Anda di halaman 1dari 15

UJIAN TENGAH SEMESTER

METODOLOGI PENELITIAN

Dosen Pengampu :
1. Dra. Yusnidar,M.Pd
2. Dr. Dra. Wilda Syahri,M.Pd

Disusun Oleh :
Sinta Marliya (A1C119002)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2022
Deskripsi tuntutan riset;

Salah satu permasalahan dalam pembelajaran saat ini adalah merumuskan,


mengimplementasikan dan atau mengembangkan perangkat pembelajaran sehingga adanya
integrasi antara riset dan pembelajaran. Berdasarakan tuntutan pendidikan kita yg tertuang
dalam kurikulum tsb, maka:

1. Silahkan rumuskan suatu permasalahan yg layak untuk diteliti yang berkaitan dengan
tuntutan kurikulum tsb, dan berikan alasan anda mengapa masalah tsb yg dipilih,
silahkan ditinjau dari aspek urgensinya dan aspek manfaat
2. Rumuskan permasalahan yg anda pilih tsb menjadi judul penelitian, kemudian dari
judul tsb, tentukan variabel dan hipotesisnya.
3. Dari kajian aspek mana saja , anda turunkan hipotesis tsb?
4. Rumuskan komponen utama yg harus dibahas dalam BAB 1 dan BAB 2
5. Berikan analisi singkat tentang instrument yg berhubungan dengan masalah yg telah
anda rumuskan di soal no 1
1. Usaha pemerintah meningkatkan hasil belajar siswa dari tahun ke tahun sudah dilaku-
kan, tetapi kenyataannya hasil belajar siswa masih rendah. Rendahnya hasil belajar
siswa di sekolah-sekolah di Indonesia dibuktikan oleh hasil survei yang dilaksanakan
oleh TIMSSR (The Third International Matematic and Science Study–Repeat).
Indonesia mengikuti TIMSS pertama kali pada tahun 1999, menyusul kemudian tahun
2003, dan terakhir tahun 2007. Pada TIMSS 1999, ternyata dari 38 negara peserta siswa
SLTP, siswa Indonesia hanya mampu menduduki ranking ke-34.
Dari paparan yang sudah diberikan terlihat jelas bahwa hasil belajar siswa belum
mengalami kemajuan, terutama pembelajaran IPA yang Sebagian besar siswa
mengatakan pelajaran ini sulit, bahkan Sebagian dari mereka mengatakan kurang
menarik, namun apakah semua siswa beranggapan demikian? Tentu tidak, karena
Sebagian siswa lainnya menganggap pembelajaran IPA terkhusus materi Kimia sangat
asik dan mudah dipahami, dari permasalahan ini tentu ada faktor- faktor yang
mempengaruhi tingkat hasil belajar siswa. Rendahnya hasil belajar siswa, khususnya
pada pelajaran IPA, disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
a) Pendekatan guru dalam pembelajaran selalu berorientasi pada penyelesaian
soal-soal
b) Model pembelajaran yang diterapkan bersifat konvensional
c) Guru berlomba-lomba memenuhi target kurikulum
Model pembelajaran konvensional yang dilakukan guru sangat kental dengan
transfer pengetahuan dan lebih menekankan pada latihan soal yang sifatnya hitungan.
Pembelajaran seperti ini mendorong siswa belajar hafalan (learning by rote) yang
kurang memfasilitasi belajar pemahaman yang mendalam.
Berkaitan dengan masalah-masalah pembelajaran dan hasil belajar yang telah
dicapai , ditemukan permasalahan antara lain, sebagai berikut.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka ada beberapa masalah diantaranya
adalah:
• Hasil belajar IPA khususnya Kimia sampai saat ini belum sesuai harapan.
• Minat belajar yang berbeda dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
• Kemampuan awal siswa yang berbeda dapat mempengaruhi hasil belajar
siswa.
• Motivasi siswa yang berbeda dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
• Kesiapan siswa dalam proses belajar mengajar masih kurang.
• Siswa lebih tertarik dengan pelajaran menghafal dari pada pelajaran yang
banyak memahami konsep dan memecahkan masalah.
• Pelajaran IPA khususnya Kimia merupakan pelajaran yang ditakuti atau
dibenci oleh banyak siswa.
• Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran masih kurang.
• Perhatian dan pengawasan terhadap siswa atau anak, kerap kali dilupakan
oleh orang tua.
Berdasarkan uraian di atas, maka secara korelasional dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Adakah kontribusi minat belajar, kemampuan awal siswa dan motivasi siswa
terhadap hasil belajar Kimia ?
2. Adakah kontribusi minat belajar terhadap hasil belajar Kimia?
3. Adakah kontribusi kemampuan awal siswa terhadap
hasil belajar Kimia ?
4. Adakah kontribusi motivasi belajar siswa terhadap
hasil belajar Kimia ?
2. Judul : Pengaruh Blended Learning Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas X
SMAN 2 Bungo
Variabel Bebas : Pengaruh Blended Learning
Variabel Terikat : Hasil Belajar Kimia

