Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHAN

O
L
E
H
DOMINGGUS BILI
NPM
18018420500

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
DENPASAR

PRAKTIKUM I
Tanggal : 5-04-2019
Judul : Bentuk-bentuk sel dan sel dengan bagian-bagian yang hidup

Tujuan : Melihat beberapa macam bentuk sel


Melihat bagian-bagian sel yang hidup, seperti nucleus, kloroplas, plastid, yang
lain serta aliran sitoplasma.

Alat dan Bahan :


Alat :
o Mikroskop
o Pipet tetes
o Objek gelas
o Deg gelas
o Tisu
o Air

Bahan :
o Empulur / singkong
o Hydrila
o Nicotiana
o Spirogyra sp
o Alium cepa
o Akar pena daucus carota/wortel

Landasan Teori:
 
Sel adalah unit terkecil struktural, fungsional yang menyusun makluk hidup. Sel merupakan
unit dasar umum dari stuktur organik. Sel tumbuhan diartikan sebagai suatu kehidupan kecil
yang m e m p u n y a i b a t a s n y a t a a t a u d i n d i n g s e l , d i d a l a m n y a t e r j a d i
r e a k s i r e a k s i k i m i a y a n g rumit. Sel juga dikatakan sebagai kesatuan struktur
fisiologi yang terkecil dari organisme hidup. Pada dasarnya sel tumbuhan terdiri dari
protoplas yang dikelilingi dinding sel. Biasanya dinding sel dianggap bagian mati
sedangkan protoplas adalah bagian hidup dari sel.
Sel tumbuhan mempunyai bentuk, ukuran dan struktur yang bervariasi. Struktur sel adalah
rumit. Namun demikian semua sel mempunyai persamaan dalam beberapa segi dasar.
Tumbuhan dan hewan merupakan organisme, yang tubuhnya tersusun oleh sel-sel. Sel
tumbuhan dan sel hewan merupakan variasi dan satu tipe unit dasar atau satuan struktur.
Berdasarkan konsep teori sel  bahwa sel merupakan kesatuan struktur dan fungsi organisme
hidup maka  berarti bahwa selitu mempunyai kesamaan dalam pola susunan metabolisme dan
makromolekul. Perbedaan pokok antara sel tumbuhan dan sel hewan adalah sel tumbuhan
mempunyai dinding sel yang nyata, sedang pada sel hewan tidak mempunyai dinding sel.
Selain itu pada sel tumbuhan ditemukan adanya  plastida serta vakuola sel yang dapat
membesar., sedang pada sel hewan tidak dijumpai. Sel hidup mempunyai kemampuan untuk
memperbanyak diri. Sel tumbuhan pada dasarnya terdiri atas dinding sel dan protoplas.
Protoplas merupakan bagian sel yang berada di sebelah dalam dinding sel. Protoplas tersusun
oleh bahan hidup dalam bentuk sederhana, yang disebut dengan protoplasma. Pada sel
tumbuhan protoplas terdiri atas komponen  protoplasmik dan komponen non protoplasmik.
 Struktur Sel
            Ilmu yang mempelajari tentang sel disebut sitologi. Semua organisme yang hidup
terdiri atas sel, baik uniselular maupun multiselular. Setiap sel merupakan unit fungsional dan
structural terkecil dari bentuk hidup.
Sel tumbuhan mempunyai bentuk, ukuran dan struktur yang bervariasi dan sangat rumit.
Walaupun demikian, semua mempunyai persamaan dalam beberapa segi dasar. Tumbuhan
dan hewan merupakan organisme yang tubuhnya tersusun oleh sel-sel. Sel tumbuhan dan sel
hewan merupakan variasi dari satu tipe unit dasar atau satuan struktur. Hal ini menjadi dasar
teori tentang sel yang dikemukakan oleh Schwann dan Schleiden pada tahun 1838.
berdasarkan konsep tersebut, sel merupakan kesatuan struktur dan fungsi organisme hidup
karena sel mempunyai kesamaan dalam hal pola susunan metabolisme dan makromolekul.
Perbedaan pokok antara sel tumbuhan dan sel hewan adalah pada dinding selnya, sel hewan
hanya memiliki dinding sel yang berupa plasma sedangkan sel tumbuhan memiliki dinding
sel yang nyata. Selain perbedaan tersebut, pada sel tumbuhan dijumpai adanya plastida serta
vakuola sel yang dapat membesar, sedangkan pada sel hewan tidak demikian. Pada dasarnya
sel hidup mempunyai kemampuan memperbanyak diri.
Protoplas
            Protoplas merupakan bagian sel yang ada disebelah dalam dinding sel. Protoplas
tersusun oleh bahan hidup dalam bentuk sederhana, yang disebut protoplasma. Pada sel
tumbuhan protoplas terdiri atas komponen protoplasma dan komponen non protoplasma.
 Komponen Protoplasma
            Protoplasma memiliki beberapa komponen penyusun yang terdiri atas sitoplasma, inti
sel, butir-butir plastida dan mitokondria.
Sitoplasma merupakan benda hidup yang terdapat dalam sel, berbentuk cairan yang agak
kental. Pada plasma terdapat 3 lapisan yaitu, Ektoplasma, Tonoplasma dan lapisan
polioplasma.
Inti sel (nucleus), inti sel berbentuk bulat telur, merupakan bagian yang penting dari protoplas
karena merupakan sentral segala proses yang berlangsung dalam sel tersebut. Pada inti sel
terdapat membran, retikulum, dan nukleolus.
Butir-butir plastida, butir-butir plastida umumnya terdapat pada sel tumbuh-tumbuhan yang
masih muda, didalam sitoplasma tetapi diluar inti sel. Plastida sendiri dibagi menjadi 4
macam, yaitu leukoplas, amiloplas, khromoplas dan proteinoplas.
Leukoplas, merupakan plastida yang tidak berwarna, biasanya terdapat pada sel-sel tumbuhan
yang tidak terkena sinar matahari atau radiasi. Berbentuk bulat kecil dan apabila terkena
radiasi dapat berubah menjadi kloroplas.
Amiloplas, berasal dari leukoplas, dapat membentuk amilum atau zat tepung. Plastida ini
berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Biasanya terdapat pada akar-akar
yang dapat menyimpan makanan seperti kentang, ubi jalar dsb.
Kloroplas, merupakan plastida yang berbentuk lensa, terdapat dalam sel –sel yang letaknya
pada jaringan terluar dekat batas/tepi. Plastida ini berfungsi penting dalam proses fotosintesis
dan pembentukan prrotein. Kloroplas mengandung dua pigmen yaitu klorofil dan karotinoid.
Khromoplas, perubahan dari leukoplas dan khloroplas dapat menjadi khromoplas, seperti
perubahan warna yang terjadi pada proses pemasakan buah. Zat warna atau pigmen pada
khromoplas merupakan zat padat yang berbentuk seperti kristal, bentuk kristal tersebut dapat
berbentuk jarum dan persegi.
Mitokondria  merupakan organel yang dapat dilihat dengan mikroskop cahaya apabila sel
hidup diwarnai dengan Janus Green B. Memiliki bentuk yang bermacam-macam, yaitu bulat
memanjang, terkadang seperti busur dan terdapat bebas pada sitoplasma. Mempunyai selaput
rangkap, selaput dalamnya mengalami percabangan atau melipat-lipat ke arah dalam yang
disebut kristal. Mitokondria memiliki fungsi untuk pernafasan. Di dalamnya terdapat enzim-
enzim yang berperan dalam siklus krebs. Komponen non Protoplasma
Kebalikan dari protoplasma, komponen non protoplasma merupakan benda-benda tidak hidup
yang berada dalam sel. Benda-benda tersebut dapat berada dalam dalam vakuola, dalam
plasma sel dan plastida. Komponen non protoplasmik ini bisa berupa zat cair maupun padat
(Kartasapoetra, 1991).
 Karbohidrat
Selulose dan zat tepung merupakan bahan ergastik yang pada prinsipnya terdapat didalam
protoplas. Selulose ini sangat penting untuk menyusun dinding sel, sedangkan tepung untuk
cadangan makanan. Zat tepung dijumpai dalam sitoplasma, terdapat sebagai butir-butir baik
didalam leukoplas maupun kloroplas.
Butir tepung memiliki lapisan-lapisan, dan lapisan-lapian itu berhenti pada suatu titik yang
dinamakan hilum. Letaknya bisa ditengah (kosentrik) misalnya pada ubi jalar atau dibagian
tepi butir tepung (eksentrik) misalnya pada Marantha.
Butir tepung dapat tunggal, majemuk dan setengah majemuk. Butir tepung terdapat pada biji,
sel-sel parenkim jaringan sekunder pada akar maupun batang, dan tempat penyimpanan
cadangan makanan seperti akar, tuber, rizoma, dan kormus.
 Protein
Protein merupakan bahan utama yang menyusun protoplasma yang hidup. Protein diketahui
sebagai bahan cadangan dalam bentuk amorf atau kristal. Pada beberapa macam biji, protein
terdapat sebagai aleuron dan tersebar didalam sel. Adapula aleuron yang terdapat didalam sel,
dan sel tersebut menyusun suatu lapisan yang disebut lapisan aleuron.
 Minyak dan substansinya
Bahan ergastik ini tersebar pada seluruh tubuh tumbuhan akan tetapi jumlahnya hanya
sedikit. Lilin, suberin dan kutin merupakan minyak yang digunakan sebagai zat pelindung
pada dinding sel.
 Kristal
Kristal ini terdapat dalam sel berbagai tumbuhan. Biasanya terdapat dalam sel korteks, akan
tetapi terkadang juga dapat ditemukan pada sel-sel parenkim floem dan parenkim xylem.
Kristal-kristal ini terdapat dalam vakuola sel atau plasma selnya. Kristal-kristal itu memiliki
berbagai bentuk, antara lain :
Kristal dengan bentuk prisma teratur, biasanya terdapat dalam sel-sel dibawah epidermis dari
daun jeruk.
Kristal dengan bentuk jarum, kristal ini banyak ditemukan pada sel-sel daun bunga pukul
empat.
Kristal dengan bentuk butiran kecil, kristal ini biasanya disebut kristal pasir, banyak
ditemukan dalam sel-sel daun serta tangkai daun ri bayam.
Kristal dengan bentuk rafida, merupakan kristal berbentuk jarum yang letaknya sejajar,
biasanya terdapat pada sel-sel parenkim dari jaringan lunak, selnya mengandung lendir dan
berdinding tipis. Misalnya pada endocarp buah aren.
Kristal dengan bentuk kelenjar, kristal ini disebut juga kristal drus yang hanya terdapat pada
sel-sel tertentu dengan bentuk yang tidak teratur (dapat berbentuk bintang atau lainnya).
Kristal ini biasanya ditemukan pada tangkai daun pepaya dan bangsa kaktus.
 Tanin
Tanin merupakan sekelompok derivat fenol  yang heterogen yang dapat dijumpai terutama
pada daun, xilem, floem, periderm akar dan batang, dan pada buah yang belum masak.
Letaknya didalam vakuola sel atau dalam bentuk tetes-tetes kecil pada sitoplasma yang
melebur  (Sumardi,1993).
Dinding Sel
Dinding sel pada tumbuhan merupakan struktur sel yang paling menyolok dilihat dari bawah
mikroskop. Adanya dinding sel yang nyata merupakan perbedaan pokok antara sel tumbuhan
dengan sel hewan karena pada sel hewan tidak dijumpai adanya dinding sel, akan tetapi, sel
hewan dan sel tumbuhan sama-sama memiliki membran plasma atau lapisan terluar
sitoplasma yang berbeda dengan dinding sel. Pada hewan lapisan ini terkadang dinamai
dinding sel, tetapi membran plasma merupakan bagian dari sel yang hidup dan bersifat
fleksibel, sedangkan dinding sel cenderung kaku dan tetap.
Dinding sel pada tumbuhan mempunyai fungsi dalam mempertahankan turgor tekanan
dinding yang mempertahankan potensial air dan berfungsi dalam mekanisme pengangkutan
air mineral pada tumbuhan.

Cara Kerja:
o Buatlah penampang melintang gabus dan penampang melintang
empulur manihot utilissima.
o Amati gambar sehelai rambut biji ceiba pentandra dan rabut biji
gossypium sp.
o Gambarlah hasil pengamatan tersebut dan berilah keterangan lengkap
pada gambar tersebut yang diamati dibawah mikroskop.
o Amati selaput bagian dalam umbi lapis allium cepa,gambarlah serta
sebutkan bagian-bagiannya
o Ambillah sehelai daun hydrilla verticillata amati dibawah mikrokop
kemudian gambarkan hasil pengamatan tersebut dengan lengkap.
o Amatilah sehelai benang alga spirogyra sp,gambarlah dan sebutkan
bagian-bagiannya.
o Buatlah irisan melintang kortek akar pena daucus carota, gambar
dan lengkapilah dengan keterangan!
o Iris epidermis bawah daun nocotiana tabacum, kemudian amatilah
dibawah mikroskop, kemudian gambarlah hasil pengamata tersebut
dan sebutkan bagian-bagi

Hasil Pengamatan:
No Nama Bahan Gambar Keterang

1 Empulur manihot Empulur/singkong(Manihot


utilissima/singkong utilissima)
Klasifikasi
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Sub Classis      : Rosidae
Ordo                : Euphorbiales
Familia  : Euphorbiaceae
Genus              : Manihot
Species        : Manihot
utilissima Burns. F
2 Daun Hydrilla Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
verticillata  Subkingdom:Tracheobionta
(Tumbuhan berpembuluh)
 Super Divisi : Spermatophyta
(Menghasilkan biji)
 Kelas : Liliopsida (berkeping
satu / monokotil)
 Sub Kelas : Alismatidae.
 Ordo : Hydrocharitales.
 Famili : Hydrocharitaceae.
 Genus : Hydrilla.
 Spesies : Hydrilla verticillata
(L. f.)
3 Daun Nicotiana Kingdom:Plantae
tabacum Sub kingdom:Viridiplantae
Infra kingdom:Streptophyta
Super divisi:Embryophyta
Divisi:Tracheophyta
Sub divisi:Spermatophytina
Kelas:Magnoliopsida
Super ordo:Asteranae
Ordo:Solanales
Family:Solanaceae
Genus:Nicotiana L
Spesies:Nicotiana tabacum L
4 Alium cepa
Kingdom:Plantae
Divisi:Spermatophyta
Subdivisi:Angiospermae
Kelas:Monocotyledonae
Ordo:Liliales
Famili:Liliaceae
Genus:Allium
Spesies:Allium
ascalonicum L.

5 Spirogyra sp Phylum:Clorophyta

Kelas:Zygnematophyceae

Ordo:Zygnematales

Family:Zygnemataceae

Spesies:Spirogyra sp

Genus:Zygnematales

6 Akar pena daucus Kingdom : Plantae


carota Divisi :Magnoliophyta
Kelas :Magnoliopsida
Ordo :Apiales
Family :Apiaceae
Genus :Daucus
Spesies :D. carota

LAPORAN PRAKTIKUM II

Tanggal:3-05-2019

Judul: Benda-benda ergastik dalam sel


Tujuan: Melihat benda-benda ergastik didalam sel, antaralain amilum, butir-butir aleuron,
dan Kristal-kristal Ca-Oksalat.

Alat da Bahan:
Alat:
o Mikroskop
o Pipet tetes
o Objek gelass
o Deg gelas
o Tisu
o Air

Bahan:
o Tuber Solanum tuberrosum
o Tepung oryza sativa
o Tuber Manihot utilissima
o Endosperm Ricinus communis
o Buah Zea mays
o Tangkai daun Begonia sp
o Batang Amaranthus sp
o Daun Citrus sp
o Batang Aloe sp
o Tuber ipomoea batatas

Landasan Teori:
Benda ergastik merupakan  benda nonprotaplasma yang ditemukan di dalam sel. Protoplasma
yang hidup di sel di sebut juga bioplasma dan benda dengan dengan zat ergastik. Benda
organik dan nonorganik produk metabolisme dapat membantu organisme dalam pertahanan
dalam memelihara struktur sel, juga untuk penyimpanan substansi dalam vakuola dan dindng
sel. Benda ergastik terdiri atas dua sifat yaitu ada yang bersifat cair dan padat. Benda atau zat
yang bersifat cair yaitu : pati, protein, cairan sel, minyak dan lemak, minyak etsiri dan damar,
serta benda yang bersifat padat : Kristal ca-oksalat, kristal anorganik, dan butir
amilum. Berikut adalah zat ergastik dalam bentuk padat:
1.      Pati
Pati adalah karbohidrat yang terjadi dari rangkaian molekul yang panjang. Muncul dalam
bentuk butiran yang umumnya akan berwarna hitam kebiru—biruan bila diberi larutan
iodium dalam kalium iodida. Butir-butir pati dibentuk pertama kali di dalam kloroplas, kelak
pati dipecah dan dalam  bentuk gula dipindahkan ke jaringan-jaringan cadangan makanan.
Disini gula disintesis kembali menjadi amiloplas. Umumnya butir pati terdiri atas lapisan-
lapisan yang mengelilingi suatu titik yang di sebut hilum. Hilum dapat terletak di tengah atau
dapat pula eksentrik. Pelapisan pada butir pati terlihat sebagai akibat kepekaan molekul-
molekul yang lebih banyak pada saat permulaan terbentuknya lapisan – lapisan terluar karena
keebihan air. Pada butir pati sereales jumlah lapisan sesuai dengan jumlah hari pembentukan
butir pati.
2.      Protein
Protein ditemukan dalam  lapisan  endosperm paling luar yang disebut lapisan aleuron, pada
kariopsis serealis protein berbentuk kristaloid kuboidal yang ditemukan dalam sel parenkima 
ferifer umbi kentang dan dalam parenkima buah capsicum. Protein bentuk kristal dan protein
amorf di temukan bersama-sama dalam butiran-butiran aleuron dalam endosperm dan embrio
sebagian besar biji-bijian.
3.      Cairan sel
Cairan sel adalah cairan yang terdapat dalam rongga-rongga vakuola. Cairan sel tersebut
merupakan larutan dari bermacam macam zat yang larut dalam air, baik yang berupa
persenyawaan organik maupun anorganik. Susunan cairan sel tidak tetap, selalu berubah-
ubah karena di dalam sel terus menerus berlangsung reaksi - reaksi metabolism.
Persenyawaan –persenyawaan yang biasa terdapat dalam cairan sel di antaranya :
a.    Air
Bagian paling besar dari cairan sel adalah air.air dalam vakuola tersebut biasanya di sebut air
sel.dalam air sel tersebut terlarut berbagai bahan baik organik maupun anorganik.
b.    Asam-asam organik
Asam-asam organik dalam vakuola menyebabkan pH cairan sel rendah, misalnya pada buah-
buah yang mentah berasa asam. Susunan cairan sel tidak selalu konstan, tetapi selalu
berubah-ubah, karena itu pH cairan sel dapat berubah-ubah pula.

c.       Karbohidrat
Dalam cairan sel bahan ini terkandung guna memenuhi kebutuhan tumbuh-
tumbuhan.beberapa macam di antaranya dapat di kemukakan sbb:
a)         Disakarida, yang cepat larut dalam air, seperti gula tebu (sakarosa), gula bit (maltosa)
b)        Monosakarida, yang melarut dalam air seperti misalnya gula anggur (glukosa), gula
buah-buahan (fruktosa)
c)         Sejenis karbohidrat lainnya adalah lendir yang banyak di temukan pada tumbuh-
tumbuhan golongan serofita
d.      Alkaloid 
Alkaloid adalah senyawa basa organik yang mengandung nitrogen  alkaloid biasanya tedapat
pada jenis tumbuh-tumbuhan tersebut. Manfaat dari alkaloid adalah dapat di pergunakan
sebagai obat-obatan
e.       Tanin (zat penyamak)
Pada tumbuhan tertentu terdapat tanin yaitu sejenis zat cair yang merupakan campuran dari
beberapa macam zat-zat tersebut terutama misalnya asam gallus dan glukosit. Fungsi tanin
yaitu mencegah terjadinya pembusukan pada jaringan di samping berguna bagi
perlindunngan protoplas dari gangguan luar, misalnya gangguan binatang.
f.       Antosian
Antosian adalah suatu glukosida, dapat memberikan warna yang dapat larut dalam air sel dari
vakuola. Dengan demikian maka dalam vakuola terdapat pula zat –zat warna yang terlarut
dalam cairan selnya.
g.      Asparagin  dan glutamine
Pada tumbuh-tumbuhan tertentu selain terdapat protein, terdapat pula senyawa-senyawa
lainnya, antara lain asparagin dan glutamine, yang termasuk golongan amide
4.      Minyak dan lemak
Minyak dan lemak merupakan bahan cadangan penting dalam tumbuhan, yang sering kali
dijumpai dalam biji dan buah. Lemak dan minyak merupakan gliserida asam
lemak.perbedaan di antara keduanya umumnya berdasarkan sifat-sifat fisik, Pada suhu
normal lemak berbentuk benda padat dan minyak berbentuk cairan.
5.      Minyak eteris dan damar
Dalam sel tumbuh-tumbuhan terdapat pula sejenis minyak yang muda menguap.seperti
halnya minyak eteris. Dalam sel tumbuh-tumbuhan minyak eteris berupa tetes minyak yang
berupa tetes-tetes minyak yang mmembiaskan cahaya. biasanya sel-selnya telah mati dan
dinding selnya bersifat suberin (zat gabus).

Benda ergastik yang bersifat padat,di antaranya  :

1.      Kristal ca-oksalat
Kristal ini memang cukup banyak terdapat dalam sel berbagai tumbuh-tumbuhan. Lazimnya
terdapat dalam sel korteks akan tetapi tidak jarang pula terdapat dalam sel-sel parenkim
floem dan sel parenkim xylem.
2.      Kristal anorganik
Kristal anorganik  ialah berupa silikat yang banyak terdapat pada sel tumbuhan jenis bambu
dan rumput-rumputan terutama pada sel epidermisnya.
3.      Butir amilum
Benda-benda nonprotoplasmik atau benda-benda mati ini dalam sel di bentuk oleh plastid-
plastida, diantaranya amiloplas dan kloroplas.

Cara Kerja:
1. Buatlah preparat untuk melihat macam-macam butir amilum, gambarlah dan sebutkan
bagian-bagiannya.
2. Iris melintang endosperm ricinus communis dan buah zea mays, gambar hasil
pengamatan kemudian sebutkan bagian-bagiannya.
3. Buatlah irisan melintang bahan-bahan untuk melihat macam-macam Ca-Oksalat,
gambarlah hasil pengamatan dan kemudian sebutkan bagian-bagianya.

Hasil Pengamatan:
No Bahan Gambar Keterangan
1 Solanum Berikut ini adalah
tuberrosum klasifikasi dari tanaman
(kentang) kentang.

Devisi:Spermatofita

Subdevisi:Angiospermae

Kelas:Dikotiledon

Ordo:Solanales

Famili:Solanaceae

Genus:Solanum

Spesies:Solanum
tuberosum L
2 Batang Klasifikasi
bayam Kingdom:Plantae
amaranthu
s sp Sub
kingdom:Tracheobionta
Sub
Divisi:Spermatophyta
Division:Magnoliophyta
Class:Magnoliophyta
Sub
Classis:Caryophyllidae
Famili:Amaranthacea
Genus:Amaranthus
Species:AmaranthusL.
( Amaranthus sp.)
3 Batang Kingdom:Plantae
Aloevera Subkingdo:
sp Tracheobionta
SuperDivisi:
Spermatophyta
Divisi:Magnoliophyta
Kelas:Liliopsida
Ordo:Asparagales
Famili:Asphodelaceae
Genus:Aloe
Spesie: Aloe vera L
4 Tepung  Klasifikasi Oryza sativa
orysa Kingdom:Plantae
sativa (Tumbuhan)
Divisi:Magnoliophyta
(Tumbuhan berbunga)
Kelas:Liliopsida
(berkeping satu /
monokotil) 
Sub Kelas:Commelinidae
Ordo:Poales
Famili:Poaceae (suku
rumput-rumputan)
Genus:Oryza
Spesies:Oryza sativa L
5 Tuber Singkong (Manihot
manihot utilissima P.) Klasifikasi
utilissima tanaman Kingdom:
PlantaeDivisio:
Spermatophyta Sub-
divisio:Angiospermae
Klass:Dicotyledoneae
Ordo:Euphorbiales
Famili Euphorbiaceae
Genus:Manihot Spesies
spesies:Manihot
utilissima P.
6 Endosperm Kingdom:Plantae
ricinus Divisi:Angiospermae
communis Kelas:Eudikotil
(tidak terdaftar):Rosids
Ordo:Malpighiales
Famili:Euphorbiaceae
Sub-
famili:Acalyphoideae
Tribe:Acalypheae
Sub-tribe:Ricininae
Genus:Ricinus L.
Spesies :  Ricinus
communis
Nama
Binomial : Ricinus
communis. L
7 Tangkai Regnum:Plantae
daun Divisi:Spermatophyta
begonia sp Kelas:Dicotyledonae
Ordo:Parietales
Family:Begoniaceae
Genus:Begonia
Spesies:Begonia  sp
8 Buah zea Kingdom:Plantae
mays (Tumbuhan)
 Divisi:Magnoliop
hyta (Tumbuhan
berbunga)
 Kelas:Liliopsida
(berkeping satu /
monokotil)
 Sub Kelas :
Commelinidae.
 Ordo:Poales.
 Famili:Poaceae
(suku rumput-rumputan)
 Genus:Zea.
 Spesies:Zea
mays L.
9 Tuber Regnum:Plantae
ipomoea Divisi:Magnoliophyta
batatas Kelas:Magnoliopsida
Ordo:Solanales
Family:Convolvulaceae
Genus:Ipomea
      spesies: Ipomea batatas
10 Daun Divisi:Spermatophyta
citrus sp Sub divisi:Angiospermae
Kelas:Dicotyledonae

Ordo:Rutales

Keluarga:Rutaceae

Genus:Citrus

Spesies:Citrus sp

LAPORAN PRAKTIKUM III


Tanggal: 17-05-2019
Judul : Penebalan dinding sel dan hubungan antara sel-sel tumbuhan Dan epidermis dan
derivatnya.

Tujuan : Melihat penebalan-penebalan pada dinding sel serta hubungan antara sel-sel,
antara lain plasmodesmata dan noktah-noktah. Dan melihat macam-macam epidermis,
trikoma, dan stomata pada tumbuhan.

Alat dan Bahan:


Alat:
o Mikroskop
o Pipet tetes
o Objek gelass
o Deg gelass
o Tisu
o Air

Bahan:
o Serbuk sari hibiscus rosa-sintesis
o Daun Durio zibethinus
o Daun Artocarpus communis
o Tangkai daun Hibiscus tiliaceus
o Endosperm biji Tamarindus indica
o Endocarpium Cocos nucifera
o Daun Ficus benyamina

Landasan Teori:
Sel berasal dari kata “cella” yang berarti ruangan berukuran kecil maka sel merupakan unit
(kesatuan, zahrah) terkecil dari makhluk hidup, yang dapat melaksanakan kehidupan. Sel itu
hidup dan saling bekerja sama satu dengan yang lain untuk melakukan fungsi hidup.
Terdapat 3 tipe sel. Yaitu sel parenkim (sel ini memiliki fungsi untuk menyokong berdirinya
tumbuhan, juga merupakan dasar bagi semua struktur dan fungsi tumbuhan. Sel parenkim
memiliki dinding primer yang tipis, dan sitoplasma yang sangat fungsional. Sel ini hidup saat
dewasa, dan bertanggung jawab terhadap fungsi biokimia), sel kolenkim, serta sel
sklerenkim. Adapun tipe-tipe jaringan, diantaranya jaringan epidermis yang merupakan
jaringan paling luar yang membungkus tumbuhan, jaringan pengangkut yang berperan dalam
pengangkutan di dalam tubuh tumbuhan, jaringan tanah yang melakukan fotosintesis,
penyimpanan makanan, dan penyokong struktur.
Bagian terluar dari sel tumbuhan adalah dinding sel. Dinding sel berfungsi sebagai pelindung
dan penunjang. Dinding yang terbentuk pada waktu sel membelah disebut dinding primer dan
setelah mengalami penebalan, berubah menjadi dinding sekunder. Dinding primer sel
merupakan selaput tipis yang tersusun atas serat-serat selulosa. Serat ini amat kuat daya
regangnya. Dinding sel yang kaku tersusun atas polisakarida: hemiselulosa dan pektin.
Dinding sel sekunder dimiliki oleh sel-sel dewasa. Dinding sekunder memiliki kandungan
selulosa lebih banyak berkisar 41-45%, juga hemiselulosa dan lignin. Diantara dinding dua
sel yang berdekatan terdapat lamela tengah, tersusun atas magnesium dan kalium pekat
berupa gel. Diantara dua sel bertetangga (saling menempel) terdapat pori. Melalui pori ini
dua sel dihubungkan oleh benang-benang plasma yang dikenal plasmodesmata. Dinding sel
dibentuk oleh diktiosom. Bersama dengan vakuola, dinding sel berperan dalam turgiditas sel
(kekakuan sel). Ia mengakibatkan bentuk sel tetap.
Penebalan dinding sel dibedakan menurut arah penebalannya yaitu sebagai berikut:
a.       Penebalan sentripetal (penebalan ke arah dalam). Penebalan ini dapat dilihat pada
preparat irisan melintang dain Ficus sp. Yaitu, sel epidermis membesar dengan dinding sel
menebal dan menonjol ke arah dalam berbentuk seperti sarang lebah yang disebut sistolit
b.      Penebalan sentrifugal (penebalan ke arah luar). Penebalan ini dapat dilihat pada dinding
luar serbuk sari bunga kembang sepatu serta rambut daun (trikoma) daun sukun.
Dalam perkembangannya penebalan dinding sel dibagi menjadi 3 tahap, yaitu:
a.       Substansi intraseluler (lamela tengah). Dinding sel yang mula-mula terbentuk pada
waktu terjadi pembelahan sel, juga disebut dinding primitif yang sangat tipis, terdiri atas zat
pektin dan protopektin
b.      Dinding primer, yaitu perkembangan dari lamela tengah yang telah mengalami
perubahan primer karena adanya penebalan zat selulosa dan hemiselulosadan kadang-kadang
dijumpai senyawa polisakarida non selulosa
c.       Dinding sekunder, yaitu perkembangan lebih lanjut dari dinding primer karena adanya
penebalan dinding dari lignin.
Berdasarkan cara penebalannya, penebalan dinding sel dapat terjadi secara:
a.       Aposisi, yaitu dengan cara menempelkan atau melapis-lapiskan bahan penebalan (zat
selulosa) pada lamela tengah (substansi intraseluler), biasanya pada dinding primer
b.      Intususepsi, yaitu penebalan yang terjadi dengan menyisipkan bahan-bahan penebalan
di antara mikrofibril.
Penebalan pada jaringan-jaringan tumbuhan terjadi pada jaringan kolenkim dan jaringan
sklernkim. Kolenkima merupakan sejenis jaringan penguat atau mekanik. Dinding sel
kolenkim mengalami penebalan pada dinding primer. Penebalan ini tidaklah menyeluruh,
biasanya hanya pada sudut atau sisi tertentu saja. Sedangkan jaringan sklerenkim tersusun
oleh sel-sel mati yang seluruh dindingnya mengalami penebalan sehingga memiliki sifat kuat.
Jaringan sklerenkim terdiri atas serabut (serat-serat sklerenim) dan sklereid (sel batu).

Cara Kerja:
1. Buatlah irisan melintang pada daun ficus elastica atau daun ficus benyamina,
gambarlah hasil pengamatan dan sebutkanlah bagian-bagiannya.
2. Teteskan serbuk sari hibiscus rosa-sintesis pada objek gelass,amtilah gambar dan
sebutkanlah bagian-bagiannya.
3. Iris epidermis bawah daun artocarpus communis, gambarlah hasil pengamatan,
dan sebutkanlh bagian-baginnya.
4. Kerok endocarpium cocos nucifera, kemudian gambarlah hasil pengamatan
tersebut dan sebutkanlah bagian-bagiannya.
5. Buatlah irisan melintang biji tamarindus indica, kemudian gambarlah hasil
pengamatan dan sebutkanlah bagian-bagiannya.
6. Buatlah irisan epidermis tangkai daun hibiscus tiliaceus, kemudian gambarlah
hasil pengamatan dan sebutkanlah bagian-bagiannya.
7. Buatlah irisan epidermis bawah daun artocarpus communis, daun durio
zibethinus, daun zea mays, daun solanum iycopersium.

Hasil Pengamatan:
No Bahan Gambar Keterangan
1 Serbuk sari Kingdom:Plantae
hibiscus rosa- (Tumbuhan)
sintesis Subkingdom:Tracheobionta
(Tumbuhan berpembuluh)
SuperDivisi:Spermatophyta
(Menghasilkan biji)
Divisi:Magnoliophyta
(Tumbuhan berbunga)
Subdivisi:Angiospermae
Kelas:Magnoliopsida
SubKelas:Dilleniidae
Ordo:Malvales
Famili:Malvaceae (suku
kapas-kapasan)
Genus:Hibiscus
Spesies:Hibiscus rosa-
sinensis
2 Durio Kingdom:Plantae
zibethinus (Tumbuhan)
Subkingdom:Tracheobionta
(Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi:Spermatophyta
(Menghasilkan biji)
Divisi:Magnoliophyta
(Tumbuhan berbunga)
Kelas:Magnoliopsida
(berkeping dua/dikotil)
Sub Kelas:Dilleniidae
Ordo: Malvales
Famili:Bombacaceae 
Genus:Durio
Spesies:Durio
zibethinus Murr
3 Artocarpus Kingdom:Plantae
communis Divisio:Magnoliophyta
Class:Magnoliopsida
Ordo:Urticales
Familia:Moraceae
Genus:Artocarpus
Spesies:Artocarpus
communis 
4 Hibiscus Kingdom:Plantae(Tumbuhan
tiliaceus )Subkingdom:Tracheobionta
( Tumbuhan berpembuluh )
Superdivisi : Spermatophyta
( Menghasilkan biji )
Divisi:Magnoliophyta( Tum
buhan berbunga )
Kelas:Magnoliopsida( berke
ping dua/ dikotil )
Sub kelas:Dilleniidae
Ordo:Malvales
Famili:Malvaceae(suku
kapas–kapasan )
Genus:Hubiscus
Spesies:Hibiscus tiliaceus L.
5 Tamarindus Nama ilmiah: Tamarindus
indica indica
Famili: Fabaceae
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Fabales
Bangsa: Detarieae
Kingdom: Plant

6 Cocos Kingdom:Plantae
nucifera Subkingdom:Tracheobionta
Super divisi:Spermatophyta
Divisi:Magnoliophyta Kelas
: Liliopsida Subkelas :
Arecidae Ordo:Arecales
Famili:Arecaceae
GenusCocos Spesies:Cocos
nucifera L
7 Ficus Klasifikasi
benyamina Kingdom:Plantae
Subkingdom:Tracheobionta
Superdivisi:Spermatophyta
Divisi:Magnoliophyta
Kelas:Magnoliopsida
Subkelas:Dilleniidae
Ordo:Urticales
Famili:Moraceae
Genus:Ficus
Spesies:Ficus benjamina L.

LAPORAN PRAKTIKUM IV

Tanggal:31-05-2019
Judul : parenkim
Tujuan: Melihat macam-macam bentuk parenkim.
Alat dan Bahan:
Alat :
o Mikroskop
o Pipet tetes
o Objek gelass
o Deg gelass
o Tisu
o Air

Bahan :
o Parenkim asimilasi.
o Citrus sp.
o Akar bawang / allium cepa.
o Tangkai daun canna sp.

Landasan Teori:
Parenkim terdiri atas kelompok sel hidup yang bentuk, ukuran, maupun fungsinya berbeda-
beda. Sel-sel parenkim mampu mempertahankan kemampuannya untuk membelah meskipun
telah dewasa sehingga berperan penting dalam proses regenerasi.
Sel-sel parenkim yang telah dewasa dapat bersifat meristematik bila lingkungannya
memungkinkan. Jaringan parenkim terutama terdapat pada bagian kulit batang dan akar,
mesofil daun, daging buah, dan endosperma biji. Sel-sel parenkim juga tersebar pada jaringan
lain, seperti pada parenkim xilem, parenkim floem, dan jari-jari empulur.
         Ciri utama sel parenkim adalah memiliki dinding sel yang tipis, serta lentur. Beberapa
sel parenkim mengalami penebalan, seperti pada parenkim xilem. Sel parenkim berbentuk
kubus atau memanjang dan mengandung vakuola sentral yang besar. Ciri khas parenkim yang
lain adalah sel-selnya banyak memiliki ruang antarsel karenabentukselnyamembulat.
Parenkim yang mempunyai ruang antarsel adalah daun. Ruang antarsel ini berfungsi sebagai
sarana pertukaran gas antar klorenkim dengan udara luar. Sel parenkim memiliki banyak
fungsi, yaitu untuk berlangsungnya proses fotosintesis, penyimpanan makanan dan fungsi
metabolisme lain. Isi sel parenkim bervariasi sesuai dengan fungsinya, misalnya sel yang
berfungsi untuk fotosintesis banyak mengandung kloroplas. Jaringan yang terbentuk dari sel-
sel parenkim semacam ini disebut klorenkim. Cadangan makanan yang terdapat pada sel
parenkim berupa larutan dalam vakuola, cairan dalam plasma atau berupa kristal (amilum).
Sel parenkim merupakan struktur sel yang jumlahnya paling banyak menyusun jaringan
tumbuhan.
Ciri penting dari sel parenkim adalah dapat membelah dan terspesialisasi menjadi berbagai
jaringan yang memiliki fungsi khusus. Sel parenkim biasanya menyusun jaringan dasar pada
tumbuhan, oleh karena itu disebut jaringan dasar.
Ciri-ciri jaringan parenkim adalah:
o selnya hidup dan berdinding tipis serta berukuran besar
o memiliki ruang antar sel sehingga letaknya tidak terlalu padat
o berbentuk segi enam
o memiliki banyak vakuola
o mampu bersifat meristematik

1.        Struktur dan Isi Sel Parenkim


Struktur internal parenkim bervariasi sesuai dengan fungsinya, contoh :
·            Sel parenkim yang berperan dalm fotosintetis, mengandung kloroplas dan
membentuk jaringan klorenkim (pada mesofil daun, korteks batang, empulur)
·            Sel parenkim dapat berperan menyimpan makanan cadangan yang berupa :larutan
dalam vakuola: gula terlarut dan senyawa N dalam akar Beta
vulgaris.                                      
cairan dalam plasma: protein dan minyak dalam endosperm biji Ricinus communis. Kristal
pati dalm endosperm, kotiledon, umbi, buah. Sel parenkim dapat berfungsi untuk menyimpan
air, misalnya pada tumbuhan sukulenta. Banyak sel parenkim mengandung tanin dan
vakuolanya. Jaringan parenkim memang lebih cocok kalau disebutkan sebagai ground tissue
atau jaringan dasar, yang berarti bahwa pada hampir setiap bagian tumbuhan akan terdapat
jaringan parenkim ini sebagai jaringan dasar, dimana jaringan-jaringan lain terdapat di
dalamnya. Sel-sel yang menyusun jaringan diatas terdiri dari sel-sel yang bahan-bahannya
merupakan zat setengah cair, sedangkan jaringan-jaringan lain yang terbentuk terlebih dahulu
merupakan bahan-bahan yang lebih padat.
2.        Sifat-sifat Jaringan Parenkim
Pada umumnya parenkimitu memiliki sifat-sifat yang sama ( meskipun dapat merupakan
jaringan yang heterogen dengan tugas-tugasnya yang tidak sama pula ). Sifat-sifat yang
dimiliki jaringan parenkim antara lain yang telah dapat dikemukakan oleh para ahli sebagai
hasil dari penelitiannya, yaitu :
a)         Dinding selnya tipis, dalam hal ini berlangsungnya penebalan-penebalanpun ( apabila
terjadi ) akan tipis pula, penebalan ini biasanya terdiri dari selulosa yang keadaannya masih
lentur, dan dapat dikatakan bahwa dinding selnya itu jarang sekali mengandung lignin,
kecuali pada organ yang telah tua.
b)        Dinding sel yang telah menebal biasanya mempunyai noktah-noktah yang dapat
menjamina lancarnya pertukaran zat-zat yang diperlukan tumbuhan, berupa noktah biasa
c)         Sel-sel parenkim merupakan sel-sel yang masih mempunyai kegiatan atau masih
hidup, yang dibagian ruang tengah selnya terdapat sentra vakuola yang besar, yang biasanya
penuh terisi zat-zat makanan cadangan
d)        Plastida-plastida berupa leukoplas atau kloroplas berada dalam protoplasnya, dalam
kloroplas ini terdapat butir-butir tepung, dapat pula berupa khromoplas
e)         Terdapat intercellular apaces yang berperan dalam pertukaran atau peredaran gas-gas
f)         Tentang bentuk selnya, kebanyakan sel parenkim umumnya adalah segi banyak, yang
diameternya bervariasi( polihedra )
Parenkim ini menurut para ahli dijelaskan sebagai berikut :
A.       Terdapat pada tumbuhan pada bagian :
1)        Pada batang dan akar yaitu diantara epidermis dan pembuluh angkut, sebagai korteks
2)        Pada empulur batang
3)        Merupakan mesofil ( jaringan pagar dan bunga karang )
4)        Pada daging buah, merupakan jaringan makanan cadangan
5)        Cadangan dalam endosperm biji yaitu jaringan yang menyimpan makanan cadangan
B.       Fungsinya :
1)        Berfungsi menyimpan makanan cadangan seperti halnya pada endosperm jagung atau
pda biji-biji tumbuhan lain
2)        Sebagai termpat berlangsungnya fotosintesis seperti halnya pada mesofil daun
3)        Berfungsi sebagai penyokong tubuh apabila vakuolanya berisi air, seperti misalnya
pada tumbuhan lunak ( bayam )
3.        Bentuk dan Susunan Parenkim
Sel parenkim umunya berbentuk isodiametris, tetapi ada bentuk-bentuk lain, yaitu:
Perismatis memanjang atau silindris terdapat pada parenkim palisade mesofil daun dikotil
Ø  Bercabang-bercabang, misalnya: parenkim bintang/aktinenkim pada mesofil daun canna
sp dan Juncus sp
Ø  Parenkim dengan ruang antar sel yang besar contohnya: aerenkimpada alat pengapung
tumbuhan air (Eichornia crassiper).
Ø  Parenkim dengan bentuk tidak teratur dan banyak ruang antar sel, terdapat pada mesofil
daun (parenkim spons atau parenkim bunga karang ).
Ø  Parenkim dengan dinding yang melekuk – lekuk kearah dalam, yaitu berupa parenkim
lipatan, misalnya pada daun Pinus merkusi, Oryza sativa, Bambusa sp.
4.        Macam – macam Jaringan Parenkim
Tentang fungi parenkim seperti telah dikemukakan diatas, dikenal macam-macam parenkim :
o Parenkim Asimilasi

Parenkim asimilasi terdiri dari sel-sel yang banyak mengandung klorofil. Parenkim ini sangat
bermanfaat bagi berlangsungnya fotosintesis ( sintesa karbohidrat ), yang terletak pada bagian
tepi dari alat-alat tumbuhan, mengingat bahwa bagi keperluan fotosintesis sangat dibutuhkan
radiasi. Parenkim asimilasi ini mengandung kloroplas dan dalam kloroplas sering berisi butir-
butir tepung asimilasi. Karena banyak mengandung klorofil, maka parenkim asimilasi ini
biasa disebut juga klorenkhim
o Parenkim Penimbun
Pada parenkim  asimilasi kita mendapatkan warna hijau pada daun dan batang muda, maka
pada parenkim penimbun dapat dikatakan tidak berwarna. Manfaatnya yaitu sebagai tempat
menyimpan cadangan makanan, sedangkan letaknya agak lebih ke dalam dibandingkan
dengan parenkim asimilasi. Dalan hal ini misalnya pada bagian dalam akar, umbi, buah,
batang dan lain-lain. Makanan cadangan yang tersimpan dalam parenkim ini ada yang
berbentuk zat-zat yang dapat larut dalam cairan sel ( dalam vakuola ) dan yang berwujud
bahan-bahan padat  ( dalam vakuola dan sitoplasma ). Bahan-bahan ini tentunya merupakan
bahan-bahan ergastik ( mati ) seperti misalnya butir-butir : tepung, kristalloid, protein, lemak
ataupun tetes-tetes minyak.
Tentang cairan selnya kemungkinan besar mengandung berbagai zat yang dapat larut dalam
air : kaarbohidrat, amide-amide, protein, misalnya :
1)        Pada akar Beta vulgaris, umbi lapis dari bawang merah, dalam cairan selnya telah
terlarutkan amide-amide, kaarbohidrat dan protein
2)        Pada umbi kentang, rhizome, dalam cairan selnya telah terlarutkan amide-amide dan
protein. Butir-butir protein dan tepung terdapat pula dalam sitoplasma sel-sel parenkim dari
belahan-belahan biji kacang. Sedangkan butir-butir protein dan lemak terdapat dalam
endosperm Ricinus dan belahan-belahan biji Glycinus. Butir-butir tepung banyak terdapat
dalam sel-sel parenkim dari korteks, empulur, parenkim daun yang berdaging, parenkim
berkas pembuluh, rhizoma, buah, tuber, pada keping/belahan-belahan biji serta endosperm
biji.
o Parenkim Air

Parenkim air benar-benar digunakan sebagai jaringan penyimpan air, dimana air ini terikat
dalam vakuola dari sel-selnya secara aktif. Pada beberapa tumbuhan tertentu
seperti Cactaceae, Alow, Agave, Mesembryanthemum, sel-sel parenkim yang terdapat dalam
alat-alat fotosintesisnya tidak mengandung klorofil melainkan dipenuhi oleh air sehingga
tampak sebagai jaringan air. Jaringan air ini terdiri dari sel-sel yang aktif ( hidup ) yang
berukuran besar dan biasanya pula mempunyai dinding sel yang tipis. Sel-selnya sering
tampak serupa serangkaian sel yang memanjang seperti sel-sel pagar ( palisade ). Jaringan
palisade ini masing-masing selnya mempunyai sitoplasma , sebuah inti sel serta sebuah
vakuola besar dimana didalamnya terkandung air dan lendir. Manfaat dari lendir ini dapat
diperkirakan akan dapat menambah daya serap dan daya menahan air pada sel-sel sekitar
protoplas dan dindingya.
o Parenkim Tannin
Yang dimaksud dengan tannin adalah zat penyamak. Jadi parenkin tannin terdiri dari sel-sel
parenkim yang memang berisi zat penyamak. Sel yang berisi zat-zat penyamak dalam alat-
alat tumbuhan dapat merupakan suatu sistim, sehingga terselenggaranya hubungan antara sel-
sel satu sama lainnya. Dapat pula merupakan sel yang tersendiri atau berkelompok. Sel tannin
ini dalam daun misalnya selalu tersebar pada zona-zona tertentu, sehingga dengan demikian
dapat menyebabkan kurangnya/tidak adanya hubungan diantara sel-sel yang satu dengan
yang lainnya. Sedangkan dalam batang tumbuhan, sel-sel tannin ini tampak pada bagian luar
empulur ( seludang empulur).
o Parenkim Udara dengan Ruang Antar Sel

Parenkim udara dengan ruang antar sel yang besar, bentuk bulat (misalnya pada alat
pengapung tumbuhan air) atau bintang (pada tangkai daun bunga Canna sp).
o Parenkim pengangkut dengan sel yang memanjang menurut arah pengangkutannya,
umumnya pada batang.

Cara Kerja:
1. Buatlah penampang melintang daun canna sp. Kemudian amatilh dibawah
mikroskop dan gambarlah hasil pengamatan tersebut.
2. Amatilah susunan anatomi daun citrus sp. Dibawah mikroskop, kemudian
gambarlah hasil pengamatan tersebut.
3. Ambillah ujung akar bawang merah atau allium cepa kemudian letakkan di cover
gelass dengan ibu jari/telunjuk dengan hati-hati (supaya cover gelas tidak pecah)
sehingga diperoleh lapisan tipis dari ujung akar tersebut. Stelah itu amatilah
dibawah mikroskop dan gambarlah hasil pengamatan tersebut.
Hasil Pengamatan:
No Bahan Gambar Keterangan
1 Parenki Berdasarkan klasifikasinya
m jaringan parenkim
asimilasi antaralain:
Parenkim asimilasi
Parenkim penimbun
Parenkim air
Parenkim udara
2 Citrus sp Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rutales
Keluarga : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus sp.

3 Allium Kingdom:Plantae
cepa
Divisi:Spermatophyta

Subdiv:Angiospermae

Kelas:Monocotyledonae

Ordo:Liliales

Famili:Liliaceae

Genus:Allium

Spesies:Allium ascalonicum
L.

4 Tanggkai Divisio:Magnoliophyta
daun
canna sp Classis:Liliopsida

Subclassis:Zingiberidae

Ordo:Zingiberales

Familia:Cannaceae
Genus:CannaSpecies:Cann
a indica

Anda mungkin juga menyukai