Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Sel merupakan salah satu unit dasar kehidupan yang susunannya secara
struktual dan fungsional sangat berpengaruh terhadap kepribadian dan tingkah
laku dari masing-masing makhluk hidup. Seluruh makhluk hidup tersusun atas
sel yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya (Rahmadina & Febriani,
2018). Tumbuhan termasuk organisme multiseluler yang terdiri dari berbagai
jenis sel spesialisasi yang bekerja sama untuk melakukan fungsinya.
Sel tumbuhan meliputi berbagai organel dan penyusun lainnya seperti
dinding sel, sitoplasma, membran plasma, retikulum endoplasma, badan
golgi,vakuola, peroksisom dan glioksisom, rangka sel, ribosom, mitokondria,
plastisida dan nukleus (Hasanah, dkk, 2021). Sel tumbuhan tersusun atas sel
hidup dan juga sel mati.
Suatu sel tumbuhan dapat dikatakan hidup jika ditandai dengan adanya inti
dan organel lainnya disertai dengan pergerakan atau aktivitas didalam sel
(Advinda, 2018). Sel tumbuhan pada dasarnya terdiri atas dinding sel dan
protoplas. Protoplas merupakan bagian sel yang berada disebelah dalam dinding
sel. Bagian protoplas ini terdiri dari bagian yang hidup dan tak hidup, bagian
hidup disebut dengan komponen protoplasmik dan bagian tak hidup disebut
dengan komponen non protoplasmik.
Komponen non-protoplamik terbagi menjadi cair dan padatan. Komponen
non-protoplasmik yang bersifat cair dan terdapat di dalam vakuola sel adalah
asam-asam organik, karbohidrat, protein, alkaloid (nikotin,peperin), zat
penyamak dn zat warna antosianin. Lemak dan minyak lemak terdapat sebagai
cadangan makanan pada biji-bijian. Lalu komponen non-protoplasmik yang
bersifat padat antara lain kristal kalium oksalat, aleiuron dan amilum.

1
B. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum komponen non-protoplasmik adalah, untuk mengamati tiga
macam butir pati, yaitu butir pati sederhana, majemuk dan setengah majemuk,
untuk melihat kristal-kristal pasir dalam sel, kristal kalsium oksalat dalam bentuk
kelompok yang disebut drus dalam sel-sel epidermal, kristal kalsium oksalat
berbentuk jarum dalam berkas-berkas raphida yang terdapat dalam sel lender,
kristal kalsium oksalat berbentuk empat persegi panjang atau piramida.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.Pengertian Sel
Sel merupakan kumpulan materi sederhana yang merupakan unit struktural
dan fungsional terkecil penyusun makhluk hidup yang umumnya mikroskopis
yang dapat diamati melalui mikroskop (Campbell, 2002). Sebagai unit struktural
berarti setiap makhluk hidup terdiri atas sel- sel, dan sebagai unit fungsional
artinya semua fungsi-fungsi kehidupan berlangsung di dalam sel. Sel- sel yang
memiliki struktur dan fungsi yang sama akan membentuk jaringan, jaringan akan
membentuk organ, dan organ- organ akan membentuk sistem organ lalu
kemudian terbentuklah organisme. Berdasarkan jumlah sel penyusunnya
organisme dikategorikan menjadi organisme uniseluler (bersel tunggal) dan
organisme multiseluler (bersel banyak).
Tumbuhan termasuk organisme multiseluler yang terdiri dari berbagai jenis
sel terspesialisasi yang bekerja sama melakukan fungsinya. Pada tumbuhan
istilah sel meliputi protoplasma dan dinding sel. Sel tumbuhan memiliki bagian
pokok yang berbeda dari hewan yaitu vakuola, plastida dan dinding sel. Vakuola
dan plastida merupakan bagian hidup dari sel tumbuhan dan disebut protoplas,
sedangkan dinding sel berfungsi melindungi isi sel yang ada pada protoplasma.
Jenis plastida yang sangat memiliki peran yang penting bagi tumbuhan ialah
kloroplas yaitu berperan penting dalam proses fotosintesis. Ciri khas sel
tumbuhan yaitu terdiri dari organel dan sitoplasma. Semua organel sel pada
tumbuhan dan struktur subseluler yang ada di dalam sitoplasma tertutup oleh
membran sel atau dinding sel sebagai lapisan pelindung, kecuali inti sel
(Ramdhini Rizki Nisfi, dkk, 2021).

B. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan


Tumbuhan adalah organisme multiseluler yang bersifat autotrof, yaitu dapat
membuat makanannya sendiri sehingga berperan sebagai produsen dalam rantai
makanan di ekosistem. Tumbuhan merupakan organisme kompleks yang
didalamnya tersusun dari sel, sekelompok sel dengan bentuk dan fungsi yang
sama (hampir sama) membentuk jaringan, sekelompok jaringan akan
membentuk organ, sekelompok organ membentuk sistem organ dan akhirnya
membentuk organisme (individu). Sekumpulan organisme yang sama akan

3
membentuk populasi, sekumpulan populasi membentuk komunitas dan
komunitas-komunitas yang berbeda ini akan berinteraksi dengan lingkungannya
dalam suatu ekosistem (Campbell et al., 2003).
Starr et al. (2018) menjelaskan organel penyusun sel tumbuhan, yaitu
dinding sel, membran sel (membran plasma), sitoplasma, mitokondria,
kloroplas, inti sel (nukleus), ribosom, retikulum endoplasma (RE), sitoskeleteon,
badan golgi, dan vakuola sentral. Dinding sel, kloroplas dan vakuola sentral
merupakan pembeda dengan sel hewan.

C. Sel Tumbuhan dan Bagian Non-Protoplasmik


Protoplas dinyatakan bahwa suatu sel dikatakan mati apabila di dalam
lumen sel itu tidak terkandung lagi protoplas. Di dalam protoplas terkandung
protoplasma yaitu zat-zat kehidupan. Dengan demikian maka benda-benda
dalam sel ang non protoplasmik berarti benda-benda yang tanpa zat -zat
kehidupan yang artinya pula benda mati.
Bagian-bagian sel yang bersifat non-protoplasmik di dalam plasma terdiri
atas bagian-bagian yang bersifat cair dan bagian-bagian yang bersifat padat.
Selain itu pada sel tumbuhan terdpat bagian yang memiliki sifat non-
protoplasmik yang terletak di dalam plastisida. Dinding sel juga merupakan non-
protoplasmik, terletak di luar plasma..
a. Bagian-bagian non-protoplasmik di dalam plasma yang bersifat cair
Bagian-bagian plasma yang bersifat non-protoplasmik dan bersifat
cair terdiri atas cairan sel, lemak dan minyak lemak, serta minyak atsiri dan
damar.
1) Cairan sel
Cairan sel adalah cairan yang terdapat di dalam vakuola, terdiri atas air
dengan bermacam-macam zat yang larut di dalamnya, yang berupa
persenyawaan-persenyawaan anorganik maupun organik dalam
perbandingan yang tidak tertentu. Di dalam satu sel susunan cairan sel dapat
berbeda-beda. Cairan sel biasanya memberikan reaksi asam, lebih-lebih
dalam sel-sel buah-buahan yang masih muda, karena tingginya kadar asam
di dalamnya.
2) Lemak dan minyak lemak

4
Lemak dan minyak lemak terdapat sebagai zat makanan cadangan, terutama
terdapat di dalam biji-biji pada sebagian besar tumbuhan Spermatophyta,
tetapi mikronmikronnya dalam persentase amat rendah. Di dalam sel-sel
yang plasmanya mengandung banyak air, lemak itu terdapat sebagai tetes
minyak yang juga dinamakan vakuola lemak. Lemak tumbuhan adalah
campuran beberapa ester dan gliserin dengan asam lemak, terutama asam
palmitat, asam stearat, dan asam oleat. Penimbunan lemak adalah suatu
pemakaian ruang yang lebih ekonomis, karena lemak mengandung tenaga
kimia potensial yang jauh lebih banyak daripada zat-zat lainnya.
3) Minyak atsiri dan damar
Di dalam sel-sel tumbuhan minyak atsiri terdapat sebagai tetes yang
membias cahaya, biasanya di selnya bergabus dan plasmanya mati. Minyak
dapat pula berupa kristal. Damar adalah campuran zat-zat, minyak atsiri,
maupun damar, mencegah pembusukan. Minyak pada bunga mempunyai
bau yang menarik serangga, sehingga datangnya serangga membantu proses
penyerbukan.
b. Bagian-bagian non-protoplasmik di dalam plasma yang bersifat padat
Bagian-bagian plasma yang bersifat non-protoplasmik dan bersifat
padat terdiri atas kristal-kristal, teerutaa kristal Ca-oksalat dan kristal krsik
serta butir-butir aleuron.
1) Kristal Ca-oksalat
Kristal-kristal Ca-oksalat, yang mempunyai mikronus molekul Ca (C02)2,
adalah hasil rekresi. Diduga bahwa asam oksalat bebas, apabila terlalu
banyak, akan bersifat racun bagi tumbuhannya, maka perlu ada
pengendapan garam Ca-oksalat. Kristal ini berada di dalam plasma atau di
dalam vakuola, atau mengisi seluruh ruang sel. Kristal kecil-kecil, seperti
pasir, biasanya berbentuk piramid-piramid yang amat kecil. Terdapat pula
kristal-kristal yang berbentuk seperti jarum mikron atau sapu lidi, disebut
rafida, juga Ca-oksalat dapat berupa kristal majemuk, berbentuk bintang
atau roset, disebut kristal druse.
2) Butir aleuron

