Anda di halaman 1dari 19

Praktikum ke 2 dan 3

BAGIAN BAGIAN YANG HIDUP DAN BENDA BENDA TAK HIDUP


DALAM SEL (BENDA ERGASTIK)
I.

PENDAHULUAN
a) TUJUAN :
Melihat sel dengan bagian-bagian yang hidup
Mengenal benda-benda tidak hidup didalam sel (misal:
amilum, butir aleuron dan kristal)
b) DASAR TEORI
Pada awalnya sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuwan Inggris

Robert Hooke yang telah meneliti irisan gabus melalui mikroskop yang dirancangnya
sendiri. Kata sel berasal dari kata latin cellulae yang artinya kamar kamar kecil.
Anton Van Leeuwenhook terhadap jasad renik dan mengungkapkan pertama kali
didunia. Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam
arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung didalam sel karena
itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya
terpenuhi (Campbell, 2002).
Bentuk sel yang bebas, atau sel yang baru dibentuk dan terisolasi cenderung
berbentuk bulatan, lalu Karen adanya tekanan dari sel sel yang lain maka bentuk sel
mulai terdiferensiasi (Nugroho, 2006).
Sel tumbuhan terdiri daari bagian yang hidup dan bagian yang mati. Bagian yang
hidup adalah inti organel pada sitoplasma dan bagian yang mati adalah inti organel
pada sitoplasma dan bagian yang mati adalah dinding sel dan benda benda ergastik.
Dan terdapat bagian bagian sel yang hidup yang hidup yaitu nucleus, kloroplas dan
caoran sitoplasma. Dan bagian dari nonprotoplasma (benda ergastik) diantaranya
amilum dan butiran aleuron. Protoplas merupakan bagian sel yang ada disebelah
dalam dinding sel. Protoplas tersusun oleh bahan hidup dalam bentuk sederhana,
yang disebut protoplasma. Pada sel tumbuhan protoplas terdiri atas komponen

Laporan Bagian-Bagian Sel yang Hidup dan Benda- Benda Mati

Page 1

protoplasma dan komponen non protoplasma. Protoplasma memiliki beberapa


komponen penyusun yang terdiri atas sitoplasma, inti sel, butir-butir plastida dan
mitokondria. Inti sel (nucleus), inti sel berbentuk bulat telur, merupakan bagian yang
penting dari protoplas karena merupakan sentral segala proses yang berlangsung
dalam sel tersebut. Pada inti sel terdapat membran, retikulum, dan nukleolus. Butirbutir plastida, butir-butir plastida umumnya terdapat pada sel tumbuh-tumbuhan yang
masih muda, didalam sitoplasma tetapi diluar inti sel. Plastida sendiri dibagi menjadi
4 macam, yaitu leukoplas, amiloplas, khromoplas dan proteinoplas. Kloroplas,
merupakan plastida yang berbentuk lensa, terdapat dalam sel sel yang letaknya pada
jaringan terluar dekat batas/tepi. Plastida ini berfungsi penting dalam proses
fotosintesis dan pembentukan prrotein. Kloroplas mengandung dua pigmen yaitu
klorofil dan karotinoid. Leukoplas, merupakan plastida yang tidak berwarna, biasanya
terdapat pada sel-sel tumbuhan yang tidak terkena sinar matahari atau radiasi.
Berbentuk bulat kecil dan apabila terkena radiasi dapat berubah menjadi kloroplas.
Khromoplas, perubahan dari leukoplas dan khloroplas dapat menjadi khromoplas,
seperti perubahan warna yang terjadi pada proses pemasakan buah. Zat warna atau
pigmen pada khromoplas merupakan zat padat yang berbentuk seperti kristal, bentuk
kristal tersebut dapat berbentuk jarum dan persegi. Amiloplas, berasal dari leukoplas,
dapat membentuk amilum atau zat tepung. Plastida ini berfungsi sebagai tempat
penyimpanan cadangan makanan. Biasanya terdapat pada akar-akar yang dapat
menyimpan

makanan

seperti

kentang,

ubi

jalar

dan

sebagainya.

