(Monera, Jaringan Tumbuhan, Jaringan Hewan, Sistem Pencernaan, Alat Pencernaan &
Sistem Peredaran Darah Manusia)
Disusun Oleh :
GARUT
2022
Resume Monera
Semua mikroorganisme prokariotik dimasukkan ke dalam kingdom monera.
Mikroorganisme prokariotik adalah mikroorganisme yang memiliki bahan inti tetapi tidak
memiliki selubung inti. Inti yang tidak bermembran disebut prokarion. Bahan inti tersebut adalah
asam inti berupa DNA (deoxyribonucleic acid) yang terletak pada suatu daerah tertentu di dalam
sitoplasma. Jadi DNA itu tidak tersebar. Oleh karena itu tidak benar jika dikatakan prokariotik
tidak berinti.
Monera berasal dari kata Yunani moneres, yang berarti tunggal. Contoh monera bersel
tunggal adalah bakteri. Namun tidak semua monera bersel tunggal. Beberapa anggota ganggang
hijau biru ada yang berbentuk benang, misalnya Oscillatoria. Terdapat perbedaan pokok antara
bakteri dan ganggang biru. Bakteri umumnya tidak berklorofil sehingga tidak
dapatberfotosintesis sedangkan ganggang biru berklorofil sehingga dapat berfotosintesis. Hanya
ada beberapa bakteri yang dapat berfotosintesis misalnya bakteri hijau atau bakteri ungu karena
memiliki klorofil/ pigmen.
3. Unsur genetic DNA dari monera terkandung dalam sitoplasma yang bisa disebut sebagai
nucleus.
Komposisi dinding monera berupa peptidoglikan dan selulosa. Untuk komposisi dinding protista
berupa selulosa yang terdapat pada alga.
Monera bersifat Prokariotik (tidak mempunyai organel yang diselubungi membran).Nukleos atau
inti sel organisme ini hanya berupa satu molekul DNA tanpa membrane sehingga disebut
nukleolid.
1. Lapisan Lendir : Bersifat menyebar dan mudah lepas, serta berfungsi melicinkan dinding sel.
2. Dinding Sel : Tersusun atas lapisan lipoprotein, lipopolisakarida, dengan atau tanpa
peptidoglikan. Berfungsi untuk melindungi bagian dalam tubuh Monera.
3. Membran Plasma : Terdapat disebelah dinding sel dan bersifat permeable.
4. Sitoplasma : Di dalamnya terdapat lipid, ion anorganik, dan kromatofora (pigmen warna)
5. Kromosom : Terdiri dari satu molekul DNA tanpa diselubungi membrane sehingga disebut
nuklelolid.
6. Ribosom : Terdiri atas protein RNA yang berfungsi untuk proses sintesis protein.
Selain ciri struktur tubuh di atas, beberapa anggota monera juga mempunyai flagella dan pilli.
Flagella tersebut mengandung protein globular yang disebut flagelin dan berfungsi sebagai alat
gerak.
1) Pembelahan Biner
Terjadi jika satu individu Monera membelah menjadi dua individu. Biasanya terjadi setiap 20
menit. Pada kondisi kurang menguntungkan, beberapa jenis monera akan mati dan beberapa
tetap hidup. Jenis jenis yang tetap hidup karena mampu membentuk endospora. Endospora
berguna untukmelindungi diri dari perubahan lingkungan yang tidak menguntungkan.
2) Pembentukan Tunas
3) Fragmentasi
terjadi bila sel vegetatif dari beberapa anggota monera patah. Patahan tersebut akan membentuk
individu baru.
1. Transformasi adalah pengambilan DNA bebas oleh salah satu anggota monera dari
lingkungan sekitarnya yang dilepas oleh anggota monera lainnya.
2. Transduksi adalah transfer DNA antara dua anggota monera melalui perantara virus
(bakteriofage).
