Anda di halaman 1dari 15

Vol.2 No.

1 Juni 2020
DIFFRACTION: Journal for Physics Education and Applied Physics
http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/Diffraction
e-ISSN: 2685-7723

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Pembelajaran Problem


Posing Berbantuan Edmodo untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep Peserta Didik pada Materi Fluida
Dinamis

Franciska Ayuningsih Ratnawati1

1SMA Negeri 1 Gamping Sleman, Yogyakarta, Indonesia


*e-mailkorespondensi: franciskaayuningsihratnawatio@gmail.com
(masuk: 09-05-2020; revisi: 04-06-2020; diterima: 12-06-2020)

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk pengembangan


model pembelajaran problem posing berbantuan Edmodo pada materi fluida
dinamis yang baik dan layak untuk meningkatkan pemahaman konsep peserta
didik. Peningkatan pemahaman konsep melalui model pembelajaran Problem
Posing berbantuan Edmodo serta buku guru dan peserta didik yang digunakan
memenuhi kriteria layak, variabel yang mempengaruhi peningkatan pemahaman
konsep peserta didik. Desain penelitian adalah Research and Development (R&D)
model ADDIE, yang terdiri dari 5 tahap pengembangan, yaitu tahapan analysis,
design, development, implementation, dan evaluation. Penelitian dilaksanakan di
sekolah SMA Negeri 1 Gamping tahun ajaran 2019/2020 dengan sampel peserta
didik kelas XI MIPA 1 dan 2. Instrumen yang dipergunakan dalam penelitian ini
meliputi instrumen silabus, RPP, buku pedoman guru, buku pedoman peserta
didik dan lembar penilaian evaluasisoal pemahaman konsep. Hasil penelitian
menunjukkan produk model pembelajaran berupa buku guru dan buku peserta
didik dengan model pembelajaran problem posingberbantuan Edmodo yang
dikembangkan secara keseluruhan memenuhi kategori sangat baik dan dapat
meningkatkan kemampuan pemahaman konsep peserta didik dibuktikan dengan
adanya perbedaan skor post-test antara kelas eksperimen dan kontrol dengan
standar gain sebesar 0,50 dan 0,20. Kemampuan pemahaman konsep pada materi
fluida dinamis kelas eksperimen secara signifikan lebih tinggi daripada kelas
kontrol.

Kata kunci: Edmodo, fluida dinamis, pemahaman konsep, pengajaran fisika,


problem posing

PENDAHULUAN memahami konsep, menjelaskan keter-


Guru pada pembelajaran abad ke- kaitan antar konsep, dan menggunakan
21 berperan sebagai seorang tenaga konsep secara efisien serta dan tepat
pendidik profesional yang memiliki dalam pemecahan masalah (Kawuri
tanggung jawab penuh atas keberhasilan dkk.,2019). Pada kenyataannya, guru
pencapaian kompetensi belajar di setiap dalam proses belajar di sekolah masih
lembaga pendidikan (Fayanto dkk., 2019). menjadi pusat pembelajar yang
Guru dalam kegiatan pembelajaran menggunakan metode konvensional
berperan sebagai fasilitator dan peserta sehingga peserta didik terkadang belum
didik sebagai pusat pembelajaran memahami konsep (Sutilah, 2016).
(Hunaidah dkk.,2018). Salah satu fokus Peserta didik diharapkan mampu
tujuan pembelajaran dalam kurikulum mengembangkan pengetahuan dan
2013 adalah untuk mengembangkan konsep-konsep fisika yang dapat
kemampuan peserta didik dalam diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

9
DIFFRACTION: Journal for Physics Education and Applied Physics 2(1) Juni2020

(Kawuri & Fayanto, 2020). Persepsi terbatas pada pengetahuan dan belum
peserta didik terhadap mata pelajaran dilatih untuk memahami konsep yang
fisika di sekolah cenderung sulit, tidak lebih lanjut. Hal ini menyebabkan peserta
menyenangkan, dan tidak mudah didik belum menguasai konsep pada
dipahami oleh peserta didik (Sukariasih materi fluida dinamis sehingga diperlukan
dkk., 2019). Oleh sebab itu, diperlukan sebuah solusi untuk mengatasi hal
strategi pembelajaran fisika yang tersebut.
menarik, berinovasi, dan lebih kreatif agar Solusi dari permasalahan tersebut
dapat menumbuhkan minat belajar pada yaitu peserta didik diupayakan terlibat
peserta didik yang lebih tinggi. langsung untuk lebih aktif dalam
Pembelajaran fisika diduga dapat menjadi pembelajaran. Suatu upaya pembelajaran
salah satu upaya dalam meningkatkan dengan metode yang lebih kreatif dan
pemahaman konsep peserta didik dan inovatifdiperlukan untuk meningkatkan
penerapan fisika yang dapat menjelaskan kemampuan pemahaman konsep. Metode
peristiwa dan fenomena alam yang terjadi itu nantinya dapat mengarahkan peserta
dalam kehidupan sehari-hari. Proses didik dalam meningkatkan pemahaman
pembelajaran fisika dapat dibangun konsep. Salah satunya yaitu melalui
melalui pengalaman yang dialami oleh model pembelajaran pengajuan
peserta didik dalam mengembangkan masalah/soal (problem posing).
kompetensinya. Pelajaran fisika juga Menurut Ghasempour dkk. (2013),
mengajarkan berbagai pengetahuan yang dengan menerapkan pembelajaran
dapat mengembangkan dan menum- problem posing, peserta didik dapat
buhkan kemampuan pemahaman konsep belajar lebih aktif di dalam kelas sehingga
(Murniati dkk.,2020). guru lebih mudah mengawasi peserta
Apabila dilihat dari data tes didik dalam belajar dan diharapkan daya
kecerdasan/intelegensi yang dimiliki serap peserta didik pada pokok bahasan
peserta didik kelas XI MIPA SMA N dapat meningkat. Lede dkk. (2019)
1Gamping, peserta didik di sekolah menyatakan bahwa model pembelajaran
tersebut berada pada rentang skor antara problem posing adalah suatu model
(110-120). Hal ini didukung oleh pembelajaran yang mewajibkan para
pernyataan Amelia dkk. (1995) dapat peserta didik untuk mengajukan soal
diartikan bahwa kecerdasan/intelegensi sendiri melalui belajar membuat soal
peserta didik berada pada normal tinggi, secara mandiri. Fungsi guru dalam
dengan rentang tersebut peserta didik pembelajaran ini adalah sebagai
kelas XI MIPA di SMAN 1 Gamping fasilitatoruntuk memotivasi peserta didik
seharusnya bisa mendapatkan agar aktif mengikuti kegiatan
pemahaman konsep dan keterampilan pembelajaran dan membimbing peserta
proses sains yang baik. Salah satu contoh didik dalam proses pemecahan atau
dalam penilaian materi fluida dinamis penyelesaiannya.
sebanyak 75% masih dibawah nilai Dalam menyikapi permasalahan
kriteria ketuntasan belajar. Padahal, skor ini, peneliti berkeinginan mengembangkan
ketuntasan minimal yang ditetapkan suatu alternatif pembelajaran fisika
untuk mata pelajaran fisika kelas XI dengan menerapkan model pembelajaran
MIPA di SMAN 1 Gamping adalah 65. problem posing dengan berbantuan
Berdasarkan data tersebut, banyak teknologi informasi dengan internet yang
peserta didik yang belum mencapai tersedia di sekolah, salah satunya
ketuntasan dalam materi fluida dinamis. menggunakan aplikasi Edmodo sebagai
Rendahnya pencapaian skor media pembelajaran. Pada zaman
kognitif pada materi fluida dinamis dapat sekarang, inovasi teknologi terus
disebabkan oleh beberapa masalah, di berkembang (Fayanto dkk. 2019). Peneliti
antaranya adalah penyampaian dalam dan para ilmuan pun berlomba-lomba
pembelajaran materi fluida dinamis yang untuk mengembangkan inovasi-inovasi

