Anda di halaman 1dari 8

JIFP (Jurnal Ilmu Fisika dan Pembelajarannya), Vol. 3, No.

2, Desember 2019, 68-75


ISSN (online): 2549-6158
ISSN (print): 2614-7467

ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA PADA POKOK BAHASAN FLUIDA


STATIS

1 2 1
Qowiyyun Dyahesita P. P. A , Amik Wahuni , Agus Suyudi
1
Jurusan Fisika, Universitas Negeri Malang, Malang, Indonesia
2
MAN Lumajang, Jalan Citandui 75, Lumajang, Indonesia

Email: qowiyyun_dyaheksita@yahoo.co.id

Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis tingkat pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan fluida statis.
Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif-kuantitatif dengan menggunakan instrumen tes berbasis
pilihan ganda yang berjumlah 10 butir soal kepada 52 siswa MAN Lumajang. Data kuantitatif yang diperoleh digunakan
untuk mengukur tingkat pemahaman konsep siswa. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini menunjukkan bahwa
tingkat pemahaan siswa pada pokok bahasan fluida statis masih tergolong rendah dengan nilai rerata pemahaman
konsep siswa hanya sebesar 25%. Siswa belum memahami dengan benar konsep fluida statis yaitu pada konsep
tekanan hidrostatis mengenai pengaruh kedalaman fluida terhadap tekanan hidrostatis, pada konsep hukum pascal
yaitu mengenai tekanan pada fluida tertutup yang tak termampatkan maka akan disebarkan ke seluruh ruang dan tidak
akan berkurang, serta pada prinsip Archimedes mengenai pengaruh volume fluida yang dipindahkan terhadap gaya
apung.

Kata Kunci: fluida statis, pemahaman konsep

PENDAHULUAN Taksonomi Bloom (Gunawan & Palupi, 2016)


yakni pengetahuan (knowledge), pemahaman
Fisika merupakan ilmu alam dimana (comprehension), penerapan (application),
sangat berkaitan dengan kehidupan sehari- analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan
hari. Ilmu fisika adalah dasar dari ilmu evaluasi (evaluation). Pemahaman merupakan
pengetahuan dan teknologi, dimana sebuah tahap dimana seseorang tahu apa
semestinya fisika sudah dipahami dan yang sedang dikomunikasikannya dan dapat
dimengerti, terutama bagi siswa. Menurut menggunakan materi yang sedang
(Sasmita, 2017), fisika merupakan satu dari dikomunikasikan itu tanpa mengkaitkannya
sekian banyak pengetahuan tentang alam dengan materi lain.
yang membutuhkan pemahaman tingkat tinggi Terdapat 3 jenis pemahaman
yang komprehensif. Fisika adalah ilmu (Gunawan & Palupi, 2016), yaitu
pengetahuan yang lebih banyak berkaitan penerjemahan yang berarti kemampuan untuk
dengan pemahaman daripada penghafalan, memahami suatu bahan yang diungkapkan
maka untuk meraih kesuksesan dalam melalui cara lain yang berbeda dengan apa
mempelajari fisika yakni kemampuan dalam yang telah dikenal sebelumnya, penafsiran
memakai tiga hal pokok fisika yaitu konsep, yakni penjelasan mengenai suatu informasi
hukum atau asas, dan teori-teori (Sakti, Yuniar yang diperoleh dan mengungkapkannya dalam
Mega, & Eko, 2012). bentuk lain, ekstrapolasi yaitu proses
Pemahaman adalah hasil yang perluasan data di luar data yang tersedia untuk
didapatkan siswa dari proses belajar dimana memperoleh implikasi, konsekuensi, dan
individu mampu menjelaskan atau akibat dari suatu kondisi. Menurut (Sakti dkk.,
mendefinisikan sebuah informasi yang sudah 2012), konsep dapat membantu seseorang
didapatkannya dengan kata-kata sendiri. mengklasifikasi, menganalisis, dan
Terdapat enam kategori pemahaman dalam