Mitokondria, merupakan organel yang dapat dilihat dengan mikroskop cahaya apabila
sel hidup diwarnai dengan Janus Green B. Memiliki bentuk yang bermacam-macam,
yaitu bulat memanjang, terkadang seperti busur dan terdapat bebas pada sitoplasma.
Mempunyai selaput rangkap, selaput dalamnya mengalami percabangan atau melipatlipat ke arah dalam yang disebut kristal. Mitokondria memiliki fungsi untuk
pernafasan. Di dalamnya terdapat enzim-enzim yang berperan dalam siklus krebs.
Sitoplasma, merupakan benda hidup yang terdapat dalam sel, berbentuk cairan yang

Laporan Bagian-Bagian Sel yang Hidup dan Benda- Benda Mati

Page 2

agak kental. Pada plasma terdapat 3 lapisan yaitu, Ektoplasma, Tonoplasma dan
lapisan polioplasma (Sumardi,1993).
Komponen non Protoplasma
Kebalikan dari protoplasma, komponen non protoplasma merupakan bendabenda tidak hidup yang berada dalam sel. Benda-benda tersebut dapat berada dalam
dalam vakuola, dalam plasma sel dan plastida. Komponen non protoplasmik ini bisa
berupa zat cair maupun padat (Kartasapoetra, 1991).
Karbohidrat, Selulose dan zat tepung merupakan bahan ergastik yang pada
prinsipnya terdapat didalam protoplas. Selulose ini sangat penting untuk menyusun
dinding sel, sedangkan tepung untuk cadangan makanan. Zat tepung dijumpai dalam
sitoplasma, terdapat sebagai butir-butir baik didalam leukoplas maupun kloroplas.
Butir tepung memiliki lapisan-lapisan, dan lapisan-lapian itu berhenti pada suatu titik
yang dinamakan hilum. Letaknya bisa ditengah (kosentrik) misalnya pada ubi jalar
atau dibagian tepi butir tepung (eksentrik) misalnya pada Marantha. Butir tepung
dapat tunggal, majemuk dan setengah majemuk. Butir tepung terdapat pada biji, selsel parenkim jaringan sekunder pada akar maupun batang, dan tempat penyimpanan
cadangan makanan seperti akar, tuber, rizoma, dan kormus. Protein merupakan
bahan utama yang menyusun protoplasma yang hidup. Protein diketahui sebagai
bahan cadangan dalam bentuk amorf atau kristal. Pada beberapa macam biji, protein
terdapat sebagai aleuron dan tersebar didalam sel. Adapula aleuron yang terdapat
didalam sel, dan sel tersebut menyusun suatu lapisan yang disebut lapisan aleuron.
Minyak dan substansinya, Bahan ergastik ini tersebar pada seluruh tubuh tumbuhan
akan tetapi jumlahnya hanya sedikit. Lilin, suberin dan kutin merupakan minyak yang
digunakan sebagai zat pelindung pada dinding sel. Kristal, ini terdapat dalam sel
berbagai tumbuhan. Biasanya terdapat dalam sel korteks, akan tetapi terkadang juga
dapat ditemukan pada sel-sel parenkim floem dan parenkim xylem. Tanin,
merupakan sekelompok derivat fenol yang heterogen yang dapat dijumpai terutama
pada daun, xilem, floem, periderm akar dan batang, dan pada buah yang belum
Laporan Bagian-Bagian Sel yang Hidup dan Benda- Benda Mati

Page 3

masak. Letaknya didalam vakuola sel atau dalam bentuk tetes-tetes kecil pada
sitoplasma yang melebur (Sumardi,1993).
II.

METODE KERJA
a) ALAT DAN BAHAN
ALAT
Mikroskop
Pipet tetes
Kaca objek
Kaca penutup
Silet
BAHAN
Rhoe discolor (Sosongkokan)
Spyrogyra sp.
Biji Zea mays (Jagung)
Biji Ricinus communis (Jarak)
Tuber solanum tuberosum
(Kentang)
Begonia sp.

