net/publication/350819461
CITATIONS READS
0 1,167
3 authors, including:
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Ayu Mutmainnah Halim on 12 April 2021.
E-mail: ayumutmainnahhalim7@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui persentase siswa
kelas X MIA 4 SMA Negeri 1 Pinrang yang mengalami miskonsepsi pada materi ikatan kimia,
mendeskripsikan bentuk-bentuk miskonsepsi dan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
miskonsepsi tersebut. Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini melalui tes diagnostik
yaitu Three-Tier Test dan didukung oleh data hasil observasi, dan wawancara klinikal. Subjek
dalam penelitian ini adalah Siswa Kelas X MIA 4 SMA Negeri 1 Pinrang tahun pelajaran
2016/2017 sebanyak 49 siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa persentase siswa kelas X MIA 4 SMA Negeri 1 Pinrang yang mengalami
miskonsepsi pada materi ikatan kimia adalah 40, 64 % (kategori sedang), ditemukan 35
miskonsepsi siswa yang terdapat pada 8 indikator materi ikatan kimia dan diperoleh faktor-faktor
yang menyebabkan terjadinya miskonsepsi yang bersumber dari siswa, guru dan buku teks.
Kata kunci: miskonsepsi, Three-Tier Test, ikatan kima.
37
Ayu Mutmainnah Halim, .....
Analisis Miskonsepsi Siswa .....
38
Prosiding Seminar Nasional Kimia UNY 2017
Sinergi Penelitian dan Pembelajaran untuk Mendukung Pengembangan Literasi Kimia pada Era Global
Ruang Seminar FMIPA UNY, 14 Oktober 2017
dapat digunakan untuk mengetahui tingkat Jendral Urip Sumohardjo No.2, Kelurahan
keyakinan siswa pada jawaban yang telah Macrowalie, Kecamatan Watang Sawitto,
dipilihnya. Pada penelitian ini digunakan Kabupaten Pinrang.
tes berbentuk Three-tier Test. Three-tier
Subjek Penelitian
Test merupakan tes diagnostik yang Subjek dalam penelitian ini adalah
memiliki tiga tingkat pertanyaan. Tingkat Siswa kelas X MIA 4 SMAN 1 Pinrang
pertama merupakan soal pilihan ganda tahun pelajaran 2016/2017 yang
biasa, tingkat kedua menyatakan alasan berjumlah 49 siswa.
dari jawaban pada tingkat pertama, dan
tingkat ketiga menyatakan keyakinan Prosedur
siswa terhadap jawaban yang telah a. Tahap Wawancara Pra Observasi
diberikan pada dua tingkat sebelumnya Proses Pembelajaran
(Pesman, 2005). Siswa yang menjawab Peneliti melakukan wawancara
dengan benar dan yakin atas jawabannya sebelum melakukan observasi selama
menunjukkan bahwa ia memang paham proses pembelajaran ikatan kimia kepada
pada konsep yang pelajari, siswa yang Guru kimia dan Siswa kelas X MIA 4
yakin dengan jawabannya walaupun yang dipilih secara acak sebanyak 15
jawaban tersebut salah menunjukkan 0rang. Wawancara ini bertujuan untuk
bahwa ia mengalami miskonsepsi mengetahui gambaran awal siswa dan
sedangkan siswa yang menjawab salah guru. Data hasil wawancara ini juga
dan tidak yakin atas jawabannya berarti ia digunakan sebagai data pendukung hasil
tidak mengalami miskonsepsi, melainkan obsevasi dan hasil analisis Three-Tier Test
lack of knowledge. Penelitian ini dilakukan yang akan dilakukan untuk
untuk mengetahui persentase siswa kelas mengidentifikasi faktor-faktor penyebab
X MIA 4 SMA Negeri 1 Pinrang yang terjadinya miskonsepsi.
mengalami miskonsepsi pada materi b. Tahap Observasi
ikatan kimia, mendeskripsikan bentuk- Observasi dilakukan oleh peneliti
bentuk miskonsepsi dan faktor-faktor untuk mengetahui gambaran secara
yang menyebabkan terjadinya langsung proses pembelajaran di dalam
miskonsepsi tersebut. kelas. Observasi dilakukan selama proses
pembelajaran materi ikatan kimia
METODE PENELITIAN berlangsung selama 4 kali pertemuan (4
Jenis Penelitian minggu x 2 jam pelajaran).
