Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

BOTANI FARMASI

BENTUK BENTUK SEL

disusun

Teguh paturohman

0223025

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BOGOR HUSADA

TAHUN 2024
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Farmasi merupakan salah satu bidang profesional kesehatan yang mempunyai
kombinasi dari ilmu kesehatan, ilmu kimia, ilmu fisika dan ilmu biologi. Farmasi
juga merupakan ilmu kesehatan yang mempelajari tentang berbagai macam
tumbuhan atau tanaman yang dapat dijadikan obat. Adapun cabang ilmu farmasi
yang mempelajari tentang anatomi dan morfologi dan tumbuh-tumbuhan adalah
botani.
Botani adalah ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan, baik morfologi dan
anatominya. Anatomi mengenai struktur tumbuhan melibatkan satuan fungsi
organik terkecil dalam tumbuhan itu sendiri yaitu sel-sel tumbuhan yang dibatasi
oleh dinding sel yang didalamnya terdapat tempat berlangsungnya reaksi kimia
yang diperlukan untuk kehidupan sel. Istilah sel pertama kali dikemukakan oleh
Robert Hooke (1665), pada saat mengamati sayatan gabus menggunakan
mikroskop. Ia melihat adanya ruangan kecil yang disebut cella yang berarti kamar
kecil . Kemudian Purkinye tahun 1839 melihat bahwa di dalam cella terdapat zalir
(zat mengalir=fluid) yang memiliki tanda-tanda hidup. Dujardin pada tahun1855
menemukan bahwa di dalam cella tersebut, terdapat cairan kental. Senyawa inilah
yang dikenal dengan nama protoplasma. Lebih kurang 15 tahun kemudian
Dutrochet, Mathias von Schleiden, dan Schwan menemukan hal yang serupa.
(Salomo, 2011)
Sel merupakan satu kesatuan struktur dan fungsional dan fisiologis terkecil dari
organisme hidup. Sel terdiri dari sel tunggal dan sel multiseluler, contoh sel
tunggal yaitu amoeba dan sebagian besar bakteri dan sel multiseluler yaitu sel
tumbuhan dan hewan. (Soetji dkk, 2014 )

B. Tujuan percobaan
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa di harapkan dapat
mengamatidan mengetahui bentuk sel pada tumbuhan

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Dasar teori
Sel merupakan satu kesatuan struktur dan fungsional fisiologi terkecil dari
organisme hidup. Sel terdiri dari sel tunggal dan sel multiseluler ,contoh sel
tunggal yaitu amoeba dan sebagian besar bakteri dan multiseluler yaitu sel
tumbuhan dan sel hewan. Sel tumbuhan pada dasarnya terdiri dari protoplas
yang di kelilingi oleh sel. Oleh karena itu protoplas tidak terdapat pada
tumbuhan yang sudah mati.
Protopals tersusun oleh bahan hidup dalam bentuk sederhana yang disebut
protoplasma. Protoplasma dapat di artikan sebagai keseluruhan isi sel.
Protoplasma terdiri atas mitokondria dan nucleus (Soetjo, 2014).
Sel merupakan unit terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti
biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena
itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluru kebutuhan hidupnya
terpenuhi. Makhluk hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal
(uniseluler), misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi dan protozoa) atau
dari banyak sel (multiseluler). Pada organisme multiseluler terjadi pembagian
tugas terhadap sel- sel penyusunnya, yang menjadi dasar bagi hirarki hidup.
Struktur sel dan fungsi- fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk
semua organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing
golongan besar organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri.
Sel-sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel
eukariota beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang
sangat rapi. (Kirei 2008).
Bagian-Bagian Sel

1. Membran sel (membran plasma)

Sel memiliki lapisan terluar yang membatasi inti sel dengan lingkungannya
Lapisan terluar di sebut membran sel. Menurut Irnaningtias (2016,hlm.17)
fungsi membran sel yaitu mengontrol masuk dan keluarnya zat dari atau ke
dalam sel,sebagai perlindungan isi sel tidak keluar dan sebagai reseptor
(menerima rangsangan) dari luar sel.
2. Inti Sel (Nukleus)

