Anda di halaman 1dari 16

JOURNAL READING

““Hiding beaver tail liver”: a rare case report of a beaver tail liver lookalike variant located
medially to the spleen, mimicking a perisplenic hematoma”

Oleh :
Ni Made Inten Widya Pradnyani (017.06.0018)
Dewi Sopiana (018.06.0083)

Pembimbing

dr. Anak Agung Dewi Adnyani, Sp.Rad, M.Kes

DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK MADYA SMF

RADIOLOGI RSUD BANGLI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR

2022
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
nikmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyusun dan menyelesaikan laporan
Journal Reading dengan judul ““Hiding beaver tail liver”: a rare case report of a beaver
tail liver lookalike variant located medially to the spleen, mimicking a perisplenic
hematoma” Laporan Journal Reading ini disusun untuk memenuhi penugasan dalam
menempuh kepaniteraan klinik di bagian SMF Radiologi RSUD Bangli.
Dalam menyelesaikan laporan Journal Reading ini, kami banyak memperoleh
bimbingan, petunjuk, dan dukungan dari berbagai pihak. Maka dari itu izinkan penulis
untuk mengucapkan terimakasih kepada:
1. dr. Anak Agung Dewi Adnyani, Sp.Rad, M.Kes. selaku pembimbing yang
senantiasa memberikan saran serta bimbingan dalam pelaksanaan Journal
Reading.
2. Sumber literatur dan jurnal ilmiah yang relevan sebagai referensi dalam
penyusunan laporan Journal Reading.
3. Keluarga tercinta yang senantiasa memberikan dorongan dan motivasi.
Mengingat pengetahuan dan pengalaman saya yang terbatas untuk menyusun
laporan ini, maka kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan
demi kesempurnaan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.

Bangli, 19 Juli 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I .................................................................................................................. 1

ISI JURNAL ........................................................................................................ 1

1.1 Judul Jurnal ........................................................................................... 1

1.2 Penulis ................................................................................................... 1

1.3 Abstrak .................................................................................................. 1

1.4 Latar Belakang ...................................................................................... 2

1.5 Presentasi Kasus .................................................................................... 2

1.6 Diskusi.......................................................................................................4

1.7 Kesimpulan................................................................................................7

BAB II................................................................................................................. 8

CRITICAL APPRAISAL .................................................................................... 8

2.1 Identitas Jurnal ...................................................................................... 8

2.2 Abstrak .................................................................................................. 8

2.3 Isi Jurnal ................................................................................................ 8

2.4 Kesimpulan ......................................................................................... 17

2.5 Referensi ............................................................................................. 17

ii
2.6 Analisis VIA........................................................................................ 17

2.7 Kelebihan dan Kekurangan Jurnal ....................................................... 18

BAB III ............................................................................................................. 11

KESIMPULAN ................................................................................................. 11

3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 12

iii
BAB I

ISI JURNAL
1.1 Judul Jurnal
“Hiding beaver tail liver”: a rare case report of a beaver tail liver lookalike variant
located medially to the spleen,mimicking a perisplenic hematoma- “Menyembunyikan
hati ekor berang-berang”: laporan kasus yang jarang terjadi dari varian yang mirip dengan
hati ekor berang-berang terletak secara medial ke limpa, meniru perisplenic hematoma.”
1.2 Penulis

Nama Penerbit
Nikolaos-Ac Department of Radiology, General University
hilleas Hospital “Attikon”, Medical School, National
Arkoudis and Kapodistrian University of Athens, Rimini 1
Str., Chaidari, 12462 Athens, Greece.