Hipotesis dalam analisis kasus ini, yang mana hipotesisnya adalah sebagai berikut :
H0 : Tidak Adanya pengaruh antara keterlaksanaan Blended Learning Terhadap Hasil
Belajar Kimia Siswa Kelas X SMAN 2 Bungo
Ha : Adanya pengaruh antara keterlaksanaan Blended Learning Terhadap Hasil Belajar
Kimia Siswa Kelas X SMAN 2 Bungo

3. Data hasil penelitian dianalisis secara bertahap sesuai dengan fungsi analisis, yaitu
sebagai penguji hipotesis. Hipotesis yang diuji adalah
1) Ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang dibelajarkan menggunakan
blended learning dan pembelajaran langsung,
2) Ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang memiliki kemandirian tinggi
dan kemandirian rendah,
3) Ada interaksi antara hasil belajar dan kemandirian siswa dilihat dari hasil
belajar siswa. Uji normalitas dan uji homogenitas terhadap data yang akan
dianalisis dilakukan sebagai persyaratan untuk uji hipotesis. Uji hipotesis
menggunakan ANAVA faktorial 2x2. Hasil uji ANAVA dilanjutkan dengan
uji lanjut menggunakan uji Tukey untuk melihat perbedaan hasil belajar siswa
yang memiliki kemandirian tinggi dan rendah pada penerapan blended learning
dan pembelajaran langsung.

4.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian
1.7 Ruang Lingkup Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA


2.1 Konsep Blended Learning
2.1.1 Pengertian Blended Learning
2.1.2 Karakteristik Blended Learning
2.1.3 Tujuan Blended Learning
2.1.4 Manfaat Blended Learning
2.2 Hasil Belajar Kimia
2.2.1 Pengertian Hasil Belajar Kimia
2.2.2 Faktor – factor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Kimia
2.2.3 Macam- macam Hasil belajar Kimia
2.3 Penelitian yang Relevan
2.4 Kerangka Pikir
2.5 Hipotesis Penelitian
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Rendahnya hasil belajar siswa Indonesia dapat pula tercermin dari index
pengembangan sumber daya manusia (Human Development Index/HDI) dan
Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM adalah ukuran perbandingan
harapan hidup, melek huruf, pendidikan, dan standar hidup untuk negara di
seluruh dunia. IPM Indo- nesia pada tahun 2009 berada pada urutan ke-96 dari
175 negara. Ini menunjukkan bahwa Indone- sia tergolong negara berkembang.
Sementara itu, menurut HDI untuk Asia Timur dan Pasifik, Indonesia tergolong
10 negara terendah.

Rendahnya hasil belajar siswa, khususnya pada pelajaran IPA, disebabkan


oleh beberapa faktor, yaitu: (1) pendekatan guru dalam pembelajaran selalu
berorientasi pada penyelesaian soal-soal (2) model pembelajaran yang
diterapkan bersifat konvensional; dan (3) guru berlomba-lomba memenuhi
target kurikulum Model pembelajaran konvensional yang dilakukan guru sangat
kental dengan transfer pengetahuan dan lebih menekankan pada latihan soal
yang sifatnya hitungan. Pembelajaran seperti ini mendorong siswa bela- jar
hafalan (learning by rote) yang kurang memfasilitasi belajar pemahaman yang
mendalam.

