Anda di halaman 1dari 38

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sel merupakan dasar dari sebuah kehidupan. Sel-sel tersebut membentuk


kesatuan demi berlangsungnya sebuah kehidupan.  Kita bisamelihat bahwa alam
semesta ini begitu luas. Namun apabila kita selidiki lebih dalam lagi ternyata
terdapat kehidupan yang lebih kecil dan lebih sederhana dari yang kita
bayangkan. Dari masa kemasa dilakukan penelitian dan penemuan tentang sel.
Dimulai dari penemuan Robert Hook dengan sel gabusnya pada tahun 1665
sampai sekarang pun masih dilakukan penelitian bahkan sudah mencapai tahap
materi genetic.

Dalam pembagiannya sel terdiri dari Eukariot(eu=sejati, karyon=inti)


yang memiliki membrane inti dan Prokariot(pro=sebelum, karyon=inti) yang
tidak memiliki membrane inti

Sel memiliki ukuran yang sangat kecil dan tak kasat mata. Ada yang
hanya 1-10 mikron, ada yang mencapai 30-40 mikron, bahkan ada yang beberapa
sentimeter. Oleh sebab itu untuk dapat melihat dan mengamati sebuah sel kita
harus menggunakan mikroskop. Didalam ukuran yang sangat keciltersebut sel
memiliki komponen-komponen dan struktur yang memiliki fungsi masing-
masing sesuai organelnya. Antar bagian organel sel itu melakukan interaksi dan
saling ketergantungan, hal tersebut yang membuat makhluk hidup mampu
melanjutkan kehidupannya. Oleh karena itu sel dipandang sebagai dasar
kehidupan makhluk hidup.

PAHAMI DIRIMU PAHAMI SELMU 1


Sel sebagai dasar kehidupan makhluk hidup membuat kita semakin
tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang sel itu sendiri, namun pada
makalah ini akan lebih berfokus pada perbedaan antara sel prokariotik dengan sel
eukariotik, dan akan membahas lebih detail tentang komponen-komponen sel ,
struktur dan fungsi masing-masing organism.

1.2 Tujuan
 Agar mahasiswa mampu mengetahui apa saja perbedaan sel
prokariotik dengan sel eukariotik.
 Agar mahasiswa mampu mengetahui apa saja komponen sel, struktur,
dan fungsi organelnya.

1.3 Manfaat
 Mahasiswa mengetahui dan dapat memahami perbedaan antara sel
prokariotik dan sel eukariotik.
 Mahasiswa mengetahui dan dapat memahami tentang komponen sel,
struktur, dan fungsi organelnya.

PAHAMI DIRIMU PAHAMI SELMU 2


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Data Tutorial

Hari/Tanggal
 Sesi 1 : Senin, 3September 2018
 Sesi 2 : Rabu, 5 September 2018
Tutor : Siti Ruqayyah S.si, M.Sc
Moderator : Nadi Kurniawan
Sekretaris :Ni Made Inten Widya Pradnyani

PAHAMI DIRIMU PAHAMI SELMU 3


2.2 SKENARIO LBM 1
LBM 7

PAHAMI DIRIMU, PAHAMI SELMU

Makhluk hidup terdiri atas sel. Secara struktural terdiri dua jenis yaitu sel prokariotik dan
eukariotik yang memiliki perbedaan prinsip, diantaranya komponen sel, struktur dan fungsi
organelnya.

PAHAMI DIRIMU PAHAMI SELMU 4


2.3 Pembahasan LBM
I. Identifikasi Terminologi
 Mitokondria
Di dalam matriks dan krista mitokhondria terjadi reaksi transformasi
energi menghasilkan ATP melalui reaksi aerob. Mitokondria adalah tempat di
mana fungsi respirasi pada makhluk hidup berlangsung. Respirasi merupakan
proses perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan energi atau tenaga
bagi berlangsungnya proses hidup. Dengan demikian, mitokondria adalah
pembangkit tenaga bagi sel (Sudjiono.2009)
 Flagelum
Merupakan osalah satu organel sel yang bentuknya seperti cambuk
yang dapat digerakkan. Flagella terdapat pada organisme bersel satu, dan satu
organism biasanya hanya memiliki satu atau beberapa flagella. (Rochmah.2009)
 Nukleus
Nukleus merupakan organel terbesar yang berada di dalam sel.
Terletak di tengah sel dan berbentuk bulat / oval. Kromosom tersusun atas
protein dan DNA (berfungsi untuk menyampaikan informasi genetic dan
sintesis protein). (Sudjiono.2009)
 Retikulum Endoplasma Kasar
Di permukaan RE kasar, terdapat bintik-bintik yang merupakan
ribosom. Ribosom ini berperan dalam sintesis protein. Maka, fungsi utama RE
kasar adalah sebagai tempat sintesis protein (Pujiyanto.2012).
 Ribbosom
Butiran kecil nukleoprotein yang tersebar di sitoplasma. Ada yang
melekat di Retikulum Endoplasma (sehingga menjadikan RE tersebut
dinamakan RE Kasar) Fungsi ribosom yaitu untuk melakukan sintesis protein
(Yossa.2014).
 Membran Plasma

PAHAMI DIRIMU PAHAMI SELMU 5


Membran sel (disebut juga membran plasma), yang menyelubungi sel,
Membran sel atau membran plasma tersusun atas molekul lemak dan protein.
fungsinya sebagai pelindung molekuler sel terhadap lingkungan di sekitarnya,
dengan jalan mengatur lalu lintas molekul dan ion-ion dari dan ke dalam sel
(Wolve.1993).
 Retikulum Endoplasma Halus
REH bersebelahan dengan REK, tapi tidak mempunyai ribosom.
Banyak enzim yang berhubungan dengan permukaan REH. Enzim – enzim
yang dibutuhkan untuk sintesis fosfolipid untuk membran terletak di REH.
REH mempunyai berlimpah-limpah sel yang memproduksi lipid.
Retikulum sarkoplasma jaringan otot adalah bentuk dari REH
(Pujiyanto.2012).

