Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS PENGUASAAN KONSEP-KONSEP TEORI KINETIK GAS

MENGGUNAKAN TAKSONOMI BLOOM BERBASIS HOTS PADA


SISWA KELAS XI IPA DI MAN JEMBER
1)
Mega Agustina 1)Yushardi 1)Albertus Djoko Lesmono
1)
Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember
Email: megaagustina753@gmail.com

Abstract
This research aimed to describe the mastery of gas kinetic theory concepts
using the HOTS-based Bloom’s taxonomy on the eleventh grade students at MAN
Jember. The type of research used descriptive qualitative and quantitative research.
The subject were the students of the eleventh grade. There are 33 students at MAN A
Jember, 25 students at MAN B Jember, and 37 students at MAN C Jember. The data
collection method is obtained through written tests, documentation, and interviews.
The instrumen used a description test question consisting of 8 items based on Bloom’s
taxonomic indicators based on HOTS, namely analyzing (C4), evaluating (C5), and
creating (C6) on the kinetic theory of gas material that had been studied before the
test was admistered data is obtaimed from students answer scores in answering
diagnostic test question. Based on the result of the research, the level of mastery of
the concept of MAN A Jember students is sufficient with a percentange of 42%,
students of MAN B Jember by 30% with a low category, and student of MAN C Jember
with a percentange of 41% categorized sufficient. Based on the percentange of each
school, the average mastery of concepts in MAN Jember was 38% with a low category.

Key word: mastery of concepts, gas kinetic theory, and Bloom’s taxonomy.

PENDAHULUAN
konsep merupakan suatu kemampuan
Fisika merupakan cabang ilmu menangkap pengertian-pengertian seperti
pengetahuan alam yang mempelajari mengungkapkan suatu materi yang
tentang alam dan komponennya dan disajikan ke dalam bentuk yang lebihh
perubahan-perubahan yang terjadi di dipahami, memberikan interpretasi dan
dalamnya. Menurut Hamidah et al., (2015) mampu mengaplikasikannya. Penguasaan
ciri ilmu sains yaitu memahami makna atau konsep dapat diartikan sebagai kemampuan
konsep dari materi fisika tersebut. siswa dalam memahami makna secara
Dalam penelitian (Samudra et al., ilmiah baik teori maupun penerapannya
2014) permasalah-permasalahan yang dalam kehidupan sehari-hari. Membiasakan
dialami siswa dalam belajar fisika adalah siswa dalam merumuskan, menghadapi dan
siswa kesulitan memahami fisika karena menyelesaikan soal merupakan salah satu
materi pelajaran fisika padat, menghapal cara untuk mencapai penguasaan suatu
dan matematis, pembelajaran fisika tidak konsep menjadi lebih baik (Jannah et al.,
kontekstual serta guru fisika yang kurang 2014). Selama proses penguasaan konsep
memperhatikan siswa. Langkah awal siswa sering mengalami kesulitan sehingga
mempelajari fisika adalah menguasai menimbulkan pemahaman diluar konsep
konsep terlebih dahulu. Bloom dalam atau yang disebut miskonsepsi. Seringkali
Silaban (2014) menyatakan penguasaan konsep-konsep yang diterima siswa

