Anda di halaman 1dari 20

1

SEL
Setelah membaca pokok bahasan ini Siswa diharapkan
dapat :
1. Memahami tentang sejarah penemuan sel
2. Memahami tentang komponen kimiawi sel
3. Memahami tentang struktur dan fungsi sel

Sebuh rumah tersusun dari tembok, pintu, jendela atap, dan lain-lain. Sebidang
tembok, tersusun atas ribuan batu bata yang di rekatkan satu sama lain. Tanpa batu bata,
mustahil tembok dapat berdiri. Ibarat batu bata yang tersusun membentuk tembok, demikian
pula sel menyusun tubuh makhluk hidup. Lalu, apa yang dimaksud dengan sel? Apa
fungsinya di dalam tubuh?
Sel penyusun Makhluk hidup
Saat terdengar kata sel , mungkin
yang terbesit dalam benak adalah tempat
untuk mengurung penjahat atau pelaku
tidakan kriminal. Pemahaman ini tidak
seutuhnya salah, sebab sel di ibaratkan
sebuah kamar-kamar kecil yang tersebar di
tubuh. kehidupan
Isi kamar penyusun
tersebut berupa
Karena itu, sel dapat di artikan sebagiseluruh
unit terkecil
makhluk
organela sel
yang selalu
beraktivitas.
hidup dan sebagai tempat berlangsungnya aktivitas
kehidupan.
Aktivitas
kehidupan sel
meliputi sintesis, pengangkutan zat, pernapasan, pengeluaran zat sisa, pertumbuhan dan
perkembangan.
A. Sejarah Penemuan Sel
Penemuan sel pertama kali di awali dengan di temukannya mikroskop oleh Antoni
Van Leuwenhoek. Adanya penemuan mikroskop ini mengilhami imluan inggris, Robert
Hook (1635-1703), ahli pembuatan mikroskop, melakukan pengamatan terhadap sesuatu
objek biologi, saat ini dia mengamati irisan penampang melintang gabus batang
tumbuhan. Ia menyebut rongga tersebut dengan nama sel, yang berasal dari Celulla yang
berarti kamar.

Gambar 1.1 bentuk mikroskop yang di


temukan oleh Robert Hooke
Sumber: http://nurllaeli7.blogspot.com

Gambar 1.2 irisan melintang gabus batang


tumbuhan yang di amati Hooke
Sumber: http:// Tresnapamungkas.blogspot.com

Tahun 1838, dua ahli biologi jerman, yakni Mathias J. Schleiden yang ahli botani dan
Theodor Schwann yang ahli zoologi, membuktikan bahwa sel itu hidup dan bukanlah
kamar kosong. Namun di dalam sel tersebut terdapat sitoplasma yang berisi cairan. Oleh
karena itu muncullahh teori terkit sel yang berbunyi bahwa semua makhluk hidup
tersusun atas sel.
Sel merupakan bagian terkecil makhluk hidup yang memiliki aktivitas kehidupan
sehingga hal ini menunjukkan bahwa sel merupakan penyusun dasar tubuh makhluk
hidup.
Penelitian tentang sel kemudian di lanjutkan oleh Felix Dujardin. Ia menemukan
bahwa sel terdiri atas dinding sel dan isi sel. Isi sel ini meliputi materi yang bersifat hidup
dan termasuk bagian terpenting sel hidup. Isi sel tersebut dinamakan protoplasma dengan
arti zat pertama yang di bentuk.
Protoplasma sudah diperkenalkan pertama kali pada tahun 1839 oleh ahli fisiologi J.
Purkiye. Protoplasma merupakan bagian-bagian sel yang berisi cairan yang menyerupai
agar-agar.
Pada tahun 1858 Rudolf Virchow melengkapi teori teori tentang sel tersebut. Ia
menemukan bahwa setiap sel berasal dari sel yang ada sebelumnya (omnis celulla
celulla), sehingga muncul teori sel yang menytakan bahwa sel merupakan kesatuan
tumbuhan.
Pada tahun 1880, August Weistmann memberikan suatu kesimpulan bahwa sel yang
ada saat ini dapat di telusuri asal usulnya sehingga makhluk hidup yang paling awal.
Inilah sejarah penemuan sel dari awal hingga abad ke-19. Tentunya pembahasan sel saat
ini semakin berkembang.
Sel hidup memiliki berbagai ukuran dan bentuk, yakni bulat, oval, panjang, pendek,
berekor atau lainnya. Sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama akan membentuk
sebuah jaringan. Sekelompok jaringan yang berbeda akan menyusun suatu organ.

