Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KELOMPOK

ANALISIS LATAR BELAKANG

Disusun untuk memenuhi Nilai

Mata Kuliah : Metode Penelitian


Dosen Pengampu: 1. Prof. Dr. Suandi Sidauruk, M.Pd

2. Anggi Ristiyana Puspita Sari, S.Pd, M.Pd

3. Fatchiyatun Ni’mah, S.Pd, M.Pd

Oleh:
Debby Reskita F Silitonga (203010208007)

Fona Simarmata (203020208018)


Lelli Anggreni Br Sembiring (203010208014)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PALANGKARAYA

2023
Latar Belakang 1

1. Judul

“Analisis Pemahaman Konsep Hasil Kali Kelarutan (Ksp) hasil Pembelajaran menggunakan
model Problem Based Learning berbantuan LKS Pada Siswa Kelas XI MIPA SMA Negeri 3
Palangka Raya Tahun Ajaran 2022/2023”.

2. Gagasan utama tiap paragraf


• Paragraf 1

Ilmu kimia merupakan ilmu yang diperoleh dan dikembangkan berdasarkan eksperimen
yang mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam,
khususnya yang berkaitan dengan komposisi struktur dan sifat. Karakteristik konsep ilmu kimia
berbeda dengan konsep ilmu lainnya; dimana kimia berisi hitungan fakta yang harus diingat,
kosa kata khusus, hukum-hukum yang mengaitkan satu ide dengan ide yang lain yang harus
dipahami secara benar dan tepat.

• Paragraf 2

Konsep kimia merupakan konsep berjenjang, berkembang dari sederhana ke konsep lebih
tinggi tingkatannya. Konsep kimia cenderung berkaitan satu dengan konsep yang lain,
kesalahan konsep dalam memahami suatu konsep cenderung menimbulkan kesalahan dalam
memahami konsep lain yang berhubungan.

• Paragraf 3

Penggunaan media yang cocok, bahan ajar yang sesuai, metode yang tepat dan pendekatan
yang benar merupakan salah satu faktor penting yang harus dilakukan oleh seorang guru.

• Paragraf 4

Siswa dituntut untuk menghubungkan antar konsep prasyarat untuk mempelajari materi
kelarutan dan hasil kelarutan, oleh karena itu siswa harus dapat memahami konsep prasyarat
terlebih dahulu. Siswa akan mengalami kesulitan dalam memahami kelarutan dan hasil
kelarutan jika konsep dasarnya belum mereka kuasai.

• Paragraf 5

Hasil penelitian yang dilakukan Sudiana (2019) yang berjudul Analisis Kesulitan Belajar
Kimia pada Materi Kelarutan dan Hasil Kelarutan menyimpulkan bahwa bentuk kesulitan belajar
yang dialami siswa adalah kesalahan dalam menuliskan ionisasi garam, kesalahan penggunaan
rumus Ksp, pemahaman siswa pada penulisan persamaan reaksi, pemahaman siswa mengenai
konsep kesetimbangan kimia.

• Paragraf 6

Hasil penelitian Ariani (2019) dengan judul “Analisis Berpikir Kreatif Pada Penerapan
Problem Based Learning Berpendekatan Science, Technology, Engineering, And Mathematics”
membuktikan bahwa penerapan model PBL berpendekatan STEM dapat mendorong kemampuan
berpikir kreatif siswa pada materi Ksp kelas XI IPA SMA dengan kriteria baik dan siswa
memberikan tanggapan yang positif sebesar 80,54% terhadap penerapan model PBL
berpendekatan STEM pada materi Ksp.

• Paragraf 7

Hasil penelitian Tutik (2018) tentang pemahaman konsep hasil kali kelarutan (Ksp)
pasca menggunakan LKS latihan soal terstruktur pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 4
Palangka Raya tahun Ajaran 2017/2018 mengungkapkan bahwa pemahaman konsep siswa
dalam memahami hasil kali kelarutan mengalami peningkatan.