Penelitian ini merupakan penelitian c. Tahap Pemberian Three-Tier Test
deskriptif. Penelitian deskriptif adalah Sebelum pemberian tes
penelitian yang bertujuan untuk dilaksanakan, peneliti menginformasikan
menyelidiki kondisi atau keadaan yang kepada siswa bahwa akan dilaksanakan
hasilnya diuraikan secara lugas dan apa tes mengenai konsep ikatan kimia. Tes
adanya (Arikunto, 2013). yang diberikan kepada siswa yaitu Three-
Tier Test. Berdasarkan hasil analisis data
Waktu dan Tempat Penelitian Three-Tier Test, diperoleh persentase dan
Penelitian ini dilaksanakan mulai bentuk miskonsepsi yang dialami oleh
tanggal 30 Maret 2016 sampai dengan 05 setiap siswa.
Januari 2017 di SMAN 1 Pinrang, Jalan
39
Ayu Mutmainnah Halim, .....
Analisis Miskonsepsi Siswa .....
40
Prosiding Seminar Nasional Kimia UNY 2017
Sinergi Penelitian dan Pembelajaran untuk Mendukung Pengembangan Literasi Kimia pada Era Global
Ruang Seminar FMIPA UNY, 14 Oktober 2017
41
Ayu Mutmainnah Halim, .....
Analisis Miskonsepsi Siswa .....
42
Prosiding Seminar Nasional Kimia UNY 2017
Sinergi Penelitian dan Pembelajaran untuk Mendukung Pengembangan Literasi Kimia pada Era Global
Ruang Seminar FMIPA UNY, 14 Oktober 2017
merupakan unsur stabil karena unsur yang stabil. Padahal ketika unsur 20Ca
tersebut memiliki elektron valensi melepaskan 2 elektron, yang berubah
berjumlah 2 (memenuhi kaidah duplet). hanyalah konfigurasi elektron unsur
Padahal tidak semua unsur yang tersebut yang menyerupai konfigurasi
mempunyai elektron valensi berjumlah elektron gas mulia 18Ar yaitu 2 8 8.
2 elektron dikatakan memenuhi aturan 3) Item soal 3
duplet. Pada item soal 3 ditemukan dua
2) Item soal 2 bentuk miskonsepsi yang dialami
Pada item soal 2 ditemukan tiga siswa. Hasil analisis pada bentuk
bentuk miskonsepsi yang dialami miskonsepsi pertama soal 3 menunjuk-
siswa. Hasil analisis bentuk miskonsep- kan bahwa siswa menganggap unsur
si pertama soal 2, siswa beranggapan 11Na dapat membentuk ion negatif
bahwa untuk mencapai kestabilan, karena unsur tersebut memiliki energi
unsur 20Ca tidak perlu melepaskan dan ionisasi yang kecil sehingga lebih
menerima elekron ataupun mengguna- cenderung menerima elektron mem-
kan pasangan elektron secara bersama- bentuk ion negatif. Padahal unsur 11Na
sama karena unsur Ca memiliki 2 dengan konfigurasi elektron 2 8 1 dapat
elektron valensi (telah memenuhi mencapai kestabilan dengan cara mele-
konfigurasi duplet). Padahal walaupun paskan 1 elektron membentuk ion Na+
unsur 12Ca memiliki elektron valensi karena mempunyai energi ionisasi yang
berjumlah 2 elektron, tidak dikategori- kecil sehingga lebih cenderung mele-
kan memenuhi aturan duplet karena paskan elektron membentuk ion positif.
konfigurasi elektron Ca tidak menyeru- Hasil analisis pada bentuk miskon-
pai konfigurasi elektron unsur gas sepsi kedua soal 3, siswa menganggap
mulia He= 2. bahwa unsur 35Br lebih cenderung
Hasil analisis pada bentuk miskon- membentuk ion negatif karena memili-
sepsi dua soal 2 menunjukkan bahwa ki afinitas elektron yang rendah. Pada-
siswa menganggap unsur 20Ca dapat hal semakin rendah afinitas elektron,
mencapai kestabilan dengan cara mene- maka semakin sulit suatu unsur meneri-
rima 6 elektron. Padahal konfigurasi ma elektron membentuk ion positif.
elektron gas mulia terdekat dengan Unsur Br memiliki afinitas elektron
konfigurasi elektron 20Ca yaitu 18Ar= 2 yang besar sehingga lebih cenderung
8 8. Jadi unsur 20Ca dapat mencapai menerima elektron pada kulit terluar-
kestabilan dengan cara melepaskan 2 nya membentuk ion negatif.
