Anda di halaman 1dari 38

REFERAT

BAGIAN ILMU RADIOLOGI


RSUD.JEND. AHMAD YANI METRO
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI

“Horseshoe Kidney”

Oleh :
Khairunisa Firdani, S.Ked
21360159
Masa KKM : 11 Juli 2022 – 13 agustus 2022

Pembimbing :
dr. Enid Sola Gratia ireschka Pattiwael, Sp.Rad., M.Sc

BAGIAN ILMU RADIOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
RSUD. JENDRAL AHMAD YANI METRO
LAMPUNG 2022
LEMBAR PENGESAHAN

Referat yang berjudul


“Horseshoe Kidney”

Oleh:
Khairunisa firdani, S.Ked
21360159
Masa KKM : 15 Agustus 2022 – 17 September 2022

Pembimbing Referat :
dr. Enid Sola Gratia ireschka Pattiwael, Sp.Rad., M.Sc

I
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa, karena atas berkat
rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan presentasi refrat dengan judul “ Horseshoe kidney.”
Presentasi ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas dalam kepaniteraan klinik di
bagian Radiologi RSUD Ahmad Yani Metro.
Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang
telah membantu dalam penyusunan penyelesaian kasus ini, terutama kepada:
1. dr. Enid Sola Gratia ireschka Pattiwael, Sp.Rad., M.Sc selaku ketua SMF Radiologi
2. dr. Rima Saputri, Sp.Rad selaku pembimbing dalam referat ini.
3. Rekan-rekan Kepaniteraan Klinik Radiologi RSUD Ahmad Yani Metro atas bantuan
dan dukungannya.

Saya menyadari dalam pembuatan presentasi kasus ini masih banyak terdapat
kekurangan, oleh karena itu segala kritik dan saran guna penyempurnaan presentasi kasus ini
sangat saya harapkan.
Akhir kata, semoga presentasi refrat ini dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama
dalam bidang ilmu radiologi.

Kota Metro, 5 September 2022

Penyusun

II
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................... I


KATA PENGANTAR ............................................................................... II
DAFTAR ISI .............................................................................................. III
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar belakang ................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................2
2.1 Anatomi Ginjal ............................................................................... 2
2.2 Fisiologi Ginjal ............................................................................... 6
2.3 Definisi Horseshoe Kidney ............................................................ 8
2.4 Epidemiologi .................................................................................. 9
2.5 Etiologi ........................................................................................... 9
2.6 Patofisiologi.................................................................................... 10
2.7 Diagnosis Horseshoe Kidney ......................................................... 11
BAB III GAMBARAN RADIOLOGI ..................................................... 13
3.1 Foto polos abdomen ....................................................................... 13
3.2 BNO/IVU ....................................................................................... 14
3.3 USG Abdomen ............................................................................... 17
3.4 CT scan Abdomen ......................................................................... 21
3.5 Angiography ................................................................................... 22
3.6 MRI................ ................................................................................ 23
3.7 Nuclear Imaging ............................................................................. 25
3.8 Histopatologi .................................................................................. 26
3.9 Diagnosis Banding ......................................................................... 26
3.10 Penatalaksanaan dan prognosis .................................................... 28
3.11 Komplikasi ................................................................................... 29

BAB IV KESIMPULAN .............................................................................. 30


DAFTAR PUSTAKA

III
BAB I

PENDAHULUAN

Kedua organ ginjal dapat mengalami penggabungan satu sama lain. Penggabungan

tersebut dapat terjadi pada fase organogenesis. Abnormalitas penggabungan ginjal ini pada

umumnya dibagi menjadi dua bentuk yaitu : (1) horseshoe kidney; dan (2) crossed fused

ectopia. 1

Horseshoe kidney merupakan salah satu abnormalitas ginjal yang sering ditemukan,

hal ini terjadi sekitar 25% dari populasi. Kondisi yang paling sering terjadi adalah

menyatunya lower poles ginjal selama perkembangan janin. Meskipun beberapa jenis

malformasi bisa asymptomatic, namun demikian terdapat beberapa penyakit dan masalah

yang berhubungan dengan horseshoe kidney.1

Dua postulat tentang embrio dari ginjal tapal kuda telah dipublikasikan. Teori

klasik fusi mekanik berpendapat bahwa horseshoe kidney terbentuk selama organogenesis,

yaitu ketika kutub kedua pole inferior dari ginjal akan bergabung dengan sisi yang

berlawanan di garis tengah yang akhirnya membentuk isthmus. Teori fusi mekanik berlaku

untuk horseshoe kidney dengan isthmus berserat. Atau, terdapat pula postulat baru lainnya

mengemukakan bahwa fusi abnormal dari jaringan yang berhubungan dengan isthmus

parenchymatous dari beberapa horseshoe kidney adalah hasil

dari peristiwa teratogenik melibatkan migrasi abnormal sel sel nephrogenic posterior yang

kemudian bersatu untuk membentuk isthmus. Kejadian teratogenik

mungkin juga berhubungan dengan peningkatan insiden anomali kongenital dan neoplasias

tertentu, seperti tumor Wilms dan tumor karsinoid terkait dengan isthmus dari ginjal tapal

kuda.2

1
2

Horseshoe kidney jauh lebih sering terjadi dibandingkan dengan kelainan kon2genital

ginjal lainnya.. Sampai dengan 70% anak-anak dan orang dewasa dengan kelainan ini akan

memiliki gejala yang dapat mencakup sakit perut, mual, batu ginjal dan infeksi saluran

kemih. Meskipun masih jarang, namun tumor kanker lebih berisiko terjadi pada kelainan

kongenital ginjal tapal kuda dari pada ginjal normal. Darah dalam urin, massa di perut dan

nyeri panggul bisa menjadi gejala dari tumor ginjal.

