Anda di halaman 1dari 35

STRUKTUR DAN FUNGSI SEL

A. Kompetensi Dasar
3.1 Menjelaskan komponen kimiawi penyusun sel, struktur, fungsi, dan proses yang
berlangsung dalam sel sebagai unit terkecil kehidupan.
4.1 Menyajikan hasil pengamatan mikroskopik struktur sel hewan dan sel tumbuhan
sebagai unit terkecil kehidupan.

B. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan komponen-komponen kimiawi penyusun sel.
2. Mengidentifikasi berbagai organel yang menyusun sebuah sel
3. Menjelaskan struktur dan fungsi organel-organel sel
4. Menjelaskan proses-proses yang berlangsung di dalam sel.
5. Membedakan struktur dan organel-organel penyusun sel hewan dan sel
tumbuhan.

C. Uraian Materi

1. Komponen Penyususn Kimia Sel


Seluruh bagian sel tersusun atas beberapa komponen senyawa kimia. Kegiatan
dan kehidupan sel juga merupakan akibat dari reaksi-reaksi kimia yang
berlangsung di dalam sel. Komponen kimiawi sel yang meliputi seluruh aktivitas
sel tersebut dikenal dengan nama protoplasma. Protoplasma merupakan
substansi kompleks yang tersusun atas unsur-unsur kimia.

Sebagian besar protoplasma terdiri atas air, namun bahan yang memberi ciri
pada strukturnya justru adalah protein dan beberapa senyawa kimia lain. Bentuk
senyawa dari komponen kimiawi penyusun sel (protoplasma) tersebut dapat
berupa senyawa organik dan senyawa anorganik. Senyawa organik dalam
komponen sel bisa berupa karbohidrat, lemak, protein, dan asam nukleat.
Sedangkan komponen senyawa anorganiknya bisa berupa air, vitamin, ataupun
mineral. Berikut ini kita akan bahas mengenai komponen kimiawi penyusun sel
tersebut secara mendalam.

a) Karbohidrat
Komponen kimiawi sel yang pertama adalah karbohidrat. Karbohidrat sangat
vital untuk proses-proses fisiologi dalam sel makhluk hidup. Dengan rumus
molekul (H2O)n. Karbohidrat terdiri atas unsur karbon (C), oksigen (O), dan
hidrogen (H). Pada tumbuhan, karbohidrat dibentuk oleh sel-sel yang memiliki
hijau daun (kloroplas mengandung klorofil) melalui proses fotosintesis.
Berdasarkan fungsinya, karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi karbohidrat
sederhana (sebagai sumber energi di dalam sel), karbohidrat rantai pendek
(sebagai cadangan energi), serta karbohidrat rantai panjang (sebagai komponen
struktural organel dan bagian sel lainnya). Sedangkan berdasarkan struktur
ikatan molekulnya, karbohidrat digolongkan menjadi monosakarida, disakarida,
dan polisakarida.

b) Lemak
Komponen kimiawi sel selanjutnya ialah lemak. Lemak tersusun atas unsur
karbon, hidrogen, dan oksigen. Lemak dibangun oleh gliserol dan asam lemak.
Dalam sel hidup, lemak berfungsi sebagai komponen utama membran plasma,
pembentukan hormon, dan pembentukan vitamin.

c) Protein
Protein tersusun atas karbon , hidrogen, oksigen dan nitrogen. Protein
merupakan unsur organik terbesar yang menyusun sebuah sel. Protein
merupakan polimer dari asam amino yang saling berikatan dengan ikatan
peptida.

d) Asam Nukleat
Dalam komponen kimiawi sel, asam nukleat merupakan materi inti. Ada dua
macam asam nukleat, yaitu asam deoksiribonukleat (DNA) dan asam
ribonukleat (RNA). Fungsi asam nukleat adalah untuk mengontrol aktivitas sel
dan membawa informasi genetik. Asam nukleat merupakan polimer nukleotida.

e) Air
Air adalah senyawa utama komponen kimiawi sel yang jumlahnya terbesar
dalam menyusun sel (50 – 65% berat sel). Air adalah komponen esensial cairan
tubuh yang terdiri dari plasma darah, cairan intrasel (sitoplasma), dan cairan
ekstrasel. Air dalam sel berfungsi sebagai pelarut dan katalisator beberapa reaksi
biologis.

f) Vitamin
Komponen kimiawi selanjutnya adalah vitamin. Vitamin memang dibutuhkan
dalam jumlah kecil, akan tetapi ia harus ada untuk menunjang berbagai fungsi
sel dalam proses metabolismenya. Peran vitamin adalah mempertahankan fungsi
metabolisme, pertumbuhan, dan sebagai penghancur radikal bebas . Beberapa
contoh vitamin yang saat ini telah ditemukan antara lain A, B1, B2, B3, B5, B6,
B12, C, D, E, K dan H.

g) Mineral
Mineral adalah komponen struktural sel yang berfungsi dalam pemeliharaan
fungsi dan kerja metabolisme, pengaturan enzim, menjaga keseimbangan asam
dan basa. Di dalam sel, mineral ada yang terkandung dengan jumlah yang besar
(makroelemen) dan dalam jumlah sedikit (mikroelemen. Beberapa contoh
mineral makroelemen misalnya kalsium, magnesium, fosfor, klor,natrium, dan
belerang. Sedangkan contoh mineral mikroelemen antara lain zat besi, yodium,
seng, kobalt, fluorin.

2. Struktur Organel Sel dan Fungsinya


Sel memiliki organel-organel sel yang melaksanakan fungsi-fungsi tertentu.
Organel-organel sel tersebut adalah:
• Membran sel
Membran sel sering disebut juga membran plasma yang bersifat
semipermeabel. Artinya, membran sel hanya dpat dilewati oleh zat tertentu,
tetapi tidak dapat dilewati oleh zat lainya. Zat yang dapat melewati ialah air,
zat yang larut dalm lemak dan ion tertentu.

Gambar: membran sel Sumber: dosenpendidikan.co.id

Membran sel berfungsi pelindung sel dan pengatur keluar masuknya zat dari
dan ke dalam sel. Pada sel tumbuhan terdapat dinding sel yang berfungsi :
• Melindungi bagian sel yang terletak lebih dalam
• Memperkokoh sel
• Mencegah agar sel tidak pecah
• Menjadi tempat berpindahnya air dan mineral

• Inti sel

Gambar: inti sel Sumber: ruangbiologi.co.id


Nukleus biasanya berbentuk oval atau bulat ang berada di tengah-tengah sel.
Di dalam inti sel (nukleus) terdapat (nukleolus) dan benang kromosom. Cairan ini
tersusun atas air, protein, dan mineral. Kromosom merupakan pembawa sifat
menurun yang di dalamnya terdapat DNA (deoxyribonucleicacid) atau RNA
(ribonucleicacid). Inti sel (nukleus) diselubungi membrane luar dan dalam yang
terdiri atas nukleoplasma dan kromosom. Nukleus berfungsi sebagai pusat pengatur
kegiatan sel.

