LESSON STUDY
DISUSUN OLEH:
A1C117023
DOSEN PENGAMPU:
UNIVERSITAS JAMBI
2019
Menurut saya setelah menganalisis materi-materi atau (KD) untuk SMA
pada materi kimia dan berdasarkan dari jurnal-jurnal yang saya baca serta
pengalaman saya sendiri saat duduk di bangku SMA bahwasannya untuk materi
(kd) yang banyak mengalami permasalahan baik dari segi siswa maupun gurunya
yaitu materi tentang “STOIKIOMETRI LARUTAN”. Adapun KD dan indikator
pencapaian dari materi tentang stoikiomeri larutan ini yaitu:
A. Kompetensi Dasar
1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud
kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel
materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yangkebenarannya
bersifat tentatif.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin,
jujur, objektif, terbuka,mampu membedakan fakta dan opini, ulet,
teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif,demokratis,
komunikatif ) dalam merancang dan melakukan percobaan serta
berdiskusi yangdiwujudkan dalam sikap sehari-hari
2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan
peduli lingkungan sertahemat dalam memanfaatkan sumber daya
alam.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif, dan proaktif serta bijaksana
sebagai wujud kemampuanmemecahkan masalah dan membuat
keputusan.
3.11. Menerapkan konsep massa molekul relatif, persamaan reaksi,
hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk
menyelesaikan perhitungan kimia
Indikator
3.11.1. Menyebut menunjukkan data nomor atom dan nomor massa
3.11.2. Menjelaskan bagian-bagian dari suatu persamaan reaksi.
3.11.3. Menghitung massa atom relative (Ar) dan massa molekul
relative (Mr) suatu senyawa
3.11.4. Menyetarakan persamaan reaksi kimia sederhana
3.11.5. Mengkonversikan jumlah mol dengan jumlah partikel, massa,
dan volum zat.
3.11.6. Menentukan rumus empiris dan rumus molekul
3.11.7. Menentukan kadar unsur atau senyawa dalam suatu sampel.
3.11.8. Menentukan pereaksi pembatas dalam suatu reaksi
3.11.9. Menentukan jumlah zat pereaksi atauhasil reaksi
3.11.10. Menghitung jumlah molekul air dalam senyawa hidrat.
3.11.11. Menentukan rumus senyawa hidrat
3.11.12. Menerapkan penggunaan konsep mol untuk menyelesaikan
perhitungan kimia.
Berdasarkan dari beberapa jurnal yang telah saya baca bahwa untuk
mengatasi kesulitan siswa pada materi stoikiometri yaitu dengan cara guru
menggunakan beberapa model pembelajaran kooperatif yang mana nantinya bisa
membantu siswa dalam memahami materi/ konsep dan mengerjakan tugas yang
diberikan. Serta menggunakan alat bantu berupa media untuk membantu siswa
dalam pemahaman konsep dan mengetahui sejauh mana konsep yang diterima
oleh siswa agar tidak terjadi miskonsepsi yang menyebabkan kesalahan pada
siswa dalam memahami dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Adapun
model dan media yang cocok atau sesuai untuk digunakan dalam proses
pembelajaran materi stoikiometri berdasarkan beberapa jurnal yaitu:
1. Berdasarkan jurnal Muhamad Rizal Ariffuddin (2014) “Efektivitas Model
Pembelajaran Kooperatif Teams Assisted Individualization (TAI) Dengan
Media Kartu Pintar Dilengkapi Peta Konsep Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Pada Materi Stoikiometri Kelas X Semester Genap SMA Negeri 7 Surakarta
Tahun Ajaran 2013/2014” bahwa untuk mengtasi kesulitan siswa dalam
memahami materi stoikiometri yaitu dengan menggunakan model Kooperatif
teams Assisted Individualization (TAI) dengan bantuan media berupa kartu
soal dan peta konsep. Dengan penjelasan sebagai berikut:
Stoikiometri merupakan suatu materi dasar kimia yang membutuhkan
kecerdasan matematik dan penalaran. Materi stoikiometri ini mayoritas
berisi hitungan matematik disertai kemampuan berfikir abstrak dan penalaran.
Sebagai contoh, kebanyakan siswa dapat menentukan massa senyawa jika
diketahui mol. Akan tetapi siswa belum tentu bisa menentukan mol jika
diketahui massanya. Siswa memerlukan kecerdasan berpikir abstrak untuk
dapat menyelesaikan soal di atas.
