Anda di halaman 1dari 11

Sel sebagai Unit Struktural dan Fungsional Kehidupan

Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil mahkluk hidup. Sebagai unit struktural
berarti setiap mahlulk hidup tersusun dari sel atau sel-sel. Sebagai unit fungsional berarti
semua fungsi-fungsi kehidupan berlangsung di dalam sel. Ukuran sel penyusun tubuh makhluk
hidup bervariasi. Ukuran sel mencerminkan fungsi yang dilakukan oleh sel tersebut, misalnya
sel syaraf menjulur, panjang dan halus, berfungsi mengirimkan impuls syaraf dari permukaan
tubuh kita ke otak. Sel darah putih dapat bergerak dengan cepat dan berubah bentuk karena
berfungsi membunuh kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh.

Beberapa sel batang tumbuhan, berbentuk panjang dan memiliki saluran atau lubang di
tengahnya, yang berfungsi mengangkut air dan zat makanan di dalam tubuh tumbuhan seperti
sel xilem dan sel floem. Berbagai teori tentang sel yang dikemukan oleh para ilmuwan
membuat kita menyadari bahwa kehidupan kita merupakan kerjasama antar sel yang sangat
teratur. Teori tentang sel, ilmuan yang mempelajari sel, dan struktur sel akan dijelaskan berkut
ini:

B. Struktur Sel
Struktur sel penyusun tubuh organisme dibedakan menjadi sel prokariotik dan sel eukariotik.
Perbedaan antara sel prokariotik dan sel eukariotik terletak pada ada atau tidaknya membran
inti. Membran inti adalah membran yang menyelimuti inti sel.

Sebagian besar DNA pada sel eukariotik berada di dalam inti sel yang diselubungi membran,
sedangkan sel prokariotik tidak memiliki membran inti sehingga bahan inti selnya berada di
dalam sitoplasma.

1. Sel Prokariotik
Sel prokariotik berasal dari bahasa Yunani (prokaryote, pro berarti “sebelum” dan karyon berarti
inti). Sel prokariotik tidak diselubungi membran inti sehingga bahan inti berada di dalam
protoplasma. Contoh sel prokariotik adalah bakteri (bacteria) dan ganggang hijau biru
(cyanobacteria). Bagian-bagian penyusun sel prokariotik antara lain:
1. Membran Plasma (plasma membrane) adalah lapisan di luar sitoplasma yang berfungsi
sebagai pelindung dan mengatur transportasi sel. Pengaturan transportasi sel untuk mengatur
keluar masuknya substansi ke dalam dan ke luar sel. Membran plasma juga berperan dalam
penerima rangsang yang datang dari luar sel. membran plasma pada sel prokariotik mengalami
pelekukan ke arah dalam membentuk struktur yang disebut mesosom (mesosome). Mesosom
berfungsi sebagai tempat terjadinya respirasi sel sehingga dihasilkan energi yang akan
digunakan untuk aktifitas di dalam sel.
2. Sitoplasma (cytoplasm) adalah bagian sel yang berisi cairan tempat berlangsungnya
metabolisme sel. Kandungan terbesar dalam sitoplasma adalah air (80-90%).
3. Nukleus (nucleoid) atau inti sel berfungsi sebagai pengendali dan pengatur seluruh kegiatan
sel. Nukleus juga berfungsi sebagai pembawa informasi genetik yaitu kromosom, yang akan
diturunkan ke generasi selanjutnya. Kromosom adalah struktur yang tersusun oleh molekul
DNA dan protein (histon).
4. Ribosom (ribosome) merupakan struktur berupa butiran yang berfungsi untuk pembentukan
protein.
5. Dinding sel (cell wall) adalah struktur pelindung kedua setelah membran plasma.
6. Kapsul (capsule) adalah struktur pelindung sel ketiga setelah membran plasma dan dinding sel.
7. Bulu Rambut (filli) berfungsi sebagai alat pelekatan sel bakteri pada suatu permukaan substrat
atau benda.
8. Flagel (flagella) berfungsi dalam pergerakan sel, baik flagel maupun vili disusun oleh
mikrotubulus.