• Retikulum endoplasma

Gambar: retikulum endoplasma


Sumber: tribunneswiki.com

Retikulum endoplasma yaitu struktur benang-benang yang bermuara di inti sel


(nukleus). Ada dua jenis RE yaitu RE granuler (RE kasar) dan RE Agranuler (RE
halus). Retikulum endoplasma berfungsi menyusun dan menyalurkan zat-zat ke
Dalam sel (alat transportasi zat-zat dalam sel). Fungsi RE kasar adalah
mengumpulkan protein dari dan ke membran sel. Sedangkan, fungsi RE halus
adalah untuk mensintesis lipid, glikogen (gula otot), kolesterol, dan gliserida. Pada
RE kasar terdapat ribosom dan RE halus tidak terdapat ribosom.

Terdapat dua bentuk retikulum endoplasma, yaitu retikulum endoplasma kasar


dan retikulum endoplasma halus. Retikulum endoplasma kasar disebut demikian
karena permukaannya ditempeli banyak ribosom. Ribosom yang mulai mensintesis
protein dengan tempat tujuan tertentu, seperti organel tertentu atau membran, akan
menempel pada retikulum endoplasma kasar. Kebanyakan protein menujuke badan
Golgi, yang akan mengemas dan memilahnya untuk diantarkan ketujuan akhirnya.
Retikulum endoplasma halus tidak memiliki ribosom pada permukaannya.
• Ribosom
Ribosom berbentuk butiran-butiran bulat yang melekat sepanjang retikulum
endoplsma ada pula yang soliter (hidup sendiri terpisah) yang bebas di
sitoplasma. Ribosom berfungsi sebagai tempat untuk sintesis protein.

• Badan golgi
Badan golgi merupakan kumpulan ruang, gelembung kecil, dan kantong kecil
yang bertumpuk-tumpuk. Pada sel tumbuhan badan golgi disebut diktiosom.
Badan golgi berfungsi sebagai alat pengeluaran (sekresi) protein, dan lendir
maka disebut organel sekresi.

Gambar: badan golgi Sumber: .seputarilmu.com

• Mitokondria
Mitokondria memiliki membran dalam dan luar, yang berbentuk seperti
cerutu dan berlekuk-lekuk (Krista).

Gambar: mitokondria Sumber: www.gurusekolah.co.id

Di dalam mitokondria berlangsung proses respirasi untuk menghasilkan


energi. Mitokondria berfungsi sebagai penghasil energi sehingga di beri
julukan “ The Power House”.
• Lisosom

Gambar: lisosom Sumber: dosenpendidikan.co.id

Lisosom merupakn kantong kecil yang bermembran tunggal yang


mengandung enzim pencernaan. Lisosom berfungsi mencerna bagian-bagian
sel yang rusak atau zat asing yang masuk ke dalam sel serta penghasil dan
penyimpan enzim pencernaan seluler.

• Vakuola

Gambar: vakuola Sumber: gurupendidikan.co.id

Vakuola adalah ruangan yang terdapat di dalam sel. Pada sel tumbuhan yang
sudah tua, vakuola tampak berukuran besar dab berisi cadangan makanan dan
pigmen. Pada sel hewan, vakuola berukuran kecil. Vakuola mengandung
garam organik, glikosida, butir pati, dan enzim. Adapun selaput pembatas
antara vakuola dan sitoplasma ialah tonoplasma.

• Plastida

Gambar: plastida Sumber: gurupendidikan.co.id


Plastida merupakan badan bermembran rangkap yang mengandung membran
tertentu. Plastida mengandung pigmen hijau (klorofil) disebut kloroplas,
sedangkan yang berisi amilum disebut amiloplas. Plastida hanya terdapat
pada sel tumbuhan. Ada tiga jenis plastida yaitu lekoplas, kloroplas, dan
kromoplas.

Lekoplas adalah plastida berwarna putih yang berfungsi sebagai penyimpan


makanan dan terdiri dari amiloplas (untuk menyimpan amilum), elaioplas
(untuk menyimpan lemak/minyak), dan proteoplas (untuk menyimpan
protein). Kloroplas yaitu plastid yang memiliki pigmen waran hijau.
Kromoplas yaitu plastid yang mengandung pigmen, seperti karotin (kuning),
fikodanin (biru), fikosantin (kuning), dan fikoeritrin (merah).

• Sentrosom

Gambar: sentrosom Sumber: www.gurupendidikan.co.id

Struktur berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel (mitosis


maupun metosis). Organel ini hanya terdapat pada sel hewan yang berfungsi
aktif dalam pembelahan sel. Sel tumbuhan dan sel hewan memiliki perbedaan
yang cukup terlihat dengan adanya perbedaan organel yang ada pada sel
tersebut.

3. Proses –proses di dalam sel


• Transpor melalui membran
Membran sel bersifat semipermeabel sehingga hanya zat-zat tertentu yang
dapat menembusnya. Misalnya, H2O, CO2, O2, molekul polar kecil (gliserol)
dan molekul polar besar (hidrokarbon) dapat dengan mudah menembus
membrane sel. Sementara itu, glukosa dan ion-ion tidak dapat dengan bebas
keluar-masuk sel karena ukurannya atau ditolak oleh permukaan membran.
Macam-macam mekanisme transport pada membran sel dan sel adalah sebgai
berikut.
• Difusi
Difusi adalah proses pergerakan partikel-partikel (molekul atau ion) suatu
zat dari larutan yang konsentrasinya tinggi ke larutan yang konsentrasinya
rendah dengan atau tanpa melalui membran.

Molekul kecil yang tidak bermuatan akan lebih mudah berdifusi


dibandingkan dengan molekul bermuatan (ion-ion), seperti Na+ dan Cl-
karena membrane sel kurang permeable terhadap ion-ion. Selain itu, zat
yang dapat larut dalam lipid (molekul hidrofobik) lebih mudah berdifusi
melalui membrane sel dibandingkan dengan zat yang tidak larut dalam lipid
(molekul hidrofilik).

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses difusi adalah sebagai berikut:


• Suhu; makin tinggi suhu, makin besar terjadinya difusi.
• Konsentrasi; makin besar perbedaan konsentrasi antara dua larutan
yang berdifusi, makin besar terjadinya difusi.
• Ukuran molekul; makin besar ukuran molekul, makin lambat
terjadinya difusi.
• Media; difusi di udara lebih mudah daripada difusi di dalam larutan.
• Luas permukaan; makin luas permukaan difusi, makin besar terjadinya
difusi.

Selain difusi sederhana, terjadi juga difusi terfasilitasi. Molekul hidrofolik


yang berukuran lebih besard ari 7-8 A (Angstrom) tidak dapat masuk ke
dalam sel difusi sederhana. Akan tetapi, teryata molekul tersebut dapat
masuk juga kedalam sel. Mengapa hal ini bisa terjadi? Hal ini berlangsung
melalui difusi terfasilitas. Misalnya, laktosa tidak dapat menembus
membran sel, tapi setelah terbentuk enzim permease di dalam membrane sel
maka laktosa dapat masuk ke dalam sel.

• Osmosis
Osmosis merupakan difusi pelarut melalui membrane semipermeabel.
Pelarut yang bersifat universal adalah air, sedangkan membran
semipermeabel atau selektif permeabel adalah membran yang hanya dapat
dilalui oleh molekul tertentu. Jadi osmosis adalah difusi air dari daerah
yang berkonsentrasi rendah (hipotonik) ke daerah berkonsentrasi tinggi
(hipertonik) melalui membrane semipermeabel.

