Anda di halaman 1dari 4

PENGEMBANGAN MODUL KIMIA SMA KELAS XII

BERBASIS PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MATERI


POLIMER

DISUSUN OLEH :

ILHAM AKBAR
1930110003

DOSEN PENGAMPU :

MIMI HERMAN, M.Pd.

JURUSAN TADRIS KIMIA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
BATUSANGKAR
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pembelajaran kimia merupakan sebuah upaya guru dalam menyampaikan
ilmu kimia serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan
pembelajaran kimia dibutuhkan strategi, metode, teknik, maupun model
pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran kimia bisa dicapai secara optimal.
Pengertian strategi pembelajaran yaitu cara yang digunakan oleh guru untuk
memilih kegiatan belajar yang akan digunakan selama proses pembelajaran.
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk menjalankan
tugasnya dan sebuah alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Teknik
pembelajaran merupakan jalan, alat, atau media yang digunakan guru supaya
kegiatan peserta didik dapat diarahkan ke arah tujuan yang ingin dicapai dalam
pembelajaran. Sedangkan model pembelajaran adalah sebuah rencana atau pola
yang dapat digunakan guru untuk merancang pembelajaran di dalam kelas.
(Hamzah B. Uno, 2007:2). Oleh sebab itu, pada pembelajaran kimia seorang
guru harus mengemas penyajian materi agar siswa dapat memahami materi
dengan baik.
Bentuk penyajian materi yaitu berupa modul. Modul adalah sebuah bahan
ajar yang disusun secara sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh
siswa, sesuai usia, dan tingkat pengetahuan agar siswa dapat belajar secara
mandiri dengan bimbingan minimal dari pendidik (Andi Prastowo, 2012:106).
Modul dapat membantu peserta didik memahami materi yang bersifat abstrak
atau sulit dimengerti. Peserta didik mengalami kesulitan belajar dalam materi
kimia karena ilmu kimia sebagian besar konsep-konsepnya bersifat sulit
dimengerti terutama materi Polimer. Permasalahan yang ada pada materi
Polimer yaitu struktur, pembentukan, tatanama, reaksi dan penggolongan.
Konsep materi ini tergolong sulit dipahami karena butuh pemahaman dan
penyajian materi yang lengkap dari guru. Karena konsep yang sulit tersebut
hasil belajar siswa pada saat Ulangan Harian sebagian besar tidak mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hasil belajar pada materi Polimer ini
juga sama dengan hasil belajar pada materi sebelumnya yaitu materi Benzena.
Hasil belajar yang rendah pada materi Benzena dikarenakan peserta didik
kesulitan dalam memahami struktur serta tatanama dari materi Benzena dan ini
salah satu faktor yang memicu hasil belajar rendah untuk materi selanjutnya
yaitu Polimer. Faktor selanjutnya yaitu metode pembelajaran yang digunakan
guru, metode yang digunakan yaitu metode ceramah sehingga pembelajaran
justru tidak efektif karena hanya sebagian siswa saja yang paham tentang
materi yang disampaikan oleh guru. Untuk mengatasi masalah tersebut,
pembelajaran kimia terutama materi Polimer harus diperbaiki agar hasil belajar
peserta didik meningkat. Salah satu caranya adalah dengan mengembangkan
modul baru berbasis pembelajaran inkuiri. Modul berbasis pembelajaran inkuiri
ini dikembangkan untuk membantu peserta didik agar lebih memahami
pembelajaran kimia terutama materi Polimer dan juga memudahkan guru
dalam menerapkan pembelajaran inkuiri ini.
Bahan ajar berbasis inkuiri membimbing peserta didi melalui pertanyaan-
pertanyaan yang umum karena pada dasarnya inkuiri merupakan seni bertanya
tentang berbagai hal dan menemukan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan
tersebut (Rustaman, 2005). Peserta didik akan lebih dituntut untuk berpikir
secara aktif dengan melakukan aktivitas-aktivitas yang menunjang
pembelajaran. Pendekatan inkuiri memiliki pengaruh positif terhadapa peserta
didik sehingga peserta didik menjadi lebih memahami dan menguasai suatu
konsep (Bilgin, 2009). Hasil yang didapat dalam melakukan kegiatan inkuiri
adalah meningkatkan potensi intelektual, percaya diri, dan mempercepat proses
daya ingat peserta didik.
Hasil observasi lapangan peneliti terdahulu yang melibatkan wawancara
dengan guru kimia diperoleh informasi bahwa modul yang digunakan guru
belum sepenuhnya mencapai Kompetensi Dasar dan belum mampu
merangsang kemampuan berpikir kritis peserta didik sehingga mengakibatkan
kemampuan berpikir peserta didik tergolong rendah karena kurangnya media
pembelajaran dan latihan soal lalu pada hasil akhir Ulangan Harian (UH)
sebagian peserta didik belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
pada materi Polimer ini. Hasil-hasil penelitian yang dibahas pada bagian
sebelumnya menambah keyakinan peneliti bahwa diperlukan pengembangan
modul kimia berbasis pembelajaran inkuiri sebagai alternatif untuk
memperbaiki hasil belajar peserta didik. Tujuan pengembangan ini selain
memperbaiki hasil belajar peserta didik, juga memiliki tujuan untuk
memudahkan guru menggunakan model pembelajaran inkuiri karena model
pembelajaran ini mengacu pada berpikir kritis peserta didik untuk memahami
matari Polimer.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, diidentifikasi masalah penelitian
sebagai berikut :
1. Konsep yang sulit dipahai dalam materi Polimer membuat hasil belajar
peserta didik belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
2. Metode pembelajaran yang digunakan guru adalah metode ceramah
sehingga pembelajaran justru tidak efektif karena hanya sebagian siswa
yang paham tentang materi yang disampaikan oleh guru.
3. Modul yang digunakan guru belum sepenuhnya mencapai Kompetensi
Dasar dan belum mampu merangsang kemampuan berpikir kritis peserta
didik.
4. Kemampuan berpikir peserta didik tergolong rendah karena kurangnya
media pembelajran dan latihan soal.
5. Sebagian peserta didik belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) pada materi Polimer.

