Anda di halaman 1dari 9

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat

fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini

berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat

bergantung pada proses belajar yang dialami siswa. Menurut Daryanto (2010)

belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku secara menyeluruh.

Dalam proses pembelajaran, seorang guru akan berusaha menciptakan kondisi

belajar yang membantu siswa memahami materi pelajaran yang disampaikan.

Namun, kenyataannya tidak semua siswa mampu memahami materi pelajaran

dengan baik.

Sebagian siswa dapat mengalami kesulitan belajar sehingga hasil belajar

siswa kurang maksimal. Kesulitan belajar akademik menunjuk pada adanya

kegagalan pencapaian prestasi akademik yang sesuai dengan kapasitas yang

diharapkan. Orang tua maupun guru bisa mengetahui kesulitan belajar akademik

dimana anak gagal menunjukkan kemampuan akademiknya (Abdurrahman,

2012).

Kesulitan siswa dalam belajar merupakan suatu problema yang fenomenal

didunia pendidikan. Semua orang ingin sukses dan berhasil dalam pendidikannya,

namun tidak sedikit orang yang mengalami kesulitan dalam belajar. Fenomena
2

kesulitan yang dihadapi seorang siswa dalam belajar biasanya tampak jelas dari

menurunnya kinerja akademik atau prestasi belajarnya.

Ada beberapa mata pelajaran yang sering dikeluhkan siswa karena siswa

sering mengalami kesulitan dalam mempelajarinya. Salah satu diantaranya adalah

Mata Pelajaran Kimia. Mata pelajaran kimia merupakan bagian dari IPA yang

mempelajari tentang sifat, struktur materi, komposisi materi, perubahan materi,

serta energi yang menyertai perubahan materi secara umum yang diperoleh

melalui hasil-hasil eksperimen dan penalaran (Depdiknas, 2003).

Kimia merupakan suatu bidang ilmu pengetahuan yang menekankan pada

penguasaan konsep. Salah satu tujuan yang harus dicapai dalam pembelajaran

kimia adalah siswa mampu menguasai konsep-konsep kimia yang telah

dipelajarinya, kemudian siswa diharapkan mampu mengaitkan konsep-konsep

yang telah dipelajarinya dengan materi yang sedang dipelajarinya (Faridah, 2004).

Sebagian besar siswa SMA sampai saat ini masih beranggapan bahwa

mata pelajaran kimia merupakan mata pelajaran yang sulit. Iskandar (2002)

berpendapat bahwa faktor yang menyebabkan ilmu kimia sulit dipelajari karena

adanya beberapa karakteristik ilmu kimia, yaitu (1) ilmu kimia memerlukan

kemampuan berfikir abstrak untuk bahan-bahan kajian misalnya, ikatan kimia,

struktur atom dan molekul; (2) ilmu kimia memerlukan penguasaan terhadap

matematika misalnya dalam kajian termokimia, laju reaksi dan stoikiometri; (3)

dalam mempelajari ilmu kimia diperlukan daya ingat yang kuat dan logika yang

mantap; (4) ilmu kimia terdiri dari konsep-konsep yang abstrak, dimana konsep-
3

konsep itu berjenjang, berkembang dari yang sederhana menuju konsep-konsep

yang lebih kompleks.

Berdasarkan fakta-fakta yang dijumpai dilapangan menunjukkan bahwa

siswa masih mengalami kesulitan dalam memahami konsep, materi, dan kesulitan

dalam mengerjakan atau menyelesaikan soal-soal. Kesulitan-kesulitan ini dapat

diatasi dengan cara mencari solusi terhadap akar permasalahan yang menjadi

faktor penyebab kesulitan siswa dalam proses belajar.

Materi stoikiometri adalah salah satu materi dasar ilmu kimia yang sulit

dipahami oleh siswa. Materi stoikiometri adalah materi yang meliputi massa atom

relatif, massa molekul relatif, konsep mol, dan tetapan Avogadro. Konsep massa

atom relatif dan massa molekul relatif bersifat abstrak karena tidak mudah dalam

menghitung massa suatu atom ataupun molekul. Konsep yang abstrak, yang

berjenjang, dan saling berkaitan menyebabkan banyak siswa yang mengalami

kesulitan dalam mempelajari stoikiometri.

