Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MIKROBIOLOGI FARMASI

Sel Eukariotik

DISUSUN OLEH :
IZZATUN KHAIRIYA ALY
G 701 22 124
KELAS C

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU, 2023
DAFTAR ISI
BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Sel berasal dari kata latin cella, yang berarti ruangan kecil, yang ditemukan oleh Robert
Hooke, yang melakukan pengamatan terhadap sayatan gabus (terdapat ruangan- ruangan
kecil yang meyusun gabus tersebut).

Dalam biologi, sel merupakan kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan
merupakan unit penyusun semua makhluk hidup. Sel mampu melakukan semua aktivitas
kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di
dalam sel. Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas sel tunggal, atau disebut organisme
uniseluler, misalnya bakteri dan amuba. Makhluk hidup lainnya, termasuk tumbuhan, hewan,
dan manusia, merupakan organisme multiseluler yang terdiri dari banyak tipe sel
terspesialisasi dengan fungsinya masing-masing. Tubuh manusia, misalnya, tersusun atas
lebih dari 1013 sel. Namun demikian, seluruh tubuh semua organisme berasal dari hasil
pembelahan satu sel. Contohnya, tubuh bakteri berasal dari pembelahan sel bakteri induknya,
sementara tubuh tikus berasal dari pada pembelahan sel telur induknya yang sudah dibuahi.

Tidak seperti prokariota, sel eukariota (bahasa Yunani, eu, ‘sebenarnya’ dan karyon) memiliki
nukleus. Diameter sel eukariota biasanya 10 hingga 100 µm, sepuluh kali lebih besar
daripada bakteri. Sitoplasma eukariota adalah daerah di antara nukleus dan membran sel.
Sitoplasma ini terdiri dari medium semicair yang disebut sitosol, yang di dalamnya terdapat
organel-organel dengan bentuk dan fungsi terspesialisasi serta sebagian besar tidak dimiliki
prokariota. Kebanyakan organel dibatasi oleh satu lapis membran, namun ada pula yang
dibatasi oleh dua membran, misalnya nukleus.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana morfologi serta anatomi dari sel eukariotik?
2. Bagaimana biologi, distribusi, serta pengelompokan dari fungi?

BAB II

Isi

2.1 Morfologi dan anatomi sel eukariotik


Pada sel eukariotik sendiri yakni sel hewan, sel tumbuhan dan sel fungi juga memiliki
perbedaan dari beberapa segi struktur.
ORGANEL-ORGANEL PADA SEL EUKARIOTIK
1. Nukleus ( Terdapat pada sel hewan maupun tumbuhan serta fungsinya yang sama
Nukleus merupakan organel yang berperan penting dalam pengontrolan seluruh aktivitas
yang terjadi didalam sel, sehingga sering disebut sebagai pusat kendali atau otak.
Didalam inti sel ini terdapat materi genetic yang berfungsi sebagai pembawa sifat
keturunan yakni DNA(asam deoksiribonukleat) dan Kromosom. DNA eukariota disimpan
dalam kumpulan kromosom yang tersimpan di dalam nukleus yang terbungkus membran
nucleus. Nucleus ini terbentuk atas :
- Nukleolus merupakan daerah yang berwarna gelap yang berfungsi dalam pembentukan
protein dari RNA(asam ribonukleat) serta ikut berperan dalam produksi ribosom
- Kromatin merupakan materi dalam nucleus yang tersusun atas protein dan DNA yang
akan ampak sebagai kromosom ketika sel mengalami pembelahan.
- Membran nuklir adalah selubung berpori yang berguna sebagai tempat masuknya zat dan
pelindung dari inti itu sendiri serta menjadi ciri khas dari sel hewan dan bersambung
dengan RE.
- Nukleoplasma merupakan cairan padat dari protein yang ada dalam nucleus yang
mengandung kromatin dan ketika memadat membentuk kromosom sekaligus gen yang
membawa informasi turun-temurun.
2. Sistem endomembran
Sel eukariotik memiliki beragam struktur yang dibatasi membrane yang sering disebut
system endomembran. System endomembran berfungsi membentuk membrane untuk
membatasi sel dan membrane plasma. Sistem ini terdiri dari beberapa komponen, tiap
komponen menghubungkan dengan membrane plasma baik satu waktu maupun lain
waktu.