Pergerakan molekul air melalui membran semipermeabel selalu dari


larutan hipotonik menuju ke larutan hipertonik sehingga perbandingan
konsentrasi zat terlarut kedua larutan seimbang (isotonik). Misalnya,
sebuah sel diletakan di dalam air murni. Konsentrasi zat terlarut di dalam
sel lebih besar (hipertonik) karena adanya garam, mineral, sam-asam
organik dan berbagai zat lain yang dikandung sel. Dengan demikian, air
akan terus mengalir kedalam sel sehingga konsentrasi larutan didalam
sel dan diluar sel sama. Namun, membran sel memiliki kemampuan yang
terbatas untuk mengembang sehingga sel tersebut pecah (lisis). Pada sel
darah merah, peristiwa ini disebut hemolisis. Pada sel tumbuhan, peristiwa
ini dapat teratasi karena sel tumbuhan memiliki dinding sel yang menahan
sel mengembang lebih lanjut. Pada sel tumbuhan, keadaan ini disebut
tekanan turgor. Keadaan sel seperti ini membuat tanaman kokoh dan tidak
layu.

Jika sel dimasukan kedlam larutan hipertonik, air akan terus menerus
keluar dari sel. Sel akan mengerut (krenasi), mengalami dehidrasi dan
bahkan dapat mati. Pada sel tumbuhan, hal ini menyebabkan sitoplasma
mengerut dan terlepas dari dinding sel. Peristiwa ini disebut plasmolisis.
Dengan demikian, pada saat tertentu, sel perlu meningkatkan kembali
kandungan zat-zat dalam sitoplasma untuk menaikan tekanan osmotik di
dalam sel. Cara sel mempertahankan tekanan osmotiknya ini disebut
osmoregulasi.Demikian seterusnya, sel selalu aktif dan hal tersebut
dilakukan untuk mempertahankan kondisi setimbang antara sel dan
lingkungannya. Proses metabolisme membutuhkan air, mineral atau garam
dan berbagai zat yang terkandung dalam sitoplasma. Akibatnya, tekanan
osmotik dan konsentrasi molekul-molekul lain berubah sehingga terjadi
aliran difusi dan osmosis yang terus menerus dari sel ke luar atau dari luar
ke dalam sel.

• Transpor Aktif
Perbedaan utama antara transpor aktif, osmosis dan difusi adalah energi
yang dikeluarkan sel. Pada osmosis dan difusi, sel tidak mengeluarkan
energi apa pun untuk memindahkan zat melewati membran sel karena zat
berpindah sesuai dengan gradient konsentrasi. Dengan kata lain, difusi dan
osmosis terjadi secara spontan.

Transpor aktif merupakan mekanisme pemindahan molekul atau zat


tertentu melalui membran sel, berlawanan arah dengan gradien
konsentrasi. (perbedaan konsentrasi). Oleh karena itu, harus ada energi
tambahan dari sel yang digunakan untuk membantu perpindahan tersebut.
Energi tambahan yang digunakan dalam proses transport aktif berasal dari
ATP yang dihasilkan oleh mitokondria melalui proses respirasi. Selain itu,
pada membran sel terdapat lapisan protein.Salah satu jenis protein yang
terdapat di membran sel tersebut adalah protein transport. Protein transport
mengenali zat tertentu yang masuk atau keluar sel.

Zat yang dipindahkan dengan cara transport aktif pada umumnya adalah
zat yang memiliki ukuran molekul cukup besar sehingga tidak mampu
melewati membran sel. Sel mengimbangi tekanan osmosis lingkungannya
dengan cara menyerap atau mengeluarkan molekul-molekul tertentu.
Dengan demikian, terjadi aliran air masuk atau keluar sel.
Contoh transport aktif adalah pemompaan natrium (Na+) dan kalium (K+)
pada sel-sel hewan dengan pompanya berupa kelompok protein khas yang
terdaoat di dalam membran sel. Protein khas tersebut dapat menukar
natrium (Na+) kedalam dan kalium (K+) ke luar sel dengan menggunakan
energy dari ATP. Pertukaran ini bersifat relative seimbang sehingga
biasanya ion kalium yang dimasukan kedalam sel hanya 2 untuk menukar
3 ion natrium yang dikelurakan.Disamping itu juga terdapat system
transport yang terpadu yaitu melalui transport aktif dan difusi terfasilitasi.
Contoh sistem transport terpadu adalah transport glukosa dari epitel usus
halus ke darah. Adanya sistem transport penggandengan glukosa di epitel
usus halus memungkinkan glukosa ditranspor dari usus halus ke darah
melalui sel.

• Edositosis
Istilah endositosis membran sel membentuk pelipatan ke dalam
(invaginasi) dan “memakan” benda yang akan dipindahkan ke dalam sel.
Di dalam sel, benda tersebut dilapisi oleh sebagian membran sel yang
terlepas membentuk selubung.
Terdapat tiga bentuk endositosis, yaitu:
• Fagositosis
Fagositosis merupakan proses endositosis dimana benda yang
dimakan (dimasukan) ke dalam sel berupa zat atau molekul padat.
Proses “makan” pada sel darah putih (leukosit) merupakan contoh
fagositosis.

• Pinositosis
Pinositosis merupakan proses endositosis, dimana benda yang
dimasukan ke dalam sel berupa zat cair atau larutan. Semua jenis sel
hewan dapat melakukan proses pinositosis. Tahapan terjadinya
pinositosis adalah sebagai berikut:
1. Molekul-molekul medium kultur mendekati membran sitoplasma.
2. Molekul-molekul mulai melekat (menempel) pada plasma, hal ini
terjadi karena adanya konsentrasi yang sesuai antara protein dan ion
tertentu pada medium sekeliling sel dengan di dalam sel.
3. Mulai terbentuk invaginasi pada membran sitoplasama.
4. Invaginasi semakin ke dalam sitoplasma.
5. Terbentuk kantong dalam sitoplasma dan saluran pinositik
6. Kantong mulai lepas dari membran plasama dan membentuk
gelembung-gelembung kantong gelembung-gelembung kantong
mulai mempersiapkan diri untuk melakukan fragmentasi.
7. Gelembung-gelembung kantong mulai mempersiapkan diri untuk
melakukan fragmentasi.
8. Gelembung pecah menjadi gelembung yang lebih kecil.
• Endositosis dengan Bantuan Reseptor
Endositosis dengan bantuan reseptor merupakan proses endositosis
dimana benda molekul yang diterima atau dimasukan kedalam sel
bersifat spesifik. Di dalam lekukan membrane plasma terdapat
reseptor protein yang akan berikatan dengan protein molekul yang
akan diterima sel.

• Eksositosis
Proses amoeba mengeluarkan sisa-sisa makanan melalui vakuolanya
adalah salah satu contoh eksositosis. Vakuola atau selubung membran
melingkupi sisa zat makanan yang sudah dicerna. Kemudian, selubung
membran tersebut bergabung kembali dengan membrane sel sehingga sisa
zat makanan akan dibuang keluar sel.

2. Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan


Struktur mendasar sel hewan dan sel tumbuhan sebenarnya sama saja, hanya
saja karena masing-masing jenis sel tumbuhan dan sel hewan mengalami
berbagai stimulus yang berbeda dari lingkungan, hal ini memunculkan perbedaan
pada dua jenis sel tersebut. Contohnya dari segi peran ekologis, baik sel
tumbuhan dan sel hewan memiliki peran yang sangat berbeda. Tumbuhan
berperan sebagai produsen makanan, sementara hewan berperan sebagai
konsumen tumbuhan atau hewan lain.

Sel hewan dan sel tumbuhan terdapat perbedaan pada komponen organel sel
yang menyusunnya. Sel hewan tidak memiliki dinding sel sehingga bentuk sel
hewan tidak tetap seperti sel tumbuhan. Pada sel hewan terdapat dua sentriol
berbentuk silindris ayau bulat panjang. Sentrisol tidak memiliki membran, DNA,
dan RNA. Sentrisol berfungsi membentuk perlengkapan pembelahan sel.
Sentrisol merupakan struktur yang hampir sama dengan tubuh basal. Tubuh
basal terdapat di bagian dasar dari setiap silia dan flagella. Tubuh basal
membantu pengaturan mikrotubulus yang menyusun silia dan flagella. Sel
hewan, terdapat daerah sumber penyebaran mikrotubulus bernama sentrosom
yang bertindak sebagai pusat pengatur mikrotubulus.

Gambar struktur sel hewan Sumber: dosenpendidikan.co.id


Sel tumbuhan mempunyai struktur membran sel, inti sel, dan ditoplasma yang
didalamnya terdapat organel-organel sel yang tidak jauh berbeda dengan sel
hewan, hanya saja pada sel tumbuhan tidak ditemukan sentriol, akan tetapi, sel
tumbuhan memilki dinding sel, plastida dan vakuola. Sentriol tidak terdapat
pada sel tumbuhan karena telah diketahui bahwa perlengkapan pembelahan sel
terbentuk tanpa adanya sentriol atau struktur lain yang tampak dalam sentrosom.

Gambar struktur sel tumbuhan


Sumber: Wikipedia.org

D. Penugasan Mandiri

1. Cermati gambar struktur struktur sel hewan dan sel tumbuhan berikut!

Gambar struktur sel hewan dan tubuhan


Sumber: edubio.info

2. Identifikasilah berbagai organel penyusun sel hewan dan sel tumbuhan tersebut!
3. Dari hasil identifikasi berbagai organel sel hewan dan tumbuhan, isikan hasil
identifikasi ke dalam tabel sebagai berikut:
Pembeda Sel hewan Sel tumbuhan
Lisosom
Plastida
Dinding sel
Sentriol
Vakuola

Cermati berbagai skema gambar berbagai organel sel di kolom pertama tabel berikut,
kemudian deskripsikan struktur dan fungsinya pada kolom yang tersedia!

No. Gambar organel sel Deskripsi struktur Fungsi


1.

Dinding sel
2.

Membran sel
3.

Mitokondria
4.

Nukleus
5.

Ribosom
6.

Retikulum endoplasma
7.

Badan golgi
8.

Lisosom
9.

Sentriol
10.

Vakuola
11.

Kloroplas
DAFTAR PUSTAKA

Cambell. 1997. Biology. Calfornia. The benjamin/cumming Publishing Company, Inc.


Irnaningtyas . 2010 . Buku teks Biologi SMA/MA kelas XI . Jakarta : Erlangga.
Kimbal, J.W. 1998. Biologi Edisi ke lima. Jakarta: Erlangga.

Rachmawati, F,dkk. 2009 . Biologi untuk SMA/MA kelas XI Program IPA . jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional .

Sloane, E . 2003 . Anatomi dan Fisiologi untuk pemula . Jakarta : Anggota IKAPI .

Suwarno . 2009 . Panduan Belajar Biologi XI untuk SMA dan MA . Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
SISTEM PEREDARAN DARAH

Sistem peredaran darah terdiri atas 3 komponen utama yaitu darah dan organ peredaran
darah yaitu jantung dan pembuluh darah.

Darah
Darah merupakan jaringan ikat yang berwujud cair dan tersusun atas dua kompenen yaitu plasma
darahdan sel-sel darah.
Fungsi darah
Darah berfungsi untuk :
a. mengangkut sari-sari makanan dan oksigen keseluruh tubuh
b. mengangkut nutrien, hormon dan senyawa lainnya (seperti obat) ke
seluruh tubuh.
c. Mengangkut sisa-sisa oksidasi yang tidak diperlukan oleh tubuh
dari jaringan keorganekskresi (pegeluaran).

Darah terdiri dari dua komponen utama


yaitu plasma darah dan sel-sel darah.
Apabila darah yang terdapat di dalam
tabung reaksi disentrifugasi (diputar)
dengan kecepatan tertentu, sel – sel
darah akan berada pada bagian dasar
sedangkan plasma berada pada bagian
atas Plasma darah merupakan komponen
penyusun darah yang paling banyak
yaitu sebesar 55% bagian darah
Gambar 1. Komponen-Komponen Darah
Plasma Darah
Plasma darah merupakan cairanberwarna jernin kekuningan, terdiri atas 90 % air dan sisanya
zat-zat yang terlarut dalam air. Zat-zat terlarut dalam plasma darah yaitu sebagai berikut:
• sari-sari makanan (glukosa, asam lemak, gliserol dan asam amino)
• garam mineral,
• enzim Meskipun zat terlarut
• hormon pada plasma darah
• Antibodi terlihat banyak, tetapi
• sisa metabolisme (urea dan asam urat) 90 % dari penyusun
• gas terlarut dalam plasma (oksigen dan karbon dioksida) plasma darah adalah air
• protein darah (albumin, fibrinogen dan globulin).
Fungsi plasma darah adalah mengedarkan sari-sari dan sisa metabolisme, berperan dalam pembekuan
darah (dilakukan oleh fibrinogen) dan melawan benda asing yang masuk ke darah (dilakukan oleh
antibodi)
Sel- Sel Darah
Sel darah dibagi menjadi 3 yaitu sel darah merah, sel darah putih dan keping darah.

Gambar 2. Sel-sel darah


Sumber : kementerian pendidikan dan kebudayaan republik indonesia 2017

Apakah sel-sel darah memiliki bentuk yang sama ?

