Anda di halaman 1dari 12

JIPK (JURNAL INOVASI PEMBELAJARAN KIMIA), Vol, No , Desember 2020 Hal.

Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Negeri Medan ISSN


https://jurnal.unimed.ac.id/jipk

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS ANDROID UNTUK


MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KESETIMBANGAN
KIMIA DI SMA NEGERI 1 PERBAUNGAN
APPLICATION OF ANDROID-BASED CHEMICAL LEARNING MEDIA TO IMPROVE
STUDENT LEARNING OUTCOMES IN CHEMICAL BALANCING MATERIALS IN
SMA NEGERI 1 PERBAUNGAN

Melhyada Veronika Panggabean

Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan


Alam, Universitas Negeri Medan
Jl. Williem Iskandar, Medan, Sumatera Utara, Indonesia 20222
* Untuk korespondensi: Telp/ Fax : 087749324291, email: melhyada19@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian Tindakan Kelas bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XI
pada mata pelajaran Kimia SMA Negeri 1 Perbaungan tahun pelajaran 2020/2021 dengan penerapan
model pembelajaran berbasi android pada pokok kesetimbangan kimia. Penelitian Tindakan Kelas
dilaksanakan dua siklus dan disetiap siklus terdapat dua tahapan yang terdiri dari perencanaan
tindakan, pelaksanaan tindakan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data hasil belajar melalui tes.
Penelitian menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
penerapan media pembelajaran berbasis android dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI di
SMA Negeri 1 Perbaungan pada materi pokok kesetimbangan kimia. Siklus I nilai rata – rata kelas
mencapai 63,79. Hal ini terjadi peningkatan sebesar 9,82 poin dari pra siklus ke siklus I. Kemudian
presentase juga mengalami kenaikan menjadi 37,93% sehingga terjadi peningkatan sebesar 17,24%.
Kemudian siklus II nilai rata – rata kelas siswa mencapai 76,38 hal ini terjadi peningkatan sebesar
12,59 poin dari siklus I ke siklus II. kemudian presentase juga mengalami kenaikan menjadi 82,76%
sehingga terjadi peningkatan sebesar 44,83%.

Kata Kunci: Android , Hasil belajar

ABSTRACT
Classroom Action Research aims to improve the learning outcomes of class XI students in
the Chemistry subject of SMA Negeri 1 Perbaungan for the 2020/2021 academic year by applying an
Android-based learning model on the subject of chemical equilibrium. Classroom Action Research
was carried out in two cycles and in each cycle there were two stages consisting of action planning,
action implementation, and reflection. The technique of collecting data on learning outcomes through
tests. The study used a qualitative descriptive analysis technique. The results of the study can be
concluded that the application of android-based learning media can improve learning outcomes of
class XI

1
JIPK (JURNAL INOVASI PEMBELAJARAN KIMIA), Vol., No., Desember 2017, hal. 1-10

students at SMA Negeri 1 Perbaungan on the subject matter of chemical equilibrium. In cycle I, the
class average score reached 63.79. This increased by 9.82 points from pre-cycle to cycle I. Then the
percentage also increased to 37.93% so that there was an increase of 17.24%. Then in cycle II the
class average score of students reached 76.38, this was an increase of 12.59 points from cycle I to
cycle II. then the percentage also increased to 82.76% so that there was an increase of 44.83%

