Anda di halaman 1dari 12

KURIKULUM

SMK
KELOMPOK 7
Siti Ainun Hamidah (4301417015)
Elyana Wahdatun N. (4301417048)
Tamalia Wahyu Utami (4301417052)

Telaah Kurikulum – Universitas Negeri Semarang


Pembahasan
01 KD dan IPK

02 Pelaksanaan Pembelajaran

03 Miskonsepsi Kimia yang Sering Ditemukan

04 Langkah untuk Mengatasi Permasalahan


KD Materi Kimia SMK Kelas X
Materi Pokok Kompetensi Dasar
Materi dan perubahannya 3.1 Menganalisis perubahan materi dan pemisahan campuran dengan berbagai
cara
4.1 Melakukan pemisahan campuran melalui praktikum berdasarkan sifat fisika
dan sifat kimianya
Unsur, senyawa dan campuran rumus 3.2. Menganalisis lambang unsur, rumus kimia dan persamaan reaksi
kimia persamaan reaksi 4.2. Mengintegrasikan penulisan lambang unsur dengan rumus kimia pada
persamaan reaksi kimia berdasarkan kasus-kasus dalam kehidupan sehari-hari
dan sifat kimianya
Struktur Atom dan Sistem Periodik 3.3 Mengkorelasikan struktur atom berdasarkan konfigurasi elektron untuk
menentukan letak unsur dalam tabel periodik
4.3 Menyajikan hasil korelasi struktur atom berdasarkan konfigurasi
elektron dalam menentukan letak unsur dalam tabel periodik
KD Materi Kimia SMK Kelas X
Materi Pokok Kompetensi Dasar
Ikatan Kimia 3.4 Menganalisis proses pembentukan ikatan kimia pada beberapa senyawa dalam
kehidupan sehari hari
4.4 Mengintegrasikan proses pembentukan ikatan kimia pada beberapa senyawa dalam
kehidupan sehari hari dengan elektron valensi atom atom penyusunnya
Hukum Dasar Ilmu Kimia dan 3.5 Menerapkan hukum-hukum dasar kimia dalam perhitungan kimia

Hitungan Kimia 4.5 Mengolah data terkait hukum-hukum dasar kimia untuk menyelesaikan perhitungan
kimia
Larutan Asam dan basa 3.6 Menganalisis sifat larutan berdasarkan konsep asam basa dan pH larutan
(asam kuatdan asam lemah, basa kuat dan basa lemah) dalam kehidupan
sehari-hari.
4.6 Membandingkan sifat sifat larutan melalui praktikum berdasarkan konsep
asam basa dan pH larutan (asam kuat dan asam lemah, basa kuat dan basa
lemah) dalam kehidupan sehari hari
KD Materi Kimia SMK Kelas X
Materi Pokok Kompetensi Dasar
Reaksi Oksidasi Reduksi 3.7 Menentukan bilangan oksidasi unsur untuk mengidentifikasi reaksi oksidasi dan
reduksi.
4.7 Membandingkan antara reaksi oksidasi dengan reaksi reduksi berdasarkan hasil
perhitungan bilangan oksidasinya kasus kehidupan
Elektrokimia 3.8 Mengevaluasi proses yang terjadi dalam sel elektrokimia (menghitung E0 sel,
reaksi pada sel volta dan sel eletrolisa, proses pelapisan logam) yang digunakan
dalam kehidupan
4.8 Mengintegrasikan antara hasil perhitungan E0 sel dengan proses yang terjadi
dalam sel elektrokimia (menghitung E0 sel, reaksi reaksi pada sel volta dan sel
eletrolisa, proses pelapisan logam) reaksi yang digunakan dalam kehidupan
Hidrokarbon 3.9 Menganalisis struktur, sifat senyawa hidrokarbon serta dampak
pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan
serta cara mengatasinya
4.9 Mengatasi dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap
lingkungan dan kesehatan berdasarkan hasil analisis struktur, sifat senyawa
hidrokarbon
KD Materi Kimia SMK Kelas X
Materi Pokok Kompetensi Dasar
Minyak bumi 3.10 Menganalisis proses teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya
4.10 Mempresentasikan proses teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya
Polimer 3.11 Menganalisis struktur, tata nama, sifat, penggolongan dan kegunaan polimer
4.11 Mengintegrasikan kegunaan polimer dalam kehidupan sehari hari dengan struktur,
tata nama, sifat, penggolongan polimer
Kondisi Pembelajaran
o Siswa kurang antusias dan cenderung mengabaikan materi yang disampaikan, karena
selama ini kegiatan pembelajaran kimia lebih banyak berupa ceramah dan siswa
cenderung bersifat pasif.
o Materi kimia yang disampaikan lebih banyak berupa teori dan jarang diadakan
kegiatan praktikum, sehingga tidak terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Padahal karakteristik siswa SMK cenderung lebih menyukai kegiatan praktik daripada
hanya sekedar teori atau membaca teks.
o Siswa SMK akan lebih tertarik jika materi kimia dihubungkan dengan kehidupan
mereka sehari-hari (kehidupan nyata siswa) atau terkait dengan mata pelajaran
produktif.
(Hikmah et al., 2016).
 
