Anda di halaman 1dari 17

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA MOBILE LEARNING BERBASIS ………| 89

Efektifitas Penggunaan Media Mobile Learning berbasis Android Terhadap Hasil


Belajar Mahasiswa IKIP Budi Utomo Malang
Muhammad Naharuddin Arsyad, Dinna Eka Graha Lestari
Program Studi Pendidikan Sejarah dan Sosiologi, Fakultas Pendidikan Ilmu Sosial dan Humaniora, IKIP
Budi Utomo Malang
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan media mobile
learning berbasis android materi sejarah revolusi industri di Eropa terhadap peningkatan hasil
belajar mahasiswa IKIP Budi Utomo Malang. Metode yang digunakan adalah eksperimen,
dengan desain penelitian one group pretest posttest design. Populasi penelitian adalah
mahasiswa angkatan 2017 kelas A Program Studi Sejarah dan Sosiologi IKIP Budi Utomo
Malang. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling. Dari hasil uji
kolmogorov-smirnov dengan menggunakan SPSS 14 diperoleh bahwa subjek penelitian
terdistribusi normal dan berdasarkan hasil uji-t Paired Samples Test diketahui bahwa nilai sig
sebesar 0,000 > 0,05. Sedangkan thitung = -12,692 dan untuk ttabel pada taraf signifikan α = 5%
(0,05) dengan derajat kebebasan (df) n-1 atau 45-1 = 44. Pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025)
hasil diperoleh untuk ttabel = 2,01537 dengan taraf signifikan 0,025. Di dapatkan hasil -thitung < -
ttabel (-12,692 < -2,01537) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga penggunaan media
mobile learning berbasis android materi sejarah revolusi industri Eropa dapat meningkatkan
hasil belajar mahasiswa prodi sejarah dan sosiologi IKIP Budi Utomo Malang.
Kata Kunci: Mobile learning, Android, Hasil belajar

Pendahuluan melengkapi sarana dan prasarana


Pendidikan adalah usaha yang penunjang pembelajaran. Misalnya,
dilakukan secara sadar dan terencana penggunaan media pembelajaran. Media
untuk mewujudkan suasana dan proses pembelajaran merupakan alat bantu
pembelajaran yang aktif bagi peserta didik. mengajar bagi pendidik guna
Supaya mampu mengembangkan potensi menyampaikan materi pengajaran.
dalam dirinya, seperti kepribadian baik, Sehingga diharapkan dapat meningkatkan
pengendalian diri, berakhlak mulia, kreatifitas dan perhatian peserta didik
kecerdasan, dan keterampilan yang dalam pelaksanaan pembelajaran. Dengan
diperlukan dirinya dan masyarakat. Dari media pembelajaran, peserta didik akan
pengertian tersebut terlihat bahwa lebih termotivasi untuk belajar, mendorong
pendidikan merupakan proses yang mereka untuk menulis, berbicara dan
penting dalam kehidupan. Tujuannya untuk berimajinasi. Dengan demikian, melalui
mengetahui kemampuan dan tingkah laku media pembelajaran tersebut bisa
peserta didik dalam melakukan hal baik membuat proses belajar mengajar lebih
atau buruk. Selanjutnya, di Indonesia efektif, efesien, serta terjalin hubungan baik
khususnya di bidang pendidikan mulai antara pendidik dengan peserta didik.
ditingkatkan. Salah satunya dengan cara Selain itu, media pembelajaran dapat
90 |JURNAL AGASTYA VOL 10 NO 1 JANUARI 2020

berperan untuk mengatasi kebosanan berada. Pembelajaran mobile learning


dalam belajar di dalam kelas. Oleh karena adalah bentuk pembelajaran yang khusus
itu, pendidik dituntut untuk memberikan memanfaatkan perangkat dan teknologi
motivasi pada peserta didik melalui komunikasi bergerak. Pembelajaran mobile
pemanfaatan media pembelajaran yang learning dapat diakses dengan mudah,
tidak hanya ada di dalam kelas, tetapi juga karena kecanggihan teknologi yang
di luar kelas. Apabila ini bisa dimanfaatkan semakin pesat berkembang, seperti
maka tujuan pembelajaran akan tercapai. smartphone. Smartphone atau ponsel
Lantas apa yang terjadi jika media cerdas adalah alat komunikasi yang
pembelajaran tidak ada. Maka yang terjadi menyerupai komputer, tetapi lebih praktis
adalah peserta didik akan mengalami dan dapat digunakan dimana saja. Dalam
kesulitan dalam mengajar, materi menjadi hal ini smartphone mempermudah
monoton dan merasa bosan dengan apa pendidikan di Indonesia untuk
yang diajar oleh pendidik. menjalankan program pembelajaran online
Oleh karena itu, media pembelajaran atau pun offline.
harus difungsikan untuk meningkatkan Fakta yang terjadi ternyata masih
kualitas belajar mengajar. Dengan banyak mahasiswa yang memanfaatkan
demikian semakin menarik media smartphone hanya sebagai media
pembelajaran yang digunakan oleh komunikasi dan bermain saja. Padahal
pendidik akan semakin tinggi pula tingkat peningkatan mutu pendidikan dapat pula
motivasi belajar peserta didik. Namun dilakukan dengan memanfaatkan mobile
dalam prakteknya, masih banyak dijumpai learning sebagai media pembelajaran yang
para pendidik yang sudah menerapkan dapat merubah paradigma mahasiswa
media pembelajaran. Namun belum dapat tentang pembelajaran di kelas.
mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri, Pembelajaran yang hanya duduk untuk
karena media pembelajaran yang mendengarkan dan mengikuti pengajaran
digunakan tidak bervariasi. yang sudah diketahui dosen.
Hal ini diperlukan suatu penemuan Penggunaan mobile learning
dan pengembangan baru mengenai media berbasis android diharapkan bisa membuat
pembelajaran. Salah satu contoh bentuk proses pembelajaran lebih efektif, efisien
media pembelajaran baru yang bisa dan menyenangkan pada mata kuliah
digunakan adalah media mobile learning. sejarah Eropa. Khususnya materi revolusi
Media ini dirancang untuk mempermudah industri Eropa yang banyak menggunakan
setiap manusia melakukan pembelajaran gambar, audio, video maupun animasi.
secara bebas, kapan pun dan dimana pun Adapun hasil analisis kebutuhan yang telah
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA MOBILE LEARNING BERBASIS ………| 91