Keywords: Android, Learning outcomes

PENDAHULUAN mengakses internet dengan sistem operasi


android (Sukmandari dan Sukardiyono, 2017).
Pembelajaran pada hakikatnya
Media pembelajaran ini sangat penting
merupakan proses interaksi antara peserta
karena dapat memberikan dampak yang
didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi
signifikan terhadap aktivitas mengajar di kelas.
perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.
Dampaknya berkembang dari hari ke hari dan
Banyak faktor yang memengaruhinya proses
dosen serta mahasiswa terpengaruh oleh
interaksi, baik faktor internal yang datang dari
dampak karena dengan penggunaan media
dalam individu maupun faktor eksternal yang
peserta dapat saling berdiskusi , memperkuat
datang dari lingkungan. Tugas pendidik yang
aktivitas kelas, mengaktifkan pembelajaran
paling utama adalah mengkondisikan
serta menciptakan kolaborasi. Media
lingkungan agar menunjang terjadinya
pembelajaran yang baik memiliki 4 faktor
perubahan perilaku bagi peserta didik
penting yaitu relevansi, kemudahan,
(Mulyasa, 2008).
kemenarikan, dan kemanfaatan (Mulyanta,
Proses pembelajaran diharapkan
2009). Semakin relevan suatu media maka
sesuai dengan PP No.19 tentang Sp tahun
semakin menarik dan bermanfaatlah media
2005, yakni proses pembelajaran pada satuan
tersebut penggunaannya. Media yang
pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
digunakan dalam proses belajar mengajar
inspiratif, menyenangkan , menantang,
dapat menjadi alat bantu untuk mengatasi
memotivasi siswa, untuk berpartisipasi aktif,
keterbatasan pendidik dalam menyampaikan
serta memberikan ruang yang cukup bagi
materi serta keterbatasan waktu dalam
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
mengajar (Yektyastuti dan Ikhsan, 2016).
dengan bakat, minat dan perkembangan fisik
Berdasarkan hasil observasi dan
dan psikologis siswa (Sukiyasa dan Sukoco,
wawancara dengan guru kimia di SMA Negeri
2013).
1 Perbaungan, diketahui bahwa permasalahan
Media memiliki peran penting dalam
yang sering terjadi dan dihadapi dalam
pembelajaran, karena tanpa media proses
kegiatan belajar mengajar kimia pada materi
belajar mengajar tidak berjalan lancar
kesetimbangan kimia yaitu penyajian materi
(Widiadi, 2016). Alat komunikasi mobile tidak
sering kali dilakukan dengan metode
hanya sebatas telepon atau chatting saja,
konvensional yaitu pembelajaran dengan
tetapi sekarang sudah dapat digunakan untuk
metode ceramah menyebabkan siswa tidak
terlihat langsung dalam proses belajar
2
JIPK (JURNAL INOVASI PEMBELAJARAN KIMIA), Vol., No., Desember 2017, hal. 1-10
mengajar. Guru dalam hal ini masih menjadi virus korona sehingga pembelajaran dengan
informasi utama (Teacher Center Learning).
Pada materi laju reaksi nilai rata-rata laju raksi
siswa tidak mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yaitu adalah 65,7.
Sebagai upaya yang dapat dilakukan
untuk mengatasi masalah tersebut dan
membuat pelajaran menjadi lebih inovatif,
yang dapat mendorong siswa belajar lebih
optimal baik belajar mandiri maupun di dalam
kelas. Maka penggunaan model pembelajaran
akan lebih baik (Nyuryanto, dkk., 2015).
Menurut Atapukang (2016), Media
pembelajaran mencakup semua sumber yang
diperlukan untuk melakukan komunikasi dalam
pembelajaran, sehingga bentuknya bisa
berupa perangkat keras (komputer, televisi,
proyektor). Maka dapat dikatakan bahwa
media pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dapat menyampaikan atau menyalurkan
pesan dari suatu sumber secara terencana,
sehingga terjadi lingkungan belajar yang
kondusif dimana penerimanya dapat
melakukan proses belajar secara efesien dan
efektif.
Maka salah satu media pembelajaran
yang dapat digunakan untuk meningkatkan
hasil beljar siswa adalah media berbasis
android. Android adalah sebuah sistem
operasi mobile yang berbasiskan pada versi
modifikasi dari Linux (Andi, 2013). Sistem
operasi android pertama kali dikembangkan
oleh perusahaan Android Inc, yang pada
akhirnya nama perusahaan ini digunakan
sebagai nama proyek sistem operasi mobile
tersebut. Android merupakan generasi baru
platform mobile, platform yang memberikan
pengembang untuk melakukan
pengembangan sesuai yang diharapkannya
(Nazruddin,2012).
Saat ini sedang marak-maraknya wabah