3. Konjugasi adalah transfer DNA antara dua anggota monera melalui suatu jembatan
konjugasi.
Klasifikasi Monera
1. Archaebacteria (Archae)
Ciri-ciri :
Ribosomnya lebih mirip dengan ribosom eukariotik (mengandung beberapa jenis RNA-
polimerase)
2. Eubacteria
Ciri-ciri :
Catatan Pribadi :
Monera tidak memiliki flagella, sillia, nucleus, mitokondria atau kloroplas sedangkan
protista memilikinya.
Cara reproduksi monera hanya dengan aseksual, berdeda dengan protista yang bisa
bereproduksi secara aseksual dan seksual.
Resume Jaringan Tumbuhan
Jaringan tubuh tumbuhan adalah sekelompok sel yang memiliki struktur dan fungsi sama yang
membentuk organ tumbuhan. Berdasarkan tipe sel penyusunnya, jaringan dibedakan menjadi
jaringan sederhana dan jaringan kompleks.
Jaringan sederhana adalah jaringan yang dibentuk satu jenis sel. Contoh jaringan sederhana
adalah jaringan kolenkim, parenkim, dan sklerenkim.
Jaringan kompleks adalah jaringan yang terbentuk dari lebih dari satu tipe sel. Contoh
jaringan kompleks adalah jaringan xilem, floem, dan epidermis.
Sedangkan berdasarkan fungsinya, jaringan tubuh tumbuhan terbagi menjadi dua macam, yaitu
jaringan meristem dan jaringan permanen. Simak penjelasan masing-masing jenis jaringan tubuh
tumbuhan berikut ini.
Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Dalam
jaringan, pada umumnya terdapat 3 komponen yang menyusunnya yaitu:
1. Sel. merupakan komponen yang bersifat hidup dalam jaringan dan merupakan unit
struktural dan fungsional yang terkecil dalam organisme.
2. Subtansi seluler, bersifat tak hidup sebagai hasil produksi sel. Sebagian nampak dari
penamaannya maka subtansi ini terdapat diantara sel-sel dalam jaringan dan dapat berupa
subtansi dasar yang tidak berbetuk dapat juga berupa serabut.
3. Cairan, merupakan komponen dalam plasma darah, cairan limfa dan sebagainya.
Jaringan tumbuhan dibedakan menjadi 2, yaitu: jaringan meristem dan jaringan permanen.
1. Jaringan Meristem
Pada tumbuhan terdapat jaringan yang selalu membelah, jaringan tersebut disebut sebagai
jaringan meristem.
Sebagai jaringan yang membuat tumbuhan meninggi pada batang dan memanjang pada
akar
2) Meristem primer, masih bersifat membelah diri, terdapat pada tumbuhan dewasa di ujung
batang, ujung akar, kuncup.
1) Meristem apikal (meristem ujung), merupakan jaringan yang terdapat pada ujung akar
dan ujung batang yang berfungsi bentuk menghasilkan tunas apikal dan tunas apikal akan
membentuk jaringan baru.
3) Meristem interkalar merupakan jaringan yang terletak diantara jaringan permanen yang
berfungsi untuk menghasilkan bunga.
b. Jaringan Permanen
Sel-sel meristem, baik primer maupun sekunder akan berdiferensiasi menjadi jaringan permanen.
Jaringan permanen tidak tumbuh dan memperbanyak diri lagi.
Jaringan terluar yang menutupi seluruh permukaan tubuh tumbuhan, seperti akar, batang, daun,
bunga, buah, dan biji dinamakan jaringan epidermis.
Ciri-ciri epidemis:
Bentuk sel seperti balok, biasanya terdiri dari satu lapisan terletak pada lapisan paling luar, tidak
berklorofil kecuali pada sel penjaga (guard cell) stomata.
Ciri-ciri parenkim:
Susunan sel tidak rapat, tidak selalu berkloroplas, terdiri dari sel-sel hidup, banyak vakuola,
ukuran sel besar, dinding sel tipis, banyak rongga-rongga antarsel.