Meskipun horseshoe kidney adalah bawaan (hadir sejak lahir), sepertiga dari anak-

anak yang memiliki kelainan ini tidak menimbulkan gejala sehingga sering tidak terdeteksi.

Pada pasien yang memiliki gejala, horseshoe kidney sering didiagnosis sebagai akibat dari

infeksi, obstruksi atau batu ginjal.3

Pemeriksaan radiologis merupakan langkah awal untuk menentukan keparahan dan

penatalaksanaan apa yang mungkin dilakukan untuk memperbaiki gejala – gejala tersebut.

USG menjadi bagian dari perawatan rutin selama kehamilan maka dari itu banyak kelainan

ginjal yang ditemukan sebelum bayi lahir. Horseshoe kidney lain dapat ditemukan dengan

modalitas X-ray, USG, CT Abdomen dan MRI, angiography dan nuclear imaging. 4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Anatomi Ginjal Normal

Ginjal berbentuk seperti kacang dan mempunyai panjang kira-kira 12 cm dan lebar

2,5 cm pada bagian paling tebal. Ginjal terletak pada bagian belakang abdomen. Ginjal kanan

terletak lebih rendah dari ginjal kiri karena ada hepar di sisi kanan.5

Ginjal memiliki tiga bagian penting yaitu korteks, medula dan pelvis renal. Bagian

paling superfisial adalah korteks renal, yang tampak bergranula. Di sebelah dalamnya

terdapat bagian lebih gelap, yaitu medulla renal, yang berbentuk seperti kerucut disebut

piramid renal, dengan dasarnya menghadap korteks dan puncaknya disebut apeks atau papilla

renal. Di antara piramid terdapat jaringan korteks, disebut kolum.5

Ujung ureter yang berpangkal di ginjal, berbentuk corong lebar disebut pelvis renal.

Pelvis renal bercabang dua atau tiga, disebut kaliks mayor yang masing-masing bercabang

membentuk beberapa kaliks minor, yang langsung menutupi papilla renal dari piramid.

Kaliks minor ini menampung urin yang terus-menerus keluar dari papila. Dari kaliks minor,

urin masuk ke kaliks mayor, ke pelvis renal kemudian ke ureter, sampai akhirnya ditampung

di dalam kandung kemih. Setiap ginjal terdapat satu juta atau lebih nefron, masing-masing

nefron terdiri atas komponen vaskuler dan tubuler. Komponen vaskuler terdiri atas

pembuluh- pembuluh darah, yaitu glomerulus dan kapiler peritubuler, yang mengitari tubuli.

Komponen tubuler berawal dengan kapsula Bowman (glomerular) dan mencakup tubuli

kontortus proksimal, ansa Henle dan tubuli kontortus distal. Dari tubuli distal, isinya

disalurkan ke dalam duktus koligens (saluran penampung atau pengumpul). Kedua ginjal

menghasilkan sekitar 125 ml filtrat per menit; dari jumlah ini, 124 ml diabsorpsi dan hanya 1

ml dikeluarkan ke dalam kaliks-kaliks sebagai urin .5

3
4

Ginjal berfungsi untuk mengatur keseimbangan air dan elektrolit berupa ekskresi

kelebihan air dan elektrolit, mempertahankan keseimbangan asam basa, mengekskresi

hormon, berperan dalam pembentukan vitamin D, mengekskresi beberapa obat-obatan dan

mengekskresi renin yang turut dalam pengaturan tekanan darah.5

Gambar 1: Anatomi Traktus Urinarius 6

1. Makroskopis

Ginjal terletak dibagian belakang abdomen atas, dibelakang peritonium, didepan dua

kostaterakhir dan tiga otot-otot besar (transversus abdominis, kuadratus lumborum dan psoas

mayor). Ginjal pada orang dewasa panjangnya sampai 13 cm, lebarnya 6 cm dan berat kedua

ginjal kurang dari 1% berat seluruh tubuh atau ginjal beratnya antara 120-150 gram.

Bentuknya seperti biji kacang, jumlahnya ada 2 buah yaitu kiri dan kanan, ginjal kiri lebih

besar dari ginjal kanan dan pada umumnya ginjal laki-laki lebih panjang dari pada ginjal
5

wanita. Ginjal dipertahankan dalam posisi tersebut oleh bantalan lemak yang tebal. Potongan

longitudinal ginjal memperlihatkan dua daerah yang berbeda yaitu korteks dan medulla.

Medulla terbagi menjadi baji segitiga yang disebut piramid. Piramid-piramid tersebut

dikelilingi oleh bagian korteks dan tersusun dari segmen-segmen tubulus dan duktus

pengumpul nefron. Papila atau apeks dari tiap piramid membentuk duktus papilaris bellini

yang terbentuk dari kesatuan bagian terminal dari banyak duktus koligen . 2

Gambar 2: Anatomi Ginjal7

2. Mikroskopis

Tiap tubulus ginjal dan glumerulusnya membentuk satu kesatuan (nefron). Nefron

adalah unit fungsional ginjal. Dalam setiap ginjal terdapat sekitar satu juta nefron. Setiap

nefron terdiri darikapsula bowman, kapiler glomerulus, tubulus kontortus proksimal,

lengkung henle dantu bulus kontortus distal, yang mengosongkan diri ke duktus koligen.

