ABSTRAK: Mata Pelajaran kimia seringkali dianggap sulit oleh sebagian siswa. Salah satu penyebab mata
pelajaran kimia sering dianggap sulit adalah terjadinya kesalahpahaman konsep pada mata pelajaran kimia.
Materi merupakan konsep dasar kimia yang perlu dipahami oleh siswa untuk memudahkan dalam mempelajari
konsep kimia selanjutnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa pada konsep
penggolongan materi. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan instrument soal test yang
bentuk pertanyaan terbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mengalami kesulitan
dalam membedakan unsur, senyawa, dan campuran. Siswa juga masih merasa kesulitan dalam membedakan
tentang molekul unsur dan unsur, molekul senyawa dan senyawa, serta atom dan ion.
Kata kunci: pemahaman siswa, penggolongan materi
ABSTRACT: Chemistry subject is often considerad difficult by some students, it is one of the fietur to lead
misunderstanding of chemistry concept. Material is a basic concept that needs to figure out especially make
easier tehe concept of classifying material. The data analysed using a descriptive quantitative approael with test
items. The resets displayed that most of the study got diffuties to diferantat elements, compounds and molecul.
They still gained complamfs to categoria molecular elements and elements, molecular compounds and
compounds, and atoms and ions.
Keywords: student understanding, classification of material
Ilmu kimia adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang komposisi, struktur, sifat, dan
perubahan dari suatu zat. Istilah kimia berasal dari bahasa arab= كيمياءyakni perubahan benda
atau zat. Ilmu kimia cukup erat kaitannya dengan permasalahan–permasalahan sifat suatu
unsur dan atom, bagaimana pembentukkan suatu senyawa, bagaimana atom berikatan satu
sama lain, apa kegunaan dari suatu material, serta bagaimana reaksi yang dapat dimanfaatkan
dalam kehidupan manusia.
Dari pengertian diatas kita bisa menyimpulkan bahwa ilmu kimia merupakan ilmu
pengetahuan alam yang mempelajari tentang materi dan perubahan materi serta energi yang
menyertainya, dan meerupakan ilmu yang bersifat abstrak. Dalam proses belajar mengajar,
kebanyakan siswa sering menganggap pelajaran kimia sebagai salah satu mata
pelajaran yang sulit karena materi-materi yang disampaikan dalam pembelajaran kimia
kebanyakan merupakan teori-teori yang abstrak sehingga siswa sulit untuk memperoleh
pemahaman konsep dengan mudah yang dapat menimbulkan kesalapahaman konsep, maka
dari itu perlunya pemahaman konsep yang utuh. Menurut Sudijono (2013) pemahaman
adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu
diketahui dan diingat. Pemahaman merupakan tingkat kedua dalam dimensi pengetahuan.
Pada dimensi pengetahuan tersebut terdapat jenis materi yang berupa konsep. Konsep kimia
banyak yang bersifat abstrak, tipe materi dengan konsep abstrak hanya bisa dikuasai jika
seseorang telah mencapai tingkat operasional formal dalam perkembangan intelektualnya.
Dahar, (1989) menyebutkan bahwa kemajuan utama selama periode operasional formal ialah
seseorang mampu berpikir abstrak.
Menurut Dahar, (1989), konsep-konsep merupakan batu-batu pembangunan berpikir,
yang menjadi dasar bagi proses-proses mental yang lebih tinggi, untuk merumuskan prinsip
dan generalisasi-generalisasi, sehingga penting untuk memahami tiap konsep dengan benar.
Sitna Windia Risqi1, dkk_Kimia Pendidikan
METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif karena hanya
bertujuan untuk mengetahui kesalahanpahaman yang dialami oleh siswa SMA N 1
Tulungagung serta pengaruh kesalahpahaman tersebut terhadap siswa menggunakan
instrument test berupa open question. Menurut (Sukmadinata, 2011:73) penelitian
deskriptif kualitatif ditujukan untuk mendiskripsikan dan menggambarkan fenomena-
fenomena yang ada, baik bersifat alamiah maupun rekayasa ilmiah, yang lebih
memeperhatikan mengenai karakteristik, kualitas, keterkaitan antar kegiatan. Selai itu,
penelitian deskriptif tidak memberikan perlakuan, manipulasi atau pengubahan pada
variabel-variabel yang teliti, melainkan menggambarkan suatu kondisi yang apa adanya.
Obyek pada penelitian ini adalah pemahaman siswa tentang konsep penggolongan materi
kimia sedangkan subyek penelitiannya adalah siswa SMA N 1 Tulungagung yang telah
memperoleh pelajaran tentang konsep penggolangan materi kimia.
Instrumen yang digunakan adalah instrumen soal ujian yang berkaitan dengan konsep
penggolongan materi kimia. Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa 10 soal.
Diadopsi dari instrument soal dari jurnal penelitian Avci, dkk, (2014). Instrumen tersebut
telah dinyatakan valid dan reliable dengan koefsien reliabilitas tes sebesar 0,80.
Data yang diperoleh dari hasil tes dianalisis dengan tahapan, (1) pemberian skor, (2)
perhitungan persentase jawaban benar siswa, (3) pengelompokan butir soal dengan konsep
sama, (4) menghitung persentase siswa yang memilih jawaban benar, (5) mengukur
kemampuan siswa dalam mengerjakan soal dalam konsep penggolongan materi.
HASIL PENELITIAN
Sitna Windia Risqi1, dkk_Kimia Pendidikan
Data yang didapatkan dari hasil analisis uji soal kemudian ditabulasikan dan dihitung
persentase masing-masing kesalahanpahaman konsep dan untuk mendapatkan informasi
tentang tingkat pemahaman konsep pada siswa pada uji soal, dihitung pula persentasenya.
