dilakukan peneliti di IKIP Budi Utomo adalah sarana yang digunakan untuk
Malang Program Studi Pendidikan Sejarah menyampaikan pesan dari seorang
dan Sosiologi pada mahasiswa angkatan komunikator kepada komunikan. Lebih
2017 kelas A dengan jumlah 45 mahasiswa lanjut, Sutirman (2013) berpendapat media
melalui observasi, hasilnya 100 % merupakan komponen sumber belajar atau
mahasiswa memiliki smartphone. Selain itu, wahana fisik yang mengandung materi
90 % mahasiswa dapat menggunakan instruksional di lingkungan siswa, yang
smartphone dengan baik. Berdasarkan hasil dapat merangsang siswa untuk belajar.
analisis pengamatan kepada Dosen Pendapat lain dikemukakan Sardiman
menunjukkan bahwa rerata hanya (1992), media adalah sesuatu yang dapat
menggunakan sarana media LCD proyektor digunakan untuk menyalurkan pesan dari
dan merangkum materi ke slide powerpoint. pengirim ke penerima, sehingga
Ada juga yang hanya menggunakan modul merangsang pikiran, perasaan, perhatian,
berbasis cetak. minat serta perhatian siswa sedemikian
Berdasarkan hasil pengamatan rupa sehingga proses belajar terjadi.
kebutuhan mahasiswa diketahui 65% lebih Sementara itu, Sukiman (2012)
mahasiswa masih kurang memahami menjelaskan yang dimaksud dengan media
materi pada mata kuliah sejarah Eropa adalah segala sesuatu untuk menyalurkan
ketika menggunakan media LCD proyektor. pesan dari pengirim ke penerima, sehingga
Mahasiswa cenderung merasa bosan merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dengan pembelajaran yang diterapkan dan minat serta kemauan peserta didik,
Dosen yang hanya menggunakan metode sehingga proses belajar terjadi dalam
ceramah dan diskusi. Oleh karena itu, rangka mencapai tujuan pembelajaran
untuk meningkatkan gairah belajar dan secara efektif. Dengan demikian media
pemahaman mahasiswa terhadap mata pembelajaran adalah perantara, instrumen
kuliah sejarah Eropa materi revolusi dan alat yang digunakan pendidik untuk
industri Eropa, maka mengembangkan menyampaikan informasi atau pelajaran.
media mobile learning berbasis android. Dengan tujuan supaya merangsang
peserta didik untuk belajar. Penggunaan
Tinjauan Pustaka
media pembelajaran merupakan cara yang
A. Media Pembelajaran
dilakukan untuk menyampaikan informasi
Kata media berasal dari bahasa
berupa materi pembelajaran. Dengan
Latin medius yang secara harfiah berarti
adanya media proses pembelajaran akan
tengah, perantara, atau pengantar (Arsyad,
lebih mudah bagi peserta didik. Oleh
2006). Suranto (2005) menjelaskan media
karena media pembelajaran dapat
92 |JURNAL AGASTYA VOL 10 NO 1 JANUARI 2020
2. Persyaratan isi, tugas dan jenis beberapa pendapat ahli mengenai definisi
pembelajaran. mobile learning, dapat ditarik satu
3. Hambatan dari sisi siswa dengan ringkasan yang menjelaskan bahwa model
mempertimbangkan kemampuan dan pembelajaran yang memanfaatkan
keterampilan awal. teknologi informasi dan komunikasi. Pada
4. Tingkat kesenangan dan keefektifan konsep pembelajaran tersebut mobile
biaya. learning membawa manfaat ketersediaan
5. Pemilihan media sebaiknya materi ajar yang dapat diakses setiap saat
mempertimbangkan kemampuan dan visualisasi materi yang menarik.
akomodasi penyajian stimulus yang Istilah m-learning atau mobile
tepat, respon siswa yang tepat, umpan learning merujuk pada penggunaan
balik, serta pemilihan media utama dan perangkat genggam seperti PDA, ponsel,
sekunder untuk penyajian informasi laptop dan perangkat teknologi informasi
atau stimulus, latihan dan tes. yang banyak digunakan dalam belajar
Media sekunder harus mendapat mengajar. Dalam hal ini difokuskan pada
perhatian, sebab pembelajaran yang perangkat handphone (telepon genggam).