2. Sel Eukariotik
Sel Eukariotik (berasal dari bahasa Yunani, eu berarti sejati/sebenarnya dan karyon artinya inti
sel) merupakan sel yang memiliki inti sel dan inti sel tersebut dibungkus oleh membran inti.
Contohnya protista, jamur, tumbuhan, dan hewan. Bagian-bagian sel eukariotk akan dijelaskan
pada bagian selanjutnya.
C. Bagian-Bagian Sel dan Fungsinya
Sel eukariotik mempunyai struktur yang terdiri dari dinding sel, membran plasma, sitoplasma,
dan organel-organel sel yang memiliki struktur dan fungsi berbeda-beda. Bagian-bagian sel
tersebut mempunyai struktur dan menjalankan fungsinya masing-masing namun saling
berkaitan dan melakukan proses bersama untuk kehidupan sel itu sendiri. Struktur sel makhluk
hidup itu terdiri dari: Dinding Sel, Membran plasma, Sitoplasma, dan Organel

1. Dinding Sel
Dinding sel hanya ditemui pada sel tumbuhan. Dinding sel disusun oleh selulosa saat sel masih
muda. Sejalan dengan proses pertumbuhan dan perkembangannya sel akan mengalami
penambahan zat lignin (lignifikasi) sehingga dinding sel menjadi kuat dan liat. Oleh sebab itu
dinding sel digunakan untuk melindungi dan memberi bentuk sel.

Antar dinding sel yang berdekatan ditembus oleh pori kecil yang disebut noktah. Di dalam
noktah ini terdapat pemanjangan sitoplasma yang menembus antar sel dan disebut
plasmodesmata, yang berfungsi sebagai penghantar rangsang antar sel tumbuhan.

2. Membran Plasma
Membran plasma merupakan bagian terluar dari sel, fungsinya antara lain sebagai berikut:

1. Sebagai pelindung sel agar isi sel tidak keluar meninggalkan sel.
2. Mengontrol zat-zat yang akan masuk maupun yang akan keluar meninggalkan sitoplasma.
Mengendalikan pertukaran zat antara sitoplasma dengan lingkungannya
3. Menjadi tempat beberapa reaksi, misalnya reaksi terhadap cahaya matahari dan reaksi oksida
dalam respirasi
4. Sebagai reseptor atau penerima rangsang dari luar, seperti hormon dan bahan kimia lainnya,
baik zat tersebut berasal dari lingkungan luar sel ataupun bagian lain dari dalam sel itu sendiri.
5. Membran plasma tersusun atas lipid, protein, dan karbohidrat. Lipidnya terutama berupa
fospolipid yang merupakan molekul-molekul amfifilik artinya setiap molekul mengandung
“kepala” hidrofilik dan “ekor” hidrofobik. membran plasma mempunyai lapisan ganda fosfolipid
dimana kepala hidrofilik menghadap ke arah air pada setiap sisi, sedangkan ekor hidrofobik
terlindung dari sentuhan air.

Membran memiliki dua jenis protein, yaitu protein integral dan periferal. Protein integral yang
menembus di antara lapisan fosfolipid, berfungsi sebagai transpor yang membawa zat-zat
terlarut yang dibutuhkan sel. Sementara, protein periferal menempel di lapisan fosfolipid. Pada
bagian sel yang menghadap keluar sel, terdapat karbohidrat yang melekat pada protein atau
bagian kepala fosfolipid. Karbohidrat yang berikatan dengan protein disebut glikoprotein,
sedangkan yang berikatan dengan fosfolipid disebut glikolipid.

Membran plasma secara aktif menentukan zat-zat mana yang dapat dilaluinya dan sekaligus
menahan zat mana yang tidak dapat dilaluinya. Sifat ini disebut diferensial semipermeabel atau
selektif permeable. Dengan cara inilah membran plasma berusaha mempertahankan bentuk
dan reaksi-reaksi kimia dalam sel sehingga proses metabolisme dapat berjalan terus.

3. Sitoplasma
Sitoplasma adalah bagian sel yang terbungkus membran plasma. Sitoplasma terdiri dari air,
protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat
penyimpanan bahan kimia sel yang penting bagi metabolisme sel, seperti enzim-enzim, ion-ion,
gula, lemak dan protein. Pada sel eukariota, sitoplasma adalah bagian non-nukleus dari
protoplasma. Pada sitoplasma terdapat sitoskeleton, berbagai organel dan vesikuli, serta
sitosol yang berupa cairan tempat organel melayang-layang di dalamnya. Sitosol mengisi ruang
sel yang tidak ditempati organel dan vesikula dan menjadi tempat banyak reaksi biokimiawi
(glikolisis atau pemecahan glukosa, sintesis protein, dan sintesis asam lemak) serta perantara
transfer bahan dari luar sel ke organel atau inti sel.