1.3 Abstrak
Variasi anatomi lobus hati jarang terjadi dan sering menyebabkan kesulitan klinis.
Peneliti menyajikan pasien trauma dengan morfologi hati yang sebelumnya tidak dilaporkan
(sepengetahuan kami), yang pada awalnya salah didiagnosis. Dicurigai sebagai
kemungkinan hematoma perisplenic, yang mengarah ke penyelidikan lebih lanjut yang tidak
perlu. Seorang pasien laki-laki berusia 32 tahun dibawa ke unit gawat darurat setelah
mengalami kecelakaan kendaraan bermotor berenergi rendah. Pasien rawat jalan, dengan
GCS 15/15, dan tampak hemodinamik. Dengan hematokrit (Hct)/hemoglobin (Hb) normal .
Tidak ada tanda maupun gejala klinis perdarahan yang tercatat, dan tidak ada keluhan
signifikan yang didokumentasikan, selain nyeri ringan pada sisi kiri dengan lecet di atasnya.
Riwayat medis masa lalu pasien tidak signifikan. Pemindaian FAST (Focused Assessment
with Sonography for Trauma) dilakukan memberi kesan lesi/kumpulan hypoechoic
berbentuk bulan sabit di medial limpa, dicurigai adanya hematoma perisplenik. Pemindaian
CT-Scan dilakukan, tidak menunjukkan adanya trauma terkait temuan, sedangkan hematoma

1
diduga terlihat sesuai dengan varian morfologi lobus hati kiri. The "hiding beaver tail liver"
(HBTL) adalah varian morfologi hati yang ditemui ketika bagian lateral dari lobus hati kiri
(ekor berang-berang) memanjang melintasi garis tengah dan terletak medial ke permukaan
viseral limpa, mengikuti angulasi akut (bersembunyi). Karena dapat meniru patologi yang
sebenarnya, jadi morfologi ini sangat penting untuk menghindari diagnosis palsu dan
pemeriksaan yang tidak diperlukan.

Kata Kunci : Varian anatomi, Gawat Darurat, Radiologi, Laporan kasus, Kasus, Hati,
Anatomi, Hematoma, Ultrasound, tomografi computer.

1.4 Latar Belakang


Variasi anatomi lobus hati jarang terjadi dan seringkali menjadi sumber kesulitan
klinis. Adanya kemungkin lobus hati ektopik yang benar-benar independen, tidak berbagi
kelanjutan anatomis dengan organ utama, dan mungkin adanya lobus hati supernumerary
yang berada dalam kelanjutan anatomis bertangkai atau bertangkai dengan organ utama,
menampilkan struktur parenkim normal (yaitu, pembuluh, saluran bilier). Peneliti
menyajikan pasien trauma dengan variasi anatomi lobus hati kiri, yang awalnya
disalahartikan sebagai kemungkinan hematoma perisplenic, yang mengarah ke pemeriksaan
lebih lanjut yang tidak perlukan. Menurut penelitian ini, variasi anatomi yang peneliti temui
dalam kasus ini belum pernah dilaporkan sebelumnya. Selain itu, kemampuannya untuk
mewakili perangkap diagnostik semakin meningkatkan nilai pendidikannya. Maka dari
itu,mengusulkan nama khusus untuk karakterisasinya yang terinspirasi oleh literatur yang
ada.
1.5 Presentasi Kasus
Seorang pasien laki-laki berusia 32 tahun dibawa ke unit gawat darurat setelah
mengalami kecelakaan kendaraan bermotor berenergi rendah. Pada saat datang, pasien rawat
jalan, dengan GCS 15/15, dan tampak stabil secara hemodinamik dengan jumlah darah
Hct/Hb normal. Tidak ada tanda-tanda klinis atau gejala perdarahan yang dicatat, dan tidak
ada keluhan yang signifikan yang didokumentasikan, selain nyeri tekan ringan pada sisi kiri
dan lecet di atasnya yang terdeteksi pada pemeriksaan fisik. Riwayat medis masa lalu pasien

2
tidak signifikan. Sesuai protokol, pemindaian FAST (Focused Assessment with Sonography
for Trauma) dilakukan. Pada saat pemeriksaan kuadran kiri atas, adanya lesi/kumpulan
hypoechoic berbentuk bulan sabit didokumentasikan secara medial ke limpa, meningkatkan
kecurigaan hematoma perisplenik (Gambar 1).