a. Retikulum endoplasma ( Terdapat pada sel hewan maupun tumbuhan serta fungsinya
yang sama)
Jejaring kantong dan tabung bermembrane berbentuk jala adalah bentuk dari RE.
Kantung ini disebut cisternae, organel ini berasal dari kata reticulum “ jaringan’’dan
endoplasmic yang berarti ’’didalam sel’’, organel ini juga berperan aktif dalam sintesis
membrane dan proses sintesis sekaligus proses metabolic lain. RE memiliki bagian yang
halus atu agranuler (berperan untuk mensintesis lipid, glikogen, kolesterol, dan gliserida,
serta membantu dalam detoksifikasi zat-zat berbahaya dalam sel) dan kasar atu granuler
(ditempeli oleh ribosom sehingga bertanggung jawab untuk memegang protein terbentuk
di ribosom).
b. Badan Golgi ( Terdapat pada sel hewan maupun tumbuhan serta fungsinya yang
sama)
Badan golgi atau aparatus golgi adalah organel polimorfik yang membranya berbentuk
kantong pipih yakni pembuluh, gelembung kecil dan bentukan seperti mangkok. Organel
ini aktif dalam sintesis , modifikasi, pemilahan dan sekresi produk-produk sel. Setiap sel
hewan terdapat 10 hingga 20 badan golgi sedangkan pada sel tumbuhan terdapat ratusan
badan golgi. Pada sel tumbuhan badan golgi sering disebut sebagai diktiosom, Lebih
spesifikainya adalah berperan :
• Pembentukan vesikula ekskretorius (kantong pembungkus zat yang akan di
keluarkan dari sel)
• Pembentukan membrane plasma, dinding sel (pektin, hemiselulosa, dan
selulosa yang dibentuk dalam badan golgi), pembentukan akrosom pada
sperma, kuning telur pada sel telur dan lisosom.
• Tempat memodifikasi protein serta menyortir dan memaket molekul-molekul
untuk sekresi sel.
c. Lisosom (Terdapat pada sel hewan )
Lisosom adalah organel pencerna berupa kantong sebagai tempat makromolekul
dihidrolisis dan tersusun atas enzim yang terpisah menjadi komponen yang dapat
digunakan pada tingkat sel. Masalah sampah dan partikel makanan bias dicerna dalam
lisosom dan diekskresikan melalui vakuola.

d. Peroksisom (Terdapat pada sel hewan maupun tumbuhan serta fungsinya yang sama)
Organel seperti kantong-kantong yang memiliki membrane tunggal adalah
peroksisom. Organel ini berisi berbagai enzim dan yang paling khas enzim katalase
yang berfungsi mengkatalis perombakan hydrogen peroksida menjadi air. Organel ini
merupakan salah satu organel yang berperan dalam berbagai fungsi metabolic yang
terspesialisasi serta perubahan lemak menjadi karbohidrat.

3. Ribosom ( Terdapat pada sel hewan maupun tumbuhan serta fungsinya yang sama)
Ribosom merupakan kompeks(titik-titik coklat kecil) yang berguna dalam sintesis
protein(transkripsi dan translasi). Biasanya ribosom mengambang bebas dalam sitosol
atau menempel pada RE kasar maupun selaput nucleus.
4.Mitokondria ( Terdapat pada sel hewan maupun tumbuhan serta fungsinya yang sama)
Tempat berlangsungnya respirasi sel sekaligus menjadi penghasil sebagian besar ATP
merupakan beberapa fungsi dari mitokondria. Organel ini adalah organel yang
independen yang memiliki DNA, RNA dan ribosom yang merupakan replikasi dan
duplikasi diri. Organel ini disebut rumah mesin dari sel sekaligus menjadi organel paling
besar dalam sel.
6.Sitoplasma
Matriks atau gel zat atau cairan yang mengisi ruang sel yang bersifat koloid yakni tidak
cair maupun padat dan tersusun atas air dan protein material. Sitoplasma adalah lokasi
utama dimana proses kehidupan terjadi.
7.Flagella dan Silia( Terdapat pada sel hewan
Merupakan organel lokomosi yang biasanya terdapat pada sel hewan yang berfungsi
sebagai alat gerak pada sel. Organel ini disusun dari kumpulan mikrotubulus yang
menjulur keluar pada membrane plasma. Zat silia bergerak dalam pernapasan dan
pencernaan pada hewan multiseluler. Silia juga bekerja pada Pendengaran dan sel-sel
reproduksi untuk bergerak dan sensasi. Pada sel tumbuhan tidak terdapat alat gerak
seperti flagella atau silia.
8.Sentrosom (Terdapat pada sel hewan)
Sentrosom merupakan wilayah dalam sel sebagai tempat mikrotubulus sel bermula.
Organel ini mengandung dua sentriol berbentuk bintang yang berfungsi memulai
pembelahan sel yakni dalam penarikan kromosom ke arah kutub baik secara mitosis
maupun meiosis. Sentriol juga berperan dalam mengatur geometri sel dan orientasi,
karakteristik ini menjadi sangat penting selama perkembangan embrio organisme.

9.Mikrovili (Terdapat pada sel hewan ) : Penjuluran yang meningkatkan luas permukaan
sel.
10.Sitoskeleton ( Terdapat pada sel hewan )
Sitoskeleton ikut berperan dalam pergerakan sel dan memperkuat bentuk sel. Komponen
organel ini tersusun atas protein serta mencakup : mikrofilamen, filament intermediet dan
mikrotubulus. Sel-sel hewan yang mengandung sitoskeleton fleksibel terdiri dari filamen
aktin, antara filament tebal dan mikrotubulus berongga.
11.Vakuola (Terdapat pada sel tumbuhan )
Vokuola merupakan tempar cadangan makanan, menyimpan pigmen dan menyimpan sisa
metabolisme. Vakuola pada sel tumbuhan sangat besar serta bersifat menetap. Vakuola
dibatasi oleh membrane yang disebut sebagai tonoplas. Mekanisme pertahanan hidup
tumbuhan bergantung bagaimana kemempuan vakuola menjaga konsentrasi zat-zat
terlarut didalamnya.
15.Plastida (Terdapat pada sel tumbuhan )
Organel pada sitoplasma memiliki ukuran dan bentuk yang berfariasi. Pad asel tumbuhan
berbunga biasnya berbentuk piringan kecil bikonfeks.beberapa macam organel ini
berdasarkan warna :
1. Leukoplast (tidak berwarna) : biasanya terdapat pada sel yang jarang
terkena oleh sinar matahari seperti dibagian paling dalam atau bewah
tanah. Organel berperan sebagai pusat sintesis dan penyimpanan
cadangan makanan seperti pati.
2. kloroplas( berklorofil) : pigmen hijau yang berasal dari berbagai
campuran zat pada tumbuhan. Perananya menangkap energy cahaya
yang digunakan sebagai fotosintesis.

3. Kromoplas : pigmen selain hijau yang menimbulkan warna pada


bagian-bagian tumbuhan.

16. Plasmodesmata (Terdapat pada sel tumbuhan )


Noktah pada bagian dinding sel yang tidak mengalami penebalan yang tersusun atas
benang-benang protoplasmic halus merupakan bentuk plasmodesmata.Organel ini dapat
menembus pori-pori kecil pada dinding sel prime sekaligus dengan adanya lamella
tengah yang berdekatan antar sel dapat menyambugkan kedu sel tersebut. Plasmodesmata
merupakan organel yang mempermudah jalanya transportasi bahan-bahan dari satu sel ke
sel lainya tanpa harus melalui selput-selaput hidup.
17. Dinding sel (Terdapat pada sel tumbuhan )
Dinding sel tersusun atas selulosa dan derivat-derivatnya. Dinding sel tumbuhan
memiliki struktur yang kompleks karena mempunyai tiga bagian fundamental yang dapat
dibedakan yaitu lamella tengah, dinding sel primer dan dinding sel sekunder, namun pada
dinding sel sekunder tidak semua sel mempunyainya, hanya terdapat pada tipe-tipe
tertentu.
18. Glioksisom
Glioksiso berada pada bagian tanaman seperti jaringan penyimpanan lemak dari biji yang
sedang berkecambah. Organel ini tersusun atas enzim yang mampu mengubah lemak
menjadi gula, pada proses ini pula terbentuk energy yang diperlukan dalam
perkecambahan.

2.2 Biologi, distribusi, dan pengelompokan fungi


Jamur adalah tubuh buah yang tampak di permukaan media tumbuh dari sekelompok
fungi (Basidiomycota) yang berbentuk seperti payung: terdiri dari bagian yang tegak
(“batang”) dan bagian yang mendatar atau membulat. Secara teknis biologis, tubuh buah
ini disebut basidium. Beberapa jamur aman dimakan manusia bahkan beberapa dianggap
berkhasiat obat, dan beberapa yang lain beracun. Pendapat lain mengatakan bahwa Fungi
adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang
mencerna
makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Fungi
memiliki bermacam-macam bentuk.
Fungi atau jamur didefinisikan sebagai kelompok organism eukariotik, tidak berpindah
tempat (nonmotile), bersifat uniselular atau multiselular, memiliki dinding sel dari
glukan, mannan, dan kitin, tidak berklorofi l, memperoleh nutrien dengan menyerap
senyawa organik, serta berkembang biak secara seksual dan aseksual.
Para ahli mikologi (mycologist) mengelompokkan kingdom ini ke dalam 6 divisi. Dasar
yang digunakan dalam klasifikasi ini adalah persamaan ciri-ciri. Salah satu ciri jamur
adalah bereproduksi dengan spora, baik spora maupun spora tidak berflagela. Jenis-jenis
jamur yang sporanya berflagela dikelompokan dalam Dunia Protista yaitu Myxomycotina
dan oomycotina. Sedangkan yang memiliki spora tidak berflagela dimasukkan ke dalam
dunia fungi dan dibagi menjadi 3 divisi, yaitu Divisi Zygomycotina, Divisi
Ascomycotina, dan Divisi Basidiomycotina. Dasar klasifikasi ketiga divisi tersebut
adalah cara reproduksi seksual. Sedangkan jamur-jamur yang reproduksi seksualnya
belum diketahui, diklasifi kasikan ke dalam satu divisi, yang diberi nama Divisi
Deuteromycotina.
1. MYXOMYCOTINA (jamur lendir)
Biasanya jamur berwarna kuning atau berpigmen oranye, meski ada pula yang
warnanya pucat. Jamur jenis ini adalah heterotrof dan hidup bebas. Tahapan asupan
makanan dalam siklus kehidupan jamur adalah amuba yang disebut plasmodium.
Plasmodium ini dapat tumbuh mencapai beberapa sentimeter. Meskipun ukurannya
besar, plasmodium tidak bersifat multiseluler. Plasmodium adalah massa sitoplasma
yang melimpah inti sel. Plasmodium menelan makanan melalui fagositosis. Mereka
melakukannya ini secara bersamaan memperluas pseudopoda melalui tanah lembab,
daun atau kayu yang membusuk. Jika habitat jamur mulai mengering atau jika tidak ada
makanan lagi, plasmodium akan berhenti tumbuh dan dibedakan ke dalam tahapan siklus
hidup aktivitas menurut tahapannya masing-masing reproduksi seksual. Contoh jamur
lendir adalah Dyctystelum discridium.
2. OOMYCOTINA
Oomycotina berarti fungi telur. Istilah ini didasarkan pada cara reproduksi seksual pada
jamur air. Beberapa anggota Oomycotina bersifat uniseluler dan tidak memiliki kloroplas.
Jamur air memiliki dinding sel terbuat dari selulosa, yang berbeda dengan dinding sel
jamur sejati yang terbuat dari polisakarida yang disebut kitin. Yang membedakan jamur
air dengan jamur sejati adalah adanya sel bifl agellata yang terjadi pada daur hidup jamur
air. Sementara jamur sejati tidak memiliki flagella. Sebagian besar jamur air hidup secara
bebas atau melekat pada sisa-sisa tumbuhan di kolam, danau, atau aliran air. Meraka
hidup sebagai pengurai dan berkoloni. Walaupun begitu, ada juga yang hidup pada sisik
atau insang ikan yang terluka sebagai parasit. Contoh anggota Oomycotina adalah
Saprolegnia, dan Phytoptora infestans.
3. ZYGOMYCOTINA
Zygomycotina disebut juga sebagai the coenocytic true fungi. Jenis jamur yang terkenal
dari kelompok ini adalah jamur hitam pada roti (black bread mold) atau Rhizopus sp.
Divisi Zygomycotina memiliki anggota yang hampir semuanya hidup pada habitat darat,
kebanyakan hidup sebagai saprofit. Tubuhnya bersel banyak, berbentuk benang (hifa)
yang tidak bersekat, dan tidak menghasilkan spora yang berflagella.
4. ASCOMYCOTINA
Ascomycotina disebut juga sebagai the sac fungi. Merupakan fungi yang reproduksi
seksualnya dengan membuat askospora di dalam askus (ascus = sac atau kantung/pundi-
pundi). Askus adalah semacam sporangium yang menghasilkan askospora. Beberapa
askus biasanya mengelompok dan berkumpul membentuk tubuh buah yang disebut
askorkarp atau askoma (kalau banyak disebut askomata). Askomata bisa berbentuk
mangkok, botol, atau seperti balon). Hifa dari Ascomycotina umumnya monokariotik
(uninukleat atau memiliki inti tunggal) dan sel-sel yang dipisahkan oleh septa sederhana.
Reproduksi aseksual pada Ascomycotina adalah dengan cara membentuk tunas dan spora
aseksual. Pembentukan tunas terjadi pada jamur uniseluler dan spora aseksual pada jamur
terjadi pada jamur multiseluler. Spora aseksual tersebut terbentuk pada ujung hifa khusus
yang disebut konidiofor dan sporanya disebut konidia. Konidia merupakan spora yang
dihasilkan secara eksternal, yaitu di luar kotak spora atau sporangium.
5. BASIDIOMYCOTINA
Divisi Basidiomycotina sering disebut juga sebagai the club fungi atau yang sering
disebut jamur pada umumnya (cendawan atau mushrooms). Jamur ini bereproduksi
secara seksual dengan membentuk basidia yang kemudian menghasilkan basidiospora di
dalam tubuh buah yang disebut basidioma atau basidiokarp. Basidia tersebut bisa
berkembang dalam bentuk seperti insang, pori-pori, seperti gigi, atau struktur lain. Hifa
dari Basiomycotina umumnya dikaryotik (binukleat, dengan 2 inti) dan terkadang
memiliki hubungan yang saling mengapit. Sel-sel tersebut dipisahkan oleh septa yang
kompleks. Anggotanya kebanyakan berupa jamur makroskopis. Kelompok ini memiliki
miselium yang bersekat dan memiliki tubuh buah (basi diokarp) yang panjang, berupa
lembaran- lembaran, yang berliku-liku atau bulat. Jamur ini umumnya hidup saprofit dan
parasit, umumnya berkembang biak secara aseksual dengan konidium.
6. DEUTEROMYCOTIN
Beberapa jamur yang belum diketahui alat reproduksi generatifnya dimasukkan ke dalam
Deuteromycotina. Kelompok jamur ini juga sering Disebut sebagai jamur tidak sempurna
atau the imperfect fungi. Jamur ini tidak mengalami reproduksi seksual atau mereka
menunjukkan tahap aseksual (anamorph) dari jamur yang memiliki tahap seksual
(teleomorph). Jamur ini menyerupai Ascomycotina (septanya sederhana). Jadi, kelompok
ini bisa dikatakan sebagai “keranjang sampah”, tempat sementara untuk menampung
jenis-jenis jamur yang belum jelas statusnya. Apabila pada penelitian berikutnya
ditemukan cara reproduksi seksualnya, maka suatu jenis jamur anggota Deuteromycotina
akan bisa dikelompokkan ke dalam Divisi Ascomycotina atau Divisi Basidiomycotina.
Contohnya adalah Neurospora Crassa yang saat ini dimasukkan ke dalam kelompok
Ascomycotina.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai