Anda di halaman 1dari 16

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia terkenal memiliki berbagai macam tumbuhan. Salah
satunya berkhasiat obat. Obat adalah suatu bahan atau bahan-bahan yang
dimaksudkan untuk untuk dipergunakan dalam menetapkan diagnosa,
mencegah, mengurangi, menghilangkan dan menyembuhkan penyakit atau
gejala penyakit. Obat terbagi atas obat modern dan obat tradisional, obat
modern ialah obat-obatan yang digunakan di dunia medis dan di produksi
oleh pabrik serta memiliki nama generik dan nama paten. Sedangkan obat
tradisional ialah obat-obatan yang berasal dari tanaman herbal atau yang
sudah turun-temurun di gunakan, sering juga disebut dengan obat alternatif.
Tanaman obat merupakan tanaman yang sangat popular yang dapat
dimanfaatkan sebagai bahan baku obat tradisional dan jamu, yang bila
dikonsumsi akan meningkatkan kekebalan tubuh (immune system).
Kementerian Pertanian dalam hal ini Direktorat Jenderal Hortikultura sebagai
institusi pemerintah yang menangani produksi tanaman obat menyatakan
bahwa yang dimaksud tanaman obat adalah tanaman yang bermanfaat untuk
obat-obatan, kosmetik dan kesehatan yang dikonsumsi atau digunakan dari
bagian-bagian tanaman seperti daun, batang, buah, umbi (rimpang) ataupun
akar (Hortikultura, 2016).
Farmasi ialah ilmu yang mempelajari segala seluk beluk mengenai
obat. Ilmu farmasi adalah terapan dari tiga bidang ilmu yaitu kedokteran,
kimia, dan biologi seorang farmasis pada saat menempuh Pendidikan di
bekali dengan ilmu botani farmasi yang mempelajari berbagai tumbuhan
beserta zat yang di kandungnya dan memanfaatkan zat tersebut sebagai bahan
obat untuk meredakan dan mengobati penyakit. Botani Farmasi berisi pokok
bahasan tentang morfologi tumbuhan. Struktur anatomi dan proses fisiologi
yang terjadi dalam sel tumbuhan (Anshar Saud Majalah Farmasi Dan
Farmakologi (1), 2012).
2

Mengingat pentingnya botani farmasi dalam bidang farmasi maka


sudah sewajarnya jika mahasiswa farmasi memahami mengenai botani
farmasi ini, maka dilakukan praktikum botani farmasi untuk mengetahui
morfologi dan anatomi tumbuhan serta pemanfaatannya untuk identifikasi
tumbuhan.
Botani merupakan cabang biologi tentang kehidupan pertumbuhan
tanaman. Dapat dideskripsikan untuk mengoleksi, membudidayakan, dan
menampilkan berbagai macam tanaman yang diberi label nama botani
masing-masing. Tanaman menaikan peran penting dalam kehidupan sehari-
hari, dalam menyiapkan makanan untuk manusia dan hal-hal lain yang
berguna seperti kayu, kain dan obat-obatan, mempercantik lingkungan,
mengambil karbon dioksida, dan melepaskan oksigen (Handoko, 2015).
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pratikum ini adalah untuk mengenal dan
mempelajari mengenai botani yang mencakup Sel tumbuhan.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah untuk mengetahui
bagianbagian spesifik dari sel tumbuhan seperti dinding sel, nukleus,
nukleoplasma, sitoplasma, retikulum endoplasma serta fungsinya bagi
tumbuhan.
3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori


Pada dasarnya semua mahluk hidup akan mengalami pertumbuhan
dan perkembangan. Pertumbuhan dan perkembangan itu dilakukan oleh sel,
sedangkan sel itu merupakan unit dasar dari setruktur dan fungsi di dalam
semua mahluk hidup Proses tersebut terjadi karena adanya pembelahan sel,
dimana terbagi menjadi pembelahan sel mitosis dan meiosis. Setiap sel
berasal dari sel sebelumnya. Pembelahan sel dapat dikatakan sebagai suatu
proses yang menyangkut terbentuknya sel-sel anak baru dari induknya. Pada
sel somatis (sel jaringan tubuh), akan terjadi suatu pembelahan sel induk
menjadi dua sel anak yang komponen-komponennya sama dan identik dengan
sel induk. Peristiwa pembelahan sel somatis semacam ini disebut sebagai
mitosis. Mitosis adalah pembelahan sel dimana berlangsung pembelahan dan
pembagian nukleus beserta kromosom-kromosom yang terdapat di
dalamnya(Suryo, 2000).
Di dalam inti sel dari kebanyakan makhluk terdapat kromosom, yaitu
benda-benda halus berbentuk panjang atau pendek dan lurus atau bengkok.
Kromosom pada dasarnya merupakan pembawa bahan keturunan (Suryo,
2000).
Komosom dibedakan atas autosom (kromosom tubuh) dan genosom
(kromosom sex). Pada kromosom terdapat sentromer, yaitu bagian yang
membagi kromosom menjadi dua lengan. Pada makhluk tingkat tinggi, sel
somatic mengandung satu stel kromosom yang diterima dari kedua induk.
Sepasang kromosom disebut sebagai kromosom homolog karena kromosom
dari induk betina serupa dengan kromosom induk jantan. Oleh karena itu
kromosom dalam sel tubuh dinamakan diploid (2n). sedangkan kromosom
sex berjumlah setengah dari kromosom sel somatic/haploid (n). Sepasang
kromosom haploid dinamakan genom( Suryo, 2000).
Berbagai kejadian yang terdapat selama mitosis dibagi dalam empat
tahap/fase yang beruurtan: profase, ,etafase, anafase, dan telofase. Masa
4

diantara pembelahan-pembelahan disebut interfase. Pada sel somatic


terjadi pembelahan mitosis yang menghasilkan jumlah kromosom yang
sama persis dengan induknya. Penting untuk menyadari fase-fase ini
hanyalah cara yang mudah untuk memberikan pengertian atau bentuk
mitosis. Proses sebenarnya meliputi urutan kejadian yang
berkesinambungan yang melebur sesamanya dengan rapid an teratur atau
mulus-mulusnya (Kimbal, 2003).
2.1.1 Struktur Sel Tumbuhan
Sel-sel tumbuhan dewasa berbeda satu dengan yang lain
dalam ukuran,bentuk, struktur dan fungsinya. Walaupun demikian semua
sel tumbuhan memilikipersamaan dalam beberapa segi sehingga dapat
dibanyangkan suatu hipotesis sebuahsel yang segi-segi dasarnya ada
dalam bentuk yang secara nisbi tidaktermodifikasi.Sel hipotesis
ini seperti disajikan pada gambar 1, terdiri atas tigabagian :
(1)Membran sel yang dibagian luarnya di selubungi oleh dinding sel,
(2)sellapis protoplasma yang melapisi dinding itu dan disebut protoplas,
dan (3) ronggayang disebut vakuola sentral yang menempati bagian
terbesar ruang di dalam sel.( Syamsuri dkk.2007 ).
a) Dinding Sel
Sel tumbuhan terdiri atas protoplas yang terselubungi oleh dinding sel.
Dinding sel tumbuhan memiliki struktur yang kompleks dengan memiliki
tiga bagian funda mental yang dapat dibedakanya itu lamella tengah,
dinding sel primer dandinding sel sekunder. Semua sel memiliki lamella
tengah dan dinding sel primer,sedangkan dinding sel sekunder hanya pada
sel-sel tipe tertentu.
b) Membram Sel
Membran sel atau membran plasma merupakan bagian sel yang paling
luar yangmembatasi isi sel dan sekitarnya. Membran ini tersusun dari dua
lapisan yangterdiridari fosfolipid (50%) dan protein / lipoprotein (50%).
Membran plasmabersifat semi permeabel atau selektif permeabel yang
5

berfungsi mengatur gerakanmateri atau transportasi zat-zatter larut masuk


dan keluar dari sel.
c) Nukleus
Nukleus adalah inti sel yang memiliki membrane inti dengan susunan
molekul sama dengan membrane sel yaitu berupa lipoprotein. Fungsi
utama nucleus adalah sebagai pusat yang mengontrol kegiatan sel dan
mengandung bahan-bahan yang menentukan sifat – sifat turun –temurun
suatu organisme. Didalam inti seltersusun atas tiga komponen yaitu :
Nukleoulus (anakinti), Nukleo plasma (cairaninti), Butiran kromatin.
d) Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan yang terdapat di dalam sel, kecuali di
dalam inti sel dan organel sel. Sitoplasma bersifat koloid yaitu tidak padat
dan tidak cair Sitoplasma terdiri atas air yang di dalamnya terlarut banyak
molekul kecil, ion dan protein. Bahan-bahan lain yang lazim terdapaat
dalama sitoplasma adalah butir minyak dan berbagai macam kristal yang
dalam banyak hal tersusun dari kalsium oksalat. Ukuran partikel terlarut
adalah 0,001 0,1 mikron dan bersifat transparan
e) Retikulum endoplasma
Renkulum endoplasma merupakan perluasan membran yang saling
berhubungan yang membentuk saluran pipih atau lubang seperti tabung di
dalam sitoplasma Dalam sel terdapat dua tipe retikulum endoplasma (RE)
yaitu retikulum endoplasma kasar (REK) dan retikulum endoplasma halus
(REH).
f) Plastisida
Plastida adalah organel sitoplasma yang tersebar pada sel tumbuhan
dan terlihat jelas di bawah mikroskop sederhana. Plastida sangat bervariasi
ukuran dan bentuknya, pada sel-sel tumbuhan berbunga biasanya
berbentuk piringan kecil bikonveks. Meskipun macam-macam plastida
dihubungkan dengan fungsi fungsi.
6