334
Agustina, Analisis Penguasaan Konsep... 335

tersebut berbeda dengan konsep yang menyatakan bahwa kemampuan melibatkan


diakui oleh para ilmuwan (Rohmah, 2017). analisis, evaluasi, dan kreasi dianggap
Penguasaan konsep nantinya dapat sebagai kemampuan berpikir tingkat tinggi.
membantu siswa dalam memecahkan Menurut Astutik (2016) keterampilan
masalah, tidak hanya pelajaran di sekolah, berpikir tingkat tinggi ditentukan dari
tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. keleluasaan penggunaan pikiran untuk
Namun kenyataannya, siswa dalam tantangan yang baru. Sesuai kerangka
menyelesaikan soal menggunakan pembelajaran 21st Century, yaitu "Belajar
menghafal. Selain itu, materi yang disajikan dan Inovasi" meliputi: kreativitas dan
oleh guru masih jarang dikaitkan dengan inovasi, pemikiran kritis dan pemecahan
pengamatan kejadian aktual di dunia nyata masalah serta komunikasi dan kolaborasi
atau mengamati konsep secara langsung dalam konteks pemikiran tingkat tinggi.
dengan kejadian kontekstual masih jarang Melalui high order thinking peserta didik
diterapkan di sekolah, penyajian akan dapat membedakan ide atau gagasan
pembelajaran fisika masih bersifat teoritis. secara jelas, berargumen dengan baik,
Sedangkan seharusnya dalam pembelajaran mampu memecahkan masalah, mampu
IPA, termasuk fisika didalamnya, berkaitan mengkonstruksi penjelasan, mampu
erat dengan kegiatan melaksanakan tugas, berhipotesis dan memahami hal-hal
misalnya berupa tugas observasi, kompleks menjadi lebih jelas, dimana
pengukuran, praktikum, analisis data, dan kemampuan ini jelas memperlihatkan
sebagainya (Lesmono, 2014). Hal ini bagaimana peserta didik bernalar (Dinni,
menyebabkan penguasaan konsep siswa H.N. 2018). Taksonomi Bloom
rendah dan kesulitan siswa dalam memungkinkan pembuatan soal yang
meningkatkan keterampilan berpikir kritis. bervariasi untuk jenis proses kognitif,
Teori kinetik gas merupakan materi karena dalam taksonomi Bloom dikenal
fisika yang bersifat abstrak dan tidak bisa dengan jenjang indikator C1, C2, C3, C4,
diamati secara langsung yaitu mempelajari C5 dan C6. Menurut lewhwohl (2002) 6
tentang sifat-sifat gas berdasarkan kelakuan kategori proses kognitif dalam taksonomi
atom penyusun gas yang bergerak secara Bloom yaitu: mengingat (remember),
acak. Namun konsep yang abstrak membuat memahami (understand), menerapkan
sebagian besar siswa kesulitan untuk (apply), menganalis (analize),
memahami dan menguasainya. mengevaluasi (evaluate), membuat
Penyelidikan-penyelidikan yang dapat (create). Adapun indikator penguasaan
dilakukan untuk mengetahui kesulitan konsep yaitu seorang dapat dapat dikatakan
belajar siswa, adalah dengan mengadakan menguasai konsep jika orang tersebut
observasi, interview, tes diagnostik, dan benar-benar memahami konsep yang
memanfaatkan dokumentasi (Rusilowati, dipelajarinya sehingga mampu menjelaskan
2006). dengan mengguunakan kata-kata sendiri
Dalam melakukan evaluasi maka sesuai dengan pengetahuan yang
guru memerlukan tes.. Instrumen tes yang dimilikinya, tetapi tidak mengubah makna
dibuat menggunakan tes diagnostik berupa yang ada di dalamnya (Awal et al., 2014).
soal uraian berdasarkan indikator Oleh karena itu, penelitian membahas
penguasaan taksonomi Bloom berbasis tentang penguasaan konsep-konsep teori
HOTS. Taksonomi Bloom dapat digunakan kinetik gas menggunakan taksonomi Bloom
untuk mempermudah proses penyusunan berbasis HOTS pada siswa kelas XI IPA di
bank soal sehingga memiliki tujuan MAN Jember.
pembelajaran yang sama. Instrumen
penilaian atau soal-soal HOTS adalah soal- METODE
soal yang menuntut keterampilan berpikir
tingkat tinggi. Pohl (Lewy et al., 2009)
336 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 7 No. 4, Desember 2018, hal 334-340

