STEMI
Pembimbing :
Oleh:
2019
LEMBAR PENGESAHAN
PIMPINAN SIDANG
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus ini
dengan judul “STEMI”.
Penulisan laporan kasus ini adalah salah satu syarat untuk menyelesaikan
Kepaniteraan Klinik Senior Program Pendidikan Profesi Dokter di Departemen
Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan kasus ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik isi maupun susunan bahasanya, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sebagai masukan dalam penulisan
laporan kasus selanjutnya.Semoga makalah laporan kasus ini bermanfaat, akhir
kata penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
1.1 PENDAHULUAN
Diagnosis awal yang cepat dan Penanganan yang tepat setelah pasien tiba di ruang
IGD dapat membatasi kerusakan miokardial serta meminimalkan komplikasi yang dapat
memperburuk keadaan pasien sehingga menurunkan risiko kematian. Setiap 30 menit
penundaan dalam penatalaksanaan pasien IMA akan meningkatkan risiko relatif terhadap
kematian dalam setahun sekitar 80 %.2
1
1.2 TUJUAN
Untuk menguraikan teori-teori mengenai STEMI, mulai dari definisi hingga
diagnosis, serta tatalaksana. Penyusunan laporan kasus ini sekaligus untuk memenuhi
persyaratan pelaksanaan kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D) di
Departemen Kardiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
1.3 METODE
Laporan kasus ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuan dan
pemahaman penulis serta pembaca khususnya peserta P3D untuk lebih memahami
mengenai, STEMI terutama tentang penegakan diagnosis dan tatalaksananya.
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pada gambar 2.1 dapat dilihat ada 2 arteri koroner utama yaitu arteri koroner
kanan dan kiri. Arteri koroner kiri, terbagi menjadi left anterior descending artery dan
circumflex artery, arteri-arteri ini mensuplai darah ke ventrikel kiri dan atrium kiri
jantung. Arteri koroner kanan, terbagi menjadi right posterior descending artery dan
acute marginal artery, arteri-arteri ini mensuplai darah ke ventrikel kanan, atrium
kanan jantung dan sinoatrial node (sekelompok sel di dinding atrium kanan yang
5
mengatur laju irama jantung).
3
Adapun tambahan 2 cabang arteri koroner utama yang mensuplai darah ke otot
jantung, yaitu:
1. Circumflex Artery
Circumlex artery adalah cabang dari arteri koroner kiri dan mengelilingi otot jantung.
Arteri ini mensuplai darah ke bagian belakang jantung.
2. Left anterior descending artery
Left anterior descending artery adalah cabang dari arteri koroner kiri dan mensuplai
darah ke bagian depan jantung.
4
2.4 FAKTOR RISIKO 8
Faktor risiko merupakan hal-hal yang dapat memperbesar kemungkinan seseorang
untuk menderita suatu penyakit tertentu. Faktor risiko terdiri atas faktor risiko yang dapat
diubah, seperti aktivitas sehari-hari dan gaya hidup. Sedangkan faktor risiko yang tidak
dapat diubah adalah usia, jenis kelamin dan riwayat keluarga. Menurut Heart UK – The
cholesterol charity tahun 2014, beberapa faktor risiko yang meningkatkan risiko
terjadinyapenyakit jantung koroner, adalah:
1. Merokok
2. Kolestrol Darah
Ketika kadar kolestrol dalam darah meningkat, penumpukan plak lemak di dinding
pembuluh darah jantung mudah terjadi sehingga arteri menjadi rusak dan tersumbat, yang
akan memicu terjadinya serangan jantung. Menurut penelitian Annema dan Eckardstein
tahun 2016, kadar plasma High Density Lipoprotein (HDL) yang rendah dikaitkan dengan
peningkatan risiko penyakit jantung koroner. Kolestrol darah yang tinggi juga dapat
diwariskan seperti penyakit Familial Hypercholestrolaemia (FH) dan Familial Combined
Hyperlipidemia (FCH), yang juga dapat memicu terjadinya penyakit jantung koroner.
5
3. Tekanan Darah
Tekanan darah tinggi sangat berbahaya untuk arteri dan dapat meningkatkan risiko
terjadinya serangan jantung, gagal jantung dan stroke. Kondisi ini cenderung menurun dari
keluarga namun tekanan darah juga dipengaruhi oleh gaya hidup. Untuk mencegah
peningkatan tekanan darah, penting untuk mempertahankan berat badan ideal, mengurangi
asupan tinggi garam, menjaga asupan alkohol, mengurangi stress dan melakukan olahraga
rutin.
4. Diabetes
Seseorang yang terkena penyakit diabetes berada dalam risiko tinggi untuk menderita
penyakit jantung koroner. Menurut Turin et al tahun 2017, diabetes mellitus adalah salah
satu faktor risiko utama untuk pembentukan plak aterosklerosis yang mengarah ke
makrovaskulopati. Peningkatan risiko ini berhubungan dengan kadar gula darah yang
tinggi, tekanan darah tinggi dan kadar lemak darah yang tinggi. Seseorang dengan diabetes
dan peningkatan kadar kolestrol mengalami risiko yang lebih besar terkena penyakit
jantung koroner dibandingkan seseorang yang tidak menderita diabetes degan kadar
kolestrol yang sama.
5. Obesitas
6
tekanan darah tinggi, diabetes dan lemak darah tinggi, yang dapat dengan mudah
meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Menurut Ades dan Savage tahun 2017,
penurunan berat badan sangat berperan dalam mengurangi faktor risiko penyakit jantung
koroner.
7. Alkohol
Alkohol dalam jumlah sedang, dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Namun,
mengkonsumsi alkohol yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan seseorang.
Alkohol dapat secara langsung merusak otot jantung dan menyebabkan detak jantung tidak
teratur. Alkohol juga berkontribusi dalam peningkatan berat badan, kadar trigliserida yang
tinggi, tekanan darah tinggi, stroke dan kanker. Kadar alkohol yang dianjurkan bagi pria
tidak lebih dari 28 unit per minggu dan untuk wanita tidak lebih dari 21 unit per minggu.
8. Stres
Stres dapat memperburuk gejala orang dengan penyakit jantung yang sudah ada
sebelumnya, dan juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Latihan pernapasan
sederhana dan meditasi serta mendengarkan musik dapat mengurangi stres.
9. Usia
7
Risiko penyakit jantung koroner meningkat sesuai usia. Rata-rata penderita PJK
berada pada usia diatas 60 tahun.
Sebelum usia 60 tahun, risiko PJK lebih tinggi pada pria dibandingkan wanita.
Risiko PJK meningkat pada seseorang yang memiliki keluarga kandung yang
menderita penyakit jantung dini.
8
DAFTAR PUSTAKA
1. American Heart Association. 2019, ‘Heart Disease and Stroke Statistics-2019 At-a-
Glance’, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2018, Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
8. Heart UK the Cholestrol Charity. 2014, Risk factors for coronary heart disease,
Heart UK – the Cholestrol Charity, Berkshire, p.1-2
9.
10.
10