(Price, 1995)3) Vaskularisasi ginjal Arteri renalis dicabangkan dari aorta abdominalis kira-

kira setinggi vertebra lumbalis II. Vena renalis menyalurkan darah ke dalam vena kava

inferior yang terletak disebelah kanan garis tengah. Saat arteri renalis masuk kedalam hilus,
6

arteri tersebut bercabang menjadi arteri interlobaris yang berjalan diantara piramid

selanjutnya membentuk arteri arkuata kemudian membentuk arteriola interlobularis yang

tersusun paralel dalam korteks. Arteri interlobularis ini kemudian membentuk arteriola aferen

pada glomerulus (Price, 1995). Glomeruli bersatu membentuk arteriola aferen yang kemudian

bercabang membentuk sistem portal kapiler yang mengelilingi tubulus dan disebut kapiler

peritubular. Darah yang mengalir melalui sistem portal ini akan dialirkan kedalam jalinan

vena selanjutnya menuju vena interlobularis, vena arkuarta, vena interlobaris, dan vena

renalis untuk akhirnya mencapai vena cava inferior. Ginjal dilalui oleh sekitar 1200 ml darah

permenit suatu volume yang sama dengan 20-25% curah jantung (5000 ml/menit) lebih dari

90% darah yang masuk ke ginjal berada pada korteks sedangkan sisanya dialirkan ke

medulla. Sifat khusus aliran darah ginjal adala hotoregulasi aliran darah melalui ginjal arteiol

afferen mempunyai kapasitas intrinsik yang dapatmerubah resistensinya sebagai respon

terhadap perubahan tekanan darah arteri dengan demikian mempertahankan aliran darah

ginjal dan filtrasi glomerulus tetap konstan. Persarafan pada ginjal Menurut Price (1995)

“Ginjal mendapat persarafan dari nervus renalis (vasomotor), saraf ini berfungsi untuk

mengatur jumlah darah yang masuk kedalam ginjal, saraf ini berjalan bersamaan dengan

pembuluh darah yang masuk ke ginjal”.2

2.2 Fisiologi

Menurut Syaifuddin (1995) “Fungsi ginjal yaitu mengeluarkan zat-zat toksik atau racun;

mempertahankan keseimbangan cairan; mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa

dari cairan tubuh; mempertahankan keseimbangan garam-garam dan zat-zat lain dalam tubuh;

mengeluarkan sisa metabolisme hasil akhir sari protein ureum, kreatinin dan amoniak”. Tiga

tahap pembentukan urine : 1) Filtrasi glomerular Pembentukan kemih dimulai dengan filtrasi

plasma pada glomerulus, seperti kapiler tubuh lainnya, kapiler glomerulus secara relatif
7

bersifat impermiabel terhadap protein plasma yang besar dan cukup permabel terhadap air

dan larutan yang lebih kecil seperti elektrolit, asam amino, glukosa,dan sisa nitrogen. Aliran

darah ginjal (RBF = Renal Blood Flow) adalah sekitar 25% dari curah jantung atau sekitar

1200 ml/menit. Sekitar seperlima dari plasma atau sekitar 125 ml/menit dialirkan melalui

glomerulus ke kapsula bowman. Ini dikenal dengan laju filtrasi glomerulus (GFR =

Glomerular Filtration Rate). Gerakan masuk ke kapsula bowman’s disebut filtrat. Tekanan

filtrasi berasal dari perbedaan tekanan yang terdapat antara kapiler glomerulus dan kapsula

bowman’s, tekanan hidrostatik darah dalam kapiler glomerulus mempermudah filtrasi dan

kekuatan ini dilawan oleh tekanan hidrostatik filtrat dalam kapsula bowman serta tekanan

osmotik koloid darah. Filtrasi glomerulus tidak hanya dipengaruhi oleh tekanan-tekanan

koloid diatas namun juga oleh permeabilitas dinding kapiler. 2) Reabsorpsi. Zat-zat yang

difilltrasi ginjal dibagi dalam 3 bagian yaitu : non elektrolit, elektrolit dan air. Setelah filtrasi

langkah kedua adalah reabsorpsi selektif zat-zat tersebut kembali lagi zat-zat yang sudah

difiltrasi. 3) Sekresi-sekresi tubular melibatkan transfor aktif molekul-molekul dari aliran

darah melalui tubulus kedalam filtrat. Banyak substansi yang disekresi tidak terjadi secara

alamiah dalam tubuh (misalnya penisilin). Substansi yang secara alamiah terjadi dalam tubuh

termasuk asam urat dan kalium serta ion-ion hidrogen. Pada tubulus distalis, transfor aktif

natrium sistem carier yang juga telibat dalam sekresi hidrogendan ion-ion kalium tubular.

Dalam hubungan ini, tiap kali carier membawa natrium keluar dari cairan tubular, cariernya

bisa hidrogen atau ion kalium kedalam cairan tubular “perjalanannya kembali” jadi, untuk

setiap ion natrium yang diabsorpsi, hidrogen atau kalium harus disekresi dan sebaliknya.

Pilihan kation yang akan disekresi tergantung pada konsentrasi cairan ekstratubular (CES)

dari ion-ion ini (hidrogen dan kalium). Pengetahuan tentang pertukaran kation dalam tubulus

distalis ini membantu kita memahami beberapa hubungan yang dimiliki elektrolit dengan

lainnya. Sebagai contoh, kita dapat mengerti mengapa bloker aldosteron dapat menyebabkan
8

hiperkalemia atau mengapa pada awalnya dapat terjadi penurunan kalium plasma ketika

asidosis berat dikoreksi secara theurapeutik.

