Anda di halaman 1dari 10

Trapsila: Jurnal Pendidikan Dasar | p-ISSN 2685-7642 | e-ISSN 2685-8207

Vol.1 No.2 Desember 2019 | Hal 91-100

Pengembangan Media Video Pembelajaran Ilmu Pengetahuan


Sosial pada Siswa Sekolah Dasar

Friendha Yuanta

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Bahasa dan Sains


Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
email: www.friendha@gmail.com

Abstract

Development of instructional media for learning valid and effective video learning media
as a learning resource for social studies learning in grade IV elementary school. The
development of this instructional video media uses the ASSURE model which has 6
stages: (1) analysis of students, (2) determining learning objectives, (3) choosing
methods, media and materials, (4) using media and materials, (5) encouraging
participation students, (6) evaluation and improvement. The subject of the development of
this instructional video media is Grade IV students of SDN Pakis V. The development of
this video media is declared valid to be used in social studies learning in class IV. This is
obtained from the results of the validation of media experts, material experts, individual
students, small groups, large groups / classical. After testing the experts and testing the
students then conducted trials aimed at learning effectiveness using this instructional
video media. Test results obtained in the use of instructional video media show that
students have succeeded in getting grades above the specified KKM. Thus it can be
denied that this instructional video learning media is effective for use in the learning
process.
Keywords: media development, video learning, social studies.

Abstrak

Pengembangan media ini bertujuan untuk menghasilkan suatu produk media video
pembelajaran yang valid dan efektif sebagai salah satu sumber belajar untuk
pembelajaran IPS di kelas IV SD. Pengembangan media video pembelajaran ini
menggunakan model ASSURE yang mempunyai 6 tahapan yaitu : (1) analisis siswa, (2)
menentukan tujuan pembelajaran, (3) memilih metode, media dan materi, (4)
menggunakan media dan materi, (5) mendorong partisipasi siswa, (6) evaluasi dan
perbaikan. Subyek dari pengembangan media video pembelajaran ini adalah siswa kelas
IV SDN Pakis V. Pengembangan media video ini dinyatakan valid digunakan dalam
pembelajaran IPS kelas IV. Hal ini diperoleh dari nilai hasil validasi ahli media, ahli
materi, siswa perorangan, kelompok kecil, kelompok besar/ klasikal. Setelah dilakukan
uji para ahli dan uji coba kepada siswa kemudian dilakukan post test yang bertujuan
untuk mengetahui keefektifan penggunaan media video pembelajaran ini. Hasil tes yang
diperoleh dalam penggunaan media video pembelajaran ini menunjukkan bahwa para
siswa berhasil memperoleh nilai di atas KKM yang ditetapkan. Dengan demikan dapat
disimpulkan bahwa pengembangan media video pembelajaran ini efektif untuk
digunakan dalam proses pembelajaran.
Kata Kunci : Pengembangan media, Video pembelajaran, IPS.