 Badan Golgi
Komplek golgi terdiri dari tumpukan membrane seperti cakram rata
yang memperoleh materialnya dari reticulum endoplasma. Fungsi golgi
sebagai pusat pengolah untuk material yang kemudian dikemas dan
didistribusikan pada organela-organela atau diekspor (sekresikan) dari sel
dalam suatu vesikel yang diambil dari ujung-ujung membrane golgi
(Yossa.2014).
 Lisosom
Organel yang dibentuk oleh selapis membran; berisi enzim-enzim
hidrolisis Menguraikan molekul besar atau partikel asing yang masuk atau di
fagosit sel. Mencerna makromolekul secara intraseluler, Menghidrolisis
lemak, protein, asam nukleat, polisakarida . (Yoni.2004).

PAHAMI DIRIMU PAHAMI SELMU 6


 Mikrotubulus
Mikrotubulus merupakan organel berbentuk tabung atau pipa , yang
panjangnya 2,5 mikrometer dengan diameter 25 nm.Tabung tabung kecil itu
tersusun atas protein yang dikenal sebagai tubulin.
Mikrotubulus tersusun atas molekul protein tubulin. Ada dua jenis protein
tubulin penyusun tubulin, yaitu tubulin α dan tubulin β. Setiap mikrotubulus
tersusun atas 13 protofilamen . (Yoni.2004).
 Mikrofilamen
Mikrofilamen banyak terdapat pada sel-sel otot ,dan juga membentuk
rangka dalam pada sel.Diameter mikrofilamen hanya 5 nm. Mikrofilamen
biasanya banyak terdistribusi dibawah permukaan membrane plasma. Panjang
mikrofilamen bervariasi, dengan diameter lebih kurang 7 µm. Mikrofilamen
tersusun atas protein, terutama aktin dan miosin. (Sudjiono.2009).
 Sentriol
Sentriol merupakan struktur yang terdapat di dalam tubuh tumbuhan
dan juga hewan yang berbentuk menyerupai bentuk tabung yang berada di
dalam sel eukariotik. Sentriol merupakan organel sel yang memiliki peranan
dalam proses pembelahan sel yang mampu mengatur arah gerak kromosom
(Sudjiono.2009)
 Peroxisome
Menghasilkan enzim oksidatifuntuk membentuk H2O2 untuk
merombak lemak dan menghasilkan enzim katalaseuntuk mengubah H2O2
menjadi H2O dan O2 Di dalam sel, peroksisom berbentuk bulat telur dengan
diameter kurang lebih antara 0,5 - 0,7 mikrometer, hanya dibungkus oleh
selapis membran. (yossa.2014)

PAHAMI DIRIMU PAHAMI SELMU 7


 Sel prokariotik
Sel prokariotik merupakan sel dengan tidak adanya selaput atau
membran yang melapisi inti sel, sehingga materi genetik yang terkandung di
dalam inti tidak terbungkus oleh selaput atau membran. Biasanya, sel
prokariotik terdapat pada organisme atau makhluk hidup yang memiliki sel
tunggal (uniseluler), dan beberapa ada juga pada organisme multiseluler.
Contoh organisme bersel satu yang memiliki susunan sel prkariotik adalah
bakteri, ganggang biru, dan paramecium (Campbell. 1996).
 Sel eukariotik
Eukariotik berasal dari bahasa Yunani yang memiliki arti “eu =
sebenarnya” dan “karion = membran atau nucleus”. Jadi, sel eukariotik
merupakan jenis sel yang memiliki selaput atau membran untuk membungkus
materi genetik yang terkandung di dalam inti sel agar tidak tersebar. Contoh
makhluk hidup yang memiliki susunan sel eukariotik adalah ganggang
(kecuali ganggang biru), manusia, hewan, tumbuhan, dan jamur (Campbell.
1996).

PAHAMI DIRIMU PAHAMI SELMU 8


II. Identifikasi Masalah
1. Kenapa mitokondria mampu menghasilkan ATP?
2. Peranan sel terhadap tubuh manusia?
3. Apakah sel prokariotik dan eukariotik memiliki alat gerak?

III. Brainstorming

1. Karena mitokondria terkonsentrasi di bagian sel yang berperan besar


tehadap metabolisme energi sel. Rongga mitokondria juga dipenuhi
oleh matriks – matriks yang mengandung sejumlah besar enzim
terlarut yang dibutuhkan untuk mendapatkan energi dari zat gizi.
Enzim-enzim ini bekerja sama dengan enzim oksidatif yang
mengoksidasi zat gizi yang kemudian membentuk karbon dioksida dan
air serta pelepasan energi pada saat yang sama. Energi yang dilepaskan
tersebut digunakan untuk sintesis suatu zat berenergi tinggi yang
disebut ATP, kemudian ATP diangkut keluar dari mitokondria dan
berdifusi ke seluruh bagian sel untuk memberikan energi. (Guyton
2011).
2. Semua sel, apakah berada sebagai sel tunggal atau merupakan bagian
dari suatu organisme multisel, melakukan fungsi dasar tertentu yang
esensial bagi kelangsungan hidupnya.
Fungsi-fungsi dasar sel mencakup hal berikut.
 Memperoleh makanan (zat gizi) dan oksigen (O2) dari
lingkungan disekitar sel.
 Melakukan reaksi-reaksi yang menggunakan zat-zat gizi dan
O2 untuk menghasilkan energi bagi sel, sebagai berikut: Makanan +
O2 → CO2 + H2O + energy

PAHAMI DIRIMU PAHAMI SELMU 9


 Mengeluarkan karbondioksida (CO2) dan produk sampingan
ainnya atau produk sisa yang terbentuk selama reaksi-reaksi
tersebut ke lingkungan sekitar.
 Membentuk protein dan komponen lain yang diperlukan untuk
struktur, pertumbuhan, dan melaksanakan fungsi tertentu sel.
 Mengontrol sebagian besar pertukaran bahan antara sel dan
lingkungan sekitarnya.
 Memindahkan bahan dari satu bagian sel ke bagian lainnya,
dengan sebagian sel bahkan mampu memindahkan dirinya didalam
lingkungannya.
 Peka dan responsif terhadap perubahan di lingkungan sekitar.
 Pada sebagian besar sel, bereproduksi. Sebagian sel
tubuh,terutama sel saraf dan sel otot, kehilangan kemampuan untuk
bereproduksi segera setelah dibentuk. Ini menjadi penyebab
mengapa stroke, yang menyebabkan lenyapnya sel-sel saraf di otak,
dan serangan jantung, yang menyebabkan kematian sel otot jantung,
dapat sedemikian merugikan.

