Anda di halaman 1dari 23

Nama : IMAM MAHFUD HANAFI

NPM : 210111201019
Jurusan : Teknik Mesin
Tugas : Mandiri 2

A. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan di dalam sel yang mengelilingi nukleus dan menjadi tempat
untuk organel sel menjalankan fungsinya. Organel yang dimaksud meliputi mitokondria,
lisosom, ribosom, retikulum endoplasma, dan aparatus golgi.

Berikut ini adalah penjelasan masing-masing organel di dalam sitoplasma beserta fungsinya:
a. Mitokondria
Mitokondria adalah organel yang berbentuk bulat atau memanjang dan terletak di luar
nukleus.
Mitokondria berperan dalam menghasilkan energi agar sel dan jaringan tubuh dapat
melakukan beragam aktivitas, seperti bergerak, membelah diri atau berkembang biak,
menunjang metabolisme tubuh, serta menghasilkan senyawa tertentu, misalnya hormon.

b. Lisosom
Komponen sel lain di dalam sitoplasma adalah lisosom, yaitu organel yang mengandung
enzim untuk mendaur ulang komponen sel yang rusak atau membasmi benda asing yang
masuk ke dalam sel, misalnya bakteri dan virus.
Ketika sel tubuh rusak akibat kondisi tertentu, seperti infeksi, peradangan, kanker, atau
paparan zat beracun, lisosom juga akan memerintah sel tubuh untuk menghancurkan
dirinya sendiri (apoptosis). Hal ini bertujuan agar sel dan jaringan sehat di sekitarnya
tidak terkena gangguan yang serupa.

c. Retikulum endoplasma
Retikulum endoplasma merupakan organel terbesar di dalam sel. Organel ini terdiri dari
dua tipe, yaitu retikulum endoplasma kasar dan halus.
Retikulum endoplasma kasar bertugas untuk membuat protein, sedangkan retikulum
endoplasma halus berperan dalam pembentukan lemak dan karbohidrat. Tak hanya itu,
organel ini juga berperan dalam menyimpan kalsium dan mendukung pergerakan sel.

d. Ribosom
Di dalam sitoplasma, ribosom menempel pada retikulum endoplasma kasar. Organel ini
merupakan pabrik penghasil asam amino atau protein utama di dalam sel. Asam amino
ini berfungsi sebagai penentu materi genetik dan kromosom.
Ketika fungsi ribosom terganggu, misalnya menjadi terlalu aktif, sel tubuh akan
berkembang biak dan membelah diri terlalu cepat dan tidak terkendali. Hal ini biasanya
terjadi akibat pertumbuhan sel-sel kanker.

e. Aparatus Golgi
Aparatus Golgi merupakan kumpulan molekul yang berada di dekat nukleus dan dibentuk
oleh membran sel. Organel ini bertugas untuk mempersiapkan protein dan lemak yang
telah dihasilkan oleh retikulum endoplasma serta membawanya ke luar sel.

Sitoplasma terdiri dari beragam komponen dan organel yang memiliki beragam fungsi
bagi sel tubuh. Ada beberapa fungsi sitoplasma, di antaranya:

 Mengatur pertumbuhan dan perkembangan sel


 Mengontrol proses replikasi atau perkembangbiakan sel tubuh
 Mengatur keluar masuknya zat tertentu pada sel
 Melindungi dan mempertahankan bentuk sel
 Membantu sel untuk bergerak atau berpindah tempat
Selain itu, protein yang dihasilkan oleh sitoplasma juga dapat digunakan untuk memproduksi
hormon dan enzim yang dapat menjaga keseimbangan metabolisme di dalam tubuh.

B. Dinding Sel
Apa itu dinding sel pada tumbuhan? Dinding sel pada tumbuhan adalah organel yang bersifat
permeabel. Dinding ini memisahkan bagian dalam sel dari lingkungan luar sel. Selain itu,
dinding sel juga berperan untuk menjaga bentuk sel dan sebagai perlindungan untuk organel
lainnya di dalam sel. Dinding sel pada tumbuhan hanya terdapat pada tumbuhan eukariotik,
fungi, dan beberapa tumbuhan prokariotik. Penyusun dinding sel berbeda-beda pada setiap
organisme tergantung zat penyusunnya.

a) Struktur dinding sel pada tumbuhan


Menurut komponen penyusunnya, dinding sel pada tumbuhan terdiri dari dua lapisan,
yaitu lapisan dalam dan lapisan luar. Lapisan dalam tersusun atas peptidoglikan,
sedangkan lapisan luar terdiri dari lipoprotein dan lipopolisakarida.
Sedangkan menurut fungsi dan sifatnya, dinding sel terbagi menjadi tiga lapisan: dinding
sel primer, lamela, dan dinding sel sekunder.

 Dinding sel primer


Dinding sel primer baru terbentuk saat sel sudah mulai tumbuh. Sehingga, strukturnya
cenderung lebih tipis dan fleksibel. Dinding sel primer terletak di antara lamela
tengah dan membran plasma. Bagian ini mengandung selulosa mikrofibril, serta
hemiselulosa dan pectin.

 Lamela
Lamela tengah adalah bagian terluar dari dinding sel. Bagian ini berfungsi sebagai
penghubung sel atau perekat antara satu sel dengan sel lain. Karena itulah lapisan ini
diberi nama lamela tengah, karena berada di antara dua sel, meski pada dinding sel,
bagian ini ada di paling luar. Lamela tengah bisa merekatkan sel satu sama lain
karena mengandung pektin. Saat pembentukan sel, lamela tengah adalah lapisan yang
terbentuk paling pertama.