91
Yuanta

PENDAHULUAN pendidikan secara tepat dan bervariasi


Berkembangnya teknologi saat dapat mengatasi sifat pasif anak didik.
ini memberikan pengaruh bagi dunia (Sadiman, 2009). Pemanfaatan media
pendidikan, khususnya dalam media video dapat digunakan untuk
pembelajaran yang digunakan dalam menunjang pembelajaran di kelas,
proses pembelajaran. Media terutama di kelas bawah yaitu di
pembelajaran adalah sarana yang sekolah dasar.
memungkinkan terwujudnya hubungan Pemanfaatan media
langsung antara karya seorang pembelajaran yang tepat dalam proses
pengembang mata pelajaran dengan belajar dan mengajar di kelas dapat
siswa (Anderson dalam Melinda, 2017). membawa keberhasilan bagi guru
Media pembelajaran juga merupakan maupun siswa. Selain itu peran guru
alat atau sumber belajar yang dapat sangatlah penting di dalam proses
membantu seorang guru dalam pembelajaran, guru juga dituntut untuk
menyampaikan pesan kepada siswa. bisa membuat media yang kreatif dan
Media pembelajaran adalah segala inovatif serta dapat memanfaatkan
sesuatu yang dapat digunakan untuk media pembelajaran yang tersedia di
menyalurkan pesan yang dapat sekolah. Salah satu pembelajaran yang
memberikan rangsangan kepada siswa ada di sekolah dasar adalah mata
sehingga terjadi interaksi mengajar pelajaran IPS. IPS merupakan
tertentu (Ibrahim, 2005). Adanya media perpaduan dari sejumlah mata pelajaran
pembelajaran di sekolah membantu seperti sejarah, geografi, ekonomi,
dalam pelaksanaan proses belajar sosiologi, dan antropologi. Perpaduan
mengajar. Pemanfaatan media tersebut dimaksudkan untuk
pembelajaran dalam proses membiasakan anak sejak usia sekolah
pembelajaran juga perlu direncanakan dasar dalam memecahkan masalah
dan dirancang secara sistematis agar sosial dengan pendekatan secara utuh
media pembelajaran efektif untuk tidak terkotak-kotak dari berbagai
digunakan. disiplin ilmu sosial (Ruminiati, dalam
Salah satu media teknologi Melinda 2017).
informasi dan komunikasi yang mampu Dalam pembelajaran IPS guru
menjangkau dan paling populer di dituntut untuk mengarahkan siswa
kalangan masyarakat luas adalah media mampu berfikir kritis dan kreatif.
video. Video juga merupakan media Namun dalam pembelajaran sehari-hari
elektronik yang mampu di sekolah sering terjadi kesulitan
menggabungkan teknologi audio dan penyampaian materi pembelajaran IPS
visual secara bersama sehingga kepada siswa. Pemilihan metode dan
menghasilkan suatu tayangan yang media pembelajaran yang kurang sesuai
dinamis dan menarik. Dengan adanya menjadi salah satu penyebabnya.
dua unsur tersebut diharapkan siswa Pembelajaran yang digunakan oleh
mampu menerima, memahami, dan guru pun juga masih banyak
mengingat pesan pembelajaran. Media menggunakan buku cetak dan LKS
audio visual memiliki fungsi (1) yang membuat suasana pembelajaran
memperjelas penyajian pesan agar tidak menjadi pasif, Siswa terlihat bosan dan
terlalu bersifat verbalistis, (2) kurang berminat mengikuti
mengatasi keterbatasan ruang, waktu pembelajaran IPS. Hal ini juga dialami
dan daya indra, (3) penggunaan media di kelas SDN Pakis V.
92
Pengembangan Media Video...

