0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
52 tayangan11 halaman
Jurnal ini menganalisis tingkat pemahaman siswa SMA pada konsep dasar kimia dan stoikiometri. Penelitian menunjukkan tingkat pemahaman siswa pada hukum-hukum kimia dan stoikiometri masih rendah, sementara pemahaman konsep mol lebih baik. Kurangnya pemahaman disebabkan sifat abstrak konsep kimia dan urutan pengajaran konsep yang tidak tepat.
Jurnal ini menganalisis tingkat pemahaman siswa SMA pada konsep dasar kimia dan stoikiometri. Penelitian menunjukkan tingkat pemahaman siswa pada hukum-hukum kimia dan stoikiometri masih rendah, sementara pemahaman konsep mol lebih baik. Kurangnya pemahaman disebabkan sifat abstrak konsep kimia dan urutan pengajaran konsep yang tidak tepat.
Jurnal ini menganalisis tingkat pemahaman siswa SMA pada konsep dasar kimia dan stoikiometri. Penelitian menunjukkan tingkat pemahaman siswa pada hukum-hukum kimia dan stoikiometri masih rendah, sementara pemahaman konsep mol lebih baik. Kurangnya pemahaman disebabkan sifat abstrak konsep kimia dan urutan pengajaran konsep yang tidak tepat.
Judul Jurnal IDENTIFIKASI TINGKAT PEMAHAMAN KONSEP HUKUMHUKUM DASAR KIMIA PENERAPANNYA DALAM STOIKIOMETRI PADA SISWA KELAS X IPA DI MAN 3 MALANG Nama Penulis Jurnal Riski Norjana, Santosa, Ridwan Joharmawan Keterangan Jurnal Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Malang riski_kim@yahoo.co.id Tahun Rilis 2, Desember 2016 Link Unduhan file:///C:/Users/user/Downloads/287322174.pdf Latar Belakang Kimia seringkali dianggap sebagai ilmu yang paling sulit terutama pada Masalah pengenalan (Chang, 2010:7). Siswa seringkali kesulitan memahami konsep sehingga siswa mengalami kesalahan pemahaman. Penyebab kesa pemahaman konsep kimia ditinjau dari segi materi diakibatkan oleh karakte ilmu kimia sendiri. Menurut Kean dan Middlecamp (1985) ciri-ciri ilmu yaitu sebagian besar konsep kimia bersifat abstrak, konsep dalam ilmu merupakan penyederhanaan dari yang sebenarnya, dan konsep kimia sif berurutan. Menurut Kirkwood dan Symington (dalam Effendy, 2002) kimi segi materi merupakan konsep-konsep yang kompleks dan abstrak, mengandung materi kajian yang terlalu padat. Kirkwood dan Symington mengungkapkan penyebab kesalahan pemahaman ditinjau dari pengajar, kemungkinan terletak pada metode dan pendekatan belajar yang digun Apabila siswa kesulitan dan tidak memahami konsep dasar, maka siswa kesulitan memahami konsep selanjutnya. Hal ini sesuai dengan pen Sastrawijaya (dalam Effendy, 2002) yang mengemukakan bahwa konsep di ilmu kimia merupakan konsep yang berjenjang dari yang sederhana ke k yang lebih tinggi tingkatannya. Untuk memahami konsep yang lebih tingkatannya perlu pemahaman yang benar terhadap konsep dasar yang membangun konsep tersebut. Tujuan Review Jurnal Memenuhi tugas Kimia dasar pertemuan 6 Metode Jurnal Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan tes tertulis terhadap s penelitian untuk mengetahui tingkat pemahaman dan wawancara dengan gur beberapa siswa untuk mengetahui proses pembelajaran yang mempengaruh tingkat pemahaman. Analisis data menggunakan statistika deskriptif denga menghitung nilai setiap siswa dan rata-rata nilai seluruh siswa Hasil Jurnal Berdasarkan hasil penelitian, tingkat pemahaman siswa kelas X IPA di MAN 3 M pada materi hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam stoikiometri a sebagai berikut. 