10
DIFFRACTION: Journal for Physics Education and Applied Physics 2(1) Juni2020

pembelajaran melalui teknologi. penyelenggaraan pembelajaran semakin


Penerapan teknologi dapat dimanfaatkan efektif dan efisien.
dalam pembelajaran fisika dengan adanya Berdasarkan pengalaman mengajar
penelitian perkembangan teknologi dan sebelumnya, bahwa kemampuan
informasi. Dalam hal ini sistem pemahaman konsep peserta didik dirasa
pendidikan berfokus pada pembelajaran sangat penting dalam pembelajaran fisika.
Abad ke-21. Agar tercapai pemahaman konsep yang
Pembaharuan pendidikan dalam baik perlu dikembangkan bahan ajar
bidang sains lebih ditekankan pada berbasis pembelajaran problem posing
pembelajaran menggunakan teknologi, berbantuan Edmodo untuk meningkatkan
informasi, dan komunikasi. Fenomena ini kemampuan pemahaman konsep di SMA
merupakan bagian dariimplikasi Negeri 1 Gamping Sleman. Adapun tujuan
perkembangan teknologi nirkabel dan dari kajian ini adalah (1) Untuk
seluler dalam beberapa tahun terakhir mengidentifikasikan kelayakan produk
(Alqahtani& Mohammad,2015; Sulisworo, pengembangan model pembelajaran
2014). Penggunaan ponsel pintar sebagai problem posing berbantuan Edmodo
ponsel alat belajar di sekolah memiliki berupa buku guru dan buku peserta didik
kontroversi. Namun di sisi lain, guru dalam pembelajaran Fisikapada materi
sebagai pendidik melihat banyak potensi fluida dinamis; (2) Mendeskripsikan
dalam menggunakan teknologi seluler peningkatkan kemampuan pemahaman
(Sulisworo, 2013; Tal & Gross, 2014; konsep peserta didik setelah
Mohammad, Fayyoumi & AlShathry, menggunakan pengembangan model
2015). pembelajaran problem posing berbantuan
Salah satu tren teknologi Edmodo pada materi fluida dinamis.
pembelajaran yang dapat dimanfaatkan
oleh guru yaitu Edmodo. Edmodo adalah METODE PENELITIAN
media komunikasi dan diskusi antara Jenis penelitian yang digunakan
guru dan peserta didik dengan desain dalam penelitian pengembangan model
hampir menyerupai media sosial Facebook pembelajaran ini adalah penelitian dan
(Wulandari, 2018). Edmodo dapat pengembangan (Research and
dimanfaatkan oleh guru karena media ini Development). Model pengembangan
aman dan mudah terhubung dan dapat mengadaptasi model ADDIE yang terdiri
digunakan untuk berkolaborasi antara dari lima tahapan, meliputi analisis,
peserta didik dan guru pada saat desain, pengembangan, implementasi, dan
membagikan materi pelajaran, mengelola evaluasi (Sugiyono, 2015). Penelitian ini
tugas, dan pemberitahuan setiap dilaksanakan pada semester gasal tahun
aktivitas. Edmodo dapat membantu guru ajaran 2019/2020 di SMA Negeri 1
dalam membangun sebuah kelas virtual Gamping yang beralamat di Tegalyoso
sesuai dengan kondisi di dalam kelas. Banyuraden, Gamping, Kabupaten
Guru dapat mempersiapkan materi, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta,
penugasan, kuis, dan dapat juga memberi dengan menyesuaikan jam pelajaran fisika
nilai pada setiap akhir pembelajaran di kelas. Model ADDIE terdiri dari lima
begitu juga peserta didik dapat komponen yang saling berkaitan dan
mengunggah pekerjaan atau berinteraksi terstruktur secara sistematis yang artinya
dengan aplikasi ini. Kidney dkk. (2007) tahapan pertama hingga tahapan kelima
mengatakan suatu aplikasi media sosial tidak dapat dilakukan secara acak.
dapat menciptakan suatu model Karakteristik pembelajaran yang
pembelajaran dengan metode problem sederhana dan terstruktur menjadikan
posing pada materi fluida dinamis. model pembelajaran ini mudah
Penggunaan media sosial sebagai media diaplikasikan dalam pembelajaran di
pembelajaran yang barudapat mendorong sekolah.

11
DIFFRACTION: Journal for Physics Education and Applied Physics 2(1) Juni2020

Prosedur pengembangan produk


disajikan dalam bentuk bagan yang
terdapat Gambar 1.

