Anda di halaman 1dari 7

NAMA : SANIYYAH SUAIB

NPM : 03292111003

KELOMPOK : IV (EMPAT)

MATA KULIAH : STRATEGI BELAJAR MENGAJAR KIMIA

DOSEN PENGAMPU : DIRA AYU ANNISA, S.Pd., M.Pd

1. Jelaskan apa saja karakteristik pembelajaran kimia?


Jawaban:
Karakteristik pembelajaran kimia itu sendiri yang disebutkan oleh Kean dan
Middlecamp (1985) sebagai berikut :
1) Sebagian besar ilmu kimia bersifat abstrak
2) Ilmu kimia merupakan penyederhanaan dari yang sebenarnya
3) Sifat ilmu kimia berurutan dan berkembang cepat
4) Ilmu kimia tidak hanya sekedar memecahkan soal-soal
5) Bahan/materi yang dipelajari dalam ilmu kimia sangat banyak

Karakteristik pembelajaran kimia meliputi:


1) Interaktif: Pembelajaran kimia melibatkan interaksi antara guru dan siswa, serta
antara siswa dengan materi pembelajaran. Diskusi, percobaan, dan kegiatan
praktikum sering digunakan untuk memfasilitasi pemahaman konsep kimia.
2) Berbasis konsep: Pembelajaran kimia berfokus pada pemahaman konsep-konsep
dasar kimia, seperti struktur atom, ikatan kimia, reaksi kimia, dan sifat materi.
Konsep-konsep ini menjadi dasar bagi pemahaman yang lebih mendalam tentang
kimia.
3) Praktis: Pembelajaran kimia melibatkan kegiatan praktis, seperti percobaan
laboratorium, pengamatan, dan analisis data. Hal ini bertujuan untuk
mengembangkan keterampilan praktis siswa dalam melakukan eksperimen dan
menginterpretasikan hasilnya.
4) Berorientasi pada pemecahan masalah: Pembelajaran kimia mendorong siswa
untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah dalam konteks kimia.
Siswa diajak untuk menerapkan konsep-konsep kimia yang dipelajari untuk
memecahkan masalah nyata atau situasi yang relevan.
5) Berbasis laboratorium: Laboratorium kimia menjadi bagian penting dalam
pembelajaran kimia. Melalui percobaan di laboratorium, siswa dapat mengamati
fenomena kimia secara langsung, menguji hipotesis, dan mengembangkan
keterampilan praktis yang diperlukan dalam ilmu kimia.
6) Berpusat pada siswa: Pembelajaran kimia berusaha untuk membangun
pemahaman siswa melalui pendekatan yang berpusat pada siswa. Guru berperan
sebagai fasilitator yang membantu siswa dalam memahami konsep-konsep kimia
dengan cara yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya belajar mereka.
7) Terintegrasi dengan teknologi: Pembelajaran kimia semakin terintegrasi dengan
teknologi, seperti penggunaan simulasi komputer, perangkat lunak interaktif, dan
peralatan laboratorium canggih. Teknologi ini dapat membantu siswa
memvisualisasikan konsep-konsep kimia yang abstrak dan meningkatkan
pemahaman mereka.
8) Berkelanjutan: Pembelajaran kimia adalah proses yang berkelanjutan, di mana
siswa secara bertahap membangun pemahaman yang lebih mendalam tentang
konsep-konsep kimia. Pembelajaran ini melibatkan refleksi, evaluasi, dan
pengembangan terus-menerus dari pemahaman siswa.

2. Apa saja sumber kesulitan dalam pembelajaran kimia?


Jawaban:
Menurut Arifin (1995), kesulitan dalam mempelajari ilmu kimia dapat bersumber
pada:
1) Kesulitan dalam memahami istilah
2) Kesulitan dalam memahami konsep kimia
3) Kesulitan angka

Sumber kesulitan dalam pembelajaran kimia dapat bervariasi antara siswa, namun
beberapa sumber kesulitan umum yang sering dihadapi adalah:
1) Abstraksi konsep: Konsep-konsep kimia seringkali bersifat abstrak dan sulit untuk
dipahami secara langsung. Siswa mungkin mengalami kesulitan dalam
memvisualisasikan dan menghubungkan konsep-konsep ini dengan fenomena
nyata.
2) Bahasa dan simbol kimia: Kimia menggunakan bahasa dan simbol khusus yang
dapat membingungkan bagi siswa yang baru mempelajari materi tersebut.
Memahami istilah, notasi, dan simbol kimia dapat menjadi tantangan tersendiri.
3) Kompleksitas matematika: Beberapa konsep kimia melibatkan penggunaan
matematika, seperti perhitungan stoikiometri atau perhitungan konsentrasi larutan.
Siswa yang memiliki kesulitan dalam matematika mungkin menghadapi kesulitan
tambahan dalam memahami konsep-konsep ini.
4) Kurangnya keterampilan praktis: Pembelajaran kimia melibatkan kegiatan praktis,
seperti percobaan laboratorium. Siswa yang kurang berpengalaman dalam
melakukan percobaan atau memiliki keterbatasan akses ke fasilitas laboratorium
mungkin menghadapi kesulitan dalam memahami konsep-konsep yang terkait
dengan praktikum.
5) Kurangnya pemahaman konsep dasar: Kimia merupakan subjek yang membangun
pemahaman konsep dari tingkat dasar ke tingkat yang lebih kompleks. Jika siswa
tidak memiliki pemahaman yang kuat tentang konsep dasar, mereka mungkin
mengalami kesulitan dalam memahami konsep yang lebih kompleks.
6) Kurangnya motivasi: Kimia dapat dianggap sebagai subjek yang sulit dan
kompleks oleh beberapa siswa. Kurangnya motivasi atau minat terhadap kimia
dapat menjadi hambatan dalam pembelajaran efektif.
7) Kurangnya dukungan dan sumber daya: Kurangnya dukungan dari guru,
kurikulum yang tidak memadai, atau kurangnya sumber daya pembelajaran yang
relevan dapat menyulitkan siswa dalam memahami konsep-konsep kimia dengan
baik.