Sitoplasma sangat dinamis dan senantiasa bergerak. Sitoplasma mengandung senyawa


organik untuk kehidupan, ion-ion, gas, molekul-molekul kecil seperti garam, asam lemak, asam
amino, gula nukleotida, vitamin, serta protein dan RNA sehingga berbentuk larutan. Larutan
tersebut mengakibatkan sitoplasma senantiasa bergerak secara acak, yang dikenal dengan
Gerak Brown. Gerak acak ini dipengaruhi oleh muatan listrik ion-ion (elektroforesis).
4. Organel
Organel berfungsi menjalankan fungsi sel. Struktur sel seperti sebuah pabrik yang terdiri dari
unit-unit kerja dengan fungsinya masing-masing. Unit-unit kerja di dalam sel disebut organel.
Organel tersebut di antaranya:

 Nukleus
 Retikulum Endoplasma (RE)
 Ribosom
 Sentriol
 Badan Golgi
 Lisosom
 Mitokondria
 Plastida
 Badan Mikro (Peroksisom dan Glioksisom)
 Vakuola

a. Nukleus
Nukleus merupakan organel sel terbesar yang mengandung informasi genetik berupa DNA,
dan berbentuk bulat hingga oval bergantung jenis selnya. Nukleus biasanya terletak di tengah
sel. Nukles adalah organel yang amat vital bagi kehidupan, yaitu mengendalikan seluruh
kegiatan sel. Beberapa bagian penting dari nukleus, yaitu:

1. Membran inti, terdiri atas dua lapis yang berfungsi sebagai pembungkus sekaligus sebagai
pelindung inti. Membran luarnya mempunyai hubungan langsung dengan Retikulum
Endoplasma. Pada membran inti terdapat pori-pori yang memungkinkan terjadinya pertukaran
zat antara membran inti dengan sitoplasma. Pada organisme eukariotik, kecuali sel darah
merah mamalia dewasa dan sel floem, nukleusnya terlindung oleh membran inti.
2. Nukleoplasma, merupakan cairan inti berbentuk gel yang kaya akan ion-ion, protein, enzim,
nukleotida, dan benang-benang kromatin. Benang-benang kromatin yang memendek, menebal,
dan mudah menyerap zat warna disebut kromosom. Di dalam kromosom tersimpan untaian
DNA yang terikat pada protein dasar yang dikenal dengan histon.
3. Nukleolus, bagian ini tersusun atas kumpulan gen-gen yang memberikan kode RNA ribosom.
Sebagai pemberi kode RNA ribosom, struktur ini berfungsi untuk merangkai subunit-subunit
penyusun ribosom. Nukleolus (anak inti) terbentuk pada saat terjadi prosess sintesis transkripsi
(sintesis RNA) di dalam nukleus.

b. Retikulum Endoplasma (RE)


Retikulum berasal dari kata reticular yang berart anyaman benang/jala, karena terdapat
memusat pada bagian sitoplasma (endoplasma), maka disebut retikulum endoplasma (RE).
Retikulum endoplasma merupakan sistem membran kompleks yang tersusun tidak beraturan
membentuk jaring-jaring kerja (retikulum), yang terdapat dalam sitoplasma sel eukariotik.
Organel ini berfungsi sebagai saluran di dalam sitoplasma yang menghubungkan nukleus
dengan membran plasma.
Retikulum endoplasma dibedakan menjadi dua, yakni RE kasar dan RE halus. RE kasar
memiliki ribosom pada permukaannya sehingga tampak berbintil-bintil dan berfungsi sebagai
tempat sintesis protein. Sedangkan RE halus berfungsi sebagai tempat pembentukan lemak.
Selain itu, keduanya juga berperan dalam transportasi senyawa kimia yang diperlukan untuk
metabolisme sel. Juga berperan dalam menetralkan racun (detoksifikasi) misalnya RE yang
terdapat di dalam sel-sel hati.

c. Ribosom
Ribosom merupakan organel kecil di dalam sel dengan diameter ±20nm. Ribosom terdapat
bebas di dalam sitoplasma maupun melekat pada membran RE ketika proses sintesis protein
sedang berlangsung. Jika proses sintesis protein tidak sedang berlangsung ribosom dalam
bentuk sub unit kecil dan sub unit besar.
d. Sentriol
Sentriol hanya di jumpai pada sel hewan dan dapat dilihat ketika sel mengadakan pembelahan.
Organel ini terdiri atas sepasang badan berbentuk tabung (silinder) dan merupakan suatu
kesatuan yang disebut sentrosom. Sentriol mengandung mikrotubulus yang terdiri atas
sembilan triplet, terletak di dekat nukleus. Sentriol ini berperan dalam proses pembelahan sel
dengan membentuk benang spindel.

