A. Kompetensi Dasar
3.1 Menjelaskan komponen kimiawi penyusun sel, struktur, fungsi, dan proses yang
berlangsung dalam sel sebagai unit terkecil kehidupan.
4.1 Menyajikan hasil pengamatan mikroskopik struktur sel hewan dan sel tumbuhan
sebagai unit terkecil kehidupan.
B. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan komponen-komponen kimiawi penyusun sel.
2. Mengidentifikasi berbagai organel yang menyusun sebuah sel
3. Menjelaskan struktur dan fungsi organel-organel sel
4. Menjelaskan proses-proses yang berlangsung di dalam sel.
5. Membedakan struktur dan organel-organel penyusun sel hewan dan sel
tumbuhan.
C. Uraian Materi
Sebagian besar protoplasma terdiri atas air, namun bahan yang memberi ciri
pada strukturnya justru adalah protein dan beberapa senyawa kimia lain. Bentuk
senyawa dari komponen kimiawi penyusun sel (protoplasma) tersebut dapat
berupa senyawa organik dan senyawa anorganik. Senyawa organik dalam
komponen sel bisa berupa karbohidrat, lemak, protein, dan asam nukleat.
Sedangkan komponen senyawa anorganiknya bisa berupa air, vitamin, ataupun
mineral. Berikut ini kita akan bahas mengenai komponen kimiawi penyusun sel
tersebut secara mendalam.
a) Karbohidrat
Komponen kimiawi sel yang pertama adalah karbohidrat. Karbohidrat sangat
vital untuk proses-proses fisiologi dalam sel makhluk hidup. Dengan rumus
molekul (H2O)n. Karbohidrat terdiri atas unsur karbon (C), oksigen (O), dan
hidrogen (H). Pada tumbuhan, karbohidrat dibentuk oleh sel-sel yang memiliki
hijau daun (kloroplas mengandung klorofil) melalui proses fotosintesis.
Berdasarkan fungsinya, karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi karbohidrat
sederhana (sebagai sumber energi di dalam sel), karbohidrat rantai pendek
(sebagai cadangan energi), serta karbohidrat rantai panjang (sebagai komponen
struktural organel dan bagian sel lainnya). Sedangkan berdasarkan struktur
ikatan molekulnya, karbohidrat digolongkan menjadi monosakarida, disakarida,
dan polisakarida.
b) Lemak
Komponen kimiawi sel selanjutnya ialah lemak. Lemak tersusun atas unsur
karbon, hidrogen, dan oksigen. Lemak dibangun oleh gliserol dan asam lemak.
Dalam sel hidup, lemak berfungsi sebagai komponen utama membran plasma,
pembentukan hormon, dan pembentukan vitamin.
c) Protein
Protein tersusun atas karbon , hidrogen, oksigen dan nitrogen. Protein
merupakan unsur organik terbesar yang menyusun sebuah sel. Protein
merupakan polimer dari asam amino yang saling berikatan dengan ikatan
peptida.
d) Asam Nukleat
Dalam komponen kimiawi sel, asam nukleat merupakan materi inti. Ada dua
macam asam nukleat, yaitu asam deoksiribonukleat (DNA) dan asam
ribonukleat (RNA). Fungsi asam nukleat adalah untuk mengontrol aktivitas sel
dan membawa informasi genetik. Asam nukleat merupakan polimer nukleotida.
e) Air
Air adalah senyawa utama komponen kimiawi sel yang jumlahnya terbesar
dalam menyusun sel (50 – 65% berat sel). Air adalah komponen esensial cairan
tubuh yang terdiri dari plasma darah, cairan intrasel (sitoplasma), dan cairan
ekstrasel. Air dalam sel berfungsi sebagai pelarut dan katalisator beberapa reaksi
biologis.
f) Vitamin
Komponen kimiawi selanjutnya adalah vitamin. Vitamin memang dibutuhkan
dalam jumlah kecil, akan tetapi ia harus ada untuk menunjang berbagai fungsi
sel dalam proses metabolismenya. Peran vitamin adalah mempertahankan fungsi
metabolisme, pertumbuhan, dan sebagai penghancur radikal bebas . Beberapa
contoh vitamin yang saat ini telah ditemukan antara lain A, B1, B2, B3, B5, B6,
B12, C, D, E, K dan H.