berhasil menggunakan media yang Menurut Meilana (2017) ada tiga fungsi m-
beragam (Arsyad, 2006). learning dalam kegiatan pembelajaran,
B. Mobile Learning yaitu sebagai tambahan yang sifatnya
Mobile learning adalah suplement, complement, atau substitusi.
pembelajaran yang memanfaatkan 1. Suplement
teknologi dan perangkat mobile. Pengertian M-Learning berfungsi sebagai
mobile learning menurut O’ Malley suplement (tambahan), yaitu peserta
menjelaskan bahwa mobile learning adalah didik mempunyai kebebasan memilih,
pembelajaran apapun yang terjadi ketika apakah akan memanfaatkan materi M-
pelajar tidak pada lokasi yang tetap atau Learning atau tidak. Dalam hal ini, tidak
telah ditentukan, dan pembelajaran yang ada kewajiban peserta didik untuk
terjadi ketika pelajar mengambil mengakses materi M-Learning.
keuntungan dari kesempatan belajar yang Sekalipun sifatnya opsional, peserta
ditawarkan oleh teknologi mobile. didik yang memanfaatkan akan memiliki
Menurut Meilana (2017) juga tambahan pengetahuan.
menyiratkan bahwa mobile learning itu 2. Complement
merupakan konsep belajar jarak jauh M-Learning berfungsi sebagai
dengan menggunakan teknologi pelengkap, yaitu materi diprogramkan
telekomunikasi dan informasi. Dari untuk melengkapi materi pembelajaran
94 |JURNAL AGASTYA VOL 10 NO 1 JANUARI 2020
yang diterima peserta didik dalam kelas. android. Keterlibatan programmer memiliki
Materi M-Learning berarti diprogram peran yang penting untuk mengembangkan
untuk menjadi materi penguatan atau android. Sebab sistem android dibuat
remedial di dalam kegiatan secara open source. Pengguna smartphone
pembelajaran konvensional. dapat menikmati aplikasi yang dibuat oleh
3. Substitusi programmer secara gratis atau berbayar di
Beberapa Perguruan Tinggi di play store. Semakin banyak masyarakat
Negara maju memberikan alternatif yang memiliki dan menggunakan
model kegiatan pembelajaran ke peserta perangkat mobile smartphone, membuka
didik. Tujuannya supaya mereka secara peluang penggunaan perangkat teknologi
fleksibel dapat mengelola kegiatan bergerak dalam dunia pendidikan.
perkuliahan sesuai waktu dan aktifitas Huda (2013) mengemukakan dalam
sehari-hari. Terdapat tiga alternatif sistem android terdapat beberapa
model kegiatan pembelajaran yang komponen penting. Komponen tersebut
dapat dipilih peserta didik, yaitu saling berhubungan tetapi memiliki fungsi
sepenuhnya secara tatap muka yang berbeda. Adapun komponen tersebut,
(konvensional), sebagian secara tatap yaitu:
muka dan sebagian lagi melalui internet, 1. Activitity
serta sepenuhnya melalui internet. Activity merupakan satu halaman
C. Android antarmuka yang digunakan oleh user
Menurut Arifianto (2011) android untuk berinteraski dengan aplikasi.
merupakan perangkat bergerak pada Biasanya dalam satu activity terdapat
sistem operasi untuk telepon seluler yang button, spinner, list view, edit text dan
berbasis linux. Adapun pengertian android sebagainya. Satu aplikasi dalam Android
adalah sistem operasi untuk smartphone dapat terdiri atas lebih dari satu activity.
dan tablet (Satyaputra dan Aritonang, 2. Services
2014). Era modern ini akan di dominasi Services adalah komponen aplikasi yang
kecanggihan teknologi. Seperti android dapat berjalan secara background.
yang tidak hanya bisa di nikmati di Misalnya, memuat data server database.
smartphone atau tablet, melainkan sudah Selain itu, aplikasi pemutar musik atau
bisa digunakan di komputer atau laptop. radio memanfaatkan servis agar aplikasi
Sifat sistem android sendiri bersifat open bisa berjalan, meski pengguna
source. Di mana ahli program atau yang melakukan aktivitas dengan aplikasi
biasa disebut programer banyak membuat lain.