Pelajaran IPA berperan penting dalam bidang pendidikan. Di tingkat SMA,


pelajaran IPA dipilah menjadi pelajaran Fisika, Kimia, dan Biologi. Khususnya
pelajaran Kimia, materinya sebagian besar bersifat abstrak. Struktur atom,
sistem periodik, ikatan kimia, stokiometri, redoks, larutan elektrolit dan non
elektrolit, serta senyawa hidrokarbon adalah topik-topik pembe- lajaran kimia
yang sarat dengan konsep yang bersifat abstrak. Dari sudut pandang ilmu kimia,
semua topik tersebut tidak cukup dikaji dari aspek makroskopis karena topik-
topik tersebut memiliki tingkat keabstrakan yang tinggi. Jika pengkajian materi
pembelajaran tidak tepat, maka materi yang bersifat abstrak dapat membuat
siswa mengalami miskonsepsi. Materi kimia yang bersifat abstrak inilah yang
menye- babkan siswa sulit mempelajari .

Hasil belajar merupakan bagian akhir dari proses belajar dengan kata lain
tujuan dari belajar adalah mendapat hasil yang baik. Banyak siswa yang
mengalami masalah dalam belajar akibatnya hasil belajar yang dicapai rendah.
Untuk mengatasi hal tersebut perlu ditelusuri faktor yang mempengaruhi hasil
belajar diantaranya motivasi belajar, minat belajar dan tingkat kemampuan awal
siswa.

Sesuatu yang dilakukan dengan penuh minat akan menghasilkan sesuatu


yang lebih baik. Sehubungan dengan itu seseorang yang berminat terhadap
matematika maka akan mendapatkan hasil kimia yang baik. Motivasi juga
merupakan dorongan-dorongan yang menggerakkan seseorang atau kelompok
orang untuk melakukan sesuatu tindakan tertentu agar mencapai tujuan yang
dikehendaki dan mendapatkan kepuasan dengan perbuatannya. Jadi motivasi
belajar adalah dorongan atau pemberi semangat kepada individu yang
melakukan kegiatan belajar supaya prestasinya menjadi lebih baik.

Dalam seluruh proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan


kegiatan yang paling pokok. Berarti berhasil tidaknya percapaian tujuan
pendidikan banyak beergantung pada bagaimana proses belajar yang dialami
oleh siswa sebagai anak didik. Belajar merupakan proses dari pada
perkembangan hidup manusia. Dengan belajar, manusia melakukan perubahan-
perubahan kualitatif individu, sehingga tingkah lakunya berkembang. Semua
aktivitas dan prestasi hidup tidaklain adalah hasil dari belajar. Keberhasilan dari
adanya proses belajar ditandai dengan tercapainya tujuan pengajaran serta
prestasi belajar secara maksimal.

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka ada beberapa masalah diantaranya
adalah:
1. Hasil belajar Kimia sampai saat ini belum sesuai harapan.
2. Minat belajar yang berbeda dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
3. Kemampuan awal siswa yang berbeda dapat mempengaruhi hasil belajar
siswa.
4. Motivasi siswa yang berbeda dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
5. Kesiapan siswa dalam proses belajar mengajar masih kurang.
6. Siswa lebih tertarik dengan pelajaran menghafal dari pada pelajaran yang
banyak memahami konsep dan memecahkan masalah.
7. Pelajaran matematika merupakan pelajaran yang ditakuti atau dibenci oleh
banyak siswa.
8. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran masih kurang.
9. Perhatian dan pengawasan terhadap siswa atau anak, kerapkali dilupakan
oleh orang tua.

1.3 Pembatasan Masalah


Permasalahan penelitian ini difokuskan pada hasil belajar Kimia. Hasil
belajar Kimia dipengaruhi oleh banyak faktor, pada kesempatan ini faktor-faktor
yang akan diteliti adalah minat belajar, kemampuan awal, dan motivasi siswa.

1.4 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian di atas, maka secara korelasional dapat dirumuskan
sebagai berikut

1. Adakah kontribusi minat belajar, kemampuan awal siswa dan motivasi


siswa terhadap hasil belajar Kimia?
2. Adakah kontribusi minat belajar terhadap hasil belajar Kimia?
3. Adakah kontribusi kemampuan awal siswa terhada
hasil belajar Kimia ?
4. Adakah kontribusi motivasi belajar siswa terhadap
hasil belajar Kimia ?