Inti sel adalah pusat pengawasan sel. Ia mengawasi reaksi-reaksi kimia yang
terjadi dalam sel dan reproduksi sel. Inti mengandung asam dioksiribonukleat
(ADN) yang umum disebut gen atau kromosom. Gen ini menentukan sifat-sifat
protein enzim sitoplasma, dan dengan jalan ini mengawasi aktivitas sitoplasma.
ADN ini mengawasi aktivitas sitoplasma dengan cara mensintesis asam
ribonukleat (ARN ) dari salah satu utas molekul AND kemudian ditranspor ke
dalam sitoplasma tempat sintesis protein. Ada tiga jenis ARN yang penting
dalam sintesis protein yakni ARN kurir (mRNA), ARN pemindah (tRNA), dan
ARN ribosom (rRNA). ARN kurir memindahkan molekul asam amino
kemollekul protein waktu protein di sentesis, dan ARN ribosom membawa asam
amino yang dibutuhkan untuk sintesis protein tertentu. Sintesis protein, baik
protein struktural maupun enzim sangat berpengaruh terhadap inti sel, antara lain
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangbiakan organisme (Kusdiarti,
2010). Pertumbuhan organisme disebabkan oleh bertambah besar atau
bertambah banyaknya sel. Selain akibat sintesis protein, pertumbuhan sel
somatik, juga dipengaruhi oleh pembelahan mitosis, yakni satu sel membelah
menjadi dua sel anak yang mengandung jumlah kromosom yang sama dengan
sel induknya. Sedangkan pada sel-sel kelamin, pembelahan mitosi akan diikuti
dengan pembelahan mitosis, yakni pembelahan sel yang diikuti dengan reduksi
jumlah kromosom. Jenis pembelah ini menyebabkan sela anak hanya mewarisi
setengah dari kromosom sel induk.

3. Sitoplasma

Sitoplasma terisi oleh partikel-partikel dan organel kecil dan besar. Bagian
cairan yang jernih dimana pertikel-partikel tersebar, dinamakan hialoplasma;
hialoplasma terutama mengandung protein yang terlarut, elektolit, glukosa, dan
dalam jumlah sedikit fospolipid, kolesterol dan asam lemak teresterifikasi.
Bagian sitoplasma yang tepat dibawah membrane sel sering mengalami
gelatinasi menjadi setengah padat yang dinamakan korteks atau ektoplasma.
Sedangkan sitoplasma yang terdapat antara korteks dan membrane inti berbentuk
encer dan dinamakan endoplasma. Partikel-partikel besar yang terbesar dalam
sitoplasma adalah butir- butir lemak netral, granula glikogen, ribosom, granula
sekresi dan dua organel yang penting, mitokondria dan lisosom. Sedangkan
organel penting lainnya yang melekat pada membrane inti sel adalah reticulum
endoplasma dan kompleks golgi (rchamawati, 2014)

4. Ribosom

Ribosom berbentuk granular dan mengandung ARN, berfungsi dalam sintesis


protein dalam sel. ARN disintesis gen dari kromosom kemudian disimpan dalam
anak inti sebelum dikeluarkan ke sitoplasma dalam bentuk ribosom granula. Bila
ribosom melekat pada bagian luar retikulum endoplasma, maka disebut reticulum
endoplasma granula (Ningsih, 2010)

5. Mitokondria

Mitokondria menyaring energi dari nutrian dan oksigen yang selanjutnya


digunakan untuk melakukan fungsi sel. Jumlah mitokondria pada setiap sel
berbeda-beda, tergantung pada jumlah energi yang diperlukan oleh setiap sel.
Ukuran dan bentuknya pun berbeda-beda, ada yang berbentuk globular dan ada
pula yang berbentuk filament. Mitokondria terdiri atas dari dua lapisan unit
membrane yaitu: membrane luar dan membrane dalam. Membran dalam banyak
membentuk lapisan yang didalamnya melekat enim-enzim oksidatif sel. Rongga
dalam mitokondria juga banyak mengandung enzim- enzim terlarut yang penting
untuk menyaring energy dari nutrian. Enzim-enzim ini bekerja bersama-sama
dengan enzim oksidatif untuk oksidasi nutrient membentuk karbondioksida dan
air. Energy yang dilepas digunakan untuk sintesis zat-zat berenergi tinggi yang
dinamakan adenosine trifosfat (ATP). ATP kemudian kemudian ditranspor keluar
mitokondria, dan berdifusi keseluruh sel untuk melepaskan energinya bila mana
diperlukan untuk melakukan fungsi sel. Mitokondria dapat mengadakan repliksi
sendiri , berarti satu mitokondria mungkin dapat membentuk mitokondria ke dua. ,
ketiga dan seterusnya, bilamana dibutuhkan dalam sel untuk menambah jumlah
ATP. Sebagaimana pada inti mitokondria juga mengandung asam
dioksiribonukleat tetapi berbeda dengan yang terdapat pada inti (Arman, 2017).