 Dinding sel sekunder


Dinding sel sekunder adalah bagian yang lebih kaku dan kokoh. Lapisan inilah yang
mendukung fungsi dinding sel sebagai penopang bagian tumbuhan lainnya. Lapisan
sekunder ini terletak di antara dinding sel primer dan membran plasma. Tidak jarang,
lapisan primer juga membantu pembentukan lapisan sekunder saat sel tumbuhan
sudah selesai bertumbuh. Dinding sel sekunder mengandung selulosa, hemiselulosa,
dan lignin. Lignin adalah sejenis polimer yang dapat memberikan sokongan tambahan
untuk struktur tumbuhan. Lignin jugalah yang akan membantu sel terlindungi dari
bakteri, serangga, maupun penyebab kerusakan lainnya. Proses pemindahan air antar
sel pun difasilitasi oleh lignin.

b) Fungsi dinding sel pada tumbuhan


Fungsi dinding sel pada tumbuhan Fungsi utama dinding sel pada sel tumbuhan adalah
sebagai berikut:
 Mempertahankan bentuk sel dan menjadi kekuatan sel
Karena dinding sel terletak di bagian paling luar dari sel, maka fungsi utamanya
adalah sebagai pelindung. Bagian ini akan melindungi sel dari tekanan secara
mekanis, sekaligus menyesuaikan dirinya dengan kondisi kimiawi di sekitarnya.
 Mencegah kehilangan cairan Mengontrol ukuran sel ketika menyerap air
Dinding sel tidaklah padat. Pada lapisannya, organel yang satu ini memiliki lubang-
lubang yang disebut plasmodesmata.
Lubang ini dapat menjadi jalur lewat air, mineral, maupun nutrisi lain yang
dibutuhkan oleh sel. Sehingga, proses distribusi dan sirkulasi dalam sel bisa lancar.

 Menjadi penopang sel


Di saat yang bersamaan, struktur dindingnya yang kaku membuat sel-sel bisa jadi
lebih stabil. Hal ini berguna untuk menopang bagian-bagian tumbuhan lain seperti
daun dan batang, agar bisa tetap pada tempatnya.
 Sebagai tempat penyimpanan
Fungsi dinding sel yang terakhir adalah sebagai tempat penyimpanan molekul yang
berperan untuk merasakan mikroba-mikroba penyebab penyakit. Bagian ini juga akan
membantu pembentukan jaringan baru pada tumbuhan.
 Mencegah kerusakan tanaman
Ada kalanya tanaman menerima terlalu banyak air, seperti saat terlalu sering disiram
atau ketika musim hujan. Pada kondisi ini, jika air tidak dibuang atau hilang, maka
lama-kelamaan akan rusak, atau yang dalam istilah biologisnya disebut overekspansi.
Dengan adanya dinding sel, kelebihan air dalam sel bisa dikeluarkan, sehingga
tanaman bisa tetap tumbuh dengan baik.

C. Membran Plasma
Membran sel adalah membran semipermeabel pada sebuah sel yang mengelilingi dan
membungkus isi sitoplasma dan nukleoplasma. Membran sel memisahkan sel dari cairan
interstitial di sekitarnya. Pembentukan membran sel dilakukan dengan bahan dasar berupa
lipoprotein yang dibentuk oleh lemak dan protein.

Fungsi membran plasma


 Sebagai pelindung sel agar isi sel tidak keluar meninggalkan sel.
 Mengontrol zat-zat yang akan masuk atau keluar meninggalkan sitoplasma. 
 Mengendalikan pertukaran zat antara sitoplasma dengan lingkungannya.
 Sebagai tempat beberapa reaksi, misalnya reaksi terhadap cahaya matahari dan reaksi
oksida dalam respirasi.
 Sebagai reseptor atau penerima rangsang dari luar, seperti hormon dan bahan kimia
lainnya, baik zat yang berasal dari lingkungan luar sel ataupun dari dalam sel.

Membran Plasma tersusun atas lipid, protein, dan karbohidrat. Lipid membran plasma
utamanya berupa fospolipid, yang merupakan molekul-molekul amfifilik (setiap molekul
mengandung "kepala" hidrofilik dan "ekor" hidrofobik). Membran plasma mempunyai
lapisan ganda fosfolipid dengan kepala hidrofilik menghadap ke arah air pada setiap sisi,
sedangkan ekor hidrofobik terlindung dari sentuhan air. Membran plasma juga memiliki dua
jenis protein, yaitu protein integral dan periferal.
Protein integral adalah protein yang menembus di antara lapisan fosfolipid dan berfungsi
sebagai transpor yang membawa zat-zat terlarut yang dibutuhkan sel. Sementara itu, protein
periferal menempel di lapisan fosfolipid. Pada bagian sel yang menghadap keluar, terdapat
karbohidrat yang melekat pada protein atau bagian kepala fosfolipid.  Baca juga: Sejarah
Penemuan Sel Karbohidrat yang berikatan dengan protein disebut glikoprotein, sedangkan
yang berikatan dengan fosfolipid disebut glikolipid.
D. Nukleus
Nukelus atau biasa disebut dengan inti sel adalah organel inti dan terbesar dalam sebuah
sel. Kata nukleus ini berasal dari bahasa latin yang memiliki arti karnel atau kacang. Bentuk
nukleus sendiri yaitu kasar dan bulat, kemudian pada sel hewan terletaknya di bagian tengah
sel. Diameter nukleus hanya sebesar 10 mikrometer. Nukleus disebut sebagai pusat perintah
atau yang mengatur segala aktivitas sel-sel lainnya. Selain itu, nukleus mengandung
Deoxyribonucleic Acid atau biasa kita sebut sebagai DNA.

Berdasarkan buku Dasar Dasar Mikrobiologi dan Penerapannya karya Dharma Gyta Sari
Harahap dkk, nukleus terdiri dari beberapa struktur diantaranya:
1. Membran Inti
Membran inti adalah selaput pembungkus nukleus yang melapisi inti sel. Bagian sel ini
memiliki fungsi sebagai pelindung serta pemisah dari organel lainnya. Membran inti
memiliki pori pori yang berfungsi sebagai tempat keluar masuknya molekul.

2. Nukleolus
Nukleolus kerap disebut sebagai anak inti. Fungsi dari nukleolus ini yaitu sebagai tempat
memproduksi ribosom yang tugasnya memproduksi protein dalam sel. Bentuk nukleolus
sendiri bulat, padat serta berwarna gelap. Nukleolus tidak memiliki selaput pelindung di
bagian luarnya.