68
JIFP (Jurnal Ilmu Fisika dan Pembelajarannya), Vol. 3, No. 2, Desember 2019, 68-75
ISSN (online): 2549-6158
ISSN (print): 2614-7467

menghubungkan antara fakta, konsep, tergolong rendah, hal ini disebabkan karena
generalisasi, serta keterkaitan bagi mata siswa mengalami kesulitan dalam menentukan
pelajaran di sekolah. faktor-faktor yang mempengaruhi suatu
Pemahaman konsep (Alatas, 2014), fenomena di setiap sub materinya. Sedangkan
adalah proses untuk benar-benar memahami pada penelitian ini penyebab rendahnya
suatu hal abstrak dimana keadaan yang pemahaman konsep fluida statis yakni
mungkin dilakukan seseorang untuk disebabkan oleh konsep-konsep dasar yang
menggolongkan suatu kejadian atau peristiwa dimiliki siswa masih lemah dan juga terjadi
serta objek, dan pemahaman konsep dapat kesalahan dalam memahami konsep-konsep
diperoleh melalui proses belajar. Pemahaman fisika. Kesalahan konsep yang terjadi pada
konsep dalam kegiatan pembelajaran siswa bisa menyebabkan kesalahan
dianggap penting agar siswa dapat memahami pemahaman dasar hingga ke tingkat yang
serta memaknai ilmu pengetahuan dengan lebih tinggi. Hal ini terjadi karena fisika
benar (Ulya, 2013). Konsep fisika terbentuk merupakan materi pembelajaran yang saling
dari hasil kesimpulan umum dari pengamatan berkaitan satu sama lain.
terhadap fenomena dalam kehidupan sehari- Kurangnya pemahaman siswa
hari. Jadi pemahaman konsep fisika adalah terhadap materi fluida statis dapat diakibatkan
kemampuan menafsirkan atau oleh berbagai macam faktor. Untuk
mengungkapkan makna dari suatu konsep mengetahui lebih lanjut faktor-faktor apa saja
fisika serta menghubungkannya dengan yang dapat mempengaruhi kemampuan siswa
konsep lain dan peristiwa dalam kehidupan dalam memahami konsep dengan benar perlu
sehari-hari. dilakukan tinjauan kembali melalui studi awal
Berdasarkan konteks ini, seorang analisis pemahaman konsep fisika siswa pada
siswa patut memperkuat dan meluruskan pokok bahasan fluida statis.
pemahamannya terhadap materi pembelajaran
fisika yang telah diajarkan pendidik. Oleh METODE PENELITIAN
karena itu, kemampuan memahami
merupakan syarat awal siswa untuk dapat Rancangan penelitian ini
menguasai kemampuan pemahaman konsep, menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif
karena apabila siswa tidak dapat memahami dengan menggunakan instrumen tes untuk
konsep maka siswa juga tidak akan mampu dianalisis pemahaman konsep siswa pada
menguasai materi pembelajaran fisika. Materi pokok bahasan fluida statis. Pengambilan data
fisika membutuhkan kemampuan memahami dalam penelitian melalui pengajuan
gagasan, melalukan penalaran, dan pertanyaan pengetahuan dari populasi yaitu
kemampuan memecahkan masalah yang semua siswa kelas XI MIPA MAN Lumajang
cukup tinggi, oleh karena itu kebanyakan siswa tahun 2019/2020 sebanyak 6 kelas. Informasi
beranggapan bahwa fisika adalah mata diperoleh dari sampel, dilakukan sampel
pelajaran yang sulit (Haryadi, 2016). Salah dengan metode random sampling yaitu
satu materi yang sebagian besar terjadi pengambilan sampel secara acak tanpa
kesalahan pemahaman pada siswa yaitu memperhatikan faktor-faktor yang ada pada
Fluida Statis. Kesalahan pemahaman siswa populasi. Sampel sebanyak dua kelas diambil
pada materi fluida statis diantaranya pada dari total lima kelas. Didapat siswa kelas XI
materi tekanan hidrostatis, Prinsip Archimedes, MIPA 2 dan XI MIPA 3 dengan jumlah siswa
dan Hukum Pascal (Prastiwi, Parno, & Wisodo, sebanyak 52 siswa.
2018). Metode pengumpulan data yang
Berdasarkan penelitian yang dilakukan digunakan untuk mengukur pemahaman
oleh (Prastiwi dkk., 2018) bahwa pemahaman konsep siswa adalah soal tertulis (tes) fluida
konsep siswa pada materi tekanan hidrostatis, statis berbasis pilihan ganda sebanyak 10 butir
hukum pascal, dan prinsip archimedes masih soal yang diadaptasi dari skripsi dengan judul

