Pholidota
Ordo Pholidota
Ciri-ciri umum:
- Ordo Pholidota (mamalia bersisik, tak bergigi).
- Umumnya hewan ordo ini tak bergigi, tidak terdapat clavicula, tubuh dilindungi sisik dari zat tanduk, bagian
tubuh ventral berambut, makan semut, anai-anai, dan dapat berpegangan dengan ekornya. Salah satu. Hewan ini
memakan serangga dan terutama semut dan rayap.
- Bentuk tubuhnya memanjang, dengan lidah yang dapat dijulurkan hingga sepertiga panjang tubuhnya untuk
mencari semut di sarangnya
- Rambutnya termodifikasi menjadi semacam sisik besar yang tersusun membentuk perisai berlapis sebagai alat
perlindungan diri. Jika diganggu, trenggiling akan menggulungkan badannya seperti bola. Ia dapat pula
mengebatkan ekornya, sehingga "sisik"nya dapat melukai kulit pengganggunya.
- Memiliki kalenjar unik di dekat anus yang berguna untuk menyemprotkan aroma menyengat untuk mengusir
mangsa. Merupakan hewan malam pemakan serangga, yang mampu menggali sedalam 3,5 meter dan
menggunakan lidah sepanjang 40 centimeter untuk menjilat sarang serangga dan langsung ditelan bulat-bulat
untuk dicerna menggunakan batu kerikil yang membantu proses pencernaan.
- Dalam berkembangbiak, ordo Pholidota kawin tiap awal musim hujan, dengan masa mengandung sekitar 70-140
hari dan melahirkan satu hingga tiga ekor anakan dengan ukuran panjang 150 milimeter dan berbobot 80-450
gram, dibesarkan dalam sarang bawah tanah hingga berusia dua tahun, karena anakan memiliki sisik yang tipis
dan rawan dimangsa
Gambar Klasifikasi
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Mammalia
Order: Pholidota
Family: Manidae
Genus: Manis
Subgenus: Paramanis
Species: M. culionensis
Ciri-ciri: Trenggiling Filipina memiliki lima Habitat: Hutan sekunder tua, TAMAN Nasional
cakar tajam per kaki dan pelengkap kuat yang Gunung Halimun Salak
digunakan untuk menggali. Namun, cakar ini
tidak digunakan sebagai senjata untuk
menyerang atau membela hewan lain.
Trenggiling juga dapat berlari hanya dengan
kaki belakangnya selama beberapa waktu,
menggunakan ekornya untuk keseimbangan.
Ekornya dapat memegang memungkinkannya
untuk meraih cabang atau berdiri di atas kaki
belakangnya, meskipun tertutup sisik.
Ekornya juga membantu spesies memanjat
dan berdiri tegak atau digunakan sebagai
senjata
untuk menusuk musuh menggunakan sisiknya
yang tajam. Lidah trenggiling Filipina dapat
memanjang hingga 25 cm (10 inci) dan
dilapisi dengan air liur perekat yang berguna
untuk
menangkap serangga. Kepalanya berbentuk
kerucut dengan moncong panjang dan tanpa
gigi
Gambar Klasifikasi
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Mammalia
Order: Pholidota
Family: Manidae
Genus: Phataginus
Species: P. tricuspis
Ciri-ciri: Phataginus tricuspis adalah Habitat : Hutan hujan tropis dataran rendah
trenggiling yang relatif kecil. Gabungan
panjang kepala dan
tubuh adalah 33–43 cm (13–17 inci). Ekornya
49–62 cm (19–24 in). Setiap skala memiliki
tiga titik,
yang mengacu pada nama spesifik trikuspis .
Kepalanya kecil, dan moncongnya
memanjang.
Kakinya pendek, dan setiap kaki memiliki
lima cakar panjang yang melengkung.
Gambar Klasifikasi
Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Pholidota
Famili:Manidae
Genus: Manis
Spesies: M. javanica
Ciri-ciri: Tenggiling sunda, juga dikenal Habitat: satwa asli di Asia Tenggara. Selain di
sebagai tenggiling malaya atau jawa (Manis Indonesia, satwa ini dapat dijumpai di Brunei,
javanica syn. Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura,
Paramanis javanica) adalah wakil dari ordo Thailand, dan Vietnam.