2.3 DEFINISI

Horseshoe Kidney adalah penyatuan kutub-kutub ginjal (biasanya bagian pole

bawah). Mereka saling berhubungan melalui isthmus yang berupa parenkim ginjal atau

berupa jaringan fibrous (band). 1,8,9

Gambar 3: Horseshoe Kidney tampak lower pole ginjal yang menyatu. Side view anterior

(kiri) dan posterior (kanan)10


9

Gambar 4: Panoramic view of the anatomic sample. 1. Aorta; 2. Inferior vena cava; 3. Left
renal artery; 4. Right renal artery; 5. Inferior mesenteric artery; 6. Right kidney; 7. Left
kidney; 8. Isthmus; 9. Ureters; 10. Right common iliac artery; 11. Left common iliac artery;
12. Renal arteries for the isthmus; 13. left gonadal artery (reflected).11

2.4 EPIDEMIOLOGI

Horseshoe kidney merupakan abnormalitas penyatuan ginjal yang paling sering

(Adalat et al, 2010). Pada 90% kasus, penggabungan ginjal ini terjadi pada lower poles dan

pada 10% kasus terjadi pada upper poles. Pada laki-laki lebih sering terjadi daripada wanita

dengan perbandingan 2:1 (O’Brien et al, 2008).1,9

2.5 ETIOLOGI

Berdasarkan penelitian penyebab dan penyakit yang berhubungan dengan Horseshoe

kidney adalah :

a. Congenital Disorder

b. Wilm’s Tumor
10

c. Transitional Cell Carcinoma

d. Turner Syndrome

e. Vesicourethral Reflux

Pada Congenital Disorder ada dua teori tentang embrio dari horseshoe kidney telah

diusulkan. Ajaran klasik fusi mekanik berpendapat bahwa horseshoe kidney terbentuk selama

organogenesis, ketika kutub inferior dari sentuhan ginjal awal, menggabungkan di garis

tengah lebih rendah. Teori fusi mekanik berlaku untuk horseshoe kidney dengan isthmus

berserat. Studi lebih baru mengatakan bahwa fusi abnormal dari jaringan yang berhubungan

dengan isthmus parenchymatous dari beberapa horseshoe kidney adalah hasil dari peristiwa

teratogenik melibatkan migrasi abnormal sel-sel nephrogenic posterior, yang kemudian

bersatu untuk membentuk isthmus. Kejadian teratogenik mungkin juga berhubungan dengan

peningkatan insiden anomali kongenital terkait dan neoplasias tertentu, seperti tumor Wilms

dan tumor karsinoid terkait dengan isthmus dari horseshoe kidney. 9,12,13

2.6 PATOFISIOLOGI

Perkembangan pembentukan ginjal terjadi pada tiga tahap : pronephros, mesonephros,

dan metanephros. Akhir dari ketiga tahap ini terjadi kira – kira minggu ke lima dari gestasi

(Ubetegoyena et al, 2011). Selama tahap penting dari perkembangan ini, pembentukan ginjal

tergantung pada penyatuan ureteric buds dengan nephrogenic chords. Ginjal bermigrasi dari

pelvis dimana ginjal dibentuk dan naik ke retroperitoneal space pada upper right dan left

quadrants. Naiknya ginjal ke retroperitoneal space. secara normal terjadi pada minggu ke

empat sampai ke sembilan selama gestasi . 14,15

Malformasi sering terjadi pada tahap awal pembentukan dan kenaikan ginjal ke

retroperitoneal space. Anomaly dari ginjal ini merupakan akibat dari interruption dari

migrasi normal ginjal. Pada tahap ini, kapsul renal tidak matur dan ginjal masih terletak di
11

pelvis. Hal ini menyebabkan abnormalitas pertumbuhan dan perkembangan tulang belakang

dan organ - organ di dalam pelvis sehingga menyebabkan penggabungan dari kedua elemen

ginjal yang disebut sebagai horseshoe kidney.14,16

2.7 DIAGNOSIS

1. Manifestasi Klinis

Secara normal sepertiga pasien yang menderita horseshoe kidney asimptomatik, dan

kondisi ini hanya dapat terlihat pada pemeriksaan radiologis (Khan et al, 2011). Ketika gejala

itu muncul, bisanya diakibatkan karena obstruksi, batu, atau infeksi pada saluran kemih

(O’Brien et al, 2008). Gejala yang paling sering berhubungan dengan horseshoe kidney

adalah ureteropelvic junction obstruction, yang mana terjadi pada 35% kasus. Obstruksi ini

merupakan akibat dari tingginya insertion point ureter ke pelvis ginjal, yang disebabkan

terhambatnya pengosongan pelvis ginjal. Batu ginjal terjadi pada 20 – 60 % pasien.

Horseshoe kidney lebih rentan terkena infeksi hal ini disebabkan karena reflux disease, statis,

dan pembentukan batu. Infeksi terjadi pada sepertiga pasien. Infeksi merupakan hal yang

sangat penting karena dapat menyebabkan kematian pada pasien dengan horseshoe kidney.
17,18,19

Infeksi saluran kemih - biasanya jarang pada anak di bawah 5 tahun dan tidak

mungkin anak laki-laki pada usia berapa pun.

Batu ginjal - jika batu tetap di ginjal, anak Anda mungkin tidak memiliki gejala. Jika

batu melalui saluran kemih maka dapat mengalami gejala berikut:

 Nyeri (sekitar sisi, tepat di atas pinggang)

 Kegelisahan

 Berkeringat

 Mual dan / atau muntah


12

 Darah dalam urin

 Perubahan frekuensi kencing

 Panas dingin

 Demam

 Urin keruh

 Hidronefrosis - terjadi ketika ada obstruksi saluran kemih dan ginjal membesar

dan berpotensi rusak. Gejala hidronefrosis mungkin termasuk yang berikut:

 Massa abdomen

 Berat badan miskin

 Kencing berkurang

 Infeksi saluran kemih

 Sekitar sepertiga dari anak-anak dengan ginjal tapal kuda tidak

memiliki gejala.20,21
BAB III

GAMBARAN RADIOLOGI

3.1 Pemeriksaan Foto Polos Abdomen

Pemeriksaan pencitraan pada traktus urinarius harus dimulai dengan foto

konvensional pada ginjal, ureter dan kandung kemih, yang sering disebut foto “KUB”. Foto