3. Nukleoplasma terdiri dari protein, enzim, air, ion dan asam inti. Dalam nukleoplasma
bersifat gel, terdapat kromatin atau benang benang penyerap warna ya memiliki peran
oenting pada proses pembelahan sel. Nukleoplasma adalah cairan kental dalam nukleus.
Fungsinya sendiri untuk mengolah berbagai enzim.

Setelah mengetahui struktur nukleus berdasarkan fungsi dari tiap-tiap bagiannya, lantas apa
fungsi nukleus itu sendiri?

a. Penyimpanan Informasi Genetik


Fungsi yang pertama yaitu untuk menyimpan informasi genetik. Hal ini disebabkan
membran inti yang ada pada nukleus dapat mempertahankan DNA yang ada di dalamnya.

b. Sebagai Pengontrol Pertumbuhan Sel


Selain mengontrol aktivitas sel sel lain, nukleus juga bertugas sebagai pengatur
pertumbuhan sel di dalam tubuh.

c. Tempat Replikasi dan Transkripsi


Maksudnya, nukleus merupakan tempat DNA melakukan replikasi. Setelah DNA tersebut
menjalani proses replikasi, akan terjadi proses mitosis.

d. Sebagai Pengendali Metabolisme


Nukleus juga memiliki fungsi untuk mengendalikan metabolisme. Pengendalian
metabolisme ini terjadi karena adanya proses yang menghasilkan protein.

E. Kloroplas
Kloroplas adalah bagian plastida yang mengandung materi genetik berupa DNA dan RNA.
Menurut penjelasan di buku “Biologi Jl. 1 Ed. 5”, kloroplas diketahui mengandung banyak
pigmen yang dapat membuat buah dan bunga memiliki banyak corak.
Koroplas juga memiliki klorofil pigmen hijau yang bersama dengan enzim dan molekul lain
berguna untuk fotosintesis. Organel ini memiliki bentuk seperti lensa dengan ukuran 2 x 5
µm. Organel ini biasanya banyak dijumpai dalam daun serta organ lain pada tumbuhan hijau
dan alga eukariotik.
Struktrur Kloroplas diketahui tersusun atas beberapa karbohidrat, lemak, protein, klorofil,
karotenoid, DNA, dan RNA. Adapun bagian-bagian dari kloroplas seperti berikut.
1. Ruang Antar Membran
Dalam buku “Cerdas Belajar Biologi untuk Kelas XI” diterangkan bahwa kloroplas
memiliki dua unit membran seperti mitokondria. Setiap uninya bersifat trilaminar (terdiri
dari tiga lapisan) yang diantaranya terdapat ruang intermembran. Ruang antar membran
ini berguna untuk memisahkan membran luas dan dalam. Ukuran membran ini kurang
lebih 10 cm.
2. Membran Bagian Luar
Struktur kloroplas yang kedua yaitu membran bagian luas. Komponen ini berfungsi untuk
mengatur keluar masuk bahan padat atau cair pada membran tersebut.
3. Membran Bagian Dalam
Bagian dari kloroplas yang ketiga yaitu membran bagian dalam. Bagian ini sering disebut
juga sebagai membran utama. Fungsinya untuk membatasi stroma dan sitosol.
4. Tilakoid
Tilakoid adalah sistem membran yang tersusun dari kantung pipih. Tilakodi berfungsi
sebagai tempat reaksi terang. Struktur kloroplas ini juga bertugas untuk menangkap
matahari dalam proses fotosintesis.
5. Stroma
Stroma adalah cairan yang ada di luar tilakoid. Bagian ini berfungsi sebagai tempat reaksi
gelap dan untuk menyimpan hasil fotosintesis dalam bentuk pati.
6. Grana
Grana merupakan tumpukan tilakoid yang membentuk struktur. Karena merupakan
tumpukan tilakoid, maka bagian ini juga berfungsi sebagai tempat reaksi terang.
7. Ribosom
Ribosom adalah tempat untuk sel membuat protein. Mengutip dari sehatq.com, fungsi
ribosom pada sel tumbuhan maupun makhluk hidup lain yaitu untuk membuat protein
dan melakukan sintesis protein dalam sel. Sel perlu di produksi agar bisa mempercepat
proses biologis.
8. Plasmid DNA
Struktur kloroplas berikutnya yaitu plastid DNA. Fungsi dari bagian ini untuk
mereplikasi kloroplas dan membantu pembelahan sel kloroplas tersebut.
9. Plastoglobula
Bagian ini merupakan senyawa kimia yang ada dalam kloroplas. Plastoglobula tersusun
atas lipis yang berbentuk globul.
10. Pati
Pati merupakan senyawa organik amilum yang menjadi produk hasil fotosintesis pada
tumbuhan.

F. Mitokondria
Mitokondria merupakan organel penting bagi makhluk hidup. Salah satu fungsinya yaitu
untuk menghasilkan energi. Mitokondria adalah organel penting penyusun tubuh. Organel ini
biasanya ditemukan pada sel eukariotik. Organel penting ini akan membantu menghasilkan
energi yang dibutuhkan untuk reaksi biokimia sel. Energi yang dihasilkan oleh mitokondria
nantinya disimpan dalam molekul kecil yang dikenal dengan nama ATP atau adenosin
triphosphate. Proses menghasilkan energi ini disebut sebagai respirasi aerobik.

1. Ciri-ciri Mitokondria
Organel sel ini memiliki beberapa ciri yang membedakannya dengan organel lain.
Berikut uraiannya.
a. Ada dalam sel eukariotik.
b. Secara umum bentuknya lonjong.
c. Diameter kurang lebih 0,5 µm dengan panjang antara 0,5 – 1 µm.
d. Memiliki dua lapis membaran.
e. Dalam ruang organel ada matriks yang mengandung enzim dan protein.
f. Terdapat lipatan yang disebut krista.
g. Umumnya hanya mamiliki satu sel.
h. Di bagian luar terdapat pori-pori yang sifatnya permeabel.
i. Memiliki sistem genetik berupa ribosom, mtDNA, dan rRNA.
j. Mirip dengan α-Proteobacteria yang ada di makhluk hidup prokariotik.