Jenis penelitian yang digunakan 𝟒𝟎% < 𝐬𝐤𝐨𝐫 ≤ 𝟔𝟎% Cukup


dalam penelitian ini adalah penelitian 𝟐𝟎% < 𝐬𝐤𝐨𝐫 ≤ 𝟒𝟎% Rendah
deskriptif. Penelitian deskriptif adalah 𝟎 ≤ 𝐬𝐤𝐨𝐫 ≤ 𝟐𝟎% Sangat rendah
metode penelitian yang bertujuan untuk Modifikasi Berg (dalam Kiftiyah, 2014)
menggambarkan secara utuh dan mendalam
tentang realitas sosial dan berbagai HASIL DAN PEMBAHASAN
fenomena yang terjadi di masyarakat yang
menjadi subjek penelitian. Penentuan Penelitian ini menggunakan
tempat penelitian menggunakan metode instrumen tes berbentuk uraian mengukur
purposive sampling. Penelitian ini penguasaan konsep siswa kelas XI IPA
dilaksanakan pada semester genap tahun materi teori kinetik gas berdasarkan
ajaran 2017/2018 di tiga MA Negeri yang Taksonomi Bloom berbasis HOTS. Soal tes
berada di Kabupaten Jember yaitu MAN A sebanyak 8 butir soal. Soal yang dibeikan
Jember, MAN B Jember, dan MAN C tersebut mencakup seluruh materi teori
dengan masing-masing sekolah diambil kinetik gas yang diajarkan di MAN sesuai
satu kelas. Responden penelitian ini adalah dengan kurikulum 2013.
siswa kelas XI IPA yang telah menerima Penelitian ini dilakukan pada tiga
materi teori kinetik gas. sekolah yaitu MAN A Jember, MAN B
Metode pengumpulan data yang Jember, dan MAN C Jember. Adapun
digunakan adalah tes, wawancara, dan respnden yang mengikuti tes ini sebanyak
dokumentasi. Tes yang digunakan adalah 95 orang siswa yang mana MAN A Jember
tes berbentuk uraian yang terdiri dari 8 butir (33 siswa), MAN B Jember (25 siswa), dan
soal pada materi teori kinetik gas. Soal yang MAN C Jember (37 siswa), dan.
digunakan diambil dari bank soal yang Pengambilan data dilakukan pada tanggal
terstandar yang disesuaikan dengan level 09 sampai 12 Mei 2018. Ada 3 indikator
Taksonomi Bloom. Data diperoleh berasal yang digunakan sebaga tolak ukur
dari jawaban siswa yang telah diberi penguasaan konsep siswa pada peneliitian
penskoran berdasarkan rubrik dari ini, yaitu analisis, evaluasi, dan mencipta.
Sumaryanta (2015). Data yang diperoleh Analisis data dalam penelitian ini
diolah dengan rumus analisis deskriptif dideskripsikan menjadi dua jenis, yaitu
persentase yaitu: pertama berdasarkan indikator taksonomi
𝑅 Bloom yang dijadikan acuan dalam
𝑁𝑃 = ( ) × 100% penelitian ini (analisis, evaluasi, dan
𝑆𝑀
Hasil perhitungan kemudian mencipta), dan yang kedua adalah analisis
dikategorikan berdasarkan Tabel 1 di data berdasarkan sub pokok bahasan teori
bawah ini. kientik gas. Hasil analisis data penguasaan
Tabel 1 Persentase Tingkat Penguasaan konsep teori kinetik gas pada setiap
Konsep indikator penguasaan konsep berdasarkan
Tingkat Penguasaan Kategori taksonomi Bloom berbasis HOTS dapat
𝟖𝟎% < 𝐬𝐤𝐨𝐫 ≤ 𝟏𝟎𝟎% Sangat tinggi dilihat pada Tabel 2 berikut:
𝟔𝟎% < 𝐬𝐤𝐨𝐫 ≤ 𝟖𝟎% Tinggi

Tabel 2 Persentase Rata-rata Penguasaan Konsep Berdasarkan Indikator Taksonomi Bloom


Berbasis HOTS di MAN Jember
No. Sekolah Menganalisis (C4) Mengevaluasi (C5) Mencipta (C6)
1. MAN A Jember 43% 68% 14%
2. MAN B Jember 32% 44% 14%
3. MAN C Jember 43% 62% 19%
Rata-rata 39% 58% 16%
Agustina, Analisis Penguasaan Konsep... 337

100%
90%
80%
70%
Persentase

60%
50%
40% Rata-rata
30%
20%
10%
0%
Menganalisis Mengevaluasi Mencipta
(C4) (C5) (C6)
Rata-rata Indikator Penguasaan Konsep