dilakukan peneliti di IKIP Budi Utomo adalah sarana yang digunakan untuk
Malang Program Studi Pendidikan Sejarah menyampaikan pesan dari seorang
dan Sosiologi pada mahasiswa angkatan komunikator kepada komunikan. Lebih
2017 kelas A dengan jumlah 45 mahasiswa lanjut, Sutirman (2013) berpendapat media
melalui observasi, hasilnya 100 % merupakan komponen sumber belajar atau
mahasiswa memiliki smartphone. Selain itu, wahana fisik yang mengandung materi
90 % mahasiswa dapat menggunakan instruksional di lingkungan siswa, yang
smartphone dengan baik. Berdasarkan hasil dapat merangsang siswa untuk belajar.
analisis pengamatan kepada Dosen Pendapat lain dikemukakan Sardiman
menunjukkan bahwa rerata hanya (1992), media adalah sesuatu yang dapat
menggunakan sarana media LCD proyektor digunakan untuk menyalurkan pesan dari
dan merangkum materi ke slide powerpoint. pengirim ke penerima, sehingga
Ada juga yang hanya menggunakan modul merangsang pikiran, perasaan, perhatian,
berbasis cetak. minat serta perhatian siswa sedemikian
Berdasarkan hasil pengamatan rupa sehingga proses belajar terjadi.
kebutuhan mahasiswa diketahui 65% lebih Sementara itu, Sukiman (2012)
mahasiswa masih kurang memahami menjelaskan yang dimaksud dengan media
materi pada mata kuliah sejarah Eropa adalah segala sesuatu untuk menyalurkan
ketika menggunakan media LCD proyektor. pesan dari pengirim ke penerima, sehingga
Mahasiswa cenderung merasa bosan merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dengan pembelajaran yang diterapkan dan minat serta kemauan peserta didik,
Dosen yang hanya menggunakan metode sehingga proses belajar terjadi dalam
ceramah dan diskusi. Oleh karena itu, rangka mencapai tujuan pembelajaran
untuk meningkatkan gairah belajar dan secara efektif. Dengan demikian media
pemahaman mahasiswa terhadap mata pembelajaran adalah perantara, instrumen
kuliah sejarah Eropa materi revolusi dan alat yang digunakan pendidik untuk
industri Eropa, maka mengembangkan menyampaikan informasi atau pelajaran.
media mobile learning berbasis android. Dengan tujuan supaya merangsang
peserta didik untuk belajar. Penggunaan
Tinjauan Pustaka
media pembelajaran merupakan cara yang
A. Media Pembelajaran
dilakukan untuk menyampaikan informasi
Kata media berasal dari bahasa
berupa materi pembelajaran. Dengan
Latin medius yang secara harfiah berarti
adanya media proses pembelajaran akan
tengah, perantara, atau pengantar (Arsyad,
lebih mudah bagi peserta didik. Oleh
2006). Suranto (2005) menjelaskan media
karena media pembelajaran dapat
92 |JURNAL AGASTYA VOL 10 NO 1 JANUARI 2020

mengatasi keterbatasan ruang dan waktu pembelajaran sederhana untuk keperluan


dalam belajar. Selain dapat memberikan pengajaran, terutama media dua dimensi
motivasi bagi peserta didik untuk belajar. atau media grafis dan beberapa media tiga
Sukiman (2012) mengemukakan manfaat dimensi serta media proyeksi. Ketiga,
media pembelajaran dalam proses belajar pendidik memiliki pengetahuan dan
mengajar, yaitu: keterampilan dalam menilai keefektifan
1. Media pembelajaran dapat memperjelas penggunaan media pembelajaran dalam
penyajian pesan dan informasi sehingga proses pengajaran.
dapat memperlancar dan meningkatkan Media pembelajaran yang
proses dan hasil belajar. digunakan dalam proses pembelajaran
2. Media pembelajaran dapat dapat dibedakan menjadi beberapa macam,
meningkatkan dan mengarahkan yaitu:
perhatian anak, sehingga menimbulkan 1. Media cetak meliputi modul, handout,
motivasi belajar, interaksi dengan buku teks, majalah, koran.
lingkungan dan untuk belajar mandiri 2. Media visual meliputi film, lukisan, foto,
sesuai kemampuan dan minatnya. gambar, diagram, grafik.
3. Media pembelajaran dapat mengatasi 3. Media audio meliputi radio, telepon,
keterbatasan indera, ruang dan waktu. tape recorder.
Dalam proses belajar mengajar 4. Media audio-visual meliputi televisi,
seorang pendidik hendaknya terampil video, dan film.
dalam memilih, menggunakan dan 5. Media berbasis aplikasi, yakni video
menyesuaikan media pembelajaran yang interaktif, media berbasis komputer,
digunakan. Dalam masalah ini ada media berbasis web, media berbasis
beberapa hal yang perlu diperhatikan android.
dalam penguasaan pengetahuan tentang Media pembelajaran merupakan
media pembelajaran, untuk meningkatkan komponen pembelajaran yang perlu
kualitas dan efektifitas pengajaran pertimbangan dalam memilih supaya
tersebut, yaitu: Pertama, pendidik perlu berfungsi secara efektif. Pemilihan media
memiliki pemahaman media pembelajaran pembelajaran dapat dilakukan dengan
antara lain jenis dan manfaat media, mempertimbangkan faktor:
kriteria memilih dan menggunakan media, 1. Hambatan pengembangan dan
menggunakan media sebagai alat bantu pembelajaran, seperti dana, fasilitas dan
mengajar dan tindak lanjut penggunaan peralatan, waktu, dan sumber-sumber
media dalam proses belajar peserta didik. yang tersedia.
Kedua, pendidik terampil membuat media
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA MOBILE LEARNING BERBASIS ………| 93