3
JIPK (JURNAL INOVASI PEMBELAJARAN KIMIA), Vol., No., Desember 2017, hal. 1-10
tatap muka ditiadakan. Menurut Dewi (2020), merupakan inovasi pendidikan untuk
pada tanggal 24 maret 2020 Menteri menjawab tantangan akan ketersediaan
Pendidikan dan Kebudayaan Republik sumber belajar yang varian
Indonesia mengeluarkan Surat Edaran
METODE PENELITIAN
Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan
Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penelitian ini akan dilakukan di SMA
Penyebaran COVID, dalam Surat Edaran Negeri 1 Perbaungan Medan kelas XI T.P
tersebut dijelaskan bahwa proses belajar 2019/2020 yang beralokasi di jalan Jl. Mayjend
dilaksanakan di rumah melalui pembelajaran H.T. Rizal Nurdin Perbaungan
daring dilaksanakan untuk memberikan
pengalaman belajar yang bermakna bagi Subjek dalam penelitian ini adalah

siswa. Belajar di rumah dapat difokuskan seluruh siswa kelas XI di SMA Negeri 1

pada pendidikan kecakapan hidup antara Perbaungan T.P 2019/2020. Sedangkan Objek

lain mengenai pandemi Covid-19. Dengan penelitian yang digunakan sebanyak 1 kelas.

pembelajaran daring siswa memiliki


Penelitian ini merupakan proses
keleluasaan waktu belajar, dapat belajar
pengkajian melalui sistem berdaur yakni
kapanpun dan dimanapun. Siswa dapat
mencakup tahap-tahap: 1) pengembangan
berinteraksi dengan guru menggunakan
fokus masalah penelitian, 2) perencanaan
beberapa aplikasi seperti classroom, video
tindakan perbaikan, 3) pelaksanaan tindakan
konferensi, telepon, live chat, zoom maupun
perbaikan, observasi dan interpretasi, 4)
melalui whatsapp group. Pembelajaran ini

analisis dan refleksi, 5) perencanaan tindakan mata pelajaran kimia adalah 70. Jika siswa
lanjut. memperoleh nilai dibawah 70 maka dinyatakan
tidak tuntas dan siswa yang memperoleh nilai
Teknik Pengumpulan data merupakan
diatas 70 atau sama dengan 70 maka
cara-cara yang dapat dilakukan oleh peneliti
dinyatakan tuntas belajar. Hasil pencapaian
untuk mengumpulkan data. Adapu teknik
belajar dikatakan berhasil apabila siswa yang
pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu
mendaptkan nilai tuntas semakin bertambah
dengan Tes. Tes merupakan sejumlah soal
setiap siklusnya. Untuk menganalisis pencapian
yang diberikan kepada siswa yang terpilih
hasil belajar siswa dapat menggunakan rumus
sebagai objek penelitian. Jenis tes yang
sebagai berikut:
digunakan adalah pilihan ganda (multiple
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
choice) yang terdiri dari 40 butir soal.. Presentase = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

Data yang diperoleh dari Selain semakin banyak siswa yang


pengumpulan data tesebut kemudian perlu tuntas. Penerapan Lectora Inspire dikatakan
dilakukan analisis agar data yang ada dapat berhasil apabila rata-rata belajar siswa setiap
diartikan dengan benar. Dalam penelitian ini siklusnya meningkat. Artinya rata-rata hasil
teknik analisis data yang digunakan adalah belajar pada siklus II akan lebih besar dari siklus
kuantitatif dengan presentase yakini data yang I. Nilai rata-rata hasil belajar dapat dicari dengan
telah dikumpulkan berupa angka atau data rumus :
kuantitatif.
Kriteria Ketuntasan Minimal untuk
4
JIPK (JURNAL INOVASI PEMBELAJARAN KIMIA), Vol., No., Desember 2017, hal. 1-10
peserta didik (siswa) seluruhnya atau
setidaknya sebagain besar (75%). Jadi dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar dikatakan
berhasil apabila 75% dari jumlah siswa dapat
mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum)
Keterangan :
Penelitian ini direncanakan berlangs
X ̅ = Rerata
ung mulai minggu ke ketiga oktober sampai
ΣX = Jumlah seluruh nilai
dengan minggu keempat oktober 2020 .
siswa N = Banyaknya Siswa.
Jadwal bisa dilihat seperti tabel berikut :
3.7 Indikator
NO Siklus Bulan
Keberhasilan Indikator
1 I Pertemuan ke-1 Minggu
Keberhasilan pertama

