimak
1773
JPGSD. Volume 10 Nomor 08 Tahun 2022, 1763 - 1776
serta lembar angket guru dan siswa. Media video ahli untuk uji validasi. Uji validasi dilakukan untuk
animasi ini dikembangkan dengan tujuan agar mengetahui kevalidan media. Hasil yang diperoleh
mempermudah siswa dalam memahami materi dari uji validasi yang dilakukan oleh dosen ahli
yang disampaikan. Tujuan pengembangan media materi yaitu 87,5% pada aspek materi. Dari hasil
video animasi ini sejalan dengan fungsi media validasi aspek materi pada media video animasi
pembelajaran menurut Kwon (dalam Taufik, dapat disimpulkan sangat valid dengan rentang
2015:727) media pembelajaran berfungsi persentase 81%-100. Pada aspek bahasa
mengubah situasi belajar menjadi lebih praktis dan mendapatkan 90%, yang dapat disimpulkan aspek
konkret, menimbulkan motivasi belajar pada siswa, bahasa pada media video animasi sangat valid
dan memperjelas materi pembelajaran. Dengan dengan rentang persentase 81%-100%. Sedangkan
tujuan dan fungsi tersebut, pengembangan media hasil yang diperoleh dari uji validasi yang
video animasi mengedepankan keefektifan dan dilakukan oleh dosen ahli media yaitu 91% pada
kepraktisan dalam penggunaan media baik oleh aspek tampilan. Dari hasil validasi aspek tampilan
guru maupun oleh siswa. Kemudahan penggunaan pada media video animasi dapat disimpulkan
media video animasi ini disebabkan karena media bahwa sangat valid dengan rentang persentase
video animasi dapat digunakan kapan saja dan di 81%-100%. Pada aspek isi media mendapatkan
mana saja saat diperlukan. Perancangan media 100%, yang dapat disimpulkan bahwa aspek isi
video animasi meliputi segi materi dan segi fisik. media sangat valid dengan rentang presentase 81%-
Pada segi materi, media video animasi disesuaikan 100%. Pada aspek penggunaan media mendapatkan
dengan kurikulum, kompetensi dasar, dan indikator 100%, yang dapat disimpulkan bahwa aspek
yang telah ditentukan sebelumnya. Pada segi fisik penggunaan media sangat valid dengan rentang
dibuat storyboard sebagai rancangan dasar media. persentase 81%-100%. Dari hasil uji validasi
Media video animasi mengkombinasikan antara materi dan media pada media video animasi
gambar bergerak, warna, tulisan, dan suara yang dinyatakan valid. Kategori yang didapatkan pada
disesuaikan dengan materi yang telah ditentukan. validasi media video animasi sesuai dengan skala
Perancangan lembar validasi materi dan media, likert (Riduwan, 2013:15).
serta perancangan lembar angket disesuaikan Uji coba skala besar dilakukan pada tahap
dengan media video animasi. implementasi (implementation). Tahapan keempat
Tahap pengembangan (development) pada model pengembangan ADDIE ini bertujuan
merupakan tahap ketiga dari model pengembangan untuk memperoleh data kepraktisan dan
ADDIE. Pada tahap ini dilakukan pengembangan keefektifan. Kepraktisan media video animasi
pada media video animasi dan dilakukan uji diperoleh dari angket yang diberikan kepada guru
validasi. Setelah dilakukan perancangan media dan siswa setelah menggunakan media video
dengan storyboard selanjutnya media animasi pada pembelajaran. Kegiatan pembelajaran
dikembangkan. Dengan menggunakan aplikasi yang dilakukan menggunakan media mendapatkan
adobe premiere untuk mendesain karakter, tulisan, hasil yang baik merupakan indikasi bahwa media
serta gambar-gambar yang diperlukan pada media. pembelajaran praktis digunakan pada
Setelah desain dibuat, kemudian desain dijadikan pembelajaran. Hasil yang baik dari penggunaan
satu dan diberikan tambahan suara menggunakan media video animasi didapatkan karena media
after effect. Penambahan suara pada video ini video animasi memiliki beberapa kelebihan
sejalan dengan pendapat Sudiarta dan Sandra dibandingkan dengan media pembelajaran lainnya.