2. Persyaratan isi, tugas dan jenis beberapa pendapat ahli mengenai definisi
pembelajaran. mobile learning, dapat ditarik satu
3. Hambatan dari sisi siswa dengan ringkasan yang menjelaskan bahwa model
mempertimbangkan kemampuan dan pembelajaran yang memanfaatkan
keterampilan awal. teknologi informasi dan komunikasi. Pada
4. Tingkat kesenangan dan keefektifan konsep pembelajaran tersebut mobile
biaya. learning membawa manfaat ketersediaan
5. Pemilihan media sebaiknya materi ajar yang dapat diakses setiap saat
mempertimbangkan kemampuan dan visualisasi materi yang menarik.
akomodasi penyajian stimulus yang Istilah m-learning atau mobile
tepat, respon siswa yang tepat, umpan learning merujuk pada penggunaan
balik, serta pemilihan media utama dan perangkat genggam seperti PDA, ponsel,
sekunder untuk penyajian informasi laptop dan perangkat teknologi informasi
atau stimulus, latihan dan tes. yang banyak digunakan dalam belajar
Media sekunder harus mendapat mengajar. Dalam hal ini difokuskan pada
perhatian, sebab pembelajaran yang perangkat handphone (telepon genggam).
berhasil menggunakan media yang Menurut Meilana (2017) ada tiga fungsi m-
beragam (Arsyad, 2006). learning dalam kegiatan pembelajaran,
B. Mobile Learning yaitu sebagai tambahan yang sifatnya
Mobile learning adalah suplement, complement, atau substitusi.
pembelajaran yang memanfaatkan 1. Suplement
teknologi dan perangkat mobile. Pengertian M-Learning berfungsi sebagai
mobile learning menurut O’ Malley suplement (tambahan), yaitu peserta
menjelaskan bahwa mobile learning adalah didik mempunyai kebebasan memilih,
pembelajaran apapun yang terjadi ketika apakah akan memanfaatkan materi M-
pelajar tidak pada lokasi yang tetap atau Learning atau tidak. Dalam hal ini, tidak
telah ditentukan, dan pembelajaran yang ada kewajiban peserta didik untuk
terjadi ketika pelajar mengambil mengakses materi M-Learning.
keuntungan dari kesempatan belajar yang Sekalipun sifatnya opsional, peserta
ditawarkan oleh teknologi mobile. didik yang memanfaatkan akan memiliki
Menurut Meilana (2017) juga tambahan pengetahuan.
menyiratkan bahwa mobile learning itu 2. Complement
merupakan konsep belajar jarak jauh M-Learning berfungsi sebagai
dengan menggunakan teknologi pelengkap, yaitu materi diprogramkan
telekomunikasi dan informasi. Dari untuk melengkapi materi pembelajaran
94 |JURNAL AGASTYA VOL 10 NO 1 JANUARI 2020

yang diterima peserta didik dalam kelas. android. Keterlibatan programmer memiliki
Materi M-Learning berarti diprogram peran yang penting untuk mengembangkan
untuk menjadi materi penguatan atau android. Sebab sistem android dibuat
remedial di dalam kegiatan secara open source. Pengguna smartphone
pembelajaran konvensional. dapat menikmati aplikasi yang dibuat oleh
3. Substitusi programmer secara gratis atau berbayar di
Beberapa Perguruan Tinggi di play store. Semakin banyak masyarakat
Negara maju memberikan alternatif yang memiliki dan menggunakan
model kegiatan pembelajaran ke peserta perangkat mobile smartphone, membuka
didik. Tujuannya supaya mereka secara peluang penggunaan perangkat teknologi
fleksibel dapat mengelola kegiatan bergerak dalam dunia pendidikan.
perkuliahan sesuai waktu dan aktifitas Huda (2013) mengemukakan dalam
sehari-hari. Terdapat tiga alternatif sistem android terdapat beberapa
model kegiatan pembelajaran yang komponen penting. Komponen tersebut
dapat dipilih peserta didik, yaitu saling berhubungan tetapi memiliki fungsi
sepenuhnya secara tatap muka yang berbeda. Adapun komponen tersebut,
(konvensional), sebagian secara tatap yaitu:
muka dan sebagian lagi melalui internet, 1. Activitity
serta sepenuhnya melalui internet. Activity merupakan satu halaman
C. Android antarmuka yang digunakan oleh user
Menurut Arifianto (2011) android untuk berinteraski dengan aplikasi.
merupakan perangkat bergerak pada Biasanya dalam satu activity terdapat
sistem operasi untuk telepon seluler yang button, spinner, list view, edit text dan
berbasis linux. Adapun pengertian android sebagainya. Satu aplikasi dalam Android
adalah sistem operasi untuk smartphone dapat terdiri atas lebih dari satu activity.
dan tablet (Satyaputra dan Aritonang, 2. Services
2014). Era modern ini akan di dominasi Services adalah komponen aplikasi yang
kecanggihan teknologi. Seperti android dapat berjalan secara background.
yang tidak hanya bisa di nikmati di Misalnya, memuat data server database.
smartphone atau tablet, melainkan sudah Selain itu, aplikasi pemutar musik atau
bisa digunakan di komputer atau laptop. radio memanfaatkan servis agar aplikasi
Sifat sistem android sendiri bersifat open bisa berjalan, meski pengguna
source. Di mana ahli program atau yang melakukan aktivitas dengan aplikasi
biasa disebut programer banyak membuat lain.
aplikasi dan memodifikasi aplikasi pada
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA MOBILE LEARNING BERBASIS ………| 95