KUB penting dilakukan sebelum agent kontras intravena diinjeksikan sehingga tidak

mengaburkan struktur yang mengalami kalsifikasi.22

Teknik yang cermat dalam mengambil foto KUB merupakan hal yang penting,

dengan teknik yang benar foto KUB dapat memvisualisasikan keadaan anomaly ginjal

horseshoe kidney. Foto harus segera dilakukan setelah pasien berkemih dan pada akhir

ekspirasi penuh. Batas atas foto harus meliputi daerah suprarenalis, sementara batas bawah

harus meliputi ramus pubis. Visualisasi ginjal yang baik dibutuhkan factor pajanan sebesar

70-80 Kvp pada orang dewasa.22

Gambar 5: Foto polos “KUB” (Kidney Ureter Bledder) Horseshoe Kidney23

13
14

Gambar 6: Foto Polos “KUB” (Kidney Ureter Bledder) Horseshoe Kidney).


Radiograf menunjukkan kalsifikasi di area ginjal kiri yang tampak lebih rendah. Perhatikan
sumbu terbalik dari ginjal, yang menunjukkan horseshoe kidney.22

3.2 Pemeriksaan BNO/IVU

Pemeriksaan radiologi pencitraan ginjal, ureter, dan blass (vesica urinary)

menggunakan sinar-x dengan melakukan injeksi media kontras melalui vena.

1. Pada saat media kontras diinjeksikan melalui pembuluh vena pada tangan pasien, media

kontras akan mengikuti peredaran darah dan dikumpulkan dalam ginjal dan tractus

urinary, sehingga ginjal dan tractus urinary menjadi berwarna putih.

2. Dengan IVP, radiologist dapat melihat dan mengetahui anatomy serta fungsi ginjal,

ureter dan blass.22

IVU biasanya mengungkapkan temuan klasik terkait dengan horsedhoe kidney.

Temuan awal pada tomogram mungkin dapat terjadi kesalahan karena seringkali

mengesampingkan keberadaan isthmus anterior. Kelainan abnormal sumbu ginjal dapat

dikonfirmasi, seperti yang terlihat pada foto polos radiologi. Di garis tengah fusi, ginjal
15

simetris, dengan calyces lebih rendah tampak bersandar ke arah tulang belakang. Semakin

rendah calyces biasanya terputar secara medial (medially rotated), dan beberapa ahli

berpendapat seringkali terjadi malrotasi ureter. Tampak gambaran extrarenal dan pelebaran

pelvis renalis .22,24

Gambar 7: Urogram intravena (IVU) menunjukkan sumbu medial ginjal tampak lebih rendah
menunjukkan pencitraan horseshoe kidney. Terdapat pelebaran sistem pengumpulan pada
ginjal kiri, yang dikarenakan hasil dari persimpangan obstruksi ureteropelvic.24
16

Gambar 8: Intravena urogram (IVU) menunjukkan horseshoe kidney. Perhatikan sistem


pengumpulan malrotated di kedua sisi. Pole bawah calyx ginjal kanan terletak di sebelah
medial ureter.24

Gambar 9: Urogram intravena (IVU) seorang pasien laki-laki menampilkan temuan yang
konsisten dengan kehadiran ginjal tapal kuda.24
17

Tingkat malrotation telah dikaitkan dengan tingkat fusi. Jika isthmus sempit, ginjal

biasanya kurang malrotasi, dengan panggul berbaring ke arah anteromedia dari posisi

normal. Pada isthmus yang luas, pelvis ginjal terletak anterior atau lateral. Adanya

Ureteropelvic Junction (UPJ) obstruksi dapat hadir karena tingginya titik penyisipan ureter,

yang menyebabkan pengosongan panggul tertunda. Ureter mungkin tampak gambaran bunga-

vas, dimana ureter atas menyimpang dari lateral atas isthmus dan kemudian bertemu di

bagian inferior.22,24

3.3 Pemeriksaan USG Abdomen

Ultrasonografi dapat berguna untuk mendiagnosis horseshoe kidney. Untuk

menegakkan diagnosis, temuan ultrasonografi yang paling penting adalah adanya isthmus dan

kesinambungannya dengan kutub yang lebih rendah. Fitur lain, seperti malrotation dan

sumbu ginjal berubah, mungkin sulit untuk menilai dengan ultrasonografi. Dalam kasus di

mana isthmus terdiri dari jaringan fibrin tipis, midline soft tissue kemungkinan tidak dapat

dinilai.25
18

Gambar 10: Ultrasonogram axial abdomen menunjukkan massa jaringan lunak

hypoechoic (isthmus) yang merupakan anterior tulang belakang dan aorta dan menyatukan

lower pole ginjal.25

Gambar 11: Ultrasonogram axial abdomen sedikit obliq dari ginjal kanan,
memperlihatkan pole bawah dari ginjal kanan, pole tampak menyilang melalui tulang
belakang, anterior aorta dan vena cava inferior.25
19

Gambar 12: Sonogram Transverse perut menunjukkan isthmus anterior jaringan lunak
pada tulang belakang.25

Gambar 13: Ultrasonogram seorang pasien pediatrik menampilkan massa jaringan


lunak hypoechoic pada anterior tulang belakang. Temuan ini konsisten dengan kehadiran
horseshoe kidney25

Berbagai temuan, seperti konfigurasi melengkungnya pole bawah ginjal, pemanjangan

pole bawah ginjal menunjukkan adanya horseshoe kidney. Temuan yang terkait lainnya,

seperti batu, hidronefrosis, dan kortikal jaringan parut, yang dapat digambarkan pada

sonogram. Ultrasonografi juga telah berguna dalam diagnosis horseshoe kidney dalam

rahim.22,25

USG abdomen rutin pada pasien ini menunjukkan kondisi-kondisi ginjal, yaitu: a)

ginjal yang terletak di tempat yang lebih rendah dari normal b) kutub yang lebih rendah dari

kedua ginjal menuju ke arah medial, c) sebuah jembatan jaringan ginjal atau isthmus yang

menghubungkan kedua ginjal. Isthmus tersebut terlihat melewati anterior aorta abdomen.

