Anda di halaman 1dari 12

290

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS


ANDROID “CHEMBIRD” PADA MATERI KIMIA
KELAS XI DI SMAN 17 MAKASSAR

1) 2) 3)
Hikmah Rusdi, Sudding, Muhammad Yunus

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan YAPIM MarosEmail:


1)
hyrus_me@ymail.com

ABSTRACT

This study aims to determine the quality of android based learning media "ChemBird" on
chemical material in class XI SMAN 17 Makassar. Android-based instructional media
development "ChemBird" based on the key steps in the development of learning model 4-
D Thiagarajan. The results of analysis of media-based learning keterlaksanaan android
"ChemBird" at high category with an average value of 3.32 and meet practical criteria.
The level of success in field trials showed that mastery learning IPA3 class XI student of
SMAN 17 Makassar is 83.33%. The activities and student responses, as well as the ability
to manage learning teacher at the high category meets the criteria of effectiveness. Based
on the criteria used to assess the media-based learning android "ChemBird" is valid
criteria, practical, and effective.

Jurnal Ecosystem Volume 16 Nomor 2, Mei - Agustus 2016


291

Keywords: Instructional media, android, chembird, chemical


dalam proses belajar mengajar dapat
A.PENDAHULUAN membangkitkan minat dan keinginan yang
Perkembangan ilmu pengetahuan
baru, membangkitkan motivasi dan
dan teknologi saat ini tidak bisa dihindari
rangsangan kegiatan belajar, bahkan
lagi pengaruhnya terhadap dunia
membawa pengaruh-pengaruh psikologis
pendidikan sehingga menuntut dunia
terhadap siswa. Perkembangan ilmu
pendidikan untuk senantiasa
pengetahuan dan teknologi mendorong
menyesuaikan perkembangan terknologi
proses pembelajaran menjadi lebih
terhadap upaya dalam peningkatan mutu
aplikatif dan menarik sebagai upaya untuk
pendidikan, terutama memanfaatan
peningkatan kualitas pendidikan (Arsyad,
penggunaan Teknologi Informasi dan
2011).
Komunikasi bagi dunia pendidikan
Pada umumnya proses
khususnya dalam proses pembelajaran.
pembelajaran yang berlangsung saat ini
Kemajuan teknologi berpengaruh
adalah tatap muka antara guru dengan
terhadap pembelajaran dalam hal
siswa di dalam kelas atau yang biasa
penggunaan media pembelajaran di
dikenal dengan metode pembelajaran
sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan
konvensional. Pembelajaran konvensional
lainnya. Pemakaian media pembelajaran