6. Lisosom
Lisosom menghasilkan sistem pencernaan intrasel yang memungkinkan sel
mencerna, dan membuang zat-zat atau struktur yang tidak diinginkan, khususnya
struktur yang rusak atau asing, seperti bakteri. Lisosom berisi enzim- enzim
hidrolik, yang berfungsi memecahkan senyawa organik menjadi dua bagian atau
lebih dengan mengikatkan hydrogen (H) dari molekul air dengan bagian
senyawa organic tersebut dan dengan mengikatkan bagian hidroxil (OH)
molekul air dengan bagian lain dari senyawa tersebut. Misalnya, protein
dihidrolisis menjadi asam- asam amino, dan glikogen dihidrolisis membentuk
glukosa (Yunus, 2016).

7. Retikulum Endoplasma

Retikulum Endoplasma atau RE merupakan jejaring membran yang


sedemikian ekstensif sehingga menyusun lebih dari separuh total membran
dalam sel eukariotik. RE harus berfungsi dalam berbagai proses metabolik, yang
bervariasi menurut tipe sel. Proses - proses ini antara lain adalah sintesis lipid,
metabolisme karbohidrat, serta detoksifikasi obat- obatan dan racun dan RE
kasar berfungsi sebagai tempat terjadinya sintesis protein (Surya sushanto,
2019)

8. Badan Golgi

Badan golgi sebagai pusat pembuatan, penggundangan, pemilih dan


pengiriman. Fungsi badan golgi yaitu berperan dalam sekresi, atau membentuk
vesikula yang beriris enzim untuk sekresei, membuat makromolekul, seperti
polisakarida dana asam hialuronat ( zat lengket pada sel-sel hewan), membentuk
membran plasma dari vesikula-vesikula yang dilepaskan dan membentuk dinding
sel pada tumbuhan (Harry Murti, 2010).

9. Peroksisom
Periksisom adalah kompartemen metabolik tersepesialisasi yang di batas
oleh satu membran tunggal. Peroksisom mengandung enzim-enzim yang
mentransfer hidrogen dari berbagai substrat ke oksigen (O2), menghasilkan
oksigen peroksida (H2O2) sebagai produk sampingan, yang menjadi sumber
nama organel tersebut. Peroksisom berperan dalam proses fotorespirasi,
fotorespirasi adalah respirasi pada tumbuhan yang di bangkitkan oleh
penerimaan cahaya yang oleh daun (Silbernagl, 2013).
10. Kloroplas
Menurut Ahmadi, 2016, Kloroplas adalah suatu anggota terspesialisasi dari
famili organel-organel tumbuhan yang berkerabat dekat, yang di sebut plastida.
Kloroplas terdapat pada jaringan tumbuhan yang melakukam proses fotosintesis
seperti daging, daun atau pada organ yang berwarna hijau. Kloroplas adalah
plastisida yang mengandung pigmen yang bukan pigmen fotosintesis misalnya
xantofil (kuning) dan karoten (jingga atau merah jingga).
11. Vakuola
Vakuola adalah vesikel yang dibatasi membran dengan fungsi yang berbeda-
berbeda. Vakuola sebagai tempat penyimpanan bagi sel seperti air, ion,
nutrusi ,enzim dan pigmen (Soedojo, 2014).
12. Dinding sel
Dinding sel memiliki ketebalan 0,1 sehingga beberapa mikrometer. Dinding
sel terdapat pada sel tumbuhan, jamur, dan alga. Sel tumbuhan muda mula-mula
23 membentuk dinding sel primer antar sel yang berdekatan membentuk lamela
tengah dari pektin atau polisakarida yang bersifat lengket fungsi dinding sel
melindungi sel, mempertahankan bentuk sel dan mencegah penyerapan air yang
berlebihan (Kusolarika, 2017)

BAB III
METODOLOGI

A. Alat dan bahan


Alat
1. Mikroskop
2. Pinset
3. Blade/silet
4. Pipet tetes
5. Air
6. Objek glass
7. Cover glass
8. Tapak liman Elephantopus scaber

B. Cara kerja
1. Preparat sayatan tipis daun tapak liman vertical diletakan di atas objek
glass kemudian di tutup dengan cover glas kemudian di amati di bawah
mikroskop
2. Preparat sayatan tipis daun tapak liman horizontal diletakan di atas objek
glass kemudian di tutup dengan cover glas kemudian di amati di bawah
mikroskop
C. Uraian bahan