Berdasarkan pada latar belakang materi pembelajaran sulit untuk


tersebut maka peneliti terpacu untuk dimengerti dan dipahami oleh siswa,
melakukan penelitan tentang terutama pembelajaran yang rumit dan
pengembangan media video kompleks. Setiap materi pembelajaran
pembelajaran pada pembelajaran IPS. mempunyai tingkat kesukaran yang
Pengembangan media ini bertujuan bermacam-macam. Ada pembelajaran
untuk menghasilkan suatu produk yang tidak memerlukan media
media video pembelajaran yang valid pembelajaran, tetapi di lain sisi ada jg
dan efektif sebagai salah satu sumber pembelajaran yang memerlukan media
belajar untuk pembelajaran IPS di kelas pembelajaran. Materi pembelajaran
IV SD. yang mempunyai tingkat kesulitan
tinggi tentu sulit dipahami oleh siswa,
KAJIAN TEORI apalagi oleh siswa yang kurang
menyukai pembelajaran yang
Media Video Pembelajaran disampaikan.
Menurut Smaldino (2008) Berkembangnya teknologi
sebuah media adalah sebuah sarana muncullah berbagai macam bahan ajar
komunikasi dan sumber informasi. baru yang semakin canggih, mulai dari
Berasal dari bahasa latin yang berarti bentuk bahan ajar cetak, lalu bahan ajar
“antara”, istilah tersebut merujuk pada audio, hingga bahan ajar audio visual
segala sesuatu yang membawa atau video. Dalam perkembangan
informasi antara sumber dan penerima. tersebut menunjukkan bahwa bahan
Dikatakan media pembelajaran, karena ajar selalu mengikuti perkembangan
segala sesuatu tersebut membawa pesan teknologi dan ilmu pengetahuan.
untuk suatu pembelajaran. Sedangkan Pengajaran dengan menggunakan video
istilah video berasal dari kata vidi atau bercirikan adanya pemakaian perangkat
visum yang artinya melihat atau keras selama proses belajar, seperti
mempunyai daya penglihatan. Arsyad proyektor film, tape recorder dan
(2013) mengemukakan bahwa proyektor visual lebar. Jadi
pengajaran melalui audio visual adalah pembelajaran melalui video adalah
produksi dan penggunaan materi yang produksi dan penggunaan materi yang
penyerapannya melalui pandangan dan penyerapannya melalui penglihatan dan
pendengaran serta tidak seluruhnya pendengaran.
tergantung kepada pemahaman kata Video merupakan rekaman
atau simbol-simbol yang serupa. Video gambar hidup atau program televisi
merupakan gambar yang bergerak dan untuk ditayangkan lewat pesawat
disertai oleh suara. Media video televisi atau dengan kata lain video
merupakan salah satu jenis media audio merupakan tayangan gambar bergerak
visual dan dapat menggambarkan suatu yang disertai dengan suara, hal ini
objek yang bergerak dengan suara yang diungkapkan dalam Kamus Besar
susuai dengan isi gambar tersebut. Bahasa Indonesia. Media video
Peran video adalah sebagai penyaji merupakan salah satu media yang dapat
informasi. digunakan dalam pembelajaran
Media pembelajaran sebagai menyimak. Media video ini dapat
alat bantu dalam proses belajar dan menambah minat siswa dalam bekajar
pembelajaran yang tidak bisa karena dapat menyimak sekaligus
dipungkiri keberadaannya. Guru sadar melihat gambar. Kemempuan video
bahwa tanpa bantuan media, maka dapat menyajikan informasi,
93
Yuanta