Sel-sel memiliki banyak kemiripan dalam cara


melaksanakanfungsi-fungsi dasar ini. Karena itu, semua sel memiliki
beberapaciri umum. Tiap-tiap sel melakukan aktivitas khusus ini
selainmelaksanakan berbagai aktivitas mendasar yang diperlukan
olehsemua sel. Fungsi dasar sel penting bagi kelangsungan hidup
tiaptiapsel, sedangkan kontribusi khusus dan interaksi di antaraberbagai sel
pada suatu organisme multisel sangat penting bagikelangsungan hidup
tubuh keseluruhan.Seperti mesin yang tidak berfungsi kecuali semua
bagiannyatersusun secara benar, sel-sel tubuh juga harus tersusun
secaraspesifik agar dapat melaksanakan proses-proses tubuh

PAHAMI DIRIMU PAHAMI SELMU 10


secarakeseluruhan untuk mempertahankan hidup, misalnya
pencernaan,pernapasan, dan sirkulasi. Sel secara progresif tersusun
menjadijaringan, organ, sistem tubuh, dan akhirnya tubuh
secarakeseluruhan

3. Semua sel memiliki alat gerak, namun dengan jenis yang berbeda –
beda, diantaranya ada silia, flagellum, dan pseudopodium.

PAHAMI DIRIMU PAHAMI SELMU 11


IV. Rangkuman Permasalahan

SEL

ANATOMI SEL FISIOLOGI SEL

KOMPONEN STRUKTUR SEL FUNGSI


SEL

INTI SEL SITOPLAS ORGANE


1. PROKARIOTI MA L SEL
K
2. EUKARIOTIK

1. NUKLEUS 1. SITOSKELETON 1. MITOKONDR


2. NUKLEAR 2. MIKROFILAMEN IA
3. KROMATIN 2. FLAGELUM
3. R.E KASAR
4. R.E HALUS
5. MEMBERAN
PLASMA
6. BADAN
GLOGI
7. LISOSOM
8. PERIOXISON
9. MIKROTUBU
LUS
10. MIKROTUBU
LA
11. SENTRIOL

PAHAMI DIRIMU PAHAMI SELMU 12


V. Learning Issues
1. Jelaskan perbedaan prinsip dari sel eukariotik dan prokariotik
2. Sebutkan dan jelaskan masing-masing komponen sel, struktur, dan
fungsi pada sel eukariotik ?
3. Bagaimana komunikasi antar sel?
4. Bagaimana proses pembelahan sel?

VI. Referensi

Sel prokariotik dan eukariotik

o Campbell. 1996. BIOLOGI jilid 1. Jakarta: Erlangga


Mitokondria, nucleus, membran plasma, structural
o Wolve, S.L. 1932. Introduction to Cell Biology. Wadswordh Publising
Company Melmont, California.
Lisosom, mikrotubulus,
o Suryani, Yoni. 2004. Biologi Sel dan Molekuler. Yogyakarta: FMIPA
UNY.
RE kasar, RE Halus, flagella
o Pujiyanto S. 2012. Menjelajah Dunia Biologi. Jakarta: Platinum.
Badan Golgi, Ribosom,Peroxisom
o Irnaningtyas., Istiadi, Yossa. 2014. Buku Siswa Biologi untuk
SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Mikrofilamen, Mitokondria, nukleus, sentriol
o Purnomo, Sudjiono, T. Joko, dan S. Hadisusanto. 2009. Biologi Kelas
XIuntuk SMA dan MA. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional, Jakarta, p. 386.

PAHAMI DIRIMU PAHAMI SELMU 13


Komponen
o Zulfiani, Permana I, Feronika T. 2009. Strategi Pembelajaran Sains.
Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta.

Flagellum

o Rochmah, S. N., Sri Widayati, M. Miah. 2009. Biologi : SMA dan MA


Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta,
p. 346.

VII. Pembahasan Learning Issues

1. Jelaskan perbedaan prinsip dari sel eukariotik dan prokariotik

Sel prokariotik dan Eukariotik  Kali ini akan diulas tentang perbedaan sel
prokariotik dan sel eukariotik. Seperti yang kita tahu, sel prokariotik secara
mendasar memiliki perbedaan dengan sel eukariotik dari segi kondisi inti sel
atau nukleusnya.
Perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik bertambah banyak seiring dengan
perkembangan teknologi pengamatan sel. Perbedaan sel prokariotik dan sel
eukariotik hingga sekarang telah mencakup mulai dari segi bentuk dan ukuran
sel hingga keadaan inti sel serta kromosom yang ada.

PAHAMI DIRIMU PAHAMI SELMU 14


Perbedaan Sel Prokariotik  Sel Eukariotik

Diameter Sel
prokariotik 0,2-
2.0 µm
Diameter Sel prokariotik 10-
Ukuran Sel   100 µm

Tidak memiliki
membran inti, inti sel
(nukleus) tidak nyata
/ tidak nampak dan
tersebar dalam Inti sel nyata, memiliki
sitoplasma; tidak membran inti dan anak inti
Inti Sel anak inti sel sel (nukleolus).

Ada, semua organel


terbungkus membran seperti
Organel mitokondria, retikulum
terbungkus endoplasma, lisosom dan
membran Tidak ada organel sel lainnya

mengandung dua
protein penyusun
(protein building
blocks)  hanya tersusun atas banyak
Flagela berupa satu untaian mikrotubula.

sedangkan pada sel eukariot


Glikokaliks dalam bentuk kapsul terdapat pada sel sel yang
(Glycocalyx) atau lapisan lendir, tidak memiliki dinding sel.