1. Analisis Kebutuhan
2. Analisis Kurikulum
Analisis 3. Analisis Karakteristik
Peserta Didik

1. Penyusunan desain buku


dengan model pembelajaran
problem posing berbantuan
Desain dengan Edmodo
2. Penyusunan format buku
guru dan buku peserta didik
3. Perancangan instrumen
penelitian
4. Penyusunan tes

1. Penyusunan Buku Guru dan


Buku Peserta Didik
2. Konsultasi
Pengembangan
3. Validasi
4. Revisi
5. Uji Coba Kelas Kecil
6. Revisi
7. Produk hasil buku

Uji Coba Kelas Besar (Kelas


Implementasi kontrol dan eksperimen)

Evaluasi Analisis data

Gambar 1. Skema prosedur pengembangan Bahan Ajar berbasis Problem Posing


berbantuan Edmodo

Desain uji coba produk dikelas peserta didik. Implementasi ini dengan
dilakukan dengan treatment penelitian desain penelitian yang digunakan pada
untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan tahap implementasi adalah pretest post-
model problem posing berbantuan Edmodo test randomixed control group design
terhadap kemampuan pemahaman konsep seperti disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Desain penelitian (Sugiyono, 2015)


Kelompok Pretest Treatment Post-test
Eksperimen 01 Xa 02
Kontrol 01 Xb 02
Keterangan
Xa = pembelajaran pada kelompok eksperimen menggunakan problem posing berbantuan
Edmodo
Xb = pembelajaran pada kelompok kontrol pembelajaran konvensional berbantuan Edmodo
01 = tes awal kemampuan pemahaman konsep fluida dinamis
02 = tes akhir kemampuan pemahaman konsep fluida dinamis

12
DIFFRACTION: Journal for Physics Education and Applied Physics 2(1) Juni2020

Variabel yang diselidiki dalam uji digunkan berupa soal pretest dan
coba lapangan ini ada dua variabel, yaitu posttestdalam bentuk soal essay. Skor
variabel bebas dan variabel terikat, penilaian benar dapat dilihat pada
Variabel bebas adalah implementasi lampiran kisi-kisi pretest dan posttest.
model problem posing berbantuan Suatu soal dikatakan baik apabila
Edmodo. Sedangkan variabel terikat memenuhi kriteria valid, reliable, tingkat
dalam penelitian ini adalah kemampuan kesukaran, dan daya beda yang baik
pemahaman konsep. Validitas diukur soal dikukur
Subjek penelitian dalam penelitian melalui indeks validitas, diantaranya
dan pengembangan ini adalah peserta indeks yang diusulkan oleh Aiken. Indeks
didik SMA kelas XI MIPA di SMA Negeri validitas butir yang diusulkan Aiken
1 Gamping. Objek penelitian ini adalah (Azwar, 2018) sebagai berikut:
buku guru dan buku peserta didik pada
materi fluida dinamis yang mencakup s
V =
model pembelajaran problem posing n(c - 1) (1)
berbantuan Edmodo.
Dengan,
Sampel adalah sebagian yang V = indeks validitas butir;
diambil dari populasi, sebagai contoh yang S = r – lo;
diambil dengan menggunakan cara-cara lo = angka penilaian validitas yang terendah;
tertentu (Margono, 2010). Pengambilan r = angka yang diberikan oleh seorang penilai;
populasi dilakukan dengan teknik c = angka penilaian validitas yang tertinggi
purposive sampling, yaitu teknik
pengambilan sampel populasi dilakukan Validitas dengan nilai lebih besar
berdasarkan pertimbangan peneliti. dari 0,4 sudah dapat mengukur
Peneliti menentukan dua kelas sampel, kemampuan yang ingin diukur (Azwar,
yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. 2017). Interpretasi koefesien validitas
Kelas XI MIPA1 sebagai kelas eksperimen disajikan dalam Tabel 2.
berjumlah 28 peserta didik dan kelas XI
MIPA2 sebagai kelaskontrol berjumlah 28 Tabel 2. Kategori validitas (Azwar, 2018)
peserta didik. Koefesien
Interpretasi
Instrumen penelitian terdiri dari Validitas
lembar validasi, angket, instrumen tes > 0,35 Sangat berguna
pemahaman konsep serta lembar 0,21 – 0,35 Berguna
0,11 – 0,20 Tergantung keadaan
observasi. Pengumpulan data pada
< 0,11 Tidak berguna
variabel yang diukur menggunakan
instrumen yang sesuai dan telah siap
Uji reliabilitas kelayakan instrumen
untuk digunakan. pengumpulan data
digunakan untuk mengetahui persentase
digunakan dengan kuesioner (angket),
kesesuaian nilai antara penilai pertama
lembar observasi, dan tes. Data yang
dan penilai kedua terhadap produk
diperoleh dalam penelitian ini merupakan
pengembangan model pembelajaran
data primer, yaitu data yang berkaitan
berbasis Edmodo pada buku guru dan
dengan validasi dan tanggapan dari ahli,
buku peserta didik. Metode yang
guru, dan peserta didik tentang produk
digunakan adalah metode pengujian
yang dikembangkan. Setiap uji coba
reliabilitas percentage agreement (PA).
diperoleh data keterlaksanaan pem-
Menurut Borich (1994) reliabilitas
belajaran dengan menggunakan produk
instrumen dapat ditentukan dengan
hasil pengembangan.
menggunakan rumus:
Soal tes pemahaman konsep
digunakan untuk mengetahui tingkat 𝐴−𝐵
𝑃𝐴 (𝑅𝑒𝑙𝑖𝑎𝑏𝑙𝑒) = (1 − 𝐴+𝐵) × 100% (2)
pemahaman konsep peserta didik dengan
model pembelajaran Problem Posing Dengan,
berbantuan Edmodo. Instrumen yang R = Reliabilitas, (instrumen dianggap reliable
apabila R ≥ 0,75