69
JIFP (Jurnal Ilmu Fisika dan Pembelajarannya), Vol. 3, No. 2, Desember 2019, 68-75
ISSN (online): 2549-6158
ISSN (print): 2614-7467

Penguasaan Konsep Siswa pada Materi Fluida dijelaskan pada Tabel 3-6. Pada penelitian ini
Statis yang Belajar dengan Model terdapat tiga sub materi pemahaman konsep
Pembelajaran Collaborative Inquiry fluida statis yaitu tekanan hidrostatis, Hukum
Terintegrasi Formative-Authentic E- Pascal, dan Prinsip Archimedes.
Assessment di Kelas XI SMA oleh (Hardiyana,
2019) yang memiliki reliabilitas yang tinggi
yakni sebesar 0,7493. Sub Materi 1. Tekanan Hidrostatis
Data kuantitatif yang didapatkan
Tabel 3. Persentase Kebenaran Siswa Pada
selanjutnya dianalisis menggunakan
Fluida Statis Pada Konsep Tekanan
persentase pilihan jawaban siswa yang
Hidrostatis
kemudian diidentifikasi untuk mengetahui
tingkat pemahaman konsep fluida statis. Nomor
Kualifikasi tingkat pemahaman konsep per Benar Salah %Benar %Salah
Soal
indikator dan menginterpretasikannya 1 12 40 23,08% 76,92%
berdasarkan (Arikunto, 2009) dapat dilihat 2 19 33 36,54% 63,46%
pada Tabel 1 dan distribusi soal pemahaman 3 10 42 19,23% 80,77%
konsep fluida statis pada Tabel 2. 4 18 34 34,62% 65,38%
Tabel 1. Kualifikasi Pemahaman Konsep 5 15 37 28,85% 71,15%
6 18 35 34,62% 67.31%
Nilai (%) Kategori
Rerata 29,49% 70,83%
0-45 Rendah
46-65 Sedang
66-85 Tinggi Pembahasan sub materi pertama
86-100 Sangat Tinggi berkenaan dengan pengaruh kedalaman fluida
terhadap tekanan hidrostatis yang diwakili oleh
butir soal nomor 1 tampak pada gambar 2.
Tabel 2. Distribusi Soal Pemahaman
Konsep Fluida Statis.

Indikator Nomor
Soal
Menjelaskan pengaruh kedalaman 1, 3
fluida terhadap tekanan hidrostatis
Menjelaskan pengaruh massa 2, 4
jenis fluida terhadap tekanan
hidrostatis
Menggunakan konsep tekanan 5, 6
hidrostatis untuk memecahkan
masalah
Menggunakan konsep hukum 7,8
Pascal untuk memecahkan
masalah
Menjelaskan pengaruh massa 9,10
jenis fluida terhadap gaya apung

Gambar 2. Butir Soal Nomor 1


HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 3.1. Pemahaman Konsep Siswa Pada
Hasil penelitian pemahaman konsep Butir Soal Nomor 1
siswa pada pokok bahasan fluida statis akan

70
JIFP (Jurnal Ilmu Fisika dan Pembelajarannya), Vol. 3, No. 2, Desember 2019, 68-75
ISSN (online): 2549-6158
ISSN (print): 2614-7467