g) Mineral
Mineral adalah komponen struktural sel yang berfungsi dalam pemeliharaan
fungsi dan kerja metabolisme, pengaturan enzim, menjaga keseimbangan asam
dan basa. Di dalam sel, mineral ada yang terkandung dengan jumlah yang besar
(makroelemen) dan dalam jumlah sedikit (mikroelemen. Beberapa contoh
mineral makroelemen misalnya kalsium, magnesium, fosfor, klor,natrium, dan
belerang. Sedangkan contoh mineral mikroelemen antara lain zat besi, yodium,
seng, kobalt, fluorin.
Membran sel berfungsi pelindung sel dan pengatur keluar masuknya zat dari
dan ke dalam sel. Pada sel tumbuhan terdapat dinding sel yang berfungsi :
• Melindungi bagian sel yang terletak lebih dalam
• Memperkokoh sel
• Mencegah agar sel tidak pecah
• Menjadi tempat berpindahnya air dan mineral
• Inti sel
• Retikulum endoplasma
• Badan golgi
Badan golgi merupakan kumpulan ruang, gelembung kecil, dan kantong kecil
yang bertumpuk-tumpuk. Pada sel tumbuhan badan golgi disebut diktiosom.
Badan golgi berfungsi sebagai alat pengeluaran (sekresi) protein, dan lendir
maka disebut organel sekresi.
• Mitokondria
Mitokondria memiliki membran dalam dan luar, yang berbentuk seperti
cerutu dan berlekuk-lekuk (Krista).
• Vakuola
Vakuola adalah ruangan yang terdapat di dalam sel. Pada sel tumbuhan yang
sudah tua, vakuola tampak berukuran besar dab berisi cadangan makanan dan
pigmen. Pada sel hewan, vakuola berukuran kecil. Vakuola mengandung
garam organik, glikosida, butir pati, dan enzim. Adapun selaput pembatas
antara vakuola dan sitoplasma ialah tonoplasma.
• Plastida
• Sentrosom
• Osmosis
Osmosis merupakan difusi pelarut melalui membrane semipermeabel.
Pelarut yang bersifat universal adalah air, sedangkan membran
semipermeabel atau selektif permeabel adalah membran yang hanya dapat
dilalui oleh molekul tertentu. Jadi osmosis adalah difusi air dari daerah
yang berkonsentrasi rendah (hipotonik) ke daerah berkonsentrasi tinggi
(hipertonik) melalui membrane semipermeabel.
Jika sel dimasukan kedlam larutan hipertonik, air akan terus menerus
keluar dari sel. Sel akan mengerut (krenasi), mengalami dehidrasi dan
bahkan dapat mati. Pada sel tumbuhan, hal ini menyebabkan sitoplasma
mengerut dan terlepas dari dinding sel. Peristiwa ini disebut plasmolisis.
Dengan demikian, pada saat tertentu, sel perlu meningkatkan kembali
kandungan zat-zat dalam sitoplasma untuk menaikan tekanan osmotik di
dalam sel. Cara sel mempertahankan tekanan osmotiknya ini disebut
osmoregulasi.Demikian seterusnya, sel selalu aktif dan hal tersebut
dilakukan untuk mempertahankan kondisi setimbang antara sel dan
lingkungannya. Proses metabolisme membutuhkan air, mineral atau garam
dan berbagai zat yang terkandung dalam sitoplasma. Akibatnya, tekanan
osmotik dan konsentrasi molekul-molekul lain berubah sehingga terjadi
aliran difusi dan osmosis yang terus menerus dari sel ke luar atau dari luar
ke dalam sel.
• Transpor Aktif
Perbedaan utama antara transpor aktif, osmosis dan difusi adalah energi
yang dikeluarkan sel. Pada osmosis dan difusi, sel tidak mengeluarkan
energi apa pun untuk memindahkan zat melewati membran sel karena zat
berpindah sesuai dengan gradient konsentrasi. Dengan kata lain, difusi dan
osmosis terjadi secara spontan.