Materi stoikiometri cukup sulit di pahami siswa dibandingkan materi

lainnya. Fakta mengindikasikan bahwa siswa mengalami kesulitan belajar

sehingga hasil belajar siswa menjadi kurang maksimal. Agar siswa bisa dibantu

dengan tepat dalam meminimalisir kesulitannya, terlebih dahulu harus mengetahui

bagaimana tingkat kesulitan belajar yang dialami siswa serta faktornya. Materi

stoikiometri ditingkat SMA dianggap sulit bagi kebanyakan siswa . Hal ini sesuai

dengan yang dilaporkan oleh beberapa peneliti diantaranya Boujaoude & Barakat

(2003), Muntari (2007), Setianing (2009) serta (Johnston) dalam Sirhan (2007)

Konsep dalam stoikiometri yang dirasa paling sulit bagi siswa adalah konsep
4

mol, rumus algoritmik, dan persamaan reaksi. Pokok bahasan stoikiometri

terutama persamaan reaksi dan konsep mol penting dipahami siswa agar dapat

menguasai konsep-konsep materi kimia selanjutnya (Zakiyah, dkk: 2018).

Selain itu, kondisi pandemi virus corona (covid-19) dinilai turut

berpengaruh terhadap kualitas pendidikan diIndonesia. Proses pelaksanaan

pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang diterapkan saat ini menjadi kesulitan tersendiri

bagi guru maupun siswa. Para siswa harus melaksanakan proses belajar jarak

jauh tanpa sarana dan prasarana memadai dirumah. Fasilitas ini sangat penting

untuk kelancaran proses dalam pembelajaran online yang akan memudahkan

murid untuk menyimak pembelajaran online. Kendala selanjutnya yaitu siswa

belum ada pengalaman atau budaya belajar jarak jauh karena selama ini sistem

belajar dilaksanakan melalui tatap muka, siswa terbiasa berada disekolah untuk

berinteraksi dengan teman-temannya dan bertatap muka dengan gurunya. Dengan

adanya metode pembelajaran jarak jauh menbuat para murid perlu waktu untuk

beradaptasi dan mereka menghadapi perubahan baru yang secara tidak langsung

akan mempengaruhi daya serap belajar mereka (Agus,dkk: 2020).

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul : “Identifikasi Kesulitan Belajar Siswa

SMA Pada Materi Stoikiometri”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan peneliti di

atas, maka dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Kesulitan apa sajakah yang teridentifikasi pada siswa SMA dalam


5

mempelajari materi stoikiometri?

2. Apa penyebab kesulitan yang dialami siswa SMA dalam mempelajari materi

stoikiometri?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka yang menjadi tujuan dalam

penelitian ini adalah untuk:

a. Mengetahui kesulitan apa saja yang teridentifikasi pada siswa SMA dalam

mempelajari materi stoikiometri.

b. Mengetahui penyebab kesulitan yang dialami siswa SMA dalam mempelajari

materi stoikiometri. .

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan pada penelitian ini yaitu:

a. Manfaat Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

atau memperluas konsep-konsep, menambah wawasan serta pengetahuan tentang

teori-teori ilmu pengetahuan dari penelitian sesuai dengan bidang ilmu kimia

dalam suatu penelitian.

b. Manfaat Secara Praktis

1) Manfaat bagi guru

Menambah pengetahuan baru dalam mengajar materi stoikiomeri untuk dapat

mengatasi kesulitan belajar siswa.

2) Manfaat bagi siswa


6

Dapat mengatasi kesulitan belajar pada materi stoikiometri sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar.

3) Manfaat bagi sekolah

Dapat meningkatkan akreditasi sekolah SMA tempat penelitian.

4) Manfaat bagi peneliti

Manfaat bagi peneliti adalah untuk menambah pengetahuan bagi peneliti

mengenai kesulitan belajar siswa pada materi stoikiometri.

1.5 Kajian Terdahulu yang Relavan

Beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengenai

identifikasi kesulitan yang dialami dalam mempelajari materi kimia

menunjukkan bahwa kesulitan belajar disebabkan oleh banyak faktor.

Diantaranya penelitian yang dilakukan oleh oleh Erika Istiyani mengenai

Analisis Kesulitan Belajar Kimia Siswa Di Sman X Kota Tangerang Selatan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesulitan belajar kimia siswa

di SMAN X Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini dilakukan pada semester

genap pada tahun pelajaran 2013/2014. Metode yang digunakan pada penelitian

ini adalah metode deskriptif kualitatif. Sampel diambil secara purposive

sampling. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui instrumen kuesioner

yang kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan

persentase skor rata-rata sebesar 70,15 yang termasuk ke dalam kategori sedang.

Sedangkan rata-rata untuk tiap indikator yang teridentifikasi menyebabkan

kesulitan belajar siswa pada Mata Pelajaran Kimia diantaranya faktor fisiologis

(jasmani/panca indera) sebesar 74,5% (kategori tinggi), psikologi 69,78%


7

(kategori sedang), aspek sosial 68% (kategori sedang), sarana dan prasarana

58,75% (kategori sedang), metode belajar 77% (kategori tinggi), dan guru

sebesar 77,17% (Kategori tinggi).