……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
………

1) Sel Darah Merah (Eritrosit)


Pernahkah kalian berpikir, mengapa darah berwarna merah ?
Sel darah merah merupakan sel darah yang paling
banyak terdapat dalam darah .
Sel darah merah dibuat terutama di dalam sumsum
merah yang terdapat dalam tulang-tulang pipih, hati,
dan limfa. Sel darah merah berusia sekitar 120 hari.
Sel yang telah tua akan dihancurkan di hati dan limpa.
Selanjutnya, di dalam hati, Hemoglobin diubah dan
dijadikan pigmen(pigmen empedu).
Gambar 3. Sel darah merah Sumber :
https://www.ruangguru.com/blog/komposisidan-
fungsi-darah
TAHUKAH ANDA ?
laki-laki memiliki sel darah merah lebih banyak dalam
Orang yang tinggal di dataran
tubuhnya. Pada laki-laki dewasa, setiap 1 mikroliter tinggi (penggunungan)
atau 1 milimeter kubik (mm3 ) darahnya mengandung memiliki
sekitar 4,5 – 6,3 juta sel darah merah, sedangkan jumlah sel darah merah yang
perempuan dewasa mengandung 4,2 – 5,5 juta sel darah lebih banyak. Hal ini
dikarenakan Kadar oksigen
merah. Jumlah sel darah merah yang lebih tinggi pada laki- didataran tinggi lebih rendah.
laki karena laki-laki memiliki tingkat metabolisme yang Tubuh memerlukan sel darah
lebih tinggi daripada perempuan, sehingga konsentrasi merah lebih banyak agar
eritrosit yang lebih besar diperlukan untuk menyediakan hemoglobin pada sel darah
oksigen yangdibutuhkan untuk metabolisme sel-sel. merah dapat mengikat oksigen
lebih banyak juga.
Eritrosit berumur sekitar 120 hari. Eritrosit yang sudah tua
dan rusak akan dirombak di dalam hati dan limpa
Ciri-ciri sel darah merah (eritrosit)
a. Eritrosit berbentuk bulat pipih dengan bagian tengahnya cekung (bikonkaf).
Bentuk bikonkaf memiliki permukaan yang lebih luas untuk difusi oksigen sehinggapergerakan
gas ke dalam dan ke luar sel berlangsung lebih cepat.
b. tidak memiliki inti sel
c. ukuran sel 7,5 – 7,7 μm
d. Mengandung hemoglobin (Hb)
Warna merah pada darah disebabkan adanya hemoglobin (Hb) dalam sel darah merah. Hemoglobin
atau zat warna darah merupakan suatu protein yang mengandung unsur besi. Fungsi hemoglobin
mengikat oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2).
Fungsi eritrosit
Fungsi eritrosit adalah mengangkut oksigen dari paru-paruke seluruh tubuh dan mengangkut karbon
dioksida dari seluruh tubuh ke paru-paru. Hemoglobin yang mengikat oksigen (oksihemoglobin)
berwarna merah cerah, sedangkan hemoglobin yang masih mengikat karbondioksida berwarna merah tua
keunguan.

2) Sel Darah Putih (Leukosit)


Jumlah sel darah putih tidak sebanyak jumlah sel darah merah.
Ciri-ciri sel darah putih (leukosit)
a. memiliki bentukyang tidak tetap
b. berukuran lebih besar daripada eritrosit (sel
darah merah), yaitu 10- 12 μm
c. mempunyai inti sel
d. tidak berwarna
e. bersifat amuboid (bergerak sepertiAmoeba), dan
dapat melakukan diapedesis (menembus dinding
pembuluh darah).

Sel darah putih berusia sekitar 6-9 hari. Jika sudah mati, leukosit akan diserap oleh hati.
Fungsi leukosit
Fungsi leukosit yaitu sebagai alat pertahanan tubuh, yaitu melawan penyakit yang masuk ke dalam tubuh
dan membentuk antibodi. Leukosit dapat melawan kuman/bakteri dengan cara memakannya
(Fagositosis). Jika kamu terkena sebuah penyakit maka sel darah putih akan
diproduksi oleh tubuh secara lebih cepat dan banyak, hal ini dimaksudkan untuk mencegahagar
penyakitnya tidak tambah parah. Dengan adanya antibodi/sistem imun pada darah,
maka tubuh tidak mudah terserang penyakit yang dapat mengganggu aktivitas

Berdasarkan ada atau tidaknya butir-butir kasar (granula) dalam sitoplasma, leukosit dapatdibedakan
menjadi granulosit dan agranulosit
• Granulosit merupakan kelompok sel darah putih yang mempunyai granula dalamsitoplasmanya.
Granulosit terdiri atas eosinofil, basofil, dan netrofil.
• Agranulosit merupakan kelompok sel darah putih yang tidak mempunyai granula dalam
sitoplasmanya. Agranulosit terdiri atas limfosit dan monosit.
Agar kalian dapat memahami karakteristik jenis-jenis sel darah putih dengan baik, perhatikanTabel 1.
Tabel 1. Karakteristik jenis-jenis sel darah putih

Sumber : kemendikbud IPA 2014

3) Keping darah (trombosit)

Ciri-ciri keping darah (trombosit)


a. memiliki bentuk yang tidak teratur
b. tidak berwarna dan tidak berinti
c. berukuran lebih kecil dari eritrositdan
leukosit yaitu 2-4 μm
d. mudah pecah (rapuh).

Gambar 5. Keping darah (trombosit)


Sumber : https://www.ruangguru.com/blog/komposisi-dan-fungsi-darah
Usia trombosit sekitar 10 hari. Trombosit yang mati akan dihancurkan oleh limpa.

Fungsi keping darah (trombosit)


Fungsi trombosit untuk melakukan proses pembekuan darah. Tugasnya adalah
menggumpalkandarah dengan tujuan mengurangi darah yang keluar pada saat terjadi
luka pada manusia.

Proses Pembekuan Darah


Apa yang terjadi saat tubuh terluka?
Benar, tubuh akan mengeluarkan darah.
Tahukah kamu, saat terluka, tubuh memiliki mekanisme alami
untuk menghentikan pendarahan.
Nah, bagaimana darah dapat berhenti mengalir pada luka?

Luka pada kulit atau luka dalam menyebabkan robekan kecil di dinding
pembuluh darah yang mengakibatkan perdarahan. Selanjutnya trombosit yang
bersentuhan dengan permukaan kasar dari pembuluh darah yang terluka akan
pecah. Di dalam trombosit terdapat enzim trombokinase atau tromboplastin.
Enzim tromboplastin akan mengubah protein yang disebut protrombin (calon
trombin) menjadi trombin karena pengaruh ion kalsium dan vitamin K dalam
darah. Trombin akan mengubah fibrinogen (protein darah) menjadi benang-
benang fibrin. Benang-benang fibrin ini akan membentuk jaring-jaring di
sekitar sel-sel darah, sehingga luka tertutup dan darah tidak menetes lagi.

Gambar 6 mekanisme pembekuan darah

SISTEM PENCERNAAN MANUSIA


A. Kompetensi Dasar

: Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem


3.
6 pencernaan dalam kaitannya dengan nutrisi, bioproses dan gangguan fungsi
yang dapat terjadi pada sistem pencernaan manusia.
4.
: Menyajikan laporan hasil uji zat makanan yang terkandung dalam berbagai
6 jenis bahan makanan dikaitkan dengan kebutuhan energi setiap individu
serta teknologi pengolahan pangan dan keamanan pangan

B. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui tayangan video, peserta didik dapat mengidentifikasi zat makanan yang
dibutuhkan oleh tubuh manusia dengan baik.
2. Melalui kajian literatur dan diskusi, peserta didik dapat menguraikan fungsi zat
makanan bagi tubuh manusia dengan benar.
3. Melalui tayangan video dan kajian literatur, peserta didik dapat menganalisis
dampak kekurangan gizi bagi tubuh dengan baik.

C. Uraian Materi
Makanan yang kita makan harus dicerna atau dipecah menjadi molekul-molekul
yang lebih kecil atau sederhana agar dapat digunakan oleh sel-sel tubuh. Makanan
mempunyai berbagai fungsi, antara lain:
1. Pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
2. Pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh yang telah rusakatau tua.
3. Pengaturan metabolisme tubuh.
4. Penjaga keseimbangan cairan tubuh.
5. Pertahanan tubuh terhadap penyakit.
6. Penghasil energi.