1.5 Tujuan Penelitian


Penelitian yang dilakukan oleh penulis mempunyai tujuan sebagai berikut
1. Untuk menganalisis dan mengkaji kontribusi minat belajar, kemampuan
awal siswa dan motivasi siswa terhadap hasil belajar Kimia siswa kelas X
di SMA Negeri 2 Bungo.
2. Untuk menganalisis dan mengkaji kontribusi minat belajar terhadap hasil
belajar kimia siswa kelas X di SMA Negeri 2 Bungo.
3. Untuk menganalisis dan mengkaji kontribusi kemampuan awal siswa
terhadap hasil belajar kimia siswa kelas X di SMA Negeri 2 Bungo.
4. Untuk menganalisis dan mengkaji kontribusi motivasi siswa terhadap
hasil belajar kimia siswa kelas X di SMA Negeri 2 Bungo.
.
1.6 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan
pengetahuan pada tingkatan teoritis dalam upaya meningkatkan minat sekaligus
hasil belajar kimia.

2. Manfaat Praktis
Dari hasil-hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat dari segi praktis,
antara lain:

a. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu proses


belajar mengajar, bahwa keberhasilan proses belajar mengajar di
sekolah selain dengan metode belajar di sekolah juga tergantung dari
minat belajar, kemampuan awal dan motivasi siswa.
b. Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat menumbuhkan minat belajar
sehingga hasil belajar meningkat.
c. Bagi perpustakaan sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat
menambah jumlah referensi dan sebagai acuan bagi penelitian
selanjutnya.

1.7 Ruang Lingkup Penelitian


1. Objek Penelitian
Objek Penelitian ini adalah Pengaruh Blended Learning terhadap Hasil
Belajar Kimia Siswa kelas X SMA Negeri
2 Bungo
2. Subjek Penelitian
Pada Penelitian ini yang menjadi Subjek penelitian adalah peserta didik
kelas X di SMA Negeri 2 Bungo
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Konsep Blended Learning


2.1.1 Pengertian Blended Learning
Blended Learning terdiri dari kata blended (kombinasi/campuran) dan
learning (belajar). Makna asli sekaligus yang paling umum blended learning
mengacu pada belajar yang mengombinasi atau mencampur antara pembelajaran
tatap muka dan pembelajaran berbasis komputer (online dan offline). Namun,
pengertian Pembelajaran Berbasis Blended Learning (PBBL) adalah
pembelajaran yang mengombinasi strategi penyampaian pembelajaran
menggunakan kegiatan tatap muka, pembelajaran berbasis komputer (offline),
dan komputer secara online (internet dan mobile learning).
Blended learning ini sebagai kombinasi karakteristik pembelajaran
tradisional dan lingkungan pembelajaran elektronik. Pada awalnya pembelajaran
tradisional tatap muka, kemudian makin tinggi teknologi maka semakin lama
waktu pembelajaran beralih menggunakan elektronik murni dalam bentuk
online, terjadi kombinasi dari keduanya yang di sebut dengan blended learning.
Penjelasan konsep tentang blended learning penggabungan model pembelajaran
ini juga memiliki beberapa kelebihan, yaitu dapat mengambil sifat terbaik dari
pembelajaran secara langsung (syncronous) dengan pembelajaran tidak
langsung (asyncronous). Seperti; peserta didik dapat memotivasi dirinya sendiri
secara internal dan mampu mengontrol kemampuan belajarnya dimana saja,
kapan saja dan menciptakan kemandirian peserta didik.

2.5.1 Karakteristik Blended Learning


Adapun karakteristik blended learning menurut Jhon Watson yaitu :
a. Pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara penyampaian,
model pengajaran, gaya pembelajaran, serta berbagai media berbasis
teknologi yang beragam.
b. Sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung ( face- to-face ), belajar
mandiri, dan belajar mandiri via online.
c. Pembelajaran yang didukung oleh kombinasi efektif dari cara
penyampaian, cara mengajar dan gaya pembelajaran.
d. Guru dan orangtua pembelajar memiliki peran yang sama penting, guru
sebagai fasilitator, dan orang tua sebagai pendukung