1. Tingkat pemahaman siswa kelas X IPA di MAN 3 Malang d memahami konsep hukum-hukum dasar kimia adalah kurang (48,15). Seb 46,47% siswa belum memahami hukum Lavoisier (hukum kekekalan massa), 36 siswa belum memahami hukum Proust (hukum perbandingan tetap), 23,33% belum memahami hukum Dalton (hukum perbandingan berganda), 77,78% belum memahami hukum Gay Lussac (hukum perbandingan volume), dan 68,88% siswa belum memahami hipotesis Avogadro. 2. Tingkat pemahaman siswa kelas X IPA di MAN 3 Malang dalam memahami konsep mol adalah baik sekali (80,37). Sebanyak 18,89% siswa belum memahami definisi mol, 23,33% siswa belum memahami massa molar, dan 16,67% siswa belum memahami volume molar. 3. Tingkat pemahaman siswa kelas X IPA di MAN 3 Malang dalam memahami stoikiometri adalah kurang (46,94). Sebanyak 33,33% siswa belum memahami penentuan rumus empiris dan rumus molekul, 62,22% siswa belum memahami penentuan banyaknya zat pereaksi dan hasil reaksi, dan 68,89% siswa belum memahami pereaksi pembatas. 4. Tingkat pemahaman siswa kelas X IPA di MAN 3 Malang dalam memahami materi hukum- hukum dasar kimia dan penerapannya dalam stoikiometri adalah kurang (55,21). Kelebihan Jurnal Berdasarkan nilai siswa pada hukumhukum dasar kimia, konsep mol, dan stoikiometri, maka rata-rata nilai yang diperoleh siswa dalam menyelesaikan soal materi hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam stoikiometri adalah 55,21. Dengan demikian, tingkat pemahaman siswa kelas X IPA di MAN 3 Malang adalah kurang. Berdasarkan wawancara dengan guru dan beberapa siswa kelas X IPA di MAN 3 Malang diketahui bahwa dalam pembelajaran materi ini siswa lebih banyak menyelesaikan latihan-latihan soal perhitungan. Kekurangan Jurnal Selain penyebab di atas, kurangnya tingkat pemahaman materi ini kemungkinan terjadi karena proses pembelajaran konsep tidak dilakukan secara berurutan. Siswa diajarkan konsep mol terlebih dahulu, baru kemudian diajarkan hukum-hukum dasar kimia dan stoikiometri. Keadaan ini bertentangan dengan pendapat Vossen dan Ausubel. Menurut Vossen (1986:122), kimia tersusun secara logis menurut konsepnya, sehingga materi pelajaran hanya dapat diajarkan secara berarti dalam urutan tertentu. Ausubel (dalam Dahar, 1988) juga menyatakan bahwa materi pelajaran hendaknya disusun sedemikian rupa berdasarkan hirarki-hirarki konseptual selama proses pembelajaran.
Review Jurnal nasional 1
Nama Reviewer Lara Yunita
Judul Jurnal IDENTIFIKASI TINGKAT PEMAHAMAN KONSEP HUKUMHUKUM DASAR KIMIA DAN PENERAPANNYA DALAM STOIKIOMETRI PADA SISWA KELAS X IPA DI MAN 3 MALANG Nama Penulis Jurnal Riski Norjana, Santosa, Ridwan Joharmawan Keterangan Jurnal Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Malang riski_kim@yahoo.co.id Tahun Rilis 2, Desember 2016 Link Unduhan file:///C:/Users/user/Downloads/287322174.pdf Latar Belakang Kimia seringkali dianggap sebagai ilmu yang paling sulit terutama pada level Masalah pengenalan (Chang, 2010:7). Siswa seringkali kesulitan memahami konsep kimia, sehingga siswa mengalami kesalahan pemahaman. Penyebab kesalahan pemahaman konsep kimia ditinjau dari segi materi diakibatkan oleh karakteristik ilmu kimia sendiri. Menurut Kean dan Middlecamp (1985) ciri-ciri ilmu kimia, yaitu sebagian besar konsep kimia bersifat abstrak, konsep dalam ilmu kimia merupakan penyederhanaan dari yang sebenarnya, dan konsep kimia sifatnya berurutan. Menurut Kirkwood dan Symington (dalam Effendy, 2002) kimia dari segi materi merupakan konsep-konsep yang kompleks dan abstrak, serta mengandung materi kajian yang terlalu padat. Kirkwood dan Symington juga mengungkapkan penyebab kesalahan pemahaman ditinjau dari pengajar, yaitu kemungkinan terletak pada metode dan pendekatan