Seringkali, kutub bawah ginjal sulit divisualisasikan. 22,25


20

Gambar 14: USG abdomen Horshoe kidney. Tampak isthmus melintasi aorta abdominal.26

Gambar 15: Colour doppler gambar menunjukkan Isthmus anterior aorta abdomen.26
21

3.4 Pemeriksaan CT Abdomen

CT Contrast-enhanced (CTCE) scan memiliki tingkat akurasi yang tinggi dalam

menentukan kelainan struktur horseshoe kidney, termasuk derajat dan fusi, tingkat

malrotation, terkait perubahan parenkim ginjal (misalnya, jaringan parut, penyakit kistik), dan

mengumpulkan kelainan sistem (misalnya, sistem duplex, hidronefrosis). Hal ini juga dapat

digunakan untuk membedakan isthmus parenkim dari isthmus berserat dan untuk

menunjukkan hubungan isthmus dengan struktur sekitarnya. 22,27

Gambar 16: Axial computed tomography (CT) scan diperoleh melalui abdomen setelah
pemberian intravena bahan kontras. Ginjal Fused yang terungkap, dengan isthmus parenkim
di lower pole ginjal. Perhatikan sistem pengumpulan malrotated dari ginjal kiri, menghadap
anterolateral27
22

Gambar 17: Computed tomography (CT) scan abdomen diperoleh setelah pemberian
intravena bahan kontras. isthmus ginjal horseshoe kidney, yang terdiri dari jaringan
parenkim, jelas ditunjukkan. Perhatikan kontinuitas kortikal dari penyatuan ginjal.27

Meskipun CT scan secara rutin dapat menunjukkan varian pasokan arteri , ini lebih

baik didefinisikan dengan CT angiography scanning dengan rekonstruksi 3 dimensi dan

volume rendering. Dalam kasus neoplasma yang berhubungan dengan horseshoe kidney,

penggunaan 3-dimensi, multisection heliks CT scan juga telah dianjurkan, karena akan

semakin menjelaskan rincian structural.22,27

3.5 Pemeriksaan Angiography

Angiography tidak biasanya dilakukan untuk mendiagnosis horseshoe kidney, tetapi

dilakukan untuk mengevaluasi anatomi vaskuler dan variasinya dalam pengaturan

presurgical. Angiogram mungkin menunjukkan 1, 2, atau 3 arteri ginjal pada salah satu ginjal
23

menyatu dan dapat mengungkapkan variasi yang besar mengenai suplai darah ke isthmus

horseshoe kidney. Dalam kasus tumor ginjal yang terkait, angiografi digunakan untuk

mengevaluasi vaskularisasi tumor. Angiography kadang-kadang dilakukan untuk memeriksa

stenosis arteri ginjal pada pasien hipertensi yang memiliki horseshoe kidney.22,28

Gambar 18: Angiogram menunjukkan temuan insidentil dari horseshoe kidney. Semakin

rendah pole ginjal yang dihubungkan oleh isthmus berserat.28

3.6 Pemeriksaan MRI Abdomen

MRI memiliki keunggulan dalam menggambarkan rincian struktural karena

kemampuannya untuk mengizinkan pencitraan multiplanar, tetapi lebih mahal daripada

pemeriksaan lainnya. Namun, keuntungan tambahan dapat diperoleh dengan menggunakan


24

angiografi MR untuk menggambarkan anatomi pembuluh darah. MRI adalah modalitas

terbaik untuk digunakan dalam mengevaluasi sejauh mana tumor ginjal yang berhubungan

dengan horseshoe kidney.22,29

Gambar 19: Axial contrast-enhanced T1-weighted magnetic resonance image

menunjukkan isthmus horseshoe kidney, melainkan terdiri dari jaringan parenkim dan

terletak anterior ke arah tulang belakang.29


25
i

5
3.7 Pemeriksaan Nuclear Imaging

Skintigrafi terbaik menunjukkan fusi jika isthmus terdiri dari fungsional jaringan

parenkim, karena modalitas pencitraan ini tidak hanya tergantung pada struktur jaringan,

tetapi juga pada fungsi jaringan. Technetium-99m (99m Tc)–labeled dimercaptosuccinic acid

(DMSA) dapat digunakan untuk menentukan penyatuan segmen, serta perubahan sumbu

kedua ginjal.22,30

Gambar 30: Posterior technetium-99m methylene diphosphonate nuclear medicine bone scan
menunjukkan temuan insidentil horseshoe kidney.30

Terdapat banyak laporan mengenai keberadaan horseshoe kidney. Kondisi ini

didiagnosis secara kebetulan padabone scans, studi 99m Tc-labeled red blood cell, atau studi

kedokteran nuklir lainnya yang diperoleh untuk alasan lain selain evaluasi horseshoe kidney.