Menurut fungsinya, jaringan parenkim dibedakan menjadi:
1) Parenkim fotosintesis, yaitu parenkim palisade (jaringan tiang) dan parenkim bunga
karang (jaringan spons).
5) Parenkim transportasi.
Untuk penunjang tanaman agar dapat berdiri dengan kokoh dan kuat, di dalam tumbuhan
terdapat jaringan yang disebut jaringan penyokong. Jaringan penyokong terdiri dari:
Jaringan kolenkim
Merupakan jaringan yang dindingnya mengalami penebalan dari selulosa dan pektin terutama di
bagian sudut-sudutnya. Banyak terdapat pada tumbuhan yang masih muda, yang belum berkayu,
merupakan sel hidup.
Jaringan sklerenkim
Merupakan jaringan yang sel-selnya mengalami penebalan dari lignin (zat kayu), sel-selnya
sudah mati.
1) Skelereid (sel batu): selnya mati, bentuk bulat, dan berdinding keras sehingga tahan
tekanan.
Untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan serta mengangkut air
dan garam-garam mineral dari akar ke daun, tumbuhan menggunakan jaringan pengangkut.
Jaringan pengangkut terdiri dari:
Xilem disusun oleh trakeid, trakea, pembuluh xylem (pembuluh kayu), parenkim kayu, dan
sklerenkim kayu (serabut kayu). Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral dan
dari dalam tanah menuju ke daun.
Floem disusun oleh sel ayakan atau tapis, pembuluh tapis, sel pengiring. Sel parenkim kulit kayu,
dan serabut kulit kayu (sel sklerenkim). Floemberfungsi untuk mengangkut zat-zat hasil
fotosintesis ke seluruh bagian tubuh.
1) Ikatan pembuluh kolateral, xylem dan floem yang letaknya bersebelahan di dalam suatu jari-
jari (xylem di sebelah dalam dan floem di sebelah luar).
Kolateral tertutup, antara xylem dan floem tidak terdapat xylemm. Misalnya pada batang
tumbuhan monokotil.
2) Ikatan pembuluh bikolateral, xylem diapit floem, terletak pada radius yang sama.
3) Ikatan pembuluh radial, xylem dan floem letaknya bersebelahan, tetapi tidak berada di dalam
jari-jari yang sama, misalnya pada akar.
1. Jaringan Epitel, jaringan epitel merupakan sebuah jaringan, dimana dibentuk oleh lapisan sel –sel
untuk menutupi maupun melapisi organ dimana berfungsi untuk melindungi organ sebagai
penyerapan dan sekresi.
2. Jaringan Otot, jaringan otot merupakan sebuah jaringan yang berisi sel – sel serta serat yang
berfungsi sama, yaitu : membentuk otot dan membantu proses pergerakan rangka manusia serta
organ – organ di dalamnya.
3. Jaringan Ikat, jaringan ikat merupakan sebuah jaringan yang berfungsi mengikat antar jaringan
tubuh, dimana berperan dalam menjaga suhu tubuh serta mekanisme pertahanan regenerasi.
Jaringan ini terdiri dari bahan interseluler diantara sel – selnya yang disebut dengan matrik.
Matrik berbentuk serat – serat dimana tidak teratur bentuknya.
4. Jaringan Saraf, jaringan saraf merupakan sebuah jaringan yang menerima rangsang serta
meneruskan dan berfungsi untuk mengatur aktivitas otot. Saraf begitu peka terhadap keadaan
sekitarnya, sehingga jaringan saraf akan mengendalikan otot hewan serta manusia untuk dapat
bergerak.
Jaringan Hewan dan Fungsinya
Sebagai organisme bersel banyak (multiseluler), tubuh hewan disusun oleh banyak sel
yang memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda. Sel-sel yang berkelompok dan memiliki bentuk
dan fungsi yang sama dalam tubuh hewan disebut sebagai jaringan hewan.