Dinding sel Sel prokariot Ada dinding sel, komposisi


memiliki dinding sel

PAHAMI DIRIMU PAHAMI SELMU 15


cukup kompleks dan
mengandung
  peptidoglycan. kimia yang sederhana.

Tidak mengandung Pada eukariot mengandung


karbohidrat dan sterol / steroid dan
Membran kurang mengandung karbohidrat yang dapat
sel: sterol / steroid berfungsi sebagai reseptor.

Tidak mengandung Pada sel eukariot memiliki


sitoskeleton atau sitoskeleton dan aliran
Sitoplasma aliran sitoplasma sitoplasma.

sel eukariot mengandung


pada sel prokariot ukuran pada ribosom subunit
mengandung ukuran mayor 80S dan subunit
Ribosom 70S (lebih kecil) minor 70S.

Sel prokariot
Susunan memiliki kromosom sel eukariot berbentuk
Kromosom sirkular, tidak multiple linear dengan
(ADN/DNA) mengandung histon kehadiran histon

Sel prokariot
Pembelahan membelah dengan pada sel eukariot dengan
sel binari fisi mitosis

Sel prokariot tidak


melakukan meiosis,
Reproduksi hanya melakukan
seksual Transfer fragmen
DNA saja Pada sel eukariot
  (Konjugasi) berhubungan dengan meiosis

PAHAMI DIRIMU PAHAMI SELMU 16


Permeabilita
s membran
inti Selektif Tidak

Ada, terdapat dalam Tidak ada, klorofil tersebar


Kloroplas sel tumbuhan dalam sitoplasma

Uniselular (pada beberapa


Biasanya cyanobacteria ada yang
Tipe sel multiseluler multiseluler

Jumlah Satu saja tapi bukan


kromosom Satu dan lebih kromosom sejati : plasmid

Vesikula ada ada

Contoh Sel tumbuhan Bakteri dan arkhaebakteri

2. Sebutkan dan jelaskan masing-masing komponen sel, struktur, dan fungsi


pada sel eukariotik ?

Struktur Sel Eukariotik

Struktur sel eukariotik meliputi membran plasma, sitoplasma, nukleus,


sentriol, retikulum endoplasma, ribosom, kompleks Golgi, mitokondria,
lisosom, badan mikro, dan mikrotubulus

PAHAMI DIRIMU PAHAMI SELMU 17


a. Membran plasma
Membran plasma atau membran sel tersusun atas molekul lemak dan protein.
Molekul lemak tersusun atas dua lapis, terdapat di bagian tengah membran. Di
sebelah luarnya terdapat lapisan protein perifer, yang menyusun tepi luar dan
dalam membran. Selain protein perifer, terdapat pula molekul-molekul protein
tertentu yang masuk ke dalam lapisan lemak. Bahkan ada yang masuk hingga
menembus dua lapisan lemak. Protein yang masuk ke lapisan lemak itu
disebut protein integral. Pada tempat-tempat tertentu, terbentuk pori yang
dibatasi oleh molekul protein. Tebal membran plasma antara 5-10 nm.
Fungsi membran plasma :
1. Melindungi isi sel
2. Mengatur keluar masuknya molekul-molekul
3. Menerima rangsangan dari luar (sebagai reseptor)

b. Sitoplasma
Sitoplasma atau plasma sel, meliputi isi sel, kecuali nukleus (inti sel).
Sitoplasma tersusun atas cairan dan padatan. Padatan sitoplasma terdiri atas
organel-organel. Cairan sitoplasma disebut sitosol. Sitosol disebut juga
sebagai matriks sitoplasma.

Fungsi sitoplasma:

1. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan-bahan kimia


2. Di dalam sitoplasma itulah berlangsung kegiatan pembongkaran dan
penyusunan zat-zat melalui reaksi-reaksi kimia.
3. Sitoplasma “mengalir” di dalam sel untuk menjamin berlangsungnya
pertukaran zat agar metabolisme berlangsung dengan baik.

c. Nukleus

PAHAMI DIRIMU PAHAMI SELMU 18


inti sel atau nukleus merupakan organel terbesar yang berada dalam sel,
memiliki diameter sekitar 10 mikrometer. Nukleus biasanya terletak di tengah
sel dan berbentuk bulat atau oval. Di dalam inti sel terdapat matriks yang
disebut nukleoplasma, nukleus, RNA, dan kromosom.
Kromosom tersusun atas protein dan DNA. DNA berfungsi untuk
menyampaikan informasi genetik dan sintesis protein. RNA berfungsi untuk
sintesis protein.
1. Membran nukleus
Membran rangkap nukleus terdiri atas membran luar dan membran dalam.
Membran luar berhubungan langsung dengan retikulum endoplasma dan
akhirnya ke membran sel. Jadi, antara membran sel dengan membran
nukleus terdapat hubungan secara langsung melalui retikulum endoplasma.
2. Nukleoplasma
Matriks nukleus disebut nukleoplasma. Nukleoplasma tersusun atas air,
protein, ion, enzim, dan asam inti. Nukleoplasma bersifat gel. Di dalamnya
terdapat benang-benang kromatin (benang penyerap warna). Pada proses
mitosis, benang kromatin itu tampak memendek dan disebut kromosom.
Benang kromatin tersusun atas protein dan DNA.

3. Nukleolus
Nukleolus (anak inti) terbentuk saat terjadi proses transkripsi (sintesis
RNA) di dalam nukleus. Jika proses transkripsi berhenti, nukleolus
menghilang atau mengecil. Jadi nukleolus bukan merupakan organel yang
tetap, melainkan suatu tanda bahwa sel sedang melakukan transkripsi untuk
menghilangkan RNA.