(dalam Dewi dan Negara, 2021:123) yang Johari (2016:11) menyebutkan bahwa media
menyatakan bahwa video animasi adalah animasi dapat membuat ukuran obyek dapat diubah
serangkaian gambar yang bergerak dilengkapi dalam bentuk yang tepat secara visual,
dengan suara dan membentuk kesatuan serta memudahkan guru menyampaikan materi yang
dikemas secara menarik berisikan berbagai kompleks, penggabungan yang baik antara unsur
informasi untuk mencapai tujuan pembeajaran. audio dan visual, video animasi dapat menarik
Setelah semua tahapan pada pengembangan media perhatian siswa, bersifat interaktif, dan dapat
telah selesai, selanjutnya media video animasi digunakan kapan saja dan dimana saja
diupload pada platform youtube. Uji coba media dilakukan dengan
Setelah media video animasi berhasil melakukan uji coba skala kecil terlebih dahulu
diupload, video animasi diserahkan kepada dosen dengan jumlah 10 siswa yang dipilih secara acak.
1774
Pengembangan Media Video Animasi Untuk Keterampilan Menyimak
Kemudian, dilakukan uji coba skala besar dengan dan mendapatkan t-hitung. Berdasarkan hasil yang
jumlah sebanyak 53 siswa sebagai subyek uji coba diperoleh dari uji tes siswa bahwa t-hitung > t-
yang terdiri dari 2 rombel kelas. Pada uji coba skala tabel. Sehingga dapat disimpullkan bahwa media
besar ini siswa dan guru dipersilahkan unyuk video animasi dapat dikategorikan efektif dan
mengisi angket sebagai uji kepraktisan media. Dari mampu meningkatkan keterampilan menyimak teks
angket yang telah diberikan kepada guru dan siswa eksplanasi siswa kelas V sekolah dasar. Pada
diperoleh hasil 95% dari angket guru. Dari angket kegiatan evaluasi tidak hanya dilakukan untuk
siswa diperoleh hasil 93,7% . Dari hasil tersebut analisis hasil uji coba saja, tetapi juga dilakukan
dapat disimpulkan bahwa media video animasi kegiatan pembenahan atau revisi produk media dari
dinyatakan praktis digunakan dalam kegiatan saran dan masukan oleh validator, serta saran dan
pembelajaran menyimak teks eksplanasi. masukan saat uji coba. Hal tersebut dilakukan
Keefektifan media video animasi untuk mendapatkan hasil akhir media video
diperoleh dari hasil tes siswa. Tes dilakukan dalam animasi yang layak digunakan dan diterapkan
2 tahapan yaitu pretest dan posttest. Pretest untuk siswa sekolah dasar.
dilakukan sebelum penggunaan media video
animasi pada pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk PENUTUP
mengetahui kemampuan awal siswa memahami Simpulan
materi dan kemampuan siswa dalam menyimak Penelitian pengembangan media video
teks eksplanasi tanpa media video animasi. animasi untuk keterampilan menyimak teks
Sedangkan posttest dilakukan setelah pembelajaran eksplanasi siswa kelas V sekolah dasar
menggunakan media video animasi. Hal tersebut menghasilkan kesimpulan melalui tahapan
bertujuan untuk mengetahui peningkatan penelitian pengembangan dengan menggunakan
kemampuan pemahaman materi dan kemampuan model ADDIE. Model penelitian pengembangan
siswa dalam menyimak teks eksplanasi dengan ADDIE meliputi tahapan analisis, perancangan,
menggunakan media video animasi. Baik pretest pengembangan, implementasi atau penerapan, dan
maupun posttest dinilai menggunakan rubrik evaluasi. Dalam menguji kevalidan media video
penilaian yang mencakup beberapa aspek meliputi animasi, dilakukan uji validasi oleh ahli materi dan
ketepatan menjelaskan isi teks eksplanasi, ahli media Kepraktisan media video animasi dapat
ketepatan menyebutkan hubungan sebab-akibat dari dilihat dari hasil angket respon guru dan siswa saat
teks eksplanasi, ketepatan merinci informasi- menggunakan media video animasi sebagai media
informasi penting teks eksplanasi. pembelajaran. Sedangkan keefektifan media video
Tahap evaluasi (evaluation) merupakan animasi dapat dilihat dari hasil pretest dan posttest
tahapan terakhir pada model pengembangan siswa.