Seperti pada tubuh manusia, jaringan dalam tubuh hewan terbagi menjadi dua kelompok,
yaitu jaringan benih (germinal) dan jaringan tubuh (somatis). Jaringan benih (germinal) adalah
jaringan yang aktif membelah diri untuk menghasilkan benih baru, sementara jaringan tubuh
(somatis) merupakan jaringan yang terdapat dalam tubuh hewan sepanjang hidupnya. Jaringan
tubuh (somatis) pada hewan dibagi menjadi empat jaringan utama, yaitu jaringan epitel, jaringan
ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
Jaringan darah merupakan jaringan ikat yang disusun oleh sel-sel darah merah (eritrosit),
sel-sel darah putih (leukosit), dan keping-keping darah, yang berada dalam cairan yang
dinamakan plasma. Plasma darah terdiri dari air yang mengandung berbagai zat terlarut yang
dialirkan dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lainnya. Bahan makanan seperti glukosa, lemak,
dan asam amino, dibawa dari usus ke hati, urea dari hati ke ginjal, dan hormon dari kelenjar
buntu menuju berbagai organ yang menjadi target.
Sel darah merah atau eritrosit memiliki fungsi sebagai pembawa oksigen dari organ
respirasi ke berbagai jaringan, sel darah putih atau leukosit memiliki fungsi sebagai pembunuh
bibit penyakit, sementara keping-keping darah berfungsi sebagai pembekuan darah. Sel darah
putih dibedakan menjadi eosinofil, neutrofil, basofil (yang dihasilkan sumsum merah) dan
limfosit, monosit (yang dihasilkan jaringan limfoid).
Resume Sistem Pencernaan Makanan
Makanan yang baik untuk tubuh adalah makanan yang bergizi, zat gizi sendiri diperlukan
tubuh untuk proses membangun dan memelihara organ tubuh manusia. Sedangkan zat gizi
seimbang adalah nutrisi dan zat gizi yang disesuaikan dengan kebutuhan tubuh, tidak berlebihan
juga tidak kekurangan atau makanan yang mengandung zat gizi dalam jumlah cukup untuk
memenuhi kebutuhan tubuh. Adapun zat-zat makanan tersebut diantaranya:
Karbohidrat
Nasi meupakan salah satu makanan pokok yang banyak mengandung karbohidrat yang
berfungsi sebagai sumber energi paling utama.
Monosakarida adalah jenis karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi gula yang
lebih sederhana. Berdasarkan gugus fungsinya, jenis monosakarida ada dua yaitu aldosa yang
memiliki gugus fungsi aldehid dan ketosa yang memiliki gugus fungsi keton. Berdasarkan
jumlah atom karbonnya, monosakarida terdiri dari triosa, tetrosa, pentosa, dan heksosa.
2. Disakarida terdiri atas dua molekul monosakarida, contoh disakarida adalah sukrosa, maltose
dan laktosa. Sukrosa banyak terdapat dalam gula pasir yang dikonsumsi, adapun maltose
terdapat di dalam biji-bijian. Laktosa adalah karbohidrat yang terdapat dalam bahan makanan
yang berasal dari hewan misalnya air susu.
3. Polisakarida merupakan karbohidrat yang memiliki susunan molekul yang kompleks. Contoh
polisakarida adalah pati, glikogen dan selulosa. Pati banyak terdapat di dalam umbi-umbian,
glikogen banyak terdapat dalam otot dan hati hewan, sedangkan selulosa banyak terdapat di
bagian serat tumbuhan.
Polisakarida merupakan hasil kondensasi dari lebih dari lebih dari dua puluh unit
monosakarida. Polisakarida terdiri dari homopolisakarida dan heteropolisakarida.