Menjelaskan pengaruh dikarenakan adanya anggapan bahwa titik C


kedalaman fluida berada pada kedalaman yang sama dengan
Frekuensi %
terhadap tekanan titik A dan mengabaikan kenyataan bahwa
hidrostatis kedalaman diukur dari permukaan air dan
Tekanan pada titik A untuk titik C kedalamannya bukan setinggi
sama dengan tekanan 14 26,92% garis z namun z ditambah tinggi tanah yang
pada titik B berada di atas titik C. Kesalahan 13 siswa
Tekanan pada titik A yang memilih opsi jawaban keempat yang
sama dengan tekanan 13 25,00% menyatakan bahwa tekanan di semua titik
pada titik C adalah sama yaitu menganggap bahwa
Tekanan pada titik B besarnya tekanan tidak dipengaruhi oleh
sama dengan tekanan 12 23,07% kedalaman fluida. Hasil ini hampir sama
pada titik C ** dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Pada semua titik Utami, Djudin, & Arsyid (2014) yang
tekanannya tidak ada 13 25,00% menunjukkan kesalahan siswa memahami
yang sama konsep tekanan hidrostatis yaitu menganggap
bahwa tekanan hidrostatis dipengaruhi volume
Soal nomor 1, dari ketiga titik yang ada, dan luas penampang.
ditanyakan titik mana saja yang memiliki Sub Materi 2. Hukum Pascal
tekanan sama. Jumlah siswa yang menjawab
salah lebih banyak daripada siswa yang Tabel 4. Persentase Kebenaran Siswa Pada
menjawab benar, dengan persentase Fluida Statis Pada Konsep Hukum Pascal
kebenaran 23% dengan jawaban yang benar
Nomor % %
terletak pada opsi tekanan hidrostatis yang Benar Salah
Soal Benar Salah
sama yaitu pada titik B dan C, sedangkan
7 21 31 40,38% 59,62%
persentase kesalahan siswa dalam menjawab
8 16 36 30,77% 69,23%
butir soal nomor satu sebanyak 76,92%.
Rerata 35,58% 64,42%
Kesalahan jawaban siswa terkait dengan
hubungan antara tekanan hidrostatis dan
Pembahasan pada indikator ke dua
kedalaman fluida. Pada konsep tekanan
berkenaan dengan Hukum Pascal terdapat
hidrostatis, semakin bertambahnya kedalaman
pada butir soal nomor 7 dan 8.
suatu fluida maka tekanan hidrostatis juga
semakin besar, oleh karena itu hubungan
antara tekanan hidrostatis dan kedalaman
adalah berbanding lurus.
Sesuai dengan apa yang dikemukakan
Halliday, Resnick, & Walker (2013) bahwa
tekanan pada satu titik di dalam suatu fluida
bergantung pada kedalaman titik tersebut dan
tidak bergantung pada bagaimanapun bentuk
penampungnya. Siswa yang mampu
memahami konsep tekanan hidrostatis ini
sebanyak 12 siswa. 14 siswa memilih opsi
pertama yaitu menganggap bahwa tekanan
pada titik A sama dengan titik B, hal ini
menunjukkan bahwa siswa sama sekali tidak
memahami konsep. Siswa yang memilih opsi
jawaban kedua yaitu tekanan pada titik A sama
dengan di titik C sebanyak 13 siswa, hal ini

71
JIFP (Jurnal Ilmu Fisika dan Pembelajarannya), Vol. 3, No. 2, Desember 2019, 68-75
ISSN (online): 2549-6158
ISSN (print): 2614-7467