2. Struktur Mitokondria
Struktur mitokondria diketahui berkaitan erat dengan fungsi organel tersebut.
Mitokondria memiliki dua membran yang dipisahkan oleh ruang antar membran yang
sempit. Menurut penjelasan di buku “Dasar-dasar Patobiologi Molekuler I”, organel ini
memiliki membran luar yang halus dan membran dalam berlekuk-lekuk. Di setiap
lekukan dipisahkan oleh ruang antar membran.
Lekukan membran dalam tersebut bernama kristae. Bagian lekukan ini terususn atas lipid
dan protein. Molekul lipid yang ada dalam kriste meliputi fosfatidil inositol dan fosfatidil
kolin. Sementara itu, protein dalam mitokondria terdiri atas seluruh enzim yang berguna
dalam rantai transport elektron seperti ATP synthetase dan enzim untuk membentuk
protein. Proses pembentukan protein tersebut ada dalam kristae. Mitokondria juga
memiliki matriks yang letaknya ada dibagian dalam membran dalam.

3. Fungsi Mitokondria Pada Sel Manusia


Mitokondria menjadi organ penting yang menunjang keberlangsungan hidup manusia.
Mengutip dari sehatq.com, berikut ini beberapa fungsi dari organel ini.

a. Fungsi Mitokondria Pada Sel Manusia


Mitokondria menjadi organ penting yang menunjang keberlangsungan hidup
manusia. Mengutip dari sehatq.com, berikut ini beberapa fungsi dari organel ini.
b. Tempat Respirasi
Sel Mitokondria juga menjadi tempat respirasi atau pernapasan sel. Hal ini
merupakan proses kimiawi untuk melepaskan energi yang dimiliki. Penggunaan
energi tersebut berguna untuk memecah glukosa melalui proses glikolisis, siklus
krebs, dan transpor elektron.
c. Detoksifikasi Amonia Fungsi mitokondria bagi tumbuhan lainnya yaitu untuk
membantu detoksifikasi amonia. Fungsi ini ditunjang oleh enzim yang ada dalam
mitokondria.

G. Retikulum endoplasma
Retikulum Endoplasma (RE) adalah kantung membran yang merupakan bagian dari sistem
endomembran dengan jumlah banyak sehingga hampir meliputi separuh dari total membran
dalam pada sel eukariotik. RE (retikulum endoplasma) terdiri dari sisterne (cisternae).
Sisterne (cisternae) adalah jaringan tubula dan gelembung membran yang berbentuk kotak
atau peti. Membran ini memiliki hubungan langsung dengan selubung nukleus (nuclear
envelope), sehingga ruang di antara kedua membran selubung tersebut bersambung dengan
ruang sisternal pada RE.

Berdasarkan daerahnya retikulum endoplasma terbagi menjadi dua bagian khusus yaitu RE
halus dan RE kasar, kedua daerah tersebut memiliki struktur dan fungsi yang berbeda. RE
kasar adalah bagian pada retikulum endoplasma yang diselimuti banyak ribosom, bahkan
jumlahnya mencapai ribuan. Ribosom ini berfungsi sebagai tempat terjadinya proses
pembentukan protein di dalam sel. Ribosom juga dapat kita temukan berdekatan sekali
dengan RE kasar yaitu teletak pada sisi sitoplasmik membran luar selubung nukleus. RE
halus atau smooth endoplasmic reticulum adalah bagian-bagian retikulum endoplasma yang
tidak diselimuti oleh ribosom. RE halus berfungsi sebagai pembentuk dari lemak dan steroid.
Kita dapat menemukan banyak RE halus pada beberapa organ contohnya hati.

1) Jenis-jenis Retikulum Endoplasma


a. Retikulum Endoplasma Kasar
Retikulum endoplasma kasar adalah bagian pada retikulum endoplasma yang
memiliki struktur kasar, hal tersebut dikarenakan permukaannya terdapat bintik-bintik
ribosom yang berfungsi untuk mensistesis protein. Sehingga RE kasar ini memiliki
fungsi mensistesis protein.

b. Retikulum Endoplasma Halus


Retikulum endoplasma halus adalah bagian pada retikulum endoplasma yang
memiliki struktur halus, hal tersebut dikarenakan permukaannya tidak terdapat bintik-
bintik ribosom. RE halus berfungsi pada beberapa proses metabolisme seperti sintesis
lipid, penyimpanan ion kalsium, metabolisme karbohidrat, serta detoksifikasi obat-
obatan dan racun.

c. Retikulum Endoplasma Sarkoplasmik


Retikulum endoplasma sarkoplasmik adalah salah satu jenis khusus dari retikulum
endoplasma halus yang terdapat pada otot licin dan otot lurik. Perbedaan dari RE
sarkoplasma dari RE halus terletak pada kandungan proteinnya. Perbedaan lainnya
yaitu terletak pada fungsinya dimana retikulum endoplasma berfungsi untuk
mensintesis molekul, sedangkan retikulum sarkoplasma berfungsi untuk menyimpan
ion kalsium dan ketika serat otot distimulasi, memompakannya ke dalam
sarkoplasma. Sehingga dapat kita tarik keseimpulan bahwa RE sarkoplasma tersebut
berperan dalam pemicuan kontraksi otot.
2) Struktur Retikulum Endoplasma
Permukaan pada RE kasar terdapat bintik-bintik ribosom yang berfungsi mensintesis
protein dan hal tersebut juga yang membuatnya disebut retikulum endoplasma kasar
karena terdapat bintik-bintik ribosom sehingga permukaannya nampak kasar. RE kasar
memiliki struktur di mana setiap foil terdiri dari 2 membran sel, yang kemudian
berkumpul menjadi satu di tepi setiap sel.
RE halus ini tidak memiliki ribosom sehingga permukaannya nampak halus. RE halus
dibentuk dari labirin dan saling berhubungan dengan saluran halus sehingga infiltrasi ke
semua sitoplasma. Pada RE halus terdiri dari tubulus yang terletak berdekatan dengan
pinggiran sel. Jaringan ini berfungsi untuk meningkatkan luas permukaan yang berguna
penyimpanan enzim penting dan produk-produk dari enzim ini. RE halus ini berfungsi
untuk menyempurnakan proses metabolisme seperti metabolisme karbohidrat sintesis
lipid, dan konsentrasi kalsium. Selain itu re halus juga berfungsi sebagai detoksifikasi
obat dan lokalisasi reseptor yang melekat pada protein membran sel.