2.5.2 Tujuan Blended Learning


a. Membantu peserta didik untuk berkembang lebih baik di dalam proses
belajar, sesuai dengan gaya belajar dan preferensi dalam belajar.
b. Menyediakan peluang yang praktis realistis bagi guru dan peserta didik
untuk pembelajaran secara mandiri, bermanfaat, dan terus
berkembang.
c. Peningkatan penjadwalan fleksibilitas bagi peserta didik, dengan
menggabungkan aspek terbaik dari tatap muka dan instruksi onlin.
Kelas tatap muka dapat digunakan untuk melibatkan para siswa
dalam pengalaman interaktif. Sedangkan porsi online memberikan
peserta didik dengan konten multimedia yang kaya akan
pengetahuan pada setiap saat, dan di mana saja selama peserta didik
memiliki akses Internet.
d. Mengatasi masalah pembelajaran yang membutuhkan penyelesaian
melalui penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi.

2.5.3 Manfaat Blended Learning


a. Proses belajar mengajar tidak hanya tatap muka saja, tetapi ada penambahan
waktu pembelajaran dengan memanfaatkan media online.
b. Mempermudah dan mempercepat proses komunikasi antara guru dan siswa
(mitra belajar).
c. Membantu memotivasi keaktifan siswa untuk ikut terlibat dalam proses
pembelajaran. Hal ini akan membentuk sikap kemandirian belajar pada
siswa.
d. Meningkatkan kemudahan belajar sehingga siswa menjadi puas dalam
belajar

2.6 Hasil Belajar Kimia


2.6.1 Pengertian Hasil Belajar Kimia
Hasil belajar merupakan bagian akhir dari proses belajar dengan kata lain
tujuan dari belajar adalah mendapat hasil yang baik. Banyak siswa yang
mengalami masalah dalam belajar akibatnya hasil belajar yang dicapai rendah.
Untuk mengatasi hal tersebut perlu ditelusuri faktor yang mempengaruhi hasil
belajar diantaranya motivasi belajar, minat belajar dan tingkat kemampuan awal
siswa.

Hasil belajar yang dicapai siswa dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu
faktor internal dan eksternal. Penyebab utama kesulitan belajar (learning
disabilities) adalah faktor internal yaitu diantaranya minat, bakat, motivasi,
tingkat intelegensi, sedangkan penyebab utama problema belajar (learning
problems) adalah faktor eksternal antara lain berupa strategi pembelajaran yang
keliru, pengelolaan kegiatan belajar yang tidak membangkitkan motivasi belajar
anak, maupun faktor lingkungan yang sangat berpengaruh pada prestasi belajar
yang dicapai oleh siswa.

2.6.2 Faktor – factor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Kimia


Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi
dua, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa (factor internal) dan faktor
yang berasal dari luar diri siswa (factor eksternal). Hal ini dapat diuraikan
sebagaimana disebutkan oleh djaali sebagai berikut.17 Faktor dari dalam diri
yang meliputi kesehatan, intelegensi, minat dan motivasi, serta cara belajar. (1)
kesehatan, kesehatan dapat memengaruhi belajar seseorang. Apabila orang
tersebut sedang sakit, maka akan mengakibatkan tidak ada motivasi dalam
belajar. Hal ini juga berdampak pada psikologis, karena dalam tubuh yang
kurang sehat maka akan mengalami gangguan pula pada pikiran; (2) intelegensi,
factor intelegensi dan bakat sangat besar sekali pengaruhnya terhadap kemajuan
belajar. Seseorang yang mempunyai inteligensi dan bakat yang tinggi dapat
memberikan pengaruh terhadap hidupnya; (3) minat dan motivasi, minat yang
besar terhadap sesuatu merupakan dasar untuk mencapai tujuan sedangkan
motivasi merupakan dorongan dari dalam maupun luar diri seseorang, umumnya
motivasi itu timbul karena adanya keinginan yang besar untuk mencapai sesuatu;
(4) cara belajar, teknik atau cara yang dilakukan seseorang dalam melakukan
kegiatan belajar. Cara belajar meliputi bagaimana bentuk catatan yang dipelajari
dan pengaturan waktu belajar, tempat serta fasilitas belajar lainnya. Cara belajar
yang baik akan tercipta kebiasaan yang baik dan dapat meningkatkan hasil
belajar yang baik pula.