Gambar 1 Persentase Rata-rata Penguasaan Konsep Berdasarkan Setiap Indikator Taksonomi


Bloom Berbasis HOTS di MAN Jember
Berdasarkan Tabel 2, dapat diketahui cukup baik. Selanjutnya indikator mencipta
bahwa persentase tingkat analisis (analize) (create) yaitu kemampuan siswa dalam
siswa mencapai 39%. Persentase tersebut memprediksi dan mengambil kesimpulan
menunjukkan bahwa kemampuan secara verbal dan matematis sangat redah
menguraikan konsep teori kinetikgas secara dengan persentase penguasaan konsep rata-
matematis. Pada indikator evaluasi rata yaitu 16% yang artinya berkategori
(evaluate) yaitu kemampuan siswa dalam sangat rendah.
memprediksi dan mengambil kesimpulan Hasil analisis penguasaan konsep
baik secara matematis dengan persentase pada setiap sub pokok bahasan teori kinetik
rata-rata 58% yang artinya berkategori gas ditunjukkan pada Tabel 3 berikut:

Tabel 3 Persentase Rata-rata Penguasaan Konsep Berdasarkan Sub Pokok Bahasan Teori Kinetik
Gas di MAN Jember
MAN A MAN B MAN C
Pokok Bahasan Rata-rata
Jember Jember Jember
Persamaan Keadaan Gas 67% 44% 65% 59%
Hukum Boyle-Gay Lussac 39% 36% 58% 44%
Teori Kinetik Gas Ideal 77% 38% 51% 55%
Energi Kinetik Rata-rata Gas 76% 48% 40% 55%
Kecepatan Efektifitas Gas 1% 14% 22% 12%
Teori Ekipartisi Energi dan Energi Dalam 52% 37% 56% 48%
Tinjauan Impuls-Tumbukan Teori 14% 14% 19% 16%
Kinetik Gas
338 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 7 No. 4, Desember 2018, hal 334-340

100%
90%
80%
70%

Persentase
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0% Rata-rata

Rata-rata Sub Pokok Bahasan Teori Kinetik Gas

Gambar 2 Persentase Rata-rata Penguasaan Konsep Berdasarkan Sub Pokok Bahasan Teori Kinetik
Gas di MAN Jember
Berdasarkan hasil analisis persentase rata-rata 48% dengan kategori
penguasaan konsep pada setiap sub pokok cukup, dan pokok bahasan terakhir yaitu
bahasan diperoleh rata-rata dari tiga Tinjauan Impuls-Tumbukan Teori Kinetik
sekolah, yaitu persentase rata-rata dari Gas berkategori sangat rendah dengan
MAN A Jember, MAN B Jember, dan persentase 16%.
MAN C Jember. Hasil penelitian yang Hasil penelitian tersebut
dilakukan pada pokok bahasan teori kinetik menunjukkan bahwa siswa kesulitan dalam
gas dapat dilihat pada tabel 3 dan Gambar 2 menjawab soal mengenai teori kinetik gas
bahwa rata-rata dari ketiga sekolah di yaitu kecepatan efektif gas, teori ekipartisi
Kabupaten Jember pada pokok bahasan energi dan energi dalam, serta tinjauan
Persamaan keadaan gas termasuk kategori impuls-tumbukan teori kinetik gas. Dari
cukup dengan persentase 59%. Pada pokok ketiga sekolah sebenarnya semua siswa
bahasan Hukum Boyle-Gay Lussac memiliki penguasaan konsep yang bagus
termasuk kategori cukup dengan persentase hanya saja siswa sudah mulai lupa dengan
44%, selanjutnya pokok bahasan teori materi teori kinetik gas yang sangat jauh
kinetik gas ideal dengan persentase rata-rata jangka waktunya dari materi yang telah
55% yang artinya cukup. Pokok bahasan diberikan oleh guru.
teori kinetik rata-rata gas dengan persentase Berdasarkan data yang telah di dapat
55% berkategori cukup, sedangkan pokok dan disajikan pada Tabel 2 dan Tabel 3,
bahasan kecepatan efektifitas gas maka di dapatkan persentase rata-rata
berkategori sangat rendah dengan tingkat penguasaan konsep siswa di MAN
persentase 12%. Jember. Tingat penguasaan tersebut
Pada pokok bahasan teori ekipartisi disajikan pada Tabel 4 berikut:
energi dan energi dalam memiliki
Agustina, Analisis Penguasaan Konsep... 339

