Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Dengan mempelajari perkembangan peserta didik kita akan memperoleh beberapa


keuntungan. Pertama, kita akan mempunyai ekspektasi yang nyata tentang anak dan remaja.
Dari psikologi perkembangan akan diketahui pada umur berapa anak mulai berbicaradan
mulai mampu berpikir abstrak. Hal-hal itu merupakan gambaran umum yang terjadi pada
kebanyakan anak, di samping itu akan diketahui pula pada umur berapa anak tertentu akan
memperoleh keterampilan perilaku dan emosi khusus. Kedua, pengetahuan tentang psikologi
perkembangan anak membantu kita untuk meresponsebagaimana mestinya pada perilaku
tertentu dari seorang anak.
Psikologi perkembangan akan secara terbuka mengungkap proses pertumbuhan
psikologi, proses-proses yang akan dialami pada kehidupan sehari-hari. Yang lebih penting
lagi, pengetahuan ini akan membantu kita memahami apa yang kita alami sendiri, misalnya
mengapa masa puber kita lebih awal atau lebih lambat dibandingkan dengan teman- teman
lain. Setiap manusia sejak lahir sampai dewasa mengalami perubahan dalam bentuk
pertumbuhan perkemba
Para ahli psikologi perkembangan mempelajari perubahan-perubahan perilaku yang
terjadi sejak masa konsepsi sampai akhir hayat manusia. Walaupun kebanyakan di antara
mereka fokus penelitiannya pada periode yang dilalui anak sampai masa adolesen. Isu-isu
yang ditelaah tentang perkembangan ada tiga. Nature dan nurture, yang mempertanyakan
tentang penyebab atau sumber terjadinya perubahan dalam perkembangan itu dibawa sejak
lahir atau karenapengaruh lingkungan. Apakah karakteristik terdahulu dapat memperkirakan
karakteristik berikutnya. Normativedan idiographic, yang mempertanyakan dan
membicarakan bahwa perkembangan itu didasari oleh proses internal biologis yang terjadi
secara umum dan bahwa perkembangan berlangsung dari suatu langkah ke langkah
berikutnya (normatif); atau berpusat pada seorang individu anak yang berbeda dari anak
lainnya (Vasta, 1992).

Pada anak terjadi pertumbuhanyang cepat dibandingkan dengan pertumbuhanyang


dialami spesies lain. Perubahan fisik, misalnya pada tahun pertama lebih cepat dari pada
tahun-tahun berikutnya. Hal yang sama terjadi juga pada perubahan yang menyangkut
interaksi sosial, perolehan dan penggunaan bahasa, kemampuan mengingat,serta berbagai
fungsi lainnya.

Kebanyakan ahli teori psikologi berpendapat bahwa apa yang terjadi hari ini sangat banyak
ditentukan oleh perkembangan ketika masakanak-kanak. Proses yang kompleks para peneliti
yang mencoba memahami perilaku orang dewasa yang kompleks, berpendapat bahwa
mengkaji tentang bagaimana perilaku itu pada saat masih sederhana akan sangat berguna.
Misalnya ialah bahwa kebanyakan orang dapat membuat kalimat yang panjang dan dapat
mengerti oleh orang lain. Manusia mampu berkomunikasi dari cara yang sederhana sampai
yang kompleks karena bahasa yang dipergunakan mengikuti aturan-aturan tertentu. Ketika
anak belajar membentuk kalimat yang terdiri atas satu atau dua kata, kalimat itu muncul
dengan mengikuti aturan yang diajarkan orang dewasa. Dengan mengkaji kalimat pertama
tersebut para peneliti bahasa bertambah wawasannya tentang mekanisme cara berbicara
anakyang sederhana sampaidewasa yang lebih kompleks. Nilai yang diterapkan kebanyakan
ahli psikologi perkembangan melakukan penelitiannya dalam laboratorium dan sering kali
mengkaji pertanyaan-pertanyaan teoritis berdasarkan hasil penelitiannya.

Misalnya penelitian tentang tahap awal perkembangan sosial yang secara relevan
berkaitan dengan orang tua danperanannya dalam kehidupannya sehari-hari, percobaan
tentang strategi pemecahan masalah pada anak akan memberikan informasi berharga
mengenai metode mengajar yang baik. Hasil dari penelitian atau pengkajian teoritis dapat
secara langsung atau tidak dapat mempengaruhi pola pendidikan atau pengajaran.