2.2 Uraian Tumbuhan


2.2.1 Klasifikasi Tanaman Bawang Merah
1) Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Manocotyledonae
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae
Genus : Alium Allium Cepa L
Spesies : Aliium ascalonium L
2) Morfologi
Morfologi fisik bawang merah bisa dibedakan menjadi beberapa
bagian yaitu akar, batang, daun, bunga, buah dan biji. Bawang memiliki
akar serabut dengan system perakaran dangkal dan bercabang terpencar,
pada kedalaman 15-20 cm di dalam tanah dengan diameter akar 2-5 mm
(AAK, 2004). Tanaman bawang merah (Alium Ceppa. L) termasuk
tanaman semusim (annud), berumbi lapis, berakar serabut, berdaun
silindris seperti pipa, memiliki batang sejati (diksus) yang terbentuk seperti
cakram,tipis dan pendek sebagai tempat melekatnya perakaran dan mata
tunas (titik tumbuh).
2.2.2 Klasifikasi Tanaman Kentang
1) Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotylodenae
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum Solanum tuberosum L
Spesies : Solanum tuberosum L
7

2) Morfologi
Kentang ( Solanum tuberosum L. ) merupakan salah satu tanaman
pangan terpenting ketiga dunia setelah beras dan gandum untuk
dikonsumsi manusia. Kentang berasal dari daerah dataran tinggi Andes,
Amerika selatan International potato Center (CIP) menyebutkan bahwa
daerah tersebut merupakan pusat konservasi keanekaragman hayati
kentang (Ma’rufatin, 2011). Tanaman kentang dapat dibudidayakan
dibeberapa Negara minuman sedang, tropis dan subtropis (Otroshy, 2006).
Di Indonesia, kentang dibudidayakan oleh petani didaerah dataran tinggi
antara 800-1800 m (Ma’rufatin, 2011).
Kentang merupakan tanaman umbi-umbian dan tergolong antara
berumur pendek. Tumbuhanya bersifat menyemak dan menjalar dan
memiliki batang berbentuk segi empat. Batang dan daunya berwarna hijau
kemerahan atau berwarna ungu, umbinya berawal dari cabang samping
yang masak kedalam tanah, yang berfungsi sebagai tempat menyimpan
karbohidrat sehingga bentuknya membengkak. Umbi ini dapat
mengeluarkan tuna dan nantinya akan membentuk cabang yang baru (Aini,
2012).
2.2.3 Klasifikasi Tanaman Lidah Buaya
1) Klasifikasi
Kingdom : Plantea
Sub Kingdom : Viridiplantae
Divisi : Tracheophyta
Super Divisi : Embryophyta
Sub Divisi : Spermatophytina
Kelas : Magnoliopsida Aloe Vera L.
Ordo : Asparagales
Super Ordo : Lilianae
Famili : Xanthorrhoeaceae
Genus : Aloe. L
Spesies : Aloe Vera. L. Burm. F
8

2) Morfologi
Tanaman lidah buaya (Aloe vera L.) Merupakan tanaman yang
banyak tumbuh pada iklim tropis ataupun subtropis dan sudah digunakan
sejak lama karena fungsi pengobatanya. Lidah buaya dapat tumbuh
didaerah dingin dan juga didaerah kering, seperti Afrika, Asia dan
Amerika. Hal ini disebabkan dibagian stomata daun lidah buaya dapat
tertutup rapat pada musimkemarau karena untuk menghindari hilangnya
air daun. Lidah buaya dapat tumbuh pada suhu optimum untuk
pertumbuhan berkisar antara 16-33 o C dengan curah hujan 1000-3000
mm dengan musim kering agak panjang, sehingga lidah buaya termasuk
tanaman yang efisien dalam penggunaan air (Furnawanthu, 2002).
2.3 Uraian Bahan
2.3.1 Aquadest
Nama resmi : AQUADESTILLATA
Nama lain : Air suling, Aquadest
Rumus kimia : H2O
Berat molekul : 18,02
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak
mempunyai rasa.
Rumus struktur :H H
O
Kegunaan : Sebagai Pelarut
Penyimpanan : dalam wadah tertutup.
2.3.2 Alkohol
Nama resmi : Aethanolum
Sinonim : Alkohol, etanol, ethyl alkohol
Rumus molekul : C₂H₆O
Rumus struktur :
9