3. Contact Provider bloom, yaitu aspek kognitif, afektif dan


Komponen ini untuk mengelola data psikomotorik (Rusman, 2012). Lebih lanjut,
aplikasi, misalnya kontak telepon. Siapa hasil belajar merupakan kemampuan yang
pun bisa membuat aplikasi Android dan dimiliki peserta didik setelah menerima
dapat mengakses kontak yang pengalaman belajarnya. Hasil belajar
tersimpan. Oleh karena itu, supaya mempunyai peranan penting dalam proses
dapat mengakses kontak, user pembelajaran. Proses penilaian terhadap
memerlukan komponen contact hasil belajar dapat memberikan informasi
provider. kepada pendidik tentang kemajuan peserta
4. Broadcast Receiver didik. Sebagai upaya mencapai tujuan-
Fungsi komponen ini sama seperti tujuan belajar melalui kegiatan
bahasa terjemahannya yaitu penerima pembelajaran. Berhasil atau tidaknya
pesan. Kasus beterai lemah merupakan peserta didik dalam belajar dipengaruhi
kasus yang sering dialami handphone oleh beberapa faktor.
Android. Sistem android dirancang Faktor tersebut mempengaruhi
untuk menyampaikan pengumuman pencapaian hasil belajar siswa. Menurut
otomatis jika baterai habis. Apabila Slameto (2010) faktor yang mempengaruhi
aplikasi yang dibuat dilengkapi dengan hasil belajar digolongkan menjadi dua:
komponen broadcast receiver, maka user 1. Faktor intern
dapat mengambil tindakan menyimpan a) Faktor jasmaniah: Faktor jasmaniah
kemudian menutup aplikasi atau mempengaruhi mencakup faktor
tindakan yang lain. kesehatan dan cacat tubuh.
D. Hasil Belajar b) Faktor psikologis: Faktor psikologis
Hasil belajar berasal dari dua kata, yang mempengaruhi mencakup
yakni hasil dan belajar. Belajar merupakan intelegensi, perhatian, minat, bakat,
proses perubahan tingkah laku melalui motif, kematangan dan kesiapan.
latihan, keterampilan dan pengalaman c) Faktor kelelahan: Ada dua kelelahan
(Cholil & Kurniawan, 2011). Pengertian seseorang, yaitu kelelahan jasmani
hasil menunjuk perolehan akibat dan rohani (psikis).
dilakukan aktivitas atau yang 2. Faktor-faktor ekstern
mengakibatkan perubahan input secara a) Faktor keluarga: Siswa menerima
fungsional. Hasil belajar sebagai perubahan pengaruh dari keluarga berupa cara
yang mengakibatkan manusia berubah orang tua mendidik, relasi antara
dalam sikap dan tingkah laku. Aspek anggota keluarga, suasana rumah
perubahan mengacu kepada taksonomi
96 |JURNAL AGASTYA VOL 10 NO 1 JANUARI 2020

tangga dan keadaan ekonomi Populasi penelitian adalah


keluarga. mahasiswa angkatan 2017 dengan 3 kelas.
b) Faktor sekolah: Faktor sekolah yang Teknik pengambilan sampel yang
mempengaruhi mencakup metode digunakan, yaitu purposive sampling. Dari
mengajar, kurikulum, relasi guru teknik tersebut sampel yang terpilih adalah
dengan siswa, disiplin, alat pelajaran, kelas A angkatan 2017 sebanyak 45
waktu, standar pengajaran, gedung, mahasiswa. Instrumen yang digunakan
metode belajar dan tugas rumah. untuk mengumpulkan data adalah
c) Faktor masyarakat: Faktor pedoman observasi, angket, tes dan
masyarakat yang mempengaruhi dokumentasi. Analisis data kuantitatif yang
kegiatan siswa dalam masyarakat, digunakan untuk mengetahui efektifitas
media masa, teman bergaul dan media mobile learning adalah
bentuk kehidupan masyarakat. menggunakan analisis t-test dengan tingkat
kemaknaan 0,05%. Rumus yang digunakan
Metode Penelitian
seperti ditunjukkan pada gambar 2.
Penelitian ini menggunakan metode
eksperimen. Penelitian eksperimen adalah
metode penelitian yang digunakan untuk
Gambar 2. Rumus uji t-test
mencari pengaruh perlakuan tertentu
(Suharsimi, 2013)
terhadap yang lain dalam kondisi yang
Keterangan:
terkendalikan (Sugiyono, 2014). Adapun T = Uji-T
desain penelitian yang digunakan adalah Md = Mean dari perbedaan pre-test dan
post-test (x2 – x1)
one group pre-test post-test design. Sebelum xd = deviasi masing-masing subjek (d -
Md)
perlakuan terhadap sampel terlebih dahulu
∑x2d = Jumlah kuadrat deviasi
diberi tes awal dan diakhir pembelajaran N = Subjek pada sampel
d.b = Ditentukan dengan N – 1
atau sesudah perlakuan sampel diberi tes Untuk mengetahui tingkat kevalidan,
akhir. Untuk lebih jelas mengenai desain menggunakan konversi skala tingkat yang
penelitian, ditunjukkan pada gambar 1. telah ditetapkan. Adapun pedoman

O1 x O2 ditunjukkan pada tabel 1.