Gambar 1.1 Menu Zat Makanan


https//images.app,goo.gl/gUEcL5GeuQqkEyYe
1. Karbohidrat

Apakah Anda setiap hari makan nasi? Nasi meupakan salah satu
makanan pokok yang banyak mengandung karbohidrat yang berfungsi
sebagai sumber energi paling utama.

Gambar 1.2 Zat Makanan yang Mengandung Karbohidrat


https//images.app,goo.gl/gUEcL5GeuQqkEyYe

Karbohidrat dibagi menjadi tiga macam, yaitu:


a. Monosakarida merupakan karbohidrat yang memiliki susunan molekul paling
sederhana, molekul gugus gula yang termasuk monosakarida yaitu glukosa,
fruktosa dan galaktosa. Ketiga macam monosakarida tersebut banyak
terdapat pada buah-buahan. Monosakarida adalah hasil akhir pemecahan dari
karbohidrat yang lebih kompleks susunan molekulnya.
b. Disakarida terdiri atas dua molekul monosakarida, contoh disakarida adalah
sukrosa, maltose dan laktosa. Sukrosa banyak terdapat dalam gula pasir yang
dikonsumsi, adapun maltose terdapat di dalam biji-bijian. Laktosa adalah
karbohidrat yang terdapat dalam bahan makanan yang berasal dari hewan
misalnya air susu.
c. Polisakarida merupakan karbohidrat yang memiliki susunan molekul yang
kompleks. Contoh polisakarida adalah pati, glikogen dan selulosa. Pati
banhyak terdapat di dalam umbi-umbian, glikogen banyak terdapat dalam
otot dan hati hewan, sedangkan selulosa banyak terdapat di bagian serat
tumbuhan.

2. Protein
Protein adalah zat makanan yang mengandung unsur karbon (C), hydrogen
(H), oksigen (O) dan nitrogen (N). Protein memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Sumber energi
b. Sebagai zat pembangan dalam tubuh
c. Berperan dalam sistesis zat=zat penting tubuh seperti hormone dan enzim
d. Perbaikan dan pemeliharaan jaringan tubuh
Protein

Gambar 1.2 Zat Makanan yang Mengandung Protein


https//images.app,goo.gl/gUEcL5GeuQqkEyYe

Sebelum diserap oleh tubuh, protein harus diubah dahulu menjadi asam
amino. Asam amino dibagi menjadi dua macam yaitu asam amino esensial
dan asam amino nonesensial. Asam amino esensial adalah asam amino yang
tidak dapat disintesis atau dibentuk oleh tubuh, jadi diperoleh melalui
makanan. Sedangkan asam amino nonesensial yaitu asam amino yang dapat
disintesis oleh tubuh.
Bahan makanan yang banyak mengandung protein dapat digolongkan
menjadi dua macam yaitu protein hewani dan protein nabati. Protein hewani
adalah protein yang diperoleh dari hewan, seperti daging, telur dan ikan.
Adapun protein nabati adalah protein yang diperoleh dari tumbuhan seperti
kacang- kacangan.

3. Lemak
Lemak sering disebut lipid dan tersusun atas unsur C, H dan O. Di dalam satu
molekul lemak terdapat satu molekul gliserol dan tiga molekul asam lemak.
Asam lemak debadakan menjadi dua yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak
tak jenuh. Asam lemak jenuh banyak terdapat pada daging, keju, susu dan
mentega. Sedangkan asam lemmak tak jenuh banyak terdapat pada minyak
kedelai, minyak kelapa, ikan dan minyak goreng.

Lemak

Gambar 1.3 Zat Makanan yang Mengandung Lemak


https//images.app,goo.gl/gUEcL5GeuQqkEyYe

Fungsi lemak bagi tubuh adalah:


a. Marupakan sumber energi
b. Sebagai pelarut vitamin A, D, E dan K
c. Sebagai pelindung organ-organ tubuh
d. Pembangun bagian sel
e. Sebagai makanan cadangan
4. Vitamin
Vitamin adalah zat organic yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah sedikit.
Meskipun diperlukan dalam jumlah sedikit, vitamin memiliki peran sangat
penting bagi tubuh seperti untuk kesehatan mata dan tulang. Semua jenis
vitamin dapat dibagi menjadi dua golongan besar yaitu vitamin yang larut
dalam air (vitamin B dan C) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A,
D, E dan K). Untuk lebih memahami jenis vitamin dan fungsunya, perhatikan
table berikut.

Tabel 1. 1. Macam-Macam Vitamin


Vitamin Sumber Fungsi Kebutuhan Gejala Kekurangan
Per Hari
Larut dalam air
Vitamin BRagi,
1 hati, dagingMetabolisme 1,5 mg Beri-beri,kerusakan
(tiamin) merah, karbohidrat jantung,dan kulit lebam
dan biji-bijian
Vitamin BSusu,
2 telur, dan sayuranMetabolisme energi 1,8 mg Luka pada mulut dan kulit
(riboflavin) dan pertumbuhan lebam
Vitamin BDaging
3 merah, unggas,
Metabolisme energy 20 mg Pelagra, kerusakan kulit
(niasin) dan hati kelamin, dan gangguan mental
Vitamin BSusu,
6 hati, dan padi Metabolisme asam amino2 mg Anemia, pertumbuhan yang
(piridoksin) terhambat, dan kejang otot
Vitamin Daging, susu, dan telur Produksi sel darah 0,003 mg Anemia dan gangguan saraf
B12 merah

Asam pantotenatHati, daging, telur, danMetabolisme energy 5–10 mg Gangguan sistem reproduksi dan
hampir hormone
semua makanan
Asam folat Biji-bijian, telur, dan
Koenzim dalam jalur
0,4 mg Anemia, pertumbuhan terhambat,
hati biosintesis dan pembentukan sel darah
putih terhambat
Biotin Ragi,sayuran, dantelurKoenzim dalam berbagai Tidak Gangguan kulit dan rambut,
metabolisme diketahui gangguan saraf, dan gangguan
otot
Vitamin C Jeruk, tomat, Pembentukan kartilago 45 mg Kudis dan pendarahan
(asam askorbat) kentang, dan sayuran kulit

Larut dalam lemak


Vitamin ABuah-buahan, sayuran, Kesehatan kulit dan mata
1 mg Rabunsenja dangangguan
(retinol) susu dan hati kulit
Vitamin Susu,
D minyak ikan, dan
Penyerapan kalsium 0,01 mg Kelainan tulang dan gigi
(kalsiferol) telur
Vitamin EDaging, sayuran, dan biji-
Kesehatan sel darah 15 mg Anemia
(tokoferol) bijian merah
Vitamin K Sayuran hijau Penggumpalan darah 0,03 mg Gangguan penggumpalan
darah

5. Mineral
Mineral diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang relative sedikit. Sumber
mineral dapat berasal dari tumbuhan maupun hewan. Fungsi mineral bagi
tubuh Antara lain:
a. Bahan pembentuk berbagai jaringan tubuh, misalnya tulang, gigi,
rambut, kuku, kulit dan sel darah merah.
b. Sebagai bahan pengatur, misalnya keseimbangan keasaman cairan
tubuh, penggumpalan darah dan membantu proses metabolisme dalam
tubuh.