Soal nomor 8, diberikan gambar sebuah


mesin hidrolik, di mana luas penampang A1
lebih kecil daripada luas penampang A2, dan
dapat mengangkat mobil seberat 1600N.
Ditanyakan pernyataan yang sesuai dengan
gambar yang ada. Sejumlah 36 siswa
menjawab salah dengan persentase sebesar
69,23% dan 16 siswa menjawab benar dengan
persentase 30,77% dengan pilihan jawaban
yang benar adalah pernyataan pada opsi
pertama yaitu karena berdasarkan prinsip
hukum pascal, P1 sama dengan P2 karena
tekanan di ruang tertutup yang diberikan oleh
fluida akan diteruskan ke segala arah dan
nilainya sama besar. Sesuai dengan apa yang
dikemukakan Halliday, Resnick, & Walker
(2013) bahwa perubahan tekanan pada fluida
tertutup yang tak termampatkan akan
disebarkan ke seluruh ruang dan tidak akan
berkurang.
Sebagian besar kesalahan siswa yang
Gambar 4. Butir Soal Nomor 8 terjadi karena menganggap bahwa yang
mempengaruhi mobil untuk dapat terangkat
Tabel 4.1. Pemahaman Konsep Siswa Pada adalah gaya dorong F1 pada A1. Hal ini
Butir Soal Nomor 8 menunjukkan bahwa 40,38% dengan jumlah
siswa sebanyak 21 masih belum memahami
Menggunakan konsep prinsip Hukum Pascal, karena konsep yang
hukum Pascal untuk Frekuensi % melekat pada siswa dalam persoalan ini yakni
memecahkan masalah pada ruang tertutup satu-satunya pengaruh
Agar mobil terangkat adalah berasal dari gaya gravitasi bumi. Tujuh
tekanan pada A1 harus 30,77 siswa memilih opsi jawaban keempat yaitu
16
sama dengan tekanan pada % mobil tidak akan terangkat jika gaya dorong F1
A2.** lebih kecil dari berat mobil, hal ini
Mobil tidak akan terangkat menunjukkan bahwa siswa masih terkecoh
jika tekanan fluida pada dan kurang memahami dengan jelas prinsip
13,46
piston besar sama dengan 7 pascal pada mesin hidrolik. Ketika gaya F1
%
tekanan dluida pada piston diberikan pada luas penampang kecil atau A1
kecil. maka akan timbul tekanan yaitu P1. Menurut
Gaya dorong F1 ke bawah prinsip pascal tekanan akan diteruskan ke
mengakibatkan timbulnya segala arah dan bernilai sama besar, maka
40,38
gaya dorong F2 yang 21 pada luas penampang 2 atau A2 akan terdapat
%
besarnya sama tapi arahnya tekanan P2 yang besarnya sama dengan P1.
ke atas. Tekanan inilah yang menyebabkan gaya F2
Jika gaya dorong F1 lebih pada luas penampang dua. Hal ini
kecil daripada gaya berat 15,38 menunjukkan bahwa gaya F1 berbanding
8
mobil maka mobil tidak % terbalik dengan F2, sedangkan F sebanding
terangkat. dengan A.

72
JIFP (Jurnal Ilmu Fisika dan Pembelajarannya), Vol. 3, No. 2, Desember 2019, 68-75
ISSN (online): 2549-6158
ISSN (print): 2614-7467