elektron membentuk ion Ca2+ agar 4) Item soal 4
mempunyai konfigurasi elektron yang Hasil analisis pada bentuk miskon-
menyerupai konfigurasi elektron unsur sepsi soal 4 menunjukkan bahwa siswa
gas mulia terdekat yaitu 18Ar. menganggap unsur X dengan konfigu-
Hasil analisis pada bentuk miskon- rasi elektron 2 8 3 dapat mencapai
sepsi ketiga soal 2 menunjukkan bahwa kestabilan dengan cara melepaskan 1
siswa menganggap bahwa ketika unsur elektron untuk mencapai konfigurasi
20Ca melepaskan 2 elektron, unsur duplet membentuk ion X+. Padahal 13X
tersebut berubah menjadi unsur 18Ar dengan konfigurasi elektron 2 8 3 jika
43
Ayu Mutmainnah Halim, .....
Analisis Miskonsepsi Siswa .....
H C x Cl
x
8 2. Walaupun mempunyai elektron Cl
valensi berjumlah 2 elektron, tetapi
Gambar 1. Struktur Lewis Senyawa
tidak dikategorikan memenuhi aturan CHCl3
duplet karena konfigurasi elektronnya
tidak memenuhi aturan oktet dan duplet
tidak menyerupai konfigurasi elektron
karena jumlah elektron yang mengelili-
gas mulia 2He.
ngi atom Cl hanya terdapat 7 elektron.
5) Item soal 6
Siswa beranggapan bahwa hanya elek-
Pada item soal 6 ditemukan 1 ben-
tron yang disimbolkan dengan tanda ti-
tuk miskonsepsi siswa. Siswa meng-
tik yang menunjukkan jumlah elektron
anggap suatu unsur tidak dapat menca-
disekitar atom Cl. Padahal 1 elektron
pai kestabilan dengan cara mengguna-
yang disimbolkan dengan tanda silang
kan pasangan elektron secara bersama-
dari atom C juga sudah milik dari Cl
sama yang hanya berasal dari salah satu
karena 1 elektron dari C dan 1 elektron
atom yang berikatan karena pasangan
dari Cl masing-masing disumbangkan
elektron yang digunakan secara
untuk digunakan bersama-sama. Jadi
bersama-sama dalam berikatan harus
jumlah elektron yang terdapat disekitar
berasal dari 2 atom yang berikatan un-
atom Cl terdapat 8 elektron, telah me-
tuk mencapai kestabilan. Padahal pada
menuhi aturan oktet.
proses pembentukan ikatan kimia de-
Hasil analisis pada bentuk miskon-
ngan cara penggunaan elektron secara
sepsi kedua soal 5 menunjukkan bahwa
bersama-sama, bisa saja pasangan elek-
siswa menganggap struktur Lewis se-
tron yang digunakan bersama-sama ter-
nyawa CH4:
sebut hanya bersal dari salah satu atom
yang berikan. Ikatan kimia demikian
dinamakan ikatan kovalen koordinasi.
b. Menggambarkan struktur Lewis unsur
gas mulia (duplet dan oktet) maupun Gambar 2. Struktur Lewis Senyawa
unsur bukan gas mulia CH4
Indikator ini terdapat pada soal 5 tidak mengikuti aturan oktet dan duplet
dan 7. Adapun bentuk-bentuk miskonsepsi karena jumlah elektron disekitar atom
siswa yang terdapat pada item soal 5 dan 7 H hanya terdapat 2 elektron. Dari jawa-
dijabarkan sebagai berikut: ban tersebut, siswa telah memahami
1) Item soal 5 bahwa jumlah elektron disekitar setiap
Pada item soal 5 ditemukan dua atom H terdapat 2 elektron. Namun sis-
bentuk miskonsepsi siswa. Hasil wa keliru bahwa ketika jumlah elektron
analisis pada bentuk miskonsepsi disekitar atom H pada struktur Lewis
pertama soal 5 menunjukkan bahwa berjumlah 2 elektron, maka atom H
siswa menganggap struktur Lewis tidak mengikuti aturan oktet maupun
senyawa CHCl3. duplet.
2) Item soal 7
Adapun pada item soal 7 ditemu-
kan tiga bentuk miskonsepsi siswa.
44
Prosiding Seminar Nasional Kimia UNY 2017
Sinergi Penelitian dan Pembelajaran untuk Mendukung Pengembangan Literasi Kimia pada Era Global
Ruang Seminar FMIPA UNY, 14 Oktober 2017
45
Ayu Mutmainnah Halim, .....