Homopolisarida adalah polisakarida yang terdiri dari unit monosakarida yang sama sedangkan
heteropolisakarida terdiri dari unit monosakarida yang berbeda
Protein
Protein adalah zat makanan yang mengandung unsur karbon (C), hydrogen (H), oksigen (O) dan
nitrogen (N). Protein memiliki fungsi sebagai berikut:
Sumber energi
Berperan dalam sistesis zat=zat penting tubuh seperti hormone dan enzim
Sebelum diserap oleh tubuh, protein harus diubah dahulu menjadi asam amino. Asam amino
dibagi menjadi dua macam yaitu asam amino esensial dan asam amino nonesensial. Asam amino
esensial adalah asam amino yang tidak dapat disintesis atau dibentuk oleh tubuh, jadi diperoleh
melalui makanan. Sedangkan asam amino nonesensial yaitu asam amino yang dapat disintesis
oleh tubuh. Bahan makanan yang banyak mengandung protein dapat digolongkan menjadi dua
macam yaitu protein hewani dan protein nabati. Protein hewani adalah protein yang diperoleh
dari hewan, seperti daging, telur dan ikan. Adapun protein nabati adalah protein yang diperoleh
dari tumbuhan seperti kacangkacangan.
Lemak
Lemak sering disebut lipid dan tersusun atas unsur C, H dan O. Di dalam satu molekul
lemak terdapat satu molekul gliserol dan tiga molekul asam lemak. Asam lemak debadakan
menjadi dua yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Asam lemak jenuh banyak
terdapat pada daging, keju, susu dan mentega. Sedangkan asam lemmak tak jenuh banyak
terdapat pada minyak kedelai, minyak kelapa, ikan dan minyak goreng.
Lemak memerlukan waktu yang lebih lama untuk dicerna dibandingkan dengan karbohidrat dan
protein. Oleh karena itu lemak akan lebih lama tinggal di lambung .
Vitamin
Vitamin adalah zat organic yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah sedikit. Meskipun
diperlukan dalam jumlah sedikit, vitamin memiliki peran sangat penting bagi tubuh seperti untuk
kesehatan mata dan tulang. Semua jenis vitamin dapat dibagi menjadi dua golongan besar yaitu
vitamin yang larut dalam air (vitamin B dan C) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A,
D, E dan K). Untuk lebih memahami jenis vitamin dan fungsunya, perhatikan table berikut.
Mineral
Mineral diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang relative sedikit. Sumber mineral dapat berasal
dari tumbuhan maupun hewan. Fungsi mineral bagi tubuh Antara lain:
Bahan pembentuk berbagai jaringan tubuh, misalnya tulang, gigi, rambut, kuku, kulit dan sel
darah merah.
Sebagai bahan pengatur, misalnya keseimbangan keasaman cairan tubuh, proses penggumpalan
darah dan membantu proses metabolisme dalam tubuh.
Untuk lebih memahami tentang macam-macam mineral dan fungsinya, perhatikan table di bawah
ini.
Resume Alat Pencernaan Makanan
a) Pengertian sistem pencernaan
Sistem pencernaan adalah kumpulan organ pencernaan dan saluran pencernaan yang berfungsi
untuk mencerna makanan yang masuk menjadi sumber energy bagi tubuh sampai pada akhirnya
sisa-sisa makanan tersebut dikeluarkan melalui anus, (Nurhayati, 2015).
b) Jenis Pencernaan
Secara mekanik yang meliputi mastikasi dan kontraksi otot organ pencernaan.
Secara kemik meliputi pencernaan oleh HCl lambung, getah empedu, enzim-enzim.
c) Alat Pencernaan
Mulut
Proses pencernaan manusia dimulai dari makanan digigit, dikunyah, dan dihaluskan di dalam
mulut. Makanan yang bercampur dengan air liur akan dipecah menjadi potongan yang lebih kecil
oleh gigi, sehingga menjadi lunak dan mudah ditelan.