3) Fungsi Retikulum Endoplasma


Berikut beberapa fungsi dari RE (retikulum endoplasma):

1) Membantu proses sintesis protein yang dibutuhkan oleh sel


2) Sebagai transpor (penyalur) bahan genetik antara nukelus (inti sel) dengan sitoplasma
3) Alat transportasi berbagai zat yang terdapat di dalam sel tersebut
4) Memodifikasi protein yang disintesis oleh ribosom sehingga dapat disalurkan menuju
kompleks golgi lalu pada akhirnya dikeluarkan dari sel.
5) Detoksifikasi (menetralkan) racun pada Retikulum Endoplasma yang sebagian besar
terletak di sel sel hati.
6) Mensintesis lemak dan kolesterol pada hati, fungsi tersebut hanya bisa terjadi pada
Retikulum Endoplasma halus dan Retikulum Endoplasma kasar.
7) Sarana transportasi berbagai molekul.

H. Badan golgi
Dalam sistem organisasi kehidupan, kita akan mengenal yang namanya sel. Dalam hal ini, sel
bisa diartikan sebagai bagian atau suatu unit terkecil dari makhluk hidup. Sel sendiri terdiri
dari beberapa bagian lain yang mampu membentuknya. Dari setiap bagian yang membentuk
sel tersebut terdapat suatu bagian yang namanya adalah badan golgi. Secara mudahnya,
badan golgi adalah suatu struktur yang memiliki bentuk seperti kantung pipih dan juga
memiliki membrane ganda.

Fungsi Badan Golgi


Setiap struktur yang ada di dalam badan golgi selalu memiliki fungsi atau peranannya
masing-masing. Penjelasan di bawah ini merupakan beberapa fungsi yang dimiliki oleh
badan golgi pada tumbuhan.

1. Fungsi badan golgi yang pertama adalah untuk membantu membentuk kantung vesikula.
Dimana nantinya sel-sel kelenjar kantung kecil yang memiliki isi enzim serta bahan lain
ini akan menjalankan fungsi sekresi.
2. Fungsi berikutnya dari badan golgi adalah membantu proses pembentukan membrane
plasma yang berasal dari kantung atau membran golgi.
3. Badan golgi juga melakukan pembentukan pada dinding sel tumbuhan.
4. Badan golgi membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim dan bisa berfungsi
untuk memecah dinding sel telur serta berguna proses pembentukan lisosom.
5. Badan golgi berfungsi sebagai tempat mengolah dan memodifikasi protein.
6. Badan golgi berfungsi untuk menyeleksi dan membentuk paket molekul yang bisa
membantu sekresi sel.
7. Badan golgi juga membantu proses pembentukan biosintesis glikoprotein serta glikolipid.
Dimana glikoprotein ini nantinya memiliki fungsi sebagai bahan utama yang dibutuhkan
dalam proses sekresi segala macam kelenjar. Selain itu, juga berfungsi sebagai komponen
dalam proses pembentukan membran sel.
8. Badan golgi dapat membantu pembentukan membran sel.
9. Badan golgi juga berfungsi untuk melepaskan sekresi pada pembukaan sel, membentuk
mikrosom dan juga akrosom. Tak hanya itu saja, badan golgi juga membentuk kantung
vesikula untuk sekresi sel dan membantu proses pembentukan dinding sel tumbuhan.
10. Badan golgi mampu membantu pembentukan lisosom.
11. Badan golgi berfungsi untuk menyortir serta memaketkan molekul agar bisa lebih
mempermudah proses sekresi sel.

I. Lisosom
Lisosom adalah suatu organel didalam sel berbentuk bulat berdiameter sekitar 0,25 hingga
0,5 um dan terikat membran yang didalamnya terdapat enzim hidrolitik yang berguna untuk
mengontrol pencernaan didalam sel dengan berbagai keadaan. Lisosom sendiri mengandung
Zat Hidrolase Asam sebanyak 40 jenis, seperti: protease (protein), nuklease (inti
sel), glikosidase (enzim pemisah glukosa) dll. Semua enzim tersebut mampu aktif pada
keadaan pH 5 karena enzim hidrolitik berfungsi paling baik pada pH ini daripada pH netral
sel lainnya.
Lisosom bisa kita temukan pada hampir semua jenis sel, kecuali pada Eritrosit (sel darah
merah) pada manusia dan pada sel kulit yang mengalami adanya penebalan atau pengerasan
(keratinisasi).

Fungsi Lisosom
Lisosom memiliki beberapa fungsi pada sel. Berikut ini adalah fungsi-fungsi organel
lisosom:
 Mengontrol Pencernaan Didalam Sel
Fungsi utama organel lisosom adalah mengontrol proses pencernaan yang berlangsung
didalam sel. Fungsi lisosom tersebut sering disebut dengan fungsi pencernaan intrasel,
karena proses pencernaan tersebut berlangsung di dalam lisosom. Apabila terdapat benda
yang dicerna berasal dari luar sel, maka benda tersebut akan masuk ke dalam Sitoplasma
melalui Pinositosis & Fagositosis.

 Endositosis
Endositosis adalah suatu proses masuknya Makromolekul yang berasal dari luar sel
kedalam sel. Makromolekul yang masuk kedalam sel tadi akan melewati Endocytic
Pathway dimana selanjutnya makromolekul tersebut dibawa kedalam Endosom yang
kemudian akan bertemu pertama kali dengan enzim hidrolitik.

 Autofagi
Autofagi adalah suatu proses yang dilakukan oleh lisosom untuk membuang dan
menurunkan (degradasi) beberapa sel yang tidak dapat berfungsi lagi (rusak) pada
organel sel. Proses membuang dan menurunkan beberapa sel pada organel tersebut terjadi
tanpa adanya kehilangan bahan kimia sebagai penyusunnya sehingga dapat digunakan
kembali oleh sel.