Dari penjelasan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kesulitan

belajar terjadi karena banyak faktor, baik dari faktor eksternal maupun internal.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Erika, kesulitan belajar pada pelajaran

kimia dipengaruhi oleh guru. Guru adalah saah satu faktor yang mempengaruhi

keberhasilan dan kesulitan belaar yang dialami siswa.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh zakiyyah, dkk mengenai

Analisis Dampak Kesulitan Siswa Pada Materi Stoikiometri Terhadap Hasil

Belajar Termokimia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui untuk

mengetahui kesulitan konsep apa saja yang dialami siswa dalam memahami

stoikiometri dan pengaruh kesulitan stoikiometri yang dialami siswa

terhadap hasil belajar pada materi termokimia. Hasil penelitian ini

menunjukan bahwa beberapa konsep materi stoikiometri yang dianggap sulit

oleh siswa adalah konsep persamaan reaksi, konsep mol, dan konsep

perhitungan dalam persamaan reaksi dan ada pengaruh kesulitan

pemahaman materi stoikiometri yang dialami siswa terhadap hasil belajar

pada materi termokimia.

Penelitian selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan Lusy ELA Sakti

dan Alizar Ulianas mengenai Deskripsi Kesulitan Belajar Siswa SMA Pada

Materi Stoikiometri. Setelah diteliti, didapati bahwa hasil penelitian ini

menunjukkan kesulitan belajar siswa pada materi stoikiometri dikelas XI MIPA


8

2 SMAN 4 Kerinci berada pada kategori sangat tinggi. Tingkat kesulitan belajar

siswa paling tinggi terdapat pada indikator 9 yaitu menentukan banyaknya zat

dalam campuran (% massa, % volume, molalitas, dan fraksimol). Faktor

penyebab kesulitan belajar yang dialami siswa pada materi stoikiometri di kelas

XI MIPA 2 SMAN 4 Kerinci disebabkan karena siswa tidak berminat, tidak

termotivasi, dan tidak berbakat.

Penelitian selanjutnya adalah penelitian Andhiena Miftamumtaza

Noorarnie, dkk, mengenai Analisis Kesalahan Siswa Dalam Mengerjakan Soal

Stoikiometri Melalui Langkah Polya. Penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis jenis kesalahan yang dominan atau sering terjadi pada siswa dalam

mengerjakan soal stoikiometri melalui langkah Polya. Berdasarkan hasil

penelitian, kesalahan yang lebih dominan dilakukan oleh 6 siswa sebagai subjek

penelitian adalah (i) kesalahan konsep sebanyak 33% yang disebabkan siswa

tidak memahami konsep yang dipakai untuk menyelesaikan soal. Kesalahan lain

yang dilakukan oleh siswa antara lain: (ii) kesalahan menggunakan data

sebanyak 3%; (iii) kesalahan teknis sebanyak 10% yang disebabkan siswa

kurang teliti dalam melakukan perhitungan; (iv) kesalahan penarikan

kesimpulan sebanyak 54% karena siswa salah dalam menyimpulkan hasil

akhirnya serta siswa tidak memeriksa kembali jawabannya. Jadi, dari kelima

penelitian mengenai kesulitan belajar siswa pada materi stoikiometri dapat

disimpulkan bahwa materi stoikiometri merupakan materi yang sulit bagi

sebagian besar siswa.


9

1.6 Defenisi Operasional

Untuk menghindari kekeliruan memahami istilah-istilah yang terdapat

dalam skripsi ini, maka perlu diberikan penjelasan terhadap istilah-istilah tersebut

yaitu:

1. Identifikasi

Identifikasi adalah kegiatan yang mencari, mengumpulkan, menemukan,

meneliti, mendaftarkan, mencatat data dan informasi dari kebutuhan lapangan

untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. Dengan adanya identifikasi ini

akan menemukan kesulitan belajar yang terjadi pada siswa serta faktor yang

mempengaruhinya. Identifikasi yang penulis maksud dalam penulisan skripsi

ini adalah mencari dan mengumplkan informasi atau data mengenai kesulitan

yang dialami siswa dalam mempelajari materi stoikiometri.

2. Kesulitan Belajar

Kesulitan belajar adalah suatu keadaan yang menyebabkan siswa tidak dapat

belajar sebagaimana mestinya. Kesulitan belajar yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah kesusahan atau ketidakmampuan siswa dalam memahami

dan mempelajari materi stoikiometri

3. Materi Stoikiometri

Stoikiometri adalah ilmu kimia yang mempelajari kuantitas suatu zat, meliputi

massa, jumlah mol, volume, dan jumlah partikel. Materi stoikiometri yang

penulis maksud dalam penulisan skripsi ini adalah materi yang dielajari siswa

di kelas X dan merupakan bagian dari sub materi yang terdapat pada pelajaran

Kimia.

Anda mungkin juga menyukai