13
DIFFRACTION: Journal for Physics Education and Applied Physics 2(1) Juni2020

A = Frekuensi aspek keterampilan yang Berdasarkan kriteria penilaian


teramati oleh pengamat yang skala nilai 4 diperoleh kriteria penilaian
memberikan frekuensi tinggi yang tercantum pada Tabel 5.
B = Frekuensi aspek keterampilan yang
teramati oleh pengamatmemberikan Tabel 5. Kriteria penilaian produk
frekuensi rendah pengembangan dalam skala 4
Rentang Skor
A dan B adalah besar nilai yang diberikan Kategori
Kuantitatif
masing-masing penilai, dengan A nilainya X > 3,4 Sangat Baik
lebih besar dari B. Jika nilai PA  75% 2,8 ≤ X ≤ 3,4 Baik
maka produk dikatakan reliable. 2,2 ≤ X ≤ 2,8 Cukup Baik
Sedangkan untuk mengukur kategori 1,6 ≤ X ≤ 2,2 Kurang Baik
valid suatu perangkat diperoleh dengan X ≤ 1,6 Sangat Kurang Baik
mencocokkan rata-rata (𝑥̅ ) yang diperoleh
dengan menggunakan persamaan (3). Untuk memenuhi kriteria baik,
maka perangkat instrumen yang sudah
x disusun kemudian dikonsultasikan
x= (3)
n validitas isi (content validity) dan
Dengan, 𝑥̅ = skor rata-rata,  x = jumlah validitas muka (face validity) kepada
skor n = jumlah penilai dosen pembimbing. Validitas isi (content
Dengan pengkategororian seperti validity) suatu instrumen yang
yang disajikan pada Tabel 3. ketepatannya ditinjau dari segi materi
yang diajukan, yaitu materi yang dipakai
Tabel 3. Kriteria kevalidan produk sebagai instrumen merupakan sampel
pengembangan (Azwar, 2018) yang representatif terhadap materi
Interval Skor Kategori Kevalidan pembelajaran yang diberikan. Validitas
3,01  VR  4,00 Sangat valid muka atau validitas tampilan yaitu
2,01  VR  3,00 Valid keabsahan susunan kalimat atau kata-
1,01  VR  2,00 Kurang valid kata dalam soal sehingga jelas maknanya
0,00  VR  1,00 Tidak valid dan tidak menimbulkan tafsiran lain.
Validitas instrumen penelitian
Dengan VR adalah rata-rata total dilakukan oleh penilaian ahli (expert
hasil penilaian validator terhadap produk judgement). Instrumen penelitian ini
pengembangan model Problem Posing telah memenuhi validitas karena sudah
berbantuan Edmodo. Analisis kelayakan dikonsultasikan dengan dosen
diolah berdasarkan masukan dari dosen pembimbing dan validasi oleh ahli.
ahli, dan guru. Selanjutnya, peningkatan
Untuk mengetahui kualitas produk kemampuan pemahaman konsep peserta
pengembangan model Problem Posing didik diukur berdasarkan besarnya nilai
berbantuan Edmodo yang dikembangkan, indeks gain. Data dari skor pretest dan
data yang mula-mula berupa skor, diubah post-test dalam penelitian ini yang
menjadi data kualitatif dengan skala digunakan untuk memperoleh indeks
empat. Pengubahan skor menjadi empat gain. Berikut disajikan persamaan untuk
skala dapat ditunjukkan pada Tabel 4. menentukan nilai N-gain.

Skor post-test − Skor pretest


Tabel 4. Konversi data kuantitatif ke 𝑁-𝑔𝑎𝑖𝑛 = (4)
Skor maksimal − Skor pretest
kualitatif (Azwar, 2015)
Skor Kriteria
Kriteria indeksasi N-gain disajikan ada
M i + 1,5SDi  X  M i + 3,0SDi Sangat Baik
Tabel 6.
M i + 0SDi  X  M i + 1,5SDi Baik
M i −1,5SDi  X  M i + 0SDi Cukup
M i − 3SDi  X  M i −1,5SDi Kurang

14
DIFFRACTION: Journal for Physics Education and Applied Physics 2(1) Juni2020

Tabel 6. Kriteria Indeksasi N-gain


Skor Kategori
(g) ≥ 0,71 Tinggi
0,30 ≤ (g) ≥ 0,71 Sedang
(g) > 0,30 Rendah

Efektivitas model diukur


menggunakan persamaan (5) (Suhartati,
2010).

𝑁-𝐺𝑎𝑖𝑛 kelas eksperimen
𝐸𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 = (5)
𝑁-𝐺𝑎𝑖𝑛 kelas kontrol

HASIL DAN PEMBAHASAN


Proses pengembangan model
pembelajaran dengan sasaran pengguna (a)
adalah peserta didik kelas XI MIPA SMA
Negeri 1 Gamping Sleman. Pengembangan
ini mengambil materi fluida dinamis. Dari
materi tersebut, peneliti mengembangkan
pembelajaran berupa buku guru dan buku
peserta didik dengan model pembelajaran
problem posing berbantuan Edmodo.
Pembuatan buku guru dan buku peserta
didik, peneliti dibimbing secara intensif
oleh dosen pembimbing.
Produk pembelajaran berupa buku
guru dan buku peserta didik dengan model
pembelajaran Problem Posing berbantuan
Edmodo secara garis besar untuk buku
guru yang berisikan KI dan KD, silabus, (b)
RPP, tujuan pembelajaran, materi fluida
dinamis yang harus dipahami oleh guru,
langkah-langkah dalam pembelajaran
problem posing, contoh soal, latihan soal,
lembar kegiatan prolem posing, soal
evaluasi, kunci jawaban, gambar, dan
lain-lain sedangkan buku peserta didik
yang di dalam bukunya terdapat materi
fluida dinamis, contoh soal, latihan soal,
dan lembar kegiatan peserta didik dengan
model pembelajaran problem posing pada
materi fluida dinamis untuk
meningkatkan pemahaman konsep. Dalam
menyusun buku, peneliti mengumpulkan
sumber buku dan gambar pada materi
fluida dinamis yang relevan dengan model
pembelajaran yang dikembangkan.
Berikut disajikan pada Gambar 2 desain (c)
pengembangan buku ajar yang telah
dibuat.

15
DIFFRACTION: Journal for Physics Education and Applied Physics 2(1) Juni2020

Selanjutnya, Penilaian uji validasi


terhadap silabus dilakukan oleh dua orang
dosen ahli, dua orang guru fisika. Hasil
skor rata-rata untuk validasi silabus
dapat disajikan pada Tabel 7. Hasil
validasi isi silabus memiliki nilai
percentage agreement (PA) sebesar 85,71%
yang dianalisis menggunakan persamaan
(2). Dengan demikian, silabus dinyatakan
reliabel untuk digunakan karena memiliki
nilai PA ≥ 75%.
Selanjutnya, Penilaian uji validasi
terhadap RPP dilakukan oleh dua orang
dosen ahli, dua orang guru fisika, dan dua
teman sejawat. Hasil skor rata-rata untuk
validasi RPP dapat disajikan pada Tabel 8.

