Anda di halaman 1dari 14

PRAKTIKUM 1

A. Judul
STRUKTUR SEL
B. Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan struktur sel yang terdapat pada
manusia.
C. Dasar Teori
a. Sejarah sel
Istilah sel pertama kali dipakai oleh Robert Hooke, kira-kira 300 tahun
yang lalu, untuk ruang-ruang kecil seperti kotak yang dilihatnya pada
waktu ia mengamati gabus dan bahan tumbuhan lain di bawah mikroskop.
Kemudian, tahun 1839, fisiologiwan Purkinye memperkenalkan istilah
protoplasma bagi zat hidup dari sel. Istilah protoplasma Purkinye tidak
memberi pengertian kimiawi dan fisik yang jelas, tetapi dapat dipakai
untuk menyebut semua zat yang terorganisasi dalam sel. Dalam tahun
yang sama, 1839, seorang botaniwan Matthias Schleiden dan zoologiwan
Theodor Schwann dari Jerman, membuktikan bahwa sel hidup berisi
cairan sitoplasma untuk segala aktivitas dasar makhluk hidup. Pembuktian
ini berkembang menjadi teori sel yang menyatakan bahwa semua tubuh
mahluk hidup terdiri atas sel-sel, yaitu unit dasar dari kehidupan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sel merupakan unit dasar struktural dan
fungsional dari kehidupan.
b. Struktur dan Fungsi Sel
Sebuah sel merupakan unit terkecil dalam kehidupan. Di dalamnya
berisi suatu zat hidup yang dinamakan
protoplasma. Protoplasma merupakan
gabungan dua kata yang berasal dari
Yunani, yakni protos artinya pertama
dan plasm artinya bentuk. Secara

1
umum, struktur sel makhluk hidup terbagi dalam dua jenis, meliputi sel
prokariotik dan sel eukariotik. Prokariotik (prokaryote) berasal dari
bahasa Yunani, yakni pro artinya sebelum dan karyon artinya kernel
atau nukleus.

1. Membran Sel
Membran sel disebut juga
membran plasma. Membran sel
merupakan bagian sel yang
terletak pada bagian terluar.
Sebagian besar bagian sel ini
dimiliki oleh sel organisme
eukariotik.
Membran sel merupakan
pembatas antara bagian dalam sel dengan lingkungan luarnya.
Fungsinya antara lain melindungi isi sel, pengatur keluar-masuknya
molekul-molekul, dan juga reseptor rangsangan dari luar.
2. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan yang mengelilingi inti sel dengan
membran sel sebagai batas luarnya. Dasar penyusunnya ialah sitosol
yang bersifat koloid. Di dalam sitosol terdapat ion sederhana misalnya
sodium, fosfat dan klorida, molekul organik seperti asam amino, ATP
dan neuklotida, dan tempat penyimpanan bahan. Sitosol dapat berubah
dari fase sol (cair) ke fase gel (semi-padat) atau juga sebaliknya.
Cairan sitosol yang lebih pekat dan berbatasan dengan membran sel
dinamakan ektoplasma. Keberadaan sitoplasma bagi sel amatlah
penting. Ini ditunjukkan dengan beragamnya fungsi yang dimiliki,
antara lain: tempat penyimpanan bahan-bahan kimia yang berguna saat

2
proses metabolisme sel (seperti enzim, protein, dan lemak); tempat
berlangsungnya reaksi metabolisme; dan tempat organel-organel untuk
bergerak dan bekerja sesuai fungsinya.
3. Organel Sel
a) Nukleus (Inti Sel)
Nukleus atau inti sel merupakan organel sel terbesar dibanding
organel sel lainnya.

Diameter nukleus antara 10 sampai 20 mikro. Nukleus ini


berbentuk bulat oval. Bagian-bagian yang melapisi nukleus
meliputi membran inti, nukleoplasma,dan nukleolus (anak inti).

Di dalam nukleus terdapat cairan yang dinamakan


nukleoplasma. Cairan nukleoplasma tersusun dari air, asam inti,
protein, dan enzim. Sifat cairannya adalah gel. Pada kleoplasma
bisa ditemui benang kromatin. Saat sel mengalami pembelahan,
benang kromatin ini akan mengalami penebalan sehingga
membentuk kromosom. Kromosom meru pakan zat yang berisi
materi genetik. Nukleoplasma menyelubungi bagian penting sel
yang disebut nukleolus (anak inti). Setiap nukleolus memiliki
peran dalam pembentukan protein, semisal RNA ribosom
(disingkat RNAr) dan RNA. RNA ribosom merupakan salah satu
bahan pembentuk ribosom. Saat pembelahan sel secara mitosis,
tepatnya saat fase profase, nukleolus lenyap atau hilang. Namun,

3
saat fase interfase, nukleolus terbentuk kembali. Di dalam sel,
nukleus memiliki peran penting, antara lain: menjadi pusat kontrol
sel; pembawa perintah sintesis protein dalam inti DNA;
memperbaiki sel yang rusak dalam nukleolus; memengaruhi
produksi ribosom dan RNA; dan berperan dalam pembelahan sel.

b. Retikulum Endoplasma
Antara organel sel satu dengan organel sel lainnya,
sepertinukleus dan membran sel, dihubungkan oleh organel yang
disebut retikulum endoplasma (RE). RE merupakan sebuah sistem
membran kompleks yang membentuk kantong pipih dan meluas
hampir menutupi sitoplasma. RE memiliki jaringan tubula dan
gelembung membran yang disebut sisterne. RE terbagi atas dua
macam, yakni RE kasar dan RE halus. Permukaan RE kasar
tertutup oleh ribosom, sedangkan permukaan RE halus tidak
tertutupi oleh ribosom.

RE kasar berfungsi sebagai penampung protein skretoris yang


telah disintesis oleh ribosom. RE kasar dan RE halus mempunyai
fungsi yang sama, yakni sebagai alat transpor molekul dari satu sel
ke sel lain, memproduksi antibodi, dan berperan dalam proses
glikolasi yaitu penambahan gula pada molekul protein.

4
c. Aparatus Golgi
Protein yang dihasilkan
ribosom akan ditranspor
melewati aparatus Golgi. Di
dalam aparatus Golgi tersebut,
protein diproses dan disimpan,
kemudian dikirim ke organel
lainnya. Secara struktural,
aparatus Golgi tersusun atas
kan tong pipih bertumpuk-
tumpuk yang disebut sisterne. Pada proses metabolisme sel,
aparatus Golgi berfungsi sebagai penerima dan pengirim vesikula
transpor yang berisi protein. Selain itu, aparatus Golgi dijadikan
tempat terjadinya glikolasi.

d. Lisosom
Lisosom (lysis = pemisahan, pembelahan, soma = tubuh)
adalah badan berbentuk bulat seperti kantong kecil dengan
diameter 0,1 sampai 1 m. Di dalam lisosom terdapat 50 enzim dan
kebanyakan adalah enzim hidrolitik yang bersifat asam. Enzim
hidrolitik digunakan lisosom untuk mencerna makromolekul saat

5
pencernaan intraseluler. Di dalam sel, lisosom berperan saat
terjadi fagositosis. Fagositosis merupakan proses pencernaan yang
dilakukan makhluk hidup dalam memakan organisme atau zat
makanan yang lebih kecil dari tubuhnya.
e. Mitokondria
Di dalam sel, mitokondria berperan dalam proses respirasiaerob
yang menggunakan oksigen. Untuk itu, mitokondria memiliki
jumlah lebih dari satu di dalam sel. Variasi jumlahnya bergantung

pada tingkat metabolismenya.

f. Vakuola
Vakuola merupakan
organel dalam sel yang
berisi cairan. Di dalam
vakuola terdapat
membran yang disebut
tonoplas. Organel ini
banyak terdapat pada sel
tumbuhan. Kalau pun ada
pada sel hewan, bentuk

6
vakuolanya amat kecil. Sebuah vakuola tumbuhan berisi larutan
garam mineral, gula, asam amino, bahan sisa (seperti tanin) dan
beberapa pigmen seperti antosianin.
G. Ribosom
Ribosom merupakan organel
sel yang bentuknya kecil berupa
butiran nukleoprotein. Pada sel
eukariotik, ribosom berbentuk
bulat dengan diameter 25 nm,
sedangkan pada sel prokariotik
lebih kecil lagi. Ribosom
tersusun atas subunit besar dan
subunit kecil. Di dalamnya, berisi RNA ribosom (RNAr) dan
protein. Fungsi utamanya adalah sebagai tempat sintesis protein.
H. Sentriol
Sentriol memiliki struktur
dasar yang sama seperti tubuh
dasar sili, yakni berbentuk
silinder. Sentriol ini tersusun
atas mikrotubulus seperti jala.
Hanya sel hewan saja yang
memilikinya. Di dalam sel,
sentriol memiliki jumlah
sepasang yang disebut sentrosom.

D. Alat dan Bahan


1. Mikroskop
2. Mukosa pipih
3. Preparat sel darah manusia
4. Tusuk gigi
5. Pipet

7
6. Gelas penutup
7. Gelas objek
E. Prosedur Kerja
1. Pengamatan mukosa pipih
a) Gunakan tusuk gigi untuk mengorek secara perlahan-lahan bagian
dalam pipih
b) Setelah didapat bagian mukosa pipih, letakkan di atas kaca preparat
c) Teteskan aquades, kemudian tutup dengan gelas penutup
d) Amati di bawah mikroskop
2. Sel darah manusia
a) Letakkan preparat awetan sel darah manusia di bawah mikroskop
b) Gambarlah bagian-bagian dari sel yang di amati

8
F. Hasil Pengamatan
NO GAMBAR POTRET GAMBAR TANGAN

1
2

Keterangan: 1. Inti Sel 2. Sitoplasma 3. Membran Sel


Perbesaran mikroskop 400 kali ditambah perbesaran handphone 2 kali

2
2

Keterangan: 1. Sitoplasma 2. Membran sel


Perbesaran mikroskop 400 kali ditambah perbesaran handphone 2 kali

9
G. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan, ada beberapa struktur
sel yang terdapat pada sel jaringan epitel yang diambil dari mukosa pipih dan
sel darah merah (eritrosit) pada manusia yakni;
1. Pada sel jaringan epitel yang diambil dari mukosa pipih manusia
Dari hasil pengamatan ada beberapa struktur sel yang terdapat pada sel
jaringan epitel yaitu:
a. Membran plasma merupakan organel terluar dari sel yang
melindungi dan memberikan bentuk sel. Membran sel juga
merupakan pembatas antara bagian dalam sel dengan lingkungan
luarnya.
Pada bagian luar membran plasma terdapat karbohidrat yang
melekat dengan protein. Disamping itu, karbohidrat juga melekat
pada fosfolipid yang merupakan bagian membrane plasma yang
memiliki kepala dan ekor. bagian kepala fosfolipid bersifat
hidrofilik atau suka air sedangkan bagian ekornya bersifat menolak
air atau hidrofobik.
membran sel berbentuk tidak simentris, walaupun demikian
berbagai zat yang masuk dan keluar dapat tersleksi dengan baik
b. sitoplasma pada sel jaringan epitel berbentuk transparan,
sitoplasma berisi cairan seperti gel yang disebut sitosol, disusun
oleh jaringan yang strukturnya seperti benang dan serabut yang
saling berhubungan.
c. Inti sel
Inti sel merupakan organel sel yang berfungsi mengatur
segala aktifitas sel. Inti sel terdapat di tenggah dari sebuah sel,
yang berbentuk oval. Di dalam inti sel terdapat cairan yang
dinamakan nukleoplasma yang tersusun dari air, asam inti, protein
dan enzim. Nukleoplasma menyelubungi bagian penting sel yang
disebut nukleolus (anak inti). Setiap nukleolus memiliki peran
dalam pembentukan protein, semisal RNA ribosom (disingkat

10
RNAr) dan RNA. RNA ribosom merupakan salah satu bahan
pembentuk ribosom. Saat pembelahan sel secara mitosis, tepatnya
saat fase
profase, nukleolus lenyap atau hilang.
2. Preparat sel darah darah (eritrosit)
Sel darah merah atau eritrosit merupakan sel darah yang
mempunyai volume yang besar dari pada sel-sel darah lainnya. Dalam Sel
darah merah mengandung oksigen (O2), hemoglobin dan nutrisi. Pada sel
darah merah tidak terdapat inti sel.
Sel darah merah yang kami amati melalui preparat mikroskop yaitu
terdapat organel-organel penyusun yang terdiri dari:
a. Membran sel
Membral sel pada sel darah yaitu berbentuk bulat tidak beraturan
berbentuk cakram.
b. Sitoplasma
Sitoplasma pada sel darah merah menyebar pada bagian samping
dari membran sel. Cairan sitoplasma berwarna merah, karena
didalamnya mengandung suatu zat yang disebut hemoglobin,
warna ini akan bertambah merah jika di dalamnya banyak
mengandung oksigen. Bagian dalam eritrosit terdiri
dari hemoglobin, sebuah biomolekul yang dapat mengikat
oksigen.

H. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang kami lakukan dapat disimpulkan terdapat
perbedaan bentuk-bentuk organel yang terdapat pada sel jaringan epitel
dengan sel darah merah (eritrosit).
Pada sel epitel terdapat 3 organel yang penting yaitu terdiri dari membran
sel, sitoplasma, dan inti sel. Jadi pada sel epitel terdapat inti yang mengatur
seluruh aktivitas yang dilakukan sel. Sedangkan pada sel darah merah hanya
terdapat 2 organel penting yaitu membran sel dan sitoplasma tidak terdapat

11
nukleus, sehingga tidak ada yang mengatur aktivitas sel, sel darah merah
berwarna merah karena mengandung hemoglobin.

I. Tugas
1. Mengapa sel disebut satuan struktural dan satuan fungsional mahluk
hidup?
Jawaban:
Sel disebut sebagai satuan struktural karena sel merupan struktur atau unit
terkecil penyusun dari mahluk hidup.

12
Sel dikatakan sebagai satuan fungsional karena sel mempunyai organel-
organel penyusun yang mempunyai fungsi-fungsi tersendiri sehingga
saling berkoordinasi dan menghidupi sel yang terdapat pada mahluk hidup.
2. Sebutkan pembagagian jenis-jenis sel darh putih pada manusia
Jawaban:
a. Neutrofil
Neutrofil adalah kelompok terbesar dari sel darah putih, membuat naik
45 sampai 75 persen dari jumlah darah putih. Neutrofil adalah fagosit,
pemain utama dalam memerangi infeksi bakteri dan virus. Penurunan
neutrofil di bawah 1.000 sel per mikroliter meningkatkan risiko
pengembangan infeksi. Neutrofil adalah responden pertama dalam
peradangan: yang pertama di tempat kejadian untuk menghancurkan
bakteri dan virus. Neutrofil memiliki jangka hidup yang pendek, hanya
sekitar 10 jam. Neutrofil belum matang, yang disebut band, banyak di
infeksi yang aktif. Penurunan neutrofil dikenal sebagai neutropenia,
penyebab neutropenia termasuk pengobatan kemoterapi, infeksi
bakteri dan virus, dan reaksi alergi.
b. Limfosit
Limfosit terdiri dari kelompok terbesar kedua dari sel-sel darah putih,
20 sampai 40 persen dari sel-sel darah putih adalah limfosit, menurut
Merck. Ada tiga jenis limfosit: sel T, sel B dan sel-sel pembunuh
alami. Sel B membuat antibodi yang menyerang antigen asing. Sel T
dan sel-sel pembunuh alami menyerang sel-sel asing dan juga
membuat racun yang merusak penyerang. Peningkatan limfosit
biasanya menunjukkan infeksi virus atau beberapa jenis infeksi
bakteri. Sejumlah penurunan sel T ditemukan dalam infeksi, sel-sel
tumor dan virus HIV. Limfosit peningkatan infeksi dan penyakit
seperti mononukleosis, University of Nebraska at Omaha states.
c. Monosit
Monosit membuat 1 sampai 10 persen dari sel-sel darah putih. Monosit
bergerak keluar dari aliran darah dan ke dalam jaringan, di mana

13
mereka berubah menjadi makrofag, sel pemulung besar yang
menghancurkan sel-sel asing, mengangkat jaringan mati dan
membunuh sel kanker. Monosit meningkat pada infeksi kronis dan
penyakit autoimun, kemoterapi dapat menyebabkan tingkat penurunan.
d. Eosinofil
Eosinofil membentuk sekitar 7 persen dari sel-sel darah putih dan
memulai reaksi alergi terhadap alergen. Sebuah jumlah yang
meningkat dari eosinofil paling sering menunjukkan respon reaksi
alergi, University of Nebraska at Omaha states, stres yang ekstrim atau
invasi parasit juga dapat menyebabkan peningkatan eosinofil.
e. Basofil
Basofil mewakili kurang dari 3 persen dari sel-sel darah putih. Basofil
berperan dalam reaksi alergi dengan melepaskan histamin, yang
menyebabkan pembuluh darah membesar. Basofil juga membantu
dalam memperbaiki luka dengan melepaskan heparin, yang menunda
pembekuan darah sehingga lebih banyak sel dapat mencapai lokasi
luka.

DAFTAR PUSTAKA
Susilowarno Gunawan dkk. 2007. Biologi. Grasindo:Jakarta

Rochmah, Sri Nur dkk.2009.Biologi.Pusat perbukuan:Jakarta

Rachmawati, Faidah dkk.2009. Biologi.Pusat Perbukuan:Jakarta

Staf Pengajar Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas


Sriwijaya. 2004. Kumpulan kuliah faramkologi. Buku kedokteran
EGC:Jakarta

Handayani, Wiwik, Andi Sulistiyo. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan


dengan Gangguan Sistem Hematologi. Salemba Medika:Jakarta.

14

Anda mungkin juga menyukai