Tabel 1. Tingkat kevalidan
Gambar 1: Desain Eksperimen before-after Tingkat pencapaian Kriteria kevalidan
(Sugiyono, 2014) (%)
0 - 20 Tidak valid
Keterangan: 21 – 40 Kurang valid
41 – 60 Cukup valid
O1 = nilai sebelum treatment 61 – 80 Valid
O2 = nilai sesudah treatment 81 – 100 Sangat valid
(Dokumentasi Peneliti)
X = perlakuan terhadap eksperimen
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA MOBILE LEARNING BERBASIS ………| 97

Hasil Dan Pembahasan Malang angkatan 2017 kelas A sebanyak 45


Efektifitas penggunaan media mahasiswa. Ada 3 pertemuan dalam
mobile learning berbasis android terhadap penelitian ini yaitu implementasi 1 yang
hasil belajar pada materi sejarah revolusi membahas sub materi latar belakang dan
industri di Eropa, dapat diketahui dengan faktor terjadinya revolusi industri di Eropa,
mengetahui perbandingan hasil belajar implementasi 2 yang membahas sub materi
sebelum penerapan pre-test. Dengan wujud dan dampak revolusi industri di
penerapan post-test, media mobile learning Eropa dan pertemuan terakhir adalah
berbasis android yang dilakukan terhadap evaluasi pembelajaran atau post-test. Tabel
mahasiswa Program Studi pendidikan 2 menunjukkan hasil Uji coba tersebut.
Sejarah dan Sosiologi IKIP Budi Utomo
Tabel 2. Statistik Deskripstif
N Min Max Mean Std. Deviation
Pre_test 45 50,00 85,00 69,33 8,89331
Post_test 45 70,00 95,00 81,33 6,60578
N_gain 45 ,00 25,00 12,00 6,34250
(Dokumentasi Peneliti)
Berdasarkan tabel 2, diketahui hasil menggunakan media mobile
rata-rata pre-test dan post-test mahasiswa learning berbasis android
yang berbeda. Hasil perolehan nilai rerata H0 : Tidak terdapat perbedaan yang
pre-test mahasiswa adalah 69,33 signifikan pada hasil belajar
sedangkan hasil post-test mahasiswa mahasiswa sebelum dan sesudah
adalah 81,33. Hal ini menunjukkan nilai menggunakan media mobile
post-test lebih baik dari pada nilai pre-test learning berbasis android
yaitu 81,33 > 69,33. Secara umum Selanjutnya melakukan uji
mahasiswa mengalami peningkatan hasil perbedaan dua rata-rata dengan uji-t.
belajar rata-rata sebesar 12. Sehingga ada Namun sebelumnya, terlebih dahulu
perbedaan nilai rerata hasil penggunaan dilakukan uji normalitas data dari nilai pre-
produk pengembangan media mobile test dan nilai post-test. Normalitas data nilai
learning yang dilakukan peneliti. Untuk hasil tes dalam penelitian merupakan
lebih memperkuat hasil analisa, maka persyaratan yang harus dipenuhi untuk
dilakukan analisis uji-t yaitu paired sample melakukan analisis inferensial, dengan
test dengan membuat hipotesis: menggunakan teknik statistik parametrik.
Ha : Terdapat perbedaan yang Hasil uji terhadap hasil belajar mahasiswa
signifikan pada hasil belajar nilai pre-test maupun post-test dilakukan
mahasiswa sebelum dan sesudah dengan menggunakan program SPSS 14.
98 |JURNAL AGASTYA VOL 10 NO 1 JANUARI 2020

Tabel 3. Hasil Perhitungan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Pre_ Test Post_Test
N 45 45
Normal Parameters (a,b) Mean 69,33 81,33
Std. Deviation 8,893 6,605
Most Extreme Differences Absolute ,174 ,180
Positive ,115 ,180
Negative -,174 -,131
Kolmogorov-Smirnov Z 1,169 1,207
Asymp. Sig. (2-tailed) ,130 ,108
a Test distribution is Normal.
b Calculated from data.
(Dokumentasi Peneliti)
Hasil uji normalitas dengan signifikan antara nilai rata-rata mahasiswa
menggunakan one sample kolmogorov- sebelum dengan sesudah mengikuti
smirnov test terhadap nilai pre-test dan nilai pembelajaran dengan menggunakan media
post-test mahasiswa pada tabel 3 diperoleh mobile learning berbasis android. Uji-t
nilai signifikan lebih besar dari 0,05, yaitu (Paired Sample Test) dilakukan dengan
pre-test sebesar 0,130 dan post-test sebesar menggunakan SPSS 14 dengan taraf
0,108. Nilai tersebut lebih besar dari taraf kepercayaan 95% atau signifikansi 0,05.
nyata 0,05 yakni 0,130 dan 0,108 > 0,05. Hasil uji Paired Sample Test seperti
Hal tersebut berarti subjek ditunjukkan pada tabel 4.
penelitian berdistribusi normal dan syarat
untuk melakukan analisis uji Paired Sample
Test telah terpenuhi. Langkah selanjutnya
adalah menganalisis data nilai pre-test dan
post-test yang dilakukan dengan uji Paired
Sample Test. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui apakah terjadi perbedaan yang
Tabel 4. Hasil Uji Paired Samples Test
Paired Differences
Std. 95% Confidence Interval Sig. (2-
Std. t df
Mean Error of the Difference tailed)
Deviation
Mean
Lower Upper
Pre_Tes
-12,00 6,342 ,945 -13,905 -10,094 -12,692 44 ,000
Post_Tes
(Dokmentasi Peneliti)
Berdasarkan hasil uji Paired dengan cara α = 5 % / 2 = 2,5 % (untuk uji
Samples Test diketahui nilai thitung diperoleh 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-1
sebesar -12.692, dan untuk ttabel diperoleh atau 45-1 = 44. Pengujian 2 sisi
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA MOBILE LEARNING BERBASIS ………| 99