2.6.3 Macam- macam Hasil belajar Kimia


Hasil belajar sebagaimana telah dijelaskan diatas meliputi pemahaman
konsep (aspek kognitif), keterampilan proses (aspek psikomotorik), dan sikap
siswa (aspek afektif). Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pemahaman Konsep Pemahaman menurut Bloom diartikan sebagai


kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari.
Pemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu menerima,
menyerap dan memahami pelajaran, yang diberikan oleh guru kepada siswa atau
sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang
dilihat, yang di alami, yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi
yang ia lakukan.

2. Keterampilan Proses Usman dan Setiawati mengemukakan bahwa


keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada
pembangunan kemampuan menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan secara
efektif dan efisien untuk mencapai suatu hasil tertentu termasuk kreativitasnya.

3. Sikap Siswa Siswa sebagai objek sekaligus subjek belajar diharapkan


dalam dirinya tertanam sikap optimis, dinamis dan positif terhadap mata
pelajaran yang sedang dipelajari, karena dengan inilah siswa dapat melahirkan
kreatifitas untuk memanfaatkan potensi dirinya guna mencari cara belajar dan
memanfaatkan cara-cara belajar menuju perolehan hasil belajar maksimal.
Kingsley membagi hasil belajar menjadi tiga macam yaitu: 1) keterampilan dan
kebiasaan; 2) pengetahuan dan pengertian; 3) sikap dan cita-cita.

2.7 Penelitian yang Relevan


Penelitian yang dilakukan oleh Peneliti yang berjudul “Pengaruh Blanded
Learning terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Bungo.”
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektivitas pemanfaatan
pembelajaran dengan model blended learning untuk meningkatkan hasil belajar
Siswa kelas X di SMA Negeri 2 Bungo. Model blended learning merupakan
sebuah kombinasi dari berbagai pendekatan didalam pembelajaran, dalam hal
ini pembelajaran konvensional dipadukan dengan pembelajaran berbasis online
dengan memanfaatkan aplikasi Learning Management System (LMS) yang
sudah di fasilitasi lembaga untuk kegiatan pembelajaran dalam bentuk blended
learning.

2.8 Kerangka Pikir


Pembelajaran menggunakan sistem blended memberikan peserta didik lebih
banyak kesempatan untuk meningkatkan berbagai pilihan metode pembelajaran
yang dilakukan dengan media yang berbeda dan waktu yang fleksibel. Secara
khusus, teknologi yang digunakan dalam mode blended ini salah satunya
melibatkan pembelajaran online. Komunikasi secara online bagaimanapun bisa
memungkinkan untuk memberikan berbagai bentuk interaksi yang lebih reflektif
dari hanya interaksi yang dilakukan di dalam kelas. Kelebihan media online
dibandingkan yang lain adalah media memungkinkan para peserta didik yang
tinggal berjauhan untuk tetap berinteraksi baik secara langsung (synchronous)
maupun tidak langsung (asynchronous) dimana juga memberikan fleksibilitas
dan kenyamanan selama berlangsungnya interaksi baik antar peserta didik
maupun peserta didik dengan pengajar.

2.9 Hipotesis Penelitian


Berkaitan dengan ini penulis mempergunakan hipotesis kerja sebagai
kesimpulan sementara, yaitu dengan rumusan sebagai berikut :

- (Ha) yaitu hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antara variabel


X dan Y (independent dan dependent variabel),
jadi hipotesis kerja (ha) dalam penelitian ini adalah : “ Adanya pengaruh
antara keterlaksanaan Blended Learning Terhadap Hasil Belajar Kimia
Siswa Kelas X SMAN 2 Bungo”
- (Ho) yaitu hipotesis yang menekankan tidak adanya hubungan antara
variabel X dan Y (independent dan dependent variabel). Jadi hipotesis
nihil (ho) dalam penelitian ini adalah : Tidak Adanya pengaruh antara
keterlaksanaan Blended Learning Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa
Kelas X SMAN 2 Bungo”

5. Instrumen penelitian terdiri dari :


1) Inven- tory kemandirian siswa menggunakan skala Likert untuk mengukur tinggi-
rendahnya keman- dirian siswa dan
2) Tes hasil belajar dalam bentuk tes objektif pilihan ganda dengan 5 alternatif
jawaban untuk mengukur ha- sil belajar siswa setelah perlakuan diberikan.

Anda mungkin juga menyukai