Penerapan media pembelajaran 2 II Pertemuan ke-2 Minggu


berbasis android dikatakan berhasil apabila pertama
mampu meningkatkan hasil belajar pada
Masalah yang diteliti diperkirakan
saat pretest dan posttest pada tiap siklus.
belum tuntas hanya dengan satu siklus, maka
Pada hasil belajar dikatakan berhasil,
penelitian tindakan kelas dilanjutkan pada
Menurut Mulyasa (2009:218) apabila terjadi
siklus ke-2 dirancang berdasarkan pada hasil
perubahan perilaku yang positif pada diri
analisis dan refleksi.

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Hasil Pra Siklus

1. Deskripsi Hasil Pra Siklus Sebelum penelitian dilakukan, peneliti


melakukan pra siklus (pra tindakan), yaitu
Sebelum penelitian dilakukan, peneliti
melakukan observasi untuk mendapatkan data
melakukan pra siklus (pra tindakan), yaitu
awal. Data awal yang diperoleh dari tindakan
melakukan observasi untuk mendapatkan data
pra siklus inilah dijadikan pedoman dalam
awal. Data awal yang diperoleh dari tindakan
penyusunan rencana tindakan yang akan
pra siklus inilah dijadikan pedoman dalam
dilakukan pada tindakan siklus berikutnya.
penyusunan rencana tindakan yang akan
Setelah pengambilan data awal selesai,
dilakukan pada tindakan siklus berikutnya.
dilakukan perencanaan tindakan dan skenario
Setelah pengambilan data awal selesai,
pembelajaran yang akan diambil peneliti untuk
dilakukan perencanaan tindakan dan skenario
mengatasi masalah yang terjadi. Berdasarkan
pembelajaran yang akan diambil peneliti untuk
informasi yang didapat, tindakan dan skenario
mengatasi masalah yang terjadi. Berdasarkan
yang diambil peneliti adalah menerapkan media
informasi yang didapat, tindakan dan skenario
pembelajaran berbasis android
yang diambil peneliti adalah menerapkan
media pembelajaran berbasis android. Tahap pra siklus ini kegiatan dilakukan
dengan melakukan pemberian pre test kelas XI
SMA Negeri 1 Perbaungan. Hal ini dilakukan
HASIL DAN PEMBAHASAN
untuk mengetahui pengetahuan siswa sebelum

5
JIPK (JURNAL INOVASI PEMBELAJARAN KIMIA), Vol., No., Desember 2017, hal. 1-10
peneliti menerapkan media pembelajaran 20,69% dan terdapat 23 siswa yang belum
berbasis android. Tujuan dari kegiatan ini mencapai KKM dengan presentase 79,31%
adalah untuk memperoleh nilai siswa, dengan nilai rata – rata kelas 53,97. Hal ini
Berikut ini adalah hasil belajar siswa pada menunjukan bahwa lebih dari 50% siswa
materi kesetimbangan kimia: belum memahami materi yang diajarkan.
Sedikitnya siswa yang mampu mencapai KKM
NO Interval Jumlah Presentasi Kategori
menandakan bahwa perlu adanya perbaikan
Siswa
1 75-100 6 20,69 % Tuntas untuk peningkatan hasil belajar siswa. Salah
2 0-74 23 79,31 % Belum satu alternatif yang dilakukan peneliti untuk
Tuntas
mengatasi permaslahan tersebut adalah
100 %
dengan melakukan penerapan media
Total 29
pembelajaran berbasis android. Dengan
Berdasarkan tabel di atas dapat adanya android siswa akan lebih mudah
dilihat hasil belajar siswa setelah nilai memahami materi yang disampaikan, karena
dikonversi ke dalam standar nilai Kriteria penyampaian materi dapat divisualisasikan
Ketuntasan Minimal (KKM). Nilai KKM yang dengan jelas dan menyerupai bentuk aslinya
ditentukan sekolah yaitu 75. Dari jumlah ditambah dengan animasi-animasi yang dapat
siswa kelas XI yaitu 29 siswa. Terdapat 6 membuat proses pembelajaran lebih mudah
siswa yang mencapai di atas atau sama diserap dan menarik.
dengan KKM dengan presentase sebesar
2. Deskripsi Hasil Siklus I
Pelaksanaan siklus I dilaksanakan 100 %
selama 1 pertemuan selama 4 jam pelajaran Total 29