Jadwal Pembelajaran
o Kimia merupakan mata pelajaran yang tergolong ke dalam kelompok mata
pelajaran pelengkap yang merupakan pengetahuan dasar-dasar bidang keahlian.
o Pelajaran kimia biasanya dilaksanakan pada jam ke 7-8 atau bahkan pada jam
terakhir (jam 9-10) setelah sebelumnya mengikuti pelajaran produktif yang lebih
menekankan pada aktivitas fisik. Pola seperti ini menyebabkan peserta didik
secara fisik sudah lelah sehingga kurang mampu mencerna dan memahami
mata pelajaran yang lebih menekankan pada kemampuan berfikir.
(Faizah, 2016).
 
Miskonsepsi Kimia SMK
o Ilmu kimia dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit baik oleh siswa karena untuk dapat
memahami konsep kimia dengan benar, siswa harus bisa mendeskripsikan dan mengkaitkan
aspek makroskopik (eksperimen), mikroskopik (atom, molekul, ion), dan simbolik (simbol,
rumus
, perhitungan) sehingga hal ini menyebabkan mata pelajaran kimia menjadi sangat kompleks.
o Jika siswa kurang memahami konsep dasar tertentu, maka siswa tersebut akan mengalami
kesulitan dalam memahami konsep-konsep yang lebih kompleks. Apabila pemahaman yang
kurang pada materi yang dipelajari ini terus berlanjut, maka dapat menimbulkan kesalahan
konsep atau miskonsepsi.
o Pelajaran kimia yang disampaikan di SMK lebih banyak berupa teori dan jarang diadakan
kegiatan praktikum, sehingga siswa tidak terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Padahal
karakteristik siswa SMK cenderung lebih menyukai kegiatan praktik daripada hanya sekedar
teori atau membaca teks, hal ini turut menjadi penyebab miskonsepsi pada siswa SMK karena
siswa tidak memahami konsep secara utuh (Hikmah et al., 2016).
1. Penilitian Diagnostik
Melakukan penilitian deskripsi pemahaman konsep siswa
diukur dengan memberikan soal-soal esai atau soal pilihan ganda
dalam bentuk two-tier atau three-tier yang memuat indikator-indikator
Langkah unt pemahaman konsep guna meminimalisir siswa menebak dalam
menjawab soal dan mendiagnosis materi yang mungkin mengalami
miskonsepsi oleh siswa.
uk Mengatasi 2. PDEODE

Miskonsepsi
(Predict-Discuss-Explain-Observe-Discuss-Explain)
peserta didik dapat membentuk konsep mereka sendiri, menjelaskan
konsep yang telah mereka bangun, serta memiliki kemampuan dalam
mengaplikasikan konsep yang mereka bangun dalam beberapa
persoalan. Miskonsepsi yang mungkin terjadi dapat diminimalisir
dengan cara guru meluruskan dan menjelaskan tentang konsep yang
salah.

3. Model DSL (Dual Situated Learning)


4. Model pembelajaran 5E metode Conceptual Change Text
Model pembelajaran 5E adalah model pembelajaran menggunakan 5
tahap yaitu Engagement, Exploration, Explanation, Elaboration , dan
Evaluation. CCT merupakan teks yang berisi pertanyaan awal untuk
mengidentifikasi konsep awal siswa, miskonsepsi yang biasa terjadi pada
konsep tersebut, teori yang menjelaskan setiap konsep dan pertanyaan
akhir untuk mengevaluasi perubahan konsep siswa.
5. Penggunaan media Edu-chem-interactive
yaitu Media yang mengaitkan ketiga level representasi ilmu kimia yang

Langkah unt dikemas dalam bentuk animasi dengan format cassette disk (CD).
Media animasi dapat dikembangkan dengan menggabungkan animasi,
teks, grafis, audio dan video sehingga menjadi multimedia
uk Mengatasi pembelajaran yang interaktif.

Miskonsepsi 6. Media permainan Chem-run


Pada materi pokok struktur atom untuk sma kelas X untuk
meningkatkan keefektifan serta kepraktisan dalam pembelajaran kimia
pada materi struktur atom. Permainan ini termasuk permainan
challanging yaitu permainan yang berisi tantangan.

7. Model ED3U (explore, diagnose, design, discuss, use)


Pengembangan modul pembelajaran kimia berbasis model perubahan
konseptual ED3U terintegrasi multi representasi pada materi struktur
atom. Multiple representasi akan melengkapi kegiatan pada fase
diskusi, dimana siswa akan mempertimbangkan apakah konsepsi awal
mereka harus dipertahan kan atau mengalami perubahan menjadi
konsepsi baru.
Thank you!
for your attention

Anda mungkin juga menyukai