Jurnal Ecosystem Volume 16 Nomor 2, Mei - Agustus 2016


292

menekankan pada penyelesaian materi demikian, teknologi komunikasi


pelajaran tanpa memberikan waktu yang mendorong terjadinya evolusi pada lokasi
banyak kepada siswa untuk merefleksi dan waktu belajar. Belajar tidak lagi hanya
materi-materi yang disampaikan, berlangsung di sekolah dan di kelas, tetapi
menghubungkan dengan pengetahuan belajar dapat terjadi dimana saja selama
sebelumnya, atau mengaplikasikan dalam ada bahan ajar dan siswa merasa nyaman
kehidupan nyata. Lebih lanjut dinyatakan dengan situasi itu. Siswa sebagai inti dari
bahwa proses belajar mengajar, harus dilibatkan
pembelajaran konvensional memiliki dalam semua fase pembelajaran, dan
ciriciri, yaitu: pembelajaran berpusat pada merupakan tugas seorang guru untuk
guru, terjadi passive learning, interaksi di menjadikan siswa lebih aktif serta
antara siswa kurang, tidak ada memberikan pengalaman belajar yang
kelompokkelompok kooperatif, dan dinamis dan bermakna. Salah satu cara
penilaian bersifat sporadis. Pembelajaran untuk mendorong tercapainya
yang dilaksanakan secara konvensional pembelajaran yang efektif, digunakanlah
mengakibatkan siswa belajar tidak efektif alat bantu belajar atau yang biasa disebut
dan tidak merasa termotivasi sehingga media pembelajaran.
menyebabkan siswa kurang atau bahkan Media pembelajaran yang dibuat
tidak memahami materi yang diberikan dapat memanfaatan teknologi yang
guru. Keberhasilan pembelajaran tidak berbasis android yaitu mobile phone.
hanya ditentukan oleh guru dan siswa, selama ini yang kita ketahui bahwa mobile
tetapi dipengaruhi oleh sarana phone tidak hanya terfokus sebagai sarana
pembelajaran serta bahan ajar yang komunikasi, ataupun hiburan, tetapi sudah
digunakan. Adanya perkembangan ilmu dimanfaatkan sebagai media
pengetahuan dan teknologi menjadikan pembelajaran. Salah satu media berbasis
pembelajaran dapat dilaksanakan secara mobile phone yang bisa digunakan oleh
lebih efektif, efisien, dan menarik. guru dalam pembelajaran dan belum
(Wijaya, 2008) banyak dikembangkan adalah aplikasi
Teknologi informasi dan mobile game based learning (mGBL).
komunikasi mengubah lokasi belajar dari mGBL merupakan aplikasi berbentuk
kelas ke tempat di mana saja dan kapan permainan yang berisi materi pelajaran
saja siswa dapat belajar. Dengan dan dibangun sesuai dengan tingkat

Jurnal Ecosystem Volume 16 Nomor 2, Mei - Agustus 2016


293

pendidikan dan juga disesuaikan dengan phone, Symbian phone, dan Android
kurikulum yang berlaku dan dijalankan phone. Smartphone yang menjadi tren
pada perangkat mobile phone (Ally, masa kini atau yang kebanyakan
2009). penggunanya dan perkembangannya
Pembelajaran dengan menggunakan sangat pesat adalah Android phone,
mobile Game Based Learning membuat sehingga pengembangan mGBL dalam
pembelajaran siswa menjadi menarik dan android phone ini sangat menjanjikan.
menyenangkan. Proses belajar akan Penggunaan media mGBL sangat
efektif apabila siswa berada dalam kondisi membantu dalam penyampaian materi
senang dan bahagia. Begitu juga pelajaran. Materi kimia yang diajarkan di
sebaliknya, siswa akan merasa takut, SMA sangat banyak dan alokasi waktu
cemas, waswas, merasa tidak nyaman yang diberikan dalam proses
yang dapat mengakibatkan hasil kurang pembelajaran di sekolah sangat terbatas.
optimal apabila proses belajar siswa Keterbatasan alokasi waktu ini
terlalu dipaksakan (Susanto, 2009). menyebabkan guru terkadang hanya
Aplikasi mobile game sebagai mengutamakan penyelesaian materi
media pembelajaran dapat dikembangkan pelajaran dan kurang memberi
dan dimanfaatkan sesuai dengan desain kesempatan siswa untuk berlatih soal.
pembelajaran yang ada, untuk Kurangnya siswa dalam berlatih soal
menciptakan suasana belajar yang baru, dapat mengakibatkan penguasaan
efektif, dan menyenangkan demi terhadap materi dan konsep kimia juga
memudahkan tercapainya tujuan-tujuan kurang optimal. Pemanfaatan mobile
pembelajaran. Terobosan untuk phone sebagai sarana mobilitas dalam
pengembangan mGBL menjadi lebih sebuah mGBL dan penyajian materi
mudah dengan hadirnya berbagai macam dalam format game menjadi sebuah
ponsel pintar atau smartphone . wacana untuk menyajikan pengetahuan
Smartphone merupakan barang dalam sebuah hiburan. Game pada mobile
yang tidak asing lagi bagi kalangan siswa. phone juga dapat dijadikan suatu media
Kebanyakan siswa SMA sudah setiap hari pembelajaran misalnya dalam
memakai smartphone. Smartphone yang pembelajaran kimia. Game pada mobile
beredar di pasaran ada yang sangat phone dapat digunakan untuk memancing
populer yaitu IOS phone, Blackberry minat belajar siswa terhadap materi