memaparkan proses, menjelaskan Manfaat Penggunaan Media Video


konsep-konsep yang rumit, Manfaat penggunaan media video
mengajarkan ketrampilan, menyingkat antara lain : (Prastowo 2012)
atau memperpanjang waktu dan dapat 1. Memberikan pengalaman yang
mempengaruhi sikap. terduga kepada peserta didik.
2. Memperlihatkan secara nyata
Tujuan Penggunaan Media Video sesuatu yang pada awalnya tidak
Tujuan dari pembelajaran mungkin bisa dilihat.
menggunakan media video yaitu 3. Menganalisis perubahab dalam
mencakup tujuan kognitif, afektif dan periode waktu tertentu.
psikomotor. (Anderson, 1987). 4. Memberikan pengalaman kepada
1. Tujuan Kognitif peserta didik untuk merasakan suatu
a. Dapat mengembangkan keadaan tertentu.
kemampuan kognitif yang 5. Menampilkan presentasi studi kasus
menyangkut kemempuan tentang kehidupan sebenarnya yang
mengenal kembali dan dapat memicu diskusi peserta didik.
kemampuan memberikan Dengan adanya media video
rangsangan berupa gerak dan siswa dapat menyaksikan secara
sensasi langsung suatu peristiwa yang
b. Dapat mempertunjukkan berbahaya maupun peristiwa lampau
serangkaian gambar diam tanpa yang tidak bisa dihadirkan di dalam
suara sebagaimana media foto kelas. Siswapun dapat memutar
dan film bingkai meskipun kembali media video sesuai kebutuhan
kurang ekonomis dan keperluan mereka. Pembelajaran
c. Video dapat digunakan untuk dengan media video menumbuhkan
menunjukkan contoh cara minat serta motivasi siswa untuk selalu
bersikap atau berbuat dalam suatu memperhatikan pelajaran.
penampilan, khususnya
menyangkut interaksi manusiawi. Kelebihan dan Kelemahan Media
2. Tujuan Afektif Video
Dengan menggunakan efek dan Menurut Daryanto (2011) ada
teknik, video dapat memjadi media beberapa kelebihan dan kekurangan
yang sangat baik dalam dalam penggunaan media video, antara
mempengaruhi sikap dan emosi. lain :
3. Tujuan Psikomotor 1. Kelebihan
a. Video merupakan media yang a. Video dapat menambah suatu
tepat untuk memperlihattkan dimensi baru di dalam pembelajaran,
contoh ketrampilan yang video menyajikan gambar bergerak
menyangkut gerak. Gerakan bisa kepada siswa disamping suara yang
diperlambat maupun dipercepat menyertainya.
b. Melaui media siswa langsung b. Video dapat menampilkan suatu
mendapat umpan balik secara fenomena yang sulit untuk dilihat
visual terhadap kemampuan secara nyata.
mereka sehingga mencobe
ketrampilan yang menyangkut 2. Kekurangan
gerakan tadi. a. Opposition
Pengambilan yang kurang tepat
dapat menyebabkan timbulnya
94
Pengembangan Media Video...

keraguan penonton dalam Media pembelajaran pasti


menafsirkan gambar yang dilihatnya mempunyai kelebihan dan kekurangan
b. Material pendukung masing-masing, begitu juga dengan
Video membutuhkan alat proyeksi media video pembelajaran. Dalam
untuk dapat menampilkan gambar penggunaannya video tidak bisa berdiri
yang ada di dalamnya sendiri, media video ini membutuhkan
c. Budget alat pendukung seperti LCD untuk
Untuk membuat video memproyeksikan gambar maupun
membutuhkan biaya yang tidak speaker aktif untuk menampilkan suara
sedikit. agar terdengar jelas. Penggunaan video
pembelajaran ini bersifat satu arah,
Menurut Anderson (1987) media siswa hanya memperhatikan media
video memiliki kelebihan antara lain : video, hal inilah yang perlu
1. Dengan menggunakan video diperhatikan oleh guru. Video dapat
(disertai suara atau tidak), kita dapat diulang-ulang maupun diberhentikan
menunjukkan kembali gerakan dalam pemutarannya, sehingga guru
tertentu. bisa mengajak komunikasi siswa
2. Dengan menggunakan efek tertentu tentang isi, materi maupun pesan dari
dapat diperkokoh baik proses belajar video yang dilihat. Guru juga bisa
maupun nilai hiburan dari penyajian mengajak siswa tanya jawab tentang
itu video yang disimak siswa, sehingga
3. Dengan video, informasi dapat komunikasi tersebut tidak hanya
disajikan secara serentak pada waktu bersifat satu arah.
yang sama di lokasi (kelas) yang
berbeda dan dengan jumlah Pembelajaran IPS SD
penonton atau peserta yang tak Istilah IPS pada Sekolah Dasar
terbatas dengan jalan menempatkan merupakan nama mata pelajaran yang
monitor di setiap kelas berdiri sendiri sebagai integrasi dari
4. Dengan video siswa dapat belajar sejumlah konsep disiplin ilmu sosial,
secara mandiri. humaniora, sains, bahkan berbagai isu
dan masalah sosial kehidupan. Materi
Sedangkan keterbatasan IPS untuk jenjang sekolah dasar tidak
penggunaan video antara lain : terlihat aspek disiplin ilmu karena yang
1. Biaya produksi video sangat tinggi lebih dipentingkan adalah dimensi
dan hanya sedikit orang yang pedagogis dan psikologi serta
mampu mengerjakannya karakterisktik kemempuan berpikir
2. Layar monitor yang kecil akan siswa yang bersifat holistik. Menurut
membatasi jumlah penonton, kecuali Sapriya (2009) pendidikan IPS adalah
jaringan monitor dan system penyederhanaan atau adaptasi dari
proyeksi video diperbanyak disiplin ilmu-ilmu sosial dan
3. Ketika akan digunakan peralatan humaniora, serta kegiatan dasar
video harus sudah tersedia di tempat manusia yang diorganisasikan dan
penggunaan disajikan secara ilmiah dan
4. Sifat komunikasinya bersifat satu pedagogis/psikologis.
arah dan harus diimbangi dengan Pendidikan IPS di SD merupakan
pencarian bentuk umpan balik yang perwujudan terdisiplinan dari berbagai
lain. ilmu sosial, yang didasari bahan kajian
geografi, ekonomi, sosiologi,
95
Yuanta