Sub Materi 3. Prinsip Archimedes Menjelaskan pengaruh


massa jenis fluida Frekuensi %
Tabel 5. Persentase Kebenaran Pada Fluida terhadap gaya apung
Statis Pada Prinsip Archimedes terkecil bekerja pada balok A
Gaya apung yang bekerja
Nomor % %
Benar Salah pada balok A dan B sama 40,38
Soal Benar Salah 21
besar, dan gaya apung yang %
9 23 29 44,23% 55,77%
terkecil bekerja pada balok C
10 7 45 13,46% 86,54%
Gaya apung yang bekerja
Rerata 28,85% 71,15% 15,38
pada ketiga balok sama 8
%
besar **
Pembahasan pada indikator ketiga
berkenaan dengan besaran-besaran yang Soal nomor 10, diberikan gambar tiga
mempengaruhi gaya angkat atau gaya apung balok yang sama dalam sebuah akuarium
yang diwakili oleh butir soal nomor 9 dan 10. yang berisi air. Ditanyakan pernyataan yang
Butir soal nomor 10 tampak pada gambar 5. benar mengenai gaya apung. Jumlah siswa
yang menjawab soal dengan benar hanya 7
siswa dengan persentase sebesar 13,46%
dengan pernyataan yang benar mengenai
gaya apung yakni gaya apung bergantung
pada volume air yang dipindahkan oleh balok.
Ketiga balok memiliki volume yang sama,
sehingga volume air yang dipindahkan oleh
masing-masing balok adalah sama. Jadi ketiga
balok memperoleh gaya apung yang besarnya
sama.
Persentase kesalahan siswa dalam
menjawab soal sebesar 86,54% dengan
frekuensi jawaban paling banyak terdapat
pada opsi jawaban ketiga yaitu berjumlah 21
siswa dengan persentase 40,38%. Siswa
menganggap bahwa besarnya gaya angkat
hanya dipengaruhi oleh massa benda,
semakin besar massa benda yang tercelup
dalam fluida maka gaya apungnya juga
semakin besar. Siswa yang memilih opsi
jawaban ini teridentifikasi kurang memahami
Gambar 5. Butir Soal Nomor 10 konsep prinsip archimedes. Siswa yang
memilih opsi jawaban pertama adalah
Tabel 5.1. Pemahaman Konsep Siswa Pada
sebanyak 16 siswa dengan persentase
Butir Soal Nomor 10
30,77%. Hal ini menunjukkan kemungkinan
Menjelaskan pengaruh yang dilakukan siswa saat mengerjakan soal
massa jenis fluida Frekuensi % yaitu langsung mengurutkan besar massa tiap
terhadap gaya apung balok. Hasil ini hampir sama dengan hasil
Gaya apung terbesar bekerja penelitian Utami dk (2014) yang menunjukkan
30,77 kesalahan siswa pada konsep prinsip
pada balok A dan yang 16
% archimedes yaitu menganggap bahwa gaya
terkecil bekerja pada balok C
Gaya apung terbesar bekerja 13,46 Archimedes hanya dipengaruhi oleh massa
7
pada balok C dan yang %

73
JIFP (Jurnal Ilmu Fisika dan Pembelajarannya), Vol. 3, No. 2, Desember 2019, 68-75
ISSN (online): 2549-6158
ISSN (print): 2614-7467

benda dan volumenya dan bukan massa jenis tekanan hidrostatis, serta bahasan Prinsip
zat cair. archimedes pada indikator pengaruh volume
Pada Tabel 6 berikut merupakan data fluida yang dipindahkan terhadap gaya apung.
distribusi nilai pemahaman konsep siswa yang
disajikan berdasarkan kategori Arikunto KESIMPULAN
(2009).
Dari penelitian yang telah dilakukan
Tabel 6. Distribusi Persentase Nilai didapatkan hasil rerata persentase kebenaran
Pemahaman Konsep. siswa menjawab soal paling tinggi sebesar
44% dan rerata nilai pemahaman konsep
Nilai Kategori Frekuensi Persentase siswa hanya mencapai 25% sehingga dapat
0-45 Rendah 45 86,54% diambil kesimpulan bahwa pemahaman
46-65 Sedang 6 11,54% konsep siswa pada pokok bahasan fluida statis
66-85 Tinggi 1 1,92% secara keseluruhan masih tergolong rendah.
Sangat Dari hasil penelitian ini disarankan kepada
86-100 0 0,00%
Tinggi peneliti untuk meneliti lebih lanjut kesalahan-
kesalahan apa saja yang menyebabkan siswa
Dari hasil tes yang telah dilakukan, kurang memahami konsep dan cara mengatasi
didapatkan hasil nilai siswa yang digunakan kesulitan yang dialami siswa. Pendidik dan
untuk menganalisis tingkat pemahaman siswa dapat melakukan evaluasi dari hasil
konsep siswa pada pokok bahasan fluida asessmen yang telah dilakukan guru sehingga
statis. Siswa dengan kategori tinggi pada dapat segera mengantisipasi dan membenahi
tingkat pemahaman konsep hanya mencapai letak kesalahan maupun kesulitan yang terjadi
2% dengan jumlah siswa 1 orang dan pada pada siswa. Serta bagi para pendidik untuk
rentang nilai 66-85. Pada kategori sedang, meninjau lebih jauh faktor apa saja yang
frekuensi siswa yang mendapat nilai antara 46- menyebabkan siswa kesulitan dalam
65 sebanyak 6 orang dengan persentase memahami materi fisika sehinga proses
sebesar 12%. Persentase paling tinggi adalah pembelajaran fisika dapat berlangsung dengan
87% dengan frekuensi sebanyak 45 siswa baik dan benar serta sesuai tujuan.
dengan kategori pemahaman konsep yang
rendah yaitu antara 0-45. Hal ini menunjukkan DAFTAR PUSTAKA
bahwa sebagian besar siswa tidak memiliki
kemampuan memahami konsep dengan Alatas, F. (2014). Hubungan pemahaman
benar. konsep dengan keterampilan berpikir
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini kritis melalui model pembelajaran
menunjukkan bahwa pemahaman konsep treffinger pada mata kuliah fisika dasar.
siswa pada pokok bahasan fluida statis Edusains, 6(1), 87–96.
tergolong rendah dengan nilai rerata hasil
pemahaman konsep siswa sebesar 25%. Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi
Banyak ditemukan kesalahan-kesalahan siswa Pendidikan (edisi revisi). Jakarta: Bumi
dalam mengerjakan soal diantaranya pada Aksara.
konsep Tekanan Hidrostatis, sebagian siswa
beranggapan bahwa yang mempengaruhi Gunawan, I., & Palupi, A. R. (2016). Taksonomi
besar tekanan hidrostatis adalah massa jenis Bloom–revisi ranah kognitif: Kerangka
saja. Hal ini dikarenakan siswa belum landasan untuk pembelajaran,
memahami konsep fluida statis dengan benar. pengajaran, dan penilaian. Premiere
Sebagian besar siswa mengalami kesulitan educandum: jurnal pendidikan dasar
pada bahasan tekanan hidrostatis dengan dan pembelajaran, 2(02).
indikator pengaruh kedalaman fluida terhadap