(Gambar1). Tampilan kuadran kiri atas selama FAST (Penilaian Terfokus dengan
pemeriksaan Sonografi untuk Trauma). Sedikit terlihat hypoechoic
pada area berbentuk bulan sabit (ditunjukkan oleh garis besar daerah
oval putus-putus) secara medial ke bagian atas limpa (S), kecurigaan
kemungkinan adanya hematoma perisplenik.

Tidak ditemukannya hasil yang signifikan lainnya pada region yang tersisa yang
dipindai. Hasil pemindaian FAST (Focused Assessment with Sonography for Trauma) yang
positif memerlukan pemeriksaan lebih lanjut dan karena pasien tetap stabil, maka segera
dipindahkan ke ruang CT. Dilakukan pemeriksaan CT-Scan abdominopelvic dengan
kontras, yang tidak mengidentifikasi adanya cairan bebas intraperitoneal, cedera organ
padat, atau temuan signifikan atau terkait trauma lainnya. Namun, varian morfologi lobus
hepatik kiri menunjukkan, seperti yang terlihat dan dijelaskan pada (Gambar 2).

3
(Gambar 2). CT scan abdomen dan pelvis . Gambar CT aksial pada fase pemindaian arteri (a) dan
portal (b) menunjukkan perluasan bagian lateral dari lobus hati kiri (LLL) melintasi
garis tengah. Setelah angulasi akut (a), parenkim lobus hati kiri terlihat berbentuk bulan
sabit (tanda bintang), berbaring disandingkan dengan limpa (S) secara medial ke
permukaan visceralnya.

Gambar yang dihasilkan ini diakui sesuai dengan hematoma perisplenik yang keliru
digambarkan pada pemindaian FAST positif palsu yang awalnya dilakukan. Mengingat tidak
adanya temuan pencitraan klinis, laboratorium, atau trauma terkait yang signifikan, nyeri
ringan pada fank kiri dikaitkan dengan lecet kulit di atasnya, dan pasien akhirnya
dipulangkan pada hari berikutnya, setelah pengamatan yang lancar.

1.6 Diskusi
Meskipun variasi anatomi lobus hati jarang terjadi, kejadiannya sering menimbulkan
kesulitan klinis. Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa ada lobus hati ektopik dan
aksesori. Lobus aksesori yang paling sering dijumpai adalah lobus Riedel, yang menyerupai
hipertrofi segmental lobus hati kanan. Selain itu, ukuran lobus hepatik kiri serta bentuknya
juga dapat menunjukkan variasi. Variasi morfologi hati yang terkenal ditunjukkan ketika
bagian dari lobus hati kiri meluas melalui garis tengah ke kuadran kiri atas, sebagian

4
membungkus limpa dari aspek anteriornya. Karena kemiripannya dengan beaver tail
penampakan ini telah didokumentasikan dalam literatur sebagai "beaver tail liver". Parenkim
hati terdiri dari jaringan normal karena tidak menimbulkan risiko tambahan . Namun,
meskipun hal ini belum terbukti secara khusus, " beaver tail liver " telah dianggap lebih
rentan terjadi cedera pada perut bagian atas atau dada bagian bawah, mungkin karena
lokasinya yang dangkal berhubungan dengan limpa. Pada trauma abdomen karena kedekatan
hati dan limpa nanti dapat disalahartikan sebagai perisplenik atau hematoma subkapsular
perisplenik pada pemeriksaan pencitraan yang mengarah kekeliruan diagnosa.
Dalam kasus ini, kami menggambarkan pasien trauma dengan perangkap analog
karena morfologi lobus hati kiri yang sebelumnya tidak dilaporkan yang awalnya salah
didiagnosis sebagai hematoma perisplenic pada pemindaian FAST (Focused Assessment
with Sonography for Trauma). Pada pasien ini, bagian lateral dari lobus hati kiri ditemukan
terletak sejajar dengan limpa, secara medial ke permukaan visceralnya, setelah meluas
melintasi garis tengah bersudut tajam, dan dengan asumsi konfigurasi berbentuk bulan sabit.
dalam kasus ini, parenkim hati berbentuk bulan sabit juga menyerupai beaver tail liver
karena angulasi akut dan penjajaran medialnya dengan visceral limpa. permukaan,
tampaknya "bersembunyi".