antropologi, tatanegara, dan sejarah sendiri. Selanjutnya secara bertahap


sehingga pendidikan IPS bukanlah mata dan sistematis bergerak dalam
pelajaran dengan disiplin ilmu tunggal lingkungan konsentrasi keluar dari
melainkan gabungan dari berbagai lingkaran tersebut, kemudian
disiplin ilmu. mengembangkan kemampuannya untuk
menghadapi unsur-unsur dunia yang
Karakteristik IPS Sekolah Dasar lebih luas.
IPS merupakan gabungan ilmu-
ilmu social terintegrasi atau terpadu. METODE PENELITIAN
Pengertian terpadu, bahwa bahan atau Pengembangan ini
materi IPS diambil dari ilmu-ilmu menggunakan model Model Desain
sosial yang dipadukan dan tidak Pembelajaran ASSURE (Analyze
terpisah-pisah dalam kotak disiplin learners, States objective, Select
ilmu. (Sadeli, 1986). Berikut ini methods, media and material, Utilize,
karakteristik IPS dilihat dari materi dan Requaire learner participation,
strategi penyampaiannya: Evaluate and Revise). Model ASSURE
1. Materi IPS adalah salah satu model yang dapat
Mempelajari IPS pada menuntun siswa secara sistematis untuk
hakekatnya adalah menelaah interaksi merencenakan proses pembelajaran
antara individu dan masyarakat dengan secara efektif. Model ASSURE ini
lingkungan (fisik dan social budaya). merupakan model yang menekankan
Materi IPS digali dari segala aspek pada kesesuaian antara materi dengan
kehidupan praktis sehari-hari di pemilihan media dan metode yang
masyarakat. Dengan demikian diterapkan dalam setiap proses
masyarakat dan lingkungannya, selain pembelajaran (Smaldino, 2008). Model
menjadi sumber IPS sekaligus juga ASSURE pada pelaksanaanya
menjadi laboratoriumnya. Pengetahuan memadukan penggunaan teknologi dan
konsep, teori-teori IPS yang diperoleh media di ruang kelas. Jadi dengan
anak di dalam kelas dapat dicocokkan melakukan perencanaan secara
dan dicobakan sekaligus diterapkan sistematis, dapat membantu
dalam kehidupan sehari-hari di memecahkan masalah dan membantu
masyarakat. mempermudah menyampaikan
2. Strategi Penyampaian Pengajaran pembelajaran. Karena proses
IPS pembelajaran itu merukapan proses
Strategi penyampaian pengajaran yang komplek dan merupakan suatu
IPS, sebagian besar adalah didasarkan system yang perlu dilakukan dengan
pada suatu tradisi, yaitu materi disusun endekatan sistematis.
dalam urutan: anak (diri sendiri), Model ASSURE ini mempunyai
keluarga, masyarakat/tetangga, kota, 6 tahapan yaitu (1) analisis siswa, (2)
region, Negara, dan dunia. Tipe menentukan tujuan pembelajaran, (3)
kurikulum seperti ini disebut “The memilih metode, media dan materi, (4)
Wedining Horizon or Expanding menggunakan media dan materi, (5)
Environment Curriculum” (Mukminan, mendorong partisipasi siswa, (6)
1996). Tipe kurikulum tersebut, evaluasi dan perbaikan.
didasarkan pada asumsi bahwa anak
pertama-tama dikenalkan atau perlu
memperoleh konsep yang berhubungan
dengan lingkungan terdekat atau diri
96
Pengembangan Media Video...