(signifikansi = 0,025) dengan hasil B. Proses pembelajaran menjadi lebih


perolehan ttabel pada 2,01537 dengan taraf menarik dan jelas
signifikan 0,025. Hasilnya menunjukkan - Dengan berbagai potensi yang
thitung < -ttabel (-12.692 < -2,01537). Thitung dimiliki peserta didik, media dapat
bernilai negatif, sehingga nilai rerata pre- menampilkan informasi melalui audio,
test lebih rendah dari nilai rerata post-test. visual, animasi dan warna baik alami
Oleh karena nilai sig. (2-tailed) maupun manipulasi. Materi pelajaran
0,000 lebih besar dari 0,05, dapat yang dikemas melalui program media
disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima. lebih jelas, lengkap, serta menarik minat
Sehingga uraian tersebut dapat diartikan peserta didik. Dengan media
terdapat perbedaan yang signifikan antara pembelajaran, materi sajian bisa
hasil belajar sebelum dan setelah membangkitkan rasa ingin tahu peserta
penerapan media mobile learning berbasis didik. Bahkan bisa merangsang mereka
android materi sejarah revolusi industri untuk bereaksi secara fisik dan
Eropa. Sehingga secara efektif bisa emosional. Artinya, media pembelajaran
meningkatkan hasil belajar mahasiswa. dapat membantu dalam menciptakan
Adapun manfaat dari media pembelajaran suasana pembelajaran lebih hidup, tidak
menurut Yamin (2006) yaitu: monoton dan tidak membosankan.
A. Penyampaian materi pembelajaran C. Efisiensi waktu dan tenaga
dapat diseragamkan Keluhan yang selama ini sering di
Setiap peserta didik mempunyai dengar dari pendidik adalah selalu
penafsiran yang berbeda-beda terhadap kekurangan waktu untuk mencapai
konsep materi pelajaran tertentu. target kurikulum. Sering terjadi
Dengan bantuan media, penafsiran yang pendidik menghabiskan waktu untuk
beragam dapat terhindarkan, sehingga menjelaskan materi pelajaran. Hal ini
dapat disampaikan kepada peserta didik sebenarnya tidak harus terjadi jika
secara seragam. Setiap peserta didik dapat memanfaatkan media secara
yang melihat atau mendengar uraian maksimal. Misalnya, tanpa media
materi pelajaran melalui media yang pendidik tentu akan menghabiskan
sama, akan menerima informasi yang waktu untuk menjelaskan sistem
sama seperti yang diterima peserta peredaran darah manusia atau proses
didik yang lain. Dengan demikian, media terjadinya gerhana matahari.
juga dapat mengurangi terjadinya Padahal dengan bantuan media
kesenjangan informasi dimana pun visual, topik ini dengan cepat dijelaskan
berada. kepada peserta didik. Biarkan media
100 |JURNAL AGASTYA VOL 10 NO 1 JANUARI 2020

menyajikan materi pelajaran yang sulit media dapat menyadarkan peserta didik
untuk disajikan secara verbal. Dengan betapa banyak sumber belajar yang
media, tujuan belajar akan lebih mudah mereka manfaatkan dalam belajar. Perlu
tercapai secara maksimal dengan waktu disadari bahwa alokasi waktu belajar di
dan tenaga seminimal mungkin. Dengan sekolah atau kampus terbatas. Waktu
media, pendidik tidak harus paling banyak justru dihabiskan di luar
menjelaskan materi pelajaran berulang- lingkungan itu.
ulang. Sebab hanya dengan sekali sajian F. Media dapat menumbuhkan sikap
menggunakan media, peserta didik lebih positif pebelajar terhadap materi dan
mudah memahami pelajaran. proses belajar.
D. Meningkatkan kualitas hasil belajar Dengan media pembelajaran,
peserta didik proses belajar menjadi lebih menarik.
Penggunaan media bukan hanya Sehingga mendorong peserta didik guna
membuat proses pembelajaran lebih mencintai ilmu pengetahuan, serta
efisien, tetapi membantu peserta didik mandiri dalam mencari sumber
menyerap materi lebih utuh. Bila hanya pengetahuan. Sehingga bisa
mendengarkan informasi verbal, menanamkan sikap mempunyai inisiatif
mungkin kurang memahami sendiri ketika mencari berbagai sumber
pembelajaran dengan baik. Tetapi jika belajar yang diperlukan.
diperkaya dengan kegiatan melihat, G. Mengubah peran pendidik ke arah lebih
menyentuh, merasakan atau mengalami positif dan produktif.
sendiri melalui media, pemahaman Dengan memanfaatkan media
peserta didik menjadi lebih baik. pembelajaran secara baik, seorang
E. Media memungkinkan proses pendidik bukan lagi menjadi satu-
pembelajaran dilakukan kapan saja. satunya sumber belajar bagi peserta
Media pembelajaran dapat di desain didik. Seorang pendidik tidak perlu
dan dirancang. Sehingga peserta didik menjelaskan seluruh materi pelajaran.
dapat melakukan kegiatan pembelajaran Karena bisa berbagi peran dengan
secara leluasa, kapan dan dimana pun. media. Dengan demikian, pendidik lebih
Tanpa tergantung keberadaan seorang banyak memiliki waktu untuk memberi
pendidik. Program pembelajaran audio perhatian dalam aspek edukatif lain.
visual seperti komputer, memungkinkan Misalnya, membantu kesulitan belajar,
peserta didik dapat melakukan kegiatan pembentukan kepribadian, memotivasi
pembelajaran mandiri, tanpa terikat belajar dan lain-lain.
waktu dan juga tempat. Penggunaan
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA MOBILE LEARNING BERBASIS ………| 101

