Anda di halaman 1dari 14

TUGAS BIOSELULER

(Bu Dyah Kinasih W.)

Perbedaan Sel Prokariotik Dan Sel Eukariotik

Sel adalah unit terkecil dalam organisme hidup, baik dalam dunia tumbuh-tumbuhan maupun
hewan. Sel terdiri atas protoplasma, yaitu, isi sel yang terbungkus oleh suatu membran atau
selaput sel.

Evolusi sains seringkali berada sejajar dengan penemuan peralatan yang memperluas indera
manusia untuk bisa memasuki batas-batas baru. Penemuan dan kajian awal tentang sel
memperoleh kemajuan sejalandengan penemuan dan penyempurnaan mikroskop pada abad ke
tujuh belas. Sehingga mikroskop sejak awal tidak dapat dipisahkan dengan sejarah penemuan sel,
yang dijelaskan sebagai berikut:

Galileo Galilei (Awal Abad 17) dengan alat dua lensa menggambarkan struktur tipis dari mata
serangga. Gallei sebenarnya bukan seorang biologiwan pertama yang mencatat hasil pengamatan
biologi melalui mikroskop.

Robert Hook (1635-1703) melihat gambaran satu sayatan tipis gabus suatu kompertemen atau
ruang-ruang disebut dengan nama Latin cellulae (ruangan kecil), asal mula nama sel.

Anton van Leeuwenhoek (24 Oktober 1632 26 Agustus 1723), menggunakan lensa-lensa untk
melihat beragam spermatozoa, bakteri dan protista.

Robert Brown (1733-1858) pada tahun 1`820 merancang lensa yang dapat lebih fokus untuk
mengamati sel. Titik buram yang selalu ada pada sel telur, sel polen, sel dari jaringan anggrek
yang sedang tumbuh. Titik buram disebut sebagai nukleus.
Matias Jacob Schleiden pada tahun 1838 berpendapat bahwa ada hubungan yang erat antara
nukleus dan perkembangan sel.

Teodor Schwan (1810-18830): Sel adalah bagian dari organism

Teori Sel

Sel adalah salah satu unit kehidupan. Semua benda hidup baik hewan atau tumbuhan
disusun oleh sel. Sel-sel ini berkumpul dan bergabung dengan adanya bahan antara sel
diantaranya untuk membentuk jaringan seperti otot,tulang rawan,dan syaraf. Dalam keadaan
tertentu beberapa jaringan bergabung dan membina organ seperti kelenjar,pembuuh darah,kulit
dan lain-lain. Di ala mini kita dapat mmembagi sel kedua kelompok,yaitu sel prokariotik dan sel
eukariotik. Istilah prokariotik, dibangun dari kata pro dan karyon. Pro, sebelum dan kryon
artinya inti. Jadi sel prokariotik artinya sebelum inti. Ini mengandung pengertian bahwa sel
prokariotik bukan tanpa inti, melainkan memiliki materi genetic yang tersebar si dalam
sitoplasmanya. Eukariotik dibangun dari kata eu dan karyon. Eu , erarti sungguh dan karyon
berarti inti. Jadi sel eukariotik adalah sel-sel yang telah memiliki inti sel,atau sel yang memiliki
materi inti yang terorganisir dalam suatu selaput, sehingga inti selnya tampak jelas.

Telah diketahui bahwa semua organism hidup di bumi sekarang berasal dari sel tunggal
yang lahir 3500 berjuta-juta tahun yang lalu. Sel purba ini digambarkan dengan suatu selaput di
sebelah luar,salah satu peristiwa yang rumit yang memimpin penetapan hidup atas bumi.
Molekul organic sedehana tersebut mungkin telah diproduksi dalam kondisi-kondisi yang
memungkinkannya hidup da lestari di bumi dalam status awal hidunya (kira-kira selama
milyaran tahun pertamanya).