Penggunaan mercaptoacetyltriglycine (MAG-3) dengan diuresis sangat membantu dalam

membedakan bagian non obstruksi dari bagian obstruksi pada collecting system.22,30
26

3.8 Histopatologi

Horseshoe kidney adalah anomali fusi paling umum ginjal dan lebih mendominasi

pada laki-laki dan sebagian besar terdeteksi sebagai temuan insidental pada CT atau

pemeriksaan AS. RCC (Renal Cell Carcinoma) adalah salah satu kanker yang berhubungan

dengan malformasi ini, seperti yang terlihat dalam gambar kasus di bawah. 31

Gambar 31: Hematoxylin dan eosin bernoda slide dari jelas sel ginjal sel karsinoma
(RCC) massa pada kasus horseshoe kidney (b) Pada × 300 menunjukkan sel yang jelas
dengan batas sel yang menonjol (panah hitam) dan vaskularisasi (panah kuning). 31

3.9 Diagnosis Banding

Ketika divisualisasikan dengan pencitraan penampang (CT atau MRI) pada dasarnya

tidak ada perbedaan. Pada perawatan USG harus diambil untuk tidak salah mendiagnosis

ginjal tapal kuda pada sebuah massa retroperitoneal garis tengah, atau panjang ginjal yang

tidak boleh diabaikan.


27

Diagnosis banding yang perlu diperhatikan, yaitu:

Cross-fused Renal Ectopia

Kelainan dimana ginjal berada pada posisi abnormal, di luar fossa renalis. Bisa

terdapat pada pelvis, iliaka, abdomen, thoraks, atau bersilangan.32

Pelvic Kidney

Ketiga gambaran Pelvic Kidney di bawah masing-masing dengan modalitas Foto

BNO, USG Ginekologik dan CT Pelvic. Masing-masing modalitas memperlihatkan adanya

ginjal dalam kavum pelvis.32

 Pemeriksaan Foto Polos Pelvis

Gambar 32: Foto polos pelvis menunjukkan anomaly ginjal pada pelvis pelvis kidney.33
28

 Pemeriksaan USG Abdomen

Gambar 32: USG abdomen menunjukkan anomaly ginjal pelvis kidney 34

 Pemeriksaan CT Abdomen

Gambar 33: CT abdomen menunjukkan anomaly ginjal pelvis kidney35

3.10 Penatalaksanaan dan Prognosis

Horseshoe kidney selama tidak menimbulkan gangguan maka tidak perlu penanganan

dan juga pasien memiliki harapan hidup yang normal. Keberadaan ginjal tapal kuda penting
29

diketahui sebelum operasi perut atau intervensi ginjal untuk salah satu dari banyak

komplikasi yang memungkinkan. 17,18

3.11 Komplikasi

Sepertiga dari orang dengan ginjal tapal kuda memiliki setidaknya satu komplikasi

lain yang melibatkan sistem kardiovaskular, sistem saraf pusat atau sistem genitourinari

(yang merupakan organ reproduksi dan sistem urin) seperti berikut:

 Batu ginjal - kristal dan protein yang membentuk batu di ginjal yang dapat

menyebabkan obstruksi saluran kemih.

 Hidronefrosis - pembesaran ginjal yang biasanya merupakan hasil dari obstruksi

saluran kemih.

 Wilm itu tumor - sebuah embrio (yang baru terbentuk) tumor ginjal yang biasanya

terjadi pada anak usia dini.

 Kanker ginjal atau penyakit ginjal polikistik

 Hidrosefali dan / atau spina bifida

 Berbagai kardiovaskular, kondisi pencernaan atau masalah tulang.16


BAB IV

KESIMPULAN

Horseshoe Kidney adalah penyatuan kutub-kutub ginjal (biasanya bagian bawah).

Mereka saling berhubungan melalui istmus yang berupa parenkim ginjal atau berupa jaringan

fibrous (band). Horseshoe kidney merupakan salah satu abnormalitas ginjal yang sering

ditemukan, hal ini terjadi sekitar 25% dari populasi. Pada 90% kasus, penggabungan ginjal

ini terjadi pada lower poles dan pada 10% kasus terjadi pada upper poles. Pada laki-laki lebih

sering, terjadi daripada wanita dengan perbandingan 2:1.

Berdasarkan penelitian penyebab dan penyakit yang berhubungan dengan Horseshoe

kidney adalah : Congenital Disorder, Wilm’s Tumor, Transitional Cell Carcinoma, Turner

Syndrome, dan Vesicourethral Reflux.

Secara normal sepertiga pasien yang menderita horseshoe kidney asimptomatik, dan

kondisi ini hanya dapat terlihat pada pemeriksaan radiologis. Ketika gejala itu muncul,

bisanya diakibatkan karena obstruksi, batu, atau infeksi pada saluran kemih. 1,9,23,27

30
DAFTAR PUSTAKA

1. Ongeti, K. W., Ogeng’o, J. & Saidi, H. (2011). A horseshoe kidney with partial

duplex systems. International Journal Of Anatomical Variations, 4, 55-56.

2. Faiz, Omar and Moffat, David. 2002. Anatomy at a Glance. Jakarta: Erlangga

3. Anomaly. Urology Care Foundation. April 2013.

http://www.urologyhealth.org/urology/index.cfm?article=21

4. The Children's Hospital of Philadelphia. 1996-2013.

http://www.chop.edu/healthinfo/horseshoe-kidney.html

5. Guyton,C Arthur dan Hall, jhon E. anatomi dan fisiologis ginjal“buku ajar fisiologi

kedokteran Edisi 11”. Jakarta: EGC, 1997. Halaman 324-326

6. Anomaly. Published 2011. (http://healthbasictips.com/kidney-diseases/kidney-and-

urinary-tract-stones/, 2011).

7. Anomaly. Anatomy of kidney.

http://jw1.nwnu.edu.cn/jpkc/jwc/2009jpkc/rtkx/3/37%20Internal%20anatomy%20of

%20kidney.jpg

8. Purnomo, Basuki B. 2003. Dasar – dasar Urologi. Edisi kedua. Malang : Sagung

Seto. 125 – 126

9. O’Brien, J., Buckley, O., Doody, O., Ward, E., Persaud, T., & Torreggiani, W.

(2008). Imaging of horseshoe kidney and their complications. Journal Of Medical

Imaging And Radiation Oncology, 52(3), 216-226.