yang disesuaikan, serta memutuskan


materi yang diberikan.
4. Langkah keempat adalah dengan
melibatkan peran siswa untuk
menggunakan teknologi, strategi dan
materi untuk membantu siswa
mencapai tujuan pembelajaran
dengan melibatkan guru sebagai
fasilitator.
5. Langkah kelima dengan melibatkan
partisipasi siswa. Aktifitas yang
terjadi memungkinkan siswa
menerapkan pengetahuan atau
kemampuan baru dan menerima
umpan balik
6. Langkah keenam adalah
Gambar 1. Model ASSURE mengevaluasi dan merevisi. Setelah
pelaksanaan pembelajaran di kelas,
Model Assure mempunyai penting untuk mengevaluasi dampak
beberapa tahapan yaitu: kegiatan yang telah berlangsung
1. Langkah pertama dalam terhadap siswa. Penilaian sebaiknya
merencanakan ruang kelas adalah tidak memeriksa tingkat dimana
dengan mengidentifikasi dan siswa dapat mencapai tujuan
menganalisis karakteristik siswa pembelajaran, namun juga
yang disesuaikan dengan hasil memeriksa keseluruhan proses
belajar. Yang perlu diperhatikan pengajaran dan dampak penggunaan
adalah karakteristik umum, media. Hal ini dapat dicocokkan
kompetensi dasar spesifik seperti antara tujuan belajar dan hasil
pengetahuan, kemampuan dan sikap pembelajaran.
serta memperhatikan gaya belajar Media video ini setelah
2. Langkah kedua dengan menyatakan dikembangkan atau di produksi maka
standart dan tujuan pembelajaran langkah selanjutnya adalah diuji
yang spesifik untuk kegiatan yang cobakan melalui 2 tahap yaitu uji coba
dilakukan. Tujuan yang dinyatakan validasi dan uji coba produk. Uji coba
dengan baik akan memperjelas validasi dilakukan oleh ahli media dan
tujuan, perilaku yang diinginkan, ahli isi/materi khususnya pelajaran IPS.
kondisi dan kinerja yang akan Produk video pengembangan ini akan
diamati dan tingkat pengetahuan diuji cobakan dan terdapat saran-saran
atau kemempuan baru akan dikuasai yang harus diperbaiki agar bisa
siswa. menghasilkan produk yang benar-benar
3. Langkah ketiga setelah menganalisis valid oleh ahli media dan ahli
dan menyatakan standar dan tujuan isi/materi. Sedangkan uji coba produk
pembelajaran, maka tugas melalui 3 tahapan yaitu uji coba
selanjutnya adalah membangun perorangan, uji coba kelompok kecil
jembatan diantara kedua titik yang terdiri dari 5 siswa, dan uji coba
tersebut dengan memilih strategi kelompok besar/klasikal yang terdiri
pengajaran, teknologi dan media dari 30 siswa. Uji coba ini dilakukan di
SDN Pakis V. Tes yang dilakukan
97
Yuanta