Lidah pun berperan dalam mencampur makanan dengan air liur, mengarahkan makanan di dalam
mulut agar tergigit secara merata oleh gigi, dan kemudian mendorongnya ke dalam
kerongkongan untuk ditelan.
Kerongkongan (esofagus)
Dalam proses menelan makanan, organ sistem pencernaan manusia yang berperan adalah
kerongkongan (esofagus). Kerongkongan merupakan saluran yang memiliki panjang sekitar 25
cm dan berfungsi menyalurkan makanan dan minuman dari mulut ke dalam lambung.
Di saluran ini terdapat otot berbentuk cincin yang disebut lower esophagael sphincter. Otot ini
berfungsi untuk memastikan makanan atau minuman yang sudah mencapai lambung tidak
kembali naik ke kerongkongan atau mulut.
Lambung
Setelah menerima makanan dan minuman, lambung akan mengeluarkan zat asam dan enzim
untuk melanjutkan proses pencernaan. Makanan yang masuk ke lambung ini diolah menjadi
cairan pekat atau berupa pasta, dan selanjutnya akan didorong menuju usus halus.
Selain memecah makanan, lambung juga akan membunuh mikroorganisme yang mungkin
terdapat pada makanan atau minuman.
Pankreas
Dalam sistem pencernaan manusia, pankreas menghasilkan enzim yang bertugas untuk memecah
nutrisi, seperti enzim lipase, protease, dan amilase. Enzim-enzim tersebut akan dilepaskan oleh
pankreas dan ikut bercampur dengan enzim pencernaan dari lambung.
Enzim lipase berfungsi untuk mencena lemak menjadi asam lemak, protease untuk mencerna
protein menjadi asam amino, sedangkan amilase untuk memecah karbohidrat menjadi glukosa.
Kantung empedu
Hati atau liver merupakan penghasil cairan empedu yang peranannya sangat penting dalam
sistem pencernaan manusia, yaitu memecah lemak menjadi asam lemak.
Cairan empedu ini terdiri dari kolesterol, garam empedu, bilirubin, air, serta mineral, seperti
kalium dan natrium, yang disimpan di dalam kantung empedu. Ketika proses pencernaan
makanan berlangsung, cairan empedu akan dialirkan ke dalam usus halus.
Usus halus
Makanan yang sudah menjadi pasta atau kimus (chyme) di dalam lambung akan didorong ke
usus halus dengan gerakan peristaltik usus. Di usus halus, makanan akan dipecah lebih lanjut
dengan bantuan enzim dari pankreas dan cairan empedu yang dihasilkan oleh hati.
Usus halus sendiri terdiri atas 3 bagian, yaitu duodenum (usus 12 jari), jejunum (usus kosong),
dan ileum (bagian terakhir dari usus halus). Duodenum bertanggung jawab untuk melanjutkan
proses pemecahan makanan, sedangkan jejunum dan ileum bertanggung jawab untuk proses
penyerapan nutrisi ke dalam aliran darah.
Usus besar
Setelah nutrisi diserap oleh tubuh, semua makanan yang diproses dalam sistem pencernaan
manusia akan meninggalkan sisa atau limbah yang disebut tinja (feses). Usus besar akan
mendorong limbah makanan tersebut ke dalam rektum, yaitu perhentian terakhir pada saluran
pencernaan.
Proses pengolahan dan pencernaan makanan hingga menjadi tinja umumnya memerlukan waktu
kurang lebih 30–40 jam. Ketika rektum sudah terisi penuh dan tinja di dalamnya siap
dikeluarkan melalui anus, Anda akan merasakan mulas dan muncul dorongan untuk buang air
besar. Selain mengeluarkan tinja, usus besar juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan cairan
dan elektrolit dalam tubuh.