Pholidota yang masih ditemukan di Asia
Tenggara.
Hewan ini memakan serangga dan terutama
semut dan rayap. Tenggiling hidup di hutan
hujan
tropis dataran rendah. Tenggiling kadang juga
dikenal sebagai anteater (pemakan semut).
Bentuk
tubuhnya memanjang, dengan lidah yang
dapat dijulurkan hingga sepertiga panjang
tubuhnya untuk
mencari semut di sarangnya. Rambutnya
termodifikasi menjadi semacam sisik besar
yang tersusun
membentuk perisai berlapis sebagai alat
perlindungan diri. Jika diganggu, tenggiling
akan
menggulungkan badannya seperti bola. Ia
dapat pula mengebatkan ekornya, sehingga
sisiknya dapat
melukai kulit pengganggunya
Gambar Klasifikasi
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Mammalia
Order: Pholidota
Family: Manidae
Genus: Phataginus
Species: P. tetradactyla
Ordo Perissodactyla
Ciri-Ciri
Perissodactyla merupakan mammalia terstrial yang berukuran sedang sampai besar dengan cara berjalan
unguligrade. Poros kaki melalui jari ke tiga (mesaxinic) yang ukurannya lebih besar dari yang lain ujung jari berteracak.
Tengkorak memanjang karena membesarnya tulang-tulang wajah dan tulang masal menjorok bebes untuk sebagian atau
keseluruhan. Tidak pernah terdapat tanduk yang berteras tulang. Jari kakinya berjumlah ganjil. Contoh: Equus caballus
(kuda), Equus asinus (keledai), Tapirus indicus (tapir).
Gambar Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Perissodactyla
Family : Equidae
Genus : Equus
Spesies : Equus asinus
Habitat: Asia
Mempunyai tubuh yang unik dan dikatakan
bentuknya adalah hasil perpaduan beberapa
jenis
satwa lain.
Sekilas penampakan tubuh tapir mirip
seperti
morfologi babi
Mempunyai hidung yang agak panjang
mirip
moncong trenggiling
Mempunyai "pelana" berwarna putih dari
bahu hingga pantat
Panjang tubuh Tapir Asia hanya sekitar 1,8
meter, tetapi ada beberapa individu yang
tubuhnya mencapai 2,4 meter
Meski bertubuh lebih kecil namun
kenyataannya berat badan Tapir Asia
cukup berat, karena bisa mencapai 250 kg
hingga 320 kg
Gambar Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Perissodactyla
Family : Rhinocerotidae
Genus : Ceratotherium
Spesies : Ceratotherium simum
Gambar Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Bovidae
Genus : Capra
Spesies : Capra aegagrus
Gambar Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Giraffidae
Genus : Giraffa
Spesies : Giraffa camelopardalis
Gambar Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Giraffidae
Genus : Okapia
Spesies : Okapia johnstoni
Ciri - Ciri : Habitat: di hutan hujan
- Memiliki kesamaan belang kulit dengan
zebra, tetapi
memiliki perkerabatan lebih dekat dengan
jerapah.
- Memiliki tanduk yang pendekb tertutup
kulit.
- Memiliki lidah kebiruan yang sangat
panjang, dapat
memegang, dan fleksibel.
- Dapat beradaptasi dengan baik dengan
lingkungan mereka
yang padat dan gelap.
- Telinga mereka yang sangat besar
membantu mereka untuk
merasakan pemangsa yang tersembunyi.
- Tubuh gelap mereka menyatu dengan
bayang-bayang dan
bagian belakangnya yang bergaris memecah
garis besar apa
pun, sehingga sulit bagi pemangsa untuk
melihatnya.
- Mereka memakan daun, buah-buahan,
rumput dan beberapa
spesies jamur. Mereka juga memakan tanah
liat kemerahan
yang menyediakan garam dan mineral
penting.