METODOLOGI PENELITIAN
Dosen Pengampu :
1. Dra. Yusnidar,M.Pd
2. Dr. Dra. Wilda Syahri,M.Pd
Disusun Oleh :
Sinta Marliya (A1C119002)
1. Silahkan rumuskan suatu permasalahan yg layak untuk diteliti yang berkaitan dengan
tuntutan kurikulum tsb, dan berikan alasan anda mengapa masalah tsb yg dipilih,
silahkan ditinjau dari aspek urgensinya dan aspek manfaat
2. Rumuskan permasalahan yg anda pilih tsb menjadi judul penelitian, kemudian dari
judul tsb, tentukan variabel dan hipotesisnya.
3. Dari kajian aspek mana saja , anda turunkan hipotesis tsb?
4. Rumuskan komponen utama yg harus dibahas dalam BAB 1 dan BAB 2
5. Berikan analisi singkat tentang instrument yg berhubungan dengan masalah yg telah
anda rumuskan di soal no 1
1. Usaha pemerintah meningkatkan hasil belajar siswa dari tahun ke tahun sudah dilaku-
kan, tetapi kenyataannya hasil belajar siswa masih rendah. Rendahnya hasil belajar
siswa di sekolah-sekolah di Indonesia dibuktikan oleh hasil survei yang dilaksanakan
oleh TIMSSR (The Third International Matematic and Science Study–Repeat).
Indonesia mengikuti TIMSS pertama kali pada tahun 1999, menyusul kemudian tahun
2003, dan terakhir tahun 2007. Pada TIMSS 1999, ternyata dari 38 negara peserta siswa
SLTP, siswa Indonesia hanya mampu menduduki ranking ke-34.
Dari paparan yang sudah diberikan terlihat jelas bahwa hasil belajar siswa belum
mengalami kemajuan, terutama pembelajaran IPA yang Sebagian besar siswa
mengatakan pelajaran ini sulit, bahkan Sebagian dari mereka mengatakan kurang
menarik, namun apakah semua siswa beranggapan demikian? Tentu tidak, karena
Sebagian siswa lainnya menganggap pembelajaran IPA terkhusus materi Kimia sangat
asik dan mudah dipahami, dari permasalahan ini tentu ada faktor- faktor yang
mempengaruhi tingkat hasil belajar siswa. Rendahnya hasil belajar siswa, khususnya
pada pelajaran IPA, disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
a) Pendekatan guru dalam pembelajaran selalu berorientasi pada penyelesaian
soal-soal
b) Model pembelajaran yang diterapkan bersifat konvensional
c) Guru berlomba-lomba memenuhi target kurikulum
Model pembelajaran konvensional yang dilakukan guru sangat kental dengan
transfer pengetahuan dan lebih menekankan pada latihan soal yang sifatnya hitungan.
Pembelajaran seperti ini mendorong siswa belajar hafalan (learning by rote) yang
kurang memfasilitasi belajar pemahaman yang mendalam.
Berkaitan dengan masalah-masalah pembelajaran dan hasil belajar yang telah
dicapai , ditemukan permasalahan antara lain, sebagai berikut.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka ada beberapa masalah diantaranya
adalah:
• Hasil belajar IPA khususnya Kimia sampai saat ini belum sesuai harapan.
• Minat belajar yang berbeda dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
• Kemampuan awal siswa yang berbeda dapat mempengaruhi hasil belajar
siswa.
• Motivasi siswa yang berbeda dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
• Kesiapan siswa dalam proses belajar mengajar masih kurang.
• Siswa lebih tertarik dengan pelajaran menghafal dari pada pelajaran yang
banyak memahami konsep dan memecahkan masalah.
• Pelajaran IPA khususnya Kimia merupakan pelajaran yang ditakuti atau
dibenci oleh banyak siswa.
• Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran masih kurang.
• Perhatian dan pengawasan terhadap siswa atau anak, kerap kali dilupakan
oleh orang tua.
Berdasarkan uraian di atas, maka secara korelasional dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Adakah kontribusi minat belajar, kemampuan awal siswa dan motivasi siswa
terhadap hasil belajar Kimia ?
2. Adakah kontribusi minat belajar terhadap hasil belajar Kimia?
3. Adakah kontribusi kemampuan awal siswa terhadap
hasil belajar Kimia ?
4. Adakah kontribusi motivasi belajar siswa terhadap
hasil belajar Kimia ?
2. Judul : Pengaruh Blended Learning Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas X
SMAN 2 Bungo
Variabel Bebas : Pengaruh Blended Learning
Variabel Terikat : Hasil Belajar Kimia
Hipotesis dalam analisis kasus ini, yang mana hipotesisnya adalah sebagai berikut :
H0 : Tidak Adanya pengaruh antara keterlaksanaan Blended Learning Terhadap Hasil
Belajar Kimia Siswa Kelas X SMAN 2 Bungo
Ha : Adanya pengaruh antara keterlaksanaan Blended Learning Terhadap Hasil Belajar
Kimia Siswa Kelas X SMAN 2 Bungo
3. Data hasil penelitian dianalisis secara bertahap sesuai dengan fungsi analisis, yaitu
sebagai penguji hipotesis. Hipotesis yang diuji adalah
1) Ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang dibelajarkan menggunakan
blended learning dan pembelajaran langsung,
2) Ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang memiliki kemandirian tinggi
dan kemandirian rendah,
3) Ada interaksi antara hasil belajar dan kemandirian siswa dilihat dari hasil
belajar siswa. Uji normalitas dan uji homogenitas terhadap data yang akan
dianalisis dilakukan sebagai persyaratan untuk uji hipotesis. Uji hipotesis
menggunakan ANAVA faktorial 2x2. Hasil uji ANAVA dilanjutkan dengan
uji lanjut menggunakan uji Tukey untuk melihat perbedaan hasil belajar siswa
yang memiliki kemandirian tinggi dan rendah pada penerapan blended learning
dan pembelajaran langsung.
4.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian
1.7 Ruang Lingkup Penelitian
Hasil belajar merupakan bagian akhir dari proses belajar dengan kata lain
tujuan dari belajar adalah mendapat hasil yang baik. Banyak siswa yang
mengalami masalah dalam belajar akibatnya hasil belajar yang dicapai rendah.
Untuk mengatasi hal tersebut perlu ditelusuri faktor yang mempengaruhi hasil
belajar diantaranya motivasi belajar, minat belajar dan tingkat kemampuan awal
siswa.
2. Manfaat Praktis
Dari hasil-hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat dari segi praktis,
antara lain:
Hasil belajar yang dicapai siswa dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu
faktor internal dan eksternal. Penyebab utama kesulitan belajar (learning
disabilities) adalah faktor internal yaitu diantaranya minat, bakat, motivasi,
tingkat intelegensi, sedangkan penyebab utama problema belajar (learning
problems) adalah faktor eksternal antara lain berupa strategi pembelajaran yang
keliru, pengelolaan kegiatan belajar yang tidak membangkitkan motivasi belajar
anak, maupun faktor lingkungan yang sangat berpengaruh pada prestasi belajar
yang dicapai oleh siswa.