Beragam penyakit yang menyerang sistem pencernaan manusia, seperti maag, penyakit asam
lambung, diare, sembelit, penyakit Crohn, atau wasir, bisa terjadi jika kesehatan saluran cerna
tidak terjaga.
Gangguan sistem pencernaan ini dapat menyebabkan proses penyerapan nutrisi di dalam tubuh
terganggu, sehingga meningkatkan risiko terjadinya malnutrisi atau kekurangan gizi.
Oleh karena itu, Anda perlu menjaga kesehatan sistem pencernaan dengan melakukan beberapa
tips berikut ini:
Perbanyak konsumsi makanan tinggi serat, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian
Menjaga kesehatan sistem pencernaan manusia merupakan hal yang harus Anda lakukan
mulai dari sekarang. Berkat kerja sistem organ ini, Anda memperoleh nutrisi dan energi
dari makanan dan minuman yang dikonsumsi.
Resume Sistem Peredaran Darah
Sistem sirkuasi dibangun oleh darah, sebagai medium transportasi tempat bahan-bahan
yg akan disalurkan dilarutkan atau diendapkan, pembuluh darah yang berfungsi sebagai saluran
untuk mengarahkan dan mendistribusikan darah dari jantung ke seluruh tubuh dan
mengembalikannya ke jantung, dan jantung yang berfungsi memompa darah agar mengalir ke
seluruh jaringan.
Berikut ini akan dipaparkan hal-hal yang terkait dengan sistem peredaran darah pada manusia.
A. Darah
Secara historis, banyak budaya di seluruh dunia, baik kuno dan modern, meyakini kemagisan
darah. Darah dianggap sebagai "esensi kehidupan" karena hilangnya darah yang tidak terkendali
dapat mengakibatkan kematian. Dari zaman dahulu, orang telah melihat darah sebagai penyebab
adanya kehidupan. Gladiator Romawi meminum darah karena mengganggap darah memiliki
kekuatan vital yang bisa membentengi diri dari pertempuran. Darah juga dikaitkan dalam
menentukan karakter dan emosi. Orang dari keturunan bangsawan digambarkan sebagai "darah
biru," sedangkan penjahat dianggap memiliki darah "buruk". Dikatakan juga bahwa kemarahan
menyebabkan darah "mendidih”. Bahkan saat ini, kita menjadi khawatir ketika kita menemukan
diri kita berdarah, dan dampak emosional dari darah sudah cukup untuk membuat banyak orang
pingsan saat melihatnya.
1. Fungsi Darah
Fungsi darah masuk ke dalam tiga kategori, yaitu transportasi, pertahanan, dan regulasi, yang
akan dibahas berikut ini.
1). Darah adalah media transportasi utama yang mengangkut gas, nutrisi dan produk limbah.
Oksigen dari paru-paru diangkut darah dan didistribusikan ke sel-sel. Karbondioksida yang
dihasilkan oleh sel-sel diangkut ke paru-paru untuk dibuang setiap kali kita menghembuskan
nafas. Darah juga mengangkut produk-produk limbah lain, seperti kelebihan nitrogen yang
dibawa ke ginjal untuk dieliminasi. Selain itu, darah mengambil nutrisi dari saluran pencernaan
untuk dikirimkan ke sel-sel.
Selain transportasi nutrisi dan limbah, darah mengangkut hormon yang disekresikan berbagai
organ ke dalam pembuluh darah untuk disampaikan ke jaringan. Banyak zat yang diproduksi di
salah satu bagian tubuh dan diangkut ke bagian yang lain, untuk dimodifikasi. Sebagai contoh,
prekursor vitamin D diproduksi di kulit dan diangkut oleh darah ke hati dan kemudian ke ginjal
untuk diproses menjadi vitamin D aktif. Vitamin D aktif diangkut darah ke usus kecil, untuk
membantu penyerapan kalsium.
Contoh lain adalah asam laktat yang dihasilkan oleh otot rangka selama respirasi anaerob. Darah
membawa asam laktat ke hati yang akan diubah menjadi glukosa.