Analisis Miskonsepsi Siswa .....
46
Prosiding Seminar Nasional Kimia UNY 2017
Sinergi Penelitian dan Pembelajaran untuk Mendukung Pengembangan Literasi Kimia pada Era Global
Ruang Seminar FMIPA UNY, 14 Oktober 2017
47
Ayu Mutmainnah Halim, .....
Analisis Miskonsepsi Siswa .....
konfigurasi elektron He= 2, dan 8O de- struktur kristal senyawa ion mengandung
ngan konfigurasi elektron 2 6 memerlu- ion-ion positif dan negatif yang terikat
kan 2 elektron tambahan untuk menca- oleh gaya elekstrostatis yang sangat le-
pai konfigurasi elektron 2 8. Jadi aturan mah. Padahal struktur kristal senyawa ion
duplet dan oktet dipenuhi apabila atom dapat digambarkan sebagai lapisan-
O bergabung dengan 2 atom H mem- lapisan yang mengandung ion-ion positif
bentuk 2 ikatan kovalen tunggal O-H. dan negatif ini terikat oleh gaya elektro-
Jadi atom O menyumbangkan 2 elek- statis yang kuat kesegala arah. Hal ini
tron, dimana setiap 1 elektron dari memberikan sifat keras pada kristal terse-
atom O dipasangkan dengan 1 elektron but. Akan tetapi, jika diberi gaya dari luar,
dari 1 atom H untuk digunakan maka lapisan-lapisan dalam kristal dapat
bersama-sama dalam berikatan. bergeser. Ion-ion sejenis dapat berada satu
3) Item soal 14 di atas lainnya sehingga timbul tolak me-
Adapun pada item soal 14 ditemu- nolak yang kuat sehingga mengakibatkan
kan satu bentuk miskonsepsi siswa. pemisahan, kristal akan hancur atau dika-
Siswa menganggap bahwa pada mole- takan rapuh. Jadi bersifat keras tapi rapuh
kul unsur O2 mempunyai ikatan kova- merupakan salah satu sifat dari senyawa
len rangkap 3 karena masing-masing ion.
atom O memasangkan 3 elektron untuk Hasil analisis pada bentuk miskon-
digunakan bersama-sama membentuk sepsi kedua soal 11 menunjukkan bahwa
ikatan rangkap 3. Siswa salah dalam siswa mempunyai konsepsi yang salah
mengkategorikan molekul unsur O2 ter- bahwa bahwa senyawa ion memiliki titik
bentuk melalui ikatan kovalen rangkap didih yang rendah karena lemahnya ikatan
3, seperti halnya pada proses pemben- ionik senyawa ion. Padahal ion-ion positif
tukan N2. Padahal dua unsur 8O dengan dan negatif dalam kristal senyawa ion ter-
konfigurasi elektron 2 6 masing-masing ikat oleh gaya elektrostatis yang kuat se-
memerlukan 2 elektron tambahan untuk hingga tidak bebas bergerak. Hanya pada
mencapai konfigurasi elektron gas mu- suhu tinggi ion-ion tersebut dapat mem-
lia terdekat yaitu konfigurasi elektron peroleh enrgi kinetik yang cukup untuk
10Ne= 2 8. Jadi Aturan Oktet dapat di- mengatasi gaya elektrostatis tersebut. Hal
penuhi apabila masing-masing atom O tersebut yang menyebabkan senyawa ion
memasangkan 2 elektronnya untuk di- mempunyai titik didih yang tinggi.
gunakan bersama-sama membentuk f. Menjelaskan proses terbentuknya
molekul unsur O2 yang mempunyai ikatan kovalen koordinasi pada
ikatan kovalen rangkap 2 (O=O). beberapa senyawa.
e. Menjelaskan sifat-sifat senyawa ion Indikator ini terdapat pada item soal
dan sifat-sifat senyawa kovalen 15 dan 16. Adapun bentuk-bentuk mis-
Indikator ini terdapat pada item soal konsepsi siswa yang terdapat pada item
11 yang terdapat dua bentuk miskonsepsi soal 15 dan 16, dijabarkan sebagai
siswa. Hasil analisis pada bentuk miskon- berikut:
sepsi pertama soal 11 menunjukkan bah- 1) Item soal 15
wa siswa mempunyai konsepsi yang salah Adapun pada item soal 15 ditemu-
bahwa bersifat keras tetapi rapuh tidak kan satu bentuk miskonsepsi siswa.