5
Aleuron merupakan cadangan makanan pada tumbuhan yang terdapat di
dalam sitoplasma dan berbentuk butir-butri protein. Pembentukan aleuron
terjadi karena protein bersifat pasif di dalam sel yang selanjutnya
ditransportkan dan disimpan sebagai cairan di dalam vakuola tumbuhan.
Cairan tersebut akan mengalami proses di dalam vakuola, sehingga protein
tersebut akan mengendap. Pengendapan protein mikronmikronnya dipicu
oleh pematangan buah atau biji pada tumbuhan dan menjadikan
terbentuknya aleuron.

6
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada saat praktikum ini antara lain:
1. Alat
Alat yang digunakan adalah mikroskop, kaca preparat, kaca penutup, pipet
tetes, gelas beaker dan silet.
2. Bahan
Bahan yang dibutuhkan antara lain ada umbi Solanum tuberosum, batang
Solanum nigrum, Tangkai daun Carica papaya, batang Opuntia ficus
indica, batang Pleomele angustifolia, batang Begonia sp.

B. Cara Kerja
Cara kerja dari praktikum komponen non-protoplasmik adalah, untuk
membuat kerokan umbi kentang di atas permukaan kaca, teteskan air, dan tutup.
Amati 3 jenis bentuk pati yang ada dalam umbi kentang. Untuk membuat
sayatan mesofil,/permukaan, letakkan pada kaca objek, teteskan air, dan tutup
dengan kaca penutup. Amati serta gambar beberapa sel yang mengandung
kristal pasir dan sel yang mengandung drus.

7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.Hasil

a. Umbi Solanum tuberosum


Menurut Sharma (2020), umbi tanaman Solanum tuberosum, adalah
tumbuhan dengan klasifikasi tanaman sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledone
Ordo : Tubiflorae
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum tuberosum L.

A B

Gambar 1. Pengamatan umbi Solanum tuberosum


A.Umbi Solanum tuberosum
B.Anatomi Umbi Solanum tuberosum
Keterangan pada gambar B.
1.Butir pati
Umbi Solanum tuberosum setelah di amati menggunakan mikroskop
dengan pergerakan 40x dapat diketahui ia memiliki bentuk sel bulat
dengan komponen amilum dan kristal oksalat.
b. Batang Solanum nigrum
Solanum nigrum adalah tumbuhan umbi yang tumbuh di bawah tanah dan
memiliki akar yang biasanya berwarna oranye dengan klasifikasi sebagai
berikut:

8
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum nigrum L.

A B
Gambar 2. Pengamatan batang Solanum nigrum
A. Tanaman batang Solanum nigrum
B. Anatomi tanaman Solanum nigrum
Keterangan pada gambar B.
1. Lamela
2. Butiran pati
3. Hilus
c. Tangkai daun Carica papaya
Carica papaya adalah jenis tanaman yang termasuk dalam genus
Carica dengan klasifikasi sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Caricales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya L.