2). Darah berperan dalam menjaga pertahanan tubuh dari invasi patogen dan menjaga dari
kehilangan darah. Sel darah putih tertentu mampu menghancurkan patogen dengan cara
fagositosis. Sel darah putih lainnya memproduksi dan mengeluarkan antibodi. Antibodi adalah
protein yang akan bergabung dengan patogen tertentu untuk dinonaktifkan. Patogen yang
dinonaktifkan kemudian dihancurkan oleh sel-sel darah putih fagosit. Ketika ketika cedera,
terjadi pembekuan darah sehingga menjaga terhadap kehilangan darah. Pembekuan darah
melibatkan trombosit dan beberapa protein seperti trombin dan fibrinogen. Tanpa pembekuan
darah, kita bisa mati kehabisan darah sekalipun dari luka yang kecil.
3). Darah memiliki fungsi regulasi dan memainkan peran penting dalam homeostasis.Darah
membantu mengatur suhu tubuh dengan mengambil panas, sebagian besar dari otot yang aktif,
dan dibawa seluruh tubuh. Jika tubuh terlalu hangat, darah diangkut ke pembuluh darah yang
melebar di kulit. Panas akan menyebar ke lingkungan, dan tubuh mendingin kembali ke suhu
normal. Bagian cair dari darah (plasma), mengandung garam terlarut dan protein. Zat terlarut ini
menciptakan tekanan osmotik darah. Dengan cara ini, darah berperan dalam membantu menjaga
keseimbangan. Buffer darah (bahan kimia tubuh yang menstabilkan pH darah), mengatur
keseimbangan asam-basa tubuh dan tetap pada pH yang relatif konstan yaitu 7,4.
Komposisi Darah
Darah adalah jaringan mengandung sel dan fragmen sel. Secara kolektif, sel-sel dan fragmen sel
disebut elemen padat terdiri atas eritrosit, leukosit, trombosit). Sel dan fragmen sel tersuspensi
dalam cairan plasma.
Plasma
1. Plasma sebagian besar tersusun air, mengandung protein, seperti albumin (mempertahankan
tekanan osmotik), globulin (berfungsi dalam transportasi dan kekebalan), fibrinogen (yang
terlibat dalam pembekuan darah), dan hormon dan enzim (yang terlibat dalam regulasi).
1. Eritrosit
Eritrosit, atau sel darah merah, berbentuk bikonkaf, tidak memiliki inti dan mengandung
sejumlah besar hemoglobin. Fungsi utama eritrosit adalah transportasi oksigen.
2. Hemoglobin terdiri dari heme, suatu pigmen yang mengandung besi, dan globin, protein.
Hal ini memainkan peran penting dalam transportasi oksigen dan berpartisipasi dalam
transportasi karbon dioksida.
3. Eritrosit sangat melimpah dalam darah. Jumlah eritrosit 4.500.000-6.200.000 per mm3
pada laki-laki dan 4.200.000-5.400.000 per mm3 pada wanita.
5. Besi, asam amino, vitamin B12, dan asam folat yang penting untuk produksi eritrosit.
6. Eritrosit hidup sekitar 120 hari sebelum mereka hancur oleh makrofag di limpa dan hati.
Leukosit
1. Sel darah putih melindungi tubuh terhadap mikroorganisme dan mengangkat sel mati dan
puing-puing.
Rangkuman Definisi
Monosit meninggalkan darah, masukkan jaringan, dan menjadi sel besar bersifat fagosit
yang disebut makrofag.
Trombosit
Trombosit merupakan fragmen dari sel megakaryocytes dalam sumsum tulang merah. jumlahnya
sekitar 150.000 menjadi 400.000 per / mm3 darah.
2. Trombosit menempel pada jaringan yang rusak dan satu sama lain untuk membentuk
sumbat trombosit