aplikasi dan memodifikasi aplikasi pada
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA MOBILE LEARNING BERBASIS ………| 95
menyajikan materi pelajaran yang sulit media dapat menyadarkan peserta didik
untuk disajikan secara verbal. Dengan betapa banyak sumber belajar yang
media, tujuan belajar akan lebih mudah mereka manfaatkan dalam belajar. Perlu
tercapai secara maksimal dengan waktu disadari bahwa alokasi waktu belajar di
dan tenaga seminimal mungkin. Dengan sekolah atau kampus terbatas. Waktu
media, pendidik tidak harus paling banyak justru dihabiskan di luar
menjelaskan materi pelajaran berulang- lingkungan itu.
ulang. Sebab hanya dengan sekali sajian F. Media dapat menumbuhkan sikap
menggunakan media, peserta didik lebih positif pebelajar terhadap materi dan
mudah memahami pelajaran. proses belajar.
D. Meningkatkan kualitas hasil belajar Dengan media pembelajaran,
peserta didik proses belajar menjadi lebih menarik.
Penggunaan media bukan hanya Sehingga mendorong peserta didik guna
membuat proses pembelajaran lebih mencintai ilmu pengetahuan, serta
efisien, tetapi membantu peserta didik mandiri dalam mencari sumber
menyerap materi lebih utuh. Bila hanya pengetahuan. Sehingga bisa
mendengarkan informasi verbal, menanamkan sikap mempunyai inisiatif
mungkin kurang memahami sendiri ketika mencari berbagai sumber
pembelajaran dengan baik. Tetapi jika belajar yang diperlukan.
diperkaya dengan kegiatan melihat, G. Mengubah peran pendidik ke arah lebih
menyentuh, merasakan atau mengalami positif dan produktif.
sendiri melalui media, pemahaman Dengan memanfaatkan media
peserta didik menjadi lebih baik. pembelajaran secara baik, seorang
E. Media memungkinkan proses pendidik bukan lagi menjadi satu-
pembelajaran dilakukan kapan saja. satunya sumber belajar bagi peserta
Media pembelajaran dapat di desain didik. Seorang pendidik tidak perlu
dan dirancang. Sehingga peserta didik menjelaskan seluruh materi pelajaran.
dapat melakukan kegiatan pembelajaran Karena bisa berbagi peran dengan
secara leluasa, kapan dan dimana pun. media. Dengan demikian, pendidik lebih
Tanpa tergantung keberadaan seorang banyak memiliki waktu untuk memberi
pendidik. Program pembelajaran audio perhatian dalam aspek edukatif lain.
visual seperti komputer, memungkinkan Misalnya, membantu kesulitan belajar,
peserta didik dapat melakukan kegiatan pembentukan kepribadian, memotivasi
pembelajaran mandiri, tanpa terikat belajar dan lain-lain.
waktu dan juga tempat. Penggunaan
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA MOBILE LEARNING BERBASIS ………| 101
Berdasarkan dari tabel 5 yang Sehingga berada pada kriteria sangat valid.
menunjukkan hasil penilaian oleh ahli Hasil ini menunjukkan bahwa proses
pembelajaran tentang proses pengajaran pembelajaran sejarah Eropa dengan
sejarah Eropa, dengan menggunakan media menggunakan media mobile learning
mobile learning berbasis android diperoleh berbasis android sangat layak untuk
total skor 34 dengan nilai persentase 85%. digunakan pendidik.
Tabel 6. Hasil Penilaian Ahli Materi
No Kriteria Nilai
1. Kejelasan indikator 4
2. Ketepatan indikator dengan kemampuan akhir yang direncanakan 4
3. Ketepatan indikator dengan materi pembelajaran 4
4. Keruntutan penyajian materi pembelajaran 4
5. Keakuratan materi pembelajaran 3
6. Kelengkapan materi pembelajaran yang disajikan 3
7. Kejelasan atau keterbacaan pesan yang disampaikan 3
8. Kesesuaian penggunaan kaidah bahasa 4
9. Kesesuaian evaluasi pembelajaran 4
10. Kejelasan soal/tes 3
Jumlah 36
90%
Kriteria Sangat Valid
(Dokumentasi Peneliti)
Dari tabel 6 yang menunjukkan kriteria sangat valid. Hasil ini menunjukkan
hasil penilaian oleh ahli materi tentang bahwa konten materi yang terdapat di
tema, konten isi dan materi sejarah Eropa media mobile learning berbasis android
yang disajikan dalam instrumen (alat) telah memenuhi syarat. Sehingga sangat
media mobile learning berbasis android, layak untuk digunakan pendidik sebagai
diperoleh total skor 36 dengan nilai media pembelajaran.