untuk uji coba siswa yaitu post tes hasil 6. Ketertarikan siswa belajar
pembelajaran menggunakan media menggunakan video pembelajaran
video pada pembelajaran IPS. 7. Efisiensi pembelajaran dengan
menggunakan video pembelajaran
HASIL DAN PEMBAHASAN 8. Ketepatan penggunaan video
Hasil dari penelitian pembelajaran pada pelajaran IPS
menunjukkan bahwa guru mempunyai 9. Kecenderungan siswa menggunakan
keinginan untuk mengembangkan video pembelajaran
media pembelajaran yang efektif dan 10. Daya tarik susunan materi yang
inovatif sehingga mampu merangsang terdiri dari narasi, animasi video
keaktifan siswa, merangsang kreatifitas pembelajaran pada pelajaran IPS
dan dapat meningkatkan prestasi belajar
para siswa. Namun dalam pembelajaran Hasil dari pengembangan media
sehari-hari di sekolah sering terjadi video pembelajaran IPS kelas IV di
kesulitan penyampaian materi SDN Pakis V secara keseluruhan
pembelajaran IPS kepada siswa. dinyatakan valid. Terbukti dari hasil
Pemilihan metode dan media presentase uji coba ahli media sebesar
pembelajaran yang kurang sesuai 90,44% dan hasil presentase dari ahli
menjadi salah satu penyebabnya. isi/materi adalah sebesar 93,44%. Dari
Pembelajaran yang digunakan oleh hasil presentase para ahli tersebut
guru pun juga masih banyak media video pembelajaran IPS yang di
menggunakan ceramah, dan terpaku kembangkan sangat valid untuk
pada buku cetak dan LKS yang digunakan dalam proses pembelajaran
membuat suasana pembelajaran IPS di kelas IV.
menjadi pasif, Siswa terlihat bosan dan Media video pembelajaran IPS
kurang berminat mengikuti kemudian diuji cobakan dengan cara
pembelajaran IPS. Hal ini juga dialami memberikan kepada siswa kelas IV. Isi
di kelas SDN Pakis V. dari angket validasi siswa adalah:
Media video pembelajaran IPS 1. Bagaimana kejelasan materi yang
menjadi salah satu cara untuk disampaikan melalui video
mengatasi permasalahan yang terjadi di pembelajaran?
sekolah. Setelah media video 2. Bagai mana isi materi dalam video
diproduksi kemudian diuji cobakan pembelajaran?
kepada ahli media dan ahli isi/materi. 3. Apakah kamu senang belajar
Isi dari angket validasi adalah sebagai menggunakan video pembelajaran
berikut: ini?
1. Kejelasan materi dalam pelajaran 4. Apakah gambar dan teks yang
IPS dengan menggunakan media disajikan dalam video pembelajaran
video ini jelas?
2. Kelengkapan uraian materi dalam 5. Apakah gambar yang disajikan
pelajaran IPS dengan menggunakan menarik?
video 6. Apakah belajar dengan
3. Kesesuaian video pembelajaran menggunakan video pembelajaran
dengan materi ini memberikan motivasi mengikuti
4. Kejelasan gambar video dan narasi pelajaran IPS?
dalam video pembelajaran 7. Apakah kamu menyukai video
5. Kecepatan siswa memahami materi pembelajaran ini?
menggunakan video pembelajaran
98
Pengembangan Media Video...

