PENDAHULUAN
Membahas tentang deskripsi sel tumbuhan secara singkat dari penjabaran umum
hingga khusus sekitar dua paragraf. Deskripsi ini ditulis berdasarkan sumber yang valid dan
diberi endnote pada akhir kalimat. Misal: “Sel tumbuhan adalah … (Piko, 2022).”
Jangan lupa mencantumkan integrasi Islamnya (terdapat pada Qalam Surat apa dan ayat
berapa, tulis ayat beserta maknanya) atau hubungan materi sel tumbuhan terhadap ayat
tersebut.
1.2 Tujuan
2.1 Sel
Sel berasal dari kata latin cella, yang berarti ruangan kecil, yang
ditemukan oleh Robert Hooke, yang melakukan pengamatan terhadap
sayatan gabus (terdapat ruangan ruangan kecil yang meyusun gabus
tersebut). Dalam biologi, sel merupakan kumpulan materi paling
sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit penyusun semua makhluk
hidup. Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian
besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di
dalam sel. (dr. I Made Subagiartha, 2018). Seluruh makhluk hidup
tersusun atas sel yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Sel
memiliki sifat yang fundamental (mendasar) dalam ilmu biologi. Semua
organisme kehidupan ini tersusun atas sel tunggal. (Rahmadina, 2017)
Sel terbagi menjadi dua tipe yaitu, prokariotik dan eukariotik. Perbedaan
karateristik antara dua sel tersebut adalah keberadaan membran yang
meyelubungi nukleus maupun organel lainnya yang mempunyai fungsi
spesifik, seperti mitokondria, retikulum endoplasma (RE), badan golgi dan
lisosom. Sel eukariotik memiliki karakteristik tersebut, sedangkan pada sel
prokariotik tidak. Sel tumbuhan merupakan kumpulan sel eukariotik, yaitu
kelompok sel yang memiliki materi genetik atau DNA yang diselimuti
atau dibungkus oleh membran. Dinding pada sel tumbuhan ini tersusun
dari senyawa, seperti pectin, lignin, selulosa serta hemiselilosa yang
fungsinya menguatkan struktur tumbuhan. (Dr. Dra. Rina Priastini
Susilowati, 2019)
Sel tumbuhan dibatasi oleh dinding sel dan di sebelah dalamnya terdapat
zat tempat berlangsungnya reaksi kimia yang diperlukan untuk kehidupan
sel, zat itu disebut protoplas (protoplasma). Dengan demikian sel
tumbuhan dapat dibagi menjadi protoplas, yakni seluruh bagian dalam sel,
dan dinding sel yang mengelilinginya. (Waluyo, 2006) Suatu sel dikatakan
mati jika di dalam sel tidak terkandung protoplas (dalam protoplas
terkandung protoplasma yaitu zat-zat kehidupan). Dan benda non
protoplasmik / benda mati dalam sel terdiri dari substansi organik dan
anorganik, cair ataupun padat. Non protoplasmik dibedakan menjadi 2,
yaitu Cair yang merupakan cairan sel (terdapat pada rongga vakuola),
minyak dan lemak; Padat contohnya Ca Oksalat yang terdapat pada
parenkim xylem dan floem; Tepung Amilum yang terdapat pada sel-sel
daun dan dalam alat penyimpan makanan; dan Butir-butir Aleuron /
Prorin. (Azhar, 2012)
3.2.1 Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu:
1. Mikroskop majemuk (cahaya)
2. Gelas benda dan penutup
3. Pipet tetes
4. Jarum preparat
5. Silet tatra
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu:
