Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI

TENTANG STRUKTUR MIKROORGANISME

DISUSUN OLEH :
PUTRI APRIYANI
AULIA SABRINA LUBIS

DOSEN :
Dr. Evi Irianti, SKM, M.Kes

D-IV AHLI JENJANG KEBIDANAN MEDAN


POLTEKKES KEMENKES MEDAN
TAHUN 2020
PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat dan karunia –Nya penulis dapat menyusun makalah ini. Makalah ini dibuat
dengan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh
karena itu penulis mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun.
Akhir kata semoga makalah memberikan manfaat bagi kita semua. Terimakasih

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mikroorganisme adalah makhluk hidup berukuran sangat kecil yang hanya bisa
diamati dengan mikroskop. Menurut klasifikasi makhluk hidup, mikroorganisme dapat
digolongkan ke dalam 5 kerajaan, yaitu Protista, Fungi, Monera, Virus dan Prion. Dua
kerajaan lainnya adalah Plantae (tanaman) dan Animalia (hewan). Meskipun terdapat ribuan
jenis makhluk hidup jika ditinjau dari struktur selnya, ternyata hanya tersusun oleh dua jenis
sel, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Virus yakni dapat ditemukan dalam suatu
mikroorganisme, meskipun mereka tidak bersifat seluler. Studi tentang mikroorganisme
disebut mikrobiologi. Orang yang telah bekerja di bidang ini disebut sebagai ahli
mikrobiologi. Mikroorganisme yakni biasanya dapat mencakup semua prokariota, protista,
dan mikroalga. Jamur, terutama yang kecil dan tidak membentuk hifa, juga dapat dianggap
bagian dari itu, meskipun banyak yang tidak setuju.
Kebanyakan orang berasumsi bahwa segala sesuatu yang dapat dianggap
mikroorganisme adalah organisme yang sangat kecil yang dapat tumbuh di inkubator atau
cawan petri di laboratorium dan dapat berkembang biak yakni dengan melalui sebuah
mitosis.

1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar mahasiswi memahami tentang
struktur dari mikroorganisme
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Struktur Sel Mikroorganisme


Terdapat beberapa struktur sel mikroorganisme terdiri dari dua struktur, diantaranya
ialah sebagai berikut:
1. Struktur Sel Prokariotik

Pada sebuah tingkat dimana pun, dengan adanya suatu struktur sel prokariotik lebih
sederhana daripada sel eukariotik, dengan pengecualian bahwa adanya sebuah dinding sel
yakni begitu lebih kompleks. Pada sel prokariota (dari bahasa Yunani, pro, 'sebelum'
dan karyon, 'biji'), tidak ada membran yang memisahkan DNA dari bagian sel lainnya, dan
daerah tempat DNA terkonsentrasi di sitoplasma disebut nukleoid. Kebanyakan prokariota
merupakan organisme uniseluler dengan sel berukuran kecil (berdiameter 0,7–2,0 µm dan
volumenya sekitar 1 µm3) serta umumnya terdiri dari selubung sel, membran sel, sitoplasma,
nukleoid, dan beberapa struktur lain.

Hampir semua sel prokariotik memiliki selubung sel di luar membran selnya. Jika
selubung tersebut mengandung suatu lapisan kaku yang terbuat dari karbohidrat atau
kompleks karbohidrat-protein, peptidoglikan, lapisan itu disebut sebagai dinding sel.
Kebanyakan bakteri memiliki suatu membran luar yang menutupi lapisan peptidoglikan, dan
ada pula bakteri yang memiliki selubung sel dari protein. Sementara itu, kebanyakan
selubung sel arkea berbahan protein, walaupun ada juga yang berbahan peptidoglikan.
Selubung sel prokariota mencegah sel pecah akibat tekanan osmotik pada lingkungan yang
memiliki konsentrasi lebih rendah daripada isi sel.

Sejumlah prokariota memiliki struktur lain di luar selubung selnya. Banyak jenis
bakteri memiliki lapisan di luar dinding sel yang disebut kapsul yang membantu sel bakteri
melekat pada permukaan benda dan sel lain. Kapsul juga dapat membantu sel bakteri
menghindar dari sel kekebalan tubuh manusia jenis tertentu. Selain itu, sejumlah bakteri
melekat pada permukaan benda dan sel lain dengan benang protein yang
disebut pilus (jamak: pili) dan fimbria (jamak: fimbriae). Banyak jenis bakteri bergerak
menggunakan flagelum (jamak: flagela) yang melekat pada dinding selnya dan berputar
seperti motor.

Prokariota umumnya memiliki satu molekul DNA dengan struktur lingkar yang
terkonsentrasi pada nukleoid. Selain itu, prokariota sering kali juga memiliki bahan genetik
tambahan yang disebut plasmid yang juga berstruktur DNA lingkar. Pada umumnya, plasmid
tidak dibutuhkan oleh sel untuk pertumbuhan meskipun sering kali plasmid membawa gen
tertentu yang memberikan keuntungan tambahan pada keadaan tertentu,
misalnya resistansi terhadap antibiotik.

Prokariota juga memiliki sejumlah protein struktural yang disebut sitoskeleton, yang
pada mulanya dianggap hanya ada pada eukariota. Protein skeleton tersebut
meregulasi pembelahan sel dan berperan menentukan bentuk sel.

Berikut adalah struktur tubuh dari priokariota :

a. Lapisan Lendir
Beberapa sel prokariotik memiliki cangkang lengkap atau berlendir di luar dinding
terhadap sebuah sel yang begitu kaku. Jika dalam sebuah lapisan lendir cukup tebal dan
melekat pada dinding sel, cangkang disebut sebagai kapsul, dan jika lapisan cangkang tidak
melekat pada dinding, itu disebut sebagai lapisan lendir.
b. Membran Sitoplasma
Membran sitoplasma merupakan adanya suatu bukus dengan bahan sel prokariotik
(Protoplasma = Sitoplasma dan Isinya). Dengan cara keseluruhan, kami menyebut bahan sel
dan organel yang terkandung dalam sel protoplas.
c. Dinding Sel
Lapisan yang bersama-sama menyelimuti sel prokariotik disebut sel amplop. Amplop
yang terletak di antara membran sitoplasma dan lapisan mukosa atau kapsul disebut dinding
sel. Dinding sel tipis, akan tetapi, adanya dinding ini memberi sel prokariotik bentuk tertentu.
Karena mempunyai suatu dinding sel yang kaku ini, yang menyebabkan adanya seuatu
bakteri yakni dengan menjadi gasifikasi ke dunia tanaman.
d. Flagel
Banyak jenis mikroorganisme bergerak, walaupun beberapa tidak bergerak. Dalam
protozoa, kelas Rhizopoda, cetakan lendir yakni bisa bergerak melalui penyebaran. Adanya
mikroorganisme yang bergerak terhadap flagellum (dari kata flagellum, artinya cambuk
rambut), contohnya kuman dalam bentuk basil (batang), serta spiral.
e. Isi Sel
Kandungan sel prokariotik terdiri atas protoplasma dalam berbagai komponen lain
yang telah terkandung di dalamnya. Protoplasma yakni dapat disebut sebagai plasma sel dan
sitoplasma. Protoplasma adalah adanya koloid yang telah mengandung karbohidrat, enzim,
protein, kalsium karbonat, belerang, dan volutin.
f. Inti Atau Nukleus
Inti dari bakteri dan ganggang biru-hijau belum ditutupi dengan membran. Inti non-
membran ini yakni telah dikenal dengan prokaryon, sedangkan inti membran disebut sebagai
eukaryon. Inti terdiri dari asam ribonukleat, ARN (Asam Ribonukleat), terjemahan
RNA (Asam Ribonukleat), dan terjemahan DNA (Asam Deoksiribonukleat).
g. Pili atau Fimbria
Begitu anyak bakteri gram yang negatif dan mempunyai suatu rambut panjang di
sekitar sel. Bulu-bulu ini tidak langsung dan lebih halus dari flagela. Bulu ini disebut pili
(yakni telah berasal dari rambut = pilus) dan ada ratusan. Komposisi kimia Pili ialah adanya
suatu protein yang disebut sebagai Pilia, heteropolimer dari 18 asam amino yang memiliki
sifat antigenik.

Gambar 2.1

2. Struktur Sel Eukariotik


Struktur sel eukariotik yakni lebih rumit dari pada sebuah sel prokariotik. Akan tetapi,
kedua jenis sel tersebut yakni dapat melakukan begitu banyak fungsi biologis yang sama.
Salah satu fitur utama dari struktur internal sel eukariotik, yang berbeda dari sel prokariotik,
adalah sistem membran internal. Unsur utama sel eukariotik yang telah berbeda dari sel
prokariotik. Tidak seperti prokariota, sel eukariota (bahasa Yunani, eu, 'sebenarnya'
dan karyon) memiliki nukleus. Diameter sel eukariota biasanya 10 hingga 100 µm, sepuluh
kali lebih besar daripada bakteri. Sitoplasma eukariota adalah daerah di antara nukleus
dan membran sel. Sitoplasma ini terdiri dari medium semicair yang disebut sitosol, yang di
dalamnya terdapat organel-organel dengan bentuk dan fungsi terspesialisasi serta sebagian
besar tidak dimiliki prokariota. Kebanyakan organel dibatasi oleh satu lapis membran, namun
ada pula yang dibatasi oleh dua membran, misalnya nukleus.

Selain nukleus, sejumlah organel lain dimiliki hampir semua sel eukariota, yaitu
(1) mitokondria, tempat sebagian besar metabolisme energi sel terjadi; (2) retikulum
endoplasma, suatu jaringan membran tempat sintesis glikoprotein dan lipid; (3) badan Golgi,
yang mengarahkan hasil sintesis sel ke tempat tujuannya; serta (4) peroksisom, tempat
perombakan asam lemak dan asam amino. Lisosom, yang menguraikan komponen sel yang
rusak dan benda asing yang dimasukkan oleh sel, ditemukan pada sel hewan, tetapi tidak
pada sel tumbuhan. Kloroplas, tempat terjadinya fotosintesis, hanya ditemukan pada sel-sel
tertentu daun tumbuhan dan sejumlah organisme uniseluler. Baik sel tumbuhan maupun
sejumlah eukariota uniseluler memiliki satu atau lebih vakuola, yaitu organel tempat
menyimpan nutrien dan limbah serta tempat terjadinya sejumlah reaksi penguraian. Jaringan
protein serat sitoskeleton mempertahankan bentuk sel dan mengendalikan pergerakan struktur
di dalam sel eukariota. Sentriol, yang hanya ditemukan pada sel hewan di dekat nukleus, juga
terbuat dari sitoskeleton.

Dinding sel yang kaku, terbuat dari selulosa dan polimer lain, mengelilingi sel
tumbuhan dan membuatnya kuat dan tegar. Fungi juga memiliki dinding sel, namun
komposisinya berbeda dari dinding sel bakteri maupun tumbuhan. Di antara dinding sel
tumbuhan yang bersebelahan terdapat saluran yang disebut plasmodesmata.

Berikut adalah struktur tubuh dari eukariotik :


a. Alat Golgi atau Tubuh Golgi atau Badan Golgi
Organel tersebut yakni dikenal sebagai kompleks Golgi. Organel ini terdiri atas
adanya suatu sekelompok kantong pipih, seperti disk, yang disusun terhadap tumpukan dan
dikelilingi dengan tabung (gelembung kecil).
Struktur tersebut, yang memiliki letak di daerah retikulum endoplasma, mengangkut
protein dan polisakarida di luar sel. Kompleks Golgi merupakan tempat untuk sintesis
terhadap sebuah bahan dinding dalam sel yang baru.
b. Mitokondria
Organel ini dikelilingi oleh membran ganda, yang bertindak sebagai tempat utama
(tempat) untuk adanya suatu produksi energi saat dalam menghembuskan napas atau
bernafas.
c. Retikulum Endoplasma
Sistem membran kompleks tersebut yakni dapat membentang di seluruh sitoplasma
dan membaginya menjadi ruang dan saluran yang terpisah. Bagian dari retikulum endoplasma
tersebut yakni dapat membungkus inti dan membentuk inti.
d. Flagela dan Silia
Keduanya adalah termasuk dalam sebuah tonjolan yang memanjang di luar dinding
sel berbagai bakteri, jamur, alga, dan protozoa. Sering kali organel ini disebut organel
gerakan. Flagella eukariotik dengan cara struktural lebih kompleks daripada prokariota.
e. Mikrofilamen dan Mikrotubul
Mikrofilamen dan Mikrotubul adalah adanya sebuah strain yang sangat tipis
(mikrofilamen: 40-80 nm dan mikrotubulus: 250 nm), yang bebas atau dibundel dalam
sitoplasma atau dalam struktur sitoplasma. Mikrofilamen mengandung protein aktin dan
miosin yang berperan dalam menyediakan sebuah mekanisme terhadap gerak amuboid.
f. Kloroplas
Organel tersebut yakni telah mengandung sebuah pigmen hijau (klorofil) dan
bertindak sebagai organel untuk fotosintesis. Fotosintesis adalah proses mengubah energi
cahaya menjadi energi kimia dengan organisme yang telah mengandung adanya klorofil.
Dengan adanya organel tersebut, senyawa anorganik yakni dapat diubah menjadi sebuah
senyawa yang berjenis organik.
g. Dinding Sel
Beberapa sel eukariotik memiliki dinding sel yang bertindak sebagai kulit luar
membran sel (sitoplasma). Struktur dinding bervariasi tergantung pada jenis organisme.
Misalnya, protozoa tidak memiliki dinding sel, tetapi dalam sebuah bahan pelindung yang
disebut sebagai pelikel.
BAB III

PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

https://guruakuntansi.co.id/pengertian-mikroorganisme/

http://bloghendralesmana.blogspot.com/2010/11/struktur-dan-fungsi-sel-mikroba.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Sel_(biologi)

Anda mungkin juga menyukai