• Paragraf 8

Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka perlu dilakukan penelitian yang berjudul
“Analisis Pemahaman Konsep Hasil Kali Kelarutan (Ksp) hasil Pembelajaran menggunakan
model Problem Based Learning berbantuan LKS Pada Siswa Kelas XI MIPA SMA Negeri 3
Palangka Raya Tahun Ajaran 2022/2023”.
3. Komponen dalam tiap paragraf

Latar belakang yang baik memiliki beberapa komponen didalamnya,antara lain:

• Fakta
• Pernyataan masalah
• Penelitian yang relevan
• Menjelaskan apa yang diteliti dan apa yang akan dicapai

Pada paragraf 1-2 berisi tentang fakta,pada paragraf 3-4 berisi tentang pernyataan masalah,pada
paragraf dan pada paragraf 5-8 menjelaskan apa yang diteliti dan apa yang akan dicapai.

4. Pendapat

Latar belakang yang digunakan sudah sesuai karena sudah memenuhi kriteria latar
belakang yang baik

Latar Belakang 2

1. Judul

“Analisis Pemahaman Konsep Melalui Pembelajaran Inquiry Berbasis Multi Representasi pada
Materi Buffer-Hidrolisis.”

2. Gagasan Utama tiap paragraph


• Paragraph 1
Pembelajaran kimia diarahkan pada pengembangan pemahaman konsep siswa.
Pemahaman konsep kimia berdasarkan pada dua pokok, yaitu hakikat kajian kimia
dan hakikat sains.
• Paragraph 2
Pembelajaran kimia menuntut siswa untuk menghubungkan pemahaman konsep
dalam tiga level multi representasi. Guru harus memahami karakter pembelajaran
kimia yang meliputi level makroskopik, level submikroskopik dan level simbolik agar
mampu memberikan pemahaman konsep-konsep kimia secara efektif kepada siswa.
• Paragraph 3
Pembelajaran kimia melalui ketiga level representasi penting untuk memberikan
pemahaman siswa secara lebih mendalam.
• Paragraph 4
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri
di Semarang menunjukkan bahwa pembelajaran dengan metode ceramah dan dilanjutkan
dengan pemberian latihan soal oleh guru kepada siswa berdampak bagi siswa yaitu siswa
yang aktif akan termotivasi untuk mengerjakan soal di papan tulis, sedangkan yang pasif
cenderung mengobrol dengan teman.
• Paragraph 5
Hanya sebagian siswa mampu menghubungkan antara level makroskopil dan simbolik
dalam memahami materi apabila guru menggunakan metode belajar dengan ceramah dan
latihan soal.
• Paragraph 6
Siswa sering mengalami kesulitan dalam memahami materi kimia
secara submikroskopik.
• Paragraph 7
Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan tiga siswa menunjukkan bahwa
siswa menginginkan pembelajaran yang bervariasi.
• Paragraph 8
Kesulitan yang dialami siswa dalam memahami materi larutan buffer dan hidrolisis yaitu
(1) membedakan larutan buffer asam dan basa, (2) menggunakan jumlah mol dan
perhitungan pH larutan dan pergeseran kesetimbangannya., dan (3) perhitungan jumlah
mol asam basa konjugasinya.
• Paragraph 9
Pemahaman konsep buffer dan hidrolisis dapat dijelaskan menggunakan tigas level multi
representasi.
• Paragraph 10
Siswa mengalami kesulitan dalam level submikroskopik yaitu pergerakan
electron, molekul, partikel atau atom akibat guru menjelaskan secara lisan.
• Paragraph 11
Pendekatan multimulti representasi dapat meningkatkan pemahaman konsep dengan
menggunakan berbagai level representasi yaitu dengan pembelajaran inquiri.
• Paragraph 12
Pentinya dilakukan analisis pemahaman konsep untuk menentukan strategi atau metode
yang sesuai untuk diterapkan dalam proses pembelajaran kimia selanjutnya.

3. Komponen dalam tiap paragraf

Latar belakang yang baik memiliki beberapa komponen didalamnya,antara lain:

• Fakta
• Pernyataan masalah
• Penelitian yang relevan
• Menjelaskan apa yang diteliti dan apa yang akan dicapai

Pada paragraph 1-3 berisi tentang fakta,pada paragraf 4-8 berisi tentang pernyataan masalah,pada
paragraf dan pada paragraf 9-12 menjelaskan apa yang diteliti dan apa yang akan dicapai.