JUMLAH
1 buah
1 buah
6 buah
6 buah
1 buah
JUMLAH
Secukupnya (bagian abaksial dan
adaksial)
1 tetes
Secukupnya (bagian aurela)
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya

b) CARA KERJA
Preparat dari masing-masing bahan
Diamati dan digambar

Lipatan-lipatan (lamella)pada dinding dan bagian dalam sel


terjadinya sirkulasi pada sitoplasma
Diperhatikan dan digambar

Kloroplas berbentuk spiral, nucleus tampak jelas diantara


gulungan kloroplas

Laporan Bagian-Bagian Sel yang Hidup dan Benda- Benda Mati

Page 4

Hasil
Tuber solanum tuberosum
Tuber solanum tuberosum
Disayat dan diamati
Bentuk amilum, letak hilum, tremasuk dalam biji,
bagaimana reaksi KJ

Hasil

Biji Ricinus communis


Ricinus communis
Diiris dan diamati
Sel berbentuk apa?

Hasil
Biji Zea mays
Biji Zea mays
Diamati
Lapisan paling luar, Lapisan dalam kulit, jaringan endosperm dengan lapisan
aleuron asebagai lapisan terluar

Laporan Bagian-Bagian Sel yang Hidup dan Benda- Benda Mati

Page 5

Hasil
Batang Begonia sp.
Batang Begonia sp.
Disayat dan diamati

Kristal yang terdapat pada sel-sel korteks batang, dan Kristal yang berbentuk
pasir, majemuk atau pyramid

Hasil

Laporan Bagian-Bagian Sel yang Hidup dan Benda- Benda Mati

Page 6

III.

HASIL
a. Rhoe discolor (Sosongkokan)

Perbesaran : 16x10
Ket :

Sumber : Pribadi
Ket :

Sumber: (Azifah. 2013)

Klasifikasi Rhoe discolor


Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Commelinales
Famili : Commelinaceae
Genus : Rhoeo
Spesies : Rhoeo discolor(Azifah. 2013).

Laporan Bagian-Bagian Sel yang Hidup dan Benda- Benda Mati

Page 7

b. Spyrogyra sp.

Perbesaran 16x10
Ket :

Sumber :Pribadi
Ket :

Sumber : (Adhy, 2011)

Klasifikasi Spyrogyra sp.:


Kingdom : Plantae
Divisi
: Chlorophyta
Kelas
: Chlorophyceae
Ordo
: Zygnematales
Famili
: Zygnemataceae
Genus
: Spirogyra
Spesies
: Spirogyra sp (Adhy, 2011).

Laporan Bagian-Bagian Sel yang Hidup dan Benda- Benda Mati

Page 8

c. Biji Zea mays (Jagung)


Amilum jagung

Aleuron jagung

Endosperm jagung

Perbesaran 16x10
Ket :

Sumber : Pribadi
Ket :

Sumber : (Dalifa, 2011)

Klasifikasi Zea mays :

Laporan Bagian-Bagian Sel yang Hidup dan Benda- Benda Mati

Page 9

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)


Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu monokotil)
Sub Kelas: Commelinidae
Ordo: Poales
Famili: Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus: Zea
Spesies: Zea mays L.(Novi, 2011)

d. Biji Ricinus Communis (Jarak)

Perbesaran 16x10
Ket :

Sumber :Pribadi
Ket :

Sumber : (Nida, 2012)

Klasifikasi Ricinus communis


Kingdom : Plantae
Divisi

: Spermatophyta

Laporan Bagian-Bagian Sel yang Hidup dan Benda- Benda Mati

Page 10

Subdivisi : Angiospermae
Kelas

: Dicotyledonae

Sub Kelas : Rosidae


Ordo

: Euphorbiales

Famili

: Euphorbiaceae

Genus

: Ricinus

Spesies

: Ricinus communis L ((Nida, 2012)

e. Tuber solanum tuberosum (Kentang)

Perbesaran 16x10
Ket :

Sumber : Pribadi
Ket :

Sumber : (Nida, 2012)

Klasifikasi Tuber solanum tuberosum


Kingdom

: Plantae

Subkingdom

: Tracheobionta

Laporan Bagian-Bagian Sel yang Hidup dan Benda- Benda Mati

Page 11

Super Divisi

: Spermatophyta

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Sub Kelas

: Asteridae

Ordo

: Solanales

Famili

: Solanaceae

Genus

: Solanum

Spesies

: Solanum tuberosum L (Sukiman, 2013).

f. Begonia sp.