C. Batasan Masalah
Penelitian ini membatasi permasalahan pada pengembangan Modul Kimia
SMA Kelas XII Berbasis Pembelajaran Inkuiri dalam Materi Polimer.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana cara Pengembangan Modul Kimia berbasis Pembelajaran
Inkuiri untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang materi Polimer?
2. Bagaimana cara mengembangkan Metode Pembelajaran untuk
menciptakan pembelajaran yang efektif pada materi Polimer?
3. Bagaimana kelayakan Modul Kimia berbasi Pembelajaran Inkuiri yang
digunakan pada pembelajaran Kimia materi Polimer?

E. Tujuan Pengembangan
Berdasarkan Rumusan Masalah yang sudah dikemukakan diatas, maka
tujuan yang dikembangkan pada penelitian ini sebagai berikut :
1. Mengembangkan Modul Kimia berbasis Pembelajaran Inkuiri pada
pembelajaran Kimia materi Polimer.
2. Mengembangkan dan menambah Metode Pembelajaran pada materi
Polimer untuk menciptakan pembelajaran yang efektif.
3. Mengetahui kelayakan Modul Kimia berbasis Pembelajaran Inkuiri pada
pembelajaran Kimia materi Polimer.

F. Manfaat Pengembangan
Manfaat pengembangan pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagi peserta didik
a. Memberikan kemudahan peserta didik dalam mempelajari materi
Polimer.
b. Memudahkan pemahaman peserta didik dalam mempelajari materi
Polimer.
c. Memberikan konsep pemahaman yang mudah dimengerti peserta didik
dalam mempelajari materi Polimer.
d. Meningkatkan motivasi belajar siswa.
e. Meningkatkan pemahaman belajar siswa.
2. Bagi Guru
a. Memberikan model pembelajaran baru kepada guru dalam
pembelajaran Kimia materi Polimer.
b. Memberikan kemudahan pada guru dalam mengemas pembelajaran
Kimia.
c. Memberikan kemudahan pada guru dalam menyajikan materi
pembelajaran Kimia.
d. Memberikan teknik pembelajaran baru kepada guru dalam
pembelajaran Kimia

Anda mungkin juga menyukai