ADDIE. Ketercapaian suatu produk yang telah Berdasarkan uji coba skala besar yang
dikembangkan merupakan tujuan dilakukannya telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa media
tahap evaluasi. Berdasrakan hasil pretest dan video animasi valid dengan persentase sebesar
posttest yang diberikan kepada siswa dapat terlihat 88,75% melalui uji validitas ahli materi, dan 97%
terjadi peningkatan hasil tes pada saat melalui uji validitas ahli media dengan kategori
menggunakan media pembelajaran video animasi. sangat valid dan layak digunakan. Kepraktisan
Hasil uji coba pretest dan posttest dianalisis media video animasi mendapatkan persentase
menggunakan SPSS dan t-test. Dengan analisis sebesar 95% melalui hasil angket respon guru, dan
menggunakan SPSS bertujuan untuk mengetahui 93,7% melalui hasil angket respon siswa dengan
pengaruh media video animasi pada peningkatan kategori sangat praktis. Keefeektifan media video
hasil dari pretest dan posttest dengan nilai animasi sebagai media pembelajaran mendapatkan
signifikan 0,00 < 0,05. Hal ini menyatakan bahwa perolehan t hitung lebih besar dari pada t tabel dan
h0 ditolak dan ha diterima. Dapat disimpulkan hasil uji paired t-test lebih kecil dari 0,05 dengan hasil h0
uji coba yang dianalisis menggunakan SPPS ditolak dan ha diterima. Dari hasil tersebut
menunjukkan bahwa adanya pengaruh media video diketahui bahwa adanya peningkatan yang
animasi pada peningkatan hasil test siswa. signifikan dari hasil pretest dan posttest siswa. Hal
Sedangkan, analisis menggunakan t-test dilakukan tersebut membuktikan media pembelajaran video
dengan tujuan untuk mengetahui perbandingan animasi sangat efektif digunakan pada proses
pretest dan posttest dengan taraf singnifikan 5% pembelajaran bahasa Indonesia materi teks
1775
JPGSD. Volume 10 Nomor 08 Tahun 2022, 1763 - 1776
DAFTAR PUSTAKA
Candradewi, Ni Made Liana dan Negara, I Gusti
Agung Oka. “Meningkatkan Semangat
Belajar Siswa Melalui Video Animasi IPA
Pokok Bahasan Sistem Pernapasan Kelas V”.
Jurnal Edutech Undiksha. Vol. 9 (1): hal.
122-130.
Hasanah, Umrotul dan Nulhakim, Lukman. 2015.
“Pengembangan Media Pembelajaran Film
Animasi Sebagai Media Pembelajaran Konsep
Fotosintesis”. Jurnal Penelitian dan
Pembelajaran IPA. Vol. 1 (1): 91-106.
Johari Andriana, Hasan Syamsuri, Rakhman
Maman. 2016. “Penerapan Media Video
Animasi Pada Materi Memvakum dan
Mengisi Refigeean Terhadap Hasil Belajar
Siswa”. Journal of Mechanical Engineering
Education. Vol. 1 (1): hal. 8-15.
Mashuri, Delila Khoitiya dan Budiyono. 2020.
“Pengembangan Media Pembelajaran Video
Animasi Materi Volume Bangun Ruang
Untuk SD Kelas V”. Jurnal Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, Universitas Negeri Surbaya.
Vol. 8 (5): hal. 893-903.
Pratiwi, Rentika Widhi. 2021. “Pengembangan
Media Video Animasi Untuk Keterampilan
Menyimak Cerita Siswa Kelas IV Sekolah
Dasar”. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Universitas Negeri Surabaya. Vol. 9
(8): hal. 2969-2982.
Riduwan (2018). Dasar-Dasar Statistik. Bandung:
Alfabeta.
1776