H. Media dapat membuat materi pelajaran J. Media dapat membantu mengatasi


yang abstrak menjadi konkrit keterbatasan indera manusia
Mengidentifikasi bentuk pasar Obyek materi pelajaran yang terlalu
dalam kegiatan ekonomi masyarakat kecil, besar atau jauh dapat dipelajari
misalnya, dapat dijelaskan melalui melalui bantuan media. Demikian pula
media gambar pasar dari tradisional obyek berupa proses atau kejadian yang
sampai modern. Demikian pula materi cepat atau lambat, dapat disaksikan
pelajaran yang rumit bisa disajikan lebih dengan jelas melalui media. Dengan cara
sederhana dengan bantuan media. memperlambat atau mempercepat
Misalnya, materi yang membahas pusat kejadian.
kerajaan Islam nusantara dapat Media mobile learning berbasis
menggunakan peta atau atlas. Sehingga android yang dikembangkan ini dapat
peserta didik dengan mudah memahami mengatasi masalah yang dihadapi oleh
pembelajaran tersebut. pendidik. Tatkala proses pembelajaran
I. Media dapat mengatasi kendala dengan bantuan media, pendidik terbantu
keterbatasan ruang dan waktu oleh sifat media yang praktis dan efisien.
Sesuatu yang di luar ruang kelas Terutama dalam menampilkan dan
bisa disajikan di dalam kelas melalui menyajikan materi pembelajaran. Hal ini
bantuan media pembelajaran. Demikian diperkuat dengan hasil dari validasi oleh
pula beberapa peristiwa masa lampau, ahli pembelajaran, ahli materi dan juga oleh
dapat disajikan di depan peserta didik ahli desain media pembelajaran, seperti
sewaktu-waktu. Suatu peristiwa penting yang ditunjukkan pada tabel 5, tabel 6 dan
yang sedang terjadi di benua lain dapat tabel 7.
dihadirkan seketika di kelas .
Tabel 5. Hasil Penilaian Ahli Pembelajaran
No Kriteria Nilai
1. Kesesuaian tema yang disajikan dalam media pembelajaran 4
2. Ketepatan kemampuan akhir yang direncanakan dengan indikator 4
3. Kesesuaian indikator dengan materi yang disajikan 3
4. Sistematika uraian isi materi 3
5. Penggunaan bahasa yang sesuai dengan pemahaman mahasiswa 3
6. Penyajian materi merangsang aktivitas pembelajaran 3
7. Penyajian materi bisa memberikan motivasi 4
8. Penyajian materi dapat memberikan pengalaman baru 4
9. Kesesuaian materi dengan soal latihan 3
10. Instrumen evaluasi bisa mengukur kemampuan mahasiswa 3
Jumlah 34
85%
Kriteria Sangat Valid
(Dokumentasi Peneliti)
102 |JURNAL AGASTYA VOL 10 NO 1 JANUARI 2020

Berdasarkan dari tabel 5 yang Sehingga berada pada kriteria sangat valid.
menunjukkan hasil penilaian oleh ahli Hasil ini menunjukkan bahwa proses
pembelajaran tentang proses pengajaran pembelajaran sejarah Eropa dengan
sejarah Eropa, dengan menggunakan media menggunakan media mobile learning
mobile learning berbasis android diperoleh berbasis android sangat layak untuk
total skor 34 dengan nilai persentase 85%. digunakan pendidik.
Tabel 6. Hasil Penilaian Ahli Materi
No Kriteria Nilai
1. Kejelasan indikator 4
2. Ketepatan indikator dengan kemampuan akhir yang direncanakan 4
3. Ketepatan indikator dengan materi pembelajaran 4
4. Keruntutan penyajian materi pembelajaran 4
5. Keakuratan materi pembelajaran 3
6. Kelengkapan materi pembelajaran yang disajikan 3
7. Kejelasan atau keterbacaan pesan yang disampaikan 3
8. Kesesuaian penggunaan kaidah bahasa 4
9. Kesesuaian evaluasi pembelajaran 4
10. Kejelasan soal/tes 3
Jumlah 36
90%
Kriteria Sangat Valid
(Dokumentasi Peneliti)
Dari tabel 6 yang menunjukkan kriteria sangat valid. Hasil ini menunjukkan
hasil penilaian oleh ahli materi tentang bahwa konten materi yang terdapat di
tema, konten isi dan materi sejarah Eropa media mobile learning berbasis android
yang disajikan dalam instrumen (alat) telah memenuhi syarat. Sehingga sangat
media mobile learning berbasis android, layak untuk digunakan pendidik sebagai
diperoleh total skor 36 dengan nilai media pembelajaran.
persentase 90%. Sehingga berada pada
Tabel 7. Hasil Penilaian Ahli Desain Media Pembelajaran
No Kriteria Nilai
1. Kemenarikan tampilan media pembelajaran 4
2. Ketepatan tata warna yang digunakan 3
3. Ketepatan penggunaan jenis huruf 3
4. Ketepatan penggunaan ukuran huruf 3
5. Background dapat mendukung tema materi pembelajaran 4
6. Kejelasan audio atau suara 3
7. Kejelasan petunjuk penggunaan media 3
8. Kesesuaian gambar dengan materi pembelajaran 4
9. Kejelasan paparan materi 3
10. Kemudahan pengoperasian media pembelajaran 4
Jumlah 34
85%
Kriteria Sangat Valid
(Dokumentasi Peneliti)
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA MOBILE LEARNING BERBASIS ………| 103