Tabel 4 Persentase Rata-rata Penguasaan Konsep Siswa di MAN di Jember


Sekolah Persentase Kategori
MAN A Jember 42% Cukup
MAN B Jember 30% Rendah
MAN C Jember 41% Cukup
Rata-Rata 38% Rendah

Pada Tabel 4 menunjukkan taksonomi Bloom berbasis HOTS pada


persentase penguasaan konsep antar MAN. siswa kelas XI IPA di MAN Jember
Pada MAN A Jember dan MAN C Jember menunjukkan persentase penguasaan
dikategorikan sebagai tingkat penguasaan konsep berdasarkan indikator penguasaan
konsep Cukup, sedangkan MAN B Jember yaitu C4 (analisis) sebesar 39% dengan
termasuk tingkat penguasaan konsep kategori rendah, C5 (evaluasi) sebesar 58%
rendah. Dari ketiga data tersebut bukan dengan kategori cukup, C6 (mencipta)
berarti tingkat penguasaan konsep yang sebesar 16% dengan kategori sangat
rendah termasuk sekolah yang tidak tahu rendah. Selanjutnya berdasarkan sub pokok
tentang konsep melainkan banyak faktor bahasan diperoleh Persamaan Keadaan Gas
yang menjadikan tingkat persentase sebesar 59% dengan kategori cukup,
penguasaan konsep tersebut rendah. Jadi Hukum Boyle Gay Lussac sebesar 44%
jika dirata-rata ketiga sekolah memperoleh dengan kategori cukup, Teori Kinetik Gas
tingkat penguasaan konsep 38% dengan dan Energi Kinetik Rata-rata Gas masing-
kategori rendah. Kemampuan penguasaan masing sebesar 55% dengan kategori
konsep siswa berbeda-beda dikarenakan cukup, Kecepatan Efektifitas Gas sebesar
selain dari kesalahan siswa yang sudah 12% dengan persentase sangat rendah,
dijelaskan pada setiap sub pokok bahasan Teori Ekipartisi Energi dan Energi Dalam
teori kinetik gas, juga terdapat faktor lain sebesar 48% dengan kategori cukup, dan
yang mempengaruhi siswa sehingga Tinjauan Impuls-Tumbukan Teori Kinetik
menyebabkan jawaban akhir siswa tidak Gas sebesar 16% dengan kategori sangat
tepat atau tidak maksimal dalam rendah.
mengerjakan soal tes, faktor lain tersebut Berdasarkan hasil dan pembahasan
dalam penelitian ini adalah materi yang diperoleh saran yang dapat diajukan untuk
disajikan dalam soal yaitu materi teori penelitian selanjutnya dapat dijadikan
kinetik gas yang dipelajari pada siswa akhir sebagai masukan dan pertimbangan untuk
semester ganjil di MAN B Jember, awal melakukan penelitian lebih lanjut yaitu
semester genap di MAN C Jember, dan dua menganalisis jenis-jenis kesalahan yang
bab terakhir semester genap di MAN A terjadi pada penguasaan konsep siswa dan
Jember karena telah dilakukan pergantian sebaiknya tes dilakukan lebih dari satu kali
dengan materi yang berada di akhir. Selain supaya data yang diperoleh lebih valid serta
itu terdapat faktor konsentrasi siswa yang hendaknya memilih instrumen soal yang
mempengaruhi penguasaan konsep siswa, sudah jelas tingkat indikator penguasaan
kurangnya siswa dalam latihan soal juga konsep supaya soal yang digunakan lebih
dapat mempengaruhi penguasaan konsep valid, serta diharapkan kepada siswa harus
siswa. terbiasa melakukan latihan soal tentang
penguasaan konsep khususnya materi teori
SIMPULAN DAN SARAN kinetik gas dan alangkah lebih baiknya
mengerjakan soal-soal yang dianggap
Berdasarkan data yang telah lebihh mudah erlebih dahulu agar tidak
diperoleh dari hasil dan pembahasan, maka kehabisan waktu mengingat hal tersebut
diperoleh kesimpulan penguasaan konsep- merupakan hal yang penting dalam
konsep teori kinetik gas menggunakan kemampuan tingkat tinggi.
340 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 7 No. 4, Desember 2018, hal 334-340