Perbesaran 16x10

Sumber : Pribadi
Ket :

Sumber : (Nida, 2012)

Klasifikasi Begonia sp.


Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)

Laporan Bagian-Bagian Sel yang Hidup dan Benda- Benda Mati

Page 12

Subkingdom

: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi

: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi

: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas

: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas

: Dilleniidae

Ordo

: Violales

Famili

: Begoniaceae

Genus

: Begonia

Spesies

: Begonia glabra Kuiz.Ex Pav ( Pipit, 2011).

IV.

PEMBAHASAN
Pada praktikum ini kami melakukan dua judul praktikum sekaligus karena

keduanya berkaitan erat sehingga praktikumnya disatukan. Kami melakukan


pengamatan dan mengenal lebih dalam bagianbagian yang hidup pada sel dan
bendabenda tak hidup pada sel yang sering disebut benda ergastik. Kami melakukan
percobaan tersebut pada Rhoe discolor, Spyrogyra sp., Biji Zea mays, Biji Ricinus
communis, Tuber solanum tuberosum, dan Begonia sp.
Pada pengamatan pertama kami mengamati Rhoe discolor (Sosongkokan),
terdapat lamella yang berfungsi untuk merekatkan satu sel dengan sel yang lain dan
terdiri atas persenyawaan pektin, campuran Ca dan Mg pektat. Dan terdapat stomata,
kloroplas, dan dinding sel. Nucleus yang tampak jelas pada percobaan ini dengan
bentuk segi enam. Dengan adanya nucleus pada tanaman Rhoe discolor menandakan
adanya organel sel yang terdapat pada protoplasma dan termasuk dalam sel hidup.
Pada pengamatan kedua, kami mengamati Spirogyra sp. Pada Spyrogyra sp.
memilki butir- butir Pirenoid berfungsi untuk menghasilkan amilum atau pati. Pada
Spirogyra sp. memiliki bentuk sel yang terdiri dari nucleus yang berfungsi untuk
mengatur seluruh aktivitas didalam sel. Menurut letaknya nukleus dibagi menjadi dua

Laporan Bagian-Bagian Sel yang Hidup dan Benda- Benda Mati

Page 13

Inti sel aloevera berbentuk bulat dan terdapat di tengah sel. Nucleus dikelilingi oleh
sampul nuklir dan berisi matriks nuklir nukleoplasma dan satu atau lebih nukleuolus.
Dalam nukleoplasma didapati nukleoplasma yang terdiri atas DNA dan protein.
Pada percobaan ketiga kami mengamati Tuber solanum tuberosum. Di dalam
bagian sel tumbuhan Tuber solanum tuberosum, terdapat hilus yang berbentuk
eksentris karena terbentuk dari luar kedalam. Dan terdapat amilum mempunyai rumus
empiris (C6H10O5), berupa karbohidrat atau polisakarida yang berbentuk tepung
disebut amiloplas, dapat dibedakan menjadi leukoamiloplas yang berwarna putih dan
menghasilkan tepung cadangan makanan dan kloroamiloplas berwarna hijau dan
menghasilkan tepung asimilasi. Titik permulaan (initia) terbentuk amilum disebut
hilus (hilum), berdasarkan letaknya hilus, butir amilum dibedakan menjadi amilum
konsentris bila hilus berada ditengah-tengah, dan amilum eksentris bila berada ditepi
hilusnya.
Menurut banyaknya hilus dalam amilum, amilum dapat dibedakan menjadi:
a.