Dari sepuluh soal yang telah diujikan kepada siswa SMA kelas 11 yang berjumlah 28
siswa, yaitu: pengertian materi kimia, partikel kimia, unsur, senyawa, atom, perbedaan atom
dan molekul, molekul unsur, molekul senyawa, perbedaan unsur dengan molekul unsur, dan
perbedaan senyawa dengan molekul senyawa diidentifikasi dan diukur mengenai
kesalahapahaman yang dialami oleh siswa, sebagaimana tertulis pada Tabel 1.
TABEL 1
Topik yang paling banyak mengalami kesalahan adalah mengenai pengertian materi
kimia, yaitu 7,1% jawaban yang benar diikuti oleh pengertian dari unsur dan pengertian atom,
yaitu masing-masing 32% jawaban yang. Selanjutnya perbedaan senyawa dan molekul
senyawa yaitu 36% jawaban yang benar. Pengertian senyawa juga termasuk kedalam topik
yang banyak terjadi kesalah pahaman, yaitu sekitar 39% jawaban yang benar. Dilanjutkan
pengertian partikel kimia, yaitu 57%. Jawaban yang benar. Sedangkan perbedaan unsur
dengan molekul unsur dan perbendaan atom dan molekul masing-masing sebanyak 61% dan
64% jawaban yang benar. Pengertian molekul senyawa termasuk topik yang sedikit
mengalami kesalahan, 75% jawaban yang benar. dan topik yang paling sedikit mengalami
kesalahan lainnya adalah pengertian molekul unsur, yaitu 85% jawaban yang benar.
PEMBAHASAN
Sitna Windia Risqi1, dkk_Kimia Pendidikan
Selain siswa sering menganggap pelajaran kimia menjadi sulit yang disebabkan
karena kurangnya percaya pada kemampuan mereka sendiri dalam pengisisan ujian dan
kurangnya minat membaca siswa.
Ada beberapa cara untuk mengatasi kesalahpahaman pada siswa yaitu dengan
mengubah konsepsi siswa, gagasan mereka harus secara sistematis dikaitan selangkah demi
selangkah dengan konsep ilmiah dan kesalpahaman yang muncul pada setiap langkah
diklarifikasi sehubungan dengan konsepsi siswa sendiri sebagai titik awal Duit, dkk, (2012).
Selain itu guru juga harus menanamkan kosep yang jelas kepada siswa, guru juga harus
menjelaskan tahap demi tahap supaya siswa yang diajar mengerti apa yang disampaikan oleh
guru, terutama siswa yang baru mengenal tentang konsep-konsep kimia. Guru juga dapat
memeberikan gambaran langsung melalui gambar atau video supaya siswa tidak bosan
dengan penbelajaran, sehingga siswa menangkap materi dengan mudah.
In D. Jorde & J. Dillion (Eds.) Science education research and practice in Europe:
Restrospective and prospective. , 13-47.
Hanson, R., Sam, A., & Antwi, V. (2012). Misconceptions of understanding chemistry
teachers about hybridisation. African Journal of Educational Studies in Mathematics
and Science. , 10, 12-14.
Jannah, M., Ningsih, P., dan Ratman. (2016). Analisis Miskonsepsi Siswa Kelas XI SMA
Negeri 1 Banawa Tengah Pada Pembelajaran Larutan Penyangga Dengan CRI
(Certainty Of Response Index). Jurnal Akademika Kimia. Vol 5. No 2. Hal 85-90.
Maghfiroh, L., Santosa, dan Suryadharma, I. B., (2016). Identifikasi Tingkat Pemahaman
Konsep Stoikiometri Pada pereaksi Pembatas Dalam Jenis-Jenis Reaksi Kimia Siswa
Kelas X MIA SMA Negeri 4 Malang. Jurnal Pembelajaran Kimia (J-PEK). Vol 1. No
2, Hal 32-37.
Nakhleh, Mary B (1992) Why some students don't learn chemistry: Chemical
misconceptions, Journal of Chemical Education, vol. 69.
Nurhafizah, Husna Amalya Melati, Rahmat Rasmawan (2017) Deskripsi pemahaman konsep
materi dan perubahannya siswa kelas x smk smti pontianak, 1-11.
Sam, arkoful, kai niebert, ruby hanson, ankrah kwarteng twumasi (2015) the model of
educational reconstruction: scientists’ and students’ conceptual balances to improve
teaching of coordination chemistry in higher education, International Journal of
Academic Research and Reflection, Vol. 3 (7), 67-77.
Saputro, Agung Nugroho Catur dan Irwan Nugraha. 2007. Kimia : Seandainya Kehidupan
tanpa Kimia? Jilid 1. Buku pelajaran kimia untuk siswa SMA/MA kelas X. Jakarta :
Direktorat Pendidikan Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Departemen
Agama RI.
Stavy, R. (2008). Learning Science in the Schools: Research Informing Practice. New Jersey:
Lawrence Erlbaum: Hillsdale.
Sudijono, Anas. (2013). Pengantar Evaluasi pendidikan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta
Sukmadinata, N.S (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:Remaja Rosadakarya
Syukri. (1999). Kimia Dasar Jilid 1. Bandung: ITB.
Taber, K. S. (2002). Chemical misconceptions-Preventions, diagnosis and cure. (Vol. 1).
London: Royal Society of Chemistry.
Yakubi, Malik, Zulfadli, Latifah Hanum, Menganalisis Tingkat Pemahaman Siswa pada
Materi Ikatan Kimia Menggunakan Instrumen Penilaian Four-Tier Multiple Choice
(Studi Kasus pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Banda Aceh), Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Pendidikan Kimia (JIMPK), Vol 2 . No.1 (19-26).