Berkaitan dengan hal di atas, perlu diupayakan suatu bentuk pembelajaran
yang sesuai dengan karakteristik materi stoikiometri. Selain itu juga
diharapkan model pembelajaran yang diterapkan dapat membuat siswa
terlibat aktif dalam proses kegiatan belajar sehingga pembelajaran
menjadi efektif. Ada beberapa model pembelajaran yang sesuai dengan materi
stoikiometri salah satunya dengan model pembelajaran kooperatif.
Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan bentuk
pembelajaran berupa kelompok-kelompok kecil dengan memperhatikan
keberagaman anggota kelompok sebagai wadah siswa bekerjasama dan
memecahkan suatu masalah melalui interaksi sosial dengan temansebayanya,
memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mempelajari sesuatu
dengan baik pada waktu yang bersamaan dan menjadi narasumber bagi
teman yang lain untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Untuk materi Stoikiometri, dipilih model pembelajaran kooperatif . Team
Assisted Individualization (TAI) karena model pembelajaran ini merupakan
kombinasi antara pembelajaran kooperatif dengan pembelajaran individual.
Seperti pembelajaran kooperatif yang lain, TAI juga akan membagi
siswa menjadi beberapa kelompok kecil dimana pada setiap kelompok
terdapat asisten yang berperan membantu teman sekelompok yang belum
paham tentang materi yang diajarkan. Dengan demikian akan terjadi interaksi
antar siswa untuk menyelesaikan suatu permasalahan tentang materi
Stoikiometri. Di samping itu, TAI juga merupakan pembelajaran
individual. Walaupun terjadi interaksi antar siswa dalam kelompok, tiap-tiap
siswa memiliki tanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan oleh guru.
Dengan membuat siswa bekerja dalam tim-tim pembelajaran kooperatif dan
mengemban tanggung jawab mengelola dan memeriksa secara rutin,
saling membantu satu sama lain dalam menghadapi masalah dan saling
memberikan dorongan untuk maju. Berdasarkan penelitian Nneji (2011)
pembelajaran dengan TAI dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di
Nigeria. Pembelajaran TAI mengajak siswa berfikir kritis dan aktif
jika dibandingkan dengan metode tradisional yang menekankan aktivitas guru
dengan keterlibatan siswa yang sangat minim. Selain itu, penelitian dari
Awofala (2013) menyimpulkan bahwa pembelajaran TAI merupakan
pembelajaran yang efektif dan meningkatkan sikap belajar siswa
terhadap matematika. Dari penelitian-penelitian di atas dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran TAI cocok untuk materi hitungan sehingga
dapat diterapkan ke materi Stoikiometri.
Stoikiometri merupakan materi kimia yang sarat dengan perhitungan
kimia dan konsep-konsep yang sulit untuk dipahami. Untuk itu
diperlukan suatu media untuk mempermudah memahami materi Stoikiometri
tersebut. Maka dalam penelitian ini akan digunakan suatu media berupa
kartu pintar dan peta konsep. Kartu pintar merupakan kartu yang berisikan
tentang materi secara singkat dan rumus-rumus yang berkaitan dengan
materi stoikiometri. Kartu ini akan dibagikan kepada siswa untuk
membantu dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Menurut
Rosiana (2013) pembelajaran dengan mengimplementasikan kartu pintar dapat
meningkatkan hasil belajar. Selain itu pembelajaran pada materi stoikiometri
akan dilengkapi dengan peta konsep. Peta konsep merupakan diagram yang
menunjukkan hubungan antara konsep-konsep yang mewakili pembelajaran.
Materi yang umum akan diletakan di paling atas kemudian diikuti oleh sub-
sub materi yang khusus. Pemilihan peta konsep dikarenakan sering kali siswa
bingung dalam mempelajari Stoikiometri karena tidak bisa membedakan
konsep satu dengan yang lain. Dengan demikian, akan mempermudah
siswa dalam mempelajari stoikiometri karena sudah jelas perbedaan
konsep-konsep yang tertera dalam peta konsep yang dibuat.
Dari hasil penelitian dalam jurnal ini bahwa pembelajaran stoikiometri
dengan model kooperatif TAI dengan media kartu soal dan peta konsep lebih
efektif dibandingkan dengan metode ceramah.