Sel Prokariotik

Yang termasuk dalam golonga sel prokariotik adalah bakteri dan ganggang hijau-biru
atau Cyanobacteria
Pada bakteri bagian dalam membrane plasma terdapat sitoplasma, ribosom dan nukeid.
Sitoplasma dapat mengandung vakuola, vesikel (vakuola kecil) dan menyimpan cadangan gula
komplek atau bahan-bahan organic. Ribosom terdapat bebas di dalam sitoplasma dan tempat
terjadinya sintesisi protein.

Sel Eukariotik

Sel-sel eukariotik memiliki struktur yang lebih maju daripada sel-sel prokariotik. Sel
pada umumnya terlohat sebagai massa yang jernih dengan bentuk tidak teratur, dibatasi oleh
suatu selaput dan ditengah-tengahnya terdapat bangunan yang lebih pucat yang bentuknya bulat,
disebut nucleus atau inti sel.

Jadi secara umum sel itu dibina oleh selaput atau membrane sel,plasma sel, dan inti sel. Di
bawah dapat dilihat struktur sel eukariotik (sel hewan dan sel tumbuhan).

Perbandingan Sel hewan dan sel tumbuhan

Perbedaan antara sel hewa dan tumbuhan adalah jika pada sel hewan selnya berukuran kecil
sedangka pada tumbuhan relative lebih besar,bentuk sel pada hewan tidak teratur jika pada sel
tumbuhan leih sergam dan teratur,pada sel hewan tidak terdapa dinding sel,jika pada sel
tumbuhan terdapat dinding sel karena dari itulah tumbuhan tidak lentur jika dibengkokkan maka
akan patah,pada sel hewan vakuolaya kecil bahkan tidak ada jika pada sel tumbuhan vakuolanya
besar dan terletak ditengah,jika pada sel hewan penyimpanan cadangan makanan berupa
glikogen atau gula otot jika pada sel tumbuhan berupa zat pati atau amilum hasil dari
fotosintesis,sel hewan nucleus atau inti selnya terletak ditengah jikan pada sel tumbuhan dekat
dinding sel karena terdorong oleh vakuola yang semakin besar,dan juga pada sel tumbuhan tidak
mempunyai lisosom dan ada pada sel hewan.

Dalam sel tumbuhan terdapat organel-orgenel yag tidak dimiliki oleh sel hewan:

a. Dinding sel
Sel tumbuhan dipisahkan oleh dinding sel yang transparan. Dinding sel adalah struktur di
luar membrane plasma yang membatasi ruang bagi sel untuk membesar. Dinding sel
merupakan ciri khas yang dimiliki tumbuhan, bakteri, fungi (jamur), dan alga, meskipun
struktur penyusun dan kelengkapannya berbeda. Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat
bergerak dan berkembang bebas, layaknya sel hewan. Namun demikian, hal ini berakibat
positif karena dinding-dinding sel dapat memberikan dukungan, perlindungan dan penyaring
(filter) bagi struktur dan fungsi sel sendiri. Dinding sel mencegah kelebihan air yang masuk
ke dalam sel. Dinding sel terbuat dari berbagai macam komponen, tergantung golongan
organisme. Pada tumbuhan, dinding-dinding sel sebagian besar terbentuk oleh polimer
karbohidrat (pektin, selulosa, hemiselulosa, dan lignin sebagai penyusun penting). Dinding
sel terbuat dari berbagai macam komponen, tergantung golongan organisme. Pada tumbuhan,
dinding-dinding sel sebagian besar terbentuk oleh polimer karbohidrat (pektin, selulosa,
hemiselulosa, dan lignin sebagai penyusun penting).

b. Vakuola

Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan (cell sap dalam bahasa Inggris).
Cairan ini adalah air dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya. Vakuola ditemukan pada
semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel hewan dan bakteri, kecuali pada hewan
uniseluler tingkat rendah. Pada sel daun dewasa, vakuola mendominasi sebagian besar ruang
sel sehingga seringkali sel terlihat sebagai ruang kosong karena sitosol terdesak ke bagian
tepi dari sel. Bagi tumbuhan, vakuola berperan sangat penting dalam kehidupan karena
mekanisme pertahanan hidupnya bergantung pada kemampuan vakuola menjaga konsentrasi
zat-zat terlarut di dalamnya. Proses pelayuan, misalnya, terjadi karena vakuola kehilangan
tekanan turgor pada dinding sel. Dalam vakuola terkumpul pula sebagian besar bahan-bahan
berbahaya bagi proses metabolisme dalam sel karena tumbuhan tidak mempunyai sistem
ekskresi yang efektif seperti pada hewan. Tanpa vakuola, proses kehidupan pada sel akan
berhenti karena terjadi kekacauan reaksi biokimia.

c. Plastida

Plastida adalah organel pada sel tumbuhan (dalam arti luas, Viridoplantae). Organel ini
paling dikenal dalam bentuknya yang paling umum, kloroplas, sebagai tempat
berlangsungnya fotosintesis. Pada kenyataannya, plastida dikenal dalam berbagai bentuk:

proplastida, bentuk belum dewasa


leukoplas, bentuk dewasa tanpa mengandung pigmen, ditemukan terutama di akar
kloroplas, bentuk aktif yang mengandung pigmen klorofil, ditemukan pada daun,
bunga, dan bagian-bagian berwarna hijau lainnya
kromoplas, bentuk aktif yang mengandung pigmen karotena, ditemukan terutama
pada bunga dan bagian lain berwarna jingga
amiloplas, bentuk semi-aktif yang mengandung butir-butir tepung, ditemukan pada
bagian tumbuhan yang menyimpan cadangan energi dalam bentuk tepung, seperti
akar, rimpang, dan batang (umbi) serta biji.
elaioplas, bentuk semi-aktif yang mengandung tetes-tetes minyak/lemak pada
beberapa jaringan penyimpan minyak, seperti endospermium (pada biji)
etioplas, bentuk semi-aktif yang merupakan bentuk adaptasi kloroplas terhadap
lingkungan kurang cahaya; etioplas dapat segera aktif dengan membentuk klorofil
hanya dalam beberapa jam, begitu mendapat cukup pencahayaan.

etioplas, bentuk semi-aktif yang merupakan bentuk adaptasi kloroplas terhadap lingkungan
kurang cahaya; etioplas dapat segera aktif dengan membentuk klorofil hanya dalam beberapa
jam, begitu mendapat cukup pencahayaan. Secara evolusi plastida dianggap sebagai prokariota
yang bersimbiosis ke dalam sel eukariota dan kemudian kehilangan sifat otonomi penuhnya.
Teori endosimbiosis ini mirip dengan yang terjadi terhadap mitokondria namun introduksi
plastida dianggap terjadi lebih kemudian.

d. Kloroplas

Kloroplas atau Chloroplast adalah plastid yang mengandung klorofil. Di dalam kloroplas
berlangsung fase terang dan fase gelap dari fotosintesis tumbuhan. Kloroplas terdapat pada
hampir seluruh tumbuhan, tetapi tidak umum dalam semua sel. Bila ada, maka tiap sel dapat
memiliki satu sampai banyak plastid. Pada tumbuhan tingkat tinggi umumnya berbentuk
cakram (kira-kira 2 x 5 mm, kadang-kadang lebih besar), tersusun dalam lapisan tunggal
dalam sitoplasma tetapi bentuk dan posisinya berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya.
Pada ganggang, bentuknya dapat seperti mangkuk, spiral, bintang menyerupai jaring,
seringkali disertai pirenoid. Kloroplas matang pada beberapa ganggang , biofita dan likopoda
dapat memperbanyak diri dengan pembelahan. Kesinambungan kloroplas terjadi melalui
pertumbuhan dan pembelahan proplastid di daerah meristem. Secara khas kloroplas dewasa
mencakup dua membran luar yang menyalkuti stroma homogen, di sinilah berlangsung
reaksi-reaksi fase gelap. Dalam stroma tertanam sejumlah grana, masing-masing terdiri atas
setumpuk tilakoid yang berupa gelembung bermembran, pipih dan diskoid (seperti cakram).
Membran tilakoid menyimpan pigmen-pigmen fotosintesis dan sistem transpor elektron yang
terlibat dalam fase fotosintesis yang bergantung pada cahaya. Grana biasanya terkait dengan
lamela intergrana yang bebas pigmen. Prokariota yang berfotosintesis tidak mempunyai
kloroplas, tilakoid yang banyak itu terletak bebas dalam sitoplasma dan memiliki susunan
yang beragam dengan bentuk yang beragam pula. Kloroplas mengandung DNA lingkar dan
mesin sistesis protein, termasuk ribosom dari tipe prokariotik. Struktur Kloroplas Kloroplas
terdiri atas dua bagian besar, yaitu bagian amplop dan bagian dalam.Bagian amplop kloroplas
terdiri dari membran luar yang bersifat sangat permeabel, membran dalam yang bersifat
permeabel serta merupakan tempat protein transpor melekat, dan ruang antar membran yang
terletak di antara membran luar dan membran dalam. Bagian dalam kloroplas mengandung
DNA , RNAs, ribosom, stroma (tempat terjadinya reaksi gelap), dan granum. Granum terdiri
atas membran tilakoid (tempat terjadinya reaksi terang) dan ruang tilakoid (ruang di antara
membran tilakoid). Pada tanaman C3, kloroplas terletak pada sel mesofil. Contoh tanaman
C3 adalah padi (Oryza sativa), gandum (Triticum aestivum), kacang kedelai (Glycine max),
dan kentang (Solanum tuberosum). Pada tanaman C4, kloroplas terletak pada sel mesofil dan
bundle sheath cell. Contoh tanaman C4 adalah jagung (Zea mays) dan tebu (Saccharum
officinarum). Genom Kloroplas pada tanaman tingkat tinggi merupakan evolusi dari bakteri
fotosintetik menjadi organel sel tanaman. Genom kloroplas terdiri dari 121 024 pasang
nukleotida serta mempunyai inverted repeats (2 kopi) yang mengandung gen-gen rRNA (16S
dan 23S rRNAs) untuk pembentukan ribosom. Genom kloroplas mempunyai subunit yang
besar yaitu penyandi ribulosa biphosphate carboxylase. Protein yang terlibat di dalam
kloroplas sebanyak 60 protein. 2/3nya diekspresikan oleh gen yang terdapat di inti sel
sementara 1/3nya diekspresikan dari genom kloroplas.

Yang tidak dimiliki sel tumbuhan dari sel hewan adalah :

a. Sentriol

Sentriol merupakan organel tak bermembran yang hanya ditemukan pada sel hewan. Organel
ini berukuran kecil , jumlahnya sepasang dan letaknya dekat membrane inti dalam posisi
tegak lurus antar keduanya. Organel ini akan memisah satu sama lain untuk membentuk
gelendong pembelahan pada saat terjadi pembelahan sel. Sentorom merupakan wilayah yang
terdiri dari dua sentriol (sepasang sentriol) yang terjadi ketika pembelahan sel, dimana
nantinya tiap sentriol ini akan bergerak ke bagian kutub-kutub sel yang sedang membelah.
Pada siklus sel di tahapan interfase, terdapat fase S yang terdiri dari tahap duplikasi
kromoseom, kondensasi kromoson, dan duplikasi sentrosom. Terdapat sejumlah fase
tersendiri dalam duplikasi sentrosom, dimulai dengan G1 dimana sepasang sentriol akan
terpisah sejauh beberapa mikrometer. Kemudian dilanjutkan dengan S, yaitu sentirol anak
akan mulai terbentuk sehingga nanti akan menjadi dua pasang sentriol. Fase G2 merupakan
tahapan ketika sentriol anak yang baru terbentuk tadi telah memanjang. Terakhir ialah fase M
dimana sentriol bergerak ke kutub-kutub pembelahan dan berlekatan dengan mikrotubula
yang tersusun atas benang-benang spindel.

Fungsi dari organel-organel

MITOKONDRIA

Mitokondria (mitochondrion, plural: mitochondria) atau kondriosom (chondriosome)


adalah organel tempat berlangsungnya fungsi respirasi sel makhluk hidup. Respirasi
merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan energi atau tenaga bagi
berlangsungnya proses hidup. Dengan demikian, mitokondria adalah pembangkit tenaga
bagi sel. Mitokondria merupakan salah satu bagian sel yang paling penting karena di sinilah
energi dalam bentuk ATP [Adenosine Tri-Phosphate] dihasilkan. Mitokondria mempunyai
dua lapisan membran, yaitu lapisan membran luar dan lapisan membran dalam. Lapisan
membran dalam ada dalam bentuk lipatan-lipatan yang sering disebut dengan cristae. Di
dalam Mitokondria terdapat ruangan yang disebut matriks, dimana beberapa mineral dapat
ditemukan. Sel yang mempunyai banyak Mitokondria dapat dijumpai di jantung, hati, dan
otot. Keberadaan mitokondria didukung oleh hipotesis endosimbiosis yang mengatakan
bahwa pada tahap awal evolusi sel eukariot bersimbiosis dengan prokariot (bakteri).
Kemudian keduanya mengembangkan hubungan simbiosis dan membentuk organel sel yang
pertama. Adanya DNA pada mitokondria menunjukkan bahwa dahulu mitokondria
merupakan entitas yang terpisah dari sel inangnya. Hipotesis ini ditunjang oleh beberapa
kemiripan antara mitokondria dan bakteri. Ukuran mitokondria menyerupai ukuran bakteri,
dan keduanya bereproduksi dengan cara membelah diri menjadi dua. Hal yang utama adalah
keduanya memiliki DNA berbentuk lingkar. Oleh karena itu, mitokondria memiliki sistem
genetik sendiri yang berbeda dengan sistem genetik inti. Selain itu, ribosom dan rRNA
mitokondria lebih mirip dengan yang dimiliki bakteri dibandingkan dengan yang dikode oleh
inti sel eukariot. Secara garis besar, tahap respirasi pada tumbuhan dan hewan melewati jalur
yang sama, yang dikenal sebagai daur atau siklus Krebs.

NUKLEUS

Nukleus ini umumnya paling mencolok pada sel eukariotik. Rata-rata diameternya 5 m.
Nukleus memiliki membran yang menyelubunginya yang disebut membran atau selubung
inti. Membran ini memisahkan isi nukleus dengan sitoplasma. Membran atau selubung inti
merupakan membran ganda. Kedua selubung ini masing-masing merupakan bilayer lipid
dengan protein yang terkait. Membran ini dilubangi oleh beberapa pori yang berdiameter
sekitar 100 nm. Pada bibir setiap pori membran dalam dan membran luar selubung nukleus
menyatu. Pori-pori ini memungkinkan hubungan antara nukleoplasma (cairan inti) dengan
sitoplasma (cairan sel). Selain pori, sisi dalam selubung ini dilapisi lamina nukleus dengan
susunan mirip jaring yang terdiri dari filamen protein yang mempertahankan bentuk
nukleus.Di dalam nukleus terdapat:

(1). Nukleolus (anak inti), berfungsi mensintesis berbagai macam molekul RNA (asam
ribonukleat) yang digunakan dalam perakitan ribosom. Molekul RNA yang disintesis
dilewatkan melalui pori nukleus ke sitoplasma, kemudian semuanya bergabung membentuk
ribosom. Nukleolus berentuk seperti bola, dan memalui mikroskop elektron nukleolus ini
tampak sebagai suatu massa yang terdiri dari butiran dan serabut berwarna pekat yang
menempel pada bagian kromatin.
(2). Nukleoplasma (cairan inti) merupakan zat yang tersusun dari protein.

(3). Butiran kromatin, yang terdapat di dalam nukleoplasma. Tampak jelas pada saat sel tidak
membelah. Pada saat sel membelah butiran kromatin menebal menjadi struktur seperti
benang yang disebut kromosom. Kromosom mengandung DNA (asam dioksiribonukleat)
yang berfungsi menyampaikan informasi genetik melalui sintesis protein.Secara umum,
Nukleus bertugas mengontrol kegiatan yang terjadi di sitoplasma. DNA yang terdapat di
dalam kromosom merupakan cetak biru bagi pembentukan berbagai protein (terutama
enzim). Enzim diperlukan dalam menjalankan berbagai fungsi di sitoplasma.

APARATUS GOLGI

Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel
yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik
dan banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal.
Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20 badan Golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki
hingga ratusan badan Golgi. Badan Golgi pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom. Badan
Golgi ditemukan oleh seorang ahli histologi dan patologi berkebangsaan Italia yang bernama
Camillo Golgi. Beberapa fungsi badan golgi antara lain :

1. Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar
kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain.
2. Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran
plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma.
3. Membentuk dinding sel tumbuhan
4. Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim
untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
5. Tempat untuk memodifikasi protein
6. Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
7. Untuk membentuk lisosom

LISOSOM

Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang
berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan. Lisosom ditemukan
pada tahun 1950 oleh Christian de Duve dan ditemukan pada semua sel eukariotik. Di dalamnya,
organel ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti protease, nuklease, glikosidase,
lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase. Semua enzim tersebut aktif pada pH 5. Fungsi
utama lisosom adalah endositosis, fagositosis, dan autofagi. EndositosisEndositosis ialah
pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui mekanisme endositosis, yang
kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut
endosom awal. Beberapa materi tersebut dipilah dan ada yang digunakan kembali (dibuang ke
sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu
pertama kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan
pH (5) pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom.
AutofagiProses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti
organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari retikulum endoplasma kasar
menyelubungi organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi dengan
enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses
ini berguna pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio manusia.
Fagositosis

Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme seperti
bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan membungkus partikel atau
mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim
hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (endosom lanjut).

RIBOSOM

Ribosom ialah organel kecil dan padat dalam selyang berfungsi sebagai tempat sintesis protein.
Ribosom berdiameter sekitar 20 nm serta terdiri atas 65% RNA ribosom (rRNA) dan 35%
protein ribosom (disebut Ribonukleoprotein atau RNP). Organel ini menerjemahkan mRNA
untuk membentuk rantai polipeptida (yaitu protein) menggunakan asam amino yang dibawa oleh
tRNA pada proses translasi. Di dalam sel, ribosom tersuspensi di dalam sitosol atau terikat pada
retikulum endoplasma kasar, atau pada membran inti sel.

RETIKULUM ENDOPLASMA

Retikulum Endoplasma (RE, atau endoplasmic reticula) adalah organel yang dapat ditemukan
pada semua sel eukariotik.Retikulum Endoplasma merupakan bagian sel yang terdiri atas sistem
membran. Di sekitar Retikulum Endoplasma adalah bagian sitoplasma yang disebut sitosol atau
cytosol. Retikulum Endoplasma sendiri terdiri atas ruangan-ruangan kosong yang ditutupi
dengan membran dengan ketebalan 4 nm (nanometer, 10-9 meter). Membran ini berhubungan
langsung dengan selimut nukleus atau nuclear envelope. Pada bagian-bagian Retikulum
Endoplasma tertentu, terdapat ribuan ribosom atau ribosome. Ribosom merupakan tempat
dimana proses pembentukan protein terjadi di dalam sel. Bagian ini disebut dengan Retikulum
Endoplasma Kasar atau Rough Endoplasmic Reticulum. Kegunaan daripada Retikulum
Endoplasma Kasar adalah untuk mengisolir dan membawa protein tersebut ke bagian-bagian sel
lainnya. Kebanyakan protein tersebut tidak diperlukan sel dalam jumlah banyak dan biasanya
akan dikeluarkan dari sel. Contoh protein tersebut adalah enzim dan hormon.

Sedangkan bagian-bagian Retikulum Endoplasma yang tidak diselimuti oleh ribosom disebut
Retikulum Endoplasma Halus atau Smooth Endoplasmic Reticulum. Kegunaannya adalah untuk
membentuk lemak dan steroid. Sel-sel yang sebagian besar terdiri dari Retikulum Endoplasma
Halus terdapat di beberapa organ seperti hati.Retikulum endoplasma memiliki struktur yang
menyerupai kantung berlapis-lapis. Kantung ini disebut cisternae. Fungsi retikulum endoplasma
bervariasi, tergantung pada jenisnya. Retikulum Endoplasma (RE) merupakan labirin membran
yang demikian banyak sehingga retikulum endoplasma melipiti separuh lebih dari total membran
dalam sel-sel eukariotik. (kata endoplasmik berarti di dalam sitoplasma dan retikulum
diturunkan dari bahasa latin yang berarti jaringan).

Pengertian lain menyebutkan bahwa RE sebagai perluasan membran yang saling berhubungan
yang membentuk saluran pipih atau lubang seperti tabung di dalam sitoplsma.Lubang/saluran
tersebut berfungsi membantu gerakan substansi-substansi dari satu bagian sel ke bagian sel
lainnya.Ada tiga jenis retikulum endoplasma:RE kasar Di permukaan RE kasar, terdapat bintik-
bintik yang merupakan ribosom. Ribosom ini berperan dalam sintesis protein. Maka, fungsi
utama RE kasar adalah sebagai tempat sintesis protein. RE halus Berbeda dari RE kasar, RE
halus tidak memiliki bintik-bintik ribosom di permukaannya. RE halus berfungsi dalam beberapa
proses metabolisme yaitu sintesis lipid, metabolisme karbohidrat dan konsentrasi kalsium,
detoksifikasi obat-obatan, dan tempat melekatnya reseptor pada protein membran sel. RE
sarkoplasmik RE sarkoplasmik adalah jenis khusus dari RE halus. RE sarkoplasmik ini
ditemukan pada otot licin dan otot lurik. Yang membedakan RE sarkoplasmik dari RE halus
adalah kandungan proteinnya. RE halus mensintesis molekul, sementara RE sarkoplasmik
menyimpan dan memompa ion kalsium. RE sarkoplasmik berperan dalam pemicuan kontraksi
otot.RE halus berfungsi dalam berbagai macam proses metabolisme, trmasuk sintesis lipid,
metabolisme karbohidrat, dan menawarkan obat dan racunRE berfungsi sebagai alat
transportasi zat-zat di dalam sel itu sendiri.

Jaring-jaring endoplasma adalah jaringan keping kecil-kecil yang tersebar bebas di antara selaput
selaput di seluruh sitoplasma dan membentuk saluran pengangkut bahan. Jaring-jaring ini
biasanya berhubungan dengan ribosom (titik-titik merah) yang terdiri dari protein dan asam
nukleat, atau RNA. Partikel-partikel tadi mensintesis protein serta menerima perintah melalui
RNA tersebut (Time Life, 1984).jadi fungsi RE adalah mendukung sintesis protein dan
menyalurkan bahan genetic antara inti sel dengan sitoplasma.

Fungsi Retikulum Endoplasma :

Menjadi tempat penyimpan Calcium, bila sel berkontraksi maka calcium akan dikeluarkan dari
RE dan menuju ke sitosol

Memodifikasi protein yang disintesis oleh ribosom untuk disalurkan ke kompleks golgi dan
akhirnya dikeluarkan dari sel.(RE kasar)

Mensintesis lemak dan kolesterol, ini terjadi di hati(RE kasar dan RE halus)

Menetralkan racun (detoksifikasi) misalnya RE yang ada di dalam sel-sel hati.

Transportasi molekul-molekul dan bagian sel yang satu ke bagian sel yang lain (RE kasar dan
RE halus)

SITI NUR HIDAYATI/115130100111023/PKH-2011 A

Anda mungkin juga menyukai