3
Kemudian, organ-organ yang berbeda bekerja bersama membentuk sistem organ.
Berbagai sistem organ yang berbeda akan berkumpul sehingga terbentuk individu.
Seiring perkembangan teknologi mikroskop dan teknikpewarnaan, penemuan bagian
sel pun mengalami kemajuan. Hal ini dibuktikan dengan adanya penemuan organel sel
sebagai penyusun sel hidup. Alhasil, komponen sel yangdiketahui semakin bertambah. Sel
tidak hanya tersusunatas membran plasma, inti sel dan sitoplasma saja, namun
juga organel sel. Bahkan, pada tahun 1944 telah ditemukan komponen sel yaitu DNA atau
gen.
Selain sebagai unit terkecil dalam kehidupan, sel juga sebagai unit fungsional Artinya,
sel-sel yang menyusun tubuh makhluk hidup tersebut dapat melakukan fungsi atau kegi
atan hidup. Selain itu, sel juga berperan sebagai unit hereditas (pewaris), yakni penurun
sifat genetis dari satu generasi ke generasi berikutnya.
B. Komponen Kimiawi Sel
Protoplasma adalah sejenis substansi kompleks seperti agar-agar yang tidak habis
digunakan saat aktifitas kimiawi dalam menjaga kelangsungan hidup sel. Substansi
kompleks sel tersebut merupakan campuran beberapa senyawa yang memiliki
perbandingan sama.
Hasilnya Sel tumbuhan, Sel telur, Sel bakteri, Sel saraf, Sel epitel, Sel amuba.
lisik

Gambar 1.3 Berbagai bentuk sel


Sumber: http:// www.pintarbiologi.com

Sebagian besar komposisi protoplasma adalah air, yakni sekitar 70% sampai 90%. Di
dalamnya terdapat garam mineral dan senyawa organik/senyawa karbon seperti
karbohidrat, lemak, dan protein. Komposisi protoplasma dalam setiap sel makhluk hidup
berbeda. Sebab, protoplasma tersusun atas berbagai campuran zat. Oleh karena itu,
kemungkinan protoplasma yang menyusun sel penyusun organ tubuh tertentu berbeda
dengan sel penyusun organ tubuh yang lain. Sebagai contoh, protoplasma yang menyusun
sel otot berbeda dengan protoplasma penyusun sel otak. Berdasarkan asal bahannya,
protoplasma memiliki dua bentuk, yakni bagian cair dan semi cair seperti gel. Kedua
bentuk protoplasma ini amat bergantung pada bahan fi siologis sel. Sekalipun para
ilmuwan mengetahui berbagai jenis senyawa dalam protoplasma, namun tidak satupun
yang mampu membuat sebuah campuran sehingga bisa disebut protoplasma. Kendalanya

4
adalah sifat pasti dari protoplasma masih belum diketahui. Protoplasma sebuah sel
tersusun atas tiga bagian, antara lain membran sel, sitoplasma, dan organel sel (termasuk
nukleus).
C. Struktur dan Fungsi Sel
Sebuah sel merupakan unit terkecil dalam
kehidupan. Di dalamnya berisi suatu zat hidup yang
dinamakan protoplasma. Protoplasma merupakan
gabungan dua kata yang berasal dari Yunani, yakni
protos artinya pertama dan plasm artinya bentuk.
Secara umum, struktur sel makhluk hidup
Gambar 1.4 sel prokariotik
Sumber: http://plengdut.blogspot.com