(Gambar 3). Ilustrasi Menyembunyikan beaver tail liver”. Pada gambar bagian
lateral berbentuk bulan sabit dari parenkim lobus hati kiri menyerupai

5
ekor berang-berang, yang, karena angulasi akut dan penjajaran medialnya
dengan permukaan viseral limpa, tampak “bersembunyi”.

Oleh karena itu, peneliti mengusulkan penggunaan istilah " hiding beaver tail liver"
(HBTL) untuk mendeskripsikan penampakan unik ini. Harus ditekankan bahwa morfologi
HBTL tidak boleh dikacaukan dengan temuan seperti "kissing sign" hati dan limpa, yang
ditemukan pada pencitraan ketika organ-organ tersebut saling bersentuhan pada pasien
dengan hepatomegali atau splenomegali atau dengan varian "beaver tail liver" yang
disebutkan di atas di mana bagian lateral lobus hati kiri meluas dan mengelilingi aspek
anterior dan lateral limpa. Ciri pembeda morfologi HBTL bila dibandingkan dengan
penampakan ini adalah penjajaran medial dari lobus hati kiri bagian lateral ke permukaan
viseral limpa serta angulasi akut antara bagian lateral lobus hati kiri dan bagian lain dari
limpa.
Mirip dengan " beaver tail liver" dan seperti yang ditunjukkan oleh kasus ini, HBTL
juga menimbulkan risiko disalahartikan pada pemeriksaan pencitraan sebagai cairan/
perdarahan subkapsular perisplenik atau limpa. Sehingga dari kasus ini dibutuhkan ahli
radiologi dan dokter yang melakukan ultrasound harus lebih teliti dalam membedakan kasus
yang unik ini agar tidak terjadi kekeliruan dalam mendiagnosa. Penulis menyarankan
penggunaan teknik yang sama untuk diferensiasi patologi dari varian “beaver tail liver”;
yang menjadi angulasi transduser ultrasound dalam upaya untuk memverifikasi
kontinuitasnya dengan sisa hati dan penggunaan pencitraan Color Doppler untuk
menyingkirkan atau memverifikasi keberadaan vena portal atau pembuluh darah hepatik.
Penulis berspekulasi bahwa ultrasonografi yang ditingkatkan kontras juga dapat terbukti
membantu dalam teka-teki diagnosis banding dengan menampilkan peningkatan kontras
pada parenkim hati atau tidak adanya peningkatan kontras dalam kasus hematoma. Namun,
jika temuan USG tetap tidak jelas, maka pemeriksaan lebih lanjut seperti CT Scan harus
dilakukan. Dalam kasus ini, pasien dengan nyeri tekan pinggang kiri menghasilkan diagnosis
awal positif palsu pada pemeriksaan FAST. Namun, temuan itu akhirnya dibenarkan oleh
pemeriksaan CT berikutnya, dan gejala pasien dikaitkan dengan adanya lecet di atasnya.

6
1.7 Kesimpulan
The "hiding beaver tail liver" (HBTL) adalah varian morfologi hati yang ditemukan
ketika bagian lateral lobus hati kiri memanjang melintasi garis tengah dan terletak medial
ke permukaan visceral limpa, mengikuti angulasi akut. Morfologi karakteristik ini
membedakannya dari kemiripan dengan varian " beaver tail liver ". Ahli radiologi dan dokter
yang melakukan USG harus menyadari morfologi varian ini dan teknik yang dapat
membedakannya, karena dapat meniru hematoma perisplenic, yang mengarah ke diagnosis
palsu dan pemeriksaan penunjang lebih lanjut yang tidak perlu.