belajar yang digunakan. Apabila siswa kesulitan dan tidak memahami konsep dasar, maka siswa akan kesulitan memahami konsep selanjutnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Sastrawijaya (dalam Effendy, 2002) yang mengemukakan bahwa konsep di dalam ilmu kimia merupakan konsep yang berjenjang dari yang sederhana ke konsep yang lebih tinggi tingkatannya. Untuk memahami konsep yang lebih tinggi tingkatannya perlu pemahaman yang benar terhadap konsep dasar yang membangun konsep tersebut. Tujuan Review Jurnal Memenuhi tugas Kimia dasar pertemuan 6 Metode Jurnal Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan tes tertulis terhadap sampel penelitian untuk mengetahui tingkat pemahaman dan wawancara dengan guru dan beberapa siswa untuk mengetahui proses pembelajaran yang mempengaruhi hasil tingkat pemahaman. Analisis data menggunakan statistika deskriptif dengan menghitung nilai setiap siswa dan rata-rata nilai seluruh siswa Hasil Jurnal Berdasarkan hasil penelitian, tingkat pemahaman siswa kelas X IPA di MAN 3 Malang pada materi hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam stoikiometri adalah sebagai berikut. 1. Tingkat pemahaman siswa kelas X IPA di MAN 3 Malang dalam memahami konsep hukum-hukum dasar kimia adalah kurang (48,15). Sebanyak 46,47% siswa belum memahami hukum Lavoisier (hukum kekekalan massa), 36,65% siswa belum memahami hukum Proust (hukum perbandingan tetap), 23,33% siswa belum memahami hukum Dalton (hukum perbandingan berganda), 77,78% siswa belum memahami hukum Gay Lussac (hukum perbandingan volume), dan 68,88% siswa belum memahami hipotesis Avogadro. 2. Tingkat pemahaman siswa kelas X IPA di MAN 3 Malang dalam memahami konsep mol adalah baik sekali (80,37). Sebanyak 18,89% siswa belum memahami definisi mol, 23,33% siswa belum memahami massa molar, dan 16,67% siswa belum memahami volume molar. 3. Tingkat pemahaman siswa kelas X IPA di MAN 3 Malang dalam memahami stoikiometri adalah kurang (46,94). Sebanyak 33,33% siswa belum memahami penentuan rumus empiris dan rumus molekul, 62,22% siswa belum memahami penentuan banyaknya zat pereaksi dan hasil reaksi, dan 68,89% siswa belum memahami pereaksi pembatas. 4. Tingkat pemahaman siswa kelas X IPA di MAN 3 Malang dalam memahami materi hukum- hukum dasar kimia dan penerapannya dalam stoikiometri adalah kurang (55,21). Kelebihan Jurnal Berdasarkan nilai siswa pada hukumhukum dasar kimia, konsep mol, dan stoikiometri, maka rata-rata nilai yang diperoleh siswa dalam menyelesaikan soal materi hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam stoikiometri adalah 55,21. Dengan demikian, tingkat pemahaman siswa kelas X IPA di MAN 3 Malang adalah kurang. Berdasarkan wawancara dengan guru dan beberapa siswa kelas X IPA di MAN 3 Malang diketahui bahwa dalam pembelajaran materi ini siswa lebih banyak menyelesaikan latihan-latihan soal perhitungan. Kekurangan Jurnal Selain penyebab di atas, kurangnya tingkat pemahaman materi ini kemungkinan terjadi karena proses pembelajaran konsep tidak dilakukan secara berurutan. Siswa diajarkan konsep mol terlebih dahulu, baru kemudian diajarkan hukum-hukum dasar kimia dan stoikiometri. Keadaan ini bertentangan dengan pendapat Vossen dan Ausubel. Menurut Vossen (1986:122), kimia tersusun secara logis menurut konsepnya, sehingga materi pelajaran hanya dapat diajarkan secara berarti dalam urutan tertentu. Ausubel (dalam Dahar, 1988) juga menyatakan bahwa materi pelajaran hendaknya disusun sedemikian rupa berdasarkan hirarki-hirarki konseptual selama proses pembelajaran.