3. Apa itu representasi pembelajaran kimia? Jelaskan menurut teori Bodner dan
Domin, Jhonstone dan treagust?
Jawaban:
Representasi pembelajaran kimia merujuk pada cara siswa memahami,
menginterpretasikan, dan merepresentasikan konsep-konsep kimia dalam pikiran
mereka. Representasi ini dapat berupa gambaran mental, simbol-simbol, model, atau
bahasa yang digunakan untuk menggambarkan dan berkomunikasi tentang konsep-
konsep kimia.
Menurut teori Bodner dan Domin, representasi pembelajaran kimia terdiri dari tiga
aspek utama:
1) Representasi Makro: Merupakan representasi konsep kimia dalam bentuk yang
dapat diamati secara langsung, seperti perilaku materi, perubahan fisik, atau reaksi
kimia. Representasi makro ini berfokus pada pengamatan fenomena kimia dalam
kehidupan sehari-hari.
2) Representasi Mikro: Merupakan representasi konsep kimia dalam bentuk yang
tidak dapat diamati secara langsung, seperti struktur atom, ikatan kimia, atau
reaksi molekuler. Representasi mikro ini melibatkan pemahaman tentang partikel-
partikel kecil yang membentuk materi dan bagaimana mereka berinteraksi.
3) Representasi Simbolik: Merupakan representasi konsep kimia dalam bentuk
simbol-simbol, formula, atau persamaan kimia. Representasi simbolik ini
digunakan untuk menggambarkan hubungan antara konsep-konsep kimia dan
menyederhanakan kompleksitas materi kimia.

Sedangkan menurut teori Jhonstone dan Treagust, representasi pembelajaran kimia


terdiri dari empat aspek:
1) Representasi Partikel: Merupakan representasi konsep kimia dalam bentuk
partikel-partikel kecil, seperti atom, molekul, atau ion. Representasi ini membantu
siswa memahami struktur dan sifat materi.
2) Representasi Simbolik: Merupakan representasi konsep kimia dalam bentuk
simbol-simbol, formula, atau persamaan kimia. Representasi simbolik ini
digunakan untuk menggambarkan hubungan antara konsep-konsep kimia dan
menyederhanakan kompleksitas materi kimia.
3) Representasi Makro: Merupakan representasi konsep kimia dalam bentuk
fenomena yang dapat diamati secara langsung, seperti perubahan warna,
perubahan suhu, atau perubahan fase. Representasi makro ini membantu siswa
mengaitkan konsep kimia dengan pengamatan nyata.
4) Representasi Mental: Merupakan representasi konsep kimia dalam bentuk
gambaran mental atau pemahaman abstrak. Representasi mental ini melibatkan
pemahaman konsep-konsep kimia secara konseptual dan kognitif.
4. Apa saja masalah yang dihadapi pembelajar berdasarkan representasi
pembelajaran kimia?
Jawaban:
Masalah yang dihadapi pembelajar berdasarkan representasi pembelajaran kimia
adalah siswa harus mampu melakukan transisi pemahaman diantara representasi
makroskopik, mikroskopik dan simbolik sehingga dapat berpotensi menyebabkan
pemahaman siswa menjadi tepat kemudian siswa juga harus mampu untuk
mengkorelasikan pemahaman dari satu level representasi menuju level representasi
lainnya. Berkaitan dengan representasi kimia, Gilbert dan treagust merangkum dari
berbagai hasil penelitian mnegenai masalah yang dihadapi pembelajar, yaitu:
1) Lemahnya pengalaman pembelajar pada level makroskopik
2) Terjadinya miskonsepsi pada level submiskroskopik
3) Lemahnya pemahaman terhadap kompleksitas kovensi yang digunakan utuk
memprsentasikan level simbolik
4) Ketidakmampuan untuk bergerak antara ketiga level representasi