Amilum

tunggal,

apabila

sebutir

amilum

terdapat

satu

hilus

b. Amilum setengah majemuk, apabila terdapat dua hilus dan masing-masing


dikelilingi lamela, sehingga terbentuk lamela yang mengelilingi seluruhnya
c. Amilum majemuk, apabila terdapat banyak hilus dan masing-masing dikelilingi
lamela,

sehingga

terbentuk

lamela

yang

mengelilingi

seluruhnya.

Dalam amilum terdapat lamela-lamela yang mengelilingi hilus adanya lamelalamela disebabkan pada waktu pembentukkan amilum, tiap lapisan mempunyai kadar
air yang berbeda, sehingga mempengeruhi indeks bias. Lamela-lamela akan hilang
apabila ditetesi alkohol, karena air akan terserap alkohol. Di bagian amilum nampak
seperti retak, dapat terjadi pada tepung tapioca. Atau di tengah amilum nampak
seperti terkerat, dapat ditemukan butir amilum pada biji yang sedang berkecambah,
disebut korosi, misalnya pada biji kacang merah yang sedang berkecambah.
Pada percobaan keempat kami mengamati Ricinus communis. Pada sel biji
Ricinus communis terdapat butir-butir aleuron. Butir-butir aleuron pada Ricinus
Laporan Bagian-Bagian Sel yang Hidup dan Benda- Benda Mati

Page 14

communis ini besar-besar dan berlemak (lipid). Dan yang mengandung butir aleuron
ini terdapat pada endosperm. Dan aleuron yang terdiri atas protein tergolong dalam
bentuk globoid.
Pada percobaan kelima kami mengamati biji Zea mays, kami membaginya
menjadi tiga yaitu lapisan terluar disana kami menemukan amilum, bentuk selnya
segi enam dan dinding selnya cenderung tebal dan hitam. Dan pada jagung kami
menemukan butir aleuron yang bentuknya kecil-kecil yang menandakan jagung
mengandung protein. Aleuron berisi sebuah atau lebih krsitaloid putih telur dan
sebuah atau beberapa guboid (bulatan kecil yang terbuat dari zat fitin yaitu garam Ca
dan Mg dari asam mesoinosit hexafosfor). Aleuron dapat terlihat pada lapisan paling
luar dari endosperm padi dan jagung..
Pada percobaan keenam yaitu pada batang Begonia sp. memiliki Kristal Ca
oksalat yang sama seperti dengan kristal pasir yang berbentuk pyramid kecil terdapat
pada batangnya.
Kristal merupakan hasil tambahan yang terjadi pada berbagai proses
metabolisme. Yang paling sering ditemukan adalah kristal garam kalsium, terutama
Ca-oksalat (kalsium oksalat). Kristal Ca-oksalat merupakan hasil akhir atau hasil
sekresi dari suatu pertukaran zat yang terjadi di dalam sitoplasma. Ada yang menduga
bahwa asam oksalat bebas merupakan racun bagi tumbuhan karenanya diendapkan
berupa garam Ca-oksalat. Kristal ini terdapat di dalam plasma atau vakuola sel dan
larut dalam asam kuat (HCl dan H2SO4). Biasanya kristal tersusun dari kalsium
karbonat dan kalsium oksalat atau silika. Kristal kalsium karbonat biasanya disebut
sistolit. Biasanya terdapat pada sel epidermis daun banyak tumbuhan bunga,misalnya
yang termasuk family Moraceae, Urticaceae, Acanthaceae dan Cucurbitaceae. Sifat
kristal kalsium oksalat, apabila ditambahkan asam cuka dan sedikit dipanaskan, maka
akan terbentuk gelembung-gelembung gas karbondioksida. Selain menggunakan
asam cuka, dapat pula digunakan asam klorida dan asam sulfat.

Laporan Bagian-Bagian Sel yang Hidup dan Benda- Benda Mati

Page 15

Kristal kalsium oksalat terdapat dalam beberapa bentuk, misalnya:


1. Kristal pasir, berbentuk piramida kecil, misalnya terdapat pada tangkai daun
bayam (Amaranthus sp) tangkai daun tembakau (Nicotiana tobacum) dan
Begonia sp.
2. Kristal tunggal besar, berbentuk prisma seperti belah ketupat, segi empat,
pyramid atau poliedris, misalnya terdapat pada daun jeruk (citrus sp.) dan
korteks Gnetum indicum.
3. Rafida, berbentuk seperti jarum atau sapu lidi, biasanya tersusun membentuk
berkas, Misalnya terdapat pada Colocasia, daun Mirabilis jalapa,batang dan
akar Aloe sp, daun Ananas comosus. rafida tertentu dapat menimbulkan rasa
gatal sehingga dapat melindungi tumbuhan dari hewan.
4. Kristal Sferit, tersusun atas bagian-bagian yang teratur secara radier, misalnya
pada batang Phyllocactus sp.
5.

Kristal majemuk atau drussen, berbentuk seperti bintang atau roset, misalnya
terdapat pada Eucalyptus, nerium, Ixora, korteks batang Gnetum gnemon,
daun Datura metel (kecubung), korteks batang Punica granatum (delima),
batang Ricinus communis (jarak).

Laporan Bagian-Bagian Sel yang Hidup dan Benda- Benda Mati

Page 16

V.

KESIMPULAN
Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil dari makhluk hidup. Sel terbagi

menjadi dua yaitu sel hidup dan sel mati. Sel hidup adanya protoplasma dan terbagi
lagi menjadi sitoplasma dan organel sel didalam organel sel terdapat nucleus dan
khloroplas. Spirogyra sp. dan Rhoe discolor terdapat nucleus sedangkan kholoroplas
hanya terdapat pada Spyrogyra sp. pada sel mati tidak terdapat protoplasma hanya
terdapat benda-benda ergastik diantaranya karbon (amilum), protein (butir aleuron),
lipid (kitin, liktin, dan suberin), kristal (Ca oksalat). Kentang, jagung mengandung
amilum. Jarak dan jagung mengandung protein atau butir-butir aleuron. Jarak
mengandung lipid. Dan Begonia sp. mengandung Kristal Ca oksalat.

Laporan Bagian-Bagian Sel yang Hidup dan Benda- Benda Mati

Page 17

VI.

DAFTAR PUSTAKA
Adhy, 2011. Stomata pada Spirogyra sp.
[http://adesahy.blogspot.com/2011/02/sel-tumbuhan.html]

<06/10/2013

18.00>.
Azifah. 2013. Stomata
[http://abisjatuhbangunlagi.wordpress.com/2013/04/18/stoma-%D8%ACstomata/ ] <06/10/2013 17.55>.
Campbell, Reece Mitchell. 2002. Biologi. Erlangga : Jakarta.
Dalifa, 2011. Sel.
[http://pgsdipa.wordpress.com/] <07/10/2013 18.09>.
Kertasapoetra, Ir. AG. 1991. Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan (tentag
sel dan jaringan). PT. Rineka Cipta: Jakarta.
Nida. 2012. Laporan Penelitian Sel
[http://nidahermina5.wordpress.com/2012/01/] <06/10/2013 19.00>
Novi. 2011. Klasifikasi Zea mays
[http://novi-biologi.blogspot.com/2011/08/jagung-zea-mays.html]
<06/10/2013 19.10>
Nugroho, L. Hartanto dkk. 2006. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan.
Penebar Swadaya: Jakarta.
Pipit. 2011. Makalah Begonia sp.
[http://pipitchan2905.blogspot.com/2011/11/makalah-begonia.html]
<06/10/2013 22.30>
Sukiman. 2013. Kentang.
[http://distan.majalengkakab.go.id/index.php?option=com_content&view=arti
cle&id=86:kentang&catid=19:tanaman-hortikultura&Itemid=31] <06/10/2013
20.00>.
Sumardi, Issrep. 1993. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan . UGM Press:
Yogyakarta.

Laporan Bagian-Bagian Sel yang Hidup dan Benda- Benda Mati

Page 18

Tjitrosopomo, Siti Sutaarmi, Prof. Dr. Ir. H. 1983. Botani Umum 1. Angkasa:
Bandung.

Laporan Bagian-Bagian Sel yang Hidup dan Benda- Benda Mati

Page 19

Anda mungkin juga menyukai