A. Judul Penelitian
B. Latar Belakang
Kimia merupakan salah satu mata pelajaran di bidang sains. Mata pelajaran
kimia di kelas X merupakan mata pelajaran yang masih baru bagi siswa, sebab
mereka baru mendapatkan materi kimia secara utuh sebagai suatu mata pelajaran di
Sekolah Menengah Atas (SMA). Hal ini tidak menutup kemungkinan akan adanya
kesulitan bagi mereka dalam mengikuti proses belajar kimia, sehingga kimia
dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit dan menjadi salah satu mata pelajaran
yang kurang disenangi oleh siswa SMA.
Salah satu materi pada mata pelajaran kimia yang dianggap sulit oleh siswa
adalah materi ikatan kovalen. Menurut guru kimia SMA Negeri 1 Boyolali,
kesulitan siswa pada materi ikatan kovalen adalah kesulitan dalam menentukan
jenis ikatannya dan kesulitan dalam menjelaskan proses pembentukan dari ikatan
kovalen tersebut. Siswa banyak yang tidak bisa membedakan antara ikatan kovalen
rangkap satu, ikatan kovalen rangkap dua, dan ikatan kovalen rangkap tiga.
Berdasarkan dari Standar Ketuntasan Belajar ( SKB), hanya 30 % siswa SMA 1
Boyolali yang sudah berhasil dalam mencapai ketuntasan belajar untuk materi
ikatan kovalen dengan Standar Ketuntasan Belajar ( SKB ) 60.
Selain itu, berdasarkan hasil wawancara dari 10 orang siswa SMA Negeri 1
Boyolali menunjukkan bahwa guru kimia sering menggunakan metode diskusi dan
selalu memberikan latihan soal di kelas. Metode yang digunakan guru dalam
mengajar ini sudah cukup baik, tapi guru tidak mengetahui apakah semua siswa bisa
mengerjakan soal latihan yang diberikan karena guru tidak mengecek setiap siswa.
Dengan kata lain guru tidak bisa mengetahui sejauhmana pemahaman semua siswa
tentang materi ikatan kovalen tersebut. Guru selalu memberikan PR diakhir
pelajaran tetapi guru tersebut tidak pernah memeriksanya sehingga dapat
menurunkan motivasi siswa untuk mengikuti pelajaran dan juga dapat membuat
siswa malas untuk membuat PR.
Jumlah soal PR yang diberikan kepada siswa tidak perlu terlalu banyak, tapi
seperlunya saja. PR yang banyak ditambah lagi dengan beban pelajaran dan tugas-
tugas lainnya justru berakibat negative pada anak. Dalam hal ini David Baker dan
Gerald Le Tendre ( Gunawan, 2007) mengungkapkan bahwa:
C. Masalah Penelitian
D. Hipotesis Penelitian
Adanya perbedaan hasil belajar antara siswa yang diberi PR dengan adanya
umpan balik dengan siswa yang diberi PR tanpa adanya umpan balik di SMA
Negeri 1 Boyolali.
E. Tujuan Penelitian
Secara umum, tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
pemberian PR dengan adanya umpan balik terhadap hasil belajar siswa pada materi
ikatan kovalen. Secara khusus tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah :
1. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara siswa yang diberi PR dengan
adanya umpan balik dan siswa yang diberi PR tanpa adanya umpan balik pada
materi ikatan kovalen.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
Penelitian ini merupakan sarana bagi peneliti dalam menambah wawasan ilmu
pengetahuan sekaligus menerapkan ilmu-ilmu pengetahuan yang diterima dalam
perkuliahan. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan peneliti untuk berpikir objektif.
2. Bagi guru
Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai salah satu informasi dan masukan
bagi para guru terutama guru kimia dalam pelaksanaan pembelajaran guna
meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa secara aktif dan mandiri. Selain
itu, dapat juga memberikan alternatif bagi guru dalam mengajarkan materi
ikatan kovalen ditengah sedikitnya jam pelajaran.
3. Bagi siswa
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa
serta memberikan kesempatan kepada siswa agar aktif, kreatif, kritis dan
mandiri sehingga pemahaman materi dan hasil belajar dalam pembelajaran
kimia akan lebih meningkat.
Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan motivasi kepada pihak
sekolah untuk meningkatkan kualitas kelulusan siswanya dan juga dapat
memberikan gambaran dalam upaya perbaikan mutu pembelajaran khususnya
mata pelajaran kimia.
5. Bagi pembaca
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan dapat digunakan
sebagai bahan acuan jika meneliti tentang objek yang sama sekaigus sebagai
sumber pemikiran.
1. Variabel penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (1998:96), yang dimaksud dengan variabel
penelitian adalah “objek penelitian, atau apa yang menjadi titk perhatian suatu
penelitian”. Menurut Sugiyono (2000:20), Variabel penelitian adalah “ suatu
atribut atau sifat atau aspek dari orang maupun objek yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan ditarik
kesimpulannya. Menurut Kountur (2005) variabel adalah bentuk atau konsep
yang dapat diukr. Adapun dalam penelitian ini akan dikemukakan ada beberapa
variabel, yaitu :
a. Variabel Utama
i. Variabel bebas
Adapun hal- hal yang harus dikontrol dalam penelitian ini adalah :
1. Soal pretest
2. Soal posttest
2. Definisi operasional
a. Pengaruh
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 1997 ) pengaruh adanya daya yang
ada atau timbul dari suatu ( orang / benda ) yang ikut membentuk watak
kepercayaan atau perbuatan seseorang. Pengaruh yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah tingkat kemampuan siswa setelah diberikan
pembelajaran dengan PR yang diukur dengan tes hasil belajar.
c. Hasil belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh oleh siswa terhadap proses
belajar mengajar di sekolah yang dinyatakan dengan angka dan diukur
dengan menggunakan tes hasil belajar. Yang di maksud dengan hasil belajar
dalam penelitian ini adalah skor post- test yang diperoleh siswa setelah
mempelajari materi ikatan kovalen.