Untuk lebih memahami tentang macam-macam mineral dan fungsinya,


perhatikan tabel di bawah ini!
Tabel 1.2. Mineral dan Fungsinya
Mineral Sumber Fungsi Kebutuhan Per Gejala
Hari kekurangan
Kalsium Susu, keju,sayuran Pertumbuhan tulang, 800 mg Pertumbuhan
(Ca) hijau, dan penggumpalan darah, terhambat,
polong- fungsi otot dan saraf osteoporosis, dan
polongan kejang otot
Fosfor (P) Susu, telur, dan Pertumbuhan tulang dan 800 mg Gangguan tulang dan
daging gigi gigi
Sulfur (S) Setiap makanan yang Pembentukan kartilago dan Tidak diketahui Gangguan tulang dan
mengandung protein tendon otot

Kalium (K) Hampir di setiap Fungsi saraf dan otot 2.500 mg Otot lemah, gangguan
makanan jantung,
dan kematian
Klor (Cl) Garam Keseimbangan asam- 2.000 mg Gangguan usus dan
basatubuh,fungsisaraf muntah- muntah
dan otot, serta
keseimbanganairdalam
tubuh
Natrium Garam Keseimbangan asam- 2.500 mg Lemah, diare, dan
(Na) basatubuh,fungsisaraf kejang otot
dan otot, dan
keseimbanganairdalam
tubuh
Magnesium Sayuran hijau Kofaktor enzim dan 350 mg Kejang otot,
(Mg) sintesis protein pertumbuhan
terhambat, dan
detak jantung tak
beraturan
Besi (Fe) Telur, sayuran, dan Hemoglobin (Hb) 10 mg Anemia dan gangguan
Daging pada kulit
Fluor (F) Air minum dan Memperkuat tulang dan 2 mg Gangguan tulang dan
makanan laut gigi gigi
Seng (Zn) Hampir di setiap Kofaktor enzim dan 15 mg Demam dan
makanan pertumbuhan jaringan muntah-muntah

Tembaga (Cu) Daging Sintesis hemoglobin 2 mg Anemia


Mangan Kuning telur dan Komponen beberapa enzim 3 mg Tidak diketahui
(Mn) sayuran hijau
Iod (I) Makanan laut, susu, Sintesis hormon tiroid 0,14 mg Gondok
dan garam Bagian dari vitamin
B12

Kobalt (Co) Daging, hati, dan tercakup dalam Tidak diketahui


susu vitamin
B12
SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

A. Kompetensi Dasar
:
3.7 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem
respirasi dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat
terjadi pada sistem respirasi manusia.
4.7
: Menyajikan hasil analisis pengaruh pencemaran udara terhadap kelainan pada
struktur dan fungsi organ pernapasan manusia berdasarkan studi literatur.

B. Tujuan Pembelajaran
1. Menganalisis mekanisme pernapasan pada manusia melalui pembuatan media alat
peraga sederhana
2. Menganalisis dampak pencemaran udara penyebab gangguan pada organ sistem
pernapasan melalui pengamatan video pembelajaran.

C. Uraian Materi

1. Mekanisme Pernapasan
Pernapasan adalah suatu proses poses pertukaran gas oksigen dan karbondioksida.
Proses pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom. Menurut tempat
terjadinya pertukaran gas, maka pernapasan dapat dibedakan atas 2 jenis.
1. Pernapasan luar (Eksternal) terjadinya pertukaran udara antara udara dalam alveolus
dengan darah dalam kapiler.
2. Pernapasan dalam (Insternal) adalah pertukaran udara antara darah dalam kapiler
dengan sel-sel tubuh.

Keluar masuk udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam
rongga dada dengan tekanan udara di luar tubuh. Jika tekanan di luar rongga dada lebih
besar maka udara akan masuk. Sebaliknya, apabila tekanan dalam rongga dada lebih
besar maka udara akan keluar. Proses pernapasan selalu terjadi dua siklus, yaitu
inspirasi (menghirup udara) dan ekspirasi (mengeluarkan udara).
Berdasarkan cara melakukan inspirasi dan ekspirasi serta tempat terjadinya pernafasan
manusia dapat melakukan 2 mekanisme pernapasan, yaitu pernapasan dada dan
pernapasan perut. Pernapasan dada dan perut terjadinya secara bersamaan

Gambar 10. Mekanisme ekspirasi dan inspirasi saat bernafar www.pelajaran.co.id

a) Pernapasan Dada
Pernapasan dada merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas
otot-otot antartulang rusuk (intercosta). Pernapasan dada terjadi melalui fase
inspirasi dan ekspirasi yang mekansmenya sebagai berikut:
Mekanisme pernapasan dada
1. Fase Inspirasi pernapasan dada
Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut: Otot antar tulang rusuk
(muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi --> tulang rusuk terangkat
(posisi datar) --> Paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru
menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara luar masuk ke
paru-paru.
2. Fase ekspirasi pernapasan dada.
Mekanisme ekspirasi pernapasan perut adalah sebagai berikut: Otot antar
tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk menurun --> paru-paru menyusut -->
tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan
udara luar --> udara keluar dari paru-paru.

b) Pernapasan Perut
Pernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas
otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada. Mekanisme
pernapasan perut dapat dibedakan menjadi dua tahap yakni sebagai berikut:
1. Fase inspirasi pernapasan perut.
Mekanisme inspirasi pernapasan perut sebagai berikut: sekat rongga dada
(diafraghma) berkontraksi posisi dari melengkung menjadi mendatar
paru-paru mengembang tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil
dibandingkan tekanan udara luar udara masuk.
2. Fase ekspirasi pernapasan perut.
Mekanisme ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut: otot diafraghma
relaksasi posisi dari mendatar kembali melengkung paru-paru
mengempis tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan tekanan
udara luar udara keluar dari paru-paru.
Gambar 11. Mekanisme pernafasan dada dan perut
www.utakatikotak.com

2. Gangguan Sistem Pernafasan

Beberapa gangguan (kelainan dan penyakit) pada sistem pernapasan manusia antara
lain sebagai berikut:
1. Asma adalah gangguan pada rongga saluran pernapasan yang diakibatkan oleh
kontraksi otot polos pada trakea dan mengakibatkan penderita sulit bernapas.
ditandai dengan kontraksi yang kaku dari bronkiolus. Asma biasanya disebabkan
oleh hipersensitivas bronkiolus (disebut asma bronkiale) terhadap benda-benda
asing di udara. penyebab penyakit ini juga dapat terjadi dikarenakan faktor psikis
dan penyakit menurun.