Review jurnal nasional 2
Nama Reviewer Lara Yunita Judul Jurnal DESAIN PANDUAN PEMBELAJARAN DISCOVERY MATERI HUKUM HUKUM DASAR KIMIA UNTUK GURU KIMIA SMA/MA Nama Penulis Nur Halimah, Supartono, dan Harjito Jurnal Keterangan Jurnal Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang Gedung D6 Kampus Sekaran Gunungpati Telp. 8508112 Semarang 50229 Tahun Rilis 9 (1) (2020) Link Unduhan 42099-Article Text-108920-1-10-20201023.pdf Latar Belakang Pengimplementasian kurikulum 2013 menuntut pelaksanaan pembelajaran di Masalah sekolah untuk menggunakan pendekatan saintifik (Nurhidayani et al., 2015). Kurikulum 2013 untuk jenjang SMA/MA mata pelajaran kimia dituntut fokus pada pembelajaran yang student centered dengan peserta didik diberikan kesempatan yang lebih banyak dan sebagian besar proporsi kegiatan pembelajaran terfokus dengan peserta didik. Peserta didik dituntut dapat mencari informasi, menggali ilmu kimia dengan cara menemukan sendiri. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran sehingga guru harus mempunyai perencanaan pembelajaran yang baik. Perencanaan pembelajaran ini meliputi tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, strategi pembelajaran, model pembelajaran, metode pembelajaran, sumber belajar, dan evaluasi hasil belajar. Selain perencanaan pembelajaran, guru juga perlu menguasai dan dapat melaksanakan model pembelajaran kreatif dan inovatif yang tepat dan sesuai dengan tujuan pembelajaran Tujuan Review Memenuhi tugas kimia dasar pertemuan 6 Jurnal Metode Jurnal Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode angket yang terdiri dari angket validasi untuk penilaian kelayakan panduan pembelajaran dan angket tanggapan guru terhadap panduan pembelajaran yang dikembangkan, Bentuk instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar validasi dan angket tanggapan guru. Hasil Jurnal Penelitian dilakukan sejak Maret sampai dengan Mei 2017. Hasil yang didapatkan meliputi, 1) Tahap pendefinisian (Define); 2) Tahap Perancangan (Design); 3) Tahap Pengembangan (Development). Pertama tahap pendefinisian, tahap ini dilakukan beberapa tahapan didalamnya dan mendapatkan pokok permasalahan dari hasil wawancara, dan analisis silabus. Hasil analisis frontend dari hasil wawancara disajikan pada Tabel 1. Berdasarkan Tabel 1, untuk KD 1 menunjukkan siswa harus mampu menguasai konsep dan materi sehingga mampu menyelesaikan perhitungan kimia. Kompetensi Dasar (KD) 2 adalah mengolah dan menganalisis data terkait hukum-hukum dasar kimia untuk menyelesaikan perhitungan kimi, hal itu menunjukkan pada perkembangan psikomotorik siswa. Penerapan metode praktikum dan diskusi dapat digunakan dalam pembelajaran dimana dengan metode terseput siswa dapat menemukan konsep sendiri. Sedangkan permasalahan yang dihadapi guru adalah belum sepenuhnya menerapkan model pembelajaran discovery. Metode ceramah masih sangat mendominasi dalam pembelajaran. Selain itu belum ada buku pegangan mengajar untuk guru. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Elsa (2015) bahwa guru masih kesulitan menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran dan lebih sering menggunakan metode ceramah. Penggunaan metode ceramah berakibat pada minat belajar yang rendah karena proses pembelajaran kurang menarik, monoton, serta membatasi daya ingat dan keaktifan siswa Kelebihan Jurnal Materi hukum-hukum dasar kimia dianggap materi yang mudah oleh guru sehingga siswa diberikan penjelasan secara langsung kemudian siswa hanya diberikan tugas untuk mengerjakan soal-soal. Hal tersebut menjadikan siswa tidak aktif dalam pembelajaran dan tidak dapat menggali pengetahuannya sendiri untuk mendapatkan konsep materi. Kekurangan Jurnal Pokok bahasan hukum-hukum dasar kimia merupakan salah satu materi konsep pembelajaran kimia dalam bab stoikiometri. Konsep-konsep yang terdapat pada materi hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam stoikiometri merupakan konsep dasar yang harus dipahami sebelum mempelajari konsep kimia lain (Norjana, 2016). Penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata penguasaan konsep pada materi hukum-hukum dasar kimia masih rendah. Hal ini menunjukkan masih ada kesulitan dalam pembelajaran materi hukum hukum dasar kimia (Ristiyani dan Bahriah, 2016)
Review Jurnal Internasional 1
Nama Reviewer Lara Yunita