Pembelajar dalam pembelajaran kimia dapat menghadapi beberapa masalah terkait


representasi pembelajaran, antara lain:
1) Abstraksi konsep: Konsep-konsep kimia seringkali abstrak dan sulit untuk dipahami
secara langsung. Pembelajar mungkin menghadapi kesulitan dalam menggambarkan
dan memvisualisasikan konsep-konsep ini secara konkret.
2) Bahasa dan simbol kimia: Kimia menggunakan bahasa dan simbol khusus yang dapat
membingungkan bagi pembelajar. Notasi kimia, rumus, dan istilah teknis dapat
menjadi hambatan dalam memahami materi pembelajaran.
3) Kesulitan dalam menghubungkan konsep: Pembelajar mungkin mengalami kesulitan
dalam menghubungkan konsep-konsep kimia yang berbeda dan melihat hubungan
antara mereka. Ini dapat menghambat pemahaman yang holistik tentang materi kimia.
4) Kurangnya pengalaman praktis: Pembelajar mungkin memiliki keterbatasan dalam
melakukan eksperimen atau kegiatan praktis yang terkait dengan pembelajaran kimia.
Kurangnya pengalaman praktis ini dapat menghambat pemahaman yang mendalam
tentang konsep-konsep kimia.
5) Kurangnya visualisasi yang efektif: Representasi visual yang efektif dapat membantu
pembelajar memahami konsep-konsep kimia dengan lebih baik. Namun, kurangnya
visualisasi yang tepat dan efektif dalam pembelajaran kimia dapat menyulitkan
pembelajar dalam memahami materi.
6) Tantangan dalam memahami tingkat mikro dan makro: Kimia melibatkan pemahaman
tingkat mikro (partikel-partikel individu) dan tingkat makro (sifat-sifat materi secara
keseluruhan). Pembelajar mungkin menghadapi kesulitan dalam memahami dan
menghubungkan kedua tingkat ini.
7) Kurangnya keterhubungan dengan kehidupan sehari-hari: Pembelajar mungkin
mengalami kesulitan dalam melihat relevansi dan keterhubungan konsep-konsep
kimia dengan kehidupan sehari-hari. Ini dapat mengurangi motivasi dan minat dalam
pembelajaran kimia.
8) Tantangan dalam mengatasi kesalahpahaman: Pembelajar mungkin menghadapi
kesulitan dalam mengatasi kesalahpahaman yang muncul selama pembelajaran kimia.
Kesalahpahaman ini dapat mempengaruhi pemahaman yang akurat tentang konsep-
konsep kimia.

5. Deskripsikan level-level representasi kimia?


Jawaban:
Adapun level-level representasi kimia sebagai berikut:
1) Representasi makroskopik
2) Representasi submikroskopik
3) Representasi simbolik

Pada umumnya level representasi kimia ada dua, yaitu:


1) Representasi Makroskopik
2) Representasi Mikroskopik

Level-level representasi kimia meliputi:


1) Level Partikel: Representasi kimia pada level partikel melibatkan pemahaman
tentang partikel-partikel yang membentuk materi, seperti atom, molekul, dan ion.
Pada level ini, konsep-konsep seperti struktur atom, ikatan kimia, dan interaksi
antarpartikel dipelajari dan dijelaskan.
2) Level Rumus Kimia: Pada level ini, representasi kimia dilakukan melalui rumus
kimia. Rumus kimia digunakan untuk menggambarkan komposisi dan
perbandingan atom dalam suatu senyawa kimia. Contohnya, rumus H2O
digunakan untuk merepresentasikan molekul air yang terdiri dari dua atom
hidrogen dan satu atom oksigen.
3) Level Persamaan Reaksi: Representasi kimia pada level persamaan reaksi
melibatkan penggunaan persamaan kimia untuk menggambarkan reaksi kimia.
Persamaan reaksi mengindikasikan perubahan zat-zat kimia yang terlibat dalam
suatu reaksi, termasuk reaktan dan produk yang terbentuk.
4) Level Model Molekuler: Pada level ini, representasi kimia dilakukan melalui
model molekuler yang menggambarkan struktur dan tata letak atom dalam
molekul atau senyawa kimia. Model molekuler dapat berupa model fisik, seperti
model bola dan tongkat, atau model virtual yang dibuat menggunakan perangkat
lunak komputer.
5) Level Diagram Energi: Representasi kimia pada level diagram energi melibatkan
penggunaan diagram energi potensial untuk menggambarkan perubahan energi
yang terjadi selama reaksi kimia. Diagram energi ini memberikan informasi
tentang energi aktivasi, energi reaksi, dan perubahan energi yang terjadi selama
reaksi kimia.
6) Level Persamaan Ionik: Pada level ini, representasi kimia dilakukan melalui
persamaan ionik yang menggambarkan reaksi kimia yang melibatkan ion-ion.
Persamaan ionik digunakan untuk menggambarkan transfer elektron antara atom
atau ion yang terlibat dalam reaksi.
7) Level Struktur Molekul: Representasi kimia pada level struktur molekul
melibatkan penggambaran struktur tiga dimensi molekul atau senyawa kimia.
Pada level ini, digunakan notasi seperti garis-garis, titik-titik, dan tanda-tanda
khusus untuk menggambarkan ikatan kimia dan tata letak atom dalam molekul.

Anda mungkin juga menyukai