terbagi dalam dua jenis, meliputi sel prokariotik dan

sel eukariotik.
Prokariotik (prokaryote) berasal dari bahasa Yunani, yakni pro artinya sebelum dan

karyon artinya kernel atau nukleus. Berdasarkan asal kata tersebut, sel prokariotik
diartikan sebagai sel makhluk hidup yang tidak bernukleus. Ciri-ciri sel prokariotik
adalah materi genetiknya berada di dalam nukleoid; tidak bermembran; dan tidak
memiliki beberapa organel khusus, seperti mitokondria, kloroplas, retikulum endoplasma,
aparatus Golgi, lisosom, dan peroksisom.
Di samping itu, sel prakoriotik memiliki materi genetik seperti DNA dan RNA, DNA
plasmid, dan beberapa organel sel, semisal ribosom, dinding sel, mesosom, dan
kromatofor yang berfungsi sama dengan kloroplas dan mitokondria.
Sebaliknya, sel eukariotik (Yunani: eu, berarti sebenarnya) merupakan sel makhluk
hidup bernukleus yang diselaputi membran. Di dalam membran ini terdapat cairan yang
disebut sitoplasma. Contoh sel eukariotik adalah protozoa (seperti amoeba, fl agellata,
ciliata), sel hewan, dan sel tumbuhan.

Gambar 1.5 Sel dan bagian-bagiannya


Sumber: http://www.plengdut.com/2013/01/struktur-sel-prokariotik.html

1. Membran sel
Membran sel di sebut juga membran plasma. Membran sel merupakan bagian sel
yang terletak pada bagian terluar. Sebagian besar sel ini di miliki oleh sel organisme
eukariotik.

Membran

sel

merupakan

pembatas antara bagian dalam sel


dengan

lingkungan

luarnya.

Fungsinya antara lain melindungi isi


sel,
Gambar 1.6 struktur membran sel
Sumber: http://Thareqbramasta.blogspot.com

pengatur

keluar-masuknya

molekul-molekul, dan juga reseptor

rangsangan dari luar.


2. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan yang mengelilingi inti sel dengan sel sebagai batas
luarnya. Dasar penyusunnya ialah sitosol yang bersifat koloid. Di dalam sitosol
terdapat ion sederhana misalnya sodium, fosfat dan klorida, molekul organik seperti
asam amino, ATP dan neuklotida, dan tempat penyimpanan bahan. Sitosol dapat
berubah dari fase sol (cair) ke fase gel (semi-padat) atau juga sebaliknya.Cairan
sitosol yang lebih pekat dan berbatasan dengan membran sel dinamakan ektoplasma.
3. Organel Sel
Organel sel menyusun setiap sel makhluk hidup prokariotik dan eukariotik.
Organel sel prokariotik telah kita singgung di depan, sementara sel eukariotik
memiliki beberapa organel sel khusus. Organel

sel eukariotik meliputi nukleus,

retikulum endoplasma, mitokondria plastida, aparatus Golgi/badan Golgi, lisosom,


badan mikro, sentriol, kloroplas, mikrotubulus, dan mikrofilamen.
Organel sel makhluk hidup dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yakni
organel sel bermembran dan tidak bermembran.
a) Organel Sel Bermembran

6
Organel sel bermembran dari makhluk hidup antara lain nukleus, retikulum
endoplasma, apratus golgi, mitokondria, lisosom, badan mikro, vakuola, dan
kloroplas.
1) Nukleus (Inti Sel)
Nukleus atau inti sel merupakan orga nel sel terbesar dibanding organel sel
lainnya. Diameter nukleus berkisar antara 10 sampai 20 m. Nukle us ini
berbentuk bulat oval. Bagian- bagian yang melapisi nukleus meliputi membran
inti, nukleoplasma, dan nukleolus (anak inti).