Jurnal Ecosystem Volume 16 Nomor 2, Mei - Agustus 2016


294

pelajaran kimia sambil bermain, sehingga ChemBird merupakan sebuah


dengan perasaan senang diharapkan siswa aplikasi media pembelajaran berbasis
bisa lebih mudah memahami materi android yang di desain dalam mobile
pelajaran kimia yang disajikan. Media phone dengan menerapkan mobile Game
mGBL yang dapat digunakan dalam Based Learning dimana sebuah media
pembelajaran kimia adalah media mobile pembelajaran yang menggabungkan
game. konsep materi pembelajaran dan
Mobile Game Berbasis Android permainan
merupakan permainan yang terdapat Berdasarkan latar belakang di atas,
didalam mobile phone yang bersistem maka penulis tertarik untuk mengetahui
android. Permainan permainan ini ”Pengembangan Media Pembelajaran
berbentuk kuis yang berisi rangkaian Berbasis Android ”ChemBird” pada
pertanyaan-pertanyaan yang dapat Materi Kimia Kelas XI SMAN 17
merangsang kemampuan berpikir Makassar”
penggunanya (Utomo, 2012). Rumuskan masalah dalam
Media pembelajaran kimia Mobile penelitian adalah bagaimana kevalidan,
Game dapat dijadikan sebagai suatu dan keefektifan penggunaan media
alternatif media pembelajan kimia yang pembelajaran berbasis android
menyenangkan dan mudah diakses. “ChemBird” pada materi kimia kelas XI di
Mobile game ini merupakan permainan SMAN 17 Makassar
edukatif dalam mobile phone yang dapat Tujuan penelitian ini adalah untuk
digunakan oleh siswa di SMA sebagai mengetahui kevalidan dan keefektifan
sarana untuk meningkatkan ketertarikan penggunaan media pembelajaran berbasis
belajar kimia, sebagai sumber belajar, atau android pada materi kimia kelas XI di
sebagai referensi siswa. Dengan demikian, SMAN 17 Makassar
Media Mobile Game akan sangat Manfaat yang dapat diperoleh dari

