Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL

METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR SISWA PADA


MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN KELAS XI MIPA DI SMAN 2
PADANG PANJANG

OLEH:

ULFA MUTIA

1930110012

DOSEN PENGAMPU:

MIMI HERMAN, M.Pd

JURUSAN TADRIS KIMIA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

BATUSANGKAR

2021
BAB 1

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Kelarutan dan hasil kali kelarutan merupakan salah satu pembahasan materi yang
dipelajari oleh siswa Mipa pada kelas XI. Kelarutan menyatakan jumlah zat yang dapat
larut dalam 1 liter larutan sehingga satuan dari kelarutan adalah mol. Sedangkan Hasil
Kali Kelarutan (Ksp) adalah hasil kali konsentrasi ion-ion yang terdapat dalam larutan,
sehingga kita dapat mengetahui larutan tersebut belum jenuh, tepat jenuh atau lewat
jenuh.
Analisis kesulitan belajar siswa merupakan langkah awal untuk mengetahui
sejauh mana siswa dapat memahami materi yang diajarkan dalam proses pembelajaran.
Kimia merupakan salah satu pelajaran yang tergolong sulit bagi kebanyakan siswa SMA.
Kesulitan ini bisa dilihat dari berbagai aspek diantaranya, siswa tidak mencapai hasil
belajar yang maksimal, minimnya prestasi yang diperoleh siswa serta rendahnya minat
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal ini disebabkan karena sebagian besar
ilmu kimia bersifat abstrak, ilmu kimia merupakan perpaduan dari banyak macam ilmu
lainnya seperti biologi dan fisika, dalam kimia tidak hanya membahas soal-soal tetapi
juga membahas fakta-fakta, peristilahan khusus dan aturan-aturan lainnya.
Faktor yang mempengaruhi belajar dapat berasal dari luar diri siswa (ekstrinsik)
dan dalam diri siswa (intrinsik). Kedua faktor tersebut berinteraksi baik secara langsung
maupun tidak langsung dalam mempengaruhi hasil belajar siswa. Menurut Frandsen
(1986 dalam Salirawati, 2002), keinginan-keinginan yang mendorong siswa untuk belajar
antara lain:memenuhi rasa ingin tahu, memperbaiki kegagalan dan mendapatkan rasa
aman bila menguasai pelajaran. Mana yang dominan keinginan itu sangat bergantung
pada pribadi masing-masing siswa.
Selain itu, keterampilan guru dalam mengajar juga memberikan pengaruh
terhadap keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Sebagai contoh, pada materi
kelarutan dan hasil kali kelarutan yang membutuhkan banyak pemahaman guru malah
memilih metode penyampaian yang salah. Kurangnya kecakapan guru dalam mengajar
sehingga membuat siswa merasa jenuh, suasana kelas menjadi pasif sehingga sedikit
siswa yang memberikan feedback atas apa yang diajarkan, sedikit yang bertanya
meskipun materi pelajaran belum mereka pahami. Dalam pembelajaran seperti ini siswa
seolah-olah terpaksa untuk belajar bukan kemauan mereka tapi hanya sebatas formalitas
saja sehingga menyebabkan mereka tertekan. Keadaan yang seperti inilah salah satu yang
menyebabkan timbulnya persepsi dari siswa bahwa kimia itu merupakan pelajaran yang
sulit.
Setiap siswa memiliki peluang untuk mencapai hasil akademik yang memuaskan.
Namun kenyataannya, tampak jelas bahwa setiap siswa memiliki perbedaan tingkat
kecerdasan intelektual, kemampuan fisik kebiasan ,pendekatan belajar serta setiap siswa
juga memiliki hambatan yang berbeda. Setiap individu tidak bisa disamakan. Perbedaan
individual ini pulalah yang menyebabkan perbedaan gaya belajar dan hasil belajar yang
didapatkan. Hal ini terkadang yang menyebabkan seorang peserta didik mengalami
kesulitan dalam belajar. Oleh karena itu, perlu dilakukan diagnostik kesulitan belajar
sebagai upaya memahami jenis, karekter dan latar belakang kesulitan-kesulitan belajar
siswa terutama pada materi Kelarutan dan Hasil Kalikelarutan (KSP).
Penetitian yang telah dilakukan dari berbagai Negara menunjukkan bahwa sains,
terutama fisika dan kimia menjadi salah satu pelajaran yang cukup sulit atau yang kurang
disukai dilakangan siswa. Salah satu penyebab dari keadaan ini adalah dalam sains
terutama kimia, banyak dipelajari hal-hal yang abstrak, seperti konsep atom, persamaan
reaksi dan kelarutan dan hasil kali kelarutan.
Berdasarkan hasil wawancara awal kepada guru mata pelajaran yang
bersangkutan didapatkan bahwa hasil ulangan pada tiga materi sebelumnya kurang
memuaskan atau banyaknya siswa yang belum mencapai target KKM yang telah
ditetapkan. Dan berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada lima orang terhadap
mata pelajaran kimia dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi kimia yang abstrak
2. Kesulitan dalam permasalahan hitung-hitungan dalam kimia karena
kurangnya latihan
3. Kesulitan dalam mengaitkan konsep
4. Kurangnya motivasi belajar karena sudah menanamkan dalam diri bahwa
kimia adalah suatu ilmu yang sulit
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan salah satu faktor penghambat
keberhasilan belajar siswa adalah kesulitan siswa itu sendiri dalam memahami suatu
pelajaran. Oleh karena itu penulis tertarik melakukan penelitian “Analisis faktor-faktor
penyebab kesulitan belajar siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan di SMAN
2 Padang Panjang”

2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat dirumuskan permasalahan penelitian adalah
sebagai berikut:
1. Faktor-faktor apa yang menyebabkan siswa kelas XI jurusan Mipa di SMAN 2 Padang
Panjang mengalami kesulitan dalam mempelajari materi Kelarutan dan Hasil Kali
Kelarutan (KSP) ditinjau dari faktor internal
2. Faktor-faktor apa yang menyebabkan siswa kelas XI jurusan Mipa di SMAN 2 Padang
Panjang mengalami kesulitan dalam mempelajari materi Kelarutan dan Hasil Kali
Kelarutan (KSP) ditinjau dari faktor eksternal
3. TUJUAN PENELITIAN
Mengacu pada perumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan dari
penelitian ini adalah:
1. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan siswa kelas XI jurusan Mipa di SMAN 2
Padang Panjang mengalami kesulitan dalam mempelajari materi Kelarutan dan Hasil Kali
Kelarutan (KSP) ditinjau dari faktor internal
2. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan siswa kelas XI jurusan Mipa di SMAN 2
Padang Panjang mengalami kesulitan dalam mempelajari materi Kelarutan dan Hasil Kali
Kelarutan (KSP) ditinjau dari faktor eksternal

4. MANFAAT PENELITIAN
a. Bagi guru
Menjadi bahan masukan dan kajian untuk dapat meningkatkan efektifitas proses
belajar mengajar, selain itu juga diharapkan dapat membantu guru dalam
mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik sehingga kedepannya diharapkan
mampu mengatasi kesulitan belajar tersebut.
b. Bagi peneliti
Dapat menambah wawasan dan memberikan informasi mengenai kesulitan belajar
peserta didik pada materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

Anda mungkin juga menyukai