2. Permasalahan

Dari hasil pemaparan latar belakang diatas, perumusan masalah dalam makalah ini
dapat disebutkan sebagai berikut:

a. Apa itu perkembangan?

b. Bagaimana konsep perkembangan dalam konstelasi psikologi dan pendidikan?

c. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan?


BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Perkembangan

Apa yang dimaksud oleh psikolog ketika mereka berbicara tentang perkembangan
individu? Secara umum, dapat diartikan bahwa perkembangan merupakan pola perubahan
yang dimulai pada saat konsepsi (pembuahan) dan berlanjut di sepanjang rentang kehidupan.
Kebanyakan perkembangan melibatkan pertumbuhan, meskipun perkembangan juga meliputi
penurunan (Santrock, 2009). Dalam Papalia, Olds, dan Feldman (2009) disebutkan bahwa
perkembangan manusia merupakan suatu studi ilmiah tentang pola-pola perubahan dan
stabilitas di sepanjang rentang kehidupan manusia. Hal itu menunjukkan bahwa manusia
mengalami perubahan dalam beberapa hal, misalnya dalam hal tinggi dan berat badan,
perbendaharaan kata, dan kematangan berpikir.Perkembangan sebenarnya tidak terjadi dalam
kotak yang terpisah-pisah namun untuk menyederhanakan dan mempermudah pembahasan,
perkembangan sering dibagi ke dalam beberapa aspek. Sebagai contoh, Dodge, Colker, dan
Heroman (2002) membagi area perkembangan ke dalam empat aspek, yaitu aspek
sosialemosional, aspek fisik, aspek kognitif, dan aspek bahasa.

B. Konsep Perkembangan Kontelasi Psikologi dan Pendidikan

Menurut teori perkembangan mental Piaget, ada 4 tahapan perkembangan


kognitif pada anak, yaitu,ahap sensori motor (sensori-motor stage)tahap pre operasi (pre
operationalstage), tahap operasi konkrit (concrete operational stage), dan, tahap operasi
formal (formal operational stage). Setiap tahapan perkembangan mental mempunyai sifat
atau ciri khas masing- masing yang dimunculkan anak yang berbeda-beda. Pendidikan dalam
konteks umum dapat mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individeu
dengan lingkungannya, baik secara formal, non formal, dan informal. Dengan demikian dalam
konteks yang lebih luas pendidikan merupakan bantuan kepada peserta didik untuk
berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya masing-masing. Pendidikan dalam
perspektif yang praktis dan sempit dapat diartikan sebagai proses transfer of knowledge yang
dikenal dengan proses belajar mengajar atau proses pembelajaran, atau dalam istilah formal
adalah pengajaran.
Pada Pandangan konstruktivisme, pengetahuan tumbuh dan berkembang melalui
pengalaman. Pemahaman berkembang semakin dalam dan semakin kuat apabila selalu
diuji dengan pengalaman baru. Manusia memiliki struktur pengetahuan dalam otaknya,
seperti kotak-kotak yang masing-masing berisi informasi bermakna yang berbeda-beda.
Pengalaman yang sama bagi beberapa orang akan dimaknai berbeda-beda oleh masing-
masing individu dan disimpan dalam kotak yang berbeda. Setiap pengalaman baru
dihubungkan dengan kotak-kotak (struktur pengetahuan) dalam otak manusia.
Struktur pengetahuan dikembangkan dalam otak manusia melalui dua cara, yaitu asimilasi
dan akomodasi. Asimilasi, maksudnya struktur pengetahuan baru dibuat atau dibangun
atas dasar struktur pengetahuan yang sudah ada. Akomodasi, maksudnya struktur
pengetahuan yang sudah ada dimodifikasi untuk menampung dan menyesuaikan dengan
hadirnya pengalaman baru.

Menurut Piaget dalam Ruseffendi (2006 : 133) ada tiga dalil pokok dalam perkembangan
mental manusia, yaitu :

1. Perkembangan intelektual terjadi melalui tahap-tahap beruntun yang selalu


terjadi dengan urutan yang sama.

2. Tahap-tahap itu didefinisikan sebagai kluster dari operasi-operasi

mental yang menunjukkan adanya tingkah laku intelektual.

3. Gerak melalui tahap-tahap itu dilengkapkan oleh adanya keseimbangan

(ekuilibration) proses pengembangan yang menguraikan tentang in interaksi antara


pengalaman (asimilasi) dan struktur kognitif yang timbul (akomodasi).