Gambar 16. Bronkiolus penderita asma (kiri)


dibanding bronkiolus normal (kanan)
www.p2ptm.kemkes.go.id

2. Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit spesifik yang disebabkan oleh bakteri


Mycobacterium tuberculosae. Penyakit ini menyebabkan proses difusi oksigen
yang terganggu karena adanya bintik- bintik kecil pada dinding alveolus. Keadaan
ini menyebabkan : · Peningkatan kerja sebagian otot pernapasan yang berfungsi
untuk pertukaran udara paru- paru · Mengurangi kapasitas vital dan kapasitas
pernapasan · Mengurangi luas permukaan membran pernapasan, yang akan
meningkatkan ketebalan membran pernapasan sehingga menimbulkan penurunan
kapasitas difusi paru-paru
3. Faringitis merupakan peradangan pada faring sehingga timbul rasa nyeri pada
waktu menelan makanan ataupun kerongkongan terasa kering. Gangguan ini
disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus dan dapat juga disebabkan terlalu
banyak merokok. Bakteri yang biasa menyerang penyakit ini adalah Streptococcus
pharyngitis.
Gambar 17. Peradangan faring pada penderita faringitis
https://medium.com

4. Bronkitis adalah penyakit karena peradangan pada bronkus (saluran yang


membawa udara menuju paru-paru). Penyebabnya bisa karena infeksi kuman,
bakteri atau virus. Penyebab lainnya adalah asap rokok, debu, atau polutan udara.

Gambar 18. Peradangan saluran bronkus pada penderita


bronchitis (kanan), bandingkan dengan bronkus normal (kiri)
http://sakitbronchitis.blogspot.com/

5. Pneumonia adalah peradangan paru-paru dimana alveolus biasanya terinfeksi oleh


cairan dan eritrosit berlebihan. Infeksi disebarkan oleh bakteri dari satu alveolus ke
alveolus lain hingga dapat meluas ke seluruh lobus bahkan seluruh paru-paru.
Umumnya disebabkan oleh bakteri streptokokus (Streptococcus), Diplococcus
pneumoniae, dan bakteri Mycoplasma pneumoniae.

Gambar 19. Alveolus berisi cairan karena infeksi bakteri pada penderita
pneumonia (kanan), bandingkan dengan alveolus normal (kiri)
https://medlineplus.gov/

6. Emfisema adalah kelain paru-paru disebabkan karena hilangnya elastisitas


alveolus. Alveolus sendiri adalah gelembung-gelembung yang terdapat dalam
paru-paru. Pada penderita emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan
dengan orang yang sehat karena karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari
paru-paru terperangkap didalamnya. Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-
antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru ini.
Gambar 20. Alveolus penderita emfisema dan alveolus normal
https://idnmedis.com/

7. Dipteri merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri


Corynebacterium diphterial yang dapat menimbulkan penyumbatan pada rongga
faring (faringitis) maupun laring (laringitis) oleh lendir yang dihasilkan oleh
bakteri tersebut.

Gambar 21. Rongga faring penderita dipteri


https://hellosehat.com/

8. Asfiksi adalah gangguan dalam pengangkutan oksigen ke jaringan yang


disebabkan terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah, ataupun jaringan
tubuh. Misalnya alveolus yang terisi air karena seseorang tenggelam. Gangguan
yang lain adalah keracunan karbon monoksida yang disebabkan karena
hemoglobin lebih mengikat karbon monoksida sehingga pengangkutan oksigen
dalam darah berkurang.
9. Kanker Paru-paru adalah kelainan karena pertumbuhan sel kanker yang tidak
terkendali di dalam jaringan paru-paru. Kanker ini mempengaruhi pertukaran gas
di paru-paru dan menjalar ke seluruh bagian tubuh. Merokok merupakan
penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru pada pria dan sekitar
70% kasus pada wanita. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar
resiko untuk menderita kanker paru-paru. Tetapi tidak menutup kemungkinan
perokok pasif pun mengalami penyakit ini. Penyebab lain yang memicu penyakit
ini adalah penderita menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum, dan
radiasi ionisasi.
10. Laringitis atau radang pada laring. Penderita serak atau kehilangan suara.
Penyebabnya antara lain karena infeksi, terlalu banyak merokok, minum alkohol,
dan terlalu banyak serak.
11. Sinusitis adalah kelainan karena radang pada sinus. Sinus letaknya di daerah pipi
kanan dan kiri batang hidung. Biasanya di dalam sinus terkumpul nanah yang
harus dibuang melalui operasi.
3. Dampak Polusi Udara Terhadap Paru-paru

Tingginya mobilitas masyarakat dalam berkendara turut andil terhadap tingkat


polusi udara. Di daerah perkotaan misalnya, pada jam-jam sibuk, tingkat polusi udara
cenderung lebih tinggi dibandingkan pada jam biasanya.
Paparan polusi udara yang berlebih dapat berdampak buruk terhadap kesehatan.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) menyatakan, polusi udara merupakan salah satu
masalah lingkungan terbesar yang memberi dampak signifikan pada kesehatan
manusia. Dengan mengurangi tingkat polusi udara, sebuah negara dapat mengurangi
risiko penyakit stroke, jantung, kanker paru-paru, serta masalah pernapasan akut
maupun kronis seperti asma dan PPOK, di antara penduduknya.
Pada tahun 2012 tercatat, 3,7 juta orang di dunia berusia kurang dari 60 tahun,
meninggal akibat polusi udara dari luar ruangan. Selain polusi udara luar ruangan,
polusi di dalam ruangan juga mengakibatkan risiko kesehatan serius bagi tiga miliar
orang di dunia yang menggunakan arang dan kayu bakar di dalam rumah. Bahkan,
setiap tahunnya, hampir 600.000 anak-anak di bawah usia 5 tahun dari seluruh dunia,
meninggal dunia karena penyakit pernapasan akibat polusi udara.

Berikut ini adalah beberapa polusi udara dan dampaknya terhadap kesehatan:
• Nitrogen Dioksida
Nitrogen dioksida (NO2) muncul dari proses pembakaran (pemanasan, pembangkit
listrik, mesin kendaraan, dan kapal). Terpapar NO2 secara terus-menerus dapat
meningkatkan gejala bronkitis pada anak-anak penderita asma. NO2 juga dapat
mengurangsi fungsi paru-paru.
• Unsur-Unsur Partikel
Terdiri atas sulfat, nitrat, amonia, natrium klorida, dan debu mineral. Jika terpapar
oleh kombinasi unsur-unsur tersebut secara terus-menerus, dapat meningkatkan risiko
terkena penyakit jantung dan pembuluh darah, serta pernapasan seperti kanker paru-
paru.
• Ozon
Jangan samakan ozon di permukaan tanah dengan lapisan ozon di atmosfer. Walau
pada lapisan atmosfer ozon berfungsi sebagai penangkal sinar ultraviolet (UV), pada
permukaan bumi ozon termasuk polusi. Ozon di permukaan bumi terbentuk ketika
cahaya matahari memicu reaksi kimia antara unsur-unsur polusi. Polusi ozon dapat
mengurangi fungsi paru-paru, memicu asma, dan penyakit paru-paru lainnya.
• Sulfur Dioksida
Sulfur dioksida atau SO2 dapat menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan
sehingga memicu gejala batuk-batuk berdahak. Menghirup unsur ini juga
meningkatkan risiko asma serta bronkitis. Sulfur dioksida dihasilkan dari pembakaran
batu bara dan bensin.
Udara yang Anda hirup, meski terlihat bersih, kemungkinan mengandung
banyak zat- zat yang dapat membahayakan kesehatan. Untuk itu, coba lindungi diri
dan keluarga dari polusi udara dengan cara menggunakan pembersih udara (air
purifier), masker pernapasan dan menanam tanaman yang berfungsi sebagai
pembersih udara.

Anda mungkin juga menyukai