 Autofagi
Autofagi adalah suatu proses yang dilakukan oleh lisosom untuk membuang dan
menurunkan (degradasi) beberapa sel yang tidak dapat berfungsi lagi (rusak) pada
organel sel. Proses membuang dan menurunkan beberapa sel pada organel tersebut terjadi
tanpa adanya kehilangan bahan kimia sebagai penyusunnya sehingga dapat digunakan
kembali oleh sel.

 Eksositosis
Eksositosis adalah suatu proses pemanfaatan lisosom untuk melakukan transport
molekul-molekul yang memiliki ukuran besar yang melewati membran plasma yang
berasal dari dalam sel menuju ke luar sel.
 Autolisis
Autolisis adalah suatu proses yang dilakukan sel untuk menghancurkan diri dengan cara
membebaskan isi lisosom ke dalam sel.

J. Vakuola
Vakuola adalah esikel dari organel sitoplasmik yang berisi cairan sel dan dibatasi oleh
membran dengan peranan yang berbeda-beda pada setiap organel yang berbeda pula.
Vakuola ini melaksanakan hidrolisis pada tumbuhan dan fungi juga berkembang melalui
penggabungan vakuola-vakuola yang lebih kecil. Di mana vakuola ini berasal dari kompleks
golgi dan retikulum endoplasma. Di lain sisi, vakuola merupakan salah satu organel yang tak
dapat terpisahkan dari sistem endomembran sel tumbuhan. Umumnya, vakuola ini
mengambil tempat 50 sampai 90 persen pada bagian dalam sel dengan sitoplasma yang
mengisi celah sempit antara organel besar ini dengan membran sel.

1. Jenis Vakuola

 Vakuola Kontraktil
Vakuola kontraktil adalah struktur pada vakuola yang berfungsi untuk mengumpulkan air
dan juga memompa ke dalam sel. Sehingga vakuola kontraktil dapat mempertahankan
konsentrasi ion dan molekul yang sesuai di dalam sel

 Vakuola Makanan
Vakuola makanan atau yang sering disebut sebagai non-kontraktil bahwa vakuola
terbentuk melalui fagositosis dapat mencerna makanan yang dibutuhkan oleh sel.
2. Fungsi Vakuola
 Vakuola berperan sebagai tempat penyimpanan utama ion anorganik pada tumbuhan
misalnya kalium dan klorida
 Vakuola sebagai tempat pembuangan produk sampingan metabolik yang dapat
membahayakan sel jika terakumulasi di dalam sitosol
 Vakuola berperan dalam melindungi tumbuhan dari serangan predator lainnya melalui
tampungan pada senyawa-senyawa yang beracun atau bau yang tak disukai oleh hewan
 Vakuola berperan mempertahankan tekanan turgor, homeostasis, penyimpanan produk
metabolit, dan sebagai pencernaan sitoplasmik

K. Sitoskelet
Sitoskeleton adalah jaringan filamen dan tubulus yang membentang di seluruh sel, melalui
sitoplasma, yang mencakup semua materi di dalam sel selain nukleus. Secara umum, fungsi
sitoskeleton adalah mendukung kehidupan sel, memberikan bentuk, serta mengatur dan
menyambungkan organel (semacam organ) yang ada di dalamnya.

a. Fungsi sitoskeleton
Secara umum, fungsi sitoskeleton adalah mendukung kehidupan sel, memberikan
bentuk, serta mengatur dan menyambungkan organel (semacam organ) yang ada
di dalamnya. Sitoskeleton juga memiliki peran dalam transportasi molekul,
pembelahan sel, dan sinyal sel.
Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai fungsi sitoskeleton yang penting
bagi kehidupan sebuah sel:
a) Memberikan bentuk sel
Fungsi sitoskeleton yang satu ini terbilang sangat penting, khususnya bagi sel
yang tidak memiliki dinding sel, misalnya pada sel hewan. Jenis sel ini tidak
mendapatkan bentuknya dari lapisan luar yang tebal.
b) Pergerakan sel
Mikrofilamen dan mikrotubulus pada sitoskeleton memungkinkan sel
merangkak dan bermigrasi. Mikrotubulus juga membantu dalam membentuk
struktur, seperti silia dan flagela, yang memungkinkan pergerakan sel.
c) Mengatur sel dan organel
Sitoskeleton dapat mengatur sel, membantu pergerakan organel di seluruh sel,
serta menjaga organel sel tetap di tempatnya saat menjalankan fungsinya.
Misalnya, sitoskeleton membantu memindahkan kromosom selama
pembelahan sel. Sitoskeleton dapat dianalogikan seperti kerangka sebuah
bangunan yang berfungsi untuk memberikan bentuk pasti bagi sel,
menyediakan dukungan, serta menjaga struktur bangunan tetap di tempatnya.

b. Struktur sitoskeleton
Struktur sitoskeleton terdiri dari tiga jenis filamen yang merupakan rantai protein
memanjang berupa mikrofilamen, filamen intermediat, dan mikrotubulus.