Fungsi nukleus :

1. Mengendalikan seluruh kegiatan sel, misalnya metabolisme

PAHAMI DIRIMU PAHAMI SELMU 19


2. Mengeluarkan RNA dan unit ribosom dari inti ke sitoplasma
3. Mengatur pembelahan sel
4. Membawa informasi genetik. Di dalam nukleus terdapat DNA yang
mengandung informasi genetik atau sifat-sifat yang dapat diwariskan

d. Sentriol

Sentriol merupakan organel yang dapat dilihat ketika sel mengadakan


pembelahan. Pada fase tertentu dalam daur hidupnya sentriol memiliki silia
atau flagela. Sentriol hanya dijumpai pada sel hewan, sedangkan pada sel
tumbuhan tidak (baca selengkapnya mengenai perbedaan sel hewan dan sel
tumbuhan). Sentriol berjumlah sepasang, terletak saling tegak lurus antar
sesamanya di dekat nukleus. Pada saat pembelahan mitosis, sentriol terbagi
menjadi dua, masing-masing menuju ke kutub sel yang berbeda. Kemudian
terbentuklah benang-benang spindel yang menghubungkan kedua kutub
tersebut. Benang spindel berfungsi menarik kromosom menuju ke kutub
masing- masing

e. Retikulum Endoplasma

Retikulum berasal dari kata reticular yang berarti anyaman benang


atau jala. Oleh karena letaknya memusat pada bagian dalam sitoplasma
(endoplasma) maka disebut sebagai retikulum endoplasma (disingkat RE). RE
hanya dijumpai di dalam sel eukariotik, baik sel hewan maupun sel tumbuhan.
Sel-sel kelenjar mengandung lebih banyak RE dibandingkan dengan sel bukan
kelenjar.

PAHAMI DIRIMU PAHAMI SELMU 20


RE dibedakan berdasarkan ada tidaknya ribosom pada membrannya,
menjadi RE kasar dan RE halus. RE kasar, yaitu jika membran RE yang
berhadapan dengan sitoplasma ditempeli ribosom, sehingga tampak berbintil-
bintil. RE halus, yaitu RE yang tidak ditempeli ribosom. Karena ribosom
merupakan tempat sintesis protein, ala RE kasar merupakan penampung
protein yang dihasilkan. Protein yang dihasilkan masuk ke lumen
(terowongan) RE.
Fungsi retikulum endoplasma

1. Sebagai penampung sintesis protein, untuk disalurkan ke kompleks


Golgi dan akhirnya dikeluarkan dari sel
2. Menyintesis lemak dan kolesterol
3. Menawarkan racun (detoksifikasi), misalnya RE yang ada dalam sel-
sel hati
4. Jalan transpor dalam memindahkan molekul-molekul dari bagian sel
yang satu ke bagian sel yang lain.

f. Ribosom
Ribosom tersusun atas RNA-ribosom (RNA-r) dan protein. Ribosom
tidak memiliki membran. Menurut bentuknya, ribosom terdiri dari unit besar
dan unit kecil yang masing-masing berbentuk bulat. Jika keduanya bergabung,
maka akan terbentuk ribosom yang berbentuk seperti angka delapan.
Fungsi ribosom adalah untuk menyintesis protein. Ribosom sendiri
disintesis oleh nukleolus.

g. Kompleks Golgi
Kompleks Golgi sering disebut sebagai Golgi saja. Pada sel tumbuh,
kompleks Golgi disebut diktiosom. Organel ini terletak di antara RE dan
membran plasma. Jumlahnya beragam, dari satu sampai ratusan untuk tiap sel,

PAHAMI DIRIMU PAHAMI SELMU 21


cenderung bersambung-sambungan pada sel hewan namun tidak pada sel
tumbuhan.
Fungsi Golgi

1. menambahkan glioksilat pada protein sehingga terbentuk lipoprotein


2. Sebagai organel sekretori
3. Membentuk glikolipida
4. Membentuk dinding sel tumbuhan
5. Membentuk lisosom

h. Lisosom
Lisosom (lyso = pencernaan, soma = tubuh) merupakan membran
berbentuk kantong kecil yang berisi enzim hidrolitik yang disebut lisozim.
Enzim ini berfungsi dalam pencernaan intrasel, yaitu mencerna zat-zat yang
masuk ke dalam sel.

i. Mitokondria
Mitokondria merupakan penghasil energi (ATP) karena berfungsi
untuk respirasi. Bentuk mitokondria beraneka ragam. Ada yang bulat, oval,
silindris, seperti gada, seperti raket, pokoknya macam-macam deh. Namun
secara umum dapat dikatakan bahwa mitokondria berbentuk butiran atau
benang. Mitokondria  mempunyai sifat plastis, yakni bentuknya mudah
berubah.
Mitokondria mempunyai dua membran, yaitu membran luar dan
membran dalam. Struktur membran luar mirip dengan membran dalam. Pada
membran dalam terjadi pelekukan ke arah dalam membentuk kista. Dengan
adanya kista ini, permukaan membran dalam menjadi semakin luas sehingga
proses respirasi sel menjadi efektif. Proses respirasi berlangsung pada
membran dalam mitokondria (pada kista) dan matriks. Matriks adalah cairan

PAHAMI DIRIMU PAHAMI SELMU 22


yang berada di dalam mitokondria dan bersifat sebagai gel. Matriks tersusun
atas air, protein, enzim respirasi, garam, DNA, dan ion-ion. Enzim-enzim
respirasi itu sangat penting bagi proses pembentukan ATP. Reaksi respirasi
yang berlangsung di dalam mitokondria adalah reaksi dekarboksilasi oksidatif,
daur Krebs, dan transpor elektron.

j. Mikrotubulus dan Mikrofilamen


Mikrotubulus dan mikrofilamen menyusun struktur rangka sel yang
disebut sitoskeleton. Pada organisme multiseluler, sitoskeleton disusun oleh
mikrotubulus, mikrofilamen, dan filamen intermediet. Mikrotubulus
merupakan organel berbentuk tabung atau pipa, yang panjangnya mencapai
2,5 mikrometer dan diameter 25 nm. Tabung-tabung kecil itu tersusun atas
protein yang dikenal sebagi tubulin. Fungsi mikrotubulus adalah berperan
dalam pergerakan sel.
Mikrofilamen juga berperan dalam pergerakan sel. Organel ini
berbentuk benang-benang halus, tipis, dan memanjang. Mikrofilamen tersusun
atas dua macam protein, yaitu aktin dan miosin. Mikrofilamen banyak
terdapat pada sel-sel otot. Diameter mikrofilamen hanya 5 nm. Pada sel otot,
mikrofilamen mengakibatkan adanya kontraksi pada sel-sel otot. Apabila
aktin dan miosin saling menjauh, sel otot akan relaksasi.