Gambar 2. (a) Bahan ajar, (b) Pemberian


tugas melalui Edmodo, (c) Tampilan
informasi pada Edmodo, (d) Pemberian
kuis dan soal

Tabel 7. Hasil validasi silabus


Validator
No Pernyataan/ Aspek yang diamati
1 (satu) 2 (dua) 3 (tiga)
1 Kelengkapan komponen silabus 3 4 4
2 Keselarasan silabus 3 4 3
3 Pengorganisasian materi ajar 4 4 4
4 Kegiatan pembelajaran
a. Langkah langkah pengembangan
3 4 3
program pembelajaran
b. Mengembangkan konsep gerak
3 4 4
melingkar berbasis masalah
5 Indikator 3 4 4
6 Penilaian
a. Kelengkapan unsur-unsur
3 4 4
penilaian
b. Teknik penilaian 3 4 3
Kesesuaian antara beban materi
3 4 4
7 dengan waktu yang tersedia
Pemilihan sumber/bahan/alat
2 4 3
8 pembelajaran
9 Penggunaan bahasa 3 4 4
Total Skor 33 44 40
Rata-Rata 3 4 3,6
Total Rata-Rata 10,64
Percentage agreement 85,71%

16
DIFFRACTION: Journal for Physics Education and Applied Physics 2(1) Juni2020

Tabel 8. Hasil validasi RPP


No Aspek Validator 1 Validator 2 Validator 3
1 Satuan pendidikan, nama sekolah, mata
pelajaran, kelas, semester, materi 5 5 5
pembelajaran, alokasi waktu
2 Kesesuaian dengan KI dan KD 5 4 5
Kesesuaian penggunaan kata kerja
5 4 5
operasional dengan kompetensi yang diukur
3 Kesesuaian dengan proses dan hasil belajar
5 4 4
yang diharapkan tercapai
Kesesuaian dengan KD 5 4 5
4 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 5 5 5
Kesesuaian dengan karakteristik peserta
5 4 4
didik
Kesesuaian materi dengan alokasi 5 4 4
5 Kesesuaian sumber belajar dengan KI dan
5 4 4
KD
Kesesuaian sumber belajar dengan materi
5 4 3
pembelajaran
Kesesuaian sumber belajar dengan
5 4 4
karakteristik peserta didik
6 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 5 4 4
Kesesuaian dengan pendekatan
pembelajaran problem posing berbantuan 5 4 3
Edmodo
7 Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti
5 4 3
dan penutup dengan jelas
Kesesuaian kegiatan dengan pendekatan
pembelajaran problem posing berbantuan 5 4 4
Edmodo
Kesesuaian alokasi waktu dengan cakupan
5 4 4
materi
8 Terdapat sumberpenilaian kognitif 5 4 4
Terdapat sumberpenilaian Afektif 5 4 4
Terdapat sumber penilaian Psikomotorik 5 4 4
9 Bahasa yang digunakan sesuai dengan EYD 5 5 5
Total Skor 100 83 83
Rata-rata 5,00 4,15 4,15
Total rata-rata 13,30
Kategori Reliabel
Percentage Agreement 90,71

Pada Tabel 8 hasil dari validasi untuk digunakan karena memiliki nilai
terhadap RPP diperoleh skor rata-rata PA ≥ 75%.
untuk validator 1 sebesar 5,00, validator 2 Sedangkan, penilaian uji validasi
sebesar 4,15, dan validator 3 sebesar 4,15. terhadap buku pedoman guru dengan
Dari skor rata-rata yang diperoleh dari model pembelajaran problem posing
validator dapat disimpulkan bahwa dilakukan oleh dua orang dosen ahli, dua
penilaian RPP termasuk dalam kategori orang guru fisika, dan dua teman sejawat.
sangat valid. Hasil validasi isi RPP Hasil skor rata-rata untuk validasi buku
memiliki nilai percentage agreement (PA) guru dengan model pembelajaran problem
sebesar 90,71% yang dianalisis posingdapat disajikan pada Tabel 9.
menggunakan persamaan (2). Dengan
demikian, silabus dinyatakan reliabel

17
DIFFRACTION: Journal for Physics Education and Applied Physics 2(1) Juni2020

Tabel 9. Hasil validasi buku pedoman guru dengan model


pembelajaran problem posing
No Komponen Rata-rata Kategori
1 Isi buku 3,77 Sangat Baik
2 Penyajian 3,56 Sangat Baik
3 Kebahasaan 3,71 Sangat Baik
4 Kegrafikan 3,67 Sangat Baik
5 Kenampakan fisik 3,83 Sangat Baik
6 Kemanfaatan produk 3,75 Sangat Baik
Rata-Rata Total 3,71 Sangat Baik

Dari Tabel 9 hasil dari validasi rata-rata untuk validasi buku peserta
terhadap buku pedoman guru dengan didik dengan model pembelajaran Problem
model pembelajaran Problem Posing Posing dapat disajikan pada Tabel 10.
diperoleh skor rata-rata untuk validator 1 Berdasarkan Tabel 10 hasil dari
sebesar 3,55, validator 2 sebesar 3,50, validasi terhadap buku peserta didik
validator 3 sebesar 3,99, dan validator 4 dengan model pembelajaran problem
sebesar 3,82. Dari skor rata-rata yang posing diperoleh skor rata-rata untuk
diperoleh dari validator dapat validator 1 sebesar 3,80, validator 2
disimpulkan bahwa penilaian buku sebesar 3,50, validator 3 sebesar 3,88, dan
pedoman guru dengan model validator 4 sebesar 3,73. Dari skor rata-
pembelajaran Problem Posing termasuk rata yang diperoleh dari validator dapat
dalam kategori sangat valid. Hasil validasi disimpulkan bahwa penilaian buku
buku pedoman guru memiliki nilai peserta didik dengan model pembelajaran
percentage agreement (PA) sebesar 99,35% problem posing termasuk dalam kategori
yang dianalisis menggunakan persamaan sangat valid. Hasil validasi buku peserta
(2). Dengan demikian, silabus dinyatakan didik memiliki nilai percentage agreement
reliabel untuk digunakan karena memiliki (PA) sebesar 95,65% yang dianalisis
nilai PA ≥ 75%. menggunakan persamaan (2). Dengan
Penilaian uji validasi terhadap demikian, silabus dinyatakan reliabel
buku peserta didik dengan model untuk digunakan karena memiliki nilai
pembelajaran problem posing dilakukan PA ≥ 75%.
oleh dua orang dosen ahli, dua orang guru
fisika, dan dua teman sejawat. Hasil skor