1. Aquadest (FI III : 96)

Nama resmi : AQUA DESTILLATA

Nama lain : Air suling

Rumus molekul : H2O

Rumus struktur :H-O–H

Berat molekul : 18,02

Pemerian : Cairan jernih, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak


memiliki warna

Kelarutan : Tidak larut dalam minyak

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai pelarut


2. Tapak liman Elephantopus scaber

Daun tapak liman (Elephantopus scaber) adalah salah satu tanaman


herbal yang sering digunakan sebagai obat tradisional atau alami. Rasa
daun tapak liman agak pahit, pedas, namun punya sifat yang sejuk dan
astringent.
Sejatinya, tanaman tapak liman sering tumbuh liar dan banyak
ditemukan di lapangan rumput hingga tepi jalan. Tapak liman juga bisa
ditemukan di dataran rendah sampai ketinggian 1.200 mdpl.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Table Hasil pengamatan

No Nama Pembesaran 10x Pembesaran 40 x Keterangan


sampel
1 Sampel Gambar 1:
tapak liman Sayatan daun tapak
sayatan liman vertical
vertical perbesaran
okuler 10x
dengan objektif
Gambar 2 :
Sayatan daun tapak
liman okuler 40 x
dengan objektif

2 Sampel Gambar 1:
tapak liman Sayatan daun tapak
sayatan liman horizontal
horizontal perbesaran
okuler 10x
dengan objektif
perbesaran
Gambar 2 :
Sayatan horizontal
daun tapak liman
okuler 40 x
dengan objektif
perbesaran

B. Pembahasan
Botani adalah ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan, baik
morfologi dan anatominya. Anatomi mengenai struktur tumbuhan
melibatkan satuan fungsi organik terkecil dalam tumbuhan itu sendiri
yaitu sel-sel tumbuhan yang dibatasi oleh dinding sel yang didalamnya
terdapat tempat berlangsungnya reaksi kimia yang diperlukan untuk
kehidupan sel. Maka praktikum ini dilakukan dengan tujuan agar
praktikan dapat mengetahui dan melihat bagian-bagian sel yang hidup
dan yang mati seperti dinding sel, nukleus ( inti sel ), membran sel,
protoplasma dan sitoplasma. Dilakukan percobaan mengenai sel
tumbuhan. Pada dasarnya kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu
sel tumbuhan dan bagian-bagiannya. Menurut Campbell (2010), sel
tumbuhan merupakan unit struktural dan fungsional terkecil dari
makhluk hidup seluler. Sel pada makhluk hidup dibedakan atas dasar
struktur sel dan ada tidaknya membran inti menjadi dua kelompok yaitu
kelompok sel prokariotik dan sel eukariotik. Adapun preparat`menurut
Anjarwati sulis, dkk (2020) preparat merupakan spesimen/sediaan
anatomi maupun patologi yang diawetkan untuk tujuan penelitian dan
pemeriksaan. Dalam pembuatan preparat langkah pertama yang
dilakukan yaitu mempersiapkan alat dan bahan yang dilanjutkan dengan
membersihkan alat dengan menggunakan alkohol 70% Menurut prajatno
(1987), penggunaan alkohol 70% dapat mensterilkan alat yang akan
digunakan dari mikro organisme yang dapat mempengaruhi sedian.
Sedangkan menurut rowe at.all (2009) alcohol memiliki khasiat anti
septik (membunuh atau menghambatt bakteri). Kemudian, buatlah
sayatan setipis mungkin pada bawang merah, daun kemangi, ubi kayu
dan wortel. Sampel disayat setipis mungkin dengan tujuan agar
mempermudah sampel untuk diletakkan diatas kaca preparat untuk
dilakukan pengujian pada mikroskop. Hal ini berkaitan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Putra (2015) bahwa bagian tanaman
disayat tegak lurus dengan sumbu horizontal dari bagian tanaman.
bagian yang digunaakan seperti daun, kulit kayu, rhizoma, akar, buah
dan biasanya tujuan dari pengamatan ini adalah untuk melihat susunan
jaringan. Diletakkan sampel yang telah disayat melintang, diatas kaca
preparat dengan posisi sayatan menyentuh permukaan preparat. Ditetesi
menggunakan aquadest secukupnya. Tujuan ditetesi air ke atas sampel
adalah untuk menjaga lingkungan sel agar tetap segar. Setelah ditetesi
dengan aquades, sampel tersebut ditutup dengan menggunakan cover
glass tujuannya untuk menempelka n objek ketika preparasi dilakukan
agar sampel tidak bergerak (setjo s, 2004)` Kemudian preparat yang
sudah berisi sampel tersebut diletakan di meja preparat dan dijepit
menggunakan penjepit objek atau benda. Aturlah cermin dan diagfragma
untuk melihat cahaya masuk, hingga dari lensa okuler tampak terang
bentuk bulat. Atur fokus untuk memperjelas gambar objek dengan cara
memutar pemutar keras sambil melihat pada lensa okuler, dan untuk
mempertajam/memfokuskan putarlah pemutar halus. Apabila bayangan
objek masih kurang jelas, maka untuk memperbesar gantilah lensa
objektif dengan ukuran 10x sampai 100x dengan cara memutar revolver
hingga bunyi klik. Menurut wirjo soermato (2004), pemutar kasar dan
pemutar halus terletak pada bagian lengan dan berfungsi untuk
menaikturunkan tubulus sehingga posisi lensa objek dapat bergeser
menjauh atau mendekat terhadap preparat yang diamati. Kemudian hasil
pengamatan yang dilakukan, didapatkan hasil perbesaran dari tanaman
daun tapak liman yang diiris melintang yaitu okuler 10x dengan
objektif 4x, perbesaran 40x, okuler 10x dengan objektif 10x, perbesaran
100x, dan didapatkan hasil dinding sel. Kemungkinan kesalahan yang
dapat terjadi pada saat pratikum berlangsung yaitu sampel yang disayat
terlalu tebal sehingga mempengaruhi hasil yang di dapatan di
mikroskop, kurangnya ketelitian dalam praktikum juga dapat
mempengaruhi hasil percobaan