8. Bagaimana perasaan kalian setelah SIMPULAN DAN SARAN


belajar menggunakan video Keberadaan media
pembelajaran ini? pembelajaran sangat membantu guru
9. Apakah dengan bantuan video dalam penyampaian materi pada proses
pembelajaran ini kamu lebih mudah pembelajaran, karena peran media
memahami materi pelajaran IPS? pembelajaran adalah sebagai jembatan
10. Menurut kamu apakah belajar komunikasi antara guru dan siswa.
menggunakan video pembelajaran Dengan demikian seyogyanya media
menarik? pembelajaran perlu digunakan pada saat
proses pembelajaran di dalam kelas.
Hasil uji coba siswa perorangan Pengembang melakukan
diperoleh presentase 95%. Hasil pengembangan produk berupa media
presentase uji coba kelompok kecil video pembelajaran IPS adalah sebagai
menunjukkan nilai 91,46%. Sedangkan bentuk strategi penyampaian pesan
hasil uji coba kelompok besar/klasikal pembelajaran.
sebesar 90,50%. Dari hasil presentasi Saran yang disampaikan
siswa tersebut media pembelajaran IPS pengembang untuk pengembang
yang dikembangkan sangat valid selanjutnya adalah hendaknya proses
digunakan dalam proses pembelajaran uji coba validasi kepada para ahli
IPS di kelas IV. Meskipun secara dilakukan lebih dari sekali, agar produk
keseluruhan pengembangan media yang dihasilkan benar-benar menarik
video pembelajatan IPS ini dinyatakan baik dari segi tampilan maupun materi
valid digunakan dalam pembelajaran yang ada di dalamnya. Selain itu
IPS di kelas IV SD, namun ada supaya produk yang dihasilkan juga
beberapa aspek yang harus direvisi lebih kreatif dan lebih menarik agar
sesuai dengan saran-saran yang tidak terjadi kejenuhan para siswa
diberikan para ahli pada saat validasi dalam proses pembelajaran, khususnya
dilakukan. pembelajaran IPS.
Setelah selesai dilakukan uji
coba validasi kepada para ahli dan uji DAFTAR RUJUKAN
coba siswa, kemudian dilanjutkan
dengan pemberian tes akhir kepada Anderson, Ronald H. 1987. Pemilihan
siswa. Tes ini dilakukan untuk dan Pengembangan Media untuk
mengetahui keefektifan penggunaan Pembelajaran. Jakarta:
media video pembelajaran IPS. Hasil Universitas Terbuka bekerja sama
tes yang diperoleh dari 36 siswa kelas dengan CV. Rajawali.
IV memperoleh nilai rata-rata 90,75%.
Dari hasil nilai rata-rata yang diperoleh Arsyad, Azhar. 2001. Media
dapat disimpilkan bahwa para siswa Pembelajaran. Jakarta: Rajawali
telah memenuhi nilai KKM yang Press.
ditetapkan. Dengan demikian
pengembangan media video Daryanto. 2011. Media Pembelajaran.
pembelajaran IPS ini dinyatakan efektif Bandung: Satu Nusa.
digunakan dalam proses pembelajaran
IPS di kelas IV. Ibrahim, dkk. 2005. Media
Pembelajaran. Malang :
Universitas Negeri Malang.

99
Yuanta

Melinda, Vannisa Aviana, dkk. (2017).


Pengembangan Media Video
Pembelajaran IPS Berbasis
Virtual Field Trip (VFT) Pada
Kelas V SDNU Kraton-Kencong.
JINOTEP, Volume 3, Nomor 2,
April 2017.

Mukminan. 1996. The Wdining Horizon


or Expanding Environment
Curriculum. Diakses dari
https://pgsd.binus.ac.id/2018/01/0
8/karakteristik-ips-di-sekolah-
dasar/ Pada tanggal 20 Desember
2019.

Prastowo, Andi. 2012. Panduan Kreatif


Mambuat Bahan Ajar Inovatif.
Yogyakarta: Diva Press.

Sadeli, Lili. M., dkk. 1986. Konsep


Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial
Modul 1-3. Universitas Terbuka
Jakarta. Diakses dari
https://pgsd.binus.ac.id/2018/01/0
8/karakteristik-ips-di-sekolah-
dasar/ Pada tanggal 20 Desember
2019.

Sadiman, Arief. 2009. Media


Pendidikan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.

Sapriya. 2009. Pendidikan IPS.


Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya.

Smaldino, S.E., Lowther, D.L., &


Russel, J.D. 2008. Instructional
Technology & Media For
Learning (Kesembilan ed).
Terjemahan A. Rahman. 2011.
Jakarta: Kencana.

100

Anda mungkin juga menyukai