DAFTAR PUSTAKA Lesmono, A. D. 2014. Pengembangan


performance assessment berbasis
Astutik, S., M. Nur, dan E. Susantini. 2016. web pada mata kuliah IPA terpadu
Validity Of Collaborative Creativity untuk meningkatkan keterampilan
(CC) Model. Proceeding of 3rd berpikir kritis mahasiswa fisika.
International Conference on Laporan Hasil Penelitian Hibah
research, Implementation And Khusus Bagi Peneliti Muda atau
Education of Mathematics and Pemula. Jember: Universitas Jember.
Science. 16-17 Mei 2016: 73-78. Lewy, Zulkardi, & Aisyah, N. (2009).
Awal, S., A. Yani dan B. D. Amin. 2014. Pengembangan soal untuk mengukur
Peranan metode pictorial riddle kemampuan berpikir tingkat tinggi
terhadap penguasaan konsep fisika pokok bahasan barisan dan deret
pada siswa SMAN 1 Bontonompo. bilangan di kelas IX akselerasi SMP
Makasar: Jurnal Fisika FKIP. Vol. 4 Xaverius Maria Palembang. Jurnal
No. 2: 9-10. Pendidikan Matematika. 3(2).
Dinni, H.N. 2018. HOTS (high Order Rohmah, R. N., A. D. Lesmono., dan A.
Thinking Skills) dan kaitannya Harijanto. 2017. Identifikasi
dengan kemampuan literasi miskonsepsi siswa pada pokok
matematika. Prosiding Seminar bahasan rangkaian arus searah di
Nasional Matematika, Prisma. kelas XII MAN 1 Jember. Seminar
Hamidah., I., W. Darmadi., Darsikin. 2015. nasional pendidikan fisika UNEJ
Analisis pemahaman arti fisis konsep 2017. ISSN : 2527 – 5917, Vol.2.
hukum newton mahasiswa calon Rusilowati, A. 2006. Profil kesulitan fisika
guru. Jurnal Pendidikan Fisika pokok bahasan kelistrikan siswa
Tadukalo (JPIT). Vol 3(4): 31-37. SMA di kota Semarang. Jurnal
Jannah, S. N., A. Doyan., dan A. Harjono. Pendidikan Fisika Indonesia. 4(2):
2014. Pengaruh model pembelajaran 100-106
kooperatif dengan pendekatan Samudra, G. B., I. W. Suastra., K. Suma.
problem posing ditinjau dari 2014. Permasalahan-permasalahan
pengetahuan awal terhadap yang dihadapi siswa SMA di kota
penguasaan konsep fisika siswa Singaraja dalam mempelajari fisika.
SMK. Jurnal Penelitian Pendidikan e-Journal Program Pascasarjana
IPA. 2(1): 17-27. Universitas Pendidikan Ganesha
Kiftiyah, N. M. 2014. Identifikasi Program Studi IPA. Vol 4.
pemahaman konsep siswa kelas VIII Silaban, B. 2014. Hubungan antara
SMP Negeri 4 Malang semester II penguasaan konsep fisika dan
dalam materi getaran dan gelombang kreativitas dengan kemampuan
tahun ajaran 2013/2014. Jurnal memecahkan masalah pada materi
Online Pendidikan Fisika UM. 2(1): pokok listrik statis. Jurnal Penelitian
1-11. Bidang Pendidikan. 20(1):65-75.
Krathwohl, D. R. 2002. A Revision of Sumaryanta. 2015. Pedoman penskoran.
Bloom’s Taxonomy: An Overview. Indonesian Digital Journal of
Theory Into Practice. Vol 41(4): 212- Mathematics and Education. Vol
218. 2(3): 181-190.

Anda mungkin juga menyukai