(3 x 45 menit). Dalam siklus ini proses


Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat
pembelajaran mulai menerapkan media
hasil belajar siswa setelah nilai dikonversi ke
pembelajaran berbasis android.
dalam standar nilai Kriteria Ketuntasan
Minimal
a. Tahap Perencanaan yaitu media pembelajaran berbasis android yang
telah divalidasi.
Perencanaan adalah kegiatan yang
dilakukan oleh peneliti dalam merencanakan 3) Menyusun soal tes untuk mengetahui hasil
kegiatan siklus I berdasarkan data yang belajar siswa.
diperoleh dari kondisi pra siklus untuk
b. Tahap Tindakan.
meningkatkan rendahnya hasil belajar.
Adapun rencana-rencana yang dilakukan Tahap tindakan, penelitian dilakukan
adalah sebagai berikut: secara kolaborasi. Peneliti bertindak sebagai
pengajar dan dibantu oleh Ibu Elyda, S.Pd selaku
1) Menyusun Rencana Pelakasanaan
guru pelajaran kimia sebagai observer. Pada
Pembelajaran (RPP) kompetensi dasar
siklus I mulai dilaksanakan pada hari senin
memahami sistem pengisian konvensional
tanggal 23 November 2020 selama tiga jam
2) Mempersiapkan media yang digunakan pelajaran. Jumlah siswa yang hadir pada tahap

NO Interval Jumlah Presentasi Kategori


Siswa
JIPK (JURNAL INOVASI PEMBELAJARAN KIMIA), Vol., No., Desember 2017, hal. 1-10
ini sebanyak 29 siswa dari total 29 siswa kelas (KKM).Dari jumlah siswa kelas XI yaitu 29
XI IPA. siswa. Terdapat 11 siswa yang mencapai di
atas atau sama dengan KKM dengan
presentase sebesar 37,93% dan terdapat 18
siswa yang belum mencapai KKM dengan
presentase 62,07% dengan nilai rata – rata
kelas 63,79. Hal ini menunjukan bahwa pada
siklus I ini belum mencapai indikator
keberhasilan karena presentase kelas masih
dibawah kriteria yang telah ditentukan yaitu
75%.

c. Tahap Refleksi siklus I

Setelah dilaksanakan pembelajaran


dengan penerapkan media pembelajaran
berbasis android, selanjutnya dilakukan tahap
refleksi terhadap proses pembelajaran yang
telah dilaksanakan. Dari hasil analisis tindakan
siklus I masih didapati permasalahan yang
terjadi didalam pembelajaran. Berikut
merupakan permasalahan yang ditemukan
saat penelitian pada siklus I:

1) Pada saat evalusasi hasil belajar (posttest)


ada beberapa siswa yang bekerjasama.

2) Hasil belajar siswa siswa banyak yang


belum mencapai nilai KKM.