Tabel 10. Hasil validasi buku peserta didik dengan model pembelajaran problem posing
No Komponen Rerata Kategori
1 Isi buku 3,75 Sangat Baik
2 Penyajian 3,56 Sangat Baik
3 Kebahasaan 3,81 Sangat Baik
4 Kegrafikan 3,58 Sangat Baik
5 Kenampakan fisik 3,83 Sangat Baik
6 Kemanfaatan produk 3,83 Sangat Baik
Rata-Rata Total 3,73 Sangat Baik

Selanjutnya, hasil analisis diperoleh berada pada rentang 0,44 hingga


kelayakan soal pemahaman konsep 0,67 yang memiliki interpretasi “Sangat
memiliki rata-rata 3,50 dengan kategori Berguna”. Adapun ringkasan hasil analisis
“sangat baik”. Soal tes kemampuan soal pemahaman konsep disajikan pada
pemahaman konsep kemudian dianalisis Tabel 11. Hasil validasi isi tes pemahaman
menggunakan Aiken’s V (Persamaan 1) konsep memiliki nilai percentage agreement
untuk mengetahui nilai keofesien validitas (PA) sebesar 95,89%.
isi. Nilai koefisien isi Aiken’s V yang

18
DIFFRACTION: Journal for Physics Education and Applied Physics 2(1) Juni2020

Tabel 11. Hasil analisis kelayakan tes pemahaman konsep


No Aspek Validator 1 Validator 2 Validator 3 Aiken's V Kategori
1 Memahami konsep 4 4 4 0,67 Sangat berguna
2 Menganalisis 3 3 3 0,44 Sangat berguna
3 Menganalisis 4 4 4 0,67 Sangat berguna
4 Menganalisis 3 3 3 0,44 Sangat berguna
5 Menganalisis 3 3 3 0,44 Sangat berguna
6 Menganalisis 3 4 4 0,56 Sangat berguna
7 Menganalisis 3 3 4 0,44 Sangat berguna
8 Merumuskan 3 4 4 0,56 Sangat berguna
9 Menganalisis 3 4 4 0,56 Sangat berguna
Rata-Rata Total 3,41
Kategori Sangat Baik
Nilai PA 95,89%

Validasi tes pemahaman konsep Soal pemahaman konsep yang telah


dinyatakan reliabel untuk digunakan karena divalidasi kepada beberapa validator
memiliki nilai PA ≥ 75%. Hal ini tentu akan kemudian dilakukan uji coba pada peserta
berpengaruh terhadap proses pemahamn didik kelas XII MIPA untuk menentukan
konsep peserta didik. Raharjo& Sulaiman validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan
(2017) melaporkan bahwa pembelajaran daya beda pada instrumen soal tersebut.
yang dimulai dari memahami masalah Hasil penilaian validator dari
ataupun mengkonstruksi pemahaman produk yang dinilai diperoleh nilai
untuk menemukan solusi pemecahan Percentage Agreement (PA) untuk
masalahnya dapat menumbuhkan menentukan reliabilitas pada produk
kemandirian mahapeserta didik dalam model pembelajaran Problem Posing
upaya menemukan cara memecahkan berbantuan Edmodo. Hasil perhitungan
masalah. dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Perhitungan percentage agreement (PA) untuk produk model


pembelajaran problem posing berbantuan Edmodo.
Produk yang dinilai Rata-rata Kategori
Silabus 85,71 Reliabel
RPP 90,71 Reliabel
Buku Peserta didik 96,83 Reliabel
Buku Guru 98,60 Reliabel
Soal Pemahaman Konsep 95,89 Reliabel

Dari Tabel 12 menunjukkan bahwa Tabel 13. Hasil analisis respon peserta
produk model pembelajaran problem didik terhadap buku panduan
posing berbantuan Edmodo dapat peserta didik
dikategorikan reliabel, karena No Aspek yang dinilai Rata-rata
1 Isi Buku 3,73
perhitungan skor rata-rata yang diperoleh
2 Penyajian 3,83
besarnya PA > 75%. Setelah diperoleh
3 Kebahasaan 3,63
hasil secara keseluruhan maka draf buku 4 Kegrafikan 3,73
ajar yang diberikan kepada peserta didik 5 Kenampakan Fisik 3,63
dan peserta didik diminta tanggapan Buku
mengenai buku ajar yang telah dibuat. 6 Kemanfaatan 3,73
Tanggapan peserta didik buat dalam Rata-rata 3,73
bentuk angket. Hasil tanggapan peserta Sangat
Kategori
didik disajikan pada Tabel 13. Baik

19
DIFFRACTION: Journal for Physics Education and Applied Physics 2(1) Juni2020

Berdasarlan Tabel 13 terlihat dan (6) notifikasi. Peserta didik dapat


bahwa rata-rata hasil analisis respon melihat bahan ajar yang dikirim guru
peserta didik berada pada kategori sangat melalui Edmodo.
baik. Hal ini dikarenakan Bahan Ajar ini Selanjutnya, tahap uji lapangan
dilengkapi dengan contoh soal, kegiatan dilakukan setelah seluruh instrumen telah
percobaan sesuai materi, latihan dan dinyatakan valid. Uji lapangan diawali
evaluasi.Rancangan bahan ajar dengan kegiatan pretest pada kelas
kemudiadiunggah ke situs Edmodo yang eksperimen dan kelas kontrol. Kemudian
digunakan untuk berbagi materi ajar dihitung nilai skor tertinggi, skor
dengan peserta didik.Peserta didik dapat terendah, rata-rata skor, modus, dan
melihat menu tampilan yang disediakan median secara ringkas hasil skor rata-rata
Edmodo yaitu (1) beranda, (2) tugas-tugas, pretest dan post-test dapat dilihat pada
(3) kemajuan, (4) mesagging (5) backpack Tabel 14.