Berat molekul : 46,07


Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih, mudah menguapdan
mudah bergerak; bau khas rasa panas,mudah
terbakar dan memberikan nyala biruyang tidak
berasap
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P 

dan dalam eter P 


Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terhindar dari cahaya,
ditempat sejuk jauh dari nyala api.
Kegunaan : Sebagai zat tambahan, juda dapat membunuh
kuman
10

BAB III
PROSEDUR KERJA

3.1 Alat Dan Bahan


3.1.1 Alat
Adapun alat yang digunakan yaitu Mikroskop, Pinset, Kaca Preparat,
Kater, Pipet Tetes, cover glass.
3.1.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan yaitu aquadest, bawang bombay, bunga
bougenfille, Daun jambu biji.
3.1.3 Cara Kerja
1. Siapkan mikroskop.
2. Bersihkan objek glas dan cover glas dengan alcohol.
3. Ambil empelur ubi kayu, beri 1 tetes aquadest
4. Tutup dengan cover glas.
5. Amati dibawah mikroskop.
6. Catat dan gambar sel yang terlihat
11

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Sampel Keterangan

Lidah Buaya
( Aloe Vera L. )

Bawang Merah
( Alium Ceppa L. )

Kentang
( Salanum Tumberosum L. )

4.2 Pembahasan
Dari pengamatan beberapa bahan dari kingdom plantae seperti
gabus ubi kayu, batang sawi, batang bayam, kunyit dan hydrilla verticillata
yang dijadikan dalam bentuk preparat kemudian diamati dengan
mikroskop yang jauh lebih bagus dan akurat dari pada jaman dahulu
karena keterbatasan alat untuk pengamatan, terlihat bagian-bagian dari sel
nya, kemudian fungsinya dapat dilengkapi dari sumber tertulis bukan dari
pengamatan yaitu sebagai berikut:
12

Membran sel ( membrane plasma), terdapat pada bagian terluar dari sel
dan mempunyai fungsi mengatur keluar masuknya zat pada suatu sel.
Dinding sel, merupakan lapisan di bawah membran sel, terbuat dari
selulosa dan mempunyai fungsi memberi kekuatan dan perlindungan bagi
sel.
Sitoplasma, cairan bening seperti gel yang mengisi ruang dalam sel dan
berrfungsi sebagai tempat berlangsungnya metabolisme sel.
Vakuola, merupakan rongga di dalam sel yang berlapis membran, di
dalamnya berisi cairan dan mempunyai fungsi sebagai tempat
penyimpanan bahan makanan dan sisa metabolisme.
Mitokondria, merupakan tempat pembentukan sumber energi, sudah
barang tentu mempunyai fungsi yang sangat penting yaitu menghasilkan
energi melalui proses respirasi sel (reaksi antara makanan dengan oksigen
dan menghasilkan energi).
Ribosom, organel berbentuk butiran-butiran kecil yang terdapat di
sitoplasma atau menempel di permukaan retikulum endoplasma kasar dan
berfungsi sebagai tempat sintesis protein.
Retikulum Endoplasma, organel berbentuk seperti saluran. Pada
Retikulum Endoplasma permukaan kasar diselubungi ribosom sedangkan
endoplasma permukaan halus tidak ada ribosom, tetapi di permukaannya
terdapat enzim yang berfungsi untuk membatu metabolisme protein, lemak
dan karbohidrat.
Badan golgi, organel berbentuk seperti tumpukan kue panekuk yang
mempunyai fungsi untuk membantu sintesis protein.
Lisosom, merupakan kantung kecil dengan membran tunggal dan
berfungsi untuk mendaur ulang bagian sel yang rusak, mencerna zat sisa
makanan atau zat-zat asing yang masuk ke dalam sel.
Nuklues (inti sel), organel berbentuk bulat atau lonjong yang terdapat di
tengah atau bagian tepi sel, di dalamnya terdapat cairan inti
(nukleoplasma), anak inti (nukleolus) dan selaput inti. Nucleus berfungsi
sebagai pusat pengendali kegiatan sel.
13