e. Badan Golgi
Organel ini membentuk struktur seperti jala yang kompleks. Badan Golgi berfungsi untuk:

1. Mengangkat dan mengubah secara kimia materi-materi yang terdapat di dalamnya


2. Menghasilkan lendir, lilin pada tanaman perca, dan sekresi yang bersifat lengket karenanya
pada sel kelenjar jumlah badan golgi lebih banyak
3. Kadang-kadang berperan dalam transpor lemak
4. Sekresi protein, glikoprotein, karbohidrat, dan lemak
5. Membentuk Lisosom
6. Membentuk enzim-enzim pencernaan yang belum aktif

Di dalam badan golgi, protein dari retikulum endoplasma berikatan dengan karbohidrat rantai
pendek membentuk glikoprotein. Struktur badan golgi bervariasi, mulai dari yang bentuknya
tidak jelas hingga berbentuk jaring-jaring atau jala. Pada sel tumbuhan, badan golgi sering
disebut diktiosom. Organel ini terletak di antara RE dan membran plasma.

f. Lisosom
Lisosom (lyso = pencernaan, som = tubuh) adalah organel sel berbentuk kantong kecil agak
bulat dan dibatasi oleh sistem membran tunggal. Organel ini terdapat pada hampir semua sel
eukariotik, terutama pada sel-sel hewan yang fagositik (bergerak bebas). Lisosom
mengandung banyak enzim pencerna hidrolitik, seperti protease, nuklease, lipase, dan
fosfatase yang dibentuk oleh retikulum endoplasma kasar. Enzim-enzim tersebut akan dikirim
ke dalam badan golgi.

Lisosom berfungsi untuk:

1. Mencerna materi yang diambil secara endositosis


2. Autofagi, yaitu menghancurkan zat atau materi yang tidak dibutuhkan di dalam sel
3. Eksositosis, yaitu pembebasan enzim ke luar sel, misalnya ini terjadi pada penggantian tulang
rawan pada perkembangan tulang keras.
4. Autolisis, yaitu penghancuran diri sel dengan cara membebaskan semua isi lisosom dalam sel,
misalnya pada peristiwa metamorfosis berudu yang menginjak dewasa dengan menyerap
kembali ekornya.

g. Mitokondria
Mitokondria merupakan organel sel yang bentuknya beraneka ragam yaitu oval,bulat, silindris,
seperti gada dan ada yang tidak beraturan. Strukturnya sangat kompleks. Organel ini
merupakan tempat berlangsungnya respirasi aerobik dalam sel. Mitokondria terlindung oleh
membran ganda dan di dalamnya terdapat cairan yang disebut matriks. Membran dalamnya
berlekuk-lekuk disebut krista, struktur yang berlekuk-lekuk seperti ini berfungsi untuk
memperluas permukaan sehingga proses respirasi lebih banyak.
h. Plastida
Plastida merupakan organel yang hanya terdapat di dalam sel tumbuhan. Organel ini berisi
pigmen atau pemberi warna. Plastida yang berisi pigmen klorofil disebut kloroplas, berfungsi
sebagai organel utama penyelenggara proses fotosintesis. Kromoplas adalah plastida yang
berisi pigmen selain klorofil, misalkan karoten, xantofil, fikoerithrin, atau fikosantin, dan
memberikan warna pada mahkota bunga atau warna pada alga. Plastida yang tidak berwarna
disebut leukoplas, termodifikasi sedemikian rupa sehingga berisi bahan organik. Ada beberapa
macam leukoplas berdasar bahan yang dikandungnya: amiloplas berisi amilum, elaioplas
(lipoplas) berisi lemak, dan proteoplas berisi protein.