Tabel 7 yang menampilkan hasil faktor ekstern adalah penggunaan media


penilaian ahli desain media pembelajaran pembelajaran. Ketepatan penggunaan
yang memperoleh total skor 34, dengan media pembelajaran dapat mondorong
nilai persentase 85%, berada pada kriteria motivasi belajar peserta didik. Sehingga
sangat valid. Hal ini bisa diartikan bisa meningkatkan hasil belajarnya.
penggunaan media mobile learning Semakin tinggi penggunaan media
berbasis android pada materi sejarah pembelajaran dan motivasi belajar, maka
Eropa dapat meningkatkan motivasi dan, semakin tinggi pula hasil belajar yang
antusias peserta didik untuk belajar. diperoleh. Namun apabila penggunaan
Dengan meningkatnya motivasi belajar, media pembelajaran dan motivasi belajar
maka hasil belajar juga dapat ditingkatkan. rendah, hasil belajar pun juga rendah.
Motivasi belajar merupakan Oleh karena, seorang pendidik atau
dorongan yang berasal dari dalam atau luar Dosen berupaya untuk memilih media
diri manusia, sehingga dapat menimbulkan pembelajaran yang tepat. Tujuannya
kegiatan belajar. Adanya motivasi dalam supaya motivasi belajar mahasiswa
diri peserta didik mendorong mereka, aktif menjadi lebih terukur dan bisa
melakukan kegiatan belajar secara rutin meningkatkan hasil belajar secara teori dan
dan terus-menerus. Apabila motivasi saat praksisnya. Salah satu formulasi media
belajar tinggi maka mereka mudah dalam yang dapat digunakan adalah media mobile
mencapai hasil belajar optimal. Oleh learning berbasis android yang
karena, seseorang yang ingin memperoleh dikembangkan oleh penulis, yang sudah
prestasi belajar tinggi harus mempunyai sesuai dengan hasil penilaian ahli di
motivasi yang tinggi untuk belajar. Motivasi bidangnya. Selain itu, media yang
bisa diperoleh melalui penggunaan media dikembangkan sudah diterapkan dengan
pembelajaran yang menarik. metode eksperimen dengan one group pre-
Mengingat media yang disampaikan test & post-test design.
dengan cara menyenangkan, selain Hasil dari metode tersebut, terdapat
terdapat unsur penanaman karakter dan perbedaan yang signifikan antara hasil
juga nyaman (Octavianto Nugroho Saputro belajar sebelum dan setelah penerapan
& Soebijantoro, 2015). Hal ini sesuai media mobile learning berbasis android
pendapat Slameto (2010) yang menyatakan materi sejarah revolusi industri du Eropa.
faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi Hal ini terukur dari nilai sig. (2-tailed)
belajar digolongkan menjadi dua yaitu sebesar 0,000 atau lebih besar dari 0,05.
faktor intern dan ektern. Salah satu faktor Berdasarkan uraian tersebut dapat
intern adalah motivasi belajar, sedangkan dimaknai bahwa penggunaan media mobile
104 |JURNAL AGASTYA VOL 10 NO 1 JANUARI 2020

learning sejarah Eropa berbasis android materi sejarah Eropa berbasis android
secara efektif mampu meningkatkan hasil sebagai salah satu bahan sumber media
belajar mahasiswa angkatan 2017 kelas A pengajaran. Oleh karena terbukti dapat
Program Studi Pendidikan Sejarah dan meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Sosiologi IKIP Budi Utomo Malang.
Daftar Pustaka
Penutup Arifianto, T. (2011). Membuat Interface
Aplikasi Android Lebih Keren dengan
A. Kesimpulan
LWUIT. Yogyakarta: ANDI.
Media mobile learning berbasis Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian
android materi sejarah Eropa yang Suatu Pendekatan Praktek.
Yogyakarta: Rineka Cipta.
diterapkan pada mahasiswa kelas 2017 A
Aritonang & Satyaputra. (2014). Beginning
memiliki nilai rata-rata hasil post-test lebih Android Programming with ADT
besar dari nilai rata-rata pre-test, yaitu Budle. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
81,33 > 69,33. Hasil uji paired samples test
Arsyad, A. (2006). Media Pembelajaran.
diketahui nilai sig. (2-tailed) 0,000 lebih Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
besar dari 0,05, dan hasil -thitung < -ttabel Cholil, S. & Kurniawan. (2011). Psikologi
Pendidikan: Telaah Teoritik dan
yaitu -12.692 < -2,01537. Sehingga dapat Praktik. Surabaya: IAIN Sunan Ampel
dinyatakan bahwa terdapat perbedaan Press.

signifikan antara hasil belajar sebelum dan Huda, A. A. (2013). Live Coding! 9 Aplikasi
Buatan Sendiri. Yogyakarta: ANDI
setelah penerapan media mobile learning Meilana, J. R. (2017). Pengembangan Modul
sejarah Eropa berbasis android. Untuk itu, Mobile Learning Berbasis Android
Pada Materi Fluida Statis Siswa
media hasil pengembangan dengan efektif Sekolah Menengah Atas. Skripsi.
mampu meningkatkan hasil belajar Universitas Bandar Lampung
mahasiswa angkatan 2017 kelas A Program Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran
Berbasis Komputer. Bandung:
Studi Pendidikan Sejarah Dan Sosiologi Alfabeta.
IKIP Budi Utomo Malang. Saputro, O. N. & Soebijantoro. (2015).
Pengembangan Wedus Gembel
B. Saran
(Wayang Kardus Gembira Dan
Perlu dilakukan penelitian lebih Belajar) Sebagai Media Membangun
Jiwa Nasionalisme Sejak Dini Pada
lanjut tentang penggunaan media mobile
Siswa TKK Santo Yusuf Kota Madiun.
learning sejarah Eropa secara khusus atau Agastya: Jurnal Sejarah dan
Pembelajarannya, 5(01), 99-117.
pada kompetensi yang lain secara umum.
http://doi.org/10.25273/ajsp.v5i02.
Dengan terlebih dahulu memperhatikan 889.
permasalahan yang terdapat dalam proses Sardiman. (1992). Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
pembelajaran. Bagi pendidik diharapkan Grafindo Persada.
untuk menggunakan media mobile learning
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA MOBILE LEARNING BERBASIS ………| 105

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor


yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian
Kuantitatif. Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sukiman. (2012). Pengembangan Media
Pembelajaran. Yogyakarta: PT
Pustaka Insan Madani.
Suranto. (2005). Komunikasi Perkantoran.
Yogyakarta: Wahana Grafika.
Sutirman. (2013). Media dan Model-Model
Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Yamin, M. (2006). Strategi Pembelajaran
Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung
Persada Press.

Anda mungkin juga menyukai