Tabel 14. Hasil skor rata-rata pemahaman konsep pretest dan post-test
Pretest
Kelas N Rata-rata Median Modus Min Maks
Eksperimen 28 46,3 43,5 42 30 68
Kontrol 28 48,4 50 52 35 65

Post-test
Kelas N Rata-rata Median Modus Min Maks
Eksperimen 28 74,3 75 75 52 87
Kontrol 28 66,5 68 68 45 86

Berdasarkan 14 diperoleh pretest dan mengerjakan soal selanjutnya


skor tertinggi yang dapat dicapai peserta dipresentasikan di depan kelas. Proses
didik pada kelas eksperimen skor tertinggi pembelajaran seperti ini yang dapat
sebesar 68, sedangkan pada kelas kontrol meningkatkan perolehan skor atau
sebesar 65 Skor terendah pada kelas peserta didik dapat mencapai skor KKM
eksperimen sebesar 30, sedangkan skor pada post-test.
terendah pada kelas kontrol sebesar 35. Uji peningkatan kemampuan
Dari Tabel 14 diperoleh untuk post-tests pemahaman konsep ditinjau dari
kor tertinggi yang dapat dicapai peserta perbedaan Ngain antara skor pretest dengan
didik pada kelas eksperimen skor tertinggi skor post-testpada masing-masing kelas
sebesar 87, sedangkan pada kelas kontrol eksperimen dan kelas kontrol. Data pretest
sebesar 86. Skor terendah pada kelas kedua kelas diambil sebelum diberi
eksperimen sebesar 52, sedangkan skor perlakuan, sedangkan data post-test kedua
terendah pada kelas kontrol sebesar 45. kelas diambil setelah diberi perlakuan.
Perbedaan kemampuan pemahaman Untuk kelas kontrol perlakuan yang
konsep antara kelas eksperimen dan kelas diberikan merupakan pembelajaran
kontrol dengan selisih skor rata-rata dengan metode ceramah dan diskusi.
sebesar 7,8, sehingga dapat dikatakan Sedangkan untuk kelas eksperimen,
bahwa dengan adanya model perlakuan yang diberikan merupakan
pembelajaran problem posing berbantuan pembelajaran dengan model problem
Edmodo perolahan skor rata-rata dari posing berbantuan Edmodo. Data hasil
post-testmengalami kenaikan. Hal ini Ngain kedua kelas dapat dilihat pada Tabel
terbukti dengan adanya model 15.
pembelajaran problem posing dapat
melatih peserta didik untuk membuat soal

20
DIFFRACTION: Journal for Physics Education and Applied Physics 2(1) Juni2020

Tabel 15. Data N-gain kelas eksperimen dan kontrol


Kelompok Jumlah Peserta didik Ngain Klasifikasi
Eksperimen 28 0,50 Sedang
Kontrol 28 0,20 Rendah

Peningkatan kemampuan mampu membuat soal yang sejenis pada


pemahaman konsep dari uji Ngain skor materi fluida dinamis yangselanjutnya
pretest dan skor post-test peserta didik. soal tersebut dikerjakan serta hasilnya
Dari hasil analisis menunjukkan N-gain diunggah pada aplikasi Edmodo
kelas eksperimen sebesar 0,50 berada (Inggriyani & Hamdani, 2018). Hal
dikategori sedang dan kelas kontrol tersebut dapat dikatakan bahwa
sebesar 0,20 berada dikategori rendah. pembelajaran pada materi fluida dinamis
Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan model pembelajaran
dengan menggunakan model problem posing berbantuan Edmodo lebih
pembelajaran problem posing berbantuan baik dalam meningkatkan kemampuan
Edmodo pada materi fluida dinamis dapat peserta didik daripada pembelajaran
meningkatkan pemahaman konsep dengan metode tradisional. Yunita (2016)
peserta didik pada kategori sedang. dalam tulisannya melaporkan bahwa
Melalui model pembelajaran problem Edmodo efektif dalam meningkatkan
posing berbantuan Edmodo peserta didik prestasi belajar fisika. Selain itu, media
memperoleh pengalaman dalam online Edmodo ternyata dapat
menangani masalah-masalah atau soal menciptakan suasana belajar yang
yang realistis, dan menekankan bergairah dan memotivasi peserta didik
penggunaan komunikasi dengan aplikasi untuk aktif berpikir (Suwarno, 2017).
Edmodo, melatih kerjasama, dan sumber-
sumber yang ada untuk mengerjakan dan SIMPULAN
membuat soal dan mengembangkan Telah berhasil dikembangkan
keterampilan penalaran. sebuah bahan ajar dan perangkat
Peningkatan pemahaman konsep pembelajaran dengan model problem
peserta didik dapat dilihat dari posing berbasis Edmodo. Hasil
peningkatan setiap indikator yang pengembangan Produk pembelajaran
diberikan ketika pretest dan post-test yang berupa buku guru dan buku peserta didik
secara umum kedua kelas mengalami pada materi fluida dinamis yang
peningkatan, meskipun pada dasarnya dikembangkan secara keseluruhan
terjadi perbedaan antara keduanya. memenuhi kategori sangat baik (SB).
perbedaan antara kelas eksperimen Model pembelajaran problem posing
dengan kelas kontrol dikarenakan berbantuan Edmodo pada materi fluida
suasana dan keadaanproses belajar dinamis dapat meningkatkan kemampuan
peserta didik yang diterapkan berbeda pemahaman konsep peserta didik telah
dari kegiatan-kegiatan yang mereka dibuktikan dengan adanya perbedaan skor
lakukan sebelumnya. Perbedaan itu post-test antara kelas eksperimen dan
terletak pada proses pembelajaran yang kelas kontrol dengan standar gain sebesar
menggunakan model pembelajaran 0,50 dan 0, Kemampuan pemahaman
problem posing berbantuan Edmodo. konsep pada materi fluida dinamis kelas
Penggunaan model pembelajaran eksperimen secara signifikan lebih tinggi
problem posing melibatkan peserta didik daripada kelas kontrol.
dalam setiap proses belajar sehingga
peserta didik benar-benar memperoleh REFERENSI
dan menyerap pengetahuan, dilatih untuk Alqahtani, M. & Mohammad, H. (2015).
bekerja sama dengan peserta didik lain, Mobile applications’ impact on
dapat memperoleh pemecahan student performance and
masalah/soal dari berbagai sumber, dan satisfaction’,The Turkish Online