Zat yang dipindahkan dengan cara transport aktif pada umumnya adalah
zat yang memiliki ukuran molekul cukup besar sehingga tidak mampu
melewati membran sel. Sel mengimbangi tekanan osmosis lingkungannya
dengan cara menyerap atau mengeluarkan molekul-molekul tertentu.
Dengan demikian, terjadi aliran air masuk atau keluar sel.
Contoh transport aktif adalah pemompaan natrium (Na+) dan kalium (K+)
pada sel-sel hewan dengan pompanya berupa kelompok protein khas yang
terdaoat di dalam membran sel. Protein khas tersebut dapat menukar
natrium (Na+) kedalam dan kalium (K+) ke luar sel dengan menggunakan
energy dari ATP. Pertukaran ini bersifat relative seimbang sehingga
biasanya ion kalium yang dimasukan kedalam sel hanya 2 untuk menukar
3 ion natrium yang dikelurakan.Disamping itu juga terdapat system
transport yang terpadu yaitu melalui transport aktif dan difusi terfasilitasi.
Contoh sistem transport terpadu adalah transport glukosa dari epitel usus
halus ke darah. Adanya sistem transport penggandengan glukosa di epitel
usus halus memungkinkan glukosa ditranspor dari usus halus ke darah
melalui sel.
• Edositosis
Istilah endositosis membran sel membentuk pelipatan ke dalam
(invaginasi) dan “memakan” benda yang akan dipindahkan ke dalam sel.
Di dalam sel, benda tersebut dilapisi oleh sebagian membran sel yang
terlepas membentuk selubung.
Terdapat tiga bentuk endositosis, yaitu:
• Fagositosis
Fagositosis merupakan proses endositosis dimana benda yang
dimakan (dimasukan) ke dalam sel berupa zat atau molekul padat.
Proses “makan” pada sel darah putih (leukosit) merupakan contoh
fagositosis.
• Pinositosis
Pinositosis merupakan proses endositosis, dimana benda yang
dimasukan ke dalam sel berupa zat cair atau larutan. Semua jenis sel
hewan dapat melakukan proses pinositosis. Tahapan terjadinya
pinositosis adalah sebagai berikut:
1. Molekul-molekul medium kultur mendekati membran sitoplasma.
2. Molekul-molekul mulai melekat (menempel) pada plasma, hal ini
terjadi karena adanya konsentrasi yang sesuai antara protein dan ion
tertentu pada medium sekeliling sel dengan di dalam sel.
3. Mulai terbentuk invaginasi pada membran sitoplasama.
4. Invaginasi semakin ke dalam sitoplasma.
5. Terbentuk kantong dalam sitoplasma dan saluran pinositik
6. Kantong mulai lepas dari membran plasama dan membentuk
gelembung-gelembung kantong gelembung-gelembung kantong
mulai mempersiapkan diri untuk melakukan fragmentasi.
7. Gelembung-gelembung kantong mulai mempersiapkan diri untuk
melakukan fragmentasi.
8. Gelembung pecah menjadi gelembung yang lebih kecil.
• Endositosis dengan Bantuan Reseptor
Endositosis dengan bantuan reseptor merupakan proses endositosis
dimana benda molekul yang diterima atau dimasukan kedalam sel
bersifat spesifik. Di dalam lekukan membrane plasma terdapat
reseptor protein yang akan berikatan dengan protein molekul yang
akan diterima sel.
• Eksositosis
Proses amoeba mengeluarkan sisa-sisa makanan melalui vakuolanya
adalah salah satu contoh eksositosis. Vakuola atau selubung membran
melingkupi sisa zat makanan yang sudah dicerna. Kemudian, selubung
membran tersebut bergabung kembali dengan membrane sel sehingga sisa
zat makanan akan dibuang keluar sel.
Sel hewan dan sel tumbuhan terdapat perbedaan pada komponen organel sel
yang menyusunnya. Sel hewan tidak memiliki dinding sel sehingga bentuk sel
hewan tidak tetap seperti sel tumbuhan. Pada sel hewan terdapat dua sentriol
berbentuk silindris ayau bulat panjang. Sentrisol tidak memiliki membran, DNA,
dan RNA. Sentrisol berfungsi membentuk perlengkapan pembelahan sel.