9
A B
Gambar 3. Pengamatan tangkai daun Carica papaya
A. Tanaman Carica papaya
B. Anatomi Carica papaya
Keterangan pada gambar B.
1. sitoplasma
2. dinding sel
3. kristal ca-oksalat
Pengamatan yang di lakukan menggunakan perbesaran mikroskop
40x dapat dilihat bahwa tangkai daun papaya memiliki bentuk sel
heksagonal dengan komponen sel kristal Ca oksalat, noktah, dan
amilum kristal dengan bentuk kelenjar durse.
d. Batang Pleomele angustifolia
Berikut klasifikasi dari tanaman Pleomele angustifolia:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Liliales
Famili : Liliceae
Genus : Pleomele
Spesies : Pleomele angustifolia

10
A B
Gambar 4. Pengamatan Begonia sp.
A. Tanaman daun Begonia sp.
B. Anatomi daun Begonia sp.
e. Batang Begonia sp.
Begonia sp. adalah genus tumbuhan yang sangat beragam dan
mencakup ribuan spesies. Genus Begonia termasuk dalam keluarga
Begoniaceae dengan klasifikasi sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Angiospermae
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Cucurbitales
Famili : Begoniaceae
Genus : Begonia
Spesies : Begonia sp.

A B
Gambar 5. Pengamatan Begonia sp.
A. Tanaman daun Begonia sp.
B. Anatomi daun Begonia sp.

11
Keterangan pada gambar B.
1. Dinding sel
2. Lamela
3. Kristal drus

B. Pembahasan
Anatomi tumbuhan ialah ilmu yang mempelajari tentang struktur
tumbuhan melibatkan fungsi organic terkecil dari tumbuhan yaitu sel. Sel
adalah struktrur terkecil dan fungsional dari suatu makhluk hidup yang
mampu melakukan metabolisme, reproduksi, dan kegiatan lainnya yang
menunjang kelangsungan hidup sel itu sendiri (Wibowo, 2017).
Pengamatan yang terjadi pada pengamatan mikroskopis solanum
nigrum adalah di dapati pati yang berbentuk oval dan lamela, kemudian juga
terdapat butir butiran pati. pada batang solanum nigrum (leunca) pati yang
terlihat pada mikroskop perbesaran 40x10 adalah pati yang berbentuk bulat
oval.
Amylum solani didapatkan dari umbi solanum tuberosum L.
Amylum solani berupa serbuk putih, jika di tekan di antara jari akan
menimbulkan suara creaks praktis tidak larut dalam air dingin dan alkohol.
Amylum solani memiliki bentuk yang tidak beraturan, oval. Ukuran partikel
amylum solani sekitar 10-100 mikro meter, dengan diameter rata-rata
partikel adalah 46 mikro meter dan kandungan lembabnya sebesar 18%
(jackson, 2018).
Lalu pada pengamatan batang Begonia sp. Dapat terlihat Terlihat
jelas adanya kristal pasir yang merupakan salah satu benda tak hidup yang
terdapat dalam sel pada tumbuhan begonia sp. Pada perbesaran 40x10 pada
mikroskop. Susunan sel epidermis rapat, tanpa ruang antar sel, dan tidak
terdapat klorofil (Hidayat, 2019).

12
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa benda-benda di dalam sel yang non-protoplasmik adalah benda-benda
mati yang terdapat di dalam sel-sel tumbuhan, yang biasanya disebut benda ergas
(ergastic subtances). Benda dalam sel yang non-protoplasmik yang bersifat cair
meliputi cairan sel yaitu cairan yang terdapat dalam rongga vakuola. Senyawa-
senyawa yang terdapat dalam cairan sel diantaranya air, asam-asam organik,
karbohidrat, alkaloid, tanin (zat penyamak), antosian.
Pengamatan mikroskopis solanum nigrum adalah di dapati pati yang
berbentuk oval dan lamela, kemudian juga terdapat butir butiran pati. pada
batang solanum nigrum (leunca) pati yang terlihat pada mikroskop perbesaran
40x10 adalah pati yang berbentuk bulat oval.
Pengamatan yang di lakukan pada tangkai daun papaya menggunakan
perbesaran mikroskop 40x dapat dilihat bahwa tangkai daun papaya memiliki
bentuk sel heksagonal dengan komponen sel kristal Ca oksalat, noktah, dan
amilum kristal dengan bentuk kelenjar durse.

B. Saran
Praktikum ini ketelitian adalah hal yang utama. Praktikkan juga diharapkan
dapat lebih teliti dalam melakukan pengamatan, agar bisa didapatkan hasil yang
valid. Dan juga praktikkan diharapkan untuk lebih memahami materi dan
praktikum yang akan dilaksanakan.

13

Anda mungkin juga menyukai