10. Nikhil Sangle, M.D. Kidney non-tumor Congenital Anomalies. 11 April 2012.

http://www.pathologyoutlines.com/topic/kidneycongenital.html

11. Int. J. Morphol. V.27 n.2 Temuco jun. 27(2):491-494, 2009. Horseshoe Kidney.

http://www.scielo.cl/scielo.php?script=sci_arttext&pid=S0717-95022009000200030
12. Khan, A., Myatt, A., Palit, V., & Biyani, C. (2011). Laparoscopic heminephrectomy

of a horseshoe kidney. Journal of the Society of Laparoendoscopic Surgeons, 15(3),

415-420. Doi : 10.4293/108680811X13125733356512

13. Anomaly. Horseshoe Kidney Akses : 25 mei 2011. www.medicastore.com

14. Kumar P, Burton BK. Congenital Malformations, Evidence-Based Evaluation and

Management. McGraw-Hill Professional. (2007) ISBN:0071471898.

http://radiopaedia.org/articles/horseshoe_kidney

15. http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/cdk_028_masalah_penyakit_ginjal_dan saluran

air_kemih_di_indonesia.pdf akses : 25 mei 2011

16. Boston Children’s Hospital is a Harvard Medical School teaching hospital.

http://www.childrenshospital.org/az/Site1052/mainpageS1052P1.html

17. Anomaly. Akses : 25 mei 2011 http://www.urologyhealth.org/

18. Anomaly. Akses : 25 mei 2011 www.emedicine.com urology Akses : 25 mei

2011

19. Abid Irshad, MD. May 25, 2011. Horseshoe Kidney Imaging.

http://emedicine.medscape.com/article/378396-overview

20. Palmer BW, Strom K, Wong C. Hand-assisted laparoscopic nephroureterectomy with

cystoscopic en-bloc excision of the distal ureter and bladder cuff and isthmusectomy

in a horseshoe kidney for invasive urothelial carcinoma of the renal pelvis. JSLS. Jul-

Sep 2011;15(3):412-4. http://emedicine.medscape.com/article/441510-

overview#showall.

21. Robert C Allen Jr, MD. Horshoe Kidney. Jan 32, 2012.

http://emedicine.medscape.com/article/441510-overview#a0102

22. Abid Irshad, MD. May 25, 2011. Horseshoe Kidney Imaging. .

http://emedicine.medscape.com/article/378396-overview#a01 .
23. DR. Sweta J Patel. July 16, 2012 at 12:47 pm. Horseshoe Kidney.

http://www.radrounds.com/photo/horseshoe-kidney-2

24. Glodny B, Petersen J, Hofmann KJ, Schenk C, Herwig R, Trieb T, et al. Kidney

fusion anomalies revisited: clinical and radiological analysis of 209 cases of crossed

fused ectopia and horseshoe kidney. BJU Int. Jan 2009;103(2):224-35.

http://emedicine.medscape.com/article/378396-overview.

25. Banerjee B, Brett I. Ultrasound diagnosis of horseshoe kidney. Br J Radiol. Oct

1991;64(766):898-900. http://emedicine.medscape.com/article/378396-overview#a22.

26. http://www.ultrasound-images.com/kidneys.htm

27. Turkvatan A, Olcer T, Cumhur T. Multidetector CT urography of renal fusion

anomalies. Diagn Interv Radiol. Jun 2009;15(2):127-

34. http://emedicine.medscape.com/article/378396-overview#a20

28. Glodny B, Petersen J, Hofmann KJ, et al. Kidney fusion anomalies revisited: clinical

and radiological analysis of 209 cases of crossed fused ectopia and horseshoe kidney.

BJU Int. Jan 2009;103(2):224-35. http://emedicine.medscape.com/article/378396-

overview#a24

29. Glodny B, Petersen J, Hofmann KJ, et al. Kidney fusion anomalies revisited: clinical

and radiological analysis of 209 cases of crossed fused ectopia and horseshoe kidney.

BJU Int. Jan 2009;103(2):224-35. http://emedicine.medscape.com/article/378396-

overview#a21

30. Glodny B, Petersen J, Hofmann KJ, et al. Kidney fusion anomalies revisited: clinical

and radiological analysis of 209 cases of crossed fused ectopia and horseshoe kidney.

BJU Int. Jan 2009;103(2):224-35. http://emedicine.medscape.com/article/378396-

overview#a23
31. J. Clin Imaging Sci. Radiologic-Pathologic Correlation . 2013, 3:12. Ali alamer.

Department of Medical Imaging, King Abdul Aziz Medical City for National Guard,

Riyadh,SaudiArabia.

http://www.clinicalimagingscience.org/viewimage.asp?img=JClinImagingSci_2013_3

_1_12_109725_u7.jpg

32. Dr. Ian Bickle and Radswiki et al. Cross fused renal ectopia. Dunnick NR. Textbook

of uroradiology. Lippincott Williams & Wilkins. (2001) ISBN:0781723892.

http://radiopaedia.org/articles/cross-fused-renal-ectopia

33. Dr Maulik S Patel. -. http://radiopaedia.org/cases/pelvic-kidney

34. Howard L. Tolson. Ann Surg. 1931 April; 93(4): 880–885. Ectopic (Pelvic) Kidney.

http://www.ultrasound-images.com/kidneys.htm.

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1398389/.

35. Radswiki. -. http://radiopaedia.org/cases/ectopic-kidney-1

Anda mungkin juga menyukai