 Mikrofilamen
Mikrofilamen pada sitoskeleton adalah serat protein yang wujudnya seperti
benang dengan diameter 3-6 nanometer (nm). Dengan demikian,
mikrofilamen merupakan filamen tertipis pada sitoskeleton.
Mikrofilamen juga dikenal sebagai filamen aktin karena sebagian besarnya
terdiri dari protein aktin yang turut bertanggung jawab dalam kontraksi otot.
Maka dari itu, mikrofilamen umumnya ditemukan pada sel otot.
Berikut adalah beberapa fungsi mikrofilamen:
 Fungsi mikrofilamen yang pertama adalah memberikan bantuan dalam
sitokinesis, yakni proses saat pembelahan sitoplasma sel menjadi dua sel
anak.
 Fungsi mikrofilamen selanjutnya adalah membantu dalam motilitas
(pergerakan) sel dan memungkinkan organisme yang memiliki sel tunggal
untuk bergerak, misalnya amoeba.
 Terakhir, mikrofilamen juga ikut terlibat dalam proses aliran sitoplasma ke
seluruh sel untuk memasok nutrisi.
 Filamen intermediat
Filamen intermediat memiliki lebar sekitar 8-12 nm. Filamen intermediat
juga disebut sebagai filamen menengah atau filamen perantara karena
letaknya yang berada di antara ukuran mikrofilamen yang lebih kecil dan
mikrotubulus yang lebih besar.
Filamen intermediat dapat memfasilitasi pembentukan keratin dan
neurofilamen. Jenis filamen ini juga dapat terbuat dari protein yang
berbeda, seperti keratin, vimentin, desmin, dan lamin.
Selain lamin, semua jenis filamen intermediat ditemukan pada sitoplasma.
Masing-masing filamen memiliki fungsi berbeda, di antaranya
 Lamin dapat ditemukan pada nukleus dan berfungsi mendukung
selubung nukleus yang mengelilingi nukleus.
 Filamen menengah pada sitoplasma berfungsi untuk mempertahankan
bentuk sel, menahan tekanan, dan memberikan dukungan struktural
pada sel.
 Mikrotubulus
Berdasarkan ukurannya, mikrotubulus adalah filamen terbesar dari serat
sitoskeleton dengan ukuran sekitar 23 nm. Bentuk mikrotubulus
menyerupai tabung bulat kecil berongga yang terbuat dari tubulin alfa dan
beta.
Ada tiga belas tubulin yang terhubung untuk membentuk satu tabung
mikrotubulus yang bisa terus berkembang atau menyusut. Bagian
sitoskeleton ini sangat dinamis dan dapat berubah dengan cepat.
Berikut adalah sejumlah fungsi mikrotubulus dalam sitoskeleton:
 Mendorong sel bergerak maju dengan membentuk struktur seperti
flagela.
 Membantu pembentukan struktur seperti silia, yang dapat
meningkatkan luas permukaan sel dan memungkinkan sel untuk
bergerak.
 Membantu transportasi molekul atau bahan-bahan seluler
 Membantu pembentukan dinding sel dalam sel tumbuhan.
 Tahapan-tahapan Sintesis Protein dan Prosesnya
 Potensi Manfaat Jamur Matsutake yang Harganya Setara Motor Baru
 Kenali 4 Ciri-ciri Daging Ayam Busuk Agar Tak Terkecoh
Selain ketiga struktur di atas, sitoskeleton juga terdiri dari protein motorik
tertentu.
 Miosin, yakni protein yang berinteraksi dengan protein aktin dan
sama-sama bertanggung jawab untuk kontraksi otot. Miosin juga
terlibat dalam proses sitokinesis, eksositosis, dan endositosis.
 Kinesin, yakni protein yang bergerak sepanjang mikrotubulus untuk
membawa komponen seluler dan berfungsi menarik organel di
sepanjang membran sel.
 Dinein yakni protein yang menarik organel sel ke arah nukleus.
Itulah bagian-bagian dan fungsi sitoskeleton. Baik sel eukariotik maupun
prokariotik, keduanya memiliki sitoskeleton. Hanya saja, bentuk
sitoskeleton sangat sederhana pada sel prokariotik, tanpa aliran sitoplasma,
dan tidak terlihat dengan jelas seperti pada sel eukariotik.

L. Sentriol
Sentriol yaitu struktur seperti silinder yang memiliki lubang di tengah dan tersusun dari
protein mikrotubulus yang membentuk suatu struktur protein seperti jala yang tampak
belekatan dengan kromoson selama pembelahan sel (mitosis dan meiosis). Sentriol juga
merupakan salah satu bagian sebuah organel sel yang terdiri dari 2 komponen mikrotuba.
Dalam tiap-tiap komponennya memiliki 9 mikrotuba. Dalam setiap komponen memiliki
bentuk yang sama.

Sentriol mempunyai 3 bentuk seperti tabung (silinder), yang terbentuk dari sebuah tubulin
serta juga sebagian besar dari sel sentriol itu berada di dalam sel eukariotik. Sel sentriol juga
merupakan perkembangan dari sel sentrosom yang mana menjadi pusat sel dari area
sitoplasma yang terletak bersebelahan dengan inti sel. Dalam buku Biologi, Sentriol berperan
untuk mengatur polaritas (kutub) pembelahan sel hewan dan mengatur pemisahan kromosom
selama pembelahan sel

Fungsi sentriol dalam pembelahan sel


 Berperan penting dalam pembentukan berbagai bangunan selular yang terdiri atas
mikrotubula dan juga pada sel gelendong mitosis pada pembelahan sel, sillium, flagelum,
& beberapa juluran sel khusus
 Sebagai badan basal tempat pembentukan sillia. Badan basal terletak pada lempeng basal
yang berada di ujung serta menghadap ke arah permukaan sel dank arena itu strukturnya
pun menjadi sedikit berbeda dengan sentriol.
 Sentriol berfungsi sebagai badan basal atau kinetosom dalam pergerakan.

Peran Sentriol dalam Pembelahan sel


Sentriol mempunyai fungsi dalam membentuk kutub-kutub yang akan diproses pada
pembelahan sel. Selain itu sel ini juga memliki peran dalam proses mitosis dan dalam
penyelesaian sitoknesis. Awalnya sentriol sangat diperlukan dalam pembentukan mitosis
pada hewan. Namun setelah diadakannya penelitian ulang, sel-sel sentriol yang sudah
dihapus dengan laser masih dapat berkembang sebelum sentriol bisa disintesis. Dalam
muatan lalat yang memiliki kekurangan sentriol ia terbukti dapat berkembang normal,
meskipun sel-sel yang terdapat pada lalat dewasa memiliki kekurangan flagela serta sillia,
yang pada akhirnya mereka akan mati setelah melahirkan.

