Anda di halaman 1dari 20

PERKEMBANGAN DAN STRUKTUR

BIOLOGI SEL
Antara tahun 1875 dan 1895, terjadi berbagai
penemuan mengenai fenomena seluler dasar,
seperti mitosis, meiosis dan fertilisasi
Selain itu ditemukan juga berbagai organel
penting, seperti mitokondria, kloroplas dan
badan Golgi
Hal itu yang mendasari lahirnya bidang yang
mempelajari sel, yang saat itu disebut sitologi.
Perkembangan teknik baru, terutama fraksinasi
sel dan mikroskopi elektron, memungkinkan
sitologi dan biokimia melahirkan bidang baru
yang disebut biologi sel.
Pada tahun 1960, perhimpunan ilmiah American
Society for Cell Biology didirikan di New York,
Amerika Serikat
Kemudian tidak lama setelah itu, jurnal ilmiah
Journal of Biochemical and Biophysical Cytology
berganti nama menjadi Journal of Cell Biology.
Pada akhir dekade 1960-an, biologi sel telah
menjadi suatu disiplin ilmu yang mapan
Disiplin ilmu itu membentuk perhimpunan
dan menerbitkan publikasi ilmiah sendiri
Disiplin ilmu itu memiliki misi
mengungkapkan mekanisme fungsi organel
sel.
Teori sel yang dikenal dalam bentuk
modern ialah Rudolf Virchow, seorang
ilmuwan Jerman
Pada mulanya ia sependapat dengan
Schleiden mengenai pembentukan sel.
Pengamatan mikroskopis atas berbagai
proses patologis membuat Rudolf Virchow,
menyimpulkan hal yang sama dengan yang
telah disimpulkan oleh Robert Remak
Remak mengamati sel darah merah dan
embrio, kemudian menyimpulkan bahwa sel
berasal dari sel lain melalui pembelahan sel.
Virchow menerbitkan makalahnya yang
memuat motonya yang terkenal, omnis
cellula e cellula (semua sel berasal dari sel)
Struktur
Semua sel dibatasi oleh suatu membran yang
disebut membran plasma, sementara daerah di
dalam sel disebut sitoplasma
Setiap sel, pada tahap tertentu dalam
hidupnya, mengandung DNA sebagai materi
yang dapat diwariskan dan mengarahkan
aktivitas sel tersebut
Selain itu, semua sel memiliki struktur yang
disebut ribosom yang berfungsi dalam
pembuatan protein yang akan digunakan
sebagai katalis pada berbagai reaksi kimia
dalam sel tersebut.
Setiap organisme tersusun atas salah satu dari
dua jenis sel yang secara struktur berbeda
Struktur yang dimaksud yaitu sel prokariotik
atau sel eukariotik.
Kedua jenis sel ini dibedakan berdasarkan
posisi DNA di dalam sel
Sebagian besar DNA pada eukariota
terselubung membran organel yang disebut
nukleus (inti sel), sedangkan prokariota tidak
memiliki nukleus
Hanya bakteri yang memiliki sel prokariotik,
sementara protista, tumbuhan, jamur, dan
hewan memiliki sel eukariotik
Telah diketahui bahwa sel memiliki struktur yang
dibagi menjadi dua yaitu struktur sel prokariotik
dan sel eukariotik.
Setiap organisme tersusun dari salah satu sel
prokariotik dan sel eukariotik.
Kedua struktur sel ini memiliki perbedaan
berdasarkan ada tidaknya inti pada sel.
Sel prokariotik adalah sel yang tidak memiliki
selaput inti. Maka materi genetik sel prokariotik
tidak dibungkus oleh selaput.
Prokariotik (bhs Yunani pro = sebelum, karyon =
biji) tidak ada membran yang memisahkan DNA
dari bagian sel lainnya
Kebanyakan sel prokariotik adalah uniseluler,
walaupun ada pula beberapa yang
multiseluler.
Sel prokariotik uniseluler ini mampu
membentuk koloni
Semua sel prokariotik mempunyai membran
sel plasma, neklueoid berupa DNA dan RNA,
serta sitoplasma yang mengandung ribosom.
Sel prokariotik tidak memiliki membran inti,
sehingga bahan inti yang berada dalam sel
mengadakan kontak langsung dengan
protoplasma.
Sel prokariotik juga tidak memiliki sistem
endomembran (membran dalam), seperti
retikulum endoplasma dan kompleks Golgi.
Selain itu, sel prokariotik juga tidak memiliki
mitokondria dan kloroplas, tetapi mempunyai
struktur yang berfungsi sama dengan
keduanya, yaitu mesosom dan kromator.
Contoh sel prokariotik adalah bakteri
(Bacteria) dan Sianobakteri (Cyanobacteria).
Hampir semua sel prokariotik memiliki
selubung sel di luar membran selnya.
Selubung tersebut mengandung suatu lapisan
kaku yang terbuat dari karbohidrat atau
kompleks karbohidrat-protein, peptidoglikan,
lapisan itu disebut sebagai dinding sel
Selubung sel prokariota mencegah sel pecah
akibat tekanan osmosis pada lingkungan yang
berkonsentrasi lebih rendah daripada isi sel.
Banyak jenis bakteri memiliki lapisan di luar
dinding sel yang disebut kapsul
Fungsi kapsul yaitu membantu sel bakteri
melekat pada permukaan benda dan sel lain.
Prokariota umumnya memiliki satu molekul
DNA dengan struktur lingkar yang
terkonsentrasi pada nukleoid.
Selain itu, prokariota sering kali juga memiliki
bahan genetik tambahan yang disebut
plasmid yang juga berstruktur DNA lingkar.
Pada umumnya, plasmid tidak dibutuhkan
oleh sel untuk pertumbuhan meskipun sering
kali plasmid membawa gen tertentu yang
memberikan keuntungan tambahan pada
keadaan tertentu, misalnya resistensi
terhadap antibiotik.
Sel eukariotik adalah sel yang memiliki selaput
inti.
Materi genetiknya tidak tersebar melainkan
dibungkus oleh selaput.
Jenis-jenis sel eukariotik meliputi: sel protista,
sel hewan, sel tumbuhan, dan sel fungi.
sel eukariota (bahasa Yunani, eu = sebenarnya
dan karyon = inti) memiliki inti (nukleus}.
Diameter sel eukariota biasanya 10 hingga
100 µm, sepuluh kali lebih besar daripada
bakteri. Sitoplasma eukariota adalah daerah di
antara nukleus dan membran sel.
Sitoplasma ini terdiri dari medium semicair
yang disebut sitosol, yang di dalamnya
terdapat organel-organel dengan bentuk dan
fungsi terspesialisasi
Kebanyakan organel dibatasi oleh satu lapis
membran, namun ada pula yang dibatasi oleh
dua membran, misalnya nukleus.
Selain nukleus, sejumlah organel lain dimiliki
hampir semua sel eukariota, yaitu (1)
mitokondria, tempat sebagian besar
metabolisme energi sel terjadi
(2) retikulum endoplasma, suatu jaringan
membran tempat sintesis glikoprotein dan lipid;
(3) badan Golgi, yang mengarahkan hasil sintesis
sel ke tempat tujuannya; serta (4) peroksisom,
tempat perombakan asam lemak dan asam
amino. {5}Lisosom, yang menguraikan komponen
sel yang rusak dan benda asing yang dimasukkan
oleh sel, ditemukan pada sel hewan, tetapi tidak
pada sel tumbuhan. {6}Kloroplas, tempat
terjadinya fotosintesis, hanya ditemukan pada
sel-sel tertentu daun tumbuhan dan sejumlah
organisme uniseluler.
Baik sel tumbuhan maupun sejumlah
eukariota uniseluler memiliki satu atau lebih
vakuola, yaitu organel tempat menyimpan
nutrien dan limbah serta tempat terjadinya
sejumlah reaksi penguraian.
Jaringan protein serat sitoskeleton
mempertahankan bentuk sel dan
mengendalikan pergerakan struktur di dalam
sel eukariota.[
Sentriol, yang hanya ditemukan pada sel
hewan di dekat nukleus, juga terbuat dari
sitoskeleton
Dinding sel yang kaku, terbuat dari selulosa
dan polimer lain, mengelilingi sel tumbuhan
dan membuatnya kuat dan tegar.
Fungi juga memiliki dinding sel, namun
komposisinya berbeda dari dinding sel bakteri
maupun tumbuhan.
Di antara dinding sel tumbuhan yang
bersebelahan terdapat saluran yang disebut
plasmodesmata.
Sel eukariotik biasanya merupakan penyusun
struktur makhluk hidup multi seluler
Sel tumbuhan dan sel hewan mempunyai
beberapa perbedaan seperti berikut:
Sel Tumbuhan memiliki ciri :
1. lebih besar daripada sel hewan
2. mempunyai bentuk yang tetap
3. mempunyai dinding sel
4. mempunyai klorofil
5.mempunyai vakuola atau rongga sel yang
besar
6.menyimpan tenaga dalam bentuk biji
amilum
Sel Hewan dengan ciri :
1. lebih kecil daripada sel tumbuhan
2. tidak mempunyai bentuk yang tetap
3. tidak mempunyai dinding sel
4. tidak mempunyai klorofil
5.tidak mempunyai vakuola. walaupun
terkadang sel beberapa hewan uniseluler
memiliki vakuola (tapi tidak sebesar yang
dimiliki tumbuhan)
6.menyimpan makanan dalam bentuk biji
(granul) glikogen
Sel Prokariotik :
1.tidak memiliki inti sel yang jelas karena tidak
memiliki membran inti sel yang dinamakan
nucleoid
2.organel-organelnya tidak dibatasi membran
3.membran sel tersusun atas senyawa
peptidoglikan
4.diameter sel antara 1-10mmic,
5.mengandung 4 subunit RNA polymerase
6.susunan kromosomnya sirkuler
Sel Eukariotik :
1.memiliki inti sel yang dibatasi oleh
membran inti dan dinamakan nucleus
2.organel-organelnya dibatasi membran
3.membran selnya tersusun atas fosfolipid
4.diameter selnya antara 10-100mmic.
5.mengandung banyak subunit RNA
polymerase
6.susunan kromosomnya linier

Anda mungkin juga menyukai