Materi ikatan kovalen adalah salah satu materi pelajaran kimia kelas X yang
disampaikan pada semester ganjil menurut kurikulum 2004.
H. Kerangka Pemikiran
1. Kerangka teori
4) Manfaat memberi PR
4. Sukar untuk memberikan tuga secara individu dengan bakat, minat dan
kemampuan siswa sendiri.
(Pakhrudin, 1985)
6).Upaya Mengaktifkan Pemberian PR
4. Upayakan agar siswa tahu tentang alat dan cara menilai hasil pekerjaan
tersebut sehingga akan mengurangi bayaknya kesalahan dan rendahnya
nilai.
2. Kerangka Konsep
Sekolah adalah suatu tempat untuk mencari ilmu pengetahuan, teman dan
sebagai tempat persaingan baik dalam belajar maupun pengembangan diri siswa.
Mulai dari awal masa pendidikan formal, seorang anak belajar dalam suasana
kompetisi dan harus berjuang keras memenangkan kompetisi untuk bisa naik kelas
atau lulus.
Salah satu cara pengajaran yang dapat memantapkan pemahaman siswa dalam
proses belajar mengajar adalah cara pengajaran dengan pemberian PR yang disertai
dengan adanya umpan balik. Cara pengajaran ini banyak nilai positifnya antara lain :
dapat memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar, pengetahuan dan
pemahaman siswa akn menjadi lebih mandalam karen dengan mengerjakan akan
meninggalkan kesan dalm ingatan siswa, mempersiapkan diri siswa pada pelajaran
yang akan datang, memperluas pengetahuan, menguatkan pengetahuan yang telah
siswa pelajari di kelas. dan dapat membuat siswa merasa dihargai.
Ikatan kovalen sering disebut juga dengan ikatan homopolar. Ikatan kovalen
adalah ikatan yang terjadi karena penggunaan bersama pasangan elektron oleh dua
atom yang berikatan. Ikatan kovalen biasanya terjadi antara atom nonlogam dengan
atom nonlogam. Penggunaan bersama pasangan elektron biasanya menggunakan
notasi titik elektron atau dikenal dengan struktur Lewis. Contoh senyawa yang
berikatan kovalen adalah HF, CH4, NH3, H2, dan lain- lain.
Pembentukan molekul H2
1H = Hx ( penggambaran elektron memakai tanda silang )
1H = H ( penggambaran elektron memakai tanda titik )
Tanda titik dan silang menunjukkan elektron berasal dari atom yang berbeda.
Jika kedua atom membentuk molekul molekul H2, jumlah elektron yang
melingkari kedua atom adalah 2.
H. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Jadi metode dalam suatu penelitian dapat diartikan sebagai suatu cara yang
dapat dipergunakan oleh seorang peneliti untuk memecahkan masalah itu metode
yang dapat digunakan oleh seorang peneliti harus tepat dan sesuai dengan
permasalahan yang akan diteliti.
2. Metode Deskriptif
3. Metode Historis
4. Metode Eksperimen
2. Bentuk Penelitian
Rancangan Penelitian
R2 T1 X T2
R2 T3 C T4
Keterangan :
R1 : kelas eksperimen
R2 : kelas kontrol
T1 dan T2 : pretest
T3 dan T4 : protest
3. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Boyolali
yang terdiri atas empat kelas yaitu kelas XA, XB, XC, dan XD.
4. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari populasi. Yang menjadi sampel adalah 2 kelas
dari kelas X. Sampel ditemukan dengan cara statifed random sampling. Metode ini
mengelompokkan populasi kedalam beberapa kelompok yang memiliki kesamaan
ciri-ciri kemudian memilih secara simpel random sampling anggota populasi dari
msing- masing kelompok (Kounter, 2005). Kesamaan ciri- ciri yang dimaksud di
sini adalah rata- rata nilai ulangan kimia siswa kelas X pada semeser ganjil tahun
ajaran 2009/2010. Kelas yang terpilih menjadi sampel dalam penelitian ini adalah
kelas XA dan kelas XB. Kemudian dilakukan pengundian untuk menentukan kelas
kontrol dan kelas eksperimen. Kelas kontrol adalah kelas XA dan kelas XB
menjadi kelas eksperimen.
Agar data dapat diperoleh secara objektif, maka diperlukan teknik pengumpulan
data yang sesuai dengan tujuan.
Menurut Hadari Nawawi (2005: 94) dalam suatu penelitian terdapat cara
atau teknik yang dapat ditempuh yaitu :
1. Tahap Persiapan
a) Melakukan observasi di kelas dan mencri rata- rata nilai ulangan ikatan
kovalen siswa kelas X SMA Negeri 1 Boyolali tahun ajaran 2009/2010.
2. Tahap Pelaksanaan
a) Mencari informasi tentang rata- rata hasil ulangan kimia semester ganjil
siswa kelas X tahun ajaran 2009/2010 untuk menentukan sampel.
c) Memberikan perlakuan :
1) Pemberian Skor
DAFTAR PUSTAKA
Husein Umar. (2004). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT
Raja Grafindo
Nana Sudjana. (2002). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.