Sentrisol merupakan struktur yang hampir sama dengan tubuh basal. Tubuh
basal terdapat di bagian dasar dari setiap silia dan flagella. Tubuh basal
membantu pengaturan mikrotubulus yang menyusun silia dan flagella. Sel
hewan, terdapat daerah sumber penyebaran mikrotubulus bernama sentrosom
yang bertindak sebagai pusat pengatur mikrotubulus.
D. Penugasan Mandiri
1. Cermati gambar struktur struktur sel hewan dan sel tumbuhan berikut!
2. Identifikasilah berbagai organel penyusun sel hewan dan sel tumbuhan tersebut!
3. Dari hasil identifikasi berbagai organel sel hewan dan tumbuhan, isikan hasil
identifikasi ke dalam tabel sebagai berikut:
Pembeda Sel hewan Sel tumbuhan
Lisosom
Plastida
Dinding sel
Sentriol
Vakuola
Cermati berbagai skema gambar berbagai organel sel di kolom pertama tabel berikut,
kemudian deskripsikan struktur dan fungsinya pada kolom yang tersedia!
Dinding sel
2.
Membran sel
3.
Mitokondria
4.
Nukleus
5.
Ribosom
6.
Retikulum endoplasma
7.
Badan golgi
8.
Lisosom
9.
Sentriol
10.
Vakuola
11.
Kloroplas
DAFTAR PUSTAKA
Rachmawati, F,dkk. 2009 . Biologi untuk SMA/MA kelas XI Program IPA . jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional .
Sloane, E . 2003 . Anatomi dan Fisiologi untuk pemula . Jakarta : Anggota IKAPI .
Suwarno . 2009 . Panduan Belajar Biologi XI untuk SMA dan MA . Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
SISTEM PEREDARAN DARAH
Sistem peredaran darah terdiri atas 3 komponen utama yaitu darah dan organ peredaran
darah yaitu jantung dan pembuluh darah.
Darah
Darah merupakan jaringan ikat yang berwujud cair dan tersusun atas dua kompenen yaitu plasma
darahdan sel-sel darah.
Fungsi darah
Darah berfungsi untuk :
a. mengangkut sari-sari makanan dan oksigen keseluruh tubuh
b. mengangkut nutrien, hormon dan senyawa lainnya (seperti obat) ke
seluruh tubuh.
c. Mengangkut sisa-sisa oksidasi yang tidak diperlukan oleh tubuh
dari jaringan keorganekskresi (pegeluaran).
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
………
Sel darah putih berusia sekitar 6-9 hari. Jika sudah mati, leukosit akan diserap oleh hati.
Fungsi leukosit
Fungsi leukosit yaitu sebagai alat pertahanan tubuh, yaitu melawan penyakit yang masuk ke dalam tubuh
dan membentuk antibodi. Leukosit dapat melawan kuman/bakteri dengan cara memakannya
(Fagositosis). Jika kamu terkena sebuah penyakit maka sel darah putih akan
diproduksi oleh tubuh secara lebih cepat dan banyak, hal ini dimaksudkan untuk mencegahagar
penyakitnya tidak tambah parah. Dengan adanya antibodi/sistem imun pada darah,
maka tubuh tidak mudah terserang penyakit yang dapat mengganggu aktivitas
Berdasarkan ada atau tidaknya butir-butir kasar (granula) dalam sitoplasma, leukosit dapatdibedakan
menjadi granulosit dan agranulosit
• Granulosit merupakan kelompok sel darah putih yang mempunyai granula dalamsitoplasmanya.
Granulosit terdiri atas eosinofil, basofil, dan netrofil.
• Agranulosit merupakan kelompok sel darah putih yang tidak mempunyai granula dalam
sitoplasmanya. Agranulosit terdiri atas limfosit dan monosit.
Agar kalian dapat memahami karakteristik jenis-jenis sel darah putih dengan baik, perhatikanTabel 1.