Plastida, terdapat dalam berbagai ukuran, bentuk, dan fungsi yang terbagi
menjadi Lekoplas (plastida berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan
makanan),terdiri dari: - Amiloplas (untuk menyimpan amilum) dan,
Elaioplas (Lipidoplas) (untuk menyimpan lemak/minyak). Proteoplas
(untuk menyimpan protein). - Kloroplas yaitu plastida berwarna hijau.
Plastida ini berfungsi menghasilkan klorofil dan sebagai tempat
berlangsungnya fotosintesis. - Kromoplas yaitu plastida yang mengandung
pigmen, misalnya: Karotin (kuning) Fikodanin (biru), Fikosantin (kuning),
Fikoeritrin (merah).
Sentrosom, bentuknya seperti tabung kecil dan mengapung di sitoplasma
Sentriol dalam sentrosom berperan dalam pembelahan sel.
14

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Sel merupakan unit terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup
yang secara struktural dan fungsional. Dalam menjaga kelangsungan
hidupnyatumbuhan melakukan berbagai cara seperti adaptasi. Adaptasi pada
tumbuhantidak lah selalu sama. Pada berbagai aspek, dalam menjaga
kelangsunganhidupnya tumbuhan meminimalkan produksi nya untuk
kelangsungan hiduptumbuhan itu sendiri. Misalnya beberapa sel tumbuhan
menghasilkan substansialain selain selulosa untuk membuat dinding sel
lebih kuat. Seperti daun padatanaman pinus yang tahan terhadap es yang
membeku di atasnnya.
5.2 Saran
5.2.1 Saran Untuk Dosen
Sebaiknya dosen lebih memantau lagi kegiatan ini secara lebih intensif
dan efektif supaya tidak terdapat kesulitan dana apabila terdapat suatu
masalah maka dapat langsung di selesaikan.
5.2.2 Saran Untuk Asisten
Semakin semangat dan tetap menjalin hubungan yang baik dengan
praktikan serta berusaha untuk membuka pikiran praktikan agar lebih
mengolah sesuatu dengan cara sendiri sesuai pemahaman praktikan.
5.2.3 Saran Praktikan
Untuk meningkatkan pembelajaran dalam pendidikan, maka dunia
Pendidikan harus semakin dikembangkan. Lebih tepatnya dalam pendidikan
islam, dalam pendidikan islam tidak lepas dengan pendidikan karakter.
Dengan Pendidikan karakter yang kuatakan menghasilkan benih-benih
peserta didik yang berkompeten dan bermoral yang baik.
15

DAFTAR PUSTAKA

Alves, M.H., C. Takaki., A.L.F. Porto & A.I. Milanes.2002. Screening of


Mucor For the Production of Amylase, Lypase, Polygalacturonase and
Protease. Brazilian Journal of Microbiology vol 33. No 4..
Anshar, Tohari, B.H. Sunarminto dan E, Sulistyaningsih. 2012. Pertumbuhan,
Hasil dan Kualitas Hasil Bawang Merah pada Kadar Air Tanah dan
Ketinggian Tempat Berbeda. Jurnal Agrivigor 10(2):128-138
Hart 1972. The Federation of American Scienties for Experiment Biology.
Vol.13,No.9,P.1007-24
Nelson. DL, Cox MM. 2004. Lehninger’s principles of biochemistry. 4th ed.
U.S.A.: W.H. Freeman
Waluyo, Joko. 2006. Biologi Dasar Jember. Universitas Jember
Campbell. N.A., Reece, J.B., & Mitchell, L.G (2003). Biologi. Jilid 3. Edisi
Kelima. Alih Bahasa: Wasmen Jakarta; Penerbit Erlangga
Nurul, Dkk. 2015. HubunganKetebalanLapisan Epidermis Daun Terhadap

Serangan Jamur (MycosphaerellaMusicola) Penyebab Penyakit Bercak

Daun Sigatoka Pada Sepuluh Kultivar Pisang. Jurnal HPT. Vol. III No. 1.

Malang: Universitas Brawijaya

Tjitrosoepomo g. 2005. morfologi tumbuhan. gadjah mada. university press.


Yogyakarta
Nisa, Nur Amaliana Ayu. Efektivitas Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium
guajava Linn) Dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri
Streptococcus sanguis Secara In Vitro. Diss. Universitas
Muhammadiyah Semarang, 2018.
Dhaniaputri, Risanti. "Ilmu Botani sebagai Dasar Keanekaragaman Jenis
Tumbuhan dalam Pelestarian Lingkungan."Prosiding SNPS (Seminar
Nasional Pendidikan Sains). 2017.
16

Anda mungkin juga menyukai