1. Umbi Solanum tuberosum
2. Akar pena Daucus carota
3. Batang Amaranthus sp.
4. Daun Opuntia sp
HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1.2 Klasifikasi
4.1.3 Pembahasan
4.1.2
Klasifikasi
4.1.3 Pemnbahasan
. Berdasarkan pengamatan pada irisan melintang Daucus carota yang
diamati dibawah mikroskopcahaya dengan perbesaran 40 x 10 terlihat di
dalam sel umbi Daucus carota terdapat dinding sel yang membatasi sel
yang satu dengan yang lain dan diantara dinding sel ini terdapat ruang antar
sel. Selain itu juga terdapat kromoplas berupa pigmen karoten (plastida
yang berwarna kuning atau jingga) yang berbentuk segitiga. Pada
kromoplas terkandung zat warna karotenoid dalam hal ini yaitu alfa dan
beta karoten yang menyebabkan warna jingga pada umbi wortel sebagai
pigmen karotenoid utama. Di samping kromoplast yang jelas diamati pada
percobaan juga terdapat sitoplasma.
Seperti yang di tuliskan oleh Hidayat (1995) bahwa, warna kuning,
merah atau merah bata yang terdapat dalam kromoplas diakibatkan
oleh kratinoid yang terkandung di dalamanya. Kromoplas ini sering kali
berasal dari kloroplas, namun ada juga yang ditafsirkan berasal dari
proplastida. Konsep yang penting tentang kromoplas ini adalah sintesis
dan penempatan pigmen karotenoid yang berada dalam sel tersebut..
4.3.1 Amaranthus sp.
Berdasarkan hasil pengamatan irisan melintang batang bayam
dengan perbesaran 40×10 dapat terlihat adanya dinding sel dan kalsium oksalat
yang berbentuk kristal prisma. Menurut Hidayat (1995), berbagai bentuk kristal
ditemukan dalam sel tumbuhan, kristal kalsium oksalat terdapat dalam bentuk
butiran halus(piramida kecil) yang terdapat pada sel batang bayam. Kalsium
oksalat merupakan salah satu bahan ergastik di dalam sel bersifat padat dan tidak
larut karena berikatan kovalen sehingga mengendap berbentuk Kristal di dalam
jaringan tumbuhan. Kristal ini terbentuk sebagai hasil akhir metabolisme di dalam
jaringan tumbuhan (Ardiansah Hasin, 2019)
4.4.1 Opuntia sp
mikroskop cahaya perbesaran 40x10 dapat terlihat adanya kristal kalsium oksalat
Menurut ...Drus, merupakan kristal prismatik yg tssn globular dijumpai dlm daun
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Bibliography
Ardiansah Hasin, ,. Z. (2019). ANALISIS KADAR KALSIUM OKSALAT (CaC2O4)
PADA DAUN DAN BATANG. Jurnal Media Laboran,, vol 9 no 1.
Azhar. (2012). Jaringan Pada Daun, Batang dan Akar Tumbuhan. Depok: PT Alex
Media Komputindo.
Dr. Dra. Rina Priastini Susilowati, M. (2019). Kajian Sel dan Molekuler. Banyumas: CV.
Pena Persada.
dr. I Made Subagiartha, S. (2018). SEL STRUKTUR, FUNGSI, DAN REGULASI. Bali.
Melda Ayu Priskilia, R. N. (2022). PENGARUH KOMBINASI LARUTAN BUAH
BINAHONG, KUNYIT, DAUN SUJI TERHADAP TINGKAT
KEKONTRASAN JARINGAN BATANG BAYAM (Amaranthus spinosus L)
SEBAGAI MEDIA BELAJAR JARINGAN TUMBUHAN . BIOEDUKASI
Jurnal Pendidikan Biologi , vol 13 no 1.
Mujahidin Ahmad, E. B. (2020). Kunci Tadabbbur dan Integrasi Al-Qur’an dalam
Pembelajaran Biologi. Bioeduca: Journal of Biology Education, 101-114.
Rahmadina, M. (2017). BIOLOGI SEL. medan: CV. Selembar Papyrus.
Waluyo, J. (2006). Biologi Dasar. Jember: Universitas Press.
Yulanda Rompas, d. (2011). Struktur Sel Epidermis dan Stomata Daun Beberapa
Tumbuhan Suku Orchidaceae. JURNAL BIOSLOGOS, vol 1 no 1.
LAMPIRAN
Lapsem