termasuk sifat dari senyawa ion karena Siswa mempunyai konsepsi yang salah
48
Prosiding Seminar Nasional Kimia UNY 2017
Sinergi Penelitian dan Pembelajaran untuk Mendukung Pengembangan Literasi Kimia pada Era Global
Ruang Seminar FMIPA UNY, 14 Oktober 2017
bahwa ikatan yang terbentuk pada se- keelektronegatifan terdapat pada item soal
nyawa CO2 adalah ikatan kovalen ko- 17 dan 18. Adapun bentuk-bentuk mis-
ordinasi karena terjadi pemakaian sepa- konsepsi siswa yang terdapat pada item
sang elektron secara bersama-sama an- soal 17 dan 18, dijabarkan sebagai ber-
tara C dan O yang berasal dari masing- ikut:
masing atom. Padahal pada proses 1) Item soal 17
pembentukan senyawa CO2, setiap ika- Pada item soal 17 disediakan nilai
tan antara C dan O menggunakan 2 pa- keelektronegatifan H, Br dan F masing-
sang elektron secara bersama-sama masing adalah 2,1; 2,8 dan 4,0. Adapun
yang berasal dari masing-masing atom. pada item soal 17 ditemukan satu ben-
Ikatan yang terbentuk akibat adanya tuk miskonsepsi siswa. Siswa meng-
pemakaian elektron secara bersama- anggap senyawa dengan urutan kepola-
sama yang berasal dari masing-masing ran yang semakin menurun yaitu HBr;
atom disebut ikatan kovalen. BrF; HF karena semakin besar nilai
2) Item soal 16 perbedaan keelekronegatifan maka
Pada item soal 16 ditemukan satu kepolaran suatu senyawa semakin
bentuk miskonsepsi siswa. Adapun kecil. Dari jawaban tersebut, siswa
struktur Lewis senyawa CH3NO2 pada mempunyai konsepsi yang salah bahwa
soal nomor 16 sebagai berikut: semakin besar nilai perbedaan keelek-
tronegatifan maka kepolaran suatu se-
nyawa semakin kecil. Padahal kepola-
ran suatu senyawa berbanding lurus de-
ngan nilai perbedaan keelektronega-
tifan.
2) Item soal 18
Gambar 3. Struktur Lewis Senyawa
Hasil analisis pada bentuk miskon-
CH3NO2
sepsi soal 18 menunjukkan bahwa sis-
Siswa menganggap bahwa ikatan wa menganggap senyawa NH3 dan
kovalen koordinasi ditunjukkan pada CH3Cl merupakan kovalen non polar
nomor 3 karena ikatan antara N dan O karena memiliki bentuk yang tidak si-
menggunakan 2 pasang elektron secara metri. Padahal apabila suatu senyawa
bersama-sama yang hanya berasal dari memiliki bentuk yang tidak simetri ma-
atom N. Padahal dua pasang elektron ka senyawa tersebut merupakan kova-
yang digunakan bersama-sama oleh len polar karena resultan momen dipol
atom N dan O berasal dari masing- 𝜇 ≠ 0.
masing atom, dimana sepasang elek- h. Menjelaskan proses pembentukan
tron dari atom N dipasangkan dengan ikatan logam dan hubungannya dengan
sepasang elektron dari atom O untuk sifat fisik logam
digunakan bersama-sama. Indikator ini terdapat pada item soal
g. Menyelidiki kepolaran beberapa 19 dan 20. Adapun bentuk-bentuk mis-
senyawa dan hubungannya dengan konsepsi siswa yang terdapat pada item
keelektronegatifan soal 19 dan 20, dijabarkan sebagai
Indikator menyelidiki kepolaran be- berikut:
berapa senyawa dan hubungannya dengan
49
Ayu Mutmainnah Halim, .....
Analisis Miskonsepsi Siswa .....
50
Prosiding Seminar Nasional Kimia UNY 2017
Sinergi Penelitian dan Pembelajaran untuk Mendukung Pengembangan Literasi Kimia pada Era Global
Ruang Seminar FMIPA UNY, 14 Oktober 2017
51
Ayu Mutmainnah Halim, .....
Analisis Miskonsepsi Siswa .....
52
Prosiding Seminar Nasional Kimia UNY 2017
Sinergi Penelitian dan Pembelajaran untuk Mendukung Pengembangan Literasi Kimia pada Era Global
Ruang Seminar FMIPA UNY, 14 Oktober 2017
53
Ayu Mutmainnah Halim, .....
Analisis Miskonsepsi Siswa .....
54