persentase 90%. Sehingga berada pada
Tabel 7. Hasil Penilaian Ahli Desain Media Pembelajaran
No Kriteria Nilai
1. Kemenarikan tampilan media pembelajaran 4
2. Ketepatan tata warna yang digunakan 3
3. Ketepatan penggunaan jenis huruf 3
4. Ketepatan penggunaan ukuran huruf 3
5. Background dapat mendukung tema materi pembelajaran 4
6. Kejelasan audio atau suara 3
7. Kejelasan petunjuk penggunaan media 3
8. Kesesuaian gambar dengan materi pembelajaran 4
9. Kejelasan paparan materi 3
10. Kemudahan pengoperasian media pembelajaran 4
Jumlah 34
85%
Kriteria Sangat Valid
(Dokumentasi Peneliti)
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA MOBILE LEARNING BERBASIS ………| 103
learning sejarah Eropa berbasis android materi sejarah Eropa berbasis android
secara efektif mampu meningkatkan hasil sebagai salah satu bahan sumber media
belajar mahasiswa angkatan 2017 kelas A pengajaran. Oleh karena terbukti dapat
Program Studi Pendidikan Sejarah dan meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Sosiologi IKIP Budi Utomo Malang.
Daftar Pustaka
Penutup Arifianto, T. (2011). Membuat Interface
Aplikasi Android Lebih Keren dengan
A. Kesimpulan
LWUIT. Yogyakarta: ANDI.
Media mobile learning berbasis Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian
android materi sejarah Eropa yang Suatu Pendekatan Praktek.
Yogyakarta: Rineka Cipta.
diterapkan pada mahasiswa kelas 2017 A
Aritonang & Satyaputra. (2014). Beginning
memiliki nilai rata-rata hasil post-test lebih Android Programming with ADT
besar dari nilai rata-rata pre-test, yaitu Budle. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
81,33 > 69,33. Hasil uji paired samples test
Arsyad, A. (2006). Media Pembelajaran.
diketahui nilai sig. (2-tailed) 0,000 lebih Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
besar dari 0,05, dan hasil -thitung < -ttabel Cholil, S. & Kurniawan. (2011). Psikologi
Pendidikan: Telaah Teoritik dan
yaitu -12.692 < -2,01537. Sehingga dapat Praktik. Surabaya: IAIN Sunan Ampel
dinyatakan bahwa terdapat perbedaan Press.
signifikan antara hasil belajar sebelum dan Huda, A. A. (2013). Live Coding! 9 Aplikasi
Buatan Sendiri. Yogyakarta: ANDI
setelah penerapan media mobile learning Meilana, J. R. (2017). Pengembangan Modul
sejarah Eropa berbasis android. Untuk itu, Mobile Learning Berbasis Android
Pada Materi Fluida Statis Siswa
media hasil pengembangan dengan efektif Sekolah Menengah Atas. Skripsi.
mampu meningkatkan hasil belajar Universitas Bandar Lampung
mahasiswa angkatan 2017 kelas A Program Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran
Berbasis Komputer. Bandung:
Studi Pendidikan Sejarah Dan Sosiologi Alfabeta.
IKIP Budi Utomo Malang. Saputro, O. N. & Soebijantoro. (2015).
Pengembangan Wedus Gembel
B. Saran
(Wayang Kardus Gembira Dan
Perlu dilakukan penelitian lebih Belajar) Sebagai Media Membangun
Jiwa Nasionalisme Sejak Dini Pada
lanjut tentang penggunaan media mobile
Siswa TKK Santo Yusuf Kota Madiun.
learning sejarah Eropa secara khusus atau Agastya: Jurnal Sejarah dan
Pembelajarannya, 5(01), 99-117.
pada kompetensi yang lain secara umum.
http://doi.org/10.25273/ajsp.v5i02.
Dengan terlebih dahulu memperhatikan 889.
permasalahan yang terdapat dalam proses Sardiman. (1992). Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
pembelajaran. Bagi pendidik diharapkan Grafindo Persada.
untuk menggunakan media mobile learning
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA MOBILE LEARNING BERBASIS ………| 105