Journal Title Analysis of The Ability to Understand the Basic Law of Chemistry for Science High School Students Writer's name *Irma Ragentu & Suherman journal description Program Studi Pendidikan Kimia/FKIP – Universitas Tadulako, Palu – Indonesia 94119 release year Received 26 March 2022, Revised 29 April 2022, Accepted 23 May 2022 Download link 2201-Article Text-5962-1-10-20220816.pdf Background The primary purpose of education is to improve student achievement. According to constructivism, learning is a cognitive process and occurs through the construction of knowledge in the mind of the learner (Bodner, 1986). Learning is a series of activities carried out consciously by a person and results in changes in him in the form of additional knowledge or semi-permanent skills (Ristiyani & Bariah, 2016). Studying chemistry emphasizes mastering concepts and solving chemistry problems and calculations ((Aulia et al., 2017). Chemistry is one of the branches of Natural Sciences that is very important, has a direct relationship, and contributes to the development of other sciences (Allo et al., 2010). Chemistry is a science whose primary purpose is to describe and explain chemical changes ((Hesse & Anderson, 1992). Chemistry studies the structure, properties of matter, the evolution of one material into another, and the energy that accompanies these changes (Kurniawati et al., 2017). The chemistry study covers many things, including the properties of substances, the structure of meanings, and changes in substances, which are chemical reactions, laws, principles, concepts, and theories. The study material consists of ideas that are interconnected with each other research purposes meet basic chemistry assignment requirements research methods The type of research used in this research is descriptive qualitative. The population in this study were all class XI MIA SMA Negeri 3 Palu students in the 2018/2019 academic year who had followed the fundamental law of chemistry. At the same time, the sample is class XI MIA 7, totaling 29 students, and XI MIA 8, counting 31 students. Sampling in this study was determined based on non- probability sampling with a purposive sampling technique in which the sample of data sources with specific considerations. This consideration is based on the chemistry teacher's suggestion to choose classes XI MIA 7 and XI MIA 8 because they have homogeneous abilities research result Understanding can be defined as the ability to absorb/capture the meaning and meaning of the material/material being studied (Nirmalasari, 2011). According to Sudjana (1995), understanding is the result of learning; for example, students can explain in their sentences what they read or hear, give examples from what the teacher has exemplified, and use application instructions in other cases. Understanding the material is the main requirement for a student to master learning (Surgandini & Sulistiawati, 2018). Understanding can be abstracted as a basis for obtaining problem solving skills, creative and critical thinking, and decision-making (Elisa et al., 2017). Understanding is the basis for students to build their insight. From the description, it can be seen that the understanding process is very important in understanding chemistry, which is mostly abstract. Lamalat et al. (2018) revealed that the fundamental law material of chemistry is one of the materials that is still considered difficult for students to understand because this material is abstract and mathematical. The subject matter of the fundamental laws of chemistry is material in the form of combining mathematical concepts and calculations, so a high way of thinking and analysis is needed to build and relate the given legal concepts. Carolin et al. (2015) said that the fundamental law of chemistry is one of the abstract and mathematical materials of chemistry, so understanding the basic rule of chemistry students is still considered difficult for students. This material is essential because the concepts in the fundamental laws of chemistry will be used to study the material for chemical calculations. strengths and This journal is attractive and free but its scope is limited weaknesses conclusions and Based on the analysis results, it can be concluded that the ability to understand suggestions the fundamental law material of chemistry in class XI MIA SMA Negeri 3 Palu is included in the high category with the ability to interpret 79.58%. The ability to classify 56.25% is included in the good category. While those included in the low category are the ability to give examples, conclude, compare, and explain, with the percentages being 30, 24.59, 32.08, and 40.42 %, respectively
