Anda di halaman 1dari 8

PAPER FISIOLOGI TUMBUHAN

“SEL-SEL TUMBUHAN, TRANSPORTASI MASUK DAN KELUARNYA MOLEKUL


DARI DALAM SEL, DAN INTERAKSI SEL TUMBUHAN DENGAN
LINGKUNGANNYA”

DISUSUN

NAMA : RONA ULI MANURUNG

NIM : E1A019090

KELAS : 5D

DOSEN PENGAMPU : Drs. Lalu Japa, M.Sc.St

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2021
PENDAHULUAN

Fisiologi tumbuhan merupakan salah satu cabang biologi yang mempelajari tentang proses
metabolisme yang terjadi di dalam tubuh tumbuhan yang menyebabkan tumbuhan tersebut dapat hidup.
Misalnya kita dapat memahami bagaimana sinar matahari di manfaatkan oleh tumbuhan untuk
menghasilkan karbohidrat dari bahan baku anorganik berupa air dan karbondioksida, mengapa tumbuhan
membutuhkan banyak air, bagaimana biji berkecambah, mengapa tumbuhan layu jika kekeringan, dan
berbagai macam gejala yang di tampakkan oleh tumbuhan. Fenomena-fenomena seperti yang
dicontohkan di atas sesungguhnya melibatkan suatu rangkaian reaksi biokimia yang panjang. Pada
dasarnya gejala-gejala yang di tampakkan oleh tumbuh-tumbuhan dapat diterangkan berdasarkan prinsip-
prinsip kimia dan fisika. Organisme yang menjadi sasaran dalam kajian fisiologi tumbuhan meliputi
semua jenis tumbuhan, dari tumbuhan satu sel seperti halnya bakteri sampai pada tumbuhan tingkat
tinggi.

Pada kenyataan nya yang menjadi sasaran ahli fisiologi tumbuhan adalah organisme dari
kelompok plantae, terutama ganggang hijau, tumbuhan berdaun jarum (gimnosperma) dan tumbuhan
angiosprema, termasuk tumbuhan monokotil dan dikotil. Banyak topik yang dikaji dalam bidang fisiologi
tumbuhan yang berkaitan erat dengan bidang ilmu ekologi, misalnya tentang tanggapan tumbuhan
terhadap perubahan berbagai factor lingkungan. Besarnya porsi daerah tumpang-tindih ini disertai dengan
pentingnya daerah tumpang-tindih yang menyebabkan berkembang nya cabang ilmu baru dan disebut
sebagai ekofisiologi atau fisiologi lingkungan. Selain itu, fisiologi tumbuhan akan sangat erat kaitannya
dengan ilmu-ilmu dasar yang mendukung yakni ilmu kimia dan fisika.

Dengan perkembangannya yang demikian pesat, saat ini memahami fisiologi tumbuhan secara
utuh tidak dapat lagi terpenuhi dengan hanya mempelajari konsep-konsep tradisional. Pemahaman yang
utuh tentang fisiologi tumbuhan hanya tercapai jika ilmu-ilmu yang berkaitan dengannya juga mendapat
perhatian yang memadai.Ruang lingkup fisiologi tumbuhan tidak lepas dari materi-materi berikut antara
lain, organel sel tumbuhan beserta fungsinya senyawa penyusun sel beserta fungsinya transportasi
molekul dan zat-zat yang dibutuhkan oleh sel mekanisme dan metabolisme serta peran enzim serta proses
sintesis dan respirasi tumbuhan.

Rumusan Masalah

1. Apa saja komponen sel tumbuhan dan apa fungsinya?

2. Bagaimana ion dan molekul, terutama air, masuk dan keluar dari sel dan bergerak melalui tumbuhan?
3. Bagaimana sel tumbuhan – dan tumbuhan – berinteraksi dengan lingkungannya ?