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Botani adalah ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan, baik
morfologi dan anatominya. Anatomi mengenai struktur tumbuhan
melibatkan satuan fungsi organik terkecil dalam tumbuhan itu sendiri
Kemudian hasil pengamatan yang dilakukan, didapatkan hasil
perbesaran dari tanaman daun tapak liman yang diiris melintang yaitu
okuler 10x dengan objektif 4x, perbesaran 40x, okuler 10x dengan
objektif 10x, perbesaran 100x, dan didapatkan hasil dinding sel.
Kemungkinan kesalahan yang dapat terjadi pada saat pratikum
berlangsung yaitu sampel yang disayat terlalu tebal sehingga
mempengaruhi hasil yang di dapatan di mikroskop, kurangnya ketelitian
dalam praktikum juga dapat mempengaruhi hasil percobaan
B. Saran
Mahasiswa di harapkan agar lebih teliti dan bcermat dalam
menggunakan mikroskop supaya hasil yang di dapatkan maksimal

Daftar pustaka

Abidin, Yunus. (2016). Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum

2013. Bandung: PT Refika Aditama.

Ahmadi, Rulam. 2016. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Yogjakarta: Ar-Ruzz

Media
Amin, Arman Syahrul, dkk (2017). Preferensi Masyarakat Terhadap Pola

Pemanfaatan Lahan Hutan Rakyat di Desa Lekopancing, Kecamatan

Tanralili, Kbupaten Maros. Makasar: Fakultas Kehutanan Universitas

Hasanudin.

Asria, Ningsih. (2010). Analisis Pengolahan Kerupuk Ubi di Kota Sawahlunto .

Fakultas Pertanian Universitas Andalas.

Bilal, Alia et al, 2012, Phytochemical and Pharmacological Studies on Ocimum

basilicum Linn-A Review, IJCRR, 4 (23), 73-83.

Campbell, N. A. & J. B. Reece. (2010). 3. Biologi, Edisi Kedelapan Jilid 3

Terjemahan: Damaring Tyas Wulandari. Jakarta: Erlangga.

Ditjen POM., 1979, Farmakope Indonesia Edisi Ketiga, 33, Jakarta, Depkes RI

Husanarika. 2017. Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga Dan Lokasi Terhadap

Kepuasan Pelanggan Pada Warung Gubrak Kepri Mall Kota Batam.

Jurnal Elektronik Rekaman (Riset Ekonomi Bidang Manajemen dan

Akuntansi) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Galileo. Vol. 1. No. 1.

Irnaningtyas, (2016), Biologi Untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013, Erlangga,

Jakarta

Anda mungkin juga menyukai