membantu dalam proses pembelajaran penelitian ini untuk guru, sebagai media

karena dapat digunakan sebagai sumber alternatif dalam pembelajaran kimia,

maupun media bermaian dalam mengenalkan kepada guru SMA dan

pembelajaran karena pentingnya peran sekolah tentang manfaat integrasi

media mobile game dalam pembelajaran. teknologi berbasis IT ke dalam


pembelajaran guna meningkatkan

Jurnal Ecosystem Volume 16 Nomor 2, Mei - Agustus 2016


295

pemahaman dan penguasaan siswa yang relevan. Dengan mengamati


terhadap mata pelajaran kimia. Untuk lingkungan sekolah, siswa membutuhkan
siswa, dapat dijadikan sebagai media suatu variasi pembelajaran yang dapat
pembelajaran interaktif , untuk berlatih menarik siswa untuk belajar. Langkah
soal, dan diharapkan dapat mengatasi selanjutnya adalah menelaah karakteristik
masalah-masalah belajar seperti siswa dalam menentukan pemilihan media
kurangnya minat siswa dalam mengikuti yang tepat. Dalam tahap ini juga
pelajaran, siswa merasa jenuh, dan ditentukan materi yang akan diajarkan.
terkesan monoton dalam proses Tahap perancangan (design), yaitu
pembelajaran serta sebagai media untuk menyusun perangkat media pembelajaran
belajar mandiri. berbasis android “ChemBird”, instrumen
B.METODE PENELITIAN penelitian, dan tes hasil belajar.
Penelitian ini merupakan penelitian Selanjutnya pada tahap pengembangan
yang dilakukan untuk pengembangan (develop), seluruh perangkat akan
media Pembelajaran berbasis divalidasi oleh ahli media dan materi.
“ChemBird” pada materi kimia dengan Penilaian ahli akan menjadi perbaikan
berdasar pada KTSP. Peneliti untuk merevisi media sehingga dihasilkan
menggunakan model pengembangan yang media yang dapat dikategorikan valid dan
mengacu pada model 4D yang layak untuk diuji coba lapangan. Tempat
dikembangkan oleh Thiagarajan yang penelitian dilaksanakan di SMAN 17
meliputi tahap pendefinisian (define), Makassar pada semester genap tahun
perancangan (design), pengembangan ajaran 2014/2015 dan subjek uji coba
(develop), dan penyebaran (disseminate) adalah siswa kelas XI IPA3
(Hobri, 2010). Peneliti memodifikasi Instrumen Pengumpulan Data
sampai pada tahap uji coba terbatas Instrumen yang digunakan pada
dikarenakan keterbatasan waktu dan penelitian ini adalah instrumen pada saat
biaya. validasi media, serta uji coba terbatas
Pada tahap pendefinisian (define), untuk mengetahui respon siswa dan guru
langkah awal yang dilakukan adalah berupa angket. Data yang dikumpukan
mengkaji keadaan di lapangan, adalah data validasi media dan data
menganalisis masalah dasar dalam mengenai respon siswa terhadap media
pembelajaran ditinjau dari KTSP dan teori pembelajaran yang dikembangkan.

Jurnal Ecosystem Volume 16 Nomor 2, Mei - Agustus 2016


296

Teknik Analisis Data 2,50≤Va≤4 dengan kriteria valid pada


Data yang telah dikumpulkan selang 2,50≤Va≤4 dengan kriteria valid
selanjutnya dianalisis secara kuantitatif pada selang 2,50≤Va<3,25 dan sangat
dan diarahkan untuk menjelaskan valid pada selang 3,25≤Va≤4. Sementara
kevalidan dan keefektifan media dalam menentukan tingkat keefektifan
pembelajaran yang tengah dikembangkan. dilihat dari (1) ketuntasan belajar minimal
Menurut Hobri (2010), produk ≥ 80 % siswa mendapat nilai minimal 75
pengembangan dikatakan berkualitas jika terhadap pengerjaan tes disesuaikan
memenuhi aspek validitas dan dengan ketetapan sekolah tempat
keefektifan. Teknik analisis data yang penelitian di SMA 17 Makassar dan (2)
digunakan bersumber pada Hobri (2010). Kemampuan guru mengelolah kelas baik
Dalam menentukan tingkat kevalidan (3 ≤ NKG < 4), serta (3) Aktifitas siswa
(Va), ditentukan terlebih dahulu rerata dalam mengikuti pembelajaran
setiap indikator (Ii), kemudian rerata menggunakan media pembelajaran
berbasis android kelas baik (3 ≤ NKG < 4),
HASIL DAN PEMBAHASAN serta (3) Aktifitas siswa
Hasil Penelitian
dalam mengikuti pembelajaran
setiap aspek (Ai) dan selanjutnya rerata
menggunakan media pembelajaran
total aspek (Va). Produk pengembangan
berbasis android
dikategorikan tidak direvisi jika
Tabel 1 Penilaian Rata-rata Validator Berdasarkan Bidang Telaah
Bidang Telaah 𝑉 Keterangan
Materi dan Soal 3,00 Valid
Bahasa 3,17 Valid
Keterlaksanaan 2,86 Valid
Tampilan Audio dan Visual 2,93 Valid
Rekayasa Media Lunak 3,30 Valid
𝑉 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 3,05 Valid

Tabel 2. Distribusi Frekuensi dan Persentasi Ketercapaian Hasil Belajar pada


Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Siswa Kelas XI IPA3 SMA17
Makassar
Nilai Kategori Frekuensi %
0 - 20 Sangat Rendah 0 0