Kloroplas mengandung pigmen hijau, kuning, atau merah. Fungsinya sebagai tempat
berlangsungnya proses fotosintesis. Di dalam kloroplas terdapat pigmen-pigmen fotosintetik
yang terletak pada sistem membran dan bertebaran pada seluruh bahan dasar yang disebut
stroma. Kloroplas memiliki membran rangkap yaitu membran dalam yang melipat kebagian
dalam dan membentuk lembaran-lembaran yang disebut tilakoid. Pada tempat-tempat tertentu,
tilakoid bertumpuk-tumpuk, membentuk badan seperti tumpukan uang logam yang disebut
grana Pada umumnya sebuah kloroplas mengandung 40-60 grana. Peran pigmen fotosintetik
pada tumbuhan tinggi adalah untuk menyerap energi cahaya dan kemudian mengubahnya
menjadi energi kimia berupa glukosa atau karbohidrat yang akan digunakan sebagai bahan
makanan.

i. Badan Mikro (Peroksisom dan Glioksisom)


Badan mikro memiliki ukuran yang hanya bergaris tengah 0,3-1,5 µm. Badan mikro diselubungi
oleh membran tunggal yang berisi enzim katalase dan oksidase. Organel ini berukuran sebesar
lisosom dan memiliki dua tipe, yaitu peroksisom dan glioksisom.

Peroksisom senantiasa berhubungan dengan organel lain serta banyak mengandung enzim
katalase dan oksidase. Pada hewan, peroksisom berada di dalam sel-sel hati dan ginjal.
Sementara pada tumbuhan terdapat dalam berbagai tipe sel. Peroksisom berperan dalam
oksidasi substrat, metabolisme lemak menjadi karbohidrat, dan perubahan purin dalam sel.

Glioksisom terdapat pada sel tumbuhan terutama pada jaringan yang mengandung lemak
seperti biji-bijian berlemak. Glioksisom menghasilkan enzim katalase dan oksidase. Fungsinya
adalah untuk mengoksidasi asam lemak menjadi gula yang berguna untuk pertumbuhan
tanaman.

j. Vakuola
Vakuola merupakan rongga yang terbentuk di dalam sel, dan dibatasi membran yang disebut
tonoplas. Pada tumbuhan vakuola berukuran besar seperti pada sel-sel parenkim dan
kolenkim. Umumnya berisi alkaloid, pigmen anthosianin, tempat penimbunan sisa metabolisme,
ataupun tempat penyimpanan zat makanan.

Pada sel hewan vakuolanya kecil atau tidak ada, kecuali hewan bersel satu. Pada hewan
bersel satu terdapat dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan yang berfungsi dalam
pencernaan intrasel dan vakuola kontraktil yang berfungsi sebagai osmoregulator
D. Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
Sel hewan dengan sel tumbuhan memiliki kedudukan dan fungsi yang sama sebagai unit
struktural dan fungsional terkecil kehidupan. Namun, jika dilihat dari strukturnya, sel hewan dan
sel tumbuhan memiliki sedikit perbedaan. Tidak semua organel sel hewan terdapat di dalam sel
tumbuhan. Begitu juga sebaliknya, tidak semua organel yang terdapat di dalam sel tumbuhan
dimiliki oleh sel hewan. Misalnya plastida hanya terdapat pada sel tumbuhan. Sel tumbuhan
juga memiliki dinding sel dan vakuola yang berukuran besar. Sedangkan organel yang hanya
dimiliki oleh sel hewan adalah dua sentriol di dalam sentrosom, yang berperan dalam
pembelahan sel. Perbedaan sel hewan dengan sel tumbuhan diantaranya:

SEL HEWAN

1. Tidak memiliki dinding sel


2. Bentuknya tidak tetap karena hanya memiliki membran plasma
3. Tidak memiliki plastida
4. Mitokondrianya banyak
5. Vakuolanya banyak dengan ukuran yang kecil
6. Sentrosom dan sentriol tampak jelas

SEL TUMBUHAN

1. Memiliki dinding sel yang mengandung selulosa


2. Bentuk tetap karena memiliki dinding sel
3. Memiliki plastida
4. Mitokondria sedikit karena fungsinya dibantu oleh plastida
5. Vakuola sedikit tapi ukurannya besar
6. Sentrosom dan sentriolnya tidak jelas

Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan juga dapat dilihat pada tabel berikut ini:

No. Bagian Sel Sel Hewan Sel Tumbuhan


1. Dinding sel Tidak ada ada
2. Membran plasma ada ada
3. Sitoplasma ada ada
4. Organel sel
Nucleus ada/bagian terbesar ada
Letak nucleus bisanya di tengah biasanya tepi sel
Ribosom Ada ada
Sentriol Ada tidak ada
Badan golgi Ada ada
Lisosom Ada ada
Mitokondria Ada ada
Plastida tidak ada ada salah satunya
adalah kloroplas
Peroksisom Ada tidak ada
Glikosisom Ada ada
Vakuola kecil/tidak ada ada dan ukuranya
besar

Anda mungkin juga menyukai