Pada sel-sel Protozoa, misalnya Amoeba, mikrofilamen berperan dalam


pembentukan pseudopodium, gerakan sel, dan gerakan sitoplasma. Selain itu
mikrofilamen berperan dalam pembelahan sel, yakni terbelahnya sel menjadi dua
sel anak karena ditarik oleh mikrofilamen yang menghubungkan membran.

3. Bagaimana komunikasi antar sel ?


Sel tumbuhan dan sel hewan melakukan komunikasi menggunakan molekul
sinyal ekstraseluler yang disebut ligan. Komunikasi ini bertujuan untuk

PAHAMI DIRIMU PAHAMI SELMU 23


mengontrol metabolisme sel, pertumbuhan, diferensiasi jaringan, sintesis
protein dan sekresi protein serta mengatur komposisi cairan
ekstraseluler. Molekul sinyal atau ligan ini di-sintesis (dibuat) dan di-
sekresikan oleh sel sinyal. Satu molekul sinyal hanya menghasilkan satu
respon spesifik pada sel target yang memiliki reseptor spesifik (sesuai
respon). Pada organisme multiseluler, molekul sinyal dapat berupa molekul
hidrofilik atau hidrofobik. Kedua kelompok molekul ini memiliki
mekanisme yang berbeda dalam proses kerjanya didalam sel.Beberapa
molekul sinyal hidrofibik misalnya steroid, retinoid dan tiroksin dapat
berfungsibaik di dalam sel maupun berikatan dengan reseptor intraseluler
(antar sel). Reseptor intraseluler ada 2 macam, yaitu reseptor yang terdapat
di sitoplasma (Cytoplasmic Receptor) dan di dalam inti sel (Nuclear
Receptor). 
Berbagai molekul kecil hidrofilik seperti (asam amino, lipid, dan
asetilkolin), peptida dan protein digunakan untuk komunikasi antar
sel.Molekul sinyal berupa hormon steroid (estradiol, progesteron,
testosteron), vitamin D3 dan asam retinoic yang dapat menembus membran
sel dan berikatan dengan reseptor spesifik intraseluler dan membentuk
kompleks hormonreseptor. Kemudian translokasi ke dalam inti sel dan
berikatan dengan elemen DNA yang responsif terhadap hormonreseptor
yang kompleks. Proses ini menyebabkan diaktifkannya gen target untuk
mensintesis protein tertentuCara komunikasi antar sel lainnya adalah melalui
reseptor yang terdapat di permukaan membran sel (reseptor membran).
Dalam hal ini molekul ligan bekerja sebagai ligan yang berikatan dengan
molekul komplemen pada permukaan luar membran sel.Ikatan ini
menyebabkan perubahan komponen reseptor di dalam sel atau menginduksi
respons seluler yang spesifik. Proses tersebut dikenal dengan sinyal
transduksi.Salah satu kelompok reseptor pada permukaan membran yang
mengaktivasi protein G dikenal dengan G proteincoupled receptors

PAHAMI DIRIMU PAHAMI SELMU 24


(GPCRs). GPCRs di temukan pada semua sel eukariotik, mulai dari yeast
(ragi/sejenis jamur) hingga manusia.Manusia dapat mengkode beberapa ribu
GCPR. Termasuk di sini reseptor pada mata, peraba, perasa, beberapa
reseptor neurotransmiter dan reseptor hormon yang mengontrol metabolisme
karbohidrat dan asam amino pada umumnya.

Komunikasi antar sel menggunakan sinyal ektraseluler melibatkan


beberapa langkah yaitu :

1. Sintesis

2. Pelepasan molekul sinyal oleh sel sinyal

3. Transpor sinyal menuju sel target

4. Molekul sinyal berikatan ke protein reseptor untuk mengaktivasinya

5. Inisiasi satu atau lebih jalur sinyal transduksi yang telah diaktivasi
oleh reseptor

6. Terjadi perubahan spesifik pada fungsi seluler, metabolisme atau


perkembangan dan

7. Pelepasan sinyal sehingga sering kali menyebabkan terhentinya respon


seluler.

Sebagian besar reseptor diaktivasi oleh ikatan molekul dengan membran


(misalnya hormon, faktor pertumbuhan, neurotransmiter dan feromon ).
Terdapat beberapa cara komunikasi sel yang menggunakan reseptor
membran yaitu juktakrin, otokrin, parakin dan endokrin.Signalling
juktakrinSignalling juktakrin merupakan komunikasi dua sel yang
berdekatan dengan membentuk pori yang menghubungkan kedua sel

PAHAMI DIRIMU PAHAMI SELMU 25


tersebut sehingga ion dan molekul terkecil dapat melalui pori yang
terbentuk.

4. Bagaimana proses pembelahan sel eukariotik?

Pembelahan sel merupakan Peristiwa penambahan jumlah sel, dimana


sel induk akan mentransferkan informasi genetik ke sel anak melalui
proses pembelahan bertahap, yang bertujuan untuk mendapatkan anak
yang memiliki informasi genetis yang sama persis dengan induknya.

 Pembelahan sel Amitosis / Pembelahan Biner


- Terjadi secara spontan dan tanpa tahapan
- Terjadi pada bakteri (prokariot)

PAHAMI DIRIMU PAHAMI SELMU 26


- Biasanya terjadipadaDNA sirkulairdan berukuran kecil

 Pembelahan Sel pada Eukariot

Proses pembelahan sel pada eukariot dikenal dengan mitosis.


Pembelahan sel pada eukariot lebih kompleks dibandingkan
pembelahan sel pada prokariot. Pada sel eukariot molekul DNA
terkumpul dalam struktur yang disebut kromosom. Masih ingatkah
Anda dengan kromosom?