Ringkasan:
Susunan sel prokariotik antara
lain: materi genetik (DNA dan
RNA) DNA plasmid, ribosom,
dan kromatofor yang berfungsi
sama dengan kloroplas dan
mitokondria

Gambar 1.7: struktur nukleus


Sumber: http://Zhawaspadasmanda.blogspot.com

2) Retikulum endoplasma
Antara organel sel satu dengan organel sel lainnya, seperti nukleus dan
membran sel, dihubungkan oleh organel yang disebut retikulum endoplasma
(RE). RE merupakan sebuah sistem membran kompleks yang membentuk
kantong pipih dan meluas hampir menutupi sitoplasma. RE memiliki jaringan
tubula dan gelembung membran yang disebut sisterne. RE terbagi atas dua
macam, yakni RE kasar dan RE halus. Permukaan RE kasar tertutup oleh
ribosom, sedangkan permukaa. RE halus tidak tertutupi oleh ribosom.

Gambar 1.8: Retikulum endoplasma


RE kasar dan RE haus.
Sumber: http://www.chem.is.try.org

3) Aparatus golgi

7
Protein yang dihasilkan ribosom akan ditranspor melewati aparatus Golgi. Di
dalam aparatus Golgi tersebut, protein diproses dan disimpan, kemudian
dikirim ke organel lainnya. aparatus Golgi berfungsi sebagai penerima dan
pengirim vesikula transpor yang berisi protein.

Vesikel (kantung) yang


berisi protein dan
lemak melewati badan
golgi, kemudian
bergabung dengan
bagian yang lain
membentuk lisosom.

Gambar 1.9 aparatus golgi


Sumber: http://dogleg.jw.lt

4) Lisosom
Lisosom (lysis = pemisahan, pembelahan, soma = tubuh) adalah badan
berbentuk bulat seperti kantong kecil dengan diameter 0,1 sampai 1 m.
Di dalam sel, lisosom berperan saat terjadi fagositosis. Fagositosis merupakan
proses pencernaan yang dilakukan makhluk hidup dalam memakan organisme
atau zat makanan yang lebih kecil dari tubuhnya.
Selain proses fagositosis, lisosom juga berperan dalam proses autofagi.
Autofagi adalah proses daur ulang materi organik oleh enzim hidrolitik secara
Autolisis juga termasuk
proses yang terjadi pada lisosom.
Autolisis merupakan proses pengha
individual.

ncuran

bagian

makhluk hidup

tertentu

suatu

secara mandiri.

Contohnya, perusakan sel ekor


katak saat masih berudu.

8
Gambar 1.10 Lisosom
Sumber:
http://Timbulengfranky.wordpress.com

5) Mitokondria
Di dalam sel, mitokondria berperan dalam proses respirasi aerob yang
menggunakan oksigen. Untuk itu, mitokondria memiliki jumlah lebih dari
satu di dalam sel.
Secara struktural, sebuah mitokondria dibungkus oleh selapis

membran

rangkap. Membran rangkap ini terdiri atas membran luar yang halus dan
membran dalam yang berlekuk-lekuk. Membran dalam mitokondria dinama
kan krista. Krista memiliki lekukan yang banyak jumlahnya. Fungsi krista
adalah memperluas permukaan saat berlangsung respirasi.

Gambar 1.10 Mitokondria


Sumber: http:// Biologinisme-happy.blogspot.com

6) Badan mikro
Sesuai namanya, badan mikro berukuran kecil dengan diameter 0,3 hingga 1,5
m. Organel ini terbungkus oleh selapis membran yang terdiri atas peroksisom
dan glioksisom.
Peroksisom mengandung banyak enzim katalase. Perioksisom dapat kita
temukan pada sel hewan dan sel tumbuhan. Pada sel hewan, banyak
perioksisom terdapat pada sel hati, sel otot, dan sel ginjal.

9
Gambar 1. 11. Peroksisom yang
berada pada sel daun
Sumber:
http://Perpustakaancyber.blogspot.com

7) Vakuola
Vakuola merupakan organel dalam sel yang berisi cairan. Di dalam vakuola
terdapat membran yang disebut tonoplas. Organel ini banyak terdapat pada sel
tumbuhan.
Pada sel hewan, vakuola hanya terdapat pada hewan uniselluler
Contohnya adalah protozoa. Fungsi vakuola adalah sebagai

saja.

vakuola

pencernaan makanan (vakuola non-kontraktil).