4. Pendapat

Latar belakang yang digunakan sudah sesuai karena sudah memenuhi kriteria latar
belakang yang baik
Latar Belakang 3

1. Judul

“Analisis penguasaan konsep ikatan kimia pada mata kuliah kimia organik melalui
instrumen two tier.”

2. Gagasan Utama tiap paragraph


• Paragraph 1
Kimia organik mempelajari senyawa senyawa yang sangat banyak
variasinya,struktur kimianya,sifat sifat kimia,serta mekanisme rwaksi pada
sintesa senyawa organic.

• Paragraf 2
Untuk mempelajari ruang lingkup dalam perkuliahan kimia organic diperlukan
penguasaan konsep ikatan kimia menggunakan instrument two tier.

• Paragraf 3
Sehubungan dengan hal diatas, permasalahan penelitian ditujukan untuk
menjawab pertanyaan berikut: (1)Bagaimanakah penguasaan konsep ikatan
kimia mahasiswa pada perkuliahan kimia organik? 2) Bagaimana cara
mengidentifikasi miskonsepsi mahasiswa pada konsep ikatan kimia ? 3) Apakah
penggunaan instrumen Two Tier dapat mengidentifikasi penguasaan dan
miskonsepsi yang dialami mahasiswa? 4) Bagaimana upaya mengurangi
mengurangi miskonsepsi yang dialami mahasiswa ?

• Paragraf 4
Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk memperoleh informasi tentang penguasaan
konsep dan miskonsepsi dan kesulitan yang dialami mahasiswa pada materi ikatan
kimia sebagai dasar dalam mempelajari kimia organik,memahami struktur kimia
organik,sifat-sifat kimia dan sifat-sifat fisika, serta mekanisme reaksi pada sintesis
senyawa organik. 2) Untuk mengetahui apakah
instrumen two tier dapat digunakan untuk mengidentifikasi miskonsepsi yang
dialami mahasiswa? 3) Untuk mengetahui pengurangan miskonsepsi pada ikatan
kimia setelah dilakukan alternatif pendekatan mengurangi miskonsepsi. Pada
umumnya pelajaran kimia berhubungan dengan hal-hal yang bersifat abstrak di
alam, yang terjadi melalui proses kimia dan merupakan wujud dari bagian yang
sangat kecil. Banyaknya konsep abstrak dalam pengajaran kimia, memungkinkan
adanya perbedaan pandangan antara siswa dan guru, keadaan inilah yang dikenal
dengan miskonsepsi.

• Paragraf 5
Siswa yang mengalami miskonsepsi,pada akhirnya mengakibatkan
minimnya minat belajar dan prestasi pada pelajaran kimia.

• Paragraf 6
Diperlukan identifikasi miskonsepsi pada siswa sehingga menghasilkan
pembelajaran yang berkualitas dan efektif.
• Paragraf 7
Penggunaan Two Tier tes diagnostik yang digabung dengan wawancara dan
observasi, dapat mengidentifikasi miskonsepsi yang dialami siswa.

• Paragraf 8
Instrumen Two Tier adalah suatu instrument yang digunakan untuk
mendiagnosa miskonsepsi yang dimiliki mahasiswa

3. Komponen dalam tiap paragraf

Latar belakang yang baik memiliki beberapa komponen didalamnya,antara lain:

• Fakta
• Pernyataan masalah
• Penelitian yang relevan
• Menjelaskan apa yang diteliti dan apa yang akan dicapai

Pada paragraph 1 berisi tentang fakta,pada paragraf 2-3 berisi tentang pernyataan masalah,pada
paragraf dan pada paragraf 4-8 menjelaskan apa yang diteliti dan apa yang akan dicapai.

4. Pendapat kami mengenai latar belakang

Latar belakang yang digunakan masih belum sesuai dimana,penulis belum menyertakan
penelitian yang relevan pada latar belakang tersebut.

Anda mungkin juga menyukai