Jurnal Ecosystem Volume 16 Nomor 2, Mei - Agustus 2016


297

21 – 40 Rendah 0 0
41 – 60 Sedang 0 0
61 – 80 Tingggi 5 16,67
81 – 100 Sangat tinggi 25 83,33
Jumlah 30 100

Berdasarkan kriteria ketuntasan 100) dan 2,66 ( untuk skor 4), maka minimal
(KKM) hasil belajar siswa SMA diperoleh frekuensi hasil belajar siswa
Negeri 17 Makassar yaitu 75 ( untuk skor yang ditunjukkan oleh Tabel 4.5

Tabel 3 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa


Nilai Kategori frekuensi %
< 75 ( < 2,66) Tidak tuntas 5 16,67
≥ 75 ( ≥ 2,66) Tuntas 28 83.33
Jumlah 30 100

Dari hasil analisis ketuntasan hasil belajarnya. Berdasarkan hasil yang hasil
belajar siswa diperoleh 16,67 % diperoleh, maka dapat disimpulkan siswa yang tidak
tuntas hasil belajarnya bahwa keefektifan media pembelajaran dan sebanyak 83.33 %
siswa yang tuntas terpenuhi (≥ 80 %).

Tabel 4 Deskripsi Hasil Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran


Langkah-langkah
Skor rata-rata Kategori
pembelajaran
1. Kegiatan
Pembelajaran
a. Pendahuluan 3,57 B
b. Kegiatan inti 3,47 B
c. Penutup 3,67 B

II. Suasana 3,22 B


kelas
Rata- rata total 3,48 B

Keterangan:
1 ≤ NKG < 2 tidak baik

Jurnal Ecosystem Volume 16 Nomor 2, Mei - Agustus 2016


298

2 ≤ NKG < 3 kurang baik


3 ≤ NKG < 4 baik
NKG = 4sangatbaik
(Nurdin, 2007)
Berdasarkan hasil analisis skor 3,48 dengan kategori baik (3 ≤ NKG kemampuan
guru dalam mengelolah < 4), sehingga memenuhi kriteria pembelajaran diperoleh hasil
rata-rata keefektifan media pembelajaran.

Tabel 5 Distribusi Frekuensi dan Persentasi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa


Nilai
Nilai Kualitatif Kriteria F %
Kualitatif
13,01-16,00 A Sangat baik 14 43,44
10,01-13,00 B Baik 15 53,33
7,01-10,00 C Cukup 1 33,33
4-7,00 D Kurang 0 0
Jumlah 30 100

Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran berbasis android pada materi pokok kelarutan dan hasil kali kelarutan
termasuk dalam kategori
“Valid” dengan rentang .
Dari hasil uji validasi para ahli maka dapat diketahui bahwa media pembelajaran
berbasis android “ChemBird” ini masih memiliki banyak kekurangan yang perlu direvisi
sebelum dilakukan ujicoba terbatas. Kekurangankekuranagan pada uji validasi para ahli
menjadi acuan bagi peneliti untuk merevisi. Saran yang diberikan oleh validator
diantaranya: Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar pada media harus ditampilkan, tanda
reaksi kesetimbangan pada media, dan penggunaan bahasa yang mudah dipahami siswa.
Oleh karena itu, penulis merevisi media dengan menambahkan kompetensi inti,
kompetensi dasar, tanda reaksi kesetimbangan dan memperbaiki bahasa pada media yang
dapat membuat siswa sulit untuk mengerti. Setelah media pembelajaran berbasis android
“ChemBird” direvisi berdasarkan saran validator pada hasil uji validasi para ahli maka
media mobile game berbasis android yang layak untuk dilakukan uji coba terbatas.