Review Jurnal Internasional 2
Nama Reviewer Lara Yunita Journal Title Concept of Law in Chemistry The Concept of Law and Models in Chemistry Writer's name MARTIN QUACK journal description ETH Zu¨ rich, Laboratorium fu¨ r Physikalische Chemie, Wolfgang- Pauli-Strasse 10, 8093 Zu¨ rich, Switzerland. E-mail: Martin@Quack.ch release year May 2014 Download link The_Concept_of_Law_and_Models_in_Chemistry.pdf Background After a brief introduction to the basic concepts including some questions of language, the first part of this paper provides a brief survey of the historical development of laws and models in Chemistry, in particular atomic and molecular models. In the second part this paper deals with the fundamental role of the observation of symmetry violations in physics and chemistry in understanding the most ‘fundamental laws’ and current efforts towards such studies by means of high resolution spectroscopy of molecules. We conclude with a brief discussion of the implications for current unsolved problems in astrophysics and biology. On fait de la science avec des faits comme on fait une maison avec des pierres; mais une accumulation de faits n’est pas plus une science qu‘un tas de pierres est une maison. (Henri Poincare´ ‘La Science et l’Hypothe`se’1 ) (Science is built upon facts, as a house is built of stones; but an accumulation of facts is no more a science than a heap of stones is a house) research purposes meet basic chemistry assignment requirements research methods The question of how to build molecules from atoms leads to the most fundamental models of chemistry. The basic concept was strongly influenced by the collaborative work of J.L. Gay-Lussac and A. von Humboldt in December 1804 (see above, Ref. 16). In modern notation and including results derived from Avogadro’s hypothesis we can write down their result on the synthesis of water from the elements quite naturally as an equation for molecules research result The question of how to build molecules from atoms leads to the most fundamental models of chemistry. The basic concept was strongly influenced by the collaborative work of J.L. Gay-Lussac and A. von Humboldt in December 1804 (see above, Ref. 16). In modern notation and including results derived from Avogadro’s hypothesis we can write down their result on the synthesis of water from the elements quite naturally as an equation for molecules 2H2 þ O2 ¼ 2H2O ð2Þ We know today following Avogadro’s hypothesis that hydrogen and oxygen as gases consist of molecules H2 and O2 with two atoms each and water vapour is composed of molecules H2O. However, for a long time during the nineteenth century water was still formulated as OH. Otherwise modern notation for molecules is largely derived from the abstract notation with the symbols of the elements from Berzelius. Berzelius still noted the number of atoms as an exponent. This was sometimes used until the end of the nineteenth century.17 Even in 1910 one could find the old Berzelius notation for the reaction corresponding to the explosion of picric acid17 2 C6 H2 ðNO2 Þ 3 OH ¼ CO2 þ H2 O þ 11 CO þ 2H2 þ 3N2 ð11Þ We follow today the notation with a right lower index introduced by J. v. Liebig in 1834. Formulae such as H2O for water, CH4 for methane or C2H4 for ethylene are not supposed to provide any structural model of the molecule, they just provide the composition of the molecule in terms of the numbers of atoms. strengths and This journal is attractive and free but its scope is limited weaknesses conclusions and This paper is based on a lecture presented at the Workshop ‘Basic suggestions Ideas in Science: Natural Law’. Academia Europaea and Klaus Tschira Stiftung, Heidelberg, 4–5 June 2012. Thanks go to Ruth Schu¨pbach for preparing the manuscript from my handwritten notes. Part of this lecture was inspired by previous lectures at the Berlin Academies.2,93 The experimental and theoretical work quoted here owes its essence to my co-workers as mentioned in the literature cited here and more completely in Ref. 24 and to financial support from ETH Zurich, SNF and ERC. I am grateful to Klaus Mainzer for his patience in waiting for this article. His book on symmetries has been a source of inspiration since I first read it a quarter century ago.95 The present paper is dedicated to Jack D. Dunitz on the occasion of his 90th birthday