3) Beberapa siswa sering menggunakan


kesempatan untuk becanda dengan teman
sehingga beberapa kali terjadi kegaduan di
dalam kelas selama proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus


I maka perlu dilakukan beberapa perencanaan

7
untuk memperbaiki tindakan yang akan NO Interval Jumlah Presentasi Kategori
Siswa
diterapkan pada siklus II.
1 75-100 24 82,76 % Tuntas
2 0-74 5 17,24 % Belum
3. Deskripsi Hasil Siklus II
Tuntas
100 %
Pelaksanaan siklus II dilaksanakan
Total 29
selama 1 pertemuan selama 3 jam pelajaran
(3 x 45 menit) pada hari Senin pada tanggal
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat
26 Oktober 2020. Dalam siklus ini telah
hasil belajar siswa setelah nilai dikonversi ke
menerapkan media pembelajaran berbasis
dalam standar nilai Kriteria Ketuntasan
android seperti proses pembelajaran
Minimal (KKM). Dari jumlah siswa kelas XI
sebelumnya.
yaitu 29 siswa. Terdapat 24 siswa yang
a. Tahap Perencanaan mencapai di atas atau sama dengan KKM
dengan presentase sebesar 82,76% dan
Tahap perencanan pada tahap ini
terdapat 5 siswa yang belum mencapai KKM
pada dasarnya seperti yang dilakukan pada
dengan presentase 17,24% dengan nilai rata-
siklus I dan mengacu pada hasil refleksi siklus
rata kelas 76,38. Maka dapat disimpulkan
I dan perbaikan agar pembelajaran pada siklus
bahwa indikator keberhasilan hasil belajar
II lebih terstruktur dan lebih matang sehingga
telah tercapai.
pembelajaran akan berjalan dengan efektif
dan c. Refleksi siklus II
tujuan pembelajaran akan tercapai.
Berdasarkan keseluruhan tindakan

b. Tahap Tindakan siklus II melalui penerapan media


pembelajaran berbasis android menunjukan
Pelaksanaan penelitian dilakukan peningkatan. Pada tahap ini hasil belajar telah
seperti siklus I yaitu secara kolaborasi. Peneliti mencapai sesuai dengan indikator
bertindak sebagai pengajar dan dibantu oleh keberhasilan. Hasil refleksi yang dilakukan
Ibu Elyda, S.Pd selaku guru pelajaran Kimia peneliti terhadap penerapan media
sebagai observer. Pelaksanaan pembelajaran pembelajaran berbasis android adalah sebagai
kelas dilakukan pada hari Kamis tanggal 26 berikut :
November 2010 selama empat jam pelajaran.
Jumlah siswa yang hadir pada tahap ini 1) Hasil belajar siswa meningkat dari siklus

sebanyak 29 siswa dari total 29 siswa kelas XI sebelumnya. Terlihat sejumlah 82,76% siswa

IPA. Saat pembelajaran berlangsung dengan telah mencalajupai indikator keberhasilan yaitu

menggunakan media pembelajaran berbasis mencapai nilai sama atau lebih dari KKM yang

android, peneliti sebagai pengajar melakukan telah ditetapkan yaitu 75.