Tabel 1. Karakteristik jenis-jenis sel darah putih
Luka pada kulit atau luka dalam menyebabkan robekan kecil di dinding
pembuluh darah yang mengakibatkan perdarahan. Selanjutnya trombosit yang
bersentuhan dengan permukaan kasar dari pembuluh darah yang terluka akan
pecah. Di dalam trombosit terdapat enzim trombokinase atau tromboplastin.
Enzim tromboplastin akan mengubah protein yang disebut protrombin (calon
trombin) menjadi trombin karena pengaruh ion kalsium dan vitamin K dalam
darah. Trombin akan mengubah fibrinogen (protein darah) menjadi benang-
benang fibrin. Benang-benang fibrin ini akan membentuk jaring-jaring di
sekitar sel-sel darah, sehingga luka tertutup dan darah tidak menetes lagi.
B. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui tayangan video, peserta didik dapat mengidentifikasi zat makanan yang
dibutuhkan oleh tubuh manusia dengan baik.
2. Melalui kajian literatur dan diskusi, peserta didik dapat menguraikan fungsi zat
makanan bagi tubuh manusia dengan benar.
3. Melalui tayangan video dan kajian literatur, peserta didik dapat menganalisis
dampak kekurangan gizi bagi tubuh dengan baik.
C. Uraian Materi
Makanan yang kita makan harus dicerna atau dipecah menjadi molekul-molekul
yang lebih kecil atau sederhana agar dapat digunakan oleh sel-sel tubuh. Makanan
mempunyai berbagai fungsi, antara lain:
1. Pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
2. Pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh yang telah rusakatau tua.
3. Pengaturan metabolisme tubuh.
4. Penjaga keseimbangan cairan tubuh.
5. Pertahanan tubuh terhadap penyakit.
6. Penghasil energi.
Apakah Anda setiap hari makan nasi? Nasi meupakan salah satu
makanan pokok yang banyak mengandung karbohidrat yang berfungsi
sebagai sumber energi paling utama.
2. Protein
Protein adalah zat makanan yang mengandung unsur karbon (C), hydrogen
(H), oksigen (O) dan nitrogen (N). Protein memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Sumber energi
b. Sebagai zat pembangan dalam tubuh
c. Berperan dalam sistesis zat=zat penting tubuh seperti hormone dan enzim
d. Perbaikan dan pemeliharaan jaringan tubuh
Protein
Sebelum diserap oleh tubuh, protein harus diubah dahulu menjadi asam
amino. Asam amino dibagi menjadi dua macam yaitu asam amino esensial
dan asam amino nonesensial. Asam amino esensial adalah asam amino yang
tidak dapat disintesis atau dibentuk oleh tubuh, jadi diperoleh melalui
makanan. Sedangkan asam amino nonesensial yaitu asam amino yang dapat
disintesis oleh tubuh.
Bahan makanan yang banyak mengandung protein dapat digolongkan
menjadi dua macam yaitu protein hewani dan protein nabati. Protein hewani
adalah protein yang diperoleh dari hewan, seperti daging, telur dan ikan.
Adapun protein nabati adalah protein yang diperoleh dari tumbuhan seperti
kacang- kacangan.
3. Lemak
Lemak sering disebut lipid dan tersusun atas unsur C, H dan O. Di dalam satu
molekul lemak terdapat satu molekul gliserol dan tiga molekul asam lemak.
Asam lemak debadakan menjadi dua yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak
tak jenuh. Asam lemak jenuh banyak terdapat pada daging, keju, susu dan
mentega. Sedangkan asam lemmak tak jenuh banyak terdapat pada minyak
kedelai, minyak kelapa, ikan dan minyak goreng.