PEMBAHASAN

Sel tumbuhan unit dasar suatu kehidupan, dan tidak dijumpai dalam kehidupan unit-unit yang
lebih dari sel. Organisme dapat terdiri dari satu sel (uniseluler) atau banyak sel (multiseluler0. Organisme
uniseluler melakukan semua aktivitas hidupnya di dalam sel itu sendiri. Organisme multiseluler
dibangunoleh sel-sel yang tersusun sebagai jaringan ataupun organ, sehingga dalam melakukan
aktivitasnya terdapat pembagian tugas. Sel yang berbeda dalam organisme multiseluler memiliki struktur
dan fungsi yang berbeda.

Tumbuhan tingkat tinggi tubuhnya tersusun oleh sejumlah sel, baik sel hidup maupun sel mati.
Sel-sel hidup memiliki persamaan dan perbedaan dalam struktur dan fungsinya. Persamaanya adalah sel-
sel tersebut mempunyai dinding sel, dan berisi plasma yang terbungkus oleh membran plasma. Sedangkan
perbedaannya terutama diakibatkan oleh adanya factor genetic dan lingkungan. Kedua ini mempengaruhi
proses diferensiasi yang mengikuti proses pembelahan sel. Sel-sel tumbuhan terdiri dari,

.A. Dinding sel

Tumbuhan memiliki 2 tipe dinding sel, yaitu sel sekunder dan primer, dan dinding sel hanya
dimiliki oleh tumbuhan saja. Dinding sel berperan untuk melindungi sel tumbuhan, mempertahankan
bentuk sel, dan mencegah absorbs air secara berlebihan. Pada mulanya sel tumbuhan muda mensekresi
dinding yang relative tipis dan lentur yang disebut dinding sel primer. Sedangkan dinding sel sekunder
biasanya lebih tebal dari dinding primer. Dinding sel sekunder tidak mudah ditekan dan bentuknya tidak
mudah berubah karena adanya lignin yang bersifat lebih kaku dari selulosa. Lignin ini dapat memberi
perlindungan terhadap tumbuhan.

B.Membran plasma

Membran plasma merupakan membrane yang melindungi sitoplasma dan inti sel. Sitoplasma
merupakan bagian sel yang kompleks, suatu bahan cair yang mengandung banyak molekul, diantaranya
berbentuk suspense koloid, dan organel-organel dalam sel. Membran plasma berfungsi mengatur aliran
zat-zat terlarut masuk dan keluar sel, dan mengatur osmosis. Membran plasma bersifat diferensial
permeable, sehingga dapat melalukan senyawa kimia tertentu dan tidak melalukan senyawa lainnya.
Struktur membrane plasma merupakan lapisan rangkap, dengan bagian hidrofilik 9suka air) molekul
lipidnya berada di permukaan. Sedangkan bagian lipofilik (suka lemak), molekul lipidnya menghadap ke
dalam lapisan rangkap sehingga menyebabkan adanya ruang yang terang.
C.Mitokondria

Mitokondria adalah organel sel sebagai tempat fungsi respirasi pada mahluk hidup berlansung.
Respirasi merupakan proses perombakkan atau katabolisme untuk menghasilkan energi atau tenaga bagi
berlansungnya proses hidup. Mitokondria banyak terdapat pada sel yang memiliki aktivitas metabolism
tinggu dan memerlukan ATP dalam jumlah banyak. Struktur mitokondria terdiri dari empat bagian utama,
yaitu membrane luar (outer membrane), membrane dalam (membrane), ruang antar membrane dan
matrix. Matriks mengandung enzim yang digunakan pada respirasi seluler.

D. Ribosom

Ribosom merupakan partikel yang lebih kecil dari mitokondria dan hanya dapat dilihat melalui
mikroskop electron. Ribosom dijumpai tersebar dalam sitoplasma atau menempel pada bagian luar
reticulum endoplasma (RE) dan tersusun teratur. Ribosom tersusun dari RNA dan protein, dan yang tidak
terikat pada membrane merupakan situs sintesis protein. Dalam ribosom informasi genetic dari mRNA
diterjemahkan menjadi protein. Sebagian besar protein yang dibuat oleh ribosom bebas akan berfungsi di
dalam sitosol.