kegiatan pembelajaran sesuai dengan yang


2) Siswa sudah tertarik dengan penggunaan
tertulis pada Rencana Pelaksanaan
media pembelajaran berbasis android
Pembelajaran (RPP) yang meliputi kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan 3) Proses pembelajaran sudah berjalan
penutup. dengan baik dan siswa lebih serius mengikuti
pembelajaran.
Arikuto, Suharsimi, (2002), Prosedur
KESIMPULAN Penelitian(Edisi Revisi), Rineka
Cipta, Jakarta.
Dengan penerapan media Astra, I.M., (2012) , Aplikasi Mobile Learning
pembelajaran berbasis android dapat Fisika dengan Menggunakan
meningkatkan hasil belajar pada materi Adobe Flash sebagai Media
kesetimbangan kimia siswa kelas XI Semester Pendukung, Jurnal Pendidikan
dan Kebudayaan, 18(2):174-190.
ganjil di SMA Negeri 1 Perbaungan yang
terlihat dari nilai awal sebelum penerapan Azhar ,Arsyad, (2011), Media Pembelajaran
media pembelajaran berbasis android nilai rata ,Rajawali, Jakarta.
– rata kelas sebesar 53,97 dan presentase
siswa yang mencapai KKM sebesar 20,69%, Borg, W. R., and Wall, M. D.,(1983),
Siklus I nilai rata – rata kelas mencapai 63,79. Educational Research: An
Introduction, 4th Ed, New York,
Hal ini terjadi peningkatan sebesar 9,82 poin Longman, Inc.
dari pra siklus ke siklus I. Kemudian
presentase juga mengalami kenaikan menjadi Chang, R., (2005), Kimia dasar Konsep-
37,93% sehingga terjadi peningkatan sebesar Konsep inti Jilid II(edisi ketiga)
17,24%. Kemudian siklus II nilai rata – rata Terjemahan Oleh
kelas siswa mencapai 76,38 hal ini terjadi MA
Martoprawiro,dkk, Erlangga,
peningkatan sebesar 12,59 poin dari siklus I Jakarta.
ke siklus II. kemudian presentase juga
mengalami kenaikan menjadi 82,76% Daryanto, (2016) , Media Pembelajaran , Gava
sehingga terjadi peningkatan sebesar 44,83%. Media, Yogyakarta.

Depdiknas, R.I., (2006) , Peraturan Mendiknas


nomor 22 Tentang Standar Isi,
UCAPAN TERIMAKASIH Depdiknas, Jakarta.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ernawati, I. dan Sukardiyono,Totok., (2017) ,
Kepala sekolah yang telah memberikan izin Uji Kelayakan Media
Pembelajaran Interaktif pada
penelitian di SMA Negeri 1 Perbaungan, dan Mata Pelajaran Administrasi
guru kimia yang telah membantu peneliti Server, Jurnal Elinvo, 2(2):204-
210.
selama penelitian serta siswa/I yang telah
Gunarto, Dedi., (2018), Complete 1001 Bank
berpartisipasi di SMA Negeri 1 Perbaungan.
Soal Kimia SMA Kelas X, XI, XII ,
Wahyu Media, Jakarta.

DAFTAR RUJUKAN Herawati,R.F.,Mulyani,S., Redjeki,T., (2013),


Pembelajaran Kimia Berbasis
Multiple Representasi Ditinjau dari
Achmadi, Suminar, (1987), General Kemampuan Awal Terhadap
Chemistry, Peinciples and Prestasi Belajar Laju Reaksi
Modern Aplication Fourth Edition, Siswa SMA Negeri 1
Erlangga, Bogor. Karanganyar Tahun Pelajaran
2011/2012, JurnalPendidikan
Agus S., (2010), Cooperative Learning,
Kimia, 2(2):38-
Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
44
Agustianti, T. H., (2012), Implementasi Metode
I Made Astra, (2012), Aplikasi Mobile Learning
Inquiri Untuk Meningkatkan Hasil
Fisika dengan Menggunakan
belajar Biologi, Jurnal Pendidikan
Adobe Flash sebagai Media
IPA Indonesia, 1(1): 17-18
Pembelajaran Pendukung
Andi, (2013)., Android Programming With (Online).Www.Jurnaldikbud.Net,
Eclipse, Wahana Komputer, Jurnal Pendidikan
Semarang. Dan Kebudayaan, Vol
18, Nomor 2,
Juni 2012. Diakses pada 28 April 2015.
Keenan, Kleinfelter. dan Wood, (1984), Kimia 28 April 2019.
untuk Universitas, Erlangga,
Jakarta.

Kustadi, C., (2011), Media Pembelajaran,


Ghalia Indonesia, Jakarta.

Liliarti, N., & Kuswanto, H., (2018), Improving


the Competence of Diagrammatic
and Argumentative
Representation in Physics
through Android-Based Mobile
Learning Application.
International Journal of
Instruction, 11(3), 107-122.

Martono, K. T., & Nurhayati, O. D.


