Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ovi Ofita Dela

NISN : 20543012
Kls : 2A

Jawab :

1. Kata media berasal dari bahasa Latin“medius” yang secara secara harfiah dapat
diartikan sebagai perantara atau pengantar. Media dalam proses pembelajaran merujuk
pada perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan, merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan sehingga terdorong serta terlibat dalam
pembelajaran. Proses pembelajaran pada dasarnya juga merupakan proses komunikasi,
sehingga media yang digunakan dalam pembelajaran disebut media pembelajaran.

Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri dimana
guru dan siswa bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya
pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran merupakan suatu sistem atau proses membelajarkan subjek
didik/pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi secara
sistematis agar subjek didik/pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran
secara efektif dan efisien. Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis
komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.Briggs
(1970) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan
serta merangsang siswa untuk belajar. Buku, film, kaset, film bingkai adalah contoh-
contohnya.

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran


merupakan proses komunikasi. Sedangkan proses komunikasi terdiri dari guru, bahan
pembelajaran, media pembelajaran, siswa, dan tujuan pembelajaran.
2. Untuk kurikulum kita yang terbaru yaitu kurikulium 2013, itu kan lebih ke student
centered jadi lebih mengarah ke siswanya maka dari itu biasanya seorang pendidik itu
untuk sekarang lebih ke kontruktivisme jadi lebih kepada model model pembelajaran
yang kooprative yang mana bisa menarik keinginan anak untuk mencari sendiri ilmu
atau materi yang dipelajari seperti salah satu model yang sering dipakai yaitu Problem
Based Learning jadi model model yang bisa membuat anak lebih aktif untuk mencari
materi atau esensi dari materi yang sedang ia pelajari.

Lalu untuk model pembelajaran sekarang Pembelajaran di masa pandemic covid-19


harus tetap dilaksanakan walau dengan berbagai cara sehingga siswa dapat tetap
belajar karena cara untuk membangun SDM yang berkualitas dan memanimalisir
terbengkalai nya pendidikan di Indonesia. Pandemi COVID-19 mengakibatkan
permasalahan pada berbagai bidang salah satunya bidang penndidikan. Hampir seluruh
negara untuk bidang pendidikan pelaksanaanya adalah dengan melakukan
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) termasuk Indonesia. Wabah COVID-19 mulai menyebar di
Indonesia pada Maret 2020 dan dapat kita ketahui jika Indonesia mulai memberlakukan
metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sejak awal April 2020 melalui keputusan
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI (Kemendikbud).

Berdasarkan Undang-Undang Perguruan Tinggi nomer 12 tahun 2012, pasal 31 tentang


Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) merupakan proses pembelajaran yang dilakukan secara jarak
jauh melalui penggunaan berbagai media komunikasi. Berdasarkan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 109/2013 Pasal 2, menyebutkan bahwa tujuan PJJ
adalah untuk memberikan layanan pendidikan tinggi kepada kelompok masyarakat yang
tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka, dan memperluas akses serta
mempermudah layanan pendidikan tinggi dalam pembelajaran. Dengan begitu dapat
diartikan bahwa PJJ adalah suatu sistem pendidikan yang memiliki karakteristik terbuka,
belajar mandiri, dan belajar tuntas dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) atau menggunakan teknologi lainnya.
Dengan adanya PJJ sebagai seorang guru atau pendidik harus berpikir kritis mencari
sebuah inovasi yang kratif agar siswa tidak merasa bosan dalam Pembelajaran Jarak
Jauh (PJJ) guru harus merancang pembelajaran semenarik mungkin. Agar pembelajaran
bisa menarik guru dalam model pembelajarannya yaitu bisa menggunakan bantuan
audio visual dalam pembelajaran pada masa pandemi COVID-19, karena media audio
visual merupakan media yang dapat menyajikan gambar bergerak, warna dan disertai
penjelasan berupa tulisan dan suara. Media audio visual itu sendiri adalah media yang
dapat didengar dengan indera pendengaran dan dapat dilihat dengan indera
penglihatan seperti video animasi, film pendek, power point. Penggunaan media audio
visual dalam proses pembelajaran merupakan salah satu perencanaan yang telah
seorang guru siapkan untuk membuat proses pembelajaran lebih menarik dan dapat
memotivasi siswa dalam belajar.

Masa pandemi COVID-19 seperti ini dalam Pembelajaran Jarak Jauh menggunakan
media audio visual dianggap sebagai pilihan terbaik karena dapat dapat menyajikan
gambar bergerak dan berwarna diiringi suara dan tulisan untuk memeperjelas informasi
dan sesuai karateristik peserta didik. Media audio visual ini sangat membantu siswa
dalam masa pandemi COVID-19 untuk mendukung pembelajaran. Media ini juga bisa
menjadi pengganti peran guru dalam menyampaikan materi, karena siswa bisa
memahami sendiri dari media audio visual.

Dalam proses penggunaan media audio visual pada Pembelajaran Jarak Jauh ini guru
bisa membagikan video via group wa ataupun google classroom berupa video yang
berkaitan dengan pelajaran yang bersangkutan. Orang tua juga dapat mudah
membimbing anaknya atau siswa menjadi pengganti guru dalam proses pembelajaran
dirumah pada media ini. Namun orang tua juga harus mengawasi siswa agar siswa tidak
melakukan hal-hal yang tidak diinginkan dalam proses pembelajaran.
Dengan adanya media visual ini siswa diharapkan agar tidak merasa bosan dan lebih
memahami materi pembelajaran pada masa pembelajarah pandemi COVID-19 sekarang
ini, serta peserta didik akan lebih antusias dalam belajar. Contoh pembelajaran ini guru
bisa memberikan atau menyajikan video organ peredaran darah manusia yang
menampilkan jantung berdetak, darah yang mengalir dalam pembuluh darah dan paru-
paru yang sedang bekerja. Pembelajaran terasa konstekstual penuh makna sehingga
peserta didik dapat menyerap materi dan mampu menyimpulkan apa yang telah
dipelajari, sehingga hasil belajar pada masa pandemi COVID -19 akan semakin
meningkat

Anda mungkin juga menyukai