Kromosom dapat ditemukan di dalam nukleus (inti sel).


Kromosom kali pertama ditemukan pada sel eukariot karena
penampakannya yang jelas pada saat mitosis. Kromosom tersusun atas
rangkaian protein dan DNA yang terpilin dan membentuk badan
kromosom. Namun, rangkaian tersebut lebih sering tercerai berai di
dalam nukleus selama siklus hidup sel. Rangkaian protein dan DNA
ini disebut juga benang kromatin. Ketika memasuki mitosis benang
kromatin tersebut terkondensasi dan mengumpul membentuk struktur
kromosom.

PAHAMI DIRIMU PAHAMI SELMU 27


Siklus hidup sel eukariot dapat dibagi menjadi dua fase, yakni
mitosis dan interfase. Mitosis adalah fase pembelahan sel, sedangkan
interfase adalah fase persiapan sebelum memasuki mitosis. Oleh
karena banyak sel yang mampu melakukan pembelahan sel dari satu
mitosis ke mitosis lain secara cepat, proses tersebut dapat
diilustrasikan sebagai suatu siklus. Proses pembelahan sel pada
eukariot dapat disebut juga  siklus sel.

a. Interfase
Istilah interfase atau fase antara terkadang salah
dimaknai. Karena memberikan pengertian seolah-olah pada
fase ini tidak terjadi apa-apa. Padahal pada fase ini sel
sedang mempersiapkan semua kebutuhan untuk melakukan
pembelahan mitosis. Pada fase ini sel terus tumbuh,
bertambah ukuran, membentuk struktur dan molekul baru.
Secara umum, interfase dapat dibedakan lagi menjadi
beberapa tahap, yaitu tahap G1 , S, dan G2 . Tahap G1 (gap
1) merupakan tahap pembentukan macam-macam protein
dan transkripsi RNA. Hal tersebut menyebabkan
pertumbuhan sel terus membesar.
Proses selanjutnya adalah tahap S (sintesis). Pada tahap
S terjadi sintesis DNA, berupa replikasi DNA dan sintesis
protein histon. Jumlah DNA dalam inti sel bertambah dua
kali lipat dan protein histon serta protein kromosom lain
yang disintesis di sitoplasma bergabung dengan DNA
setelah melewati membran inti sel. Gabungan DNA serta
protein tersebut membentuk kromatin.
Pada akhir tahap S, sel memasuki tahap G2  (gap 2).
Pada tahap ini terjadi metabolisme normal dan

PAHAMI DIRIMU PAHAMI SELMU 28


pertambahan pertumbuhan akibat pembentukan protein
yang terus terjadi. Ketika sel memasuki tahap M (mitosis),
benang-benang kromatin terkondensasi, dan berkumpul
membentuk kromosom.

Siklus sel eukariot

b. Mitosis
Fase mitosis merupakan fase paling pendek dari siklus
sel. Pada proses ini terjadi pembagian informasi genetis
kepada setiap sel hasil pembelahan. Informasi genetis yang
dibagikan terlebih dahulu telah melalui proses replikasi
pada interfase sehingga DNA sel hasil pembelahan mirip
dengan DNA induk.
Para ahli biologi telah membagi proses mitosis menjadi
beberapa tahap berdasarkan ciri utama yang dapat diamati,
sebagai berikut.

1. Profase, persiapan untuk pembelahan sel. Kromosom


terkondensasi dan memeberan inti sel melebur

2. Metafase, kromosom berada di bidang ekuator.

PAHAMI DIRIMU PAHAMI SELMU 29


3. Anafase, kromosom terbagi dan bergerak ke arah kutub yang
berlawanan

4. Telofase, akhir dari mitosis. Membran inti terbentuk dan kedua


sel terpisah.

Pada akhir mitosis dan meiosis, biasanya diikuti oleh


pembagian sitoplasma. Proses ini disebut juga  sitokinesis.
Sitokinesis membagi sitoplasma dan membentuk membran
atau dinding sel baru bagi setiap sel hingga kedua sel
terpisah. Berikut ini penjelasan terperinci dari tahap- tahap
tersebut.

1) Profase
Seperti yang telah Anda pelajari, pada interfse, terjadi replikasi
DNA. Memasuki profase, benang-benang kromatin tersebut
terkondensasi membentuk kromosom. DNA asal dan DNA hasil
replikasi membentuk kromosom dan merekat pada sentromer.
Kromosom tersebut tersusun atas dua kromatid. 

PAHAMI DIRIMU PAHAMI SELMU 30


Profase, kromosom mulai terlihat sebagai pasangan kromatid.

Kromosom dengan dua kromatid ini disebut juga  kromosom dupleks.


Melalui mitosis ini, setiap pasangan kromatid dari kromosom nantinya akan
terbagi ke sel anak. Dengan demikian, setiap kromatid tersebut merupakan
kromosom bagi setiap sel. Bentuk kromosom tanpa pasangan kromatidnya
disebut  kromosom simpleks.

Jika sel baru tersebut akan melakukan pembelahan sel, setiap


kromosom akan menggandakan diri melalui proses duplikasi menjadi
kromosom dupleks. Sebenarnya, proses duplikasi merupakan hasil replikasi
DNA yang terjadi pada tahap S interfase.

Tahap profase ditandai juga oleh penggandaan jumlah sentriol.


Sentriol berada di luar membran inti. Setelah terbentuk kromatid, sentriol-
sentriol bergerak ke kutub yang berlawanan.

PAHAMI DIRIMU PAHAMI SELMU 31


Dari sekitar sentriol tersebut muncul benang-benang halus yang
disebut benang spindel (mitotic spindle). Benang-benang spindel ini
menyelimuti inti sel dan akan memegang kromosom tepat pada struktur
protein komplek yang disebut kinetokor. Benang-benang spindel ini terbuat
dari mikrotubulus.

2) Metafase

Ketika sentromer setiap kromosom sejajar bidang ekuator,


menandakan mitosis memasuki tahap metafase. Pada metafase, semua
kromosom sel bergerak ke arah bidang ekuator atau bidang pembelahan.
Pergerakan ini dibantu oleh benang spindel. Kromosom dengan dua kromatid
identik dapat diamati secar jelas pada tahap ini.