7
BAB II
CRITICAL APPRAISAL

2.1 Identitas Jurnal


1. Judul
a. Judulnya efektif Judul sudah mencakup isi dari jurnal
b. Judulnya menarik dan pembaca dapat langsung mengerti dengan apa yang
akan disampaikan dalam jurnal.
2. Penulis
a. Penulis sudah tidak mencantumkan gelar
b. Penulis mencantumkan alamat dan kontak email yang dapat dihubungi dan
digunakan.
3. No Seri
Penulis telah mencantumkan no seri jurnal, yaitu
https://doi.org/10.1186/s43055-022-0824-x
4. Tahun Terbit
Jurnal ini terbit pada 11 July 2022
5. Jenis Jurnal
Studi Kasus

2.2 Abstrak
1. Abstrak pada jurnal sudah lengkap, karena telah memberikan informasi terkait
ringkasan isi jurnal
2. Jumlah kata pada abstrak terdiri tidak lebih dari 250 kata
3. Penulis telah mencantumkan kata kunci atau keyword.

2.3 Isi Jurnal


1. Pada jurnal ini terdapat tinjauan terkait pencitraan lanjutan yang dapat digunakan
dalam evaluasi kasus beaver tail liver.
2. Komponen utama jurnal juga dijelaskan secara rinci pada jurnal ini.

8
2.4 Kesimpulan
Ahli radiologi dan dokter yang melakukan USG harus menyadari morfologi
varian dan teknik yang dapat membedakannya, karena dapat meniru hematoma
perisplenic, yang mengarah ke diagnosis palsu dan pemeriksaan penunjang lebih lanjut
yang tidak perlu.

2.5 Referensi
1. Literatur yang digunakan berjumlah 13 literatur.
2. Sumber yang digunakan dalam bentuk jurnal atau studi kasus
3. Kaidah penulisan sumber yang digunakan sudah tepat

2.6 Analisis VIA


1. Validitas
Apakah isi jurnal ini valid?
Ya, karena tahun terbit jurnal ini kurang dari 5 tahun terakhir dan 83 sumber
referensi yang digunakan sebagian besar memiliki tahun terbit kurang dari 5 tahun
terakhir
2. Importance
Apakah jurnal ini penting?

Ya, penting karena jurnal ini memberikan informasi mengenai kasus Beaver
Tail Liver yang jarang dijumpai dan dapat membantu pembaca sebagai penegakkan
diagnosis.
3. Aplikabilitas
Apakah jurnal ini memiliki kebermanfaatan bagi institusi kita dan di
masyarakat?
Ya, karena pembahasan dalam jurnal ini terdapat informasi terbaru terkait
pencitraan lanjutan yang dapat digunakan dalam evaluasi kasus Beaver Tail Liver
sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam diagnosis dan menghindari
pemeriksaan yang tidak diperlukan.

9
2.7 Kelebihan dan Kekurangan Jurnal
1. Kelebihan
• Jurnal ini sangat informatif karena terdapat informasi terbaru mengenai
studi kasus beaver tail liver yang jarang dijumpai.
2. Kekurangan
• Penjelasan terkait studi kasus pada jurnal ini kurang dijelaskan secara
rinci, sehingga pembaca perlu membaca literatur lain untuk meningkatkan
pemahaman yang disampaikan tersebut.
• Penggunaan kata yang sulit dipahami
• Sedikitnya literatur yang digunakan

10
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan

Berdasarkan materi diatas, dapat disimpulkan bahwa jurnal ini merupakan


jenis studi kasus yang telah memenuhi kaidah-kaidah kepustakaan, sehingga dapat
digunakan sebagai sumber referensi. Dalam jurnal ini terdapat informasi terbaru
terkait adanya variasi anatomy lobus hati yang menyerupai hematoma perispenik,
sehingga dengan pembahasan jurnal ini diharapkan dapat membantu dalam
penegakkan diagnosis dan menghindari diagnosis palsu serta pemeriksaan yang
tidak diperlukan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Jose, J. V., Rajesh, G. N., & Jayakumar, H. (2021). A rare case of left diaphragmatic palsy
with beaver tail anomaly of liver mimicking pericardial hematoma. IHJ
Cardiovascular Case Reports (CVCR), 5(1), 29-32.

Narra, R., & Kamaraju, S. K. (2020). Beaver tail liver: a rare anatomical variant. Indian
Journal of Case Reports, 604-604.

12

Anda mungkin juga menyukai