Jurnal Ecosystem Volume 16 Nomor 2, Mei - Agustus 2016


299
Hasil analisis data uji coba terbatas untuk mengetahui keefektifan media
pembelajaran berbasis android adalah:
a.Ketercapaian Tes Hasil
Belajar Siswa
Tes hasil belajar dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa
terhadap materi yang diajarkan. Tes hasil belajar siswa dilakukan setelah seluruh kegiatan
pembelajaran dilaksanakan selama 3 kali pertemuan. Dari hasil analisis terhadap tes hasil
belajar diperoleh siswa yang tidak tuntas sebanyak 5 orang dan yang tuntas sebanyak 25
orang dengan ketuntasan kelas sebesar 83,33%.
Pengelolaan Pembelajaran
Pengamatan terhadap pengelolaan pembelajaran dilakukan oleh observer yang
memberikan penilaian terhadap kemampuan guru dalam melaksanakan sintaks RPP dan
menilai suasana kelas pada saat proses pembelajaran. Dari hasil analisis diperoleh skor
rata-rata untuk seluruh katogori yaitu 3,48 yang berada pada kategori baik 3 ≤ NKG < 4.
Berdasarkan kriteria, maka dapat disimpulkan bahwa guru mampu mengelolah
pembelajaran kimia dengan baik.
Aktivitas Siswa
Aktifitas siswa dalam proses pembelajaran diamati pada proses pembelajaran. Dari hasil
analisis data aktivitas siswa diperoleh 43,44% kategori sangat baik, 53,33% kategori baik,
dan 33,33% cukup baik. Berdasarkan hasil analisis data aktivitas siswa menunjukkan
bahwa empat kategori pengamatan aktivitas siswa terpenuhi yaitu: Mengemukakan
pendapat terhadap masalah yang disajikan oleh guru, mendengarkan/memperhatikan
penjelasan guru/antar siswa, aktif dalam pembelajaran menggunakan media mobile game
berbasis android secara bersama-sama, mengerjakan soal yang terdapat diakhir games
secara mandiri. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis android
“ChemBird” layak digunakan sebagai media pembelajaran pada kimia SMA.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran berbasis android “ChemBird” pada materi kimia layak digunakan di SMA.
Data kevalidan dan keefektifan media yang dikembangkan berada pada kategori efektif
dan valid.

Jurnal Ecosystem Volume 16 Nomor 2, Mei - Agustus 2016


300
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka dapat disarankan
sebagai berikut:
Peneliti lain: agar perancangan dan pengembangan media pembelajaran berbasis
android “ChemBird” tidak hanya dilakukan pada materi kimia tetapi juga pada
materi pelajaran yang lain.
Guru: agar dapat memperkaya media pembelajaran kimia dan agar dapat
meningkatkan kompetensinya melalui pembuatan media pembelajaran kimia
berbasis android “ChemBird” yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran
mandiri.
Siswa: agar dapat menggunakan media pembelajarn kimia berbasis android
“ChemBird” pada materi kimia sebagai bahan belajar mandiri sehingga menambah
pemahaman mengenai materi yang sedang dipelajari.

DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta.

Ally, Mohamed. 2009. Mobile Learning: Transforming The Delivery Of Education And
Training. AU Press, Canada.

Hobri. 2010. Metodologi Penelitian Pengembangan Aplikasi pada


Penelitian Pendidikan Matematika.
Pena Salsabila, Jember.

Jurnal Ecosystem Volume 16 Nomor 2, Mei - Agustus 2016


301
Nurdin. 2007. Model Pembelajaran Matematika yang Menumbuhkan Kemampuan
Metakognitif. Disertasi tidak diterbitkan.
UNESA, Surabaya.

Susanto, E. 2009. 60 Games untuk


Mengajar. Lukita, Yogyakarta

Thiagarajan, dkk. 1974. Instructional Development for Training Teacher of Exceptional


Children. Indiana University Bloomington Indiana.
Utomo, Priyo Eko. 2012. Aplikasi Untuk Smartphone dan Tablet. PT.Buku Seru Jakarta.

Wijaya, Wina. 2008. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis


Kompetensi, Kencana,
Jakarta:

Jurnal Ecosystem Volume 16 Nomor 2, Mei - Agustus 2016

Anda mungkin juga menyukai