(2014).Implementation of android
based mobile Learning
application as a flexible
learning Media. International
Journal of Computer Science
Issues (IJCSI), 11(3), 168.

Mulyanta,L.M., (2009), Media Pembelajaran,


Universitas Atmajaya,
Yogyakarta.

Mulyasa E., (2008), Kurikulum Tingkat Satuan


Pendidikan, Remaja Rosdakarya,
Bandung.

Nasution, (1982) , Teknologi Pendidikan ,


Bumi Aksara , Bandung.

Nazruddin, S.H., (2012), Android :


Pemrograman Aplikasi Mobile
Smartphone dan Tablet PC
Berbasis Android Edisi Revis,
Informatika, Bandung.

Petrucci, R.H dan Wismer,R.K., (1987),


General Chemistry With
Qualitative Analysis, Macmillan
College.

Praptono,F., (1997), Media Pembelajaran, Ikip


Yogyakarta, Yogyakarta.

Prayitno,Elida., (1989), Motivasi Dalam


Belajar, P2LPTK, Jakarta.

Rasagama,I. D,. (2011), Educational Research


and Development, Politeknik
Negeri Bandung, Bandung

Rohmi Julia P., (2013), Pengembangan


Aplikasi Android sebagai Media
Pembelajaran Matematika pada
Materi Dimensi Tiga untuk Siswa
SMA Kelas X (Online).Jurnal-
Online.Um.Ac.Id, Diakses pada
Sagala,S., (2009), Kemampuan Profesional Wiroatmojo dan Sasonodiharjo., (2002), Media
Guru Dan Tenaga Pembelajaran, Lembaga
Kependidikan Administrasi Negara Republik
,Pemberdayaan Guru, Tenaga Indonesia, Jakarta.
Kependidikan, Dan Masyarakat
Dalam Manajemen Sekolah,
Alfabeta.

Sardiman, A.M., (1990), Interaksi dan


Motivasi Belajar Mengajar,
Rajawali, Jakarta.

Sastrohamidjono, Sardjono., (2008), Kimia


Dasar, UGM, Yogyakarta.

Silitonga, P.M., (2014), Statistik,


FMIPA UNIMED, Medan.

Sjukur,S., (2012), Pengaruh Blended


Learning Terhadap Motivasi
Belajar dan Hasil Belajar Siswa
Tingkat SMK, Jurnal Pendidikan
Vokasi, 2(3) :368-379.

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor


yang Mempengaruhinya, Rhineka
Cipta, Jakarta.

StatCounter, G., (2015), Statcounter Global


Stats.

Sudjana, N., (2005), Metode


Statistika, Tarsindo, Bandung.

Sugiharti, G.,(2018), Evaluasi dan Penilaian


Hasil belajar Kimia, FMIPA
Unimed, Medan.

Sukiman. 2012. Pengembangan Media


Pembelajaran, Pustaka Insan
Madani, Yogyakarta.

Sukiyasa,K. dan Sukoco., (2013), Pengaruh


Media Animasi Tehadap Hasil
Belajar dan Motivasi Belajar
Siswa Materi Sistem Kelistrikan
Otomotif, Jurnal Pendidikan
Vokasi , 3(1) :126
-137.

Sukmandari, D. G. dan Sukardiyono, T.,


(2017), Developement of An
Android Course Schedule
Apllication, Jurnal Elektronik
Pendidikan Teknik Informatika,
6(6) :1-5.

Widiadi, A.N., (2016), Pengembangan


Aplikasi Ruang Kuliah Android
(Arka) Untuk Mata Kuliah
Penelitian Pendidikan Sejarah,
Jurnal Sejarah dan
Budaya,10(1) : 1-10.
Yektyastuti, R. & Ikhsan, J., (2016),
Pengembangan Media
Pembelajaran Berbasis Android
Pada Materi Kelarutan Untuk
Meningkatkan Performa Akademik
Siswa SMA, Jurnal Inovasi
Pendidikan IPA, 2(1), 88-99.

Anda mungkin juga menyukai