21
DIFFRACTION: Journal for Physics Education and Applied Physics 2(1) Juni2020

Journal of Educational Technology, sebagai media pembelajaran e-


14(4),102–112. learning. In Sepeda (Seminar
Amelia, Lies Karyadi., Muljati, Sri., & Pendidikan Dasar) PGSD FKIP
Lamid, Astuti. (1995). Dampak Unpas (Vol. 1, No. 1, pp. 222-231).
kekurangan gizi terhadap Kawuri, M. Y. R. T., Ishafit, I., &Fayanto,
kecerdasan anak sd pasca S. (2019). Efforts to improve the
pemulihan gizi buruk, The Journal learning activity and learning
of Nutrition and Food Research, outcomes of physics students with
18(2), 10 - 16. using a problem-based learning
Azwar, S. (2018). Reliabilitas dan model. IJIS Edu: Indonesian
Validitas. Yogyakarta: Pustaka Journal of Integrated Science
Pelajar. Education, 1(2), 105-114.
Borich, G.D. (1994). Observation Skills for Kidney, G., Cummings, L., & Boehm, A.
Effective Teaching. Englewood Cliffs: (2007). Toward a quality assurance
Meril Publisher approach to e-learning
Ghasempour, Z., M.N. Bakar, courses. International Journal on
&Jahanshahloo, G.R,. (2013). E-learning, 6(1), 17-30.
Innovation in teaching and learning Kawuri, M. Y. R. T., &Fayanto, S. (2020).
through problem posing tasks and Penerapan model discovery
metacognitive strategies. learning terhadap keaktifan dan
International Journal of hasil belajar peserta didik kelas X
Pedagogical Innovations 1(1): 53-62 MIPA SMAN 1 Piyungan
Hunaidah, M., Armin, A., &Fayanto, S. Yogyakarta. Jurnal Penelitian
(2018, May). Penerapan model Pendidikan Fisika, 5(1), 1-8.
pembelajaran predict-observe- Lede, O., Deke, O., &Anggraeni, D. M.
explain (poe) dengan metode (2019). Pengaruh model
demonstrasi untuk meningkatkan pembelajaran problem posing tipe
aktivitas dan hasil belajar ipa pre-solution posing terhadap hasil
fisika materi pokok kalor kelas VII2 belajar fisika peserta didik. Jurnal
SMP Negeri 15 Kendari. Penelitian Pendidikan IPA
In Quantum: Seminar Nasional Sumba, 1(1).
Fisika, dan Pendidikan Fisika (pp. Margono. 2010. Metodologi penelitian
293-298). pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Fayanto, S., Kawuri, M. Y. R. T., Murniati, M., Ayub, S., &Sahidu, H.
Jufriansyah, A., Setiamukti, D. D., (2020). Pengaruh model
&Sulisworo, D. (2019). pembelajaran coneccting,
Implementation E-learning based organizing, reflecting, extending
moodle on physics learning in (CORE) terhadap pemahaman
senior high school. Indonesian konsep fisika dan kemampuan
Journal of Science and berpikir kritis. Jurnal Pijar
Education, 3(2), 93-102. Mipa, 15(2), 116-121.
Fayanto, S., Musria, M., Erniwati, E., Raharjo, J. F., & Sulaiman, H. (2017).
Sukariasih, L., &Hunaidah, H. Mengembangkan Kemampuan
(2019). Implementation of quantum Pemahaman Konsep Matematika
teaching model on improving Diskrit Dan Pembentukan
physics learning outcomes in the Karakter Konstruktivis
cognitive domain at junior high Mahapeserta didik Melalui
school. IJIS Edu: Indonesian Pengembangan Bahan Ajar
Journal of Integrated Science Berbantuan Aplikasi Education
Education, 1(2), 131-138. Edmodo Bermodelkan Progresif
Inggriyani, F., & Hamdani, A. R. (2018, Pace (Project, Activity, Cooperative
December). Aplikasi edmodo and Exercise). Teorema: Teori dan

22
DIFFRACTION: Journal for Physics Education and Applied Physics 2(1) Juni2020

Riset Matematika, 2(1), 47-62. Education, 3(2), 145-163.


Suhartati. (2010). Perbedaan Hasil Belajar Tal, H. M., & Gross, M. (2014). Teaching
Akuntansi Biaya dengan sustainability via smartphone-
Pembelajaran Kooperatif Tipe enhanced experiential learning in a
STAD dan pembelajaran CTL Pada botanical garden, International
Siswa Kelas XII AK SMK Negeri 1 Journal of Interactive Mobile
Bandar Lampung Tahun 2011- Technology, 8(1), 10-15
2012. (Tesis). Bandar Lampung: Wulandari, G. S. (2018, April). the
Universitas Lampung development of learning
Sukariasih, L., Ato, A. S., Fayanto, S., management system using Edmodo.
Nursalam, L. O., & Sahara, L. In IOP Conference Series: Materials
(2019, October). Application of Science and Engineering (Vol. 336,
SSCS model (Search, Solve, Create No. 1, p. 012046). IOP Publishing.
and Share) for improving learning Yuanita, L. (2016). Efektifitas problem
outcomes: the subject of optic based learning berbantuan Edmodo
geometric. In Journal of Physics: untuk meningkatkan prestasi
Conference Series (Vol. 1321, No. 3, belajar fisika studi pada suhu dan
p. 032075). IOP Publishing. kalor kelas X Teknik Kendaraan
Sulisworo, D. (2014). Modification of Ringan SMK Tunas Bangsa
collaborative online learning for Wanareja. ReTII.
scientific writing skills .
enhancement. Yogyakarta:
Universitas Ahmad Dahlan
Sugiyono. 2015. Metode penelitian
kuantitatif, kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sulisworo, D. (2014). Conceptual model
identification of personal learning
environment, Innovation and
Development in Teaching and
Learning, 37–41.
Sutilah. (2016). Pengembangan model
pembelajaran berbasis proyek
untuk meningkatkan hasil belajar
fisika pada pokok bahasan fluida
statis ditinjau dari motivasi
berprestasi, kemampuan abstrak,
dan kemampuan mekanik peserta
didik kelas X MIA di SMA negeri 1
Cawas Tahun pelajaran 2015/2016.
Tesis. Yogyakarta :Universitas
Ahmad Dahlan.
Suwarno, L. (2017). Penerapan Model
Pembelajaran Berpikir Melalui
Pertanyaan (PBMP) Dengan Media
Online Edmodo Dapat
Meningkatkan Penguasaan Konsep
Peserta didik Dalam Pelajaran IPA
Pada Pokok Bahasan Sistem Tata
Surya Pada Peserta didik Kelas
VIII Di SMP Negeri 2
Mataram. Jurnal Ilmiah Mandala

23

Anda mungkin juga menyukai