Lemak
Asam pantotenatHati, daging, telur, danMetabolisme energy 5–10 mg Gangguan sistem reproduksi dan
hampir hormone
semua makanan
Asam folat Biji-bijian, telur, dan
Koenzim dalam jalur
0,4 mg Anemia, pertumbuhan terhambat,
hati biosintesis dan pembentukan sel darah
putih terhambat
Biotin Ragi,sayuran, dantelurKoenzim dalam berbagai Tidak Gangguan kulit dan rambut,
metabolisme diketahui gangguan saraf, dan gangguan
otot
Vitamin C Jeruk, tomat, Pembentukan kartilago 45 mg Kudis dan pendarahan
(asam askorbat) kentang, dan sayuran kulit
5. Mineral
Mineral diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang relative sedikit. Sumber
mineral dapat berasal dari tumbuhan maupun hewan. Fungsi mineral bagi
tubuh Antara lain:
a. Bahan pembentuk berbagai jaringan tubuh, misalnya tulang, gigi,
rambut, kuku, kulit dan sel darah merah.
b. Sebagai bahan pengatur, misalnya keseimbangan keasaman cairan
tubuh, penggumpalan darah dan membantu proses metabolisme dalam
tubuh.
Kalium (K) Hampir di setiap Fungsi saraf dan otot 2.500 mg Otot lemah, gangguan
makanan jantung,
dan kematian
Klor (Cl) Garam Keseimbangan asam- 2.000 mg Gangguan usus dan
basatubuh,fungsisaraf muntah- muntah
dan otot, serta
keseimbanganairdalam
tubuh
Natrium Garam Keseimbangan asam- 2.500 mg Lemah, diare, dan
(Na) basatubuh,fungsisaraf kejang otot
dan otot, dan
keseimbanganairdalam
tubuh
Magnesium Sayuran hijau Kofaktor enzim dan 350 mg Kejang otot,
(Mg) sintesis protein pertumbuhan
terhambat, dan
detak jantung tak
beraturan
Besi (Fe) Telur, sayuran, dan Hemoglobin (Hb) 10 mg Anemia dan gangguan
Daging pada kulit
Fluor (F) Air minum dan Memperkuat tulang dan 2 mg Gangguan tulang dan
makanan laut gigi gigi
Seng (Zn) Hampir di setiap Kofaktor enzim dan 15 mg Demam dan
makanan pertumbuhan jaringan muntah-muntah
A. Kompetensi Dasar
:
3.7 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem
respirasi dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat
terjadi pada sistem respirasi manusia.
4.7
: Menyajikan hasil analisis pengaruh pencemaran udara terhadap kelainan pada
struktur dan fungsi organ pernapasan manusia berdasarkan studi literatur.
B. Tujuan Pembelajaran
1. Menganalisis mekanisme pernapasan pada manusia melalui pembuatan media alat
peraga sederhana
2. Menganalisis dampak pencemaran udara penyebab gangguan pada organ sistem
pernapasan melalui pengamatan video pembelajaran.
C. Uraian Materi
1. Mekanisme Pernapasan
Pernapasan adalah suatu proses poses pertukaran gas oksigen dan karbondioksida.
Proses pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom. Menurut tempat
terjadinya pertukaran gas, maka pernapasan dapat dibedakan atas 2 jenis.
1. Pernapasan luar (Eksternal) terjadinya pertukaran udara antara udara dalam alveolus
dengan darah dalam kapiler.
2. Pernapasan dalam (Insternal) adalah pertukaran udara antara darah dalam kapiler
dengan sel-sel tubuh.
Keluar masuk udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam
rongga dada dengan tekanan udara di luar tubuh. Jika tekanan di luar rongga dada lebih
besar maka udara akan masuk. Sebaliknya, apabila tekanan dalam rongga dada lebih
besar maka udara akan keluar. Proses pernapasan selalu terjadi dua siklus, yaitu
inspirasi (menghirup udara) dan ekspirasi (mengeluarkan udara).
Berdasarkan cara melakukan inspirasi dan ekspirasi serta tempat terjadinya pernafasan
manusia dapat melakukan 2 mekanisme pernapasan, yaitu pernapasan dada dan
pernapasan perut. Pernapasan dada dan perut terjadinya secara bersamaan
a) Pernapasan Dada
Pernapasan dada merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas
otot-otot antartulang rusuk (intercosta). Pernapasan dada terjadi melalui fase
inspirasi dan ekspirasi yang mekansmenya sebagai berikut:
Mekanisme pernapasan dada
1. Fase Inspirasi pernapasan dada
Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut: Otot antar tulang rusuk
(muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi --> tulang rusuk terangkat
(posisi datar) --> Paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru
menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara luar masuk ke
paru-paru.