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan ialah, Lingkungan


pendidikan mencakup segala materiil dan stimuli di dalam dan di luar diri individu, baik yang
bersifat fisiologis, psikologis, maupun sosio-kulutral (Soemanto, 2003: 84). Keluarga merupakan
tempat pertama bagi perkembangan pribadi anak. Anak mulai belajar berbagai hal yang penting
bagi kehidupannya baik sebagai mahluk sosial maupun sebagai individual dlam keluarganya.
Bagaimana anak menjalakan perannya kelak, sedikit banyak ditentukan oleh apa yang
didapatkannya dari keluarga seperti pengalaman berbagi , memberi atau menerima yang baik atau
buru, benar atau salah. Melalui keluarga juga anak belajar berbagai macam hal yang diperlukan
dalam kehidupan sosilnya di masyarakat. Sekolah juga merupakan tempat yang penting bagi
perkembangan siswa/anak. Dari delapan tahap perkembangan manusia, tahap
adolescence(remaja) menjadi tahap yang berbeda dari tahap-tahap yang lain.

Perbedaan itu disebabkan oleh adanyaperubahan perkembangan fisik maupun psikis


pada individu yang membawanya kepada perubahan perilaku. Masa Remaja (adolescence)
dimulai saat manusia berada pada masa puber dan berakhir pada usia 18 atau 20 tahun.
Sedangkan untuk perkembangan fisik seperti motorik kasar dan lain-lain dipengaruhi oleh
gizi seseorang pada periode sebelumnya, dan segala yang dikonsumsinya untuk
merangsang berkembangnya otak dan organ tubuh lainnya, tetapi faktor lingkungan dan
pendidikan sangatlah penting dalam mempengaruhi suatu perkembangan manusia.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan latar belakang, permasalahan, dan pembahasan dapat


disimpulkan bahwa, secara umum, dapat diartikan bahwa perkembangan merupakan pola
perubahan yang dimulai pada saat konsepsi (pembuahan) dan berlanjut di sepanjang
rentang kehidupan disamping itu perkembangan juga tidak lepas dari konstelasi psikologi
dan pendidikan.Dimana dari psikologi perkembangan akan diketahui pada umur berapa
anak mulai berbicara dan mulai mampu berpikir abstrak. Hal-hal itu merupakan gambaran
umum yang terjadi pada kebanyakan anak, di samping itu akan diketahui pula pada umur
berapa anak tertentu akan memperoleh keterampilan perilaku dan emosi khusus. Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan seseorang baik dalam bidang psikologi
dan sebagainya ialah, untuk perkembangan fisik seperti motorik kasar dan lain-lain
dipengaruhi oleh gizi seseorang pada periode sebelumnya, dan segala yang dikonsumsinya
untuk merangsang berkembangnya otak dan organ tubuh lainnya. Sedangkan faktor
lingkungan dan pendidikan sangatlah penting dalam mempengaruhi suatu perkembangan
psikologi seseorang.
DAFTAR PUSTAKA

Agustriyana, Nur Astuti, Insan Suwanto. 2017. “Fully Human Being Pada Remaja Sebagai

Pencapaian Perkembangan Identitas”. Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia.

Vol (2). No (1).Hal 9-11.

Alhaddad, Idrus. 2012. Penerapan Teori Perkembangan Mental Piaget pada Konsep

Kekekalan Panjang. Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi

Bandung. Vol (1). No (1). Hal 35.

Fitri, Emria, Nilma Zola. 2018. Profil Keperayaan Diri Remaja Serta Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi. Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia. Vol (4). No (1). Hal 4.

Howe, Carrie Williams, Kimberly Coleman, Kelly,Hamshaw, Katherine Westdijk. 2014.

StudentDevelopment and Service Learning : A Three-Phased Model for Course


Design.International Journal of Research on Service-Learning and Community
Engagement.Vol (2). No (1). Hal 46.

Khiyarusoleh, Ujang. 2016. Konsep Dasar Perkembangan Kognitif pada Anak Menurut Jean

Piaget. Jurnal Dialektika Jurusan PGSD. Vol (5). No (1). Hal 2.

Martani, Wisjnu. 2012. Metode Stimulasi dan Perkembangan Emosi Anak Usia Dini.

Jurnal Psikologi. Vol (39). No (1).Hal 113.

Ramdhani, Muhammad Ali. 2014. Lingkungan Pendidikan dalam Implementasi Pendidikan

Karakter. Jurnal Pendidikan. Vol (8). No (1). Hal 28-37.


MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

KONSEP DAN FAKTOR-FAKTOR PERKEMBANGAN

DISUSUN

NAMA : RONA ULI MANURUNG

NIM : E1A019090

KELAS : D/II

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2020

Anda mungkin juga menyukai