Tahap metafase

3) Anafase
Anafase dimulai ketika sentromer yang menggabungkan kedua
kromatid terpisah. Kromatid tunggal ini sekarang disebut kromosom
simpleks, bergerak menuju kutub-kutub pada arah yang berlawanan.

PAHAMI DIRIMU PAHAMI SELMU 32


Anafase berakhir ketika setiap sel kromosom sampai pada kutub-
kutubnya.

 Tahap Anafase

4) Telofase
Telofase dimulai saat benang-benang spindel menghilang dan
membran inti mulai terbentuk di sekeliling daerah kromosom.
Membran inti akhirnya membungkus kromosom-kromosom tersebut.
Lilitan kromosom mulai terurai menjadi kromatin. Pada saat
ini jika sel diamati menggunakan mikroskop, kromosom terlihat
menghilang dan inti sel menjadi jernih. Setelah tahap telofase,
biasanya diikuti oleh tahap sitokinesis, pemisahan sitoplasma. Pada
beberapa sel, sitokinesis terjadi sebelum telofase berakhir.

PAHAMI DIRIMU PAHAMI SELMU 33


c. Sitokinesis

Sitokinesis umumnya tejadi setelah sel sedang membelah


sudah memiliki dua inti sel pada kutub yang berbeda.
Sitokinesis dilakukan untuk memisahkan sitoplasma dan
membran sel agar terbentuk dua sel anak utuh.

Terdapat beberapa perbedaan mekanisme sitokinesis antara


sel hewan dan sel tumbuhan. Pada sel hewan dengan membran
sel yang lentur, sitokinesis terjadi karena adanya pelekukan
yang membagi sel menjadi dua. Pelekukan tersebut terjadi di
bidang pembelahan dan disebabkan oleh kontraksi cincin
filamen.

Pada sel tumbuhan yang memiliki dinding sel kaku, tidak


terjadi pelekukan membran sel. Oleh karena itu, setelah materi
sel terbagi dua, pada bidang pembelahan terbentuk  lempeng
sel. Lempeng sel ini merupakan vesikula-vesikula dari badan
Golgi yang bersatu dan memanjang pada bidang pembelahan.
Dinding sel baru terbentuk pada lempeng sel tersebut. Dinding
sel terus terbentuk hingga bersatu dengan membran dan
dinding sel lama. Akhirnya, terbentuklah dua sel tumbuhan
yang terpisah serta memiliki membran dan dinding sel sendiri.

PAHAMI DIRIMU PAHAMI SELMU 34


Sitokinesis pada (a) sel hewan dan (b) sel
tumbuhan.

PAHAMI DIRIMU PAHAMI SELMU 35


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sel merupakan kesatuan struktural dan fungsional makhluk hidup,
yang mengandung pengertian sebagai penyusun makhluk hidup dan
melaksanakan semua fungsi kehidupan (faaltubuh). Setiap komponen dan
organel sel memiliki tugas dan fungsi masing-masing tetapi akan selalu
bekerja sama demi berlangsungnya kehidupan makhluk hidup. Berdasarkan
jumlah sel penyusunnya makhluk hidup dapat digolongkan menjadi makhluk
hidup uniseluler dan multiseluler. Berdasarkan strukturnya, sel terbagi ke
dalam dua tipe yaitu sel eukariotik dan sel prokariotik. Sel eukariotik
merupakan sel yang
memilikisistemendomembransedangkanselprokariotikmerupakansel yang
tidak memilikisistemendomembran.
Dari penjelasan yang telah dijelaskan pada makalah ini dapat
disimpulkan bahwa unit terkecil dari suatu organisme yang kita sebut sel
dapat membawa pengaruh yang sangat besar terhadap proses kelangsugan
hidup makhluk hidup.

PAHAMI DIRIMU PAHAMI SELMU 36


DAFTAR PUSTAKA

Campbell. 1996. BIOLOGI jilid 1. Jakarta: Erlangga


Cooper ,G.M. dan R.E. Hausmann. 2004. The Cell A Molecular Approach,
Third
HerriPurnobasuki, jurnal struktur dan fungsi sel, 2011, Surabaya: universitas
airlangga

Irnaningtyas., Istiadi, Yossa. 2014. Buku Siswa Biologi untuk SMA/MA Kelas
XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Karmana O. 2013. Biologi untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas. Jakarta:
Grafindo.

Monalisa Sekar Rini, Biologi Sel, 2009, Semarang : Universitas Diponorogo

National Science Teachers Association. 2013. Buku Pedoman Guru Biologi


Edisi ke-4. Jakarta Barat. PT. Indeks.

Pujiyanto S. 2012. Menjelajah Dunia Biologi. Jakarta: Platinum.

Purnomo, Sudjiono, T. Joko, dan S. Hadisusanto. 2009. Biologi Kelas XI untuk


SMA dan MA. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional,
Jakarta, p. 386.
Rochmah, S. N., Sri Widayati, M. Miah. 2009. Biologi : SMA dan MA Kelas
XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p.
346.
Solomon, E.P, Berg, L.R, Martin, D.W. 2002. Biology.6th Ed. Brooks/Cole
Thompson Learning. . USA

Stryer, L. 1988. Biochemistry.3rd ed. W.H. Freeman and Company. New York

PAHAMI DIRIMU PAHAMI SELMU 37


Syamsuri, Istamar. 2007. Biologi 2A untuk SMA/MA kelas XI Semester 1.
Jakarta : Erlangga
TutiNuriani, SKp., M.Biomed,Struktur Sel Prokariotik, 2009, Jakarta :
Universitas Indonesia

Wolve, S.L. 1932. Introduction to Cell Biology. Wadswordh Publising


Company Melmont, California.
Wolve, S.L. 1993. Molecular And Cellular Biology. Wadswordh Publising
Company Melmont, California
.

PAHAMI DIRIMU PAHAMI SELMU 38

Anda mungkin juga menyukai