M. Sentrosom
Sentrosom adalah organel sel yang terdiri dari dua sentriol yang dibagian sekelilingnya
terdapat sebuah bahan pericentriolar dan terlibat dalam proses seluler beragam termasuk
penerimaan sensorik, penggerak, dan embriogenesis.
Struktur Sentrosom
Dalam organel sel sentriol terdapat satu sel dengan satu pasang sentriol yang letaknya
berdampingan dan tegak lurus. Organel tersebut mirip dengan tabung atau silinder dengan
rangka mikrotubula tersusun secara radial. Mikrotubula terdiri dari 3 rangka dan disetiap
rangka sentriol terdapat sekitar 9 rangka. Rangka-rangka tersebut ditutupi oleh matriks kental
yang terletak di salah satu ujung sentriol.
Letak Sentrosom
Setrosom umumnya terletak di bagian sebelah inti sel dan menempel. Dalam sentrosom
terkandung sepasang organel yang disebut Sentriol yang terletak tegak lurus satu sama lain.
Masing-masing sentriol terdiri dari sembilan kelompok dengan tiga mikrotubulus yang
menjadi menyatu dan disusun dalam formasi cincin.

Fungsi Sentrosom
Dibawah ini fungi-fungsi sentrosom dalam organel sel, antara lain:
 Berperan penting dalam proses pembentukan spindle selama proses pembelahan sel
berlangsung.
 Sentrosom mampu menentukan titik yang nantinya akson akan tumbuh ketika
perkembangan neuron berlangsung.
 Pembentukan jaringan mikrotubukus yang terlibat dalam pembuatan sitoskeleton
 Berfungsi dalam inisiasi sitokinesis
 Dapat menyisihkan molekul sinyal (contoh, mRNA) yang nantinya akan masuk ke salah
satu atau dua anak sel yang didapatkan oleh mitosis.

N. Ribosom
Ribosom adalah organel sel yang berperan penting dalam proses pembuatan protein di dalam
sel alias sintesis protein. Terdiri dari dua subunit berbeda, ribosom lebih berperan pada
proses translasi dibanding transkripsi sel.
Ribosom adalah salah satu bagian dari organel sel yang berfungsi sebagai tempat sintesis
protein. Ribosom bisa ditemukan pada sel eukariotik maupun prokariotik. Pada sel
eukariotik, organel ini bisa berada di banyak tempat, temasuk retikulum endoplasma dan
sitosol. Sementara pada sel prokariotik, ribosom hanya dapat ditemukan pada sitosol,
berhubung pada sel jenis ini tidak terdapat organel yang memiliki membran.

Fungsi ribosom
Fungsi ribosom yang utama adalah sebagai pembuat protein dan yang melakukan sintesis
protein di dalam sel. Sel perlu memproduksi protein agar bisa mempercepat proses biologis
yang dilaluinya dan untuk bisa berfungsi dengan baik. Protein juga menjadi bagian penting
dalam berbagai organ tubuh, termasuk rambut, kulit, dan kuku. Oleh karena itu tanpa adanya
ribosom, akan ada banyak fungsi tubuh yang terganggu.
Ribosom bisa membuat protein untuk digunakan di dalam sel maupun yang akan dikeluarkan
dari sel. Protein yang ada di dalam sel, dibuat oleh ribosom yang berada di sitosol. Sementara
itu di luar sel, ada yang diproduksi di retikulum endoplasma maupun amplop nukleus.

Struktur ribosom
Setiap ribosom tersusun atas RNA dan protein. Masing-masing ribosom terdiri dari dua
subunit RNA-protein, yaitu subunit kecil dan subunit besar. Keduanya terletak saling tindih,
dengan subunit besar berada di posisi atas. Di tengah kedua subunit tersebut, terdapat RNA
lagi. Hasilnya, terbentuk ribosom yang terlihat kurang lebih seperti hamburger. Masing-
masing subunit ini juga memiliki fungsi sendiri-sendiri. Subunit kecil, misalnya, berperan
dalam membaca pesan yang disampaikan oleh mRNA untuk asam amino. Sementara itu,
subunit besar, berperan membentuk ikatan peptida.

Cara kerja ribosom


Agar protein yang dibutuhkan oleh setiap sel di tubuh bisa diproduksi, ada satu mekanisme
yang perlu berjalan, yaitu sintesis protein. Proses sintesis protein melibatkan DNA dan RNA
dan dimulai di dalam nukleus atau inti sel.
1. Transkripsi
Sesuai namanya, transkripsi protein adalah proses percetakan atau penulisan ulang
informasi genetik pembuatan protein dari DNA oleh RNA. Kemudian, RNA yang
sudah menyalin informasi tersebut, kembali berproses menjadi produk akhir yang
disebut mRNA (messenger RNA). Ibaratnya, DNA adalah orang yang memiliki
resep untuk membuat protein. Lalu, tugas RNA lah untuk menyalin resep tersebut
agar organel yang lain juga bisa membuat protein dengan tepat. Namun, RNA itu
tidak bisa langsung menyebarkan informasi tersebut. Untuk bisa menyebarkan
informasi komposisi protein, RNA harus berubah dahulu menjadi messenger
RNA. Produk akhir dari proses transkripsi ini adalah mRNA beserta informasi
pembuatan protein yang dibawanya. Proses transkripsi terjadi di dalam nukleus
alias inti sel, tempat DNA berada.

2. Translasi
Setelah proses transkripsi selesai, maka masuklah proses translasi. Di tahapan
inilah ribosom berperan penting. Proses translasi diawali dengan masuknya
mRNA ke sitoplasma. Sitoplasma adalah cairan yang mengisi bagian sel di luar
inti sel. Di sitoplasma, ada berbagai organel sel yang “mengambang”, termasuk
ribosom.
Perlu diketahui, ribosom bisa mengambang bebas di sitoplasma, menempel di
permukaan luar retikulum endoplasma maupun amplop, atau bagian terluar
nukleus. Begitu keluar dari inti sel menuju sitoplasma, mRNA akan langsung
melakukan tugasnya, yaitu membawa informasi cara pembuatan protein ke
ribosom. Lalu, ribosom akan menggunakan informasi dari mRNA tadi untuk
membuat rantai asam amino yang merupakan bahan dasar dari protein. Proses
penerjemahan informasi dari mRNA menjadi rantai asam amino inilah yang
disebut sebagai translasi.

Anda mungkin juga menyukai