74
JIFP (Jurnal Ilmu Fisika dan Pembelajarannya), Vol. 3, No. 2, Desember 2019, 68-75
ISSN (online): 2549-6158
ISSN (print): 2614-7467

Halliday, D., Resnick, R., & Walker, J. (2013). Sasmita, P. R. (2017). Penerapan metode
Fundamentals of physics. John Wiley & inkuiri terbimbing menggunakan media
Sons. kit fisika: Upaya meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar fisika siswa. Jurnal
Hardiyana, H. A. (2019). Penguasaan Konsep Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni, 6(1),
Siswa pada Materi Fluida Statis yang 95–102.
Belajar dengan Model Pembelajaran
Collaborative Inquiry Terintegrasi Ulya, S. (2013). Keefektifan Model
Formative-Authentic E-Assessment di Pembelajaran Guided Inquiry Berbasis
Kelas XI SMA. SKRIPSI Jurusan Think Pair Share (TPS) dalam
Fisika-Fakultas MIPA UM. Meningkatkan Pemahaman Konsep
Fisika Kelas XI SMA. Universitas
Haryadi, R. (2016). Pembelajaran Jigsaw Untuk Negeri Semarang.
Mengatasi Kesulitan Siswa Sekolah
Menengah Atas Dalam Memahami Utami, R., Djudin, T., & Arsyid, S. B. (2014).
Konsep Kinematika. Gravity: Jurnal Remediasi Miskonsepsi pada Fluida
Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Statis Melalui Model Pembelajaran TGT
Fisika, 2(1). Berbantuan Mind Mapping di SMA.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran,
Prastiwi, V. D., Parno, P., & Wisodo, H. (2018). 3(12).
Profil Pemahaman Konsep Siswa SMA
pada Materi Fluida Statis. Seminar
Nasional Pendidikan IPA 2017, 2.

Sakti, I., Yuniar Mega, P., & Eko, R. (2012).


Pengaruh model pembelajaran
langsung (Direct Instruction) melalui
media animasi berbasis macromedia
flash terhadap minat belajar dan
pemahaman konsep fisika siswa di
SMA Plus Negeri 7 Kota Bengkulu.
Exacta, 10(1), 1–10.

75

Anda mungkin juga menyukai