2. Fase ekspirasi pernapasan dada.
Mekanisme ekspirasi pernapasan perut adalah sebagai berikut: Otot antar
tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk menurun --> paru-paru menyusut -->
tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan
udara luar --> udara keluar dari paru-paru.
b) Pernapasan Perut
Pernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas
otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada. Mekanisme
pernapasan perut dapat dibedakan menjadi dua tahap yakni sebagai berikut:
1. Fase inspirasi pernapasan perut.
Mekanisme inspirasi pernapasan perut sebagai berikut: sekat rongga dada
(diafraghma) berkontraksi posisi dari melengkung menjadi mendatar
paru-paru mengembang tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil
dibandingkan tekanan udara luar udara masuk.
2. Fase ekspirasi pernapasan perut.
Mekanisme ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut: otot diafraghma
relaksasi posisi dari mendatar kembali melengkung paru-paru
mengempis tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan tekanan
udara luar udara keluar dari paru-paru.
Gambar 11. Mekanisme pernafasan dada dan perut
www.utakatikotak.com
Beberapa gangguan (kelainan dan penyakit) pada sistem pernapasan manusia antara
lain sebagai berikut:
1. Asma adalah gangguan pada rongga saluran pernapasan yang diakibatkan oleh
kontraksi otot polos pada trakea dan mengakibatkan penderita sulit bernapas.
ditandai dengan kontraksi yang kaku dari bronkiolus. Asma biasanya disebabkan
oleh hipersensitivas bronkiolus (disebut asma bronkiale) terhadap benda-benda
asing di udara. penyebab penyakit ini juga dapat terjadi dikarenakan faktor psikis
dan penyakit menurun.
Gambar 19. Alveolus berisi cairan karena infeksi bakteri pada penderita
pneumonia (kanan), bandingkan dengan alveolus normal (kiri)
https://medlineplus.gov/
Berikut ini adalah beberapa polusi udara dan dampaknya terhadap kesehatan:
• Nitrogen Dioksida
Nitrogen dioksida (NO2) muncul dari proses pembakaran (pemanasan, pembangkit
listrik, mesin kendaraan, dan kapal). Terpapar NO2 secara terus-menerus dapat
meningkatkan gejala bronkitis pada anak-anak penderita asma. NO2 juga dapat
mengurangsi fungsi paru-paru.
• Unsur-Unsur Partikel
Terdiri atas sulfat, nitrat, amonia, natrium klorida, dan debu mineral. Jika terpapar
oleh kombinasi unsur-unsur tersebut secara terus-menerus, dapat meningkatkan risiko
terkena penyakit jantung dan pembuluh darah, serta pernapasan seperti kanker paru-
paru.
• Ozon
Jangan samakan ozon di permukaan tanah dengan lapisan ozon di atmosfer. Walau
pada lapisan atmosfer ozon berfungsi sebagai penangkal sinar ultraviolet (UV), pada
permukaan bumi ozon termasuk polusi. Ozon di permukaan bumi terbentuk ketika
cahaya matahari memicu reaksi kimia antara unsur-unsur polusi. Polusi ozon dapat
mengurangi fungsi paru-paru, memicu asma, dan penyakit paru-paru lainnya.
• Sulfur Dioksida
Sulfur dioksida atau SO2 dapat menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan
sehingga memicu gejala batuk-batuk berdahak. Menghirup unsur ini juga
meningkatkan risiko asma serta bronkitis. Sulfur dioksida dihasilkan dari pembakaran
batu bara dan bensin.
Udara yang Anda hirup, meski terlihat bersih, kemungkinan mengandung
banyak zat- zat yang dapat membahayakan kesehatan. Untuk itu, coba lindungi diri
dan keluarga dari polusi udara dengan cara menggunakan pembersih udara (air
purifier), masker pernapasan dan menanam tanaman yang berfungsi sebagai
pembersih udara.