E.Retikulum Endoplasma

Retikulum Endoplasma (RE) membentuk system angkutan untuk berbagai macam molekul di
dalam sel dan bahkan antar sel melalui plasmodesmata. RE memiliki struktur yang menyerupai kantung
berlapis-lapis disebut cisternae. RE merupakan labirin membrane yang demikian banyak sehingga RE
meliputi separuh lebih dari total membrane dalam sel-sel eukariotik. RE pada tumbuhan memiliki 2 jenis
yaitu :

1) RE kasar. Pada permukaan RE kasar terdapat bitnik-bintik yang merupakan ribosom. Ribosom ini
berperan dalam sintesis protein.
2) RE halus. RE halus tidak memiliki bitnik-bintik ribosom di permukaan RE halus berfungsi dalam
beberapa proses metabolism yaitu sintesis lipid, metabolism karbohidrat, dan konsentrasi
kalsium, detoksifikasi obat-obatan, dan tempat melekatknya reseptor pada protein membrane sel.

F.Plastida

Merupakan organel sel terbesar dalam sel tumbuhan. Plastida tidak berwarna disebut leukoplas,
contohnya : amiloplas yang terkandung pada butir-butir padi atau proteinoplas yang mengandung protein
cadangan. Kloroplas yang mengandung klorofil berperan dalam fotosintesis. Kromoplas yang berwarna
merah, jingga tua, atau kuning. Leukoplas terdapat dalam sel-sel biasanya tidak terkena cahaya matahari,
misalnya dalam jaringan atau organ yang terletak sangat dalam pada tumbuhan baik yang berada di atas
maupun di dalam tanah. Leukoplas menjadi pusat bagi sintesis dan penyimpanan makanan cadangan
seperti pati. Kromoplas mengandung pigmen-pigmen yang lain daripada klorofil dan menentukan
timbulnya Sebagian besar warna merah, jingga dan kuning pada bagian-bagian tertentu dari tumbuhan

G.Badan Golgi

Pada sel tumbuhan badan golgi disebut diktiosom. Badan golgi terlihat seperti tumpukkan cakram
yang berongga dengan pinggiran yang memutar dan dikelilingi oleh badan-badan berbentuk bola
(vesikel0. Struktur badan golgi terus berubah, karena beberapa cakram berongga (cisternae) tumbuh
sementara yang lainnya menghilang.

H. Nukleus

Merupakann organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Struktur nucleus terdiri dari membrane
inti, nukleoplasma, kromosom, dan nucleus. Fungsi utama nucleus adalah menjaga integritas gen-gen dan
mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nucleus juga berfungsi untuk
mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk pengkodean protein,
sebagai tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur
kapan dan dimana ekspresi gen harus dimulai, dujalankan dan diakhiri.

I.Vakuola

Pada sel tumbuhan terdapat vakuola sentral yang besar berisi cairan yang mengandung ion
anorganik terlarut, asam organic, gula, enzim, dan berbagai senyawa metabolit sekunder. Bahan-bahan ini
kebanyakkan berupa bahan cadangan makanan atau hasil sampingan metabolisme. Vakuola menempati
80-90% dari total volume sel.

Selanjutnya adalah mekanisme ion dan molekul termasuk air dapat masuk maupun keluar dari sel
tumbuhan. Hal tersebut membutuhkan proses dan tidak terjadi begitu saja. Pada umumnya air dan zat-zat
hara tanah diserap melalui akar. Sebagaian zat yang lain terutama gas O2 dan CO2 diserap melalui daun.
Selanjutnya zat-zat tersebut akan dibawa ke daun karena daun merupakan pusat aktivitas penyusunan zat-
zat yang dibutuhkan tumbuhan. Partikel zat yang masuk harus menembus dinding dan membrane.
Sehingga laju pergerakkan partikel zat ke dalam sel terjadi jauh lebih lambat. Dalam kaitan ini, keluar
masuknya zat (ke dalam dan ke luar0 sel ditentukan oleh kemampuan membrane ditembus zat yang
disebut permeabilitas membrane. Berikut cara pergerakan partikel zat yaitu :

-Difusi
Prinsip menggerakan suatu zat seperti CO2, O2, dan H2O, masuk kedalam jaringan. Suatu zat
akan bergerak menyebar karena adanya perbedaan (gradien) tekanan atau suhu. Suatu zat juga akan
bergerak menyebar dari daerah berkonsentrasi lebih besar (lebih pekat) ke daerah yang konsentrasinya
lebih rendah. Sehingga pada dasarnya setiap zat akan bergerak jika terdapat perbedaan suhu, perbedaan
tekanan, dan perbedaan konsentrasi

-Osmosis

Air yang masuk ke dalam akar akan mengisi ruang-ruang antar sela tau masuk ke dalam sel. Air
dapat masuk ke dalam sel-sel akar setelah air menembus dinding dan membrane sel. Air yang bergerak
menembus membrane sel inilah yang disebut osmosis. Dengan kata lain osmosis adalah difusi air
menembus membrane sel. Factor penyerapan secara osmosis terdapat 2 faktor penting yaitu factor
perbedaan (gradien) potensial air antara cairan sel penyerapan dengan larutan tanah di luarnya, dan
permeabilitas membrane terhadap zat-zat. Pada umumnya keadaan lingkungan sel tumbuhan berupa
cairan, pada hewan dikenal dengan cairan interstium yang berasal dari darah, secara umum disebut Cairan
Ekstra Seluler, Cairan ekstraseluler berupa:

a. Gas, berupa oksigen dan karbondioksida

b. Beberapa ion anorganik

c. Zat-zat organic.

Sehingga cara untuk berinteraksinya bisa melalui difusi,osmosis, dan transport aktif. Sedangkan cara
tumbuhan berinteraksi dengan lingkungannya. Cara lain tumbuhan berinteraksi dengan lingkungannya
adalah dengan membuka dan menutup lubang pada daunnya, yang disebut stomata, sebagai respons
terhadap karbon dioksida. Ketika mereka perlu membiarkan lebih banyak karbon dioksida, mereka
membuka stomata mereka, dan ketika ada cukup karbon dioksida di sekitar mereka, stomata menutup.
PENUTUP

Kesimpulan

Sel tumbuhan unit dasar suatu kehidupan, dan tidak dijumpai dalam kehidupan unit-unit yang
lebih dari sel. Organisme dapat terdiri dari satu sel (uniseluler) atau banyak sel (multiseluler0. Organisme
uniseluler melakukan semua aktivitas hidupnya di dalam sel itu sendiri. Organisme multiseluler
dibangunoleh sel-sel yang tersusun sebagai jaringan ataupun organ, sehingga dalam melakukan
aktivitasnya terdapat pembagian tugas. Sel yang berbeda dalam organisme multiseluler memiliki struktur
dan fungsi yang berbeda. Sel tumbuhan terdiri dari, dinding sel, membrane plasma, mitokondria, ribosom,
retikulum endoplasma, plastida, badan golgi, nukelus dan vakuola dan cara baik ion, molekul maupun air
yang masuk ke dalam sel dapat melalui du acara yaitu difusi dan osmosis. Masuknnya zat ke dalam sel
tergantung pada permeabilitas dari membrane sel itu sendiri. Cara tumbuhan berinteraksi dengan
lingkungannya adalah dengan membuka dan menutup lubang pada daunnya, yang disebut stomata,
sebagai respons terhadap karbon dioksida.
REFERENSI

Advinda, Linda. 2018. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Yogyakarta : CV Budi Utama.

Lakitan, Benyamin. 2015. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Rajawali Pers.

Anda mungkin juga menyukai