Gambar 1.12 Vakuola


Sumber:
sel.com

http://

www.biologi-

8) Kloroplas
Selain vokuola, ciri organel khas yang dimiliki sel tumbuhan adalah kloroplas.
Kloroplas termasuk pada sebuah kelompok organel besar yang disebut
plastida. Pada sel tumbuhan, kloroplas ini tersebar pada cairan sitoplasma.
Kloroplas memiliki diameter sekitar 5 sampai 10 m. Hampir setiap sel
tumbuhan mengandung kloroplas dengan jumlah 20 hingga 40 buah.

10
Gambar 1.13 kloroplas
Sumber:
http://rumanahusaini.blogspot.com

Beberapa jenis plastida selain klorofi l adalah sebagai berikut.


1. Kromoplas, yakni plastida yang berpigmen merah, jingga atau kuning, dan
biasanya terdapat pada buah tomat dan
wortel.
2. Leukoplas, merupakan plastida yang tidak memiliki pigmen. Plastida ini
terletak pada jaringan yang tidak terkena cahaya.
3. Amiloplas, adalah plastida yang tak berpigmen dan mengandung banyak
amilum.
b) Organela tak bermembran
Pada sel makhluk hidup, terdapat pula organel yang tidak bermembran,
antara lain: ribosom, sitoskeleton, sentriol dan dinding
sel.
1) Ribosom
Ribosom merupakan organel sel yang bentuknya kecil berupa butiran
nukleoprotein. Pada sel eukariotik, ribosom berbentuk bulat dengan diameter
25 nm, sedangkan pada sel prokariotik lebih kecil lagi.
2) Sitoskleton

Gambar 1.13 sitoskeleton


Sumber: http://www.carolguze
Mikrotubulus

Bentuk mikrotubulus adalah tabung berongga dengan diameter 25 nm.


Panjang tubuhnya antara 200 nm sampai 25 m. Mikrotubulus mempu
nyai suatu protein yang disebut tubulin. Tubulin terdiri atas dua macam,
yakni alpha-tubulin dan betatubulin.

11

Gambar 1.14 mikrotubulus


Sumber:
http://Minameishlindqhan.blogspot.com

Filamen antara
Filamen antara disebut juga dengan serabut antara atau fi lamen
intermediet. Diameter serabut antara lebih besar dibandingkan diameter
mikrofi lamen.

Gambar 1.15 sitoskeleton


Sumber:
http://Perpustakaancyber.blo
gspot
.com

Gambar 1.16 struktur


filamen antara
Sumber:
http://Perpustakaancyber.blo
gspot.com

Mikrofilamen
sitoskeleton yang terdiri atas bola-bola molekul protein disebut mikrofi
lamen. Serabut ini dinamakan pula filamen aktin. Sebab, mikrofi lamen
tersusun dari protein aktin, meskipun sebagian kecil juga terbuat dari
miosin. Fungsi utama mikrofilamen adalah sebagai penahan tegangan

(gaya tarik) saat sel bergerak dan bermanfaat saat proses pengaliran
sitoplasma.
3) Sentriol
Sentriol memiliki struktur dasar yang sama seperti tubuh dasar sili, yakni
berbentuk silinder. Sentriol ini tersusun atas mikrotubulus seperti jala. Hanya
sel hewan saja yang memilikinya. Di dalam sel, sentriol memiliki jumlah
sepasang yang disebut sentrosom.

12
Gambar 1.17 sentriol
Sumber: http://Indonesiasmart.wordpress.com

4) dinding sel
Dinding sel merupakan organel yang berada pada sel tumbuhan, sementara sel
hewan tidak memilikinya. Dinding sel bersifat kaku, sehingga bentuk sel
tumbuhan tidak mudah berubah. Ketebalannya berkisar 0,1 m. Bagi sel
tumbuhan, dinding sel berfungsi sebagai

pelindung dan pencegah dari

penghisapan air yang berlebihan sehingga sel tetap utuh.

Gambar 1.18 dinding sel


Sumber: http://Alpasix.wordpress.com

SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN


Setelah membaca pokok bahasan ini Siswa diharapkan
dapat :
1. Memahami tentang struktur dan fungsi sel hewan
2. Memahami tentang struktur dan fungsi sel
tumbuhan
A. Sel Hewan
Sel hewan adalah sel eukariotik yang tidak memiliki dinding sel serta kloroplas.
Sel hewan berbeda dengan sel tumbuhan yang juga merupakan sel eukariotik dari segi
dinding sel yang menjaga integritas serta menjaga bentuk sel tumbuhan, oleh karena itu
sel hewan memiliki variasi dalam bentuk bahkan dapat bersifat elastis contoh sel
penyusun kulit manusia. Sesuai dengan namanya, sel hewan adalah sel yang menyusun
jaringan jaringan pada tubuh hewan atau dapat pula menjadi sebagai organisme seluler
seperti pada protozoa. Selain perbedaan fundamental diatas seperti dinding sel dan
kloroplas, masih ada beberapa hal yang menjadi perbedaan antara sel hewan dan sel
tumbuhan yang sekaligus menjadi ciri khas dari sel hewan.

13
CIRI-CIRI SEL HEWAN
1. Memiliki lisosom dan vakuola, apabila memiliki vakuola akan sangat kecil
bahkan tidak ada.
2. Memiliki organel mitokondria sebagai satu satunya organel penghasil energi,
akan tetapi jumlahnya lebih banyak.
3. Jumlah atau area Retikulum Endoplasma sel hewan lebih luas dari sel tumbuhan.
4. Sel hewan memiliki sentrosol yang bersentriol.
5. Sel hewan memiliki matriks ekstraselular (MES) yang berada diatas membran sel
hewan.
6. Sambungan sel hewan terdiri atas 3 jenis yaitu ketat, demosom, dan sambungan
celah pada sel hewan.
7. Berbeda dengan sel tumbuhan, pembelahan sel hewan tidak memerlukan adanya
pembentukan lempeng sel pada saat telofase, dengan bantuan sentrosol
bersentriol.
8. Dalam mencari makanan atau sumber nutrisi, sel hewan bersifat heterotrof.

Gambar. Sel Hewan

1. Membran Sel
Fungsi membran sel
Melindungi sel
Mengatur keluar masuknya zat
Penerima rangsangan dari luar
2. Sitoplasma

14
Fungsi Sitoplasma
Tempat berlangsungnya metabolisme sel
Sumber bahan kimia sel
Sitoplasma berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan-bahan kimia yang

penting bagi metabolisme sel, seperti enzim, ion, gula, lemak, dan protein.
Di dalam sitoplasma itulah berlangsung kegiatan pembongkaran dan

penyusunan zat-zat melalui reaksi-reaksi kimia. Misalnya proses


pembentukan energi, sintesis asam lemak, asam amino, protein, dan
nukleotida.
Sitoplasma mengalir di dalam sel untuk menjamin berlangsungnya

pertukaran zat agar metabolisme berlangsung dengan baik. Gerakan organelorganel tertentu sebagai akibat aliran sitoplasma tersebut dapat diamati
dengan mikroskop.
3. Retikulum Endoplasma
Fungsi Retikulum Endoplasma

Alat transportasi zat dalam sel sendiri


Mensintesis lipid dalam sel (REh)
Membantu dalam detoksifikasi se-sel berbahaya pada sel (REh)
Sintesa protein (REk)

4. Mitokondria
Fungsi Mitokondria
Menghasilkan energi dalam bentuk ATP
Respirasi seluler
5. Mikrofilamen
Mikrofilamen adalah organel sel yang terbentuk dari protein aktin dan miosin.
Mikrofilamen memiliki kemiripan dengan mikrotubulus tapi mikrofilamen lebih
lembut dan diameternya lebih kecil. Fungsi Mikrofilamen adalah berperan dalam
pergerakan sel, endositosis dan eksositosis
6. Lisosom

15
Fungsi Lisosom
Pemasukan makromulekul dari luar menuju ke dalam sel dengan mekanisme
endositosis
Mencerna materi dengan menggunakan fagositosis
Mengontrol pencernaan intraseluler
penghancuran organel sel yang telah rusak (autofagi)
7. Peroksisom (Badan Mikro)
Fungsi Peroksisom
Menguraikan perokida (H2O2) dari sisa-sisa metabolisme toksik
Perubahan lemak menjadi karbohidrat
8. Ribosom
Fungsi Ribosom adalah tempat berlangsngunya sintesis protein
9. Sentriol
Fungsi Sentriol
Proses pembelahan sel dalam membentuk benang spindel
Berperan membentuk silia dan flagela
10. Mikrotubulus
Fungsi Mikrotubulus
Melindungi sel
Memberi bentuk sel
berperan dalam pembentukan flagela, silia dan sentriol
11. Badan Golgi.
Fungsi Badan Golgi
Membentuk vesikula (kantung) untuk ekskresi
Membentuk lisosom

16
Memproses protein
membentuk membran plasma
12. Nukleus
Fungsi Nukleus
Untuk menjaga integritas gen-gen
Mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen
Menyimpan informasi genetik
Tempat terjadinya replikasi
Mengendalikan proses metabolisme dalam sel
13. Nukleolus
Fungsi Nukleolus adalah bertanggung jawab dalam pembentukan protein
14. Nukleoplasma
Fungsi Nukleoplasma adalah membentuk kromosom dan gen
15. Membran Inti
Fungsi Membran Inti

Pelindung inti sel (Nukleus)

Tempat pertukaran zat antara materi inti dan sitoplasma

B. Sel Tumbuhan

17

Gambar. Sel Tumbuhan


Sumber: http://sridianti.com

Di tinjau dari bagian-bagiannya, sel tumbuhan memiliki sedikit perbedaan dengan sel
hewan. Perbedaan tersebut yakni: pada sel tumbuhan memiliki dinding sel, plasmodesma,
kloroplas, dan vakuola besar, sedangkan pada sel hewan tidak. Bagian-bagian lain yang
terdapat pada sel tumbuhan umumnya sama dengan sel hewan.

1. Dinding sel
Dinding sel tumbuhan terbentuk dari bahan polisakarida yaitu selulosa. Fungsi dinding
sel yaitu melindungi sitoplasma dan membran sitoplasma. Pada beberapa sel tumbuhan
sel yang satu dengan sel lainnya dihubungkan dengan plasmodesmata.

2. Plastida
Umumnya sel tumbuhan mengandung plastid, ukuran diameternya 4 -6 mikron().
Plastida ada yang berwarna ada yang tidak. Plastida yang tidak berwarna disebut
leukoplas sedangkan yang berwarna disebut kromoplas. Leukoplas yang berfungsi untuk
membuat amilum disebut amiloplas dan yang membuat lemak disebut lipoplas.
Sedangkan kromoplas yang mengandung klorofil disebut kloroplas. Dapat dilihat
dengan mikroskop cahaya biasa. Dikenal tiga jenis plastida yaitu :
a. Leukoplas (plastida berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan), terdiri
dari:
Amiloplas (untak menyimpan amilum) dan,
Elaioplas (Lipidoplas) (untukmenyimpan lemak/minyak).
Proteoplas (untuk menyimpan protein).
b. Kloroplas yaitu plastida berwarna hijau. Plastida ini berfungsi menghasilkan
klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
c. Kromoplas yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya :

Karotin (kuning)

Fikodanin (biru)

Fikosantin (kuning)

Fikoeritrin (merah)
3. Vakuola
Vakuola terdapat baik pada sel tumbuhan maupun sel hewan, tetapi pada sel
tumbuhan tampak lebih besar dan jelas terutama pada sel yang sudah tua.Vakuola pada
sel tumbuhan dikelilingi membran tunggal disebut tonoplas. Vakuola sel tumbuhan

18
umumnya berisi: air, phenol, antosianin dan protein, glikosida , garam-garam organic,
protein, tanin (zat penyamak), minyak eteris (misalnya Jasmine pada melati, Roseine
pada mawar Zingiberine pada jahe), alkaloid (misalnya Kafein, Kinin, Nikotin,
Likopersin dan lain-lain), enzim , butir-butir pati Pada boberapa spesies dikenal
adanya vakuola kontraktil dan vaknola non kontraktil. Beberapa ahli tidak

memasukkan vakuola sebagai organel sel. Benda ini dapat dilihat dengan
mikroskop cahaya biasa. Selaput pembatas antara vakuola dengan sitoplasma
disebut Tonoplas vakuola.
4. Peroksisom (Badan Mikro)
Peroksisom merupakan ruang metabolisme khusus yang dilingkupi oleh
membran tunggal. Peroksisom mengandung enzim yang mentransfer hidrogen dari
berbagai substrat ke oksigen, yang menghasilkan hidrogen peroksida (H 202) sebagai
produk-samping, dari sinilah organel tersebut mengambil namanya. H 202 yang
dibentuk oleh metabolisme peroksisom itu sendiri beracun, tetapi organel ini
mengandung suatu enzim yang mengubah H202 menjadi air.
Ukurannya sama seperti Lisosom. Organel ini senantiasa berasosiasi dengan
organel lain, dan banyak mengandung enzim oksidase dan katalase (banyak disimpan
dalam sel-sel hati). Peroksisom tumbuh dengan cara menggabungkan protein dan lipid
yang dibuat dalam sitosol, dan memperbanyak jumlahnya dengan membelah diri
menjadi dua setelah mencapai ukuran tertentu.

5. Plasmodesmata
Merupakan suatu saluran terbuka pada dinding sel tumbuhan untuk
memfasilitasi, komunikasi, dan transportasi bahan-bahan antara sel-sel tanaman.
Fungsi plasmodesmata menghubungkan ruang sitoplasmik dengan saluran khusus
yang memungkinkan pergerakan antar air, berbagai nutrisi dan molekul lainnya.
Plasmodesmata berada di daerah dinding sel yang disebut bidang pit primer.

C. Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan


Sel hewan dan sel tumbuhan merupakan sel eukariotik,tetapi keduanya memiliki
perbedaan struktur maupun fungsinya. Umumnya sel tumbuhan berukuran lebih besar
(10 100 nm) dibandingkan dengan sel hewan (10-30 nm). Dalam ilmu ekologi,
tumbuhan

berperan

sebagai

produsen

yang

mampu

membuat

makanannya

sendiri,sedangkan hewan berperan sebagai konsumen atau pemakan. Perbedaan peranan


tersebut karena sel tumbuhan memiliki organel-organel sel yang tidak dimiliki sel

19
hewan,begitupun sebaliknya. Berbeda dengan sel hewan, sel tumbuhan memiliki
beberapa kekhususan yang tidak ditemukan pada sel hewan. jika kamu perhatikan
beberapa jenis hewan, baik invertebrate maupun vertebrata dapat melakukan pergerakan
untuk berpindah-pindah dari tempat satu ke tempat lainnnya. Seekor harimau dengan
sangat lentur berlari kencang mengejar mangsanya. Hal tersebut karena struktur satuan
penyusun jaringan tubuhnya tidak kaku.
Tumbuhan sama sekali tidak mampu melakukan pergerakan dan bersifat menetap
serta kaku. Perbedaan ini jelas menggambarkan bahwa komponen penyusun sel pada
tumbuhan berbeda dengan penyusun sel pada hewan, tumbuhan mampu menghasilkan
atau mensintesis makanan sendiri, sedangkan hewan sama sekali tidak mampu. Hal ini
membuktikan bahwa komponen sel tumbuhan